,MPH
Listia Dwi Febriati, SST.,M.Kes, Fika Lilik Indrawati, S.SiT.,MPH
Rizka Ayu Setyani, SST.,MPH
MODUL
IMUNOLOGI &
BIOLOGI REPRODUKSI
MODUL
IMUNOLOGI DAN
BIOLOGI REPRODUKSI
Oleh :
i
Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT)
Anggota IKAPI
Penulis:
Nonik Ayu Wantini, SST.,M.Kes
Lenna Maydianasari, SST.,MPH
Listia Dwi Febriati, SST.,M.Kes
Fika Lilik Indrawati, S.SiT.,MPH
Rizka Ayu Setyani, SST.,MPH
ISBN: 978-623-92551-5-2
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas karunia-
Nya sehingga modul “Imunologi dan Biologi Reproduksi” ini
bisa kami terbitkan sebagai buku panduan bagi mahasiswa.
Modul ini merupakan acuan bagi mahasiswa di dalam
pelaksanaan perkuliahan.Modul ini mencakup14 pokok bahasan
antara lain:
1. Perkembangan dan Fungsi Organ Reproduksi
2. Hormon Reproduksi, Siklus Menstruasi, dan Konsepsi
3. Embriologi dan Diferensiasi Seksual
4. Fertilitas, Infertilitas, Assisted Reproduction Technology
(ART)
5. Pertumbuhan, Perkembangan Janin dan Plasenta
6. Genetika Manusia
7. Adaptasi Janin di Ekstra Uterine
8. Analisis Kromosom dan Sitogenetika
9. Imunologi Manusia dan Konsep Imunitas dalam tubuh
manusia
10. Sistem Imun Non Spesifik dan Spesifik dalam tubuh
manusia
11. Imunoprofilaksis dan Imunitas
12. Konsep Antigen (Ag) dan Antibodi (Ab)
13. Interaksi Antigen dan Antibodi
14. Inflamasi (Radang)
iii
3. Mampu mengidentifikasi, memformulasikan,
menyelesaikan masalah di bidang kebidanan yang
berkaitan dengan imunologi dasar
Penulis
iv
VISI
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan bidan yang berkualitas untuk
menghasilkan lulusan bidan profesi yang unggul dalam
pelayanan kebidanan komplementer tradisional alternatif
dan berjiwa wirausaha.
2. Melaksanakan penelitian ilmiah di bidang kebidanan
komplementer tradisional alternatif terkini dan bermutu yang
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak serta
pembangunan.
3. Menerapkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kebidanan
komplementer tradisional alternatif melalui pengabdian
kepada masyarakat yang bermanfaat bagi peningkatan
derajat kesejahteraan masyarakat.
4. Menjalin kerjasama di lingkup nasional dan internasional
untuk mendukung pengembangan pelayanan kebidanan
komplementer tradisional alternatif.
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan bidan profesi yang unggul dan
kompetitif dalam pelayanan kebidanan komplementer
tradisional alternatif dan berjiwa wirausaha.
2. Menghasilkan produk ilmiah pelayanan kebidanan
komplementer tradisional alternatif yang berkualitas dan
bermanfaat bagi masyarakat.
3. Memberikan pengabdian kepada masyarakat dalam
v
pelayanan kebidanan komplementer tradisional alternatif
untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal.
4. Memiliki jaringan kerjasama di lingkup nasional dan
internasional untuk mendukung pengembangan pelayanan
kebidanan komplementer tradisional alternatif.
vi
DAFTAR ISI
vii
Topik 14. Inflamasi (Radang)…………………………………. 190
Daftar Pustaka…………………………………………………. 200
Lampiran:
1. Evaluasi Pembelajaran………………………………... 202
2. Kunci Jawaban Latihan Soal………………………….
203
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 5.14 Pertumbuhan dan Perkembangan
Janin………………………………….. 64
Gambar 5.15 Pertumbuhan dan Perkembangan
Plasenta………………………………. 64
Gambar 6.1 Landasan Teori Genetika Manusia…... 78
Gambar 7.1 Kompresi paru-paru saat persalinan…. 81
Gambar 7.2 Skema adaptasi sistem pernafasan
ekstra uterine…………………………. 82
Gambar 7.3 Sistem pernafasan janin intra uterine… 83
Gambar 7.4 Hal-hal yang menyebabkan bayi
mendapat O2 dari paru-paru setelah
lahir…………………………………... 84
Gambar 7.5 Sistem sirkulasi janin intra uterine…... 87
Gambar 7.6 Sistem sirkulasi janin ekstra uterine…. 88
Gambar 7.7 Skema adaptasi sistem sirkulasi ekstra
uterine………………………………... 89
Gambar 7.8 Sistem pencernaan bayi belum
sempurna……………………………... 90
Gambar 7.9 Reflek primitif……………………….. 92
Gambar 7.10 Adaptasi Janin di Ekstra Uterine…….. 93
Gambar 8.1 Nomenklatur dan morfologi suatu
kromosom……………………………. 98
Gambar 8.2 Bentuk-bentuk kromosom berdasarkan
posisi sentromer……………………… 99
Gambar 8.3 Klasifikasi kromosom berdasarkan
morfologi…………………………...... 99
Gambar 9.1 Landasan Teori Cakupan Imunologi… 124
Gambar 9.2 Landasan Teori Mekanisme Imun
Bawaan dan Adaptif…………………. 124
x
Gambar 9.3 Landasan Teori Pengenalan Reseptor:
Kunci Imunitas……………………….. 125
Gambar 10.1 Landasan Teori Sistem Imun Non
Spesifik dan Spesifik………………… 138
Gambar 11.1 Penggolongan Imunitas……………… 148
Gambar 11.2 Jadwal imunisasi aktif untuk anak usia
0-18 tahun……………………………. 149
Gambar 12.1 Landasan Teori Konsep Antigen dan
Antibodi……………………………… 163
Gambar 13.1 Pembentukan kekebalan jangka
panjang……………………………….. 167
Gambar 13.2 Respon imun terhadap invasi bakteri… 167
Gambar 13.3 Respon imun terhadap invasi virus…... 168
Gambar 13.4 Respon imun terhadap invasi protozoa. 168
Gambar 13.5 Interaksi sistem imun-saraf-endokrin... 169
Gambar 13.6 Aviditas dan afinity…………………... 174
Gambar 13.7 Postzone dan Prozone effec……………. 175
Gambar 13.8 Imnunodifusi ganda dalam satu
dimensi……………………………….. 176
Gambar 13.9 Imunodifusi tunggal………………….. 176
Gambar 13.10 Imunoelektroforesis………………….. 176
Gambar 13.11 Pembentukan ikatan complex Ag-Ab... 177
Gambar 13.12 Titer penentuan aglutinasi……………. 177
Gambar 13.13 Direct Coomb’s test………………….. 178
Gambar 13.14 Indirect Coomb’s test………………… 178
Gambar 13.15 Aglutinasi pasif terbalik……………… 178
Gambar 13.16 Hambatan aglutinasi………………….. 179
xi
Gambar 13.17 Fase II………………………………… 180
Gambar 13.18 Metode sandwich…………………….. 181
Gambar 13.19 Metode kompetisi……………………. 181
Gambar 13.20 Metode indirek ELISA……………….. 182
Gambar 13.21 Non competitive RIA………………… 182
Gambar 13.22 Reaksi dalam fase padat/partikel…….. 183
Gambar 13.23 Cara direk…………………………….. 184
Gambar 13.24 Cara indirek………………………….. 184
Gambar 13.25 Flowcytometry……………………….. 186
Gambar 13.26 Perbedaan respon primer dan
sekunder……………………………… 188
Gambar 14.1 Fisiologis radang……………………… 197
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Pembentukan organ tubuh dari 35
ketiga lapisan germinativum
Tabel 7.1. Perkembangan paru-paru pada 84
kehamilan
Tabel 7.2. Perbedaan paru-paru janin dan 85
neonatus
Tabel 11.1. Perbedaan kekebalan didapat aktif 148
dan didapat pasif
xiii
DAFTAR ISTILAH
xiv
Ereksi : mengerasnya penis yang normalnya
lunak agar penis dapat masuk
dalam vagina
Ejakulasi : penyemprotan kuat semen ke dalam
uretra dan keluar penis
Fagositosis : proses dimana sel-sel hidup tertentu
yang disebut fagosit menelan atau
memakan sel atau partikel lain
Gynecomastia : pembesaran payudara pada pria
Hematopoiesis : proses pembentukan dan
perkembangan sel darah
Herediter : menurun secara genetik dari orang
tua kepada anak
Hereditas : pewarisan watak dari induk ke
keturunannya baik secara biologis
melalui gen (DNA) atau secara
sosial melalui pewarisan gelar,
atau status sosial
Hernia inguinalis : suatu kondisi medis yang ditandai
dengan penonjolan jaringan lunak,
biasanya usus, melalui bagian yang
lemah atau robek di bagian bawah
dinding perut di lipatan paha
Hirsutisme : gejala munculnya rambut pada
bagian tubuh perempuan yang
biasanya tidak ditumbuhi rambut
seperti di bawah dagu atau di atas
bibir.
Kegagalan : ovarium berhenti menghasilkan
Ovarium Prematur sel telur sebelum usia 40 tahun
Kehamilan : kehamilan yang berkembang di luar
Ektopik rahim, biasanya di dalam tuba
xv
falopi, abdomen dan lainnya
Kriptorkidismus : suatu kondisi dimana testis tidak
dijumpai pada tempat yang
semestinya yaitu di dalam skrotum
Oligoovulasi : ovulasinya tidak teratur tetapi tidak
sepenuhnya hilang
Oogenesis : proses pembentukan ovum
Patogen : agen biologis yang
menyebabkan penyakit pada inangn
ya
Reseptor : molekul protein yang menerima
sinyal kimia dari luar sel
Spermatogenesis : proses pembentukan sperma
Vasokongesti : pembengkakan jaringan tubuh yang
disebabkan oleh peningkatan aliran
darah vaskular dan peningkatan
tekanan darah secara lokal
xvi
DAFTAR SINGKATAN
Ab : Antibody
ADAM : Androgen Deficiency in Aging Males
Ag : Antigen
AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome
APC : Antigen Presenting Cell
ART : Assisted Reproduction Technology
BCG : Bacillus Calmette Guerin
BCR : B Cell Receptor
BM : Berat Molekul
BPH : Benign Prostatic Hiperplasia
CD : Clusters of Differentiation
CNS : Central Nervous System
CRP : C-reactive protein
DC : Dendritic Cell
DHT : Dihidrostestosteron
DJJ : Denyut Jantung Janin
DNA : Deoxyribonucleic acid
DTaP : Diphteria, Tetanus, Pertussis
ECF : Eosinofil Chemotactic Factor
ECP : Eosinofil Cationic Protein
EDR : Eosinofil Derived Neurotoxin
xvii
EIA : Enzyme Immuno Assay
ELISA : Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay
EPO : Eritropoietin
FcR : Fr Receptor
FSH : Folicle Stimulating Hormone
HCG : Human Chorionic Gonadotropin
HIV : Human Immunodeficiency Virus
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
HPL : Human Placenta Lactogen
ICSI : Intra Cytoplasmic Sperm Injection
Ig A : Immunoglobulin A
Ig G : Immunoglobulin G
IUI : Intra Uterine Insemination
IVF : In Vitro Fertilization
KGB : Kelenjar Getah Bening
LED : Laju Endap Darah
LH : Luteinizing Hormon
LPD : Luteal Phase Deficiency
LPS : Lipopolisakarida
MAC : Macrofag
MBL : Manan Binding Lectin
MBP : Mayor Basic Protein
MHC : Major Histcompatibility Complex
xviii
MMR : Mumps Measles Rubella
NOD : Nucleotide-Binding Oligomerization Domain
PAMP : Pathogen-Associated Molecular Pattern
PCOS : Policystic Ovary Sindrom
PGS : Pre Implantation Genetic Screening
PH : Potensial Hidrogen
PID : Pelvic Inflammatory Disease
PMN : Polymorphonuclear Neutrophilic Leucocyte
PRR : Pattern Recognition Receptor
RANTES : Regulated upon Activation, Normal T-cell
Expressed and Secreted
RAST : Radio Allergo Sorbent Test
RIA : Radio Immuno Assay
SAP : SLAM associated protein
SD : Sel dendritik
Sel NK : Sel Natural Killer
SR : Scavenger Receptor
TBC : Tuberculosis
TCR : T Cell Receptor
TLR : Toll Like Receptor
TNF-a : Tumor Necrosis Factor Alpha
xix
xx
TOPIK 1
PERKEMBANGAN DAN FUNGSI ORGAN REPRODUKSI
Nonik Ayu Wantini
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu mengidentifikasi perkembangan dan
fungsi organ reproduksi manusia (C4, A2)
B. RINGKASAN MATERI
1. Organ Reproduksi Pria
a. Anatomi Fisiologi Organ Seks Pria
Fungsi esensial sistem reproduksi pria adalah
menghasilkan sperma (spermatogenesis),
menyalurkan sperma ke wanita. Organ penghasil
sperma (testis) tergantung di luar rongga abdomen
dalam suatu kantong berlapis kulit (skrotum).
Kelenjar seks tambahan pria utama, yang
sekresinya membentuk sebagian besar semen, adalah
vesikula seminalis (60%), kelenjar prostat, dan
kelenjar cowper (bulbouretralis). Penis adalah
organ yang digunakan untuk meletakkan semen pada
wanita. Sperma keluar dari masing-masing testis
melalui saluran reproduksi pria, yang masing-
masing terdiri dari epididimis, duktus (vas) deferens,
dan duktus ejakulatorius. Saluran reproduksi ini
mengosongkan isinya ke sebuah uretra, saluran yang
berjalan di sepanjang penis dan mengosongkan
isinya ke eksterior.
Sepasang vesikula seminalis yang berbentuk
kantong mengalirkan isinya ke dalam bagian
terakhir kedua duktus deferens, satu di masing-
masing sisi. Fungsi vesikula seminalis menghasilkan
fruktosa sebagai sumber energi utama sperma,
C. LANDASAN TEORI
D. TUGAS MAHASISWA
Pemberian Tugas Belajar Mandiri (Pembelajaran Daring
melalui Edmodo Class, dan memberikan komentar berupa
ringkasan terkait materi pembelajaran)
E. SOAL
1. 60% cairan semen berasal dari kelenjar ...
a. Vesikula seminalis d. Bulbouretralis
b. Prostat e. Duktus ejakulatorius
c. Cowpers
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan hormon reproduksi, siklus
menstruasi, dan konsepsi (C3, A2)
B. RINGKASAN MATERI
1. Hormon reproduksi pria
a. Hormon Gonadotropin: FSH dan LH
Hormon Gonadotropin disekresi oleh Hipofisis
Anterior. Follicle Stimulating Hormon (FSH): sel
targetnya tubulus seminiferus di testis dan berfungsi
merangsang produksi sperma. Luteinizing Hormon
(LH): sel targetnya adalah sel interstisium leydig di
testis dan berfungsi merangsang sekresi testosteron.
b. Testosteron
Hormon ini dihasilkan oleh testis. Sel sasarannya
adalah organ seks pria dan tubuh secara keseluruhan
serta berfungsi untuk merangsang produksi sperma,
mengatur perkembangan karakteristik seks sekunder
pria, menimbulkan dorongan seksual. Sel sasarannya
tulang dan berfungsi untuk meningkatkan lonjakan
pertumbuhan masa pubertas, mendorong penutupan
lempeng epifisis.
c. Dihidritestosteron
Hormon dengan sifat androgenik kuat. Hormon ini
memicu perkembangan karakteristik laki-laki.
Dalam masa perkembangan janin berperan dalam
perkembangan penis dan prostat. Pertumbuhan
rambut pubis dan tubuh pria, termasuk
3. Siklus Menstruasi
a. Siklus Ovarium
Siklus ovarium rerata berlangsung 28 hari, tetapi hal
ini bervariasi di antara wanita dan di antara siklus
pada wanita yang sama. Folikel bekerja pada paruh
pertama siklus untuk menghasilkan telur matang
yang siap untuk berovulasi pada pertengahan siklus.
Korpus luteum mengambil alih selama paruh
terakhir siklus untuk mempersiapkan saluran
reproduksi wanita untuk kehamilan jika terjadi
pembuahan pada telur yang telah dibebaskan
tersebut.
(1) Fase Pertumbuhan Folikel (Fase Folikular)
Folikel yang telah cukup berkembang untuk
berespons terhadap stimulasi FSH (sekarang
C. LANDASAN TEORI
D. TUGAS MAHASISWA
1. Belajar Mandiri melalui pembelajaran daring melalui
Edmodo Class. Mahasiswa diminta untuk menonton
Video Pembelajaran yang telah diupload.
Modul Imunologi & Biologi Rreproduksi | 23
2. Pemberian Tugas Terstruktur terkait pencarian dan
meringkas 2 jurnal (nasional dan internasional) tentang
gangguan reproduksi terkait hormonal (Kirim tugas
melalui Edmodo Class)
E. SOAL
1. Hormon yang berfungsi untuk merangsang produksi
sperma, mengatur perkembangan karakteristik seks
sekunder pria, menimbulkan dorongan seksual adalah
a. LH d. GH
b. FSH e. Estradiol
c. Testosteron
2. Hormon yang berfungsi merangsang pertumbuhan
uterus dan payudara adalah ...
a. LH d. Estrogen
b. FSH e. Relaksin
c. Progesteron
3. Hormon yang berfungsi merangsang sel interstitial pada
testis, menyebabkan produksi testosteron pada janin
laki-laki adalah ...
a. hCG d. Progesteron
b. HPL e. Relaksin
c. Estrogen
4. Fase sekresi uterus dalam siklus menstruasi dipengaruhi
oleh hormon ...
a. FSH d. Prostaglandin
b. LH e. Progesteron
c. Estrogen
5. Enzim akrosom sperma yang berfungsi untuk
menembus zona pellusida adalah ...
a. CPE d. Neuramidase
b. Akrosin e. Antifertilizin
c. Hyaluronidase
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa mampu menyebutkan tentang definisi
embriologi
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang ruang lingkup
embriologi
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang diferensiasi
seksual
B. RINGKASAN MATERI
1. Definisi Embriologi
Embriologi berasal dari kata embrio dan logos.
Embrio : masa perkembangan dari zigot sampai dengan
fetus/janin.
Logos : ilmu
Jadi, embriologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
masa perkembangan dari zigot sampai dengan
fetus/janin.
2. Ruang Lingkup Embriologi
Ruang lingkup embriologi yaitu:
a. Progenesis (pro=sebelum, genesis= pembentukan)
meliputi gametogenesis & fertilisasi
1) Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses dihasilkannya
gamet matang sehingga mampu membuahi dan
dibuahi. Gamet jantan disebut spermatozoa,
sedangkan gamet betina disebut dengan
ovum. Gamet jantan dihasilkan dalam gonad
jantan yang disebut testis, dan gamet betina
3. Diferensiasi Seksual
Perkembangan untuk penentuan jenis kelami terdiri 4
tahap yaitu:
a. Penentuan Genetik Seks
Diferensiasi jenis kelamin ditentukan oleh
susunan kromosom yang bekerjasama dengan
perkembangan gonad untuk menghasilkan jenis
kelamin fenotip. Jenis kelamin genetik XX atau YY
sudah ditentukan saat pembuahan ovum. Namun,
selama 6 minggu pertama sesudahnya,
perkembangan morfologis mudigah laki-laki dan
perempuan tidak dapat dibedakan. Diferensiasi
gonad primordial menjadi testis atau ovarium
menandai pembentukan jenis kelamin gonad.
b. Diferensiasi Gonad melalui Kontrol Genetik
Sel germinativum primordial berasal dari
endoderm yolk sac dan bermigrasi ke genital ridge
untuk membentuk gonad indiferen. Apabila terdapat
sebuah kromosom Y, maka pada sekitar 6 minggu
C. LANDASAN TEORI
D. TUGAS MAHASISWA
Tugas Mandiri:
1. Akses internet untuk melihat video embriologi
2. Buat resume singkat dari video embriologi tersebut!
E. SOAL
1. Bentukan sel seperti bola (bulat) akibat pembelahan sel
terus menerus yang terjadi sekitar 3 hari setelah
pembuahan adalah:
a. Zigot
b. Blastula
c. Morula
d. Gastrula
e. Neurola
2. Blastokista mulai terbenam di endometrium pada:
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan Fertilitas, Infertilitas, dan
memilih Assisted Reproduction Technologi (ART) yang
tepat (C4, A2).
B. RINGKASAN MATERI
1. Pengertian Fertility dan Infertilitas
Fertility (kesuburan) adalah ukuran bagi seorang
pria dan wanita untuk bisa memiliki anak. Infertilitas
didefinisikan sebagai hilangnya kemampuan untuk
hamil dan melahirkan seorang anak. Secara klinis,
pasangan dikatakan infertilitas jika tidak terjadi
kehamilan setelah koitus/senggama teratur dan tidak
menggunakan alat kontrasepsi selama 1 tahun.
2. Penyebab Infertilitas pada pria dan wanita
Berbagai faktor berperan pada infertilitas. Faktor
wanita merupakan 50% dari pasangan infertil, faktor
pria 30%, 10% berasal dari keduanya, 10-15% tidak
diketahui penyebabnya. Gangguan spesifik yang
menyebabkan infertilitas adalah berbagai gangguan
yang melibatkan setiap peristiwa fisiologis utama yang
diperlukan untuk menghasilkan kehamilan : (a)
produksi telur yang sehat; (b) produksi sperma yang
sehat; (c) transportasi sperma ke tempat fertilisasi; (d)
transportasi zigot ke uterus untuk berimplantasi; (e)
keberhasilan implantasi pada endometrium; (f) adanya
kondisi-kondisi lain, seringkali masalah imunologis,
yang dapat mempengaruhi salah satu atau lebih
peristiwa lainnya.
C. LANDASAN TEORI
D. TUGAS MAHASISWA
1. Tugas Terstruktur terkait pencarian dan meringkas 2
jurnal (nasional dan internasional) tentang ART (Kirim
tugas melalui Edmodo Class).
2. Belajar mandiri dengan mendalami materi melalui
sumber internet/buku tentang pokok bahasan, mencari 2
istilah dan didefinisikan serta diupload pada Edmodo
Class.
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pertumbuhan dan
perkembangan janin serta plasenta.
B. RINGKASAN MATERI
1. Pertumbuhan dan perkembangan janin
Periode perkembangan janin (kehamilan/prenatal)
berlangsung 280 hari (40 minggu) dihitung mulai hari
pertama haid terakhir (HPHT). Urutan perkembangan:
kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat kelamin
(cephalocaudal dan proximodistal).
E. SOAL
1. Wajah sudah berbentuk dengan mata, telinga, mulut, dan
pucuk gigi yang belum sempurna, lengan dan kaki
bergerak, otak mulai membentuk serta Denyut jantung
janin (DJJ) dapat dideteksi dengan ultrasound merupakan
ciri perkembangan janin usia….
a. 4 minggu
b. 6 minggu
c. 8 minggu
d. 10 minggu
e. 12 minggu
2. Ciri perkembangan janin usia 36-38 minggu adalah…
a. Kurang aktif
b. Vernix caseosa tebal
c. Kulit lebih mengkerut
d. Lanugo umumnya banyak
e. Panjang 16,5-18 inci dan beratnya 4-5 pon
3. Pada hari ke-9, kutub embrional, sel-sel dari hipoblas
membentuk selaput tipis yang membatasi bagian dalam
sitotrofoblas disebut…..
a. Selaput amnion
b. Selaput eksoselom
c. Selaput mesoderm
d. Selaput heuser
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan dan merangkum Genetika
Manusia
B. RINGKASAN MATERI
1. GENETIKA MANUSIA
Genetika adalah cabang biologi yang berurusan
dengan hereditas dan variasi. GEN adalah unit-unit
herediter yang ditranmisikan dari satu generasi ke
generasi berikutnya (diwariskan). Gen terletak pada
moleku-molukul panjang asam deoksiribonukleat, DNA,
terdapat pada semua sel. Genetika Manusia adalah adalah
studi tentang pewarisan seperti yang terjadi pada
manusia.
4. BAHAN GENETIK
Materi genetik merupakan informasi pada setiap sel
makhluk hidup yang dapat diturunkan pada keturunan
selanjutnya. Biasanya, materi genetik juga disebut
sebagai asam nukleat atau faktor hereditas. Pada makhluk
hidup, materi genetik yang terdiri atas kromosom, gen,
DNA, dan RNA akan diturunkan melalui proses
reproduksi.
5. PENELITIAN MENDEL
Gregor mendel mempublikasikan hasil penelitian
genetiknya pada kacang ercis di Tahun 1866, dan karena
meletakkan dasar genetika moderen. Dalam naskah
kerjanya, mendel mengajukan sejumlah prinsip dasar
76 | Modul Imunologi & Biologi Rreproduksi
genetika. Salah satu yang dikenal saat ini adalah Hukum
segregrasi. Mendel dinyatakan sebagai orang pertama
yang mengajukan model dimana masing-masing induk
mengandung 2 salinan unit pewarisan (yang sekarang
disebut gen) bagi masing-masing sifat akan tetapi, hanya
dari kedua gen (sebuah alel) yang ditransmisikan hanya
satu dari kedua alel tersebut melalui gamet ke
keturunannya. Sebagi contoh, polong yang keriput, akan
menstransmisikan hanya satu dari kedua alel tersebut
melalui gamet ke keturunanya. Saat itu mendel tidak tahu
apa-apa mengenai kromosom ataupun meiosis, sebab
keduanya belum ditemukan. Kitas sekarang tahu bahwa
dasar fisik bagi hukum tersebut adalah anafase I, saat
kromosom-kromosom homolog (yang masing-masing
mengandung alel yang berbeda dari gen bagi bentuk
polong, dalam contoh ini) bersegregrasi atau berpisah
satu sama lain. Jika gen bagi polong bulat terletak disalah
satu kromosom dan bentuk aleliknya bagi polong keriput
di kromosom homolognya, maka jelaslah kalau kedua
alel itu secara normal takkan ditemukan pada gamet yang
sama. Pewarisan sifat dikendalikan oleh kromosom dan
gen
C. LANDASAN TEORI
D. TUGAS MAHASISWA
Tugas Terstruktur dengan membuat ringkasan dalam bentuk
makalah dari jurnal nasional tentang Genetika Manusia.
(Kirim tugas melalui Edmodo Class)
E. SOAL
1. Cabang biologi yang berurusan dengan hereditas dan
variasi adalah…..
a. Genetika b. Kromosom
c. Genetika Manusia d. Gen
e. Genetik
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang adaptasi janin
di ekstra uterine meliputi sistem pernafasan, sistem
sirkulasi, sistem pencernaan, sistem endokrin, sistem
saraf, sistem imun dan sistem reproduksi.
B. RINGKASAN MATERI
Adaptasi janin di ekstra uterine adalah proses
penyesuaian fungsional janin dari kehidupan di dalam
rahim (intra uterine) ke kehidupan di luar rahim (ekstra
uterine). Sebagai akibat perubahan lingkungan dalam
uterus ke luar uterus, maka bayi menerima rangsangan
yang bersifat kimiawi, mekanik & termik.Hasil rangsangan
tersebut membuat bayi akan mengalami perubahan –
perubahan sebagai tahap persiapan kehidupan di luar
uterus. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi
ekstra uterine adalah sebagai berikut:
1. Riwayat antepartum/kehamilan, misalnya terpajan zat
beracun atau sikap/penerimaan orang tua terhadap
kehamilan.
2. Riwayat intrapartum, contohnya lama persalinan, tipe
anestesi.
3. Kapasitas fisiologis janin untuk melakukan
transisi/peralihan ke kehidupan ekstra uterine.
4. Kemampuan petugas kesehatan untuk mengkaji dan
merespon masalah dengan tepat saat terjadi kelainan
atau gangguan untuk transisi/peralihan ke kehidupan
ekstra uterine.
Masuknya
udara
Permulaan penurunan
tekanan permukaan Peningkatan PaO2 alveolus
alveolus
Peningkatan volume
Pembukaan
pembuluh darah paru-
pembuluh darah
paru
paru
Peningkatan
oksigenasi yang
adequat
3. Sistem Pencernaan
Sebelum lahir, janin cukup bulan mulai menghisap
dan menelan. Refleks gumoh dan batuk sudah terbentuk
baik pada saat lahir. Kemampuan bayi baru lahir cukup
bulan untuk menelan dan mencerna makanan (selain
susu) masih terbatas. Kapasitas lambung sangat terbatas
(< 30 cc untuk bayi baru lahir cukup bulan). Kapasitas
lambung akan meningkat secara lambat bersamaan
dengan tumbuhnya bayi baru lahir.
4. Sistem Endokrin
Kelenjar –kelenjar endokrin pada intra uterin
belum bisa berfungsi secara maksimal karena
pembentukan belum sempurna dan masih
mendapatkan bantuan dari plasenta dan kelenjar
endokrin ibunya. Pembentukan kelenjar-kelenjar
endokrin dimulai dari trimester I. Kelenjar-kelenjar
endokrin pada ekstra uterin sudah bisa berfungsi
secara maksimal karena pembentukannya juga sudah
mulai sempurna jadi bayi baru lahir sudah tidak
mendapatkan bantuan dari plasenta dan kelenjar
endokrin ibunya. Sistem endokrin terdiri dari
beberapa kelenjar antara lain Hipofisis interior,
Neuro hipofisis, Hipofisis intermedia janin, Tiroid,
Paratiroid, Kelenjar adrenal dan Gonad.
6. Sistem Muskuloskeletal
Otot sudah dalam keadaan lengkap pada saat
lahir, tetapi tumbuh melalui proses hipertrofi.
Tumpang tindih (moulage) dapat terjadi waktu lahir
karena tulang pembungkus tengkorak belum
seluruhnya mengalami osifikasi dan akan
menghilang setelah beberapa hari lahir. Ubun-ubun
besar akan tetap terbuka hingga usia 18 bulan.
Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat
panjang tubuh. Lengan sedikit lebih panjang
daripada tungkai.
7. Sistem Imunitas
Sistem immunitas bayi baru lahir belum
matang sehingga menyebabkan bayi rentan terhadap
berbagai infeksi dan alergi. Sedangkan sistem
immunitas yang telah matang akan memberikan
92 | Modul Imunologi & Biologi Rreproduksi
kekebalan alami dan kekebalan didapat pada tubuh.
Kekebalan alami terdiri dari struktur pertahanan
tubuh yang mencegah atau meminimalkan infeksi.
Beberapa contoh kekebalan alami yaitu:
a. Perlindungan oleh kulit membran mukosa
b. Fungsi saringan saluran nafas
c. Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus
d. Perlindungan kimia oleh lingkungan asam
lambung
8. Sistem Reproduksi
Pada bayi perempuan labia mayora dan
minora mengaburkan vestibulum dan menutupi
klitoris. Pada bayi laki-laki preputium biasanya
tidak sepenuhnya tertarik masuk. Bayi baru lahir
baik perempuan/laki-laki sering ditemukan
pembengkakan payudara
C. LANDASAN TEORI
E. SOAL
1. Faktor yang mempengaruhi adaptasi janin di
ekstrauterine adalah..
a. Riwayat ginekologi
b. Riwayat postpartum
c. Riwayat intrapartum
d. Kemampuan keluarga
e. Kapasitas patologi janin
2. Hal-hal yang menyebabkan bayi mendapat O2 dari paru-
paru setelah lahir adalah…
a. Rangsangan thermal
b. Pemotongan tali pusat
c. Hentakan rongga dada
d. Pembuluh darah paru kontriksi
e. Cairan dalam alveolus terdesak keluar
3. Berikut ini adaptasi sistem sirkulasi janin ekstra uterine
yaitu…
a. Penutupan ductus ovale
b. Penutupan foramen venosus
c. Arteri pulmonalis kontriksi
d. Masih ada hubungan jantung kiri dan kanan
e. Vena umbilikalis berubah jadi ligamentum teres
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan analisis kromosom dan
sitogenetika (C4, A2)
B. RINGKASAN MATERI
1. Pengertian Sitogenetika
Cytogenetics adalah gabungan antara cytology
(studi tentang sel) dan genetika, yang berusaha
menjelaskan hubungan antara kejadian-kejadian di dalam
sel (khususnya kromosom) dengan fenomena genetis.
Lebih jelasnya, cytology adalah cabang ilmu biologi yang
membicarakan tentang besar (ukuran), struktur dan riwayat
hidup kromosom, sedangkan cytogenetics adalah studi
tentang struktur kromosom dan tingkah laku kromosom
selama proses mitosis dan meiosis.
2. Teori Kromosom
Kromosom terletak di sel nukleus (sel gonad
mapun sel somatid) dengan jumlah yang sama dalam
suatu individu. Tiap kromosom disebut juga sebagai
kromatin yang tersusun atas dua kromatid yang
berhadap-hadapan. Pada kromatin inilah lokasi gen
(lokus), yang didalamnya terdapat alel-alel sebagai
penyandi protein ataupun enzim yang menjaga dan
memengaruhi sistem biokimia yang ada pada organisme.
Prinsip kerja untuk mengidentifikasi kromosom
disebut karyotyping, yaitu pengamatan kromosom
dengan memanfaatkan teknik pewarnaan dan
mengunakan miskroskop untuk mengamati
pemendaraannya. Jaringan yang digunakan untuk
C. LANDASAN TEORI
Pengertian
Sitogenetika
Teori
Kromosom
Nomenklatur
dan Morfologi
Kromosom
ANALISIS Fungsi Analisis
KROMOSOM Kromosom
DAN
Ciri Dasar
SITOGENETI
Analisis
Kromosom
Kriteria Umum
Analisis
Kromosom
Prosedur
Umum Analisis
Kromosom
Teknik
Pembuatan
Preparat
Metode
Analisis
Kromosom
E. SOAL
1. Kromosom yang letak sentromernya berada di tengah-
tengah sehingga keempat lengan kromosom sama
panjang yaitu…
A. Metasentrik
B. Akrosentrik
C. Telosentrik
D. Subtelosentrik
E. Submetasentrik
2. Pada analisis kromosom jaringan sel, dilakukan
perlakuan dengan cairan hipotonik, yang berfungsi
untuk…
A. Membelah sel
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan imunologi manusia dan
konsep imunitas dalam tubuh manusia (C4, A2)
B. RINGKASAN MATERI
1. Cakupan Imunologi
Dari empat penyebab utama kematian – cedera,
infeksi, penyakit degeneratif, dan kanker – hanya dua
penyebab pertama yang biasa menimbulkan kematian
penderita sebelum usia produktif, yang berpotensi
menghilangkan gen. Oleh karen itu, setia pmekanisme
yang mengurangi dampak tersebut sangat berharga dalam
mempertahankan hidup, dan kita melihat hal ini dalam
proses yang berurutan, pemulihan dan imunitas.
Imunitas membahas mengenai pengenalan dan
pembuangan benda asing atau “non-self” yang masuk
kedalam tubuh (ditunjukkan oleh tanda anak panah
berwarna merah pada gambar), biasanya dalam bentuk
mikroorganisme infeksius yang mengancam nyawa,
tetapi terkadang, sayangnya dalam bentuk transplantasi
ginjal yang menyelamatkan nyawa. Resistensi terhadap
infeksi yang berupa “bawaan” (yaitu bawaan sejak lahir
dan tidak berubah) atau “didapat” sebagai akibat dari
respons imun adaptif (tengah).
Imunologi adalah ilmu yang dipelajari organ, sel,
dan molekul yang berperan dalam proses pengenalan dan
pembuangan (“sistem imun”), bagaimana cara organ, sel,
dan molekul tersebut merespon dan berinteraksi, yang
C. LANDASAN TEORI
D. TUGAS MAHASISWA
Belajar Mandiri dengan mendalami materi melalui sumber
internet/buku tentang pokok bahasan.
E. SOAL
1. Sel jaringan besar yang berperan membuang jaringan
yang rusak, sel, bakteri, dll adalah…
a. Lisis
b. Lisozim
c. Sel mast
d. Makrofag
e. Dendritic sell
2. Enzim yang disekresikan oleh makrofag yang menyerang
dinding sel bakteri dinamakan…
a. Lisis
b. Lisozim
c. Sel mast
d. Makrofag
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu membedakan sistem Imun Non Spesifik
dan spesifik dalam tubuh manusia (C4, A2).
B. RINGKASAN MATERI
1. Sistem Imun Non Spesifik
a. Asal sel-sel sistem imun
Sel-sel sistem imun berasal dari sel prekursor
(induk) yang pleuripoten dalam sumsum tulang
yang kemudian berdiferensiasi menjadi sel
premieloid, sel limfosit (T dan B) dan sel pre-
monosit yang berdiferensiasi menjadi sel monosit
makrofag. Semua sel darah berasal dari sel induk
hematopoietik yang berdiferensiasi menjadi sel-sel
yang lain. Pada manusia hematopoiesis,
pembentukan dan perkembangan sel darah putih
mulai dari yolk sac selama beberapa minggu
perkembangan janin. Pada janin usia 3 bulan, sel
induk hematopietik telah bermigrasi dari yolk sac
ke hati janin dan selanjutnya mengkolonisasi
limpa. Kedua organ tersebut mempunyai peran
utama dalam hematopoiesis pada janin usia 3-7
bulan. Sesudah itu diferensiasi sel induk dalam
sumsum tulang menjadi faktor utama dalam
hematopoiesis dan waktu lahir hanya sedikit atau
tidak ada proses hematopoiesis dalam hati atau
limpa.
C. LANDASAN TEORI
D. TUGAS MAHASISWA
Belajar Mandiri dengan mendalami materi melalui sumber
internet/buku tentang pokok bahasan.
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang imunoprofilaksis
dan imunitas meliputi definisi imunoprofilaksis dan
imunitas, imunoprofilaksis=imunisasi, kekebalan
(imunitas), vaksinasi dan vaksin.
B. RINGKASAN MATERI
1. Definisi
a. Imunisasi = imunoprofilaksis adalah memberikan
perlindungan spesifik terhadap patogen-patogen
tertentu.
b. Imunitas = kekebalan sebagai produk akibat
respon imun yang dibentuk tubuh.
Imunitas spesifik bisa didapat dari imunisasi aktif
atau pasif dan dapat terjadi secara alamiah atau
buatan.
2. Imunoprofilaksis = imunisasi
a. Pemberian
Ada 2 cara pemberian imunisasi yaitu:
1) Cara aktif bila respon imun terjadi setelah
terpajan Ag
2) Cara pasif terjadi bila seseorang menerima
Ab/produk sel lainnya dari orang yang telah
mendapat imunisasi aktif
b. Tujuan
Imunisasi diberikan untuk meningkatkan derajat
imunitas seseorang terhadap pathogen tertentu
atau toksin.
Imunitas
E. SOAL
1. Kekebalan sebagai produk akibat respon imun yang
dibentuk tubuh disebut….
a. Antigen
b. Imunitas
c. Vaksinasi
d. Imunisasi
e. Imunoprofilaksis
2. Berikut ini karakteristik imunisasi pasif yaitu….
a. Mengaktifkan sistem pengenalan imun
b. Dengan pemberian Ag yang tak patogenik
c. Mengaktifkan sistem efektor yang diperlukan
d. Biasanya diberikan jauh sebelum pajanan sebagai
pencegahan
e. Tranfer Ab/sel imun dari orang yang imun ke
orang lain yang non imun.
3. Orang kulit berwarna lebih peka terhadap tuberculosis
daripada orang kulit putih merupakan jenis
kekebalan….
a. Kekebalan ras
b. Kekebalan spesifik
c. Kekebalan spesies
d. Kekebalan individu
e. Kekebalan pigmentasi
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Antigen (Ag) dan
Antibodi (Ab) (C3, A2)
B. RINGKASAN MATERI
1. Antigen
Berbagai patogen seperti bakteri, virus, jamur atau
parasit mengandung berbagai bahan yang disebut
imunogen atau antigen dan dapat menginduksi sejumlah
respon imun.
a. Definisi
Secara spesifik, imunogen adalah bahan yang
dapat merangsang sel B atau sel T atau keduanya.
Antigen adalah bahan yang berinteraksi dengan
produk respons imun yang dirangsang oleh
imunogen spesifik seperti antibodi dan atau TCR.
Antigen lengkap adalah antigen yang menginduksi
baik respon imun maupun bereaksi dengan
produknya. Yang disebut antigen inkomplit atau
hapten, tidak dapat berdiri sendiri menginduksi
respon imun, tetapi dapat bereaksi dengan
produknya seperti antibodi. Dapat disimpulkan
bahwa antigen merupakan suatu substansi/struktur
molekuler yang bersifat asing bagi tubuh dan
menimbulkan respon imun spesifik dengan
terbentuknya antibodi serta bereaksi secara khas.
b. Letak antigen
Antigen ditemukan di permukaan seluruh sel,
tetapi dalam keadaan normal sistem kekebalan
D. TUGAS MAHASISWA
Belajar Mandiri dengan mendalami materi melalui sumber
internet/buku tentang pokok bahasan. Mencari kondisi/1
jenis penyakit yang memerlukan tes antigen/antibodi,
menjelaskan dengan lengkap jenis penyakitnya dan tes
antigen/antibodi yang perlu dijalankan dan di upload di
Edomodo Class!
E. SOAL
1. Yang dapat menginduksi pembentukan dan pengikatan
Antibodi (Ab) disebut ...
a. Hapten d. Combining site
b. Epitop e. Paratope
c. Valensi antigen
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang interaksi antigen
dan antibodi meliputi respon imun, spesifisitas dan reaksi
silang, aplikasi klinis, kategori pemeriksaan imunologis
dan macam-macam reaksi Ag-Ab.
B. RINGKASAN MATERI
1. Definisi
Antigenesitas adalah sifat molekul antigen yang
memungkinkannya bereaksi dengan antibodi.
Imunogenesitas adalah kesanggupan molekul antigen
untuk menginduksi respon imun.
2. Respon Imun
a. Definisi
Respon imun merupakan respon untuk
menyambut agen asing (antigen) misalnya virus.
Beberapa agen asing seperti allergen dapat
menyebabkan penyakit sebagai konsekuensi akibat
induksi respon imun.
b. Macam Respon Imun
1) Respon imun alami non spesifik = natural =
innate = alamiah
Respon ini ada sejak lahir, diturunkan secara
genetis atau herediter dan tidak memiliki
target tertentu. Respon ini terjadi secara
langsung terhadap antigen dalam beberapa
menit hingga jam, yang berdampak terjadinya
reaksi inflamasi dan tidak tergantung pada
Ab + Ag Ag Ab
K = [Ag Ab]
[Ag] [Ab]
Keterangan:
Ab = banyaknya antigen combining site pada Ab
Ag = banyaknya konsentrasi Ag
4) Imunoelektroforesis
5) Elektroimunodifusi
6) Rocket imunoelektroforesis
7) Imunoefelometri
c. Fiksasi Komplemen
Prinsip pemeriksaan ini menggunakan fungsi
komplemen yaitu sitolitik. Tujuan pemeriksaan
adalah untuk penetapan Ag atau Ab, contoh:
reaksi Wasserman.
Reaksi merupakan suatu sistem yang terdiri dari
beberapa reaktan, yaitu komplemen dapat
diaktivasi oleh complex eritrosit-hemolisin
sehingga terjadi hemolisis. Perlu dilakukan
penentuan titer atau jumlah reaktan yang dipakai
yaitu titer hemolisin dan titer komplemen.
Terdiri dari 2 fase yaitu:
1) Fase I: terjadi pengikatan komplemen oleh
complex Ag-Ab
2) Fase II: komplemen sisa akan melisiskan
eritrosit yang telah dilapisi hemolisin.
C. LANDASAN TEORI
Pembentukan kekebalan jangka panjang (long term
immunity) terdiri atas respon primer yang terjadi pada
kontak pertama dengan antigen mikroba, dan respon
sekunder yang terjadi jika terjadi kontak dengan antigen
yang sama karena adanya sel memori dan respons yang
terjadi menjadi lebih cepat.
D. TUGAS MAHASISWA
Tugas Mandiri:
1. Bacalah 2 buku referensi (1 berbahasa inggris dan 1
bahasa Indonesia) tentang interaksi antigen-antibodi
dengan tahun terbit minimal 10 tahun terakhir (tahun
2009).
2. Buatlah resume dengan bahasa sendiri agar
memudahkan pemahaman materi.
E. SOAL
1. Fungsi respon imunologis adalah…
a. Penilaian diri (evaluation)
b. Keseimbangan (homeostasis)
c. Pencegahan penyakit (preventive)
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang inflamasi (radang)
meliputi definisi, tanda klinis, fungsi radang, fisiologis
radang, tahap inflamsi, tipe radang dan infeksi.
B. RINGKASAN MATERI
1. Definisi
Kerusakan jaringan akibat luka atau invasi
mikroorganisme patogenik akan memicu suatu
kompleks kejadian yang dinamakan respon radang
ubuh atau inflamasi.
2. Tanda Klinis
a. Rubor (kemerahan)
b. Tumor (bengkak)
c. Calor (panas)
d. Dolor (nyeri)
3. Fungsi Radang
a. Mengirimkan molekul efektor dan sel-sel ke lokasi
infeksi.
b. Membentuk barier fisik terhadap perluasan infeksi
atau kerusakan jaringan.
c. Pemulihan luka dan perbaikan jaringan.
4. Fisiologis radang
a. Vasokontriksi segera pada area setempat
b. Peningkatan aliran darah ke lokasi (vasodilatasi)
c. Terjadi penurunan velocity aliran darah ke lokasi
radang (leukosit melambat dan menempel di
endotel vaskuler)
C. LANDASAN TEORI
E. SOAL
1. Fisiologis radang yaitu…
a. Fagosit keluar jaringan
b. Penurunan aliran darah ke lokasi
c. Peningkatan aliran darah ke lokasi radang
d. Peningkatan adhesi endotel pembuluh darah
e. Penurunan permeabilitas vaskuler (cairan masuk ke
jaringan)
2. Mediator kimiawi yang dihasilkan oleh sel serta
merangsang vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas
kapiler adalah..
a. Histamin
b. Lekotrin
c. Prostaglandin
d. Kemokin
e. Sitokin
3. Tanda dan gejala infeksi sistemik yaitu:
a. Kedinginan
b. Bradikardia
c. Reaktif hipoplasia
d. Leukositopenia
e. Nafsu makan berkurang
Topik 1 Topik 8
1. A 1. A
2. B 2. C
3. A 3. B
4. C 4. B
5. D 5. C
Topik 2 Topik 9
1. C 1. D
2. D 2. B
3. A 3. E
4. E 4. E
5. B 5. E
Topik 3 Topik 10
1. C 1. A
2. E 2. D
3. E 3. E
4. E 4. D
5. E 5. C
Topik 4 Topik 11
1. E 1. B
2. D 2. E
3. C 3. A
4. B 4. A
5. C 5. E
Topik 6 Topik 13
1. A 1. B
2. B 2. E
3. A 3. D
4. A 4. A
5. B 5. B
Topik 7 Topik 14
1. C 1. D
2. E 2. A
3. E 3. E
4. C 4. A
5. D 5. E
MODUL