BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Jamur sebagai organisme eukariotik yaitu organisme yang inti selnya memiliki
selaput inti yang lengkap. Sel jamur terdapat sitoplasma dan nukleus yang kecil.
Jamur memiliki bentuk tubuh bervariasi, ada yang bulat, bulat telur, maupun
memanjang. Jamur bersel banyak dan terdapat deretan sel yang membentuk
benang, disebut hifa. Hifa merupakan organ untuk menyerap makanan dari
substrat tempat hidup jamur dan organ ini memiliki kemampuan untuk menembus
jaringan substrat (Praweda, 2010).
Hifa mempunyai struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding yang
menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa yang disebut septa. Septa
mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria dan
kadang inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak
bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan
inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada
jamur dapat bersifat parasit yang biasanya mengalami modifikasi menjadi
haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat
menembus jaringan substrat (Praweda, 2010).
Berdasarkan ada tidaknya septa pada hifa dikenal adanya hifa aseptat, hifa septat
uninukleus dan hifa septat multinukleus. Hifa jamur bercabang-cabang
membentuk miselium. Miselium dibagi menjadi 2 macam, yaitu miselium
vegetatif yang berfungsi sebagai alat penyerap makanan dan miselium generatif
yang berfungsi sebagai alat reproduksi (Praweda, 2010).
Jamur pada umumnya mempunyai ukuran lebih besar dari bakteri. Sel jamur
mempunyai diameter antara 1-30mm. Berdasarkan bentuk sel dan struktur yang
menyusun tubuhnya. Jamur dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut :
(Santoso, 2007)
1. Khamir (Yeast atau Gist); Khamir ini merupakan jamur yang mempunyai
sel tunggal (uniseluler). Contoh dari jamur tipe ini adalah Saccharomyces
cerevisiae, yaitu jamur yang berperan dalam pembuatan minuman
beralkohol.
2. Kapang (Mold); Kapang merupakan jamur yang mempunyai sel berbentuk
filamen. Filamen yang merupakan sel vegetatif tersebut dinamakan hifa.
Hifa dari koloni kapang akan tumbuh bercabang-cabang dan membentuk
jalinan massa yang sering disebut miselium. Contoh dari jamur tipe ini
adalah Rhizopus oryzae, yaitu jamur yang berperan dalam fermentasi
tempe.
3. Cendawan (Mushroom); Cendawan merupakan jamur yang mempunyai
filamen dan tubuh buah yang besar dan dapat terlihat mata walaupun
dengan mata telanjang tanpa menggunakan bantuan alat. Contoh dari
jamur tipe ini adalah Volvariella volvaceae atau yang sering disebut
dengan jamur merang.
tembakau, kina, bayam, dan nenas. Fungi ini mudah menyerang pada
persemaian yang tanahnya sangat lembab.
b. Divisi Zygomycotina, reproduksi seksual dengan cara konjugasi yang
melibatkan fusi dua gamet menghasilkan zigospora, reproduksi aseksualnya
dengan menghasilkan spora yang terkandung dalam konidium atau
sporangium. Hifa dari fungi ini sama halnya dengan Oomycotina, tidak
bersepta (non-septa). Hifa relatif besar dan berkembang baik dengan
miselium yang bercabang-cabang. Pada umumnya hidup terestrial, contohnya
Rhyzopus dan Mucor. Keduanya mempunyai struktur dan penampilan yang
hampir sama, hanya pada Rhyzopus dapat ditemukan adanya percabangan
hifa khusus yang menembus substrat yang menyerupai akar disebut rhizoid.
c. Divisi Ascomycotina, pembiakan seksual dengan menghasilkan spora yang
disebut askospora, yaitu spora seksual yang dihasilkan dalam suatu struktur
khusus yang disebut askus. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
menghasilkan konidia, hifanya bersepta. Kelompok ini meliputi ragi,
bermacam-macam kapang bahkan beberapa cendawan contohnya Penicillium,
spesies ini juga dikenal sebagai penghasil bahan antibiotik penisilin. Piedraia
hotai, sebagai penyebab infeksi rambut pada manusia yang dinamakan piedra
hitam. Candida albicans, yang menimbulkan suatu keadaan yang disebut
candidiasis yaitu penyakit pada selaput lendir, mulut vagina, dan saluran
pencernaan. Saccharomyces cerevisiae, digunakan dalam pembuatan roti,
anggur, dan bir. Jamur Aspergillus niger, untuk fermentasi asam sitrat,
Aspergillus oryzae dan Aspergillus wenti untuk fermentasi kecap.
d. Divisi Basidiomycotina, divisi ini dicirikan dengan pembentukan spora
seksual disebut basidiospora dan terbentuk pada struktur khusus seperti gada
yang disebut basidium. Pembiakan aseksual biasanya terjadi dengan
pembentukan konidium. Hifa kelompok Basidiomycotina mempunyai septa.
Tubuh buah yang sering dihasilkan kelompok ini menyebabkan penampilan
mereka sangat menyolok dan secara umum sering disebut cendawan yang
secara awam disebut jamur. Kebanyakan hidup sebagai saprofit tetapi ada
juga yang hidup sebagai parasit terutama pada tumbuh-tumbuhan, Contoh
2. Bidang industri
Rhizopus nigricans merupakan jenis jamur yang dapat dipergunakan untuk
produksi asam fumarat, sedangkan Rhizopus nodusus dapat dipergunakan
untuk produksi asam laktat;
3. Bidang pertanian
Jamur sebagai organisme saprofit sangat penting guna kesuburan tanah.
Jamur-jamur saprofit menghancurkan kayu-kayu dan daun-daun sehingga
menjadi mineral kembali. Jamur juga mengurai zat organik yang dapat
menambah kandungan nutrien di dalam tanah;
4. Bidang kedokteran
Penicilium notatum dan Penicilium chrysogenum adalah jenis jamur yang
menghasilkan penisilin, yaitu zat antibiotik. Alexander Fleming adalah orang
yang menemukan zat antibiotik tersebut. Higroporus dan Lycoperdon
perlatum berguna sebagai dekomposer.
Sarjana teknik lingkungan memiliki peran yang sangat banyak bagi pembangunan
bangsa, diantaranya yaitu :