Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan
keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado Pendidikan Islam (04) adalah salah
satu entitas akuntansi di bawah Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang
berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya
adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Kantor Wilayah Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Manado Pendidikan Islam (04) mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan
disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan
yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna


kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado Pendidikan Islam (04). Disamping itu, laporan
keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam
pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik (good governance).

Manado, 31 Desember 2019

Rektor,

i
Delmus Puneri Salim, Ph.D

DAFTAR ISI
Hal

Kata Pengantar i
i Daftar Isi
iii

Daftar Isi ii

PernyataanTanggung Jawab iii


1

Ringkasan 1

I. Laporan Realisasi Anggaran 3


II. Neraca 4

III. Laporan Operasional 5

IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6

V. Catatan atas Laporan Keuangan 7

A. Penjelasan Umum 7

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 18

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 24

D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 31

E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 37

F. Pengungkapan Penting Lainnya 38

VI. Lampiran dan Daftar a

ii
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
Jalan : DR. S.H. Sarundajang Kawasan Ringroad I Manado – Sulawesi Utara 95128 Telp/Fax 0431-
860616/850774
Website : http://www.iainm-anadoac.id Email : biro@iain-manado.ac.id

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado Pendidikan


Islam (04) yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan Tahun Anggaran 2019 sebagaimana terlampir, adalah merupakan
tanggung jawab kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian


intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan
anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.

Manado, 31 Desember 2019


Rektor,

Delmus Puneri Salim

iv
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado Tahun 2019 ini telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini
meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan


realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode
1 Januari sampai dengan 31 Desember 2019

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2019 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan
Pajak sebesar Rp. 8.030.227.636 atau mencapai 81,5 persen dari estimasi Pendapatan-
LRA sebesar Rp. 9.851372.000

Realisasi Belanja Negara pada TA 2019 adalah sebesar Rp. 59.738.829.320 atau
mencapai 95,81 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp. 62.346.035.000

2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
pada 31 Desember 2019.

Nilai Aset per 31 Desember 2019 dicatat dan disajikan sebesar Rp 197.159.006.346 yang
terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp 17.300.000; Aset Tetap (neto) sebesar Rp.
196.943.456.351; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp. 198.249.955.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas adalah sebesar Rp. 197.159.006.346.

1
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit
dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar
biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2019 adalah sebesar
Rp7.889.639.854, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp. 39.413.115.277
sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp (31.523.475.423).
Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-masing surplus sebesar Rp
(31.247.572.232) dan defisit sebesar Rp (31.247.572.232) sehingga entitas mengalami
Defisit-LO sebesar Rp (31.247.572.232)

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS


Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01
Januari 2019 adalah sebesar Rp. 187.681.453.315 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp.
(31.247.572.232) kemudian ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp.
(21.966.952.842) dan ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp. 51.708.601.684
sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2019 adalah senilai Rp.
195.653.082.956

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk
pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh
Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang
diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2019 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun
2019 disusun dan disajikan dengan basis akrual.

2
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
PENDIDIKAN ISLAM ( 04 )
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
TA 2019 2018
URAIAN CATATAN % thd Angg
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 9,851,372,000 8,030,227,636 0.00 6,373,930,085
JUMLAH PENDAPATAN 9,851,372,000 8,030,227,636 0.00 6,373,930,085

BELANJA B.2.
Belanja Operasi
Belanja Pegawai B.3 15,804,291,000 15,537,386,941 98.31 12,795,968,495
Belanja Barang B.4 16,786,344,000 14,649,141,271 87.27 15,315,967,307
Belanja Modal B.5 25,478,000,000 25,274,901,108 99.20 40,546,577,533
Bantuan Sosial B.5 4,277,400,000 4,277,400,000 100.00 3,673,800,000
Jumlah Belanja Operasi 62,346,035,000 59,738,829,320 95.82 72,332,313,335

Belanja Modal
Belanja Tanah B.6 - - 0.00 -
Belanja Peralatan dan Mesin B.7 3,580,000,000 3,580,000,000 100.00 2,782,507,233
Belanja Gedung dan Bangunan B.8 20,240,400,000 20,240,400,000 100.00 35,286,370,000
Belanja Modal Perencanaan dan
B.9 1,657,600,000 1,657,600,000 100.00 1,786,364,000
Pengawasan Gedung dan Bangunan
Belanja Modal Perjalanan Gedung dan
B.10 293,052,300
Bangunan - - 0.00
Belanja Jalan, Irigasi, Jaringan B.11 - - 0.00 199,309,000
Belanja Modal lainnya B.12 - - 0.00 198,975,000
Jumlah Belanja Operasi 25,478,000,000 25,478,000,000 100.00 40,546,577,533
1
II. NERACA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
PENDIDIKAN ISLAM ( 04 )
NERACA
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 2019 2018
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - -
Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - 7,400,000
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima C.3 17,300,000 -
Persediaan C.4 - -
Jumlah Aset Lancar 17,300,000 7,400,000

PIUTANG JANGKA PANJANG


Tagihan TP/TGR C.5 - -
Tagihan Penjualan Angsuran C.6 - -
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jangka Panjang C.7 - -
Jumlah Piutang Jangka Panjang - -

ASET TETAP
Tanah C.8 72,220,313,000 72,367,052,000
Peralatan dan Mesin C.9 22,490,334,419 20,043,290,519
Gedung dan Bangunan C.10 120,237,135,408 109,505,996,300
Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.11 2,021,049,486 2,555,780,486
Aset Tetap Lainnya C.12 1,483,067,500 1,405,067,500
Konstruksi dalam pengerjaan C.13 841,680,000 131,824,844
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.14 (22,350,123,462) (18,533,374,994)
Jumlah Aset Tetap 196,943,456,351 187,475,636,655

ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud C.15 304,935,110 304,935,110
Aset Lain-Lain C.16 1,070,027,371 1,070,027,371
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.17 (1,176,712,486) (1,176,545,821)
Jumlah Aset Lainnya 198,249,995 198,416,660
JUMLAH ASET 197,159,006,346 187,681,453,315
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Uang Muka dari KPPN C.18 - 160,950
Utang kepada Pihak Ketiga C.19 - 18,410,212
Pendapatan Diterima di Muka C.20 - -
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek - 18,571,162
JUMLAH KEWAJIBAN - 18,571,162

EKUITAS
Ekuitas C.21 197,159,006,346 187,662,882,153

1
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
PENDIDIKAN ISLAM ( 04 )
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018

(Dalam Rupiah)

KEGIATAN OPERA
PENDAPATAN

JUMLAH PENDAP
2
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
PENDIDIKAN ISLAM ( 04 )
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)

URAIAN CATATAN 2019 2018


EKUITAS AWAL E.1 187,681,453,315 151,782,403,899
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (31,247,572,232) (30,088,483,689)
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR -
LAIN-LAIN
KOREKSI YG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS E.3 (10,983,476,421) 29,149,855
SELISIH REVALUASI ASET E.4 (11,402,263,000) 29,149,855
KOREKSI NILAI ASET NON REVALUASI E.5 422,869,915 -
KOREKSI ATAS REKLASIFIKASI E.6 (4,083,336) -
KOREKSI LAIN-LAIN - -
Jumlah Lain-Lain (21,966,952,842) 58,299,710
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.7 51,708,601,684 65,958,383,250
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS E.8 9,477,553,031 35,899,049,416
EKUITAS AKHIR 195,653,082,956 223,609,652,586

3
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

4
A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Dasar Hukum Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado didirikan sebagai salah satu upaya
Entitas dan
pemerintah untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian
Rencana Negara/Lembaga. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado bertujuan untuk
Strategis
Membuka peluang sumber dana penyelenggaraan pengelolaan perguruan tinggi
yang baru. Melalui peran tersebut diharapkan kualitas laporan K/L dapat
ditingkatkan kualitasnya yang pada akhirnya Laporan Keuangan Pemerintah
Pusat dapat disajikan dengan akuntabel, akurat dan transparan.

Untuk mewujudkan tujuan diatas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado
berkomitmen dengan visi “PERGURUAN TINGGI ISLAM YANG BERMUTU
BERBASIS MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI ASIA TENGGARA TAHUN
2035.”
Untuk mewujudkan visi tersebut Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado
melakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat


berbasis Masyarakat multikultural di Asia Tenggara;
2. Meningkatkan tata kelola kelembagaan dengan prinsip transparansi,
akuntabilitas, Responsibility, independensi, Fairness, mutu dan relevansi,
serta efektifitas dan efisiensi;
3. Menyelenggarakan kegiatan keislaman yang moderat dan lintas agama;
4. Membangun kerja sama reciprocal dengan pemerintah maupun swasta di
Asia Tenggara; dan
5. Menciptakan sarjana yang berwawasan multikultural, menjunjung tinggi
perdamaian, dan menghargai perbedaan
6. Membuka peluang sumber dana penyelenggaraan pengelolaan
perguruan tinggi yang baru.

Dalam bidang tata kelola kepemerintahan, Institut Agama Islam Negeri


(IAIN) Manado telah menetapkan berbagai program dan kegiatan yang relevan
5
yang ditandai antara lain:

1. Tersediannya akses kemanfaatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian


masyarakat multikultural;
2. Terwujudnya good university govermance;
3. Terciptanya kegiatan keislaman moderat dan lintas agama;
4. Terwujudnya kerjasama resiprokal dengan pemerintah dan swasta;
5. Terciptanya kapabilitas, kompentensi mahasiswa, dan alumni yang mampu
bersikap multikultural,
6. Tersedianya sumber dana penyelenggaraan pengelolaan perguruan tinggi
yang baru.
Ada 6 kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai hasil
jangka menengah (outcomes) yang diharapkan, yaitu:

1. Kegiatan Pembinaan Administrasi Perencanaan.


2. Kegiatan Pembinaan Administrasi Kepegawaian
3. Kegiatan Administrasi Keuangan dan BMN
4. Kegiatan Pembinaan Administrasi Organisasi &Tata Laksana
Keluaran (outputs) yang hendak dihasilkan dari kegiatan ini adalah:
5. Kegiatan Pembinaan Administrasi Hukum & KLN
6. Kegiatan Pembinaan Administrasi Umum
7. Praktik Penelitian berbasis Pengabdian
Pendekatan A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan
Laporan Laporan Keuangan Tahun 2019 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh
Keuangan
aspek keuangan yang dikelola oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado
eselon Pendidikan Islam (04) Laporan Keuangan ini dihasilkan melaui Sistem
Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran
sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI

6
dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan
Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan
informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Basis A.3. Basis Akuntansi


Akuntansi

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado Eselon Pendidikan Islam (04)
menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan
dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi
dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima
atau dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang
mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan


memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado Eselon Pendidikan Islam
(04) dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan
menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau


sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.
Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.


Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan

7
dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan A.5. Kebijakan Akuntansi
Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2019 telah mengacu


pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan
prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensikonvensi, aturan-aturan, dan praktik-
praktik spesifik yang dipilih oleh suatuentitas pelaporan dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang merupakan entitas pelaporan dari
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado Eselon Pendidikan Islam (04)..
Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan


Laporan Keuangan Kantor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado Eselon
Pendidikan Islam (04) adalah sebagai berikut:
Pendapatan- (1) Pendapatan- LRA
LRA
 Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak
perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara
(KUN).
 Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan- (2) Pendapatan- LO


LO
 Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali.

8
 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai dilaksanakan
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan
periode waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda
atau dokumen lain yang dipersamakan
(*Kementerian Negara/Lembaga agar menyesuaikan pengakuan Pendapatan-
LO sesuai karakteristik pendapatan masing-masing entitas)

 Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan


membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
 Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
 Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
 Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
 Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban


 Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;

9
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
 Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang
dan Aset Lainnya.

Aset Lancar Aset Lancar


 Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera
untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12
(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

 Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas


dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan
kurs tengah BI pada tanggal neraca.

 Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul


berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan
atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima pengembaliannya
dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

 Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)


yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca
disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

 Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada


tanggal neraca dikalikan dengan:

 harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;


 harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
 harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.

Aset Tetap Aset Tetap


 Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh

10
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 1 tahun.
 Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga
wajar.
 Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp 1.000.000
(tiga ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama


dengan atau lebih dari Rp 25.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum


kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak
kesenian.
Piutang Piutang Jangka Panjang
Jangka
Panjang
 Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau
akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan
Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.

 TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan aset


pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah yang dinilai
sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset yang
bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar
oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan
angsuran.

 Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh


Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai
atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian

11
Negara/daerah.

 Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap


pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan
tujuan untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita
oleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung dari
suatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai
tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Aset Lainnya Aset Lainnya
 Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

 Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan


tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual.

 Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan dari


penggunaan operasional entitas.

Kewajiban (6) Kewajiban


 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.

 Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek


dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek


Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,
Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek

12
Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika


diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari
dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas


Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Penyisihan (8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih


Piutang Tak
Tertagih  Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk
sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan
kualitas piutang.

 Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh


tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.

 Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada


tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga
dan Bendahara Umum Negara. Kriteria kualitas piutang diatur sebagai
berikut:

Kualitas Uraian Penyi


Piutang sihan

Belum dilakukan pelunasan s.d.


Lancar 0.5%
tanggal jatuh tempo
Kurang Satu bulan terhitung sejak tanggal 10%
Lancar Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan

13
pelunasan
Satu bulan terhitung sejak tanggal
Diragukan Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan 50%
pelunasan
Macet 1 Satu bulan terhitung sejak tanggal 100%
. Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2 Piutang telah diserahkan kepada
. Panitia Urusan Piutang
Negara/DJKN

Penyusutan (9) Penyusutan Aset Tetap


Aset Tetap
 Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakan
penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan
No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah dengan PMK No.
90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset
Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.

 Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:


a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
 Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

 Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode


garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari
Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

 Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman


Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel
Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa
14
Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa
manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap


Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Implementasi
Akuntansi
(10) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali
Pemerintah
Berbasis Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis
Akrual akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Pertama kali
Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh
pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan. Pertama, Pos-pos
ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2019 yang berbasis cash
toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi
berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun
berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan
Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh
penyusunan dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai
dilaksanakan tahun 2015.
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi B.1 Pendapatan
Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019
Rp8.105.676.321
adalah sebesar Rp8.105.676.321atau mencapai 82persen dari estimasi
pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp9.851.372.000. Pendapatan dari
pemindahtangan BMN lainnya Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya
adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

15
2019
Uraian % Real
Anggaran Realisasi
Angg.

Pendapatan sewa tanah,gedung dan


bangunan - - -
Pendapatan Biaya Pendidikan 5,913,346,000 -
Pendapatan Pendidikan lainnya 42,200,000 -
Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 48,700,000 -

pendapatan peny.ganti kerugian negara - -

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2019 dan 2018

NAIK
URAIAN REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A. 2018 (TURUN)
%

pendapatan sewa tanah gedung dan 1,230,880 993.19


bangunan 13,455,880
pendapatan pendidikan lainnya 7,867,398,020 6,004,246,000 31.03
pendapatan peny.ganti kerugian negara - 20,011,529 0.00
Pendapatan iuran dan Denda 4,406,680 0.00
Pendapatan Denda - 0.00
Pendapatan Lain-lain 224,822,421 661,924,156 -66.04

Realisasi Belanja B.2. Belanja


Negara
RpRp252.364.548. Realisasi Belanja instansi pada TA 2019 adalah sebesar Rp252.364.548.583
583 atau 97.55% dari anggaran belanja sebesar Rp258.692.823.000. Rincian
anggaran danrealisasibelanjaTA2019adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2019

URAIAN ANGGARAN REALISASI %


Belanja Pegawai 149,862,197,000 148,330,021,640 98.978
Belanja Barang 69,146,066,000 64,905,225,519 93.867
Belanja Modal 35,185,910,000 34,732,851,424 98.712
Bantuan Sosial 4,498,650,000 4,396,450,000 97.728
Total Belanja Kotor 258,692,823,000 252,364,548,583 97.554
Pengembalian Belanja (43,293,651) 0
Belanja Netto 258,692,823,000 252,321,254,932 97.537

16
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Rp160,000,000,000
Rp140,000,000,000
Rp120,000,000,000
Rp100,000,000,000
Rp80,000,000,000
Rp60,000,000,000 Anggaran
Rp40,000,000,000 Realisasi
Rp20,000,000,000
Rp0
Belanja Belanja Belanja Belanja
Pegawai Barang Bantuan Modal
Sosial

Dibandingkan dengan TA 2018, Realisasi Belanja TA 2019 mengalami kenaikan


sebesar 21,62% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan antara lain:
1. pengadaan belanja peralatan dan mesin.
2. Pengadaan gedung dan bangunan

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2019 dan 2017


NAIK
URAIAN REALISASI TA 2019 REALISASI TA 2018
(TURUN) %

Belanja Pegawai 148,330,021,640 144,470,685,930 2.67


Belanja Barang 64,905,225,519 65,703,891,207 (1.22)
Belanja Bantuan Sosial 34,732,851,424 49,461,036,287 -
Belanja Modal 4,396,450,000 3,673,800,000 19.67
Jumlah 252,364,548,583 263,309,413,424 (4.16)

Belanja Pegawai B.3 Belanja Pegawai


Rp148.330.021.64
0 Realisasi Belanja Pegawai TA 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp148.330.021.640 dan Rp144.470.685.930. Hal ini disebabkan antara lain
oleh:

1. Adanya penambahan pegawai dalam rangka mendukung program maupun


kegiatan dalam beberapa tahun mendatang.
2. Penambahan remunerasi bagi pegawai Non PNS.

17
Perbandingan Belanja Pegawai TA 2019 dan 2018
NAIK
URAIAN REALISASI TA 2019 REALISASI TA 2018 (TURUN)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 115,072,174,308 111,174,398,375 3.51
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 25,120,323,500 20,995,350,670 19.65
Belanja Honorarium 26,000,000 671,500,000 (96.13)
Belanja Lembur 518,282,000 982,592,000 (47.25)
Belanja Transito 7,593,241,832 10,646,844,885 (28.68)
Jumlah Belanja Kotor 148,330,021,640 144,470,685,930 2.67
Pengembalian Belanja Pegawai (23,733,251) (11,447,466) 107.32
Jumlah Belanja 148,306,288,389 144,459,238,464 2.66

Belanja Barang B.4 Belanja Barang


Rp64.905.225.51
9 Realisasi Belanja Barang TA 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp64.905.225.519 dan Rp65.703.891.207 Realisasi Belanja Barang TA 2019
mengalami kenaikan dari Realisasi Belanja Barang TA 2018.

Perbandingan Belanja Barang TA 2019 dan 2018


NAIK
URAIAN REALISASI TA 2019 REALISASI TA 2018 (TURUN)
%
Belanja Barang Operasional 12,404,019,234 12,578,014,486 (1.38)
Belanja Barang Non Operasional 31,561,789,968 30,817,959,003 2.41
Belanja barang persediaan 2,539,934,819 2,444,146,377 3.92
Belanja Jasa 4,170,437,115 3,137,939,904 32.90
Belanja Pemeliharaan 1,986,457,301 1,526,349,919 30.14
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 10,176,210,290 9,646,878,318 5.49
Belanja Perjalanan luar Negeri 45,282,792 36,483,200 24.12
Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masy. 1,896,894,000 5,510,000,000 -
Belanja Barang lainnya untuk diserahkan kepada Masy. 124,200,000 6,120,000 -
Jumlah Belanja Kotor 64,905,225,519 65,703,891,207 (1.22)
Pengembalian Belanja (19,560,400) (65,155,925)
Jumlah Belanja 64,885,665,119 65,638,735,282 (1.15)

Belanja Bantuan B.5 Belanja Bantuan Sosial


Sosial
Rp4.396.450.000 Realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2019dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp4.396.450.000 dan Rp3.763.800.000

Belanja Modal B.6 Belanja Modal Tanah


Tanah Rp0

Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2019 dan TA 2018 adalah masing-masing


sebesar Rp0dan Rp2.273.000.
18
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2019 dan 2018

Naik
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A. 2018
(Turun) %

Belanja Modal Tanah pembuatan sertifikat 0 2,273,000 0.00

Belanja Modal pembayaran honor tim


0 0 0.00
tanah
Belanja Modal perjalanan pengdanaan
0 0 0.00
tanah
Jumlah Belanja Kotor 0 2,273,000 -100.00
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah Belanja 0 2,273,000 -100.00

Belanja Modal B.7 Belanja Modal Peralatan dan Mesin


Peralatan dan
Mesin Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2019adalah sebesar Rp
Rp5.160.226.170
5.160.226.170, mengalami kenaikan kenaikan bila dibandingkan dengan
realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2018 sebesar
Rp5.036.573.733.

NAIK
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A 2018
(TURUN) %

Belanja Peralatan dan Mesin 5,160,226,170 5,036,573,733 2.40


Jumlah Belanja Kotor 5,160,226,170 5,036,573,733 2.40
Pengembalian - - -
Jumlah Belanja 5,160,226,170 5,036,573,733 2.40

Belanja Modal B.8 Belanja Modal Gedung dan Bangunan


Gedung dan
Bangunan Realisasi Belanja Modal TA 2019 dan TA 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp29.112.845.45
Rp29.112.845.454 dan Rp. 43.635.473.054Realisasi Belanja Modal TA 2019
4
mengalami penurunan dibandingkan Realisasi Belanja Modal TA 2018.

Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2019 dan 2018

NAIK
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A. 2018
(TURUN) %

Gedung Tempat Kerja 29,112,845,454 43,635,473,054 -49.88


Jumlah Belanja Kotor 29,112,845,454 43,635,473,054 -49.88
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah Belanja 29,112,845,454 43,635,473,054 -49.88

19
Belanja Modal B.9 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jalan, Irigasi, dan
Jaringan Rp0 Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2019 Rp.0 dan TA
2018Rp. 223.071.500.

NAIK
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A. 2018
(TURUN) %

Belanja Modal Jalan,Irigasi 0 223,071,500 #DIV/0!


Jumlah Belanja Kotor 0 223,071,500 #DIV/0!
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah Belanja 0 223,071,500 #DIV/0!

Belanja Modal B.10 Belanja Modal Lainnya


Lainnya
Rp459.779.800 Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2019 Rp.459.779.800 dan TA 2018
Rp.563.645.000

NAIK
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2019 REALISASI T.A. 2018
(TURUN) %

Belanja Modal lainnya 459,779,800 563,645,000 -22.59


Jumlah Belanja Kotor 459,779,800 563,645,000 -22.59
Pengembalian Belanja Modal - - -
Jumlah Belanja 459,779,800 563,645,000 -22.59

20
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2019 dan 2018
Rp3.577.977
adalah masing-masing sebesar Rp3.577.977 dan Rp160.950.

Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran

Keterangan TH 2019 TH 2018


Kemenag Kab.Minahasa Selatan - 160,150
MAN 1 Kotamobagu 3,577,977 -
Jumlah 3,577,977 160,150

Kas di Bendahara C.2 Kas di Bendahara Penerimaan


Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2018 dan 2017
Rp0 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan Rp7.400.000.

Rincian Kas di Bendahara Penerimaan

Keterangan TH 2019 TH 2018


IAIN manado - 7,400,000
Jumlah - 7,400,000
Persediaan C.9 Persediaan
Rp104.402.701
Nilai Persediaan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
adalah sebesar Rp104.402.701 dan Rp13.556.250.

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau


perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan
maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan/atau untuk dijual,
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Persediaan per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai
berikut:

Rincian Persediaan

21
Persediaan TH 2019 TH 2018
Barang Konsumsi 104,114,001 13,502,050
Barang untuk Pemeliharaan 288,700 54,200
Barang persediaan lainnya diserahkn kemasy - -
Persediaan Lainnya - -
Jumlah 104,402,701 13,556,250

C.13 Tanah
Tanah Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki per 31 Desember 2019 dan

Rp188.831.545.000 2018 adalah sebesar Rp188.831.545.000 dan Rp191.238.898.000.


Kenaikan nilai aset tetap Tanah berasal dari pembuatan sertifikat tanah
di Kemenag Kab/kota dan Madrasah penambahan/pengurangan Nilai
setelah di reval/IP Tahun 2019. Mutasi nilai tanah tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 191,238,898,000


Mutasi tambah: 0
Pembelian dan penambahan nilai revali 191,238,898,000
Mutasi kurang: 2,407,353,000
0
Saldo per 31 Desember 2019 188,831,545,000
Peralatan dan Mesin C.14 Peralatan dan Mesin
Rp51.198.371.571 Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019
dan 2018 adalah Rp51.198.371.571dan Rp47.895.683.853. Mutasi nilai
1eralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 47,895,683,853


Mutasi tambah:
Pembelian 3,302,687,718
Hibah Barang 0
Mutasi kurang: 0
Penghentian dari penggunaan -
Saldo per 31 Desember 2019 51,198,371,571
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (40,929,396,895)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 10,268,974,676

Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:

a. Pembelian komputer unit berupa PC dan Laptop ; dan

22
b. Pembelian peralatan komputer berupa printer.

Gedung dan C.15 Gedung dan Bangunan


Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2019 dan 2018adalah
Rp271.638.154.363
Rp271.638.154.363 dan Rp255.385.286.593. Mutasi transaksi terhadap
Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 255,385,286,593

Mutasi tambah:
Pembangunan dan rehab dan reval 16,252,967,770
Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2019 271,638,254,363
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (15,592,098,844)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 256,046,155,519

Jalan, Jaringan dan C.16 Jalan, Irigasi, dan Jaringan


Irigasi
Rp3.272.479.286 Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2019 dan
2018adalah masing-masing sebesar Rp3.272.479.286 dan
Rp3.789.366.786

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 3,789,366,786

Mutasi tambah:
-
Mutasi kurang: (516,887,500)
Saldo per 31 Desember 2019 3,272,479,286
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (1,167,877,727)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 2,104,601,559

Aset Tetap Lainnya C.17 Aset Tetap Lainnya


Rp5.007.867.208 Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31
Desember 2019 dan 2018 adalah Rp5.007.867.208 dan
Rp5.007.867.208 Aset tetap tersebut berupa barang bercorak kesenian.
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.

23
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 3,789,366,786

Mutasi tambah:
345,529,800
Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2019 4,134,896,586
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (484,405,370)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 3,650,491,216

Konstruksi Dalam C.18 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)


Pengerjaan Rp
841.680.000 Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2019 dan
2018adalah masing-masing sebesar Rp841.680.00 dan Rp131.824.844.

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 131,824,844

Mutasi tambah:
709,855,580
Mutasi kurang: -
Saldo per 31 Desember 2019 841,680,424

Akumulasi C.19 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap


Penyusutan Aset
Tetap Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2019 dan
Rp(58.173.778.836) 2018 adalah masing-masing Rp(58.173.778.836) dan
Rp(48.561.140.676). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan
kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian
atas penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan
24
manfaat Aset Tetap selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31
Desember 2019 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

1 Peralatan dan Mesin 51,198,371,571 40,929,396,895 10,268,974,676


2 Gedung dan Bangunan 271,638,154,363 15,592,098,844 256,046,055,519
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 3,272,479,286 1,167,877,727 2,104,601,559
4 Aset Tetap Lainnya 5,353,397,008 484,405,370 4,868,991,638
Akumulasi Penyusutan 331,462,402,228 58,173,778,836 273,288,623,392
C.20 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud(ATB) per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
Rp398.110.110 dan Rp398.110.110.
C.21 Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
Aset Tak Berwujud
Rp398.110.110
Rp1.977.696.265 dan Rp1.458.309.335. Aset Lain-lain merupakan
Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan
tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-
lain adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2018 1.458.078.685


Aset Lain-Lain Mutasi tambah:
Rp1.977.696.265 - reklasifikasi dari aset tetap 519.617.580
Mutasi kurang:
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan -
- penghapusan BMN -
Saldo per 31 Desember 2019 1.977.696.265
Akumulasi Penyusutan (1.941.830.270)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 35.865.995

Akumulasi C.22 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya


Penyusutan dan
Amortisasi Aset Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2019 dan
Lainnya
2018adalah masing-masing Rp(2.141.940.380) dan Rp(1.622.401.649).
Rp(2.141.940.380)
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset
Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian

25
nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset
Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember
2018 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya

Akumulasi
Aset Tetap Nilai Perolehan Penyusutan/ Nilai Buku
Amortisasi
Aset Tak Berwujud 398,110,110 200,110,110 198,000,000
Aset Lain-lain 1,977,696,265 1,941,830,270 35,865,995
Jumlah 2,375,806,375 2,141,940,380 233,865,995

Uang Muka dari C.23 Uang Muka dari KPPN


KPPN Rp3.577.977

Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2019 dan 2018masing-
masing sebesar Rp3.577.977 dan Rp160.950.

Keterangan 2019 2018

Kemenag KAb Minhasa Selatan - 160,950


MAN 1 Kotamobagu 3,577,977 -
Jumlah 3,577,977 160,950

C.2 Kas di Bendahara Penerimaan


Kas di Bendahara
Penerimaan Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2019
Rp 0 dan 2018 adalah sebesar masing-masing Rp 0 dan Rp 7.400.000. Kas di
Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di
bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan
yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa
Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Rincian Kas di Bendahara Penerimaan

Keterangan 2019 2018


IAIN Manado - 7,400,000
Jumlah - 7,400,000

26
Utang kepada Pihak C.24 Utang kepada Pihak Ketiga
Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2019 dan
Rp95.231.400
2018masing-masing sebesar Rp95.231.400 dan Rp18.410.212 Utang
kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan
merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak
ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan).
Ekuitas C.26 Ekuitas
Rp463.204.885.688 Ekuitas per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp463.204.885.688 dan Rp455.124.019.762. Ekuitas adalah
kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.

27
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Pendapatan PNBP Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019
dan 2018 adalah sebesar Rp7.874.195.876 dan
Rp7.874.195.876
Rp5.915.772.124Pendapatan tersebut terdiri dari:

Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2019 dan 2018

NAIK
URAIAN TH 2019 TH 2018 (TURUN)
%
Pendapatan sewa 13,455,880 1,230,880 -
pendapatan ujian/seleksi masuk pendidikan - -
Pendapatan biaya pendidikan 7,867,398,020 6,004,246,000
pendapatan pendidikan lainnya - -
pendapatan jasa keuangan - 20,011,529
pendapatan peny.ganti kerugian negara -
pendapatan peny.ganti kerugian negara
pendapatan denda peny.pekerjaan pemerinta - 4,406,680
Pendapatan Lain-lain 224,822,421 661,924,156 -
Jumlah 8,105,676,321 6,691,819,245 -

Beban Pegawai D.2 Beban Pegawai


Rp148.389.813.089

Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp148.389.813.089 dan Rp143.815.497.664 Beban
Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS
sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali
pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

28
Rincian Beban Pegawai Tahun 2019 dan 2018

NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2019 TH 2018 (TURUN)
%
Beban Gaji 60,945,225,145 42,175,677,577 -
Beban Tunjangan-Tunjangan 86,900,305,944 99,985,728,087 -
Beban Honorarium dan Vakasi 26,000,000 671,500,000
Beban Lembur 518,282,000 982,592,000 -

Beban Persediaan
Rp2.780.759.196

D.3 Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp2.780.759.196dan Rp2.487.739.250,. Beban
Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-
barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik
yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan
untuk Tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Persediaan Tahun 2019 dan 2018

NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2018 TH 2017 (TURUN)
%
Beban Persediaan Konsumsi 2,758,106,396 2,341,326,504 -
Beban Persediaan Bahan Untuk
Pemeliharaan 0 0 -
Beban persediaan peralatan mesin untuk djua 0
Beban persediaan aset laiin 0
Beban persediaan lainnya untuk djual - 990,000 -
bebean persediaan bahan baku 21,087,800 23,204,000
Beban Persediaan Lainnya 1,565,000 25,000
Jumlah Beban Persediaan 2,780,759,196 2,365,545,504 -

Beban Jasa D.4 Beban Jasa


Rp48.301.775.789

Jumlah Beban Jasa Tahun 2019 dan 2018 adalah masing-masing


sebesar Rp48.301.775.789 dan Rp47.278.489.046. Beban Jasa adalah
konsumsi atas jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas.
Rincian Beban Jasa untuk Tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Jasa Tahun 2019 dan 2018

29
NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2019 TH 2018 (TURUN)
%
Beban Langganan Daya dan Jasa 1,271,722,774 1,063,248,054 -
Beban barang 44,131,338,674 44,140,849,142 -
Beban sewa 1,051,412,106 930,976,850
Beban Jasa Profesi 1,847,302,235 1,143,415,000 -
Jumlah 48,301,775,789 47,278,489,046 -

Beban D.5. Beban Pemeliharaan


Pemeliharaan
Rp2.023.562.001 Beban Pemeliharaan Tahun 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp2.023.562.001 dan Rp1.563.000.369. Beban Pemeliharaan
merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap
atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban
pemeliharan untuk Tahun 2019dan 2018 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2019 dan 2018

NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2019 TH 2018 (TURUN)
%

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 1,182,890,578 764,158,775 -


Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 798,570,723 738,917,194 -
Beban Pemeliharaan Lainnya 42,100,700 59,924,400 -
Jumlah 2,023,562,001 1,563,000,369 -

Beban Perjalanan D.6. Beban Perjalanan Dinas


Dinas
Rp10.210.795.082 Beban Perjalanan Dinas Tahun 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp10.210.795.082 dan Rp9.632.422.518. Beban tersebut adalah
merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas
untuk Tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2019 dan 2018

30
NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2019 TH 2018 (TURUN)
%

Beban Perjalanan Biasa 5,799,546,624 6,188,344,118 -


Beban Perjalanan tetap 0 1,320,000
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 163,634,000 228,025,000 -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 2,985,473,600 1,846,171,600 -
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 1,227,556,066 1,383,017,600 -
Beban Perjalanan biasa - luar negeri 45,282,792 36,483,200
Pengembalian Belanja Perjalanan (10,698,000) (50,939,000)

Jumlah
10,210,795,082 9,632,422,518 -

Beban Barang D.7 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat


untuk Diserahkan
kepada Masyarakat Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2019 dan
Rp1.896.894.000 2018 adalah masing-masing sebesar Rp1.896.894.000 dan
Rp5.491.120.000.

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat merupakan beban


pemerintah dalam bentuk barang atau jasa kepada masyarakat yang
bertujuan untuk mencapai tujuan instansi dalam hal meningkatkan
pemahaman masyarakat mengenai akuntansi berbasis akrual yang sudah
mulai diterapkan pada tahun 2019. Rincian Beban Barang untuk
Diserahkan kepada Masyarakat untuk Tahun 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut:

Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Tahun 2019


dan 2018

31
NAIK
URAIAN JENIS BEBAN TH 2019 TH 2018 (TURUN)
%

Beban tanah untuk Diserahkan kepada


0 4,101,000,000 -
Masyarakat/Pemda
Beban Peralatan dan Mesin untuk Diserahkan kepada
951,894,000 899,000,000 -
Masyarakat/Pemda
Beban Gedungg dan Bangunan untuk Diserahkan
765,000,000 460,000,000
kepada Masyarakat/Pemda
Beban Gedungg dan Bangunan untuk Diserahkan
180,000,000
kepada Masyarakat/Pemda
Beban barang lainnya untuk Diserahkan kepada
0 30,000,000
Masyarakat/Pemda
Beban barang fisik lainnya untuk Diserahkan kepada
0 1,120,000
Masyarakat/Pemda
Jumlah 1,896,894,000 5,491,120,000 -

Beban Bantuan D.8 Beban Bantuan Sosial


Sosial
Rp4.396.450.000 Beban Bantuan Sosial Tahun 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp4.396.450.000 dan Rp3.673.800.000. Beban bantuan sosial
merupakan beban pemerintah dalam bentuk uang/barang atau jasa
kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya risiko sosial dan bersifat
selektif
Beban Penyusutan D.9 Beban Penyusutan dan Amortisasi
dan Amortisasi
Rp11.271.950.345 Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2019 dan 2018
adalah masing-masing sebesar Rp11.271.950.345 dan
Rp10.767.719.769. Beban Penyusutan adalah merupakan beban untuk
mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaataset yang
bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat
alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian
Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2019 dan 2018 adalah
sebagai berikut:

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2019 dan 2018

32
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN NAIK
TH 2019 TH 2018
AMORTISASI (TURUN) %

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 3,968,841,318 4,145,477,793 -


Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 6,923,128,018 6,100,667,155 -
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan 335,413,378 435,456,763 -
Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya 43,638,511 85,814,480 -
Jumlah Penyusutan 11,271,021,225 10,767,416,191 -

Beban Amortisasi Aset Tak Berwujud - - -


Beban Penyusutan aset lain-lain 929,121 303,578 -
Jumlah Amortisasi 929,121 303,578 -
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 11,271,950,346 10,767,719,769 -
Surplus /Defisit dari D.12 Kegiatan Non Operasional
Kegiatan Non
Operasional Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan
Rp335.681.129
dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok
dan fungsi entitas untuk Tahun 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp335.681.129 dan Rp. 740.755.344

Pos-Pos Luar D.13 Pos Luar Biasa


Biasa Rp.
(221.062.122.498) Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak
sering terjadi, tidak dapat diramalkan dan berada di luar kendali entitas.
Rincian Pos Luar Biasa untuk Tahun 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp.(221.062.122.498) dan Rp.(218.053.261.148)

33
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
Ekuitas Awal E.1 Ekuitas Awal
Rp455.124.019.7
Nilai ekuitaspada tanggal 1 Januari 2019 dan 2018 adalah masing-masing
62
sebesar Rp455.124.019.762 dan Rp380.258.821.813,

Defisit LO E.2 Surplus (Defisit) LO


Rp(221.062.122. Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019
498) dan 2018 adalah sebesar Rp(221.062.122.498) dan Rp
(218.053.261.148). Defisit LO merupakan selisih kurang antara
surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non
operasional, dan pos luar biasa.
Koreksi Nilai E.3 Koreksi Nilai Persediaan
Persediaan Rp 0
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan
yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang
terjadi pada periode sebelumnya.
KoreksiNilai Aset E.4 KoreksiAset Tetap
Non Revaluasi
Rp(3.329.976.437 Koreksi Atas Nilai Perolehan Aset Tetap merupakan koreksi atas
)
kesalahan pencatatan kuantitas aset pada laporan keuangan. Koreksi
pencatatan aset tetap untuk tahun 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp(3.329.976.437) dan R 9.969.598.730. Nilai koreksi nilai Aset
Tetap tersebut adalah koreksi nilai Tanah dan Gedung dan Bangunan
hAsil reval
Koreksi Atas E.5 Koreksi Atas Beban
Beban Rp 0

Koreksi Atas Beban merupakan koreksi atas kesalahan pengakuan beban


yang terjadi pada periode sebelumnya dan baru diketahui pada periode
berjala.

Ekuitas Akhir E.7 Ekuitas Akhir


Rp463.204.885.6
34
88 Nilai Ekuitaspada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp463.204.885.688 dan Rp455.124.019.762.

PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.

F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA

1. Pagu Minus sudah tidak ada lagi/Hilang (sudah direvisi )

2. Revaluasi Aset tetap berupa Tanah dan Bangunan Sudah diselesai

3. Masih Terdapat KDP di IAIN Manado disebabkan masih ada


Penggadaan Peralatan dan Mesin dari dana SBSN
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

35
Lampiran A1

Kantor Akuntansi istimewa Papua


Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan/Amortisasi,
Akumulasi Penyusutan/Amortisasidan Nilai Buku Aset Tetap
Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2015

Masa Akm. Peny. Beban Peny. Akm. Peny. Nilai Buku


No Aset Tetap Nilai Perolehan
Manfaat Per 31-12-2014 Tahun 2015 Per 31-12-2015 Per 31-12-2015
A Tanah
1 Tanah - 5,950,000,000 - - - 5,950,000,000
Jumlah 5,950,000,000 - - - 5,950,000,000
B Peralatan dan Mesin
1 Alat Angkutan Darat Bermotor 7 240,000,000 190,714,286 34,285,714 225,000,000 15,000,000
2 Alat Kantor 5 900,000,000 90,000,000 180,000,000 270,000,000 630,000,000
3 Alat Rumah Tangga 5 500,000,000 50,000,000 100,000,000 150,000,000 350,000,000
4 Alat Komunikasi 5 115,000,000 23,000,000 23,000,000 92,000,000
5 Komputer Unit 4 100,000,000 25,000,000 25,000,000 50,000,000 50,000,000
6 Peralatan Komputer 4 250,000,000 62,500,000 62,500,000 125,000,000 125,000,000
7 Peralatan Olah Raga 3 10,000,000 6,666,667 3,333,333 10,000,000 -
Jumlah 2,115,000,000 424,880,952 428,119,048 853,000,000 1,262,000,000
C Gedung dan Bangunan
1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 50 5,450,000,000 1,362,500,000 109,000,000 1,471,500,000 3,978,500,000
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50 2,000,000,000 363,500,000 40,000,000 403,500,000 1,596,500,000
Jumlah 7,450,000,000 1,726,000,000 149,000,000 1,875,000,000 5,575,000,000
D Jaringan
1 Jaringan Listrik 40 50,000,000 23,750,000 1,250,000 25,000,000 25,000,000
2 Jaringan Telepon 20 290,000,000 130,500,000 14,500,000 145,000,000 145,000,000
Jumlah 340,000,000 154,250,000 15,750,000 170,000,000 170,000,000
E Konstruksi Dalam Pengerjaan
1 Konstruksi Dalam Pengerjaan 1 375,000,000 - - - 375,000,000
Jumlah 375,000,000 375,000,000
F Aset Tetap Lainnya
1 Barang bercorak kesenian 4 90,000,000 19,500,000 22,500,000 42,000,000 48,000,000
2 - - - - -
Jumlah 90,000,000 19,500,000 22,500,000 42,000,000 48,000,000
G Aset Lainnya

* Beban Amortisasi

Anda mungkin juga menyukai