Anda di halaman 1dari 4

Penerapan dan Pengaplikasian Ilmu Fisika dalam bidang

Otomotif Dasar

penerapan ilmu fisika dalam ilmu dasar bidang otomotif. Otomotif itu bukan hanya sekadar
mempelajari tentang memperbaiki mobil atau mengetahui semua jenis mesin ataupun spesifikasi
mesin, perlu adanya hitung-hitungan dalam bentuk ilmu fisika misalnya menghitung kapasitas
silinder, putaran piston, dll.

A.     Kapasitas Mesin
Kapasitas mesin ditunjukan oleh volume yang terbentuk pada saat piston bergerak keatas dari
TMA ke TMB, disebut juga sebagai volume langkah.Volume langkah dihitung dalam satuan CC
(cm³).RumusUntuk menghitungnya adalah :
 

B.      Volume Silinder 
Volume Silinder adalah jumlah total dari pertambaha nantara volume langkah dengan Volume
ruang bakar.
Rumusnya :
Vs = Vl + Vc

Keterangan:
Vs  =Volume silinder (cc)
Vl   = Volume langkah (cc)
Vc  = Volume ruangbakar (cc) 

C.      Perbandingan Kompresi
Perbandingan Kompresi adalah perbandingan volume silinder dengan volume
kompresinya.Perbandingan kompresi berkaitan dengan volume langkah.
Bila dinyatakan dalam rumus maka :

Dimana :
E = Perbandingan Kompresi (cc)
Vs = Volume silinder (cc)
Vc = Volume Ruangbakar (cc)    
Catatan : Makin tinggi perbandingan Kompresi, Maka makin tinggi tekanan dan temperature
akhir Kompresi 

D.     Kecepatan Piston
Sewaktu mesin berputar, Kecepatan Piston di TMA dan TMB adalah Nol dan pada tengah lebih
cepat, oleh karenannya kecepatan piston diambil rata-rata
Dengan rumus sebagai berikut : 
Keterangan :
V = kecepatan piston rata-rata
L  =Langkah (m)
N = Putaran Mesin (rpm)
                Dari TMB, piston akan bergerak kembali keatas karena putaran poros engkol, dengan
demikian pada 2X gerakan piston, akan menghasilkan 1putaran poros engkol membuat N
putaran, maka piston bergerak 2LN. karena dinyatakan dalam detik maka dibagi 60. 

E.      Torsi 
Gaya tekan putar pada bagian yang berputar disebut TORSI, sepeda motor digerakan oleh Torsi
dari Crankshaft.

Torsi = gaya X jarak

Makin banyakjumlah gigi pada roda gigi, maka makin besar torsi yang terjadi. Sehingga
kecepatan direduksi menjadi separuhnya. Torsi maksimuma adalah Besarnya torsi maksimum
setiap sepeda motor berbeda-beda,. Ketika sepeda motor bekerja dengan torsi maximum, gaya
gerak rodabelakang juga maximum. Semaikin besar torsinya, semakin besar pula tenaga sepeda
motor tersebut. Besarnya torsi biasanya dicantumkan dalam data spesifikasi teknik, buku
pedoman servis atau dalam brosur pemasaran suatu produk motor.

F.       Tenaga (HorsePower) 
Kerja rata-rata diukur berdasarkan tenaga akhir (torsi dari crankshaft menggerakan sepeda motor,
tapi ini hanya untuk menggerakan sepeda motor dan kecepatan yang menggerakan sepeda motor
tidak diperhitungkan.Tenaga adalah kecepatan yang menimbulkan kerja).

       SatuanTenaga
PS (Prerdstrarke in jerman) 1PS – 75 Kg m/sec  adalah tenaga untuk menggerakan obyek seberat
75Kg sejauh 1m dalam 1 second (makin besar tenaga makin besar kerja persatuan waktu).
       Perhitungan Tenaga Crankshaft
Untuk menghitung berapa kali penaikan engkol berputar bergerak oleh gaya spesiik persatuan
waktu (detik).

Kerja (Q) = Gaya (F) x Jarak (r).


Torsi (T) = Gaya (F) x Jarak (r).
Gaya (F) = Torsi (T) x Jarak (r).
Jarak (r) yang ditempuh oleh perputaran crank pin permenit = 2π.rN

 
·        Hubungan antara putaran mesin dan HorsePower (tenaga) Tenaga mesin berubah-ubah
tergantung Torsi dan Kecepatan putaran mesin. Mesin Dengan Putaran tinggi, biasanya tenaga
yang dihasilkan juga besar tapi jika putaran terlalu tinggi, tenaga yang dihasilkan akan menurun.
Jika pada putaran tertentu tenaga maksimum dihasilkan, maka hal itu disebut  “MAKSIMUM
POWER”.
Keterangan Sl (satuan)
Isi ataukapasitasMesin 1 L (1,000 cm³)
1 kPa (0,01 Kg/cm²)
Tenaga 1kW (1.360 PS)
1 Nm (0,1 Kg.m)

Jadi hubungan ilmu terapan fisika sangat sangat penting bagi bidang teknik mesin karena
berguna untuk pengembangan teknik mesin. Ilmu terapan fisika adalah dasar dari teknik mesin.
Contoh saja sebagai berikut ilmu fisika terapan digunakan untuk menganalisis dan memprediksi
akselerasi dan deformasi (keduanya elastis dan plastis) dari suatu benda. Subdisiplin dari ilmu
mekanika(fisika terapan) diantaranya:
 Statis, ilmu yang mempelajari benda diam, bagaimana suatu gaya mempengaruhi benda
diam.
 Dinamis (atau kinetis), ilmu yang mempelajari pengaruh gaya terhadap benda bergerak.
 Mekanika material, ilmu yang mempelajari bagaimana material yang berbeda berubah
bentuk terhadap berbagai macam tipe tekanan/tegangan.
 mekanika fluida ilmu yang mempelajari bagaimana fluida bereaksi terhadap gaya
 Mekanika continuum, sebuah metode aplikasi mekanika yang mengasumsikan kalau
suatu objek adalah berkesinambungan/terus menerus.
Para insinyur teknik mesin menggunakan ilmu mekanika pada tahap mendesain atau
menganalisis. Misalnya, jika proyeknya adalah desain dari sebuah kendaraan, maka ilmu statis
dapat dipakai untuk mendesain bodi kendaraan, untuk mengukur seberapa maksimum tegangan
yang dapat diberikan. Ilmu dinamis dapat digunakan untuk mendesain mesin mobil, melihat gaya
yang bekerja pada piston dan camsebagai siklus sebuah mesin. Mekanika material dapat
digunakan untuk memilih bahan apa yang cocok untuk bodi mobil sekaligus mesinnya.
Mekanika fluida dapat digunakan untuk mendesain sistem ventilasi kendaraan (lihatHVAC), atau
juga bisa untuk mendesain sistem masukan (intake) pada mesin.

Anda mungkin juga menyukai