Sistem Derajat Kebebasan Tunggal Tak Teredam
Sistem Derajat Kebebasan Tunggal Tak Teredam
Contoh bagian ini adalah pada osilator sederhana tak teredam. Pada model ini,
massa m dihambat oleh pegas k dan bergerak menurut garis lurus sepanjang satu
sumber koordinat. Karakteristik mekanis dari pegas digambarkan antara besar gaya
Fs yang bekerja pada ujung pegas dengan hasil perpindahan y.
REKAYASA GEMPA
SISTEM DERAJAT KEBEBASAN TUNGGAL TAK TEREDAM
HERMANA KASELLE D111 05 064
Pada lengkungan (a) menyatakan sifat dari pegas kuat (hard spring) dimana
gaya harus memberikan pengaruh lebih besar untuk suatu perpindahan
yang disyaratkan seiring dengan terdeformasinya pegas.
Pada lengkungan (b) disebut pegas linier (Linear spring), karena
deformasinya selaras(proportional) dengan gaya dan gambarna grafisnya
mempunyai karakteristik garis lurus. Konstanta keselarasan antara gaya dan
perpindahan (kemiringan garis (b)) dari pegas linier disebut konstanta pegas
(Spring constant) yang biasanya dinyatakan dengan huruf k.
Dirumuskan sbb:
Fs= k.y
Pada lengkungan (c) disebut pegas lemah (soft spring). Untuk pegas jenis ini
pertambahan gaya utnuk memperbesar perpindahan cenderung mengecil
pada saat deformasi pegas menjadi makin besar.
P
Y1=
k1
P
Y2=
k2
Jadi perpindahan total y dari ujung bebas dari susuna pegas adalah sama dengan
y= y1+y2 atau
P P
Y= +
k1 k2
Akibatnya gaya yang dibuat untuk membuat satu unit perpindahan ( konstanta
pegas ekivalen) di tuliskan sebagai:
REKAYASA GEMPA
SISTEM DERAJAT KEBEBASAN TUNGGAL TAK TEREDAM
HERMANA KASELLE D111 05 064
P
Ke =
y
Untuk pegas disusun seri dirumuskan sebagai:
n
1 1
=∑
Ke i=1 ki
F=m.a
Diagram freebody (DFB) adalah suatu sketsa dari benda yang dipisahkan dari
benda lainnya dimana semua gaya luar pada benda terlihat jelas.
-ky= mÿ
5. PRINSIP D’ALEMBERT (D’ ALEMBERT PRINCIPLE)
mÿ +ky = 0 ....(1.11)
Persamaan diferensial linier (homogen atau non homogen) dari setiap orde
diselesaikan dengan rumus:
Y= A cos ωt ......(1.12)
Atau
Y= B sin ωt ......(1.13)
Nillai ω (putaran sudut) dan disebut juga frekwensi natural dari sistem
k
ω=
√ m
.......(1.15)
REKAYASA GEMPA
SISTEM DERAJAT KEBEBASAN TUNGGAL TAK TEREDAM
HERMANA KASELLE D111 05 064
karena persamaan 1.12 &1.13 adalah solusi persamaan 1.11 dan karena persamaan
diferensial adalah linear maka superposisi kedua solusi ini merupakan solusi
persamaan diferensial orde dua dan mempunyai dua konstanta integrasi A &B.
Kecepatan:
Yo= A
V0= Bω
Maka gerak getaran bebas dari osilator tak teredam dapat dirumuskan sebagai
berikut:
vo
y=yo cos ωt + sin ωt ........ (1.18)
ω
7. FREKWENSI DAN PERIODA
2π
ωT= 2 π atau T= ......( 1.19)
ω
Kebalikan harga perioda adalah frekwensi natural (natural frequency) f (satuannya
siklus per detik):
1 ω
f= = .......(1.20)
T 2π
8. AMPLITUDO GERAK (AMPLITUDO OF MOTION)