Anda di halaman 1dari 20

Contoh RPS Rencana pengembangan sekolah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga keluarga besar SD Negeri Wojo dengan
mempertimbangkan masukan, dan saran dari Wali murid, Dewan Sekolah serta Instansi
terkait, dapat menyusun Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan RAPBS 2008
dengan baik.
Penyusunan RPS dan RAPBS ini bertujuan sebagai pedoman kerja dalam usaha
menuju target yang akan dicapai dalam usaha Peningkatan Mutu Pendidikan di SD
Negeri Wojo.

Penyusunan RPS dan RAPBS dimaksudkan pula agar para wali murid SD
Negeri Wojo dan Stakeholder dapat memberi dukungan , baik moral maupun material
dalam rangka ikut berpartisipasi meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri Wojo.
Karena keterbatasan kemampuan kami, dalam penyusunan RPS dan RAPBS
tahun 2008 ini tentu banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik,
saran serta petunjuk dari Bapak/ Ibu/ Saudara yang berwenang, demi kelancaran
merealisasikan  program- program SD Negeri Wojo.
Atas partisipasi dari Bapak, Ibu, Saudara Kami ucapkan terima kasih.

Sewon, 31 Juli 2008


Kepala Sekolah

SARJONO, S.Pd.
NIP 130484041
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan UU RI 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas mengandung empat aspek utama, yaitu:
1.    Membentuk manusia beriman, bertaqwa, berakhlak mulia
2.    Cerdas, menguasai IPTEK dan Seni
3.    Sehat, memiliki kebugaran
4.    Menjadi Warga negara yang cinta tanah air, demokratis dan bertanggung jawab
Dijelaskan pula dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional (butir 9) menyatakan bahwa pengadaan dan
pendayagunaan sumber daya pendidikan dilaksanakan oleh pemerintah, masyarakat
dan atau keluarga. Hal ini bermakna tanggung jawab penyelenggaraan, pembinaan dan
pengembangan pendidikan berada pada ketiga unsur dimaksud.
Undang- undang No 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah berimbas pada
otonomi pendidikan. Pemerintah memberikan kewenangan luas kepada lembaga
pendidikan dan penyelenggara pendidikan  untuk mengembangkan pendidikan pada
masing- masing sekolah, namun tetap dalam koridor Pendidikan Nasional.
Ketiga Undang- Undang diatas memberi pijakan dan kewenangan kepada pelaku
dan penyelenggara pendidikan untuk mengembangkan pendidikan secara kreatif dan
inovatif pada masing- masing jenjang sekolah dan memperluas keja sama antara
pelaku pendidikan, penyelenggara pendidikan dengan pihak lain (School/ Community
Based Management), sehingga sekolah mampu memberikan pelayanan pendidikan
sesuai dengan perkembangan zaman, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, lembaga pendidikan
dalam hal ini Sekolah Dasar perlu merumuskan Rencana Pengembangan Sekolah
(RPS).
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia. RPS adalah dokumen tentang
gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam rangka untuk mencapai perubahan /
tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Dengan adanya RPS ini diharapkan untuk
menggugah semangat juang untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik, dan sebagai
arah untuk mengimplementasikan tujuan pendidikan ke dalam bentuk yang lebih
operasional. Sehingga secara terpogram dan rencana tujuan pendidikan akan tercapai.

B.   Dasar Hukum Penyusunan RPS


1.    Undang – undang RI Nomor : 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2.    Undang – undang RI Nomor : 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas
3.    PP Nomor : 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
4.    Undang – undang RI Nomor : 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
5.    Permendiknas No.16/2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
6.    Permendiknas No. 18/2007 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
7.    Permendiknas No. 19/2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
8.    Permendiknas No. 20/2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
9.    Permendiknas No. 24/2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan

C.   Pentingnya RPS


RPS penting untuk disusun karena RPT akan memberi arahan dan bimbingan
para pelaku sekolah dalam rangka menuju perubahan atau peningkatan sekolah
dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi ketidakpastian masa depan

D.   Tujuan RPS


1.    Menjamin agar perubahan / tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil
2.    Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah
3.    Menjamin terciptanya integritas, sinkronisasi, dan sinergi, baik antar pelaku sekolah,
antara sekolah, dan dinas pendidikan kab/ kota dan antar waktu
4.    Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, pengaggaran, pelaksanaan
dan pengawasan
5.    Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat
6.    Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya  secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan
PROFIL SEKOLAH

1.    Nama Sekolah                   : SD WOJO


NSS                                    : 101040102006
Alamat                                : Jalan Imogiri Barat Km 5
Desa                                  : Wojo, Bangunharjo
Kecamatan                       : Sewon
Kabupaten                        : Bantul
Nomor Telepon                : (0274)
2.    Nama Kepala Sekolah    : Sarjono, S.Pd.
NIP                                    : 130484041
Alamat                              : Bantul Timur RT 05. Trirenggo Bantul
Nomor Telepon              : (0274)
3.    Tanah
Luas tanah                      : 1350 m²
Status Tanah                  : Hak Pakai

Mengetahui
Kepala Sekolah

SARJONO, S.Pd.
NIP. 130484041
RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS)
SD WOJO
TAHUN 2008 / 2012

I.   Visi, Misi, dan Tujuan SD WOJO


   A.    Visi
Terwujudnya Peserta didik yang berakhlak mulia, cerdas, terampil dengan bantuan
masyarakat.
   B.    Misi
1.    Menanamkan kedisiplinan warga sekolah
2.    Meningkatkan kemampuan beribadah dan membaca Alqur’an bagi siswa yang
beragama islam
3.    Meningkatkan hasil belajar siswa
4.    Mengadakan kegiatan
II.  Tujuan
   A.    Umum
Meningkatkan kinerja warga SD Wojo dan peran serta masyatakat / Dewan Sekolah
dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di SD Wojo
   B.    Khusus
1.    Semua warga SD Wojo mematuhi tata tetib sekolah yang telah disepakati bersama.
2.    Guru dan siswa dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar dengan dibuktikan nilai rata – rata kelas setuap mata
pelajaran meningkat 0,2 pertahun dibanding tahun lalu.
3.    Sekolah menciptakan budaya luhur antara lain Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan
Santun.
4.    Siswa kelas VI lulus 100% dan 60% dari tamatan siswa SD Wojo diterima di SMP
terbaik di Bantul
5.    Sebanyak 70% siswa sudah beribadah sesuai dengan agamanya masing – masing.
6.    Siswa dapat mengapresiasikan / mengembangkan bakat seni dan olah raga
7.    Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah paling tidak sesuai dengan standar
pelayanan minimal.
III.      Srategi
Untuk merealisasikan Visi dan Misi sekolah perlu disusun langkah –
langkah strategi semua kegiatan sekolah mencapai sasarannya. Antara lain :
       A.    Musyawarah bersama warga sekolah (Guru dan KS ) untuk merumuskan
tujuan baik umum maupun khusus yang akan dicapai SD Wojo.
       B.    Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan tujuan – tujuan tersebut pada
warga sekolah, Dewan Sekolah, Stake Holders dan warga masyarakat.
       C.    Mengadakan identifikasi kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman
(Analisis SWOT) SD Wojo.
       D.    Menumbuhkan semangat Handarbeni (merasa memiliki) SD Wojo kepada
Warga Sekolah dan Warga Masyarakat. Dengan tujuan menumbuhkan rasa
ikut bertanggung jawab mengembangkan sekolah menuju sekolah yang
berkualitas.
       E.    Mengadakan evaluasi kerja dengan mengukur kepuasan pelanggan.
Dalam hal ini wali murid dan instansi terkait.
        F.    Mengadakan umpan balik tujuan-tujuan yang telah diukur.
IV.     Kunci Sukses
A.   Komitmen yang tinggi semua warga sekolah untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan didasari rasa ikhlas, ibadah dan amal saleh.
B.   Situasi kerja yang kondusif.
C.   Guru dan Kepala Sekolah mau dan mampu mengembangkan diri dalam
rangka memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan perkembangan
Zaman.
D.   Mengoptimalkan peran serta masyarakat  / stake holders.
V.      Indikator Keberhasilan
A.   Kegiatan Sekolah masuk pukul 07.00 dan selesai dengan jadwal yang telah
ditetapkan .
B.   Guru dan karyawan tidak sering mennggalkan tugas (pamit).
C.   Nilai semester naik rata – rata 0,2 pertahun dinanding tahun sesudahnya.
D.   Murid bersalaman dengan guru setiap hari.
E.   Masing – masing kelas dapat melaksanakan 6 K.
F.    Daya Serap Kurikulum disetiap jenjang kelas 75%.
G.   Hasil kelulusan dapat diterina di SMP terbaik di Bantul 60% dari tamatan.
H.   Kegiatan ekstrakulikuler dapat terlaksana 80 %
I.      Pengembangan sekolah dapat terealisasi
J.    Mampu menjuarai Lomba Mata Pelajaran sampai dengan tingkat Kabupaten.

VI.     Identifikasi Fungsi


       A.    Sasaran I Fungsi Proses Pembelajaran
1.    Faktor Guru
2.    Faktor Siswa
3.    Sarana dan prasarana
       B.    Sasaran II Proses Pendukung
1.    Hubungan Masyarakat
2.    Pengelolaan keuangan sekolah
3.    Iklim Kerja

Analisis SWOT
Fungsi dan Faktornya Kriteria Kondisi Tingkat Kesiapan
Kesiapan / yang Nyata Tidak Siap
diharapkan Siap
Proses Belajar Mengajar
1.  Faktor Interal
a.    Guru Siap Kurang V
b.    Siswa Tinggi 75% V
c.    Buku Pelajaran Cukup Belum V
d.    Peraga Cukup memadai V
e.    Buku Perpustakaan Cukup Memadai V

2.  Faktor Eksternal


a.    Sarana dan Prasarana Ruang Cukup Kurang V
Belajar
b.    Ruang KS Ada Ada V
c.    Ruang Perpustakaan Ada Ada V
d.    Lingkungan Aman Aman V
3.  Fungsi Pendukung
a.    Faktor Interal
1)     Keuangan Cukup Cukup V
2)     Kesiswaan Tinggi Kurang V
b.    Faktor Eksternal
1)     Humas
Baik Baik V
2)     Iklim Kerja
Cukup Cukup V

Analisis Kebutuhan Sekolah SD Wojo


Kebutuhan- kebutuhan yang saat ini dihadapi  sekolah adalah sebagai berikut:
1.    Pengadaan buku pokok pelajaran
2.    Pengadaan atau penyusunan satuan pelajaran
3.    Pengadaan naskah soal ulangan harian / THB semester dan Ujian Sekolah
4.    Anggaran Kegiatan Siswa (ekstrakulikuler, lomba – lomba)
5.    Anggaran atau biaya pertemuan Dewan Guru
6.    Aanggran biaya Seminar, loka Karya atau Penataran Guru dan KS
7.    Penyusunan dan pengadaan Administrasi Kelas / guru
8.    Penyusunan dan pengadaan Administrasi Kepala Sekolah
9.    Biaya rapat Dewan Sekolah dan Dewan Guru
10. Perbaikan meja dan kursi murid
11. Pengecatan dinding gedung sekolah
12. Tempat parkir sepeda
13. Pengadaan alat peraga / sarana olah raga / sarana pembelajaran
14. Pengadan ruang / tempat alat kesenian
15. Pengadaan ruang pratik / laborat
16. Pengadaan gudang
17. Pengadaan ruang kelas
18. Pengadaan pagar sekolah
RENSTRA (RENCANA STRATEGIS) PENGEMBANGAN
SD WOJO
I.      Program Jangka Panjang (8 – 10 tahun)
       A.    Bidang Akademik
1.    Terciptanya sebuah lembaga pendidikan yang menjadi dambaan masyarakat Wojo
khususnya, yang ditandai dengan :
a.    Tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SD Wojo.
b.    Proses pengelolaan KBM yang bermutu.
c.    Out-Put (tamatan) SD Wojo yang berkualitas dengan dengan dibuktikan banyak
diterimanya tamatan SD Wojo di sekolah favorit.
2.    Tercukupinya sarana dan prasarana sekolah yang membantu proses pembelajaran.
3.    Tercukupinya tenaga guru dan karyawan yang mau meningkatkan mutu pelayanan.
4.    Terciptanya budaya tertib, disiplin dan bersih
5.    Terlaksananya kegiatan ekstrakulikuler yang dapat menjadi program unggulan dalam
rangka pembinaan bakat siswa.
       B.    Bidang Pengembangan Sarana Fisik
1.    Tetatanya Pembangunan Sarana Fisik meliputi Kelas, Tempat Ibadah dan sarana
lainnya.
2.    Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif dan menyenangkan.
3.    Tercukupinya fasilitas sekolah.
II.    Program Jangka Pendek (1-5 Tahun)
       A.    Bidang Akademik
1.    Terciptanya budaya disiplin dan tanggungjawab semua warga sekolah.
2.    Tercukupinya kebutuhan pokok pelajaran untuk siswa.
3.    Terlengkapinya sarana pembelajaran / peraga atau media pembelajaran.
4.    Pelaksanaan KBM yang berkualitas.
5.    Terciptanya Pengelolaan Keuangan yang transparan dan tertib.
6.    Peningkatan Kesejahteraan Guru dan Karyawan.
       B.    Bidang Pengembangan Sarana Fisik
1.    Pengecatan gedung, perbaikan pintu dan kamar kecil
2.    Penataan lingkungan (penghijauan, tanaman)
3.    Perbaikan instalasi air dan listrik
4.    Pengadaan komputer untuk pengelolaan administrasi
5.    Membangun ruang kelas

A.    Identifikasi Masalah


I.      Kesiswaan
1.1.    Karena banyaknya siswa baru dalam satu kelas maka guru kesulitan dalam menguasai
kelas.
1.2.    Siswa baru sampai semester dua masih harus ditunggui orang tuanya dalam proses
belajar mengajar.
1.3.    Masih adanya pelanggaran siswa dalam pelaksanaan tata tertib peserta Upacara
Bendera.
1.4.    Masih kurang baiknya para petugas upacara dalam melaksanakan tugasnya.
1.5.    Masih adanya siswa yang kurang sopan dan santun kepada guru.
1.6.    Adanya anak yang punya perilaku merugikan teman – temannya.
1.7.    Siswa kurang terkondisikan untuk menarik membuat tulisan di majalah dinding.
1.8.    Kegiatan ekstrakulikuler kurang berjalan sebagaimana mestinya.
1.9.    Belum adanya KOPSIS.
1.10. Dalam UKS belum adanya Dokter Kecil
1.11. Dalam kotak PPPK belum adanya obat yang memadai
1.12. Koperasi sekolah belum ada.
II.    Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
2.1.    Setiap guru belum memahami sepenuhnya tentang KTSP
2.2.    Nilai rata – rata peserta didik rendah
2.3.    Raport belum semua kelas sesuai dengan format KTSP
2.4.    motivasi guru rendah
2.5.    Motivasi murid rendah
2.6.    Waktu Pelajaran tidak efektif
2.7.    Metode Pembelajaran
III.   Pendidikan dan Tenaga Kependidikan serta pengembangannya.
3.1.    Banyaknya siswa dalam kelas, anak jadi ramai
3.2.    Pelajaran ekstrakurikuler, Pramuka, Drum Band, Qiroah, Tari.
IV.  Sarana Prasarana
4.1.    Ruang Kelas Kurang
4.2.    Anak jajan di sembarang tempat
4.3.    Belum ada ruang Kegiatan Dewasa Anak
4.4.    Sepeda anak tidak teratur penempatannya
4.5.    Tempat ibadah perlu diperbaiki
4.6.    Jumlah komputer untuk pembelajaran belum memadai

V.   Keuangan dan Pembiayaan


5.1.    Dengan adanya BOS / BOP pengertian sekolah gratis menjadi kendala dalam
pengembangan sekolah.
5.2.    Belum adanya tempat sepeda yang aman
5.3.    Pengadaan Koperasi sekolah
5.4.    Pengadaan majalah dinding

VI.  Fungsi dan Hambatannya


6.1.    Bila hendak ke kamar kecil  keluar masuk siswa tidak minta ijin dan lapor kepada guru
6.2.    Dalam mengikuti pelajaran ada beberapa yang sering suka mengganggu teman
sehingga suasana kelas menjadi gaduh.
6.3.    Bila berpapasan di jalan siswa  dan guru, siswa tidak ada respon untuk menyapa
6.4.    Jumlah kelas belum sesuai dengan kapasitas anak
6.5.    Jumlah Guru belum mencukupi
6.6.    Sepeda siswa belum ada tempatnya
6.7.    Bungkus bekas makanan sering dibuang sembarangan / tidak pada tempatnya oleh
siswa.
6.8.    Belum ada tempat untuk melebur sampah yang memadai

     VII.    Peran serta Masyarakat dan Kemitraan


7.1.    Peran serta masyarakat masih rendah karena tingkat pendidikan yang berbeda – beda
7.2.    Mengadakan musyawarah dengan wali murid

    VIII.    Lingkungan dan Budaya


8.1.    Karena belum ada guru karawitan maka anak – anak sangat membutuhkan
8.2.    Tidak ada guru seni musik

     IX.     Menejemen dan Administrasi


9.1.    Administrasi sekolah dan administrasi Kepala Sekolah
9.2.    Mengatur / penugasan guru dan karyawan
9.3.    RAB / APB
9.4.    KBM
9.5.    Ekstrakurikuler
9.6.    Administrasi keuangan  

   B.    Rumus dan Masalah


I.      Kesiswaan
1.1.        Apakah jumlah siswa melebihi ketentuan yang telah ada sehingga perlu pemecahan
kelas ?
1.2.        Apakah siswa baru tersebut membutuhkan / mendapatkan Bimbingan dan Konseling ?
1.3.        Apakah siswa perlu sosialisasi / penjelasan masalah Tata Tertib peserta upacara ?
1.4.        Apakah para siswa yang akan bertugas dalam upacara membutuhkan latihan secara
rutin?
1.5.        Apakah anak perlu mendapatkan pelajaran Budi Pekerti ?
1.6.        Apakah siswa tersebut membutuhkan layanan bimbingan dan koseling ?
1.7.        Apakah siswa perlu membutuhkan pengetahuan mengenai majalah dinding ?
1.8.        Apakah kegiatan ekstrakulikuler dipelukan dan apakah anak didik dapat memilih
kegiatan ekstrakulikuler yang sesuai dengan bakat dan minat mereka ?
1.9.        Apakah siswa perlu adanya KOPSIS ?
1.10.     Apakah siswa perlu adanya Dokter Kecil ?
1.11.     Apakah siswa memerlukan obat PPPK ?

II.    Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran


2.1.        Apakah KTSP disusun oleh sekolah sendiri ?
2.2.        Apakah nilai rata – rata peserta didik sudah sama atau diatas KKM?
2.3.        Apakah guru sudah  apakah melakukan penilaian KTSP dan penilaian aspek – aspek ?
2.4.        Apakah guru memberikan tugas kepada siswa pada setiap mata pelajaran ?
2.5.        Apakah siswa sudah membentuk kelompok belajar ?
2.6.        Apakah waktu masuk dan akhir pelajaran sudah sesuai dengan jadwal KTSP ?
2.7.        Apakah metode pembelajaran di kelas menarik dan membangkitkan siswa?

III.   Tenaga Kependidikan Serta  Pengembangannya


3.1.        Apakah jumlah tenaga penidik sudah mencukupi ?
3.2.        Apakah sudah ada tenaga pelajaran ekstrakulikluer yang sesuai dengan jurusannya ?

IV.  Sarana Prasarana


4.1.        Apakah perlu penambahan ruang kelas SD Wojo ?
4.2.        Apakah perlu menyediakan ruang KOPSIS untuk menyediakan makanan sehat ?
4.3.        Apakah perlu menyediakan ruang Kegiatan Dewasa  Anak untuk meningkatkan
kreatifitas anak ?
4.4.        Apakah perlu membuat tempat sepeda untuk anak- anak?
4.5.        Apakah perlu penambahan komputer untuk praktek anak- anak ?

V.   Keuntungan dan Pembiayaan


5.1.        Apakah masyarakat sudah memiliki pengertian tentang pembiayaan bidang
pendidikan ?
5.2.        Apakah masyarakat / wali murid sudah memikirkan adanya tempat sepeda ?
5.3.        Apakah di sekolah sudah ada koperasi ?
5.4.        Apakah di SD sudah ada gerakan majalah dinding ?

VI.  Budaya dan Lingkungan Sekolah


6.1.        Apakah siswa dalam berkomunikasi sudah dapat menggunakan bahasa dengan benar ?
6.2.        Apakah siswa sudah terbiasa minta ijin jika melakukan sesuatu pada waktu pelajaran?
6.3.        Apkah selama mengikuti pelajaran tenang dan penuh konsentrasi?
6.4.        Apakah siswa sudah melakukan memberi sapaan bila bertemu di jalan baik kepada
guru maupun orang lain ?
6.5.        Apakah ruangan kelas sudah cukup untuk menampung anak dengan nyaman ?
6.6.        Apakah tenaga guru sudah sesuai dengan jumlah kelas ?
6.7.        Apakah sepeda siswa sudah pada tempatnya ?
6.8.        Apakah sewaktu muslim penghujan halaman sekolah tidak tergenang air?
6.9.        Apakah sudah ada tempat untuk melebur sampah ?
6.10.     Apakah keamanan sekolah sudah memadai ?

             VII.Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan


7.1         Apakah diadakan temu wali murid dengan pihak sekolah ?
7.2         Apakah akan menugaskan sekolah ?

           VIII.Lingkungan dan Budaya


8.1         Apakah di sekolah sudah ada guru karawitan ?
8.2         Apakah di sekolah sudah diajarkan seni musik ?
              IX.Manajemen dan Administrasi
                     9.1        Apakah Kepala Sekolah mampu mengoprasikan komputer, membuat
bermacam surat – surat, dan apaka sudah melaksanakan 163 buku administrasi Kepala
Sekolah ?
                     9.2        Apakah Kepala Sekolah sudah membuat SK pembagian tugas baik guru /
karyawan sesuai dengan kurikulum ?
                     9.3        Apakah Kepala Sekola sudah membuat APBS untuk tahun tahun pelajaran?
Apakah Kepala Sekolah mampu memutuskan KTSP yang berbasis sekolah ?
                     9.4        Apakah sudah melaksanakan Pramuka, pengembangan bakat anak, Koperasi
Siswa dan Latihan Drum Band ?
                     9.5        Apakah Pendistribusian uang sudah sesuai ?

   C.    Solusi
I.     Kesiswaan
Jumlah siswa melebihi ketentuan sehingga perlu dijadikan dua kelas.
Membei layanan Bimbingan dan Konseling sesuai masalah yang dihadapi siswa dan
membutuhkan guru BK atau guru yang memiliki kapasitas sesuai dengan bidangnya.
Memberi penjelasan mengenai masalah tata tertib peserta upacara bendera,
memberikan semacam sangsi kepada peserta didik yang melangar tata tertib.
Memberikan latihan secara rutin kepada siswa yang ditunjuk sebagai petugas upacara
sampai para petugas betul – betul menguasainya.
Memberikan pelajaran Budi Pekerti kepada seluruh anak didik.
Memberikan layanan Bimbingan dan Konseling kepada siswa yang mengalami masalah
– masalah dalam kehidupannya.
Memberikan penjelasan manfaat dan pentingnya majalah dinding.
Kegiatan ekstrakulikuler sangat diperlukan, diadakan tes minat dan bakat.
Siswa sangat membutuhkan adanya KOPSIS maka diadakan pembentukan KOPSIS.
Suswa sangat membutuhkan adanya Dokter Kecil maka diadakan pembentukan Dokter
Kecil.
Siswa sangat membutuhkan adanya, obat PPPK yang memadai, pengadaan obat –
obatan PPPK yang memadai.

Kurikulun dan Kegiatan Pembelajaran


Sosialisasi KTSP, mengikuti diklat KTSP dan KKG KTSP.
Optimalisasi KBM, penambahan jam pelajaran / les, penggunaan alat peraga dengan
tepat, pemilihan sumber belajar yang tepat.
Raport menggunakan format penilaian aspek bukan penilaian pelajaran.
Pemberian tugas setelah selesai tiap mata pelajaran
Pemberian tugas belajar kelompok
Waktu pembelajaran sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
Metode pembelajaran menggunakan alat peraga.

Tenaga Kependidikan serta Pengembangannya


Tambahan tenaga pendidik
Menambah tenaga ekstrakulikuler sesuai dengan bidangnya.

Sarana Prasarana
Perlu penambahan ruang kelas
Perlu menyediakan ruang UKS untuk menjaga kesehatan anak.
Perlu menyediakan ruang KOPSIS untuk menyediakan makanan sehat.
Perlu menyediakan ruang kegiatan Dewan Anak untuk meningkatkan kreativitas anak.
Perlu menyediakan tempat sepeda untuk anak supaya teratur dan aman.
Perlu re3hab ruang tempat ibadah.

Keuangan dan Pembiayaan


Sosialisasi tentang kebutuhan sekolah di bidang pendanaan
Sosialisasi pentingnya keamanan sepeda siswa dan guru
Sosialisasi siswa memajukan Koperasi Sekolah
Guru memberikan bimbingan kepada siswa
Budaya dan Lingkungan sekolah
Siswa diwajibkan membiasakan menggunakan ucapan bahasa yang benar kepada
siapapun dan dimanapun.
Apabila siswa hendak meninggalkan kelas harap minta ijin dan setelah kembali
diharapkan melapor dengan sikap yang sopan.
Dalam mengikuti pelajaran siswa dimohon duduk dengan tenang dan penuh
konsentrasi dan tidak boleh saling menganggu.
Bila bertemu dijalan kepada siapapun siswa diminta memberi sapaan.
Sepeda siswa dan motor guru diletakan ditempatnya dan sebagian ditaruh di luar parkir.
Siswa diwajibkan membuang sampah bekas makanan pada tempat yang sudah
disediakan di depan kelas. Bagi siswa yang tidak mematuhi mendapat sangsi sesuai
dengan yang telah diputuskan siswa.
Dibuatkan saluran air keluar halaman sekolah.
Sampah ditumpuk disuatu tempat untuk dibakar.

Peranserta Masyarakat dan Kemitraan


Diadakan pertemuan wali murid, dialog antar wali murid dengan seklah, mengundang
nara sumber yang berpengalaman.
Untuk wali kelas VI diajak musyawarah masalah penambahan pelajaran / les demi
suksesnya pelaksanaan UASBN. Jika ada bangunan dari sekolah setiap wali murid
membantu dengan cara gotong royong.

Lingkungan dan Budaya


Musyawarah dengan Dewan Sekolah dan guru untuk meminta penambahan guru.
Minta tambahan guru seni musik.
Meminta tambahan guru seni tari.

Manajemen dan Administrasi


Ranjin belajar sendiri dan bersama – sama.
Mengeluarkan SK pembagian tugas guru dan karyawan.
Rapat pleno bersama wali, Dewan Sekolah, guru / karyawan untuk menyusun
anggaran.
Musyawarah Guru dan Kepala Sekolah
Mendatangkan pelatih dari luar untuk pramuka dan drum band dan siswa berlatih
intensif.
Pendistribusian uang sesuai dengan APBS.

Rencana Program
Program Pelaksanaan Budget
1 2 3 4
Secara berkala guru mengingatkan
masalah tata tertib upacara bendera.
Menyendirikan tempat dalam upacara
bagi anak yang melanggar tata tertib
upacara.
Memberikan sangsi berupa
membersihkan WC.
Dikurangi nilai pelajarannya
Lari mengelilingi halaman sekolah 10
X.
Diberikan latihan rutin setiap ada
pergantian petugas upacara.
Setuap guru wajib menyisipkan
pelajaran Budi Pekerti di setiap jam
etuap guru wajib menyisipkan
pelajaran Budi Pekerti di setiap jam
pelajarannya.
Di nasehati.

Anda mungkin juga menyukai