(D-1) Laporan Seminar Drying
(D-1) Laporan Seminar Drying
DRYING
(D-1)
Disusun Oleh
YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
DRYING
(D-1)
Disusun Oleh
Disetujui Oleh
Perwitasari, S.T.,M.T.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan segala Rahmat
dan HidayahNya, praktikan mampu menyelesaikan laporan “Drying” tepat pada
waktunya.
1. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa kepada praktikan
2. Ir. Danang Jaya, M.T. selaku kepala Laboratorium Praktikum Dasar Teknik
Kimia.
5. Rekan-rekan sesama praktikan yang telah bekerja sama dengan baik selama
praktikum berlangsung.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR COVER
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………..i
INTISARI …………………………………………………………………...……x
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
vi
DAFTAR TABEL
vii
viii
DAFTAR ARTI LAMBANG
μ = Entalpi (BTU/lb)
ix
INTISARI
Dalam berbagai industri, untuk menghasilkan suatu produk yang mempunyai kandungan air
sesuai dengan yang diinginkan, maka salah satu cara yang sering digunakan adalah pengeringan
(Drying).
Pengeringan adalah transfer massa dari fase cair ke fase gas pada bahan padat basah.
Biasanya operasi pengeringan merupakan langkah akhir dari sejumlah operasi.
Pada percobaan ini dipelajari suatu cara pengurangan kandungan air dalam bahan padat
basah dengan menguapkan air yang terkandung dalam bahan tersebut. Percobaan dilakukan
dengan cara sederhana, yaitu dengan menimbang bahan basah kemudian dimasukkan kedalam
oven dengan waktu tertentu, dan setelah selang waktu tertentu bahan diambil kemudian ditimbang
lagi. Cara ini dilakukan berulang kali sampai diperoleh berat konstan dari sampel yang berupa
kayu berbentu silinder berlubang, dan bola pejal.
x
LAPORAN SEMINAR
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
DRYING
( D-1 )
BAB I
PENDAHULUAN
Bila suatu zat padat dikontakkan dengan udara yang kelembabannya lebih
rendah dari kandungan kebebasan zat padat, zat padat akan melepaskan sebagian
dari kebebasan dan mengering sampai seimbang dengan udara. Bila udara lebih
lembab dari zat padat yang berada dalam keseimbangan dengan udara akan
menyerap kebebasan dari udara sehingga tercapai keseimbangan.
Pengering (drying) zat padat berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat air
lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair didalam
bahan padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima (Mc Cabe, 1993).
Salah satu contoh pengering kontinyu yaitu alat pengering terowongan. Alat
pengering terowongan sesungguhnya alat pengering kereta, yang dikenalkan
kepada operasi pengering kontinyu. Gambar 1.3. Pada dasarnya alat pengering ini
berupa terowongan yang relatif panjang, dimana didalam terowongan ini kereta
yang telah diisi dengan bahan yang akan dikeringkan bergerak dan berkontak
dengan arus gas panas. Waktu tinggal kereta didalam alat pengering ini harus
cukup untuk menurunkan kandungan campuran zat padat sampai harga yang
diinginkan gerakan kereta dari gas dalam alat pengering ini dapat searah atau
berlawanan. Alat pengering terowongan ini biasanya digunakan untuk
mengeringkan batu- bara, bahan keramik, kayu, dan bahan lain yang harus
dikeringkan dengan agak lambat namun jumlahnya relatif besar.
B. Kelembaban (H)
C. Tekanan (P)
Keterangan:
Dari grafik dapat diketahui bahwa semakin lama waktu pengeringan (t) yang
dilakukan maka semakin berkurang kadar air (x) dalam suatu bahan.
Keterangan:
Keterangan:
I.4 Hipotesa
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
II.1 Alat
A. Timbangan
B. Penjepit
C. Wadah air
D. Jangka Sorong
II.2 Bahan
C. Bola pejal
Keterangan:
2. Tdry 5. Heater
3. Twet 6.Termostat
Setelah selang waktu tertentu mencatat Twet, Tdry, dan Toven. Kemudian
mengeluuarkan bahan dan menimbang berat bahan. Mengulang percobaan terus
menerus hingga mendapatkan berat yang konstan.
10
Merendam bahan dengan tiga variasi bentuk yang berbeda ke dalam air selama 30
menit
Mengambil dan menimbang bahan tersebut serta mencatat sebagai berat awal
bahan
Menghidupkan oven dan mengatur suhu sebesar 80°C serta menjaga agar tetap
konstan, mencatat Twet, Tdry, dan Toven
11
Wn Wn 1
R=
A.t
A = 2 rt + 2 (r1.t + r2.t)
A = 2 rt + 2 r2
A = 4 r2
2. Kandungan Air ( X% )
Wn 1 Wd
W= x 100%
Wd
12
3. Konstanta Pengeringan
R
KG =
Pai Pa
A. Mencari Pai
Twet
Twet =
B. Mencari Pa
Pa = ya x Pt
R
Ko =
y ' ya
q
h=
Td Tw
13
BAB III
Tinggi : 8,18 cm
14
Tabel 3.1 Data waktu dan berat pengeringan silinder berlubang lingkaran
Twet Tdry
No Waktu W (°C) (°C)
( menit ) ( gram )
1 0 138.1325 30 29
2 2 137.1825 31.5 31
3 4 136.1813 32 31.7
4 6 135.513 31.2 31
5 8 135.218 31.5 32
6 10 134.625 31.1 32.8
7 12 134.313 30.9 33
8 14 134 30 33.5
9 16 133.825 30.9 33.8
10 18 133.518 30 34
11 20 133.213 29.9 34
12 22 133.013 29 34
13 24 132.818 29.5 34
14 26 132.618 29.5 34.5
15 28 132.525 29 34.9
16 30 132.413 28.5 35
17 32 131.925 28.4 35
18 34 131.813 28.2 35.5
19 36 131.618 28.2 36
20 38 131.513 28 36
B. Silinder Pejal
Tinggi : 10 cm
15
Tabel 3.2 Data waktu dan berat pengeringan silinder berlubang kotak
Waktu W
No. Twet (°C) Tdry (°C)
(Menit) (gram)
1 0 57.53 30 29
2 2 56.88 31.4 31
3 4 56.15 32 31.5
4 6 55.73 31 31
5 8 55.48 31.5 32
6 10 55.15 31 32.8
7 12 55.03 30.8 33
8 14 55 30 33.5
9 16 54.88 30.7 33.8
10 18 54.65 30 34
11 20 54.63 29.5 34
12 22 54.58 29 34
13 24 54.55 29.5 34
14 26 54.53 29.5 34.5
C. Bola Pejal
Diameter : 5,43 cm
16
(menit)
1 0 78,55 30 29
2 2 78,05 31,5 31
3 4 77,73 32 31,6
4 6 77,55 31,6 31
5 8 77,38 31,5 32
7 12 77,13 30,8 33
8 14 77 30 33,5
10 18 76,53 30 34
11 20 76,45 29,5 34
17
III.2. Pembahasan
III.2.1 Hubungan antara kecepatan pengeringan (R) terhadap kadar air (X)
Tabel 3.4 Data kecepatan pengeringan (R) terhadap kadar air (X) pada silinder
berlubang lingkaran
18
0.0160000
y = -0.0027x + 0.0139
Kecepatan Pengeringan
0.0140000 R² = 1
( gr/cm^2.menit )
0.0120000
0.0100000
0.0080000 Ydata
0.0060000 Y hitung
0.0040000
0.0020000
0.0000000
0 2 4 6
% Kadar Air ( x )
Gambar 3.1 Hubungan antara kecepatan pengeringan (R) terhadap kadar air (X)
pada silinder berlubang lingkaran
Dari grafik hubungan kadar air (X) terhadap kecepatan pengeringan (R) pada
silinder berlubang lingkaran didapatkan persamaan garis y=-0.0027x+0.0139
dengan % kesalahan rata-rata sebesar 1.6x10-13%. Terlihat bahwa semakin besar
kadar air dalam suatu bahan maka kecepatan penguapan akan semakin besar.
19
B. Silinder Pejal
Tabel 3.5 Data kecepatan pengeringan (R) terhadap kadar air (X) pada silinder
pejal
20
0.007
Kecepatan Pengeringan (gr/Cm2.menit
0.004
0.003 Y Data
0.002
0.001
0
0 1 2 3 4 5 6
% Kadar Air
Gambar 3.2 Hubungan antara kecepatan pengeringan (R) terhadap kadar air (X)
pada silinder pejal
Dari grafik hubungan kadar air (X) terhadap kecepatan pengeringan (R) pada
silinder berlubang lingkaran didapatkan persamaan garis
y=0.001039948x+0.000124261 dengan % kesalahan rata-rata sebesar 54,3296%.
Terlihat bahwa semakin besar kadar air dalam suatu bahan maka kecepatan
penguapan akan semakin besar.
C. Bola Pejal
Tabel 3.6 Data kecepatan pengeringan (R) terhadap kadar air (X) pada bola pejal
21
% Kesalahan
Rata-rata 39.2298108
Chart Title
0.009000000
0.008000000
0.007000000
0.006000000
0.005000000
0.004000000 y = -0.3459x + 0.0083
R² = 1
0.003000000
0.002000000
0.001000000
0.000000000
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014
Gambar 3.3 Hubungan antara kecepatan pengeringan (R) terhadap kadar air (X)
pada bola pejal
Dari grafik hubungan kadar air (X) terhadap kecepatan pengeringan (R) pada
silinder berlubang lingkaran didapatkan persamaan garis
22
III.2.2 Hubungan antara kadar air (X) terhadap waktu pengeringan (t)
Tabel 3.7 Data kadar air (X) terhadap waktu pengeringan (t) pada silinder
berlubang lingkaran
5.0000
4.5000
4.0000 y = -1.498ln(x) + 5.7038
3.5000 R² = 0.9801
% Kadar Air
3.0000
2.5000 Ydata
2.0000 Y hitung
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0 10 20 30 40
Waktu ( menit )
Gambar 3.4 Hubungan antara kadar air (X) terhadap waktu pengeringan (t) pada
silinder berlubang lingkaran
24
Dari grafik hubungan kadar air (X) dengan waktu pengeringan (t) pada
silinder berlubang lingkaran didapatkan persamaan garis y= -1.4049 ln x + 5.4269
dengan % kesalahan rata-rata sebesar 38,4524%. Terlihat bahwa semakin lama
waktu pengeringan maka kandungan airnya akan semakin kecil, hal ini
disebabkan karena kandungan air yang terkandung di dalam bahan semakin
berkurang jumlahnya seiring dengan lamanya waktu pengeringan di dalam oven
vakum.
B. Silinder Pejal
Tabel 3.8 Data kadar air (X) terhadap waktu pengeringan (t) pada silinder pejal
25
5
4.5
4
y = -1.703ln(x) + 5.3117
3.5
R² = 0.9884
3
Kadar Air (%)
2.5
y data
2
1.5 y hitung
1
0.5
0
-0.5 0 5 10 15 20 25 30
Waktu (Menit)
Gambar 3.5 Hubungan antara kadar air (X) terhadap waktu pengeringan (t) pada
silinder pejal
Dari grafik hubungan kadar air (X) dengan waktu pengeringan (t) pada
silinder pejal didapatkan persamaan garis y= -1.702601317 ln x + 5.31169298
26
C. Bola Pejal
Tabel 3.9 Data kadar air (X) terhadap waktu pengeringan (t) pada bola pejal
0 2.7468934 0 100
27
20 0 0.301102556 0
2.5
2 y = -1.498ln(x) + 5.7038
R² = 0.9801
% Kadar Air
1.5
Ydata
1 Y hitung
0.5
0
0 5 10 15 20 25
Waktu ( menit )
Gambar 3.6 Hubungan antara kadar air (X) terhadap waktu pengeringan (t) pada
bola pejal
28
Dari grafik hubungan kadar air (X) dengan waktu pengeringan (t) pada bola
pejal didapatkan persamaan garis y= -0.844444125 ln x + 2.830830837 dengan %
kesalahan rata-rata sebesar 41.94093303%. Terlihat bahwa semakin lama waktu
pengeringan maka kandungan airnya akan semakin kecil, hal ini disebabkan
karena kandungan air yang terkandung di dalam bahan semakin berkurang
jumlahnya seiring dengan lamanya waktu pengeringan di dalam oven vakum.
Tabel 3.10 Data kecepatan pengeringan (R) terhadap waktu pengeringan (t) pada
silinder berlubang lingkaran
0 0.000244698 0 0
29
0.016
0.014
y = 0.0041ln(x) - 0.0016
Kecepatan Pengeringan
0.012 R² = 0.9801
( gr/cm^2 . menit )
0.01
0.008 Y data 30
0.006 Y hitung
RICO MITCHELL LITAAY 121180013
0.004
FELIA SHEILA NAZIRA 121180018
FANI ARIUS DAMANIK
0.002 121180025
0
0 10 20 30 40
Waktu ( menit )
LAPORAN SEMINAR
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
DRYING
( D-1 )
B. Silinder Pejal
Tabel 3.11 Data kecepatan pengeringan (R) terhadap waktu pengeringan (t) pada
silinder pejal
31
0.006
Kecepatan Pengeringan (gr/Cm2.menit)
0.005
y = -0.002ln(x) + 0.0063
R² = 0.8625
0.004
0.003
y data
0.002
y hitung
0.001
0
0 10 20 30
-0.001
Waktu (Menit)
32
C. Bola Pejal
Tabel 3.12 Data kecepatan pengeringan (R) terhadap waktu pengeringan (t) pada
bola pejal
0 0.001782193 0 0
33
0.014
0.01
0.008
Y data
0.006
Y hitung
0.004
0.002
0
0 5 10 15 20 25
Waktu ( menit )
34
di dalam bahan semakin sedikit, sehingga air dalam bahan menjadi cukup sulit
untuk teruapkan dan kecepatan penguapan air di dalam bahan pun menurun.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
1. Hubungan antara waktu pengeringan dan kadar air adalah berbanding terbalik.
Semakin lama waktu pengeringan maka kadar air dalam suatu bahan akan
semakin berkurang. Persamaan garis:
IV.2 Saran
Pada praktikum drying, tujuan acara dapat ditambah seperti pengaruh variasi
suhu dan tekanan dalam oven vakum, dan pengaruh bentuk bahan terhadap
kecepatan pengeringan.
36
DAFTAR PUSTAKA
Hardjono, Ir, 1989, “Unit Operasi Teknik Kimia II”, Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada
MCabe, W.L., Smith, J.C., and Harriot, P., 1988, “Unit Operation Of
Chemical Engineering 6th Ed”, New York : Mc Graw Hill Book Company.Inc.
Perry, R., 1984, “Chemical Engineer’s Handbook 6th Ed”, New York :
McGraw Hill Book Company Inc.
37
LAMPIRAN
Tinggi : 8,18 cm
38
Tabel 3.1 Data waktu dan berat pengeringan silinder berlubang lingkaran
Twet Tdry
No Waktu W (°C) (°C)
( menit ) ( gram )
1 0 138.1325 30 29
2 2 137.1825 31.5 31
3 4 136.1813 32 31.7
4 6 135.513 31.2 31
5 8 135.218 31.5 32
6 10 134.625 31.1 32.8
7 12 134.313 30.9 33
8 14 134 30 33.5
9 16 133.825 30.9 33.8
10 18 133.518 30 34
11 20 133.213 29.9 34
12 22 133.013 29 34
13 24 132.818 29.5 34
14 26 132.618 29.5 34.5
15 28 132.525 29 34.9
16 30 132.413 28.5 35
17 32 131.925 28.4 35
18 34 131.813 28.2 35.5
19 36 131.618 28.2 36
20 38 131.513 28 36
B. Silinder Pejal
39
Tinggi : 10 cm
Tabel 3.2 Data waktu dan berat pengeringan silinder berlubang kotak
Waktu W
No. Twet (°C) Tdry (°C)
(Menit) (gram)
1 0 57.53 30 29
2 2 56.88 31.4 31
3 4 56.15 32 31.5
4 6 55.73 31 31
5 8 55.48 31.5 32
6 10 55.15 31 32.8
7 12 55.03 30.8 33
8 14 55 30 33.5
9 16 54.88 30.7 33.8
10 18 54.65 30 34
11 20 54.63 29.5 34
12 22 54.58 29 34
13 24 54.55 29.5 34
14 26 54.53 29.5 34.5
C. Bola Pejal
Diameter : 5,43 cm
(menit)
1 0 78,55 30 29
2 2 78,05 31,5 31
3 4 77,73 32 31,6
4 6 77,55 31,6 31
5 8 77,38 31,5 32
7 12 77,13 30,8 33
8 14 77 30 33,5
10 18 76,53 30 34
11 20 76,45 29,5 34
LAMPIRAN B PERHITUNGAN
41
=[( ) ( )]
( )
= 242,7885 cm2
X = 5,0333%
Menghitung Kecepatan Pengeringan (R)
R = 0,0002446
42
43
∑Y = ∑Xa + nb
∑X.Y = ∑ X^2 a + ∑ Xb
% Kesalahan = | | x 100 %
% Kesalahan = | |x 100%
% Kesalahan = 0 %
44
46
0.0160000
y = -0.0027x + 0.0139
Kecepatan Pengeringan
0.0140000 R² = 1
( gr/cm^2.menit )
0.0120000
0.0100000
0.0080000 Ydata
0.0060000 Y hitung
0.0040000
0.0020000
0.0000000
0 2 4 6
% Kadar Air ( x )
B. Silinder Pejal
4,31 %
47
R = 0,00183185
Kecepatan
No %Kadar Air (x) X.Y X2
Pengeringan (Y)
1 5.501558775 0.005066832 0.027875471 30.26714895
2 4.309554374 0.005690442 0.024523267 18.5722589
3 2.970841738 0.003273953 0.009726395 8.825900635
4 2.20062351 0.001948781 0.004288534 4.842743833
5 1.742160279 0.002572391 0.004481518 3.035122437
6 1.136988813 0.000935415 0.001063556 1.292743562
7 0.916926462 0.000233854 0.000214427 0.840754138
8 0.861910875 0.000935415 0.000806244 0.742890356
9 0.641848524 0.001792879 0.001150757 0.411969527
10 0.220062351 0.000155903 3.43083E-05 0.048427438
11 0.183385292 0.000389756 7.14756E-05 0.033630166
12 0.091692646 0.000233854 2.14427E-05 0.008407541
13 0.036677058 0.000155903 5.71805E-06 0.001345207
14 0 0 0 0
∑ 20.8142307 0.023385376 0.074263115 68.92334269
∑Y = ∑Xa + nb
∑X.Y = ∑ X^2 a + ∑ Xb
48
20.8142307 a
0.023385376 = 14 b
+
68.92334269 a
0.074263115 = 20.8142307 b
+
A = 0.001039948
B = 0.000124261
Menghhitung Yhitung :
Pada data x = 5.501558775
Y = 0,001039948 (5.501558775) + 0,000124261
Y = 0.005845596
% Kesalahan = | | x 100 %
% Kesalahan = | |x 100%
% Kesalahan = 15.36985266 %
49
R² = 0.9047
( gr/cm^2.menit )
0.005
0.004
0.004
0.003 Y Data
50
C. Bola Pejal
= 92,582586 cm2
Wn Wn 1 78,88 78,55
R= =
A t 92,582586 2
= 1,7821×10-3
Wn 1 Wd 78,55 76,45
X= ×100% = ×100%
Wd 76,45
= 2,7468%
51
2
no X (x) R (y) XY X
11 0 4,320466×10-4 0 0
12,5042 0,0131233106
0.077049269 21.16893322
Y = xa + b
52
y = xa + nb
xy = x 2a + xb
-0.380357914 =-266.3510478a
A 0.001428032
B 0.003736262
X= ; ydata= 1,7821×10-3
Yhitung= y=0.001428032(0)+0.003736262
= 0.007658906
= 32.97%
53
% Kesalahan
Rata-rata 39.2298108
54
Chart Title
0.009000000
0.008000000
0.007000000
0.006000000
0.005000000
0.004000000 y = -0.3459x + 0.0083
R² = 1
0.003000000
0.002000000
0.001000000
0.000000000
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014
X = 5,0333%
55
∑Y = ∑ Ln X a + nb
∑ y ln x = ∑ ( Ln x)^2 + ∑ Ln X b
56
% Kesalahan = | | x 100 %
% Kesalahan = | |x 100%
% Kesalahan = 3,254 %
57
58
5.0000
4.5000
4.0000 y = -1.498ln(x) + 5.7038
3.5000 R² = 0.9801
% Kadar Air
3.0000
2.5000 Ydata
2.0000 Y hitung
1.5000
1.0000
0.5000
0.0000
0 10 20 30 40
Waktu ( menit )
Gambar 3.4. Hubungan Antara Waktu Pengeringan (t) dan Kadar Air (R),
pada silinder berlubang lingkaran
b. Silinder Pejal
4,31 %
59
13 26 0 3.258096538 10.61519305 0
∑Y = ∑ Ln X a + nb
∑ y ln x = ∑ ( Ln x)^2 + ∑ Ln X b
15.31267192 = 31.5630772 a 13 b
60
+
83.66369857 a
25.2074522 = 31.5630772 b
+
a = -1.702601317
b = 5.31169298
Menghitung Yhitung
Pada x = 2
y = -1.702601317 ln(2) + 5.31169298
y = 4.131539678
Menghitung % Kesalahan
% Kesalahan = | | x 100 %
% Kesalahan = | |x 100%
% Kesalahan = 4.130698462 %
61
5
4.5
4
y = -1.703ln(x) + 5.3117
3.5
R² = 0.9884
3
Kadar Air (%)
2.5
y data
2
1.5 y hitung 62
1
RICO MITCHELL
0.5 LITAAY 121180013
FELIA SHEILA
0 NAZIRA 121180018
FANI -0.5
ARIUS0 DAMANIK
5 10 15 121180025
20 25 30
Waktu (Menit)
LAPORAN SEMINAR
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
DRYING
( D-1 )
Gambar 3.5. Hubungan Antara Waktu Pengeringan (t) dan Kadar Air (R)
C. Bola Pejal
78,55 76,45
= ×100%
76,45
No Waktu % Kadar
(x) Air ( y ) Ln x ( Ln x )^2 y Ln x
1 0 2.7468934 0 0 0
63
11 20 0 2.995732274 8.974411855 0
Y = a lnx + b
y = ln x.a + nb
y. ln x = (ln x) 2 a + ln x b
85.92480316 -101.7530948
a -0.844444125
b 2.830830837
64
=0
2.7468934 0
% kesalahan= ×100%
2.7468934
= 100%
0 2.7468934 0 100
20 0 0.301102556 0
2.5
y = -1.498ln(x) + 5.7038
2 R² = 0.9801
% Kadar Air
1.5
Ydata 65
1 Y hitung
RICO MITCHELL LITAAY 121180013
FELIA0.5SHEILA NAZIRA 121180018
FANI ARIUS DAMANIK 121180025
0
0 5 10 15 20 25
Waktu ( menit )
LAPORAN SEMINAR
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
DRYING
( D-1 )
Gambar 3.6. Hubungan Antara Waktu Pengeringan (t) dan Kadar Air (R),
pada silinder berlubang lingkaran
R = 0,0002446
Kecepatan
No. X Pengeringan ( Y ) Ln x ( Ln x )^2 y Ln x
1 0 0.00024 0 0 0
2 2 0.0022 0.6931 0.4805 0.0015
3 4 0.00426 1.3863 1.9218 0.0059
4 6 0.00564 1.7918 3.2104 0.0101
5 8 0.00625 2.0794 4.3241 0.0130
6 10 0.00747 2.3026 5.3019 0.0172
7 12 0.00811 2.4849 6.1748 0.0202
8 14 0.00876 2.6391 6.9646 0.0231
9 16 0.00912 2.7726 7.6872 0.0253
66
∑Y = ∑ Ln X a + nb
∑ y ln x = ∑ ( Ln x)^2 + ∑ Ln X b
% Kesalahan = | | x 100 %
% Kesalahan = | |x 100%
% Kesalahan = 0,1748 %
0 0.000244698 0 0
68
2.5
2 y = -1.498ln(x) + 5.7038
R² = 0.9801
% Kadar Air
1.5
Ydata
1 Y hitung
0.5
0
0 5 10 15 20 25
Waktu ( menit )
b. Silinder Pejal
69
R = 0,00183185
Kecepatan
No. Waktu (x) Ln x (Ln x)2 y ln x
Pengeringan (y)
1 2 0.005690442 0.693147181 0.480453014 0.003944
13 26 0 3.258096538 10.61519305 0
∑Y = ∑ Ln X a + Nb
∑ y ln x = ∑ ( Ln x)^2 + ∑ Ln X b
70
0.018318545 = 31.5630772 a + 13 b
+ 31.5630772
0.030334908 = 83.66369857 a
b
A = -0.002011328
B = 0.00629248
Menghitung Yhitung
Pada x = 2
y = -0,002011328 ln(2) + 0,00629248
y = 0.004898334
Menghitung % Kesalahan
% Kesalahan = | | x 100 %
% Kesalahan = | |x 100%
% Kesalahan = 13,9199 %
Dengan cara yang sama diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 19. Data Ydata, Yhitung, dan % Kesalahan.
71
0.006
Kecepatan Pengeringan (gr/Cm2.menit)
0.005
y = -0.002ln(x) + 0.0063
R² = 0.8625
0.004
0.003
y data
0.002
y hitung
0.001
0
0 10 20 30
-0.001
Waktu (Menit)
C. Bola pejal
78,88 78,55
R= = 1,7821×10-3
92,582586 2
72
Kecepatan
Pengeringan
No. X (Y) Ln x ( Ln x )^2 y Ln x
1 0 0.001782193 0 0 0
73
Y = a lnx + b
y = ln x.a + nb
y. ln x = (ln x) 2 a + ln x b
-0.354761696 -101.7530948a
a 0.003486495
b 0.001435636
=0
= 100%
74
0 0.001782193 0 0
75
0.014
R² = 0.9801
( gr/cm^2 . menit )
0.01
0.008
Y data
0.006
Y hitung
0.004
0.002
0
0 5 10 15 20 25
Waktu ( menit )
76