DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
AGUSTUS 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Penyelenggara pendidikan termasuk pendidikan menengah dan
pendidikan khusus secara konseptual dan faktual harus senantiasa
meningkatkan kualitas sesuai dengan perkembangan peradaban;
2. Secara nasional pendidikan menengah dan pendidikan khusus Provinsi
Sumatera Utara perlu percepatan kemajuan;
3. Pemajuan pendidikan menengah dan pendidikan khusus Provinsi
Sumatera Utara dilakukan antara lain dengan meningkatkan,
mengoptimalkan dan merevitalisasi unsur dan fungsi manajemen
pendidikan;
4. Peningkatan, optimalisasi dan revitalisasi fungsi dan unsur manajemen
dilakukan secara proporsional sesuai potensi situasi dan kondisi; dan
5. Pemajuan pendidikan menengah Provinsi Sumatera Utara harus dilakukan
oleh seluruh jajaran Dinas dan komponen pendidikan Sumatera Utara;
B. Permasalahan
1. Apa yang menjadi faktor pemajuan pendidikan menengah dan pendidikan
khusus Provinsi Sumatera Utara;
2. Siapa yang melakukan pemajuan pendidikan menengah dan pendidikan
khusus Provinsi Sumatera Utara; dan
3. Kapan pemajuan pendidikan menengah dan pendidikan khusus Provinsi
Sumatera Utara dilakukan.
2. Tujuan
Pemajuan pendidikan menengah dan pendidikan khusus Provinsi
Sumatera Utara bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan integritas)
penyelenggaran pendidikan menengah dan pendidikan khusus Provinsi
Sumatera Utara;
b. Meningkatkan kompetensi aparatur (guru dan tenaga kependidikan)
jajaran Dinas Pendidikan;
c. Meningkatkan kompetensi peserta didik dan alumni pendidikan
menengah dan pendidikan khusus Provinsi Sumatera Utara; dan
d. Meningkatkan kapabilitas dan integritas kelembagaan Dinas
Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan, SMA Negeri, SMK Negeri dan
SLB Negeri.
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonomi Provinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Provinsi
Sumatera Utara;
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2008 tentang Guru;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
15. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah ;
16. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam
Negeri, Menteri Keuangan dan Menteri Agama Nomor 05/X/PB/2011,
Nomor SPB/03/M.PAN-RB/10/2011, Nomor 48 Tahun 2011, Nomor
158/PMK.01/2011, Nomor 11 Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 tentang
Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018
tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2020
tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa oleh Satuan Pendidikan;
20. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara;
21. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi
Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara;
22. Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2019 tentang Tugas, Fungsi, Uraian
Tugas dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
BAB II
SIKAP DAN PERILAKU KERJA JAJARAN DINAS PENDIDIKAN
A. Sikap
Sesuai dengan hakekat pendidikan yang senantiasa bergerak maju serta
dalam rangka mewujudkan Sumatera Utara yang maju, aman dan bermartabat
melalui pendidikan yang berkarakter, cerdas, mandiri, berdaya saing unggul dan
kompetitif, jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara memahami dan
melaksanakan sikap dalam menjalankan tugas kedinasan sebagai berikut :
1. Jujur;
2. Benar;
3. Tulus;
4. Ikhlas;
5. Cerdas;
6. Responsif;
7. Berintegritas;
8. Tanggap; dan
9. Antisipatif.
B. Perilaku
Implementasi sikap dalam setiap pelaksanaan kegiatan tugas kedinasan
seluruh jajaran Dinas Pendidikan memegang teguh dan melakonkan perilaku
sebagai berikut:
1. Sopan;
2. Santun;
3. Kolaboratif;
4. Tidak koruptif;
5. Selalu mengembangkan diri;
6. Berperilaku hidup sebagaimana layaknya PNS;
7. Mempelajari secara hati-hati, teliti, cermat dan akurat setiap dokumen
kedinasan;
8. Mengoreksi atau menolak setiap pelaksanaan tugas yang tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
9. Melaporkan proses, kemajuan dan penyelesaian tugas kedinasan.
Sikap dan perilaku tersebut di atas merupakan bagian dari pondasi dan
rujukan keteladanan dalam penyelenggaraan pendidikan menengah dan
pendidikan khusus sesuai dengan kewenangan Provinsi Sumatera Utara oleh
seluruh jajaran Dinas Pendidikan. Sikap tersebut dipahami, dilaksanakan dan
dilakonkan pada setiap pelaksana tugas kedinasan Dinas Pendidikan sesuai
kedudukan, tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
Untuk pemahaman, pelaksanaan dan pelakonan sikap kerja tersebut di atas
setiap jajaran Dinas Pendidikan terlebih dahulu harus memahami hal-hal
sebagai berikut :
1. Kedudukan, tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing;
2. Teori atau konsep akademis yang terkait dengan kedudukan, tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawab masing-masing;
3. Peraturan perundang-undangan terkait dengan kedudukan, tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawab masing-masing;
4. Kemungkinan resiko dari pelaksanaan kedudukan, tugas, fungsi, wewenang
dan tanggung jawab masing-masing;
5. Hirarki dan rentang kendali organisasi Pemerintah dan Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Utara;
6. Mitra/kolega kerja kedudukan, tugas, fungsi, wewenang dan tanggung
jawab masing-masing;
7. Substansi setiap tugas kedinasan yang telah, sedang, dan akan
dilaksanakan; dan
8. Laporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan setiap tugas kedinasan.
B. Kompetensi Guru
Kompetensi guru adalah tingkat pengetahuan, keterampilan dan
integritas setiap guru PNS dan guru Non PNS yang mampu menjamin:
1. Harkat, martabat, kehormatan dan kemuliaan profesi guru;
2. Perhatian, keterpanggilan dan kepedulian guru terhadap peningkatan
kompetensi peserta didik;
3. Tanggung jawab guru terhadap kuantitas dan kualitas kegiatan belajar-
mengajar;
4. Tanggung jawab, kemauan dan kemampuan guru untuk meningkatkan
kompetensi diri secara mandiri;
5. Tanggung jawab, kemauan dan kemampuan guru untuk mengurus
dokumen persyaratan kenaikan pangkat;
6. Integritas guru dalam mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik;
7. Integritas guru dalam melakukan penilaian dan memberikan nilai;
8. Perhatian, keterpanggilan dan kepedulian guru dalam menerapkan standar
pendidikan; dan
9. Integritas guru dalam memberikan keteladanan.
J. Penetapan Angka Kredit dan Kenaikan Pangkat Guru dan Non Guru
Kenaikan pangkat guru sebagai profesi dilakukan:
1. Berdasarkan capaian angka kredit sesuai kinerja pelaksanaan tugas guru;
2. Secara obyektif/apa adanya;
3. Bersih dari suap dan pungutan liar;
4. Persyaratan (Pemberkasan) penetapan angka kredit dilakukan sendiri oleh
guru yang bersangkutan misalnya penulisan paper ilmiah; dan
5. Tepat waktu tidak lambat dan tidak berbelit-belit.
K. Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan barang/jasa sekolah dilakukan:
1. Sesuai prinsip dan ketentuan pengadaan barang/jasa sekolah misalnya
Permendikbud Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Satuan Pendidikan;
2. Tidak ada fiktif;
3. Tidak ada mark up harga;
4. Tidak ada meansrea;
5. Tidak ada suap;
6. Tidak ada pungutan liar;
7. Tidak ada komisi;
8. Tidak ada kick back;
9. Tidak gratifikasi;
10. Sesuai kebutuhan nyata; dan
11. Tidak ada afiliasi/konflik kepentingan.
L. Sertifikasi Guru
Sertifikasi guru dilakukan:
1. Sebagai bagian dari upaya pembinaan dan pengembangan profesi guru;
2. Berkesinambungan dengan target;
3. Secara obyektif/apa adanya;
4. Berdasarkan persyaratan dan kompetensi;
5. Tidak ada suap; dan
6. Tidak ada pungutan liar.
M. Komite Sekolah
Komite Sekolah berperan dalam kemajuan pendidikan menengah dan
pendidikan khusus di setiap SMKN, SMAN dan SLBN dengan:
1. Kemitraan positif dengan Manajemen SMKN, SMAN dan SLBN;
2. Komunikasi positif dengan seluruh komponen sekolah;
3. Tertib, disiplin dan dinamis sesuai masa bakti;
4. Memberikan kesempatan yang luas kepada pihak yang peduli dan
terpanggil untuk kemajuan sekolah secara positif; dan
5. Obyektif dan sesuai dengan ketentuan peraturan.
N. Pemetaan Pelaksana
Pemetaan pelaksana maksudnya adalah penugasan pejabat administrasi
tingkat pelaksana pada jajaran Dinas Pendidikan, Cabang Dinas, SMKN,
SMAN dan SLBN dalam rangka memajukan pelaksanaan tugas-tugas
administrasi.
Pemetaan pejabat administrasi pelaksana dilakukan dengan:
1. Penugasan PNS Pelaksana tenaga Non PNS sesuai formasi, jabatan dan
kebutuhan nyata;
2. Mengoptimalkan PNS yang ada pada jajaran Dinas Pendidikan;
3. Menerima mutasi PNS dari Perangkat Daerah lain untuk mengisi kebutuhan
nyata;
4. Pendayagunaan Tenaga Non PNS sesuai formasi dan berdasarkan
kriteria/syarat kompetensi yang mumpuni; dan
5. Pendayagunaan Tenaga Non PNS harus terkoordinasi dengan baik antara
Sekolah, Cabang Dinas dan Dinas Pendidikan.