energy tinggi karena mereka awalnya kue ini diberi nama bolu cokelat yang dijajakan
dengan sepeda ke rumah-rumah tetangga, kerabat, dan langganan oleh Joko Ervianto yang
merupakan putra sulung Ibu Sumi Wiludjeng. Mereka juga memiliki kepercayaan diri
yang tinggi karena mereka berani untuk membuka took yang pertama di kawasan jalan
metro Bandung. Berorientasi pada aksi karena setelah took nya terbakar dan mengalami
kerugian mereka menyelesaikan tugas mereka secepat mungkin dengan membuka kembali
took sehingga tidak menghamburkan waktu yang berharga. Lokus Pengendalian Internal
dimana ia mampu mengendalikan nasibnya sendiri yang awalnya hanya seorang pensiunan ia
berusaha membuat usaha agar dapat tetap mendapatkan penghasilan untuk menyekolahkan
hingga kini sudah memiliki 50 jenis produk. Salah satu produk terbarunya yaitu Green Tea
Mint dan Bolu Pandan dengan kemasan yang besar seperti brownies original dengan harga
Karena mereka pada awalnya toserba yogya berawal dari sebuah toko batik di daerah
Kosambi Bandung dengan nama djocja yang didirikan tahun 1948 dan dikelola oleh
Bapak Gondosasmito bersama keluarga. Dengan luas toko hanya 100 m2 dan 8 orang
karyawan, Toko djocja berusaha dan selalu setia melayani konsumennya. Pekerja keras,
Keuletan, Pandangan jauh kedepan maka toko yang semula merupakan toko batik ini
itu nama djocja yang merupakan nama asli toko batik itu tetap dipertahankan namun
penulisannya di ubah menjadi yogya. Yogya 1982 YOGYA berdiri pada tanggal 28
Oktober 1982 dengan cabang pertama toko yogya di Jl. Sunda No. 60, Bandung. Griya
dan yomart merupakan cabang yang sama namun beda tempat penyebarannya.
Pendiri apotek K24 merupakan seorang dokter mata dia sejak kecil sudah
menyerah yang dibuktikan dengan berusaha keras untuk menjadi dokter walaupun
berasal dari keluarga yang tidak berada. Awalnya ia memulai entrepreneur menjadi
seorang fotographer dengan membuka studio. Tingkat energy tinggi dia memulai
membuka apotek dengan tujuan awalnya untuk kebutuhan masyarakat. Bisnis keduanya
adalah bagaimana mendapat obat jadi lebih murah. Kemudian berkembang tepikirkan
bagaimana lebih maju. Gideon lantas juga mengamati satu kesulitan lagi yang jarang
terpikirkan. Sulitnya mendapatkan obat di Sabtu atau Minggu ada dalam teropong bisnis
keduanya. Ia pun mulai mengkonsep sistem bisnis apotik 24 jam. Ide bisnis ini tanpa ada
perencanaan khusus; mengalir apa adanya. Dia juga memiliki karakteristik Toleran
resiko walaupun ketidakpastian apotek nya laku sangat terbatas. Dia juga memiliki ciri
Berorientasi pada aksi karena fokus membangun brand image. Sementara itu ia aktif
dalam promosi dan marketingnya langsung. Dia Tidak pantang menyerah. Berbulan-
bulan dilalui hingga orang- orang mulai sadar satu hal; apotik miliknya itu tidak pernah
tutup. Dalam tiga bulan itu orang sudah sadar bahwa apoteknya tidak pernah tutup dan