Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS


JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Kampus Unand Limau Manis Padang 25163
Telp. (0751) 7862901, Fax (0751 72566)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Jamur merupakan organisme eukariotik dan pada umumnya multiseluler.


Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk
anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Jamur menyerap zat organik
dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanan dan
setelah itu menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur sebagai tumbuhan
konsumen, bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein,
vitamin dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya
dan sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit
fakultatif atau saprofit (Praweda , 2010).

Jamur sebagai organisme eukariotik yaitu organisme yang inti selnya memiliki
selaput inti yang lengkap. Sel jamur terdapat sitoplasma dan nukleus yang kecil.
Jamur memiliki bentuk tubuh bervariasi, ada yang bulat, bulat telur, maupun
memanjang. Jamur bersel banyak dan terdapat deretan sel yang membentuk
benang, disebut hifa. Hifa merupakan organ untuk menyerap makanan dari
substrat tempat hidup jamur dan organ ini memiliki kemampuan untuk menembus
jaringan substrat (Praweda, 2010).

2.2 Hifa Pada Jamur

Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat


heterotrof, tipe sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler.
Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk
anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang
dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif (Harti, 2015).

Hifa mempunyai struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding yang
menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa yang disebut septa. Septa
mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria dan
kadang inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak

Gita Fatrisia (1910941011) II-1


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Kampus Unand Limau Manis Padang 25163
Telp. (0751) 7862901, Fax (0751 72566)

bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan
inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada
jamur dapat bersifat parasit yang biasanya mengalami modifikasi menjadi
haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat
menembus jaringan substrat (Praweda, 2010).

Beberapa jaringan hifa akan membentuk miselium. Miselium merupakan tempat


pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapatkan
makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur yang disebut badan buah.  Badan
buah merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam tanah atau kayu yang
lapuk, badan buah dijumpai pada kelompok jamur tertentu (Praweda, 2010).

Berdasarkan ada tidaknya septa pada hifa dikenal adanya hifa aseptat, hifa septat
uninukleus dan hifa septat multinukleus. Hifa jamur bercabang-cabang
membentuk miselium. Miselium dibagi menjadi 2 macam, yaitu miselium
vegetatif yang berfungsi sebagai alat penyerap makanan dan miselium generatif
yang berfungsi sebagai alat reproduksi (Praweda, 2010).

Bentuk hifa jamur bermacam-macam diantaranya yaitu (Harti, 2015) :


1. Hifa aseptat atau hifa tidak bersekat 
Hifa aseptat atau hifa tidak bersekat yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat
atau septum. Istilah lain  dari hifa tipe ini adalah senositik. Hifa tersebut dapat
dijumpai  misalnya pada Rhizopus oryzae dan Mucor mucedo;
2. Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal
Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal yaitu hifa yang
disusun oleh sel-sel berinti tunggal dan memiliki  sekat yang membagi hifa
menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang  memiliki satu inti sel. Inti sel dan
sitoplasma dari ruang yang satu dapat berpindah ke ruang lainnya. Hal ini
dimungkinkan oleh adanya pori pada sekat-sekat tersebut. Hifa  tipe ini dapat
dijumpai misalnya pada Puccinia graminis;
3. Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti banyak
Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti banyak yaitu hifa yang
disusun oleh sel-sel berinti banyak dan memiliki sekat yang membagi hifa
menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki inti sel lebih dari satu.

Gita Fatrisia (1910941011) II-2


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Kampus Unand Limau Manis Padang 25163
Telp. (0751) 7862901, Fax (0751 72566)

2.3 Bentuk Jamur

Jamur pada umumnya mempunyai ukuran lebih besar dari bakteri. Sel jamur
mempunyai diameter antara 1-30mm. Berdasarkan bentuk sel dan struktur yang
menyusun tubuhnya. Jamur dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut :
(Santoso, 2007)
1. Khamir (Yeast atau Gist); Khamir ini merupakan jamur yang mempunyai
sel tunggal (uniseluler). Contoh dari jamur tipe ini adalah Saccharomyces
cerevisiae, yaitu jamur yang berperan dalam pembuatan minuman
beralkohol.
2. Kapang (Mold); Kapang merupakan jamur yang mempunyai sel berbentuk
filamen. Filamen yang merupakan sel vegetatif tersebut dinamakan hifa.
Hifa dari koloni kapang akan tumbuh bercabang-cabang dan membentuk
jalinan massa yang sering disebut miselium. Contoh dari jamur tipe ini
adalah Rhizopus oryzae, yaitu jamur yang berperan dalam fermentasi
tempe.
3. Cendawan (Mushroom); Cendawan merupakan jamur yang mempunyai
filamen dan tubuh buah yang besar dan dapat terlihat mata walaupun
dengan mata telanjang tanpa menggunakan bantuan alat. Contoh dari
jamur tipe ini adalah Volvariella volvaceae atau yang sering disebut
dengan jamur merang.

2.4 Klasifikasi Jamur

Jamur dibagi menjadi (Rakhmawati, 2012):


a. Divisi Oomycotina, jamur ini bereproduksi seksual dengan cara oogami yang
melibatkan penggabungan satu oosfer (gamet betina) dengan gamet jantan
yang terbentuk dalam anteridium, menghasilkan oospora, sedangkan
reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk zoospora yang dihailkan
dalam sporangium. Hifa fungi ini adalah hifa non-septa (tidak bersepta),
contoh jamur ini adalah Phytophthora infestans, menyebabkan penyakit pada
tanaman kentang, cokelat, lada, kina, Saprolegnia, yaitu fungi yang sering
ditemukan pada bangkai serangga. Fungi ini adalah contoh fungi saprofit,
Phytium, fungi tersebut dapat menyebabkan penyakit busuk pada kecambah

Gita Fatrisia (1910941011) II-3


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Kampus Unand Limau Manis Padang 25163
Telp. (0751) 7862901, Fax (0751 72566)

tembakau, kina, bayam, dan nenas. Fungi ini mudah menyerang pada
persemaian yang tanahnya sangat lembab.
b. Divisi Zygomycotina, reproduksi seksual dengan cara konjugasi yang
melibatkan fusi dua gamet menghasilkan zigospora, reproduksi aseksualnya
dengan menghasilkan spora yang terkandung dalam konidium atau
sporangium. Hifa dari fungi ini sama halnya dengan Oomycotina, tidak
bersepta (non-septa). Hifa relatif besar dan berkembang baik dengan
miselium yang bercabang-cabang. Pada umumnya hidup terestrial, contohnya
Rhyzopus dan Mucor. Keduanya mempunyai struktur dan penampilan yang
hampir sama, hanya pada Rhyzopus dapat ditemukan adanya percabangan
hifa khusus yang menembus substrat yang menyerupai akar disebut rhizoid.
c. Divisi Ascomycotina, pembiakan seksual dengan menghasilkan spora yang
disebut askospora, yaitu spora seksual yang dihasilkan dalam suatu struktur
khusus yang disebut askus. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
menghasilkan konidia, hifanya bersepta. Kelompok ini meliputi ragi,
bermacam-macam kapang bahkan beberapa cendawan contohnya Penicillium,
spesies ini juga dikenal sebagai penghasil bahan antibiotik penisilin. Piedraia
hotai, sebagai penyebab infeksi rambut pada manusia yang dinamakan piedra
hitam. Candida albicans, yang menimbulkan suatu keadaan yang disebut
candidiasis yaitu penyakit pada selaput lendir, mulut vagina, dan saluran
pencernaan. Saccharomyces cerevisiae, digunakan dalam pembuatan roti,
anggur, dan bir. Jamur Aspergillus niger, untuk fermentasi asam sitrat,
Aspergillus oryzae dan Aspergillus wenti untuk fermentasi kecap.
d. Divisi Basidiomycotina, divisi ini dicirikan dengan pembentukan spora
seksual disebut basidiospora dan terbentuk pada struktur khusus seperti gada
yang disebut basidium. Pembiakan aseksual biasanya terjadi dengan
pembentukan konidium. Hifa kelompok Basidiomycotina mempunyai septa.
Tubuh buah yang sering dihasilkan kelompok ini menyebabkan penampilan
mereka sangat menyolok dan secara umum sering disebut cendawan yang
secara awam disebut jamur. Kebanyakan hidup sebagai saprofit tetapi ada
juga yang hidup sebagai parasit terutama pada tumbuh-tumbuhan, Contoh

Gita Fatrisia (1910941011) II-4


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Kampus Unand Limau Manis Padang 25163
Telp. (0751) 7862901, Fax (0751 72566)

jamur ini adalah jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur shitake


(Lentinus edodes) atau jamur tiram (Pleurotes).
e. Divisi Deuteromycotina, perkembangbiakan seksual belum diketahui
sehingga dikenal sebagai cendawan tidak sempurna (Fungi Imperfecti).
Perkembangbiakan aseksual dari kelompok ini adalah dengan konidium
seperti pada Ascomycotina. Anggotanya adalah beberapa fungi yang hidup
parasit pada manusia dan hewan dan memiliki hifa yang bersekat. Golongan
jamur ini meliputi Histoplasma capsulatum ,yang menyebabkan
koksidiomikosis, Epidermiphyton floocosum yang menyebabkan kaki atlit.
Sedangkan genus Epodermiphyton, Microsporum, dan Trigophyton
merupakan fungi penyebab penyakit kurap.

2.5 Manfaat Jamur Bagi Kehidupan

Jamur merupakan organisme yang dapat tumbuh dengan mudah di berbagai


lingkungan. Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering memanfaatkan jamur,
baik itu sebagai bahan makanan, sebagai pengobatan dan lain sebagainya. Berikut
peranan dan manfaat jamur bagi kehidupan manusia (Praweda, 2010):
1. Bidang industri makanan dan minuman
Rhizopus oryzae merupakan jamur yang tumbuh dan mengikat butir-butir
bungkil atau kedelai menjadi tempe. Rhizopus oryzae dapat mengubah amilum
kedelai menjadi gula dan dapat memecah protein dan lemak yang ada di dalam
sel-sel kedelai dan kacang, sehingga tempe itu mudah dicerna oleh pencernaan
manusia. Saccharomyces atau sering disebut juga khamir atau yeast memiliki
banyak jenis, diantaranya adalah Saccharomyces cerevisiae dan
Saccharomyces sake yang digunakan untuk membuat sake (minuman khas
jepang). Jenis Aspergillus wenti dimanfaatkan untuk membuat kecap.
Aspergillus oryzae digunakan untuk pembuatan tempe. Penicillium
camemberti dan Penicillum roqueforti banyak digunakan untuk meningkatkan
kualitas keju. Jenis Volvariella vovalcea atau biasa disebut dengan jamur
merang dimanfaatkan untuk makanan. Jenis jamur ini banyak mengandung
lemak dan glikogen;

Gita Fatrisia (1910941011) II-5


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Kampus Unand Limau Manis Padang 25163
Telp. (0751) 7862901, Fax (0751 72566)

2. Bidang industri
Rhizopus nigricans merupakan jenis jamur yang dapat dipergunakan untuk
produksi asam fumarat, sedangkan Rhizopus nodusus dapat dipergunakan
untuk produksi asam laktat;

3. Bidang pertanian
Jamur sebagai organisme saprofit sangat penting guna kesuburan tanah.
Jamur-jamur saprofit menghancurkan kayu-kayu dan daun-daun sehingga
menjadi mineral kembali. Jamur juga mengurai zat organik yang dapat
menambah kandungan nutrien di dalam tanah;

4. Bidang kedokteran
Penicilium notatum dan Penicilium chrysogenum adalah jenis jamur yang
menghasilkan penisilin, yaitu zat antibiotik. Alexander Fleming adalah orang
yang menemukan zat antibiotik tersebut. Higroporus dan Lycoperdon
perlatum berguna sebagai dekomposer.

2.6 Peran Sarjana Teknik Lingkungan

Sarjana teknik lingkungan memiliki peran yang sangat banyak bagi pembangunan
bangsa, diantaranya yaitu :

1. Lingkungan permukiman perkotaan dan pedesaan yang mencakup masalah


air minum dan sanitasi;
2. Masalah pencemaran udara di perkotaan;
3. Perkembangan limbah industry;
4. Kegiatan pertambangan;
5. Upaya reduksi gas rumah kaca dalam kaitannya dengan pemanasan global;
6. Pada saat kegiatan pra pembangunan dengan             menyusun analisis
dampak lingkungan (amdal);
7. Pada saat kegiatan pembangunan dengan melakukan desain dan supervisi
pengolahan air proses, air limbah, serta limbah padat dan gas;
8. Pada saat kegiatan operasi dengan mengoperasikan unit–unit pengelolaan
limbah serta penyusunan iso 14000;

Gita Fatrisia (1910941011) II-6


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS ANDALAS
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN
Kampus Unand Limau Manis Padang 25163
Telp. (0751) 7862901, Fax (0751 72566)

9. Dalam sektor perumahan dan permukiman, peranan sarjana teknik lingkungan


diperlukan untuk peningkatan kualitas perumahan dan permukiman di
Indonesia;
10. Hal teknis seperti prasarana air minum dan penyehatan
lingkungan berkaitan juga dengan masalah keuangan;
11. Peran teknik lingkungan dalam sektor pertambangan, yaitu menentukan
teknologi terbaik bagi kegiatan pengelolaan lingkungan pertambangan dan
mengupayakan pemulihan lahan yang terganggu akibat
kegiatan pertambangan secara optimal agar lahan bekas tambang mempunyai
potensi untuk penggunaan yang produktif.

Gita Fatrisia (1910941011) II-7

Anda mungkin juga menyukai