23/03/2020
Materi
ILMU PENDIDIKAN
ISLAM
Dosen MK:
Dr. H. Ah. Zakki Fuad, M.Ag
Pembimbing
Dr. H. Ah. Zakki Fuad, M.Ag
Tim Penulis
Mahasiswa Cosma A 2020
(Ilmu Pendidikan Islam) smt 2
Editor:
Ali Uroidli
Fia Ayu Putri Agustin
Cover:
Ali Uroidli
Ilmu Pendidikan Islam iii
DAFTAR ISI
NAMA KELOMPOK :
KELOMPOK I :
1. Muchammad Rizal Khoirul A. (D91219130)
2. Mohammad Farid Alfarisi (D91219129)
3. Alawi Ramadhan (D01219010)
KELOMPOK II :
1. Azzah Sholihah (D91219104)
2. Fia Ayu Putri Agustin (D91219112)
3. Lailatul Lutfiyah (D91219118)
KELOMPOK III :
1. Fiantika Rizky Nurhayati (D71219065)
2. Rinta Rizkiyah (D71219083)
3. Ali Uroidli (D91219095)
KELOMPOK IV :
1. Dewi Rahmawati Zahara (D01219017)
2. Firda Agustina (D01219022)
3. Indah Fitriya (D01219027)
KELOMPOK V :
1. Nurul Inayati (D71219079)
2. Naila Sayyida Ulayya (D71219076)
3. Pramarine Nevyasandi (D91219143)
KELOMPOK VI :
1. Sonia Isna Suratin (D71219084)
2. Afi Rizqiyah (D91219091)
3. Akrima Wachidah (D91219093)
KELOMPOK VII :
1. Farid Arrasid (D91219109)
Ilmu Pendidikan Islam x
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
Ilmu Pendidikan Islam 1
BAB I
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM
1
Chabib Toha, Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1999) 1.
2
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008),
Ilmu Pendidikan Islam 2
3
Samsul Nizal, Pengantar Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam,
(Jakarta: Gaya Media Pramana, 2001), 86.
4
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendidikan
Multidisipliner, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 13.
Ilmu Pendidikan Islam 3
5
Pengertian, Ruang Lingkup, dan Fungsi ilmu pendidikan Islam
dalam Https://Www.Academia. Edu/10006038/Pengertian_Ruang_
Lingkup_Dan_Fungsi_Ilmu_Pendidikan_Islam_Pengertian_Ruang
_Lingkup_Dan_Fungsi_Ilmu_Pendidikan_Islam diakses pada 22
Februari 2020.
6
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1994), 12.
Ilmu Pendidikan Islam 4
7
Wikipedia, Sekularisme dalam https://id.wikipedia.org/wiki/
Sekularisme diakses pada 22 Februari 2020.
8
Bustanuddin Agus, Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial Studi Banding
antara Pandangan Ilmiah dan Ajaran Islam, (Jakarta: Gema Insani,
1999), 12.
Ilmu Pendidikan Islam 5
9
Ahmad Tafsir, Epistemologi untuk Ilmu Pendidikan Islam,
(Bandung: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Jati, 1995), 15.
Ilmu Pendidikan Islam 6
10
H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan
Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), 4.
Ilmu Pendidikan Islam 8
14
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan
Multidisipliner, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 22.
Ilmu Pendidikan Islam 10
15
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam tinjauan Teoritis dan Praktis
berdasarkan pendekatan indisipliner, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2008), 23-25
Ilmu Pendidikan Islam 11
16
Beni Ahmad Saebani, Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam 1,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), 47
17
Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogig (Dasar-dasar ilmu
mendidik), (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 182.
Ilmu Pendidikan Islam 14
18
Beni Ahmad, Ilmu Pendidikan …, 47.
19
Ibid, 58.
Ilmu Pendidikan Islam 15
20
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam tinjauan Teoritis dan Praktis
berdasarkan pendekatan indisipliner, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2008), 162.
21
Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, Ilmu Pendidikan
Islam,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 24.
Ilmu Pendidikan Islam 16
22
Fuad Ihsan, Dasar-dasar kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
1995), 40.
Ilmu Pendidikan Islam 17
23
Wikipedia, prinsip dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Prinsip
diakses pada 11 Februari 2019.
24
Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta:
Kalam Mulia, 2009), 95.
25
Ibid.
Ilmu Pendidikan Islam 20
26
Abdul Mujib dan Ahmad Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 2
(Jakarta: Kencana, 2008), 25-26.
Ilmu Pendidikan Islam 21
29
Ibid, 97-104.
Ilmu Pendidikan Islam 27
30
memperoleh sejumlah pengetahuan. Menurut
pandangan modern, kurikulum adalah semua yang
secara nyata terjadi dalam proses pendidikan termasuk
pula pengalaman saat belajar.31
Jadi materi pendidikan merupakan bahan yang
sudah ditetapkan dalam kurikulum yang disusun
bersama oleh pengambil kebijakan yang disesuaikan
dengan kurikulum nasional dan kearifan local. Dalam
pendidikan Islam materi pembelajarannya bersumber
dari Al-Qur`an dan Hadis nabi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa materi pendidikan Islam adalah
sejumlah rangkaian yang berupa isi dari segala konsep
pendidikan Islam yang akan disampaikan kepada
peserta didik di lembaga pendidikan. Materi
pendidikan Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan
Hadis nabi memiliki sifat yang dinamis, artinya materi
tersebut dapat menyesuaikan dengan perubahan
zaman.
Adapun metode secara istilah berasal dari bahasa
yunani “metodos” yang terdiri dari dua kata “metha”
30
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2003), 16.
31
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2008), 53.
Ilmu Pendidikan Islam 28
32
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), 61.
33
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, KBBI (Jakarta: Balai
Pustaka, 1995), 652.
Ilmu Pendidikan Islam 29
4) Metode demonstrasi
Yaitu menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk
memperlihatkan bagiamana suatu proses
pembentukan tertentu. Kelebihan metode ini:
a. Membantu siswa mengingat materi pelajaran.
b. Menambah pengalaman peserta didik.
Kekurangan metode ini:
a. Membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk
pembelian alat-alat peraga.
b. Bila siswa pasif maka metode demonstrasi
menjadi tidak efektif.
5) Metode pemberian tugas
Yaitu dengan cara memberikan tugas kepada
para peserta didik.
6) Metode sosio drama
Yaitu menunjukkan suatu tingkah laku
kehidupan dengan jalan mendramakan atau
memerankan sejumlah aksi.
7) Metode drill
Yaitu mengukur daya serap suatu pelajaran
yang telah diajarkan.
8) Metode kerja kelompok
Ilmu Pendidikan Islam 32
34
Syamsul Kurniawan, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Penerbit
Ombak, 2016), 157.
Ilmu Pendidikan Islam 34
tahun dan
pendidikan
menengah 4 tahun
Ilmu Pendidikan Islam 36
KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting
dalam perkembangan kehidupan manusia. pendidikan
memiliki banyak subtansi menurut dengan bidangnya
masing-masing. salah satu contohnya adalah pendidikan
agama. Dalam pembahasan pendidikan agama, terdapat
pendidikan agama Islam yang merupakan suatu studi atau
ilmu pendidikan yang pembahasannya berkaitan dengan
ajaran agama Islam. Tidak hanya membahas tentang
keyakinan, ilmu pendidikan Islam juga dipergunakan
guna mengungkap problematika dan tata cara dalam
kehidupan sehari-hari.
Ilmu Pendidikan Islam merupakan aspek yang sangat
penting dan harus mendapatkan porsi yang cukup karena
ilmu pendidikan Islam bertujuan untuk mengembangan
pendidikan karakter manusia sejak dini. Tak hanya itu,
Ilmu Pendidikan Islam juga bertujuan untuk memberikan
penjelasan yang jelas dan gamblang tentang tujuan
pendidikan yang harus dicapai beserta landasan teori,
cara, dan metode dalam mendidik.
Ilmu Pendidikan Islam memiliki objek
pengembangan karakter manusia yang terbagi dalam:
1. Menyadarkan manusia sebagai makhluk individu
Ilmu Pendidikan Islam 38
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
1
Nurchamidah, “Konsep Tujuan Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an:
Analisis Tafsir QS. Al-Baqarah: 151, QS. Ali Imron: 164, QS. Al-
Jumu’ah: 2”, Skripsi, (Semarang: UIN Wali Songo Semarang,
2015), 31, dalam http://eprints.walisongo.ac.id /4700/ diakses pada
tanggal 22 Februari 2020.
2
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2006), cet. 6, 29.
Ilmu Pendidikan Islam 42
وسن َِّة نَبَِّ ِه ِ ِِ َّ ضلُّوا مت ََتِ َت فِ ْ ُكم أ َْمريْ ِن لَن ت
ُ اّلل
ّ تبَ َ كت:سكْتُ ْم ِب َمت َ ْ َ ْ ُ تََ َرْك
Artinya: “Saya telah meninggalkan dua pusakan
kepadamu. Kamu tidak akan sesat selama
keduanya (dijadikan pedoman), yaitu kitab
Allah (Al-Qur'an) dan sunnahku (Hadis).”3
3
As’aril Muhajir, “Tujuan Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an”,
Al-Tahrir, Vol. 11, No. 2, (November, 2011), 238, dalam
http://jurnal.iainponorogo.ac.id diakses tanggal 22 Februari 2020.
4
QS. Al-An’am ayat 162, 150.
5
QS. Adz-Dzariyat ayat 56, 525.
Ilmu Pendidikan Islam 43
6
Muhammad Rusmin B., “Konsep dan Tujuan Pendidikan Islam”,
Vol. 6, No. 1, (Januari – Juni, 2017), 78, dalam http://jurnal. uin-
alaudin.ac.id diakses tanggal 22 Februari 2020. Lihat juga Suyudi,
Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an, (Yogyakarta: Mikraj,
2005), 66. Lihat juga Moh. Haitami Salim, dkk, Studi Ilmu
Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), Cet. 2,
121-122. Lihat juga Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2006), 72.
Ilmu Pendidikan Islam 44
عن ايب لرير رضي هللا عنه سئب رسول هللا للهللا هللا وسلم من أكرم
النتس؟ قتل أترتلم هللا
Artinya: “Abu Hurairah meriwayatkan bahwa
Rasulullah ditanya tentang siapa orang
yang paling mulia. Beliau menjawab,
Orang yang, paling bertakwa kepada
Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)9
7
Jalaluddin, Pendidikan Islam: Pendekatan Sistem dan Proses,
(Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2016), 142.
8
QS. Al-Baqarah ayat 201, 31.
9
Dalam https://m.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2017/
03/21/113578/tiga-tujuan-utama-pendidikan-Islam.html diakses
pada tanggal 21 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 45
10
QS. Al-Fath ayat 29, 515.
Ilmu Pendidikan Islam 47
11
Nasruddin Hasibuan, “Tujuan Pendidikan Islam dalam Perspektif
Al-Qur’an”, Jurnal Darul Ilmi, Vol. 2, No. 1, (Juli, 2014), h. 7,
dalam http://eprints.walisongo.ac.id/4700 diakses tanggal 22
Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 48
12
QS. Al-Qalam 4, 564.
13
Ali Farkhan Tsani, “ Nabi Diutus untuk Memperbaiki Akhlak
Manusia”, dalam https:// minanews.net/nabi-diutus-untuk
memperbaiki-akhlak-manusia/ diakses pada tanggal 23 Februari
2020.
Ilmu Pendidikan Islam 49
14
Ujar Pak Abdul Rojak selaku Kepala kantor Kemenag Tangsel,
dalam https://banten.kemenag. go.id/nabi-muhammad-saw-diutus-
untuk-menyempurnakan-akhlak/ diakses pada tanggal 23 februari
2020.
Ilmu Pendidikan Islam 50
وَل ِّمن ُك ْم يََ ْتَلُو َعلَْ ُك ْم ََيتِنَت َويَُ َّْكِ ُك ْم َويَُ َعلِّ ُم ُك ُم
َك َمت أ َْر َسلْنَت فِ ُك ْم َر ُس ة
ََ ْمةَ َويَُ َعلِّ ُم ُكم َّمت َْ تَ ُكونُوا تََ ْعلَ ُمو ِ
َ تب َوا ِْك
ِ
َ َالْكت
Artinya: “Sebagaimana Kami telah mengutus
kepadamu seorang Rasul (Muhammad)
dari (kalangan) kamu yang membacakan
ayat-ayat Kami, menyucikan kamu, dan
mengajarkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an)
dan Hikmah (Sunnah), serta mengajarkan
apa yang belum kamu ketahui.”15
15
QS. Al-Baqarah Ayat 151, 23.
16
Nurchamidah, “Konsep Tujuan Pendidikan Islam dalam Al-Qur’an:
Analisis Tafsir QS. Al-Baqarah: 151, QS. Ali Imron: 164, QS. Al-
Jumu’ah: 2”, 6, dalam http://eprints.walisongo. ac.id/4700/ diakses
pada tanggal 22 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 51
17
Ah. Zakki Fuad, “Taksonomi Trasenden (Paradigma Baru Tujuan
Pendidikan Islam)”, Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal Of
Islamiceducation Studies), Vol.2 No.1, 2014, 15, Islamic Education
Teacher Training Program Of UIN Sunan Ampel Surabaya, No.P-
ISSN: 2089-1946, No E-ISSN: 2527-4511) Terindek : DOAJ,
Google Scholar, Moraref, SINTA2, alamat online :
http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/ (20 februari 2020)
Ilmu Pendidikan Islam 52
18
Yunus Hasyim Syam. Mendidik Anak ala Muhammad.
(Yogyakarta: Sketsa, 2005).
19
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi
Menuju Milennium Baru, (Jakarta: Logo Wacana Ilmu, 1999), 59.
Ilmu Pendidikan Islam 54
20
Hujair AH. Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
Safiria Insania Press, 2004), 9.
21
Dikutip dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dalam https://kelembagaan.ristek
dikti.go.id/content/upload/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf (17
februari 2020).
Ilmu Pendidikan Islam 55
5. Pasal 15
“Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum,
kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan,
dan khusus.”
22
Hujair Ah. Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam, 9.
Ilmu Pendidikan Islam 60
23
Dikutip dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dalam https://kelembagaan.ristek
dikti.go.id/content/upload/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf (17
februari 2020).
Ilmu Pendidikan Islam 61
24
Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan dalam https://kelembagaan.
ristekdikti.go.id/wpcontent/upload/2016/08/PP_55_2007-
Pendidikan-Agama-Keagamaan.pdf (17 Februari 2020).
25
Dikutip dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, dalam https://kelembagaan.ri
Ilmu Pendidikan Islam 62
stekdikti.go.id/content/upload/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf (17
Februari 2020).
26
Muhammad Yaumi, Prisip-Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta:
Kencana, 2013), 88.
27
John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, terj. Tri Wibowo (Jakarta:
Kencana, 2007), 468.
Ilmu Pendidikan Islam 63
29
Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan I, (Jakarta:
Grasindo, 1992), 32.
30
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2009), 298
Ilmu Pendidikan Islam 65
31
Ibid, 27.
32
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia, 1987),
150.
33
Ibid, 150.
Ilmu Pendidikan Islam 66
34
John W. Santrock, Psikologi Pendidikan,terj. Tri Wibowo, 468.
35
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, 151.
Ilmu Pendidikan Islam 67
36
Muhammad Yaumi, Prisip-Prinsip Desain Pembelajaran, 92.
Ilmu Pendidikan Islam 68
37
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, 152.
38
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, 28.
Ilmu Pendidikan Islam 69
39
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, 153.
40
Ibid, 152-153.
Ilmu Pendidikan Islam 70
41
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, 298.
Ilmu Pendidikan Islam 71
42
Muhammad Yaumi, Prisip-Prinsip Desain Pembelajaran, 98.
43
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, 153.
44
Ibid, 153-154.
Ilmu Pendidikan Islam 72
45
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, 30.
46
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, 154
Ilmu Pendidikan Islam 73
47
Ary Antony Putra, "Konsep Pendidikan Agama Islam Perspektif
Imam Al-Ghazali", Jurnal Al-Thariqah, Vol. 1, No. 1, Juni 2016.
51-52. Dikutip dari http://journal.uir.ac.id/index.php/
althariqah/article/download/617/319. (Diakses pada 17 Februari
2020).
Ilmu Pendidikan Islam 75
48
Miftaku Rohman, "Konsep Pendidikan Menurut Ibnu Sina dan
Relevansinya dengan Pendidikan Modern", Jurnal Episteme Vol. 8,
No. 2, Desember 2013. Dikutip http://ejournal.iaintulungagung.
ac.id/index.php/epis/article/view/47/43, (Diakses pada 17 Februari
2020).
49
Ibn Sina, Al-Siyasah fi al-Tarbiyah (Mesir: Majalah al-Masyrik,
1906), 1076. Dikutip http://ejournal.iaintulungagung.
ac.id/index.php/epis/article/view/47/43, (Diakses pada 17 Februari
2020).
Ilmu Pendidikan Islam 80
50
Ibid, 1218.
Ilmu Pendidikan Islam 81
51
Ibn Miskawaih, Menuju Kesempurnaan Akhlaq: Buku Daras
Pertama Tentang Filsafat Etika, terj. Helmi Hidayat (Bandung:
Mizan, 1997), 56-58. Dikutip http://ejournal.iain
tulungagung.ac.id/index.php/epis/article/view/47/43, (Diakses pada
17 Februari 2020).
52
Ibid, 64-65.
Ilmu Pendidikan Islam 82
53
Ibid, 69-70.
Ilmu Pendidikan Islam 83
54
Lisnawati, "Konsep Ideal Pendidikan Islam Menurut Pandangan
Ibnu Khaldun Dan Hubungannya Dalam Konteks Pendidikan Islam
Modern", Jurnal Al-Muta’aliyah STAI Darul Kamal NW Kembang
kerang, Vol. I No.1 Tahun 2017. Dikutip https://media.neliti.
com/media/publications/181415-ID-konsep-ideal-pendidikan-
Islam-menurut-pa.pdf. (Diakses pada 17 Februari 2020).
Ilmu Pendidikan Islam 87
55
Syamsul kurniawan dan Erwin Mahrus, Jejak Pemikiran Tokoh
Pendidikan Islam (Maguoharjo: Ar Ruzz Media, 2013), 213.
56
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press,
2002), 158.
57
Ibid, 211-212.
Ilmu Pendidikan Islam 89
58
Syamsu Rizal, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), 155.
Ilmu Pendidikan Islam 90
59
Ibid, 107.
Ilmu Pendidikan Islam 92
60
Syaiful Muzani, Islam Rasional (Bandung: Mizan, 1995), 386.
Dikutip dari http://www.iai-agussalimmetro.ac.id/pemikiran-harun-
nasution-tentang-pendidikan-di-perguruan-tinggi-agama-Islam/.
(Diakses pada 18 Februari 2020).
Ilmu Pendidikan Islam 94
61
Ibid, 387.
Ilmu Pendidikan Islam 95
62
Agus Salim, "Pemikiran Harun Nasution Tentang Pendidikan Di
Perguruan Tinggi Agama Islam", Jurnal Al-Nidzom, 17 Oktober
2017. Dikutip dari http://www.iai-agussalimmetro.ac.id/ pemikiran-
harun-nasution-tentang-pendidikan-di-perguruan-tinggi-agama-
Islam/. (Diakses pada 18 Februari 2020).
Ilmu Pendidikan Islam 96
63
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2019), 62-
63.
Ilmu Pendidikan Islam 97
64
Jalaluddin, Pendidikan Islam (Jakarta: Rajawali pers, 2016), 144.
Ilmu Pendidikan Islam 98
65
Edi Iskandar, "Pendidikan Islam Perspektif Abdullah Nashih
Ulwan", Jurnal Akademika, Vol. 14 No. 1, Juni 2018. 24-32.
Dikutip dari http://ejournal.kampusmelayu.ac.id/index.
php/akademika/article/download/36/36. (Diakses pada tanggal 3
Maret 2020).
Ilmu Pendidikan Islam 99
KESIMPULAN
Tujuan dari pendidikan Islam tertuang dalam sumber
ajaran agama Islam itu sendiri, yaitu Al-Qur'an dan
Hadist. Adapun tujuan pendidikan Islam dalam perspektif
Al-Qur'an dan Hadis antara lain sebagai berikut:
1. Mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta
2. Membentuk akhlak yang mulia
3. Mengetahui apa yang sebelumnya tidak diketahui
Sedangkan pengklarifikasiannya, tujuan pendidikan
Islam terbagai menjadi tiga kategori:
1. Mengenai hubungan manusia dengan Tuhannya
(Dimensi Ilahiyah/ Ketuhanan/ Teosentris)
2. Hubungan manusia dengan manusia lainnya atau
interaksi sosial di masyarakat (Dimensi Insaniyah/
kemanusiaan/ Antroposentris)
3. Hubungan manusia dengan alam semesta (Dimensi
Kauniyah/ Alam Semesta/ Ekosentris)
Ilmu Pendidikan Islam 102
DAFTAR PUSTAKA
Antony, Putra Ary. "Konsep Pendidikan Agama Islam
Perspektif Imam Al-Ghazali". Jurnal Al-Thariqah.
Vol. 1. No. 1. Juni 2016.. Dikutip dari
http://journal.uir.ac.id/index.php/althariqah/article/d
ownload/617/319. Diakses pada 17 Februari 2020.
Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam Tradisi dan
Modernisasi Menuju Milennium Baru. Jakarta:
Logo Wacana Ilmu. 1999.
Daradjat, Zakiah dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:
Bumi Aksara. 2006. cet. 6.
Dikutip dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/content/upload
/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf diakses pada
tanggal 17 februari 2020.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta. 2009.
Fuad, Ah. Zakki. “Taksonomi Trasenden (Paradigma
Baru Tujuan Pendidikan Islam)”. Jurnal Pendidikan
Agama Islam (Journal Of Islamiceducation
Studies), Vol.2 No.1, 2014, 1-25, Islamic Education
Teacher Training Program Of UIN Sunan Ampel
Surabaya, No.P-ISSN: 2089-1946, No E-ISSN:
2527-4511) Terindek : DOAJ, Google Scholar,
Moraref, SINTA2, alamat online :
Ilmu Pendidikan Islam 104
BAB III
MATERI DAN KURIKULUM
PENDIDIKAN ISLAM
1
Heri Gunawan, pendidikan Islam Kajian Teoristik dan Pemikiran
Tokoh (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2014), 50.
Ilmu Pendidikan Islam 109
2
Ah. Zakki Fuad, Desain Materi Pendidikan Kosmologi
(Kawniyyah) Prespektif al- Qur’an dalam Jurnal PAI UINSA,
http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/42
Vol. 3, No.1, 2015.
Ilmu Pendidikan Islam 110
3
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandung: Adicta Karya
Nusa, 2002),78.
4
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002), 2.
Ilmu Pendidikan Islam 111
5
George A. Beauchamp, Curriculum Theory (Wilmette, IL: Thr
Kagg press, 1968 ), 2.
Ilmu Pendidikan Islam 112
6
M. Suyudi, Pendidikan dalam Prespektif Al- Qur’an ( Yogyakarta:
Mikraj, 2005), 11.
Ilmu Pendidikan Islam 115
7
Heri Gunawan, pendidikan Islam Kajian Teoristik dan Pemikiran,
48.
Ilmu Pendidikan Islam 117
8
Ah. Zakki Fuad, ”Desain Materi Pendidikan Kosmologi (Kaswiyah)
Perspektif Al-Qur’an” dalam Jurnal PAI UINSA,
http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/42/AZ
F Vol 3, No 1, 2015.
Ilmu Pendidikan Islam 119
9
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi.....,78.
Ilmu Pendidikan Islam 120
10
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002),
155.
Ilmu Pendidikan Islam 121
11
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 41.
Ilmu Pendidikan Islam 123
ِ ِ ِ
ُ َم ْن تََ َعلَّ َم عل ةْمت َمَّت يَُ ْبَتََغَهللا بِ ِه َو ْجه: للَّهللا هللاُ َعلَْ ِه َو َسلَّ َم
َ قتَ َل َر ُس ْو ُل هللا
َ ب بَِ ِه عرض َتة ِم َ َن الَ َُّدنََْت َْ ََِي َ ِد َع َ ْر ِ ِ ِ ِ
َ ْ َ هللا َع ََّْو َج َ َّب َلَ يََتََ َعلَّ ُم َهُ اَلَّ ل ُص
(ل ِح ْح ِ ِ ِ
َ ) َرَواهُ أَبَُ ْو َد ُاو َد ِبِِ ْسنَتد، ِرْيَ َمت: يََ ْع ِن،ا ْْلَنَّة يََ ْوَم الْرَ َتمة
Artinya: "Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata
Rasulullah SAW bersabda: 'Barang siapa
yang mempelajari ilmu pengetahuan yang
semistinya bertujuan untuk mencari ridho
Allah ‘Azza wa Jalla. Kemudian ia
mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk
mendapatkan kedudukan / kekayaan
duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan
baunya syurga kelak pada hari kiamat.'”
(HR. Abu Daud).
12
Abdul Mujib dan Jusuf Muzakkir, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:
Putra Grafika, 2008), 10.
Ilmu Pendidikan Islam 125
13
Muhammad Salim Muhsin, Tarikh Al-Qur’an al-Karim
(Iskandariyah: Muassasah syabaab al-Jam’iyah, tt), 5.
14
Muhammad Rasyid Ridha, Tafsir al-Manar, Juz I, (Kairo: Dar al-
Manar,1373), 17.
Ilmu Pendidikan Islam 126
15
QS. Al-Nahl ayat 64.
16
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan......,32.
17
Al Syarif Ali bin Muhammad al-Jurjani, Al-Ta'rifat (Jeddah: Al
Haramain, tt), 122.
Ilmu Pendidikan Islam 127
18
Mahmud Syaltut, Al-Islam Al Aqidah wa Syariah (Mesir: Dar Al
Qalam, 1966), 499.
19
Muhammad Ajaj al-Katib, Ushul al-Hadist, cet III (Beirut: Dar al
Fikr, 1975), 18.
Ilmu Pendidikan Islam 128
20
Zeid B. Smeer, Ulumul Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis,
(Malang: UIN-Malang Press, 2008), 15.
21
Satria Efendi & M. Zaeni, Ushul Fiqh, ed. 1, cet. 2(Jakarta: Prenada
Media, 2008), 169.
Ilmu Pendidikan Islam 129
22
Abdul Wahab Khallaf, Mashadir al-Tasyri’ al Islami fi ma la
Masdhara fih (Kuwait: Dar al-Qalam, 1972), 85-86.
23
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan......, 41.
Ilmu Pendidikan Islam 130
24
Idem, Kawasan dan wawasan studi Islam (Jakarta: Prenada Media,
2005), 201-202.
25
Masjfuk Zuhdi, pengantar Hukum Islam (Jakata: Haji
Masagung,1990), 124.
26
Rahmat Syafi'ie, Ilmu Ushul Fiqh (Jakarta: Pustaka setia, 1999), 98.
Ilmu Pendidikan Islam 131
27
Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia,
(Jakarta; Bumi Aksara, 2010), 4.
28
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran; Teori dan Praktik
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Cet. III. (Jakarta: Kencana, 2010), 63.
Ilmu Pendidikan Islam 132
pada pengetah
tujuan uan
Kurikul
Kurukul
um
um Kurikulu Kurikulu
berorien
sebagai m m -
tasi
teknolog teknologi teknologi
pada
i
proses
Kurikulu
m
rasional - - - -
akademi
s
Kurikulu
Kurikulu Kurikulu
Learner Kurikulu m
m m yang
centere m - berorient
aktualisa bersifat
d design humanis asi pada
si diri individu
anak
Kurikul
um Kurikulu
Kurikulu
Kurikulu Kurikulu berorien m
m
m m sebagai tasi berorient
rekontru
Proble rekontruk fungsi pada asi pada
ksi
m si sosial sosial analisis masyara
social
centere situasio kat
d design nal
Kurikulu
m yang
- - - -
bersifat
eklektik
29
Hendyat Soetopo, Pembinaan dan pengembangan Kurikulum
sebagai Subtansi Problem Administrasi Pendidikan (Jakarta: Bina
Aksara, 1986), 78.
Ilmu Pendidikan Islam 134
30
Nana S. Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum; Teori dan
Praktek, cet. III (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), 114.
Ilmu Pendidikan Islam 135
31
Ibid, 116.
Ilmu Pendidikan Islam 136
32
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktik
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), 144-145. Lihat juga Hendyat
Soetopo, Pembinaan dan Pengembangan....., 78-79.
33
Abdul Mujib, dkk. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana,
2006), 160.
Ilmu Pendidikan Islam 137
36
Amanda Stutt, "Curriculum Development and The 3 Models
Explained" dalam https://tophat.com/blog/curriculum-development-
models-design/ diakses 08 Maret 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 140
37
Nana S. Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum......, 120-121.
Ilmu Pendidikan Islam 141
38
Subandijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1993), 14.
39
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum; Teori dan Prektik
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), 150.
Ilmu Pendidikan Islam 142
40
Hendyat Soetopo, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, 82.
41
A.W. Munawir, Kamus Al-Munawir Arab-Indonesia(Yogyakarta:
Pustaka Progressif, 1997), 429.
Ilmu Pendidikan Islam 144
42
Muzayyin A, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta:Bumi
Aksara,2009), 160.
43
Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung:Remaja
Rosdakarya, 2012), 184.
44
Zakiah Darajat,dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara,
2009), 12.
Ilmu Pendidikan Islam 145
45
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, 25-26.
Ilmu Pendidikan Islam 146
46
Darmuin, Prospek Pendidikan Islam Di Indonesia: PBM-PAI Di
Sekolah; Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan
Agama Islam, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
kerjasama dengan Pustaka Pelajar, 1998), 82.
Ilmu Pendidikan Islam 147
47
Maksum, Madrasah: Sejarah & Perkembangannya, (Jakarta: Logos
Wacana Ilmu, 1999), 45.
48
Hamid Hasan Bilqrami dan Sayid Ali Asyrof, Konsep Universitas
Islam, (Yogyakarta: PT.Tiara Wacana, 1989), 84.
Ilmu Pendidikan Islam 148
KESIMPULAN
Materi merupakan progam dalam kurikulum yang
berisi tema-tema pembelajaran yang telah ditentukan,
yang mengandung berbagai keterampilan, baik yang
bersifat aqliyah, jasadiyah, dan berbagai cara
mengkajinya atau mempelajarinya. Secara etimologis
kata “kurikulum” diambil dari bahasa Yunani, “curere”
yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari
mulai start sampai finish. Pengertian ini yang kemudian
diterapkan dalam Lembaga pendidikan. Dalam bahasa
Arab, kurikulum sering disebut dengan istilah “al-
49
Jalaluddin, Usman Said, Filsafat Pendidikan, Manusia, Filsafat, dan
Pendidikan, (Cet. ke-2; Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002), 51.
Ilmu Pendidikan Islam 149
DAFTAR PUSTAKA
A, Muzayyin. Kapita Selekta Pendidikan Islam.
Jakarta:Bumi Aksara,2009
Al-Jurjani, Al Syarif Ali bin Muhammad. Al-Ta'rifat.
Jeddah: Al Haramain, tt.
Ilmu Pendidikan Islam 152
BAB IV
METODE PENDIDIKAN ISLAM
1
Ahmad Sukri Harahap, Jurnal Hikmah, Metode Pendidikan Islam
Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam, Vol 15, No 1 (Juni
2018),13.
2
Ibid, 14.
Ilmu Pendidikan Islam 156
3
Halid Hanafi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: CV Budi
Utama, 2018), 158.
Ilmu Pendidikan Islam 157
4
M. Kholil Asy’ari, Jurnal Qathruna, Metode pendidikan Islam, Vol
1, No 1 (Juni, 2014), 199.
Ilmu Pendidikan Islam 158
g. Metode Diskusi.
Metode diskusi digunakan dalam pendidikan
Islam adalah untuk mendidik dan mengajar
manusia dengan tujuan lebih memantapkan
pengertian dan sikap pengetahuan mereka
terhadap sesuatu masalah.
h. Metode Tanya Jawab
Metode Tanya Jawab merupakan metode
yang menekankan pada cara penyampaian materi
pembelajaran oleh guru dengan jalan
mengajukan pertanyaan dan peserta didik
memberikan jawaban.5
Metode ini bermanfaat sangat baik bagi para
peserta didik untuk kedepannya. Karena melalui
metode ini peserta didik dapat juga menanyakan
tentang apa yang tidak mereka fahami dengan
jelas kepada para pendidik mereka. Sehingga
dengan ini merekapun bisa menerima
5
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT. Refika
Aditama 2009), 53.
Ilmu Pendidikan Islam 163
6
Ibid, 73.
Ilmu Pendidikan Islam 164
7
Ibid, 91.
Ilmu Pendidikan Islam 165
8
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008 ), 33.
9
Abdurahman an-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah , sekolah,
dan Masyarakat, (Jakarta : Gema Insani Press, 2004), 204.
Ilmu Pendidikan Islam 168
10
Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya,
2005), 230-236.
Ilmu Pendidikan Islam 169
11
Ahmad Munjin Nasih & Lilik Nur Kholidah, Metode Dan Teknik
Pembelajaran, ( Bandung: PT Refika Aditama 2013), 44.
Ilmu Pendidikan Islam 171
12
Salafudin, Forum Tarbiyah, Metode Pembelajaran Aktif Ala
Raslullah, Vol. 9, No. 2 (Desember, 2011), 194.
Ilmu Pendidikan Islam 174
13
Ibid, 197.
Ilmu Pendidikan Islam 176
14
Ibid, 197.
Ilmu Pendidikan Islam 178
15
Ibid, 198.
Ilmu Pendidikan Islam 180
16
Ibid, 199.
Ilmu Pendidikan Islam 183
17
Abu Su’ud, Islamologi Sejarah Ajaran dan Peranannya dalam
Peradaban Umat Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), 125.
Ilmu Pendidikan Islam 186
18
Ibid. 127.
Ilmu Pendidikan Islam 188
19
Ibid, 1.
Ilmu Pendidikan Islam 189
20
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010),
302.
Ilmu Pendidikan Islam 191
21
Abu Su’ud, Islamologi Sejarah Ajaran dan Peranannya dalam
Peradaban Umat Manusia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), 125.
Ilmu Pendidikan Islam 192
22
Ibid, 132.
Ilmu Pendidikan Islam 194
23
Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Amzah, 2010),
308.
Ilmu Pendidikan Islam 196
24
Budiono Hadi Sutrisno, Sejarah Walisongo Misi PengIslaman di
Jawa, (Yogyakarta: Graha Pustaka, 2009), 164.
Ilmu Pendidikan Islam 197
25
Ibid, 166
Ilmu Pendidikan Islam 199
26
Kholid Junaidi, Jurnal Pendidikan Islam, Sistem Pendidikan
Pesantren Di Sekolah, Vol. 2, No. 1, (Desember, 2016), 100.
Ilmu Pendidikan Islam 200
27
Ibid. 102.
Ilmu Pendidikan Islam 201
28
Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Budi
Utama, 2018),161.
Ilmu Pendidikan Islam 202
Analisis:
Tidak jauh berbeda dan metode Rasulullah
diatas. Kini masyarakat modern juga
menggunakan metode ini sebagai hal utama
dalam memberikan pengetahuan terhadap murid.
Lagi-lagi memang gurulah yang menjadi
tauladan bagi sang murid. Tak memandang
beraopa usia si murid. Dari muridi itu kecil
ataupun sudah besar ia tetap mengannggap
gurunya sebagai contoh tauladanyang baik.oleh
karena itu, kita sebagai calon pendidik ataupun
sudah menjadi pendidik haruslah mampu
memberikan contoh-contoh yang baik dihadapan
murid.
b. Direc Method dan Interaktif
Walaupun metode keteladanan itu penting,
namn belumlah cukup sampai mencapai
keajegannya. Oleh karena iitu, harus dibantu
oleh metode Talqin, Orientasi, dan Mauizhah.
Walaupun metode ini cukup menyempurnakan
metode pendidikan dan memenuhi segala
tuntutan maka metode keteladanan itu sangat
penting bagi manusia, dengan mencontoh
Ilmu Pendidikan Islam 203
29
Ibid, 163.
30
Tayar Yusuf, Metodelogi Pembelajaran Agama Dan Bahasa Arab,
(Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995), 41.
Ilmu Pendidikan Islam 204
31
Ibid, 177.
Ilmu Pendidikan Islam 205
32
Muhammad Fathurrohman, Model-model Pembelajaran Inovatif,
(Yogyakarta: Ar Ruz Media, 2017), 197.
Ilmu Pendidikan Islam 206
33
Ibid, 198.
Ilmu Pendidikan Islam 207
34
Zuhairini dkk, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara,
2008) 17
Ilmu Pendidikan Islam 208
35
Armai Arief, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan...
(Bandung: Penerbit Angkasa, 2005) 135-136
Ilmu Pendidikan Islam 209
36
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik
Pendidikan…, 49-57
37
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam... (Jakarta: Kencana, 2007)
20-21
Ilmu Pendidikan Islam 211
سنَ ِة ۖ َو ََٰجَ ِد ُْْم بَِٱلَِّ ِلَ َهللا ِ ِ ِ ك بِٱ ِِْك َ ِّٱ ْدأُ إِ َ ََٰل َسبِ ِب َرب
َ َِْ ْمة َوٱل َْم ْوعظَة ٱ
َ
ضَ َ َّب َعَ َن َسَ َبِ لِ ِه ۖ َو َه أَ ْعلََ َ ُم َ ك ُلَ َ َو أَ ْعلََ َ ُم ََِ َنَ َ ََّسَ َ ُن ِ إِ ََّ َرب
َ َح
ْأ
ين ِ ِ
َ بٱل ُْم ْمتَد
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran
yang baik, dan berdebatlah dengan
mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang
lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat
petunjuk.”
Metode demonstrasi, metode yang
menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu
pengertian atau untuk memperlihatkan
Ilmu Pendidikan Islam 212
ن َد َم ِ َِْ ِّق إِ ْذ قََ َّرَ قَُ ْرَ ةًن فََتَُ ُربِّ َب ِمَ ْن أَ َحَ ِد ََِت ِ
ْ َ َْواتْ ُب َعلَْم ْم نََبَأَ اب
اّللُ ِمَ َ َن
َّ تل إِ َّّنََ َت يََتََ َربََّ َ ُب
َ َ ََك ق َ َ ََّتل َْلَقَْتَُلَنَ َ َََوَْ يَُتََ َربََّ َ ْب ِمَ َ َن ْاَ َخَ َ ِر ق
ِ ِ ِ ِ ََّ ِْت إ ِ ِ
يَ ِل يََ َد َا لتََ ْرتَُلََ ِن َمَت أ ًََن ببَتسََ يََد َ سط َ َ) لَئ ْن ب٢٧( ي َ ال ُْمتَّر
َْ َ) إِِّخ أُ ِريَ َ ُد أ٢٨( ي َ ب الْ َع َتل َِمَّ اّللَ َر َّ ُ ك إِِّخ أَ َخ َت َ َ َك ِْلَقَْتَُل َ َ َْإِل
َ َ َِتب النََّ َت ِر َو َذل ِ لَ َ َح ِ َ َ َِْ ِوء ِبِِ َِْ َي َوإ
ُك َجَ َ َْاء ْ َك فََتَ ُكَ َو ََ مَ َ ْن أ َ َ َُتََب
لَبَ َح ِمَ َن ِ
ْ َسهُ قََ ْتَ َب أَخ َِه فََ َرتََلََهُ فَأ ُ ت لَهُ نََ ْف ْ ) فَطََّو َع٢٩( ي ِ
َ الظَّتل ِم
فَ َ ْ ر لِ ُِييََهُ َك ِ اّللُ رَُ َرا ة يََ ْب َح َ ُ ِِف ْاْل َْر َّ َ َ ) فََبََ َع٣٠( ين ِ ْ
َ اْلَتس َ ِر
ٍ أَ َْ أَ ُك َو ََ ِممْ َ َب َلَ َ َذا ُ ْْ َ َع َج َ تل ََي َويَْلَتَ َت أ َ َ ََخ َ َِه ق ِ يَ َوا ِري س َوء َ أ
َْ َ َُ
ِِ ِ ِ ِ الْغُر
)٣١( ي َ َلبَ َح م َن النَّتدم ْ ي َس ْو َء َ أَخي فَأ َ اب فَأ َُوا ِر َ
Artinya:“27. Ceritakanlah kepada mereka kisah
dua putra Adam (Habil dan Qabil)
menurut yang sebenarnya, ketika
keduanya mempersembahkan kurban,
maka diterima dari salah berkata, "Aku
pasti membunuhmu!" Berkata Habil,
"Sesungguhnya Allah hanya menerima
(kurban) dari orang-orang yang
bertakwa." 28. Sungguh, kalau kamu
menggerakkan tanganmu kepadaku
untuk membunuhku, aku sekali-kali
tidak akan menggerakkan tanganku
kepadamu untuk membunuhmu.
Ilmu Pendidikan Islam 213
ِ َ َ َ ص َ َلُّواْ َم َع ِ
َ ك َولَْأْ ُخ َ َ ُذواْ ح َ َذ
ْرُل ْم َ ُ ْص َ َلُّواْ فََل
َ ُئَآئ َف َ َة أُ ْخ َ َ َرى َْ ي
ين َك َفَ َ َ ُرواْ لََ َ َ ْو تََغْ ُفلَُ َ َو ََ َعَ َ َ ْن أَ ْسَ َ َلِ َحتِ ُك ْم ِ ِ
َ َوأَ ْسَ َ َل َحتََ ُم ْم َو َّد الََّ َ َذ
َِتْ َعلََ ْ ُك ْم إ ِ ِ ِ ِ
َ َََوأ َْمت َع َت ُك ْم فَََم لَُو ََ َعلََ ْ ُكم َّم َْلََةة َواح َ َد ة َوَلَ ُجن
ضَعُواْ أَ ْسَلِ َحتَ ُك ْم َ َضَهللا أََ ت َ َكت ََ بِ ُكَ ْم أَذةى ِّمَن َّمطََر أ َْو ُكنَتُم َّم ْر
ِ ِ َ اّلل أ ِ
ين َع َذا ة ُّم ِم نةت َ َع َّد للْ َكتف ِر َّ ََّ ِْرُك ْم إ َ َو ُخ ُذواْ حذ
Artinya: “Dan apabila kamu berada di tengah-
tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu
hendak mendirikan shalat bersama-
sama mereka, maka hendaklah
segolongan dari mereka berdiri
(shalat) besertamu dan menyandang
senjata, kemudian apabila mereka
(yang shalat besertamu) sujud (telah
menyempurnakan serakaat), maka
hendaklah mereka pindah dari
belakangmu (untuk menghadapi
musuh) dan hendaklah datang
golongan yang kedua yang belum
bersembahyang, lalu
bersembahyanglah mereka
denganmu], dan hendaklah mereka
bersiap siaga dan menyandang
senjata. Orang-orang kafir ingin
supaya kamu lengah terhadap
senjatamu dan harta bendamu, lalu
mereka menyerbu kamu dengan
sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu
meletakkan senjata-senjatamu, jika
kamu mendapat sesuatu kesusahan
karena hujan atau karena kamu
memang sakit; dan siap siagalah
Ilmu Pendidikan Islam 215
ََّ ِر بََ ْع َ َد َم ْوِاََت ۙ إ َِّ ت ِ َ َفَ َٱنظُر إِ َ ََٰل ءاثَََٰ ِر ر َْح
َ ف ُْي َ ِهللا ْٱْل َْر
َ َ ْ ٱّلل َك َ َ ْ
َم ْح ِهللا ٱل َْم ْوتَ َٰهللا ۙ َو ُل َو َعلَ َٰهللا ُك ِّب َش ْهللاء قَ ِد رير
ُك لَ َِٰذَل
Artinya: "Maka perhatikanlah bekas-bekas
rahmat Allah, bagaimana Allah
menghidupkan bumi yang sudah mati.
Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa
seperti) demikian benar-benar
(berkuasa) menghidupkan orang-orang
yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu."
e. Metode meneladani kisah-kisah umat terdahulu
atau kisah Rasulullah ketika melakukan
perjalanan isra’ mi’raj. (Q.S As-Shaf/61: 2-3)
َ َم ْرتةَت ِع ْنَ َد ِ ِ
َ ََي أَيَُّ َمَت الََّذ
َُ َ) َك٢( ََ ين َمنَُوا َ تََ ُرولَُو ََ َمَت َل تََ ْف َعلَُو
َِّ
)٣( ََ اّلل أَ َْ تََ ُرولُوا َمت َل تََ ْف َعلُو
Artinya: 2. Wahai orang-orang yang beriman!
Mengapa kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan? 3. (Itu)
sangatlah dibenci di sisi Allah jika
kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan.
38
Chaeruddin B, Metodologi Pengajaran Agama Islam...
(Yogyakarta: Lanarka Publisher, 2009), 60.
Ilmu Pendidikan Islam 217
KESIMPULAN
Dari segi bahasa kata metode berasal dari dua
perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui”
dan hodos berarti “jalan” atau “cara”. Dengan demikian,
dari sudut pandang ini, maka metode dapat dimaknai
Ilmu Pendidikan Islam 218
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rudi Suryadi. Ilmu Pendidikan Islam,
Yogyakarta: Budi Utama, 2018.
An-Nahlawi, Abdurahman. Pendidikan Islam di Rumah ,
sekolah, dan Masyarakat, Jakarta : Gema Insani
Press, 2004.
Arief, Armai. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan,
Bandung: Penerbit Angkasa, 2005.
B, Chaeruddin, Metodologi Pengajaran Agama Islam,
Yogyakarta: Lanarka Publisher, 2009.
Ilmu Pendidikan Islam 223
BAB V
PENDIDIK/GURU PERSPEKTIF
PENDIDIKAN ISLAM
1
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1992), 74-75.
Ilmu Pendidikan Islam 226
2
Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulum al-Din, terj.
Isma’il Ya’qub ( Semarang: Faizan, 1979 ), 65, 68, 70.
Ilmu Pendidikan Islam 228
4
Zakiah Daradjat, Islam Disiplin Ilmu Pendidikan (Jakarta: bulan
Bintang, 1987), 19.
Ilmu Pendidikan Islam 232
5
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1992), 37.
Ilmu Pendidikan Islam 233
6
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: AMZAH, 2013), 11-
114.
Ilmu Pendidikan Islam 236
7
Ah.Zaki Fuad, “Tanggung Jawab Pendidikan
Terhadapproblematika Pluralisme Dan HAM Di Dunia Islam”,
Humanis: Vol. 3 No. 1, (2011), dalam http://e-
jurnal.unisda.ac.id/index.php/Humanis/article/view/513/261, di
akses pada 19 Februari 2020, 99.
Ilmu Pendidikan Islam 238
8
Ah.Zaki Fuad, “Membangun Etika Dan Kepribadian di Lembaga
Pendidikan Islam: Sebuah Perspektif Psikologi Qur’ani”, Humanis:
Vol. 5, No. 3, (2017), dalam https://doi.org/10.15642/
jpai.2017.5.2.309-338, di akses pada februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 239
3. Fisik pendidik
Seorang pendidik harus berusaha untuk
memiliki fisik yang baik, memakan makanan yang
bergizi, sehat jasmani dan rohani, rapi, dan
bersih.karena semua hal ini akan berpengaruh pada
peserta didiknya, yang secara tidak langsung
peserta didik akan penjadikan pendidik sebagai
panutan dalam kehidupannya.
4. Akal dan spiritual pendidik
Maksudnya adalah seorang pendidikharus
memiliki kecerdasan yang baik,yang memahami
keilmuannya, benar dan tepat ketika melakukan
sesuatu selalu melakukan perbaikan pada setiap
kegiatan. Karna hal ini sangat berpengaruh dalam
memberikan keilmuannya kepada peserta didik,
jadi karakter ini sudah sangat cocok jika harus
dimiliki oleh seorang pendidik.
5. Pendidik yang profesional
Maksud dari profesional disini adalah, seorang
pendidik harus bisa memahami betul tentang
tugasnya, bagaimna cara penyampaiannya dan
pengajarannya. Karna hal ini dapat menilai sukses
tidaknya seorang pendidik, baik tidaknya pendidik
Ilmu Pendidikan Islam 240
9
Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), 47.
10
Ah. Zakki Fuad, Jauharoti Alfin, Ahmad Munjin Nasih,
“Membangun Etika dan Kepribadian di Lembaga Pendididkan
Islam: Sebuah Perspektif Psikologi Qur’ani,” Journal Of Islamic
Education Studies, Vol. 05, No. 02 (November, 2017), 313, Dalam
http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/article/view/122.
11
Ibid.
Ilmu Pendidikan Islam 242
12
Ibid.
13
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia ( Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2013), 76.
14
Khozin, Khazanah Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT Remaja
RosdaKarya, 2013), 137.
Ilmu Pendidikan Islam 243
15
Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam
(Yogyakarta: Teras, 2011), 96-97.
Ilmu Pendidikan Islam 245
تل
َ َ) ق66( ت ُر ْش ةدا َ ك َعلَهللا أَ َْ تَُ َعلِّ َم ِن َِمَّت عُلِّ ْم َ ُوسهللا َل ْب أَتَّبِع
َ تل لَهُ ُم
َ َق
َا ِ ِ ْ صَِ َعلَهللا مت َ ُُِت ِ ِ َ َّإِن
َ به ُخ ْ ة ْ َ ُ ْ َف ت َ ْ ) َوَك67( َا ل ْة
َ َن تَ ْستَط َع َمع َي ْك ل
Ilmu Pendidikan Islam 246
اء ِ ل ِْر ْسَ َِۙ َوََل ََْيَ ِر َمَنَّ ُك ْم ِ ِ َي أَيَُّمَت الََّ ِذين منَُوا ُكونَُوا قَ َ َّو ِام
َ ي َّّلل ُشَ َم َدَ َ َ َ َ
اّللَۙ إِ ًَّن ِ ِ ِ
ُ َشنَآ َُ قََ ْوم َعلَ َٰهللا أ َََّل تََ ْعدلُواۙ ا ْعدلُوا ُل َو أَقَ َْر
َّ ب للتََّ ْر َو َٰىۙ َواتََّ ُروا
ََ َّّللَ َخبِير َِت تََ ْع َملُو
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah
kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak
adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
Ilmu Pendidikan Islam 247
" :للَّهللا هللاُ َعلَْ ِه َو َسلَّ َم ِ ُ تل رس َ َ ق،ُّع َمت ََ بْ َن بَ ِشي
َ ول هللا ُ َ َ َ ق:تل ْ ََع ِن الن
ي أَبَْنَتئِ ُكم ِ ِ
َْ َ ا ْعدلُوا ب،ي أَبَْنَتئِ ُك ْم
َْ َا ْعدلُوا ب
Artinya: “Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata bahwa
Rosulullah saw bersabda, “Berlaku adilah
kamu di antara anak-anakmu! Berlaku
adilah kamu di antara anak-anakmu!”(HR.
An-Nasa’i dan Al-Baihaqi)
ِ هللا للَّي
:هللا َعلَ ِه َو َسلَّم ِ ول
ُ تل َر ُس َ َ ق:قتل
َ ُض َي هللاُ َعنه ِ َعن أَِيب ُلريرَ ر
َ َ ََ
)ف ( رواه الب مري ِ
ِ ِّ فَِإ ََّ املَُعلّم َخي من املَُعن,َعلِّموا وَلَتَُ َعنِّ ُفوا
ِ
َ َ ر َ ُ
Artinya: “Jangan engkau berlaku kejam/bengis,
karena sesungguhnya guru itu lebih baik
daripada orang yang bengis. (H.R.
Baihaqi)”.
16
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan
dan Sumber Belajar Teori dan Praktik (Jakarta: Kencana, 2012),
27.
Ilmu Pendidikan Islam 254
17
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja,
Kualifikasi & Kompetensi Guru (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2014), 97.
18
E. Mulayasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2013), 25.
Ilmu Pendidikan Islam 255
19
Marselus R.Payong, Sertifikasi Profesi Guru: Konsep Dasar,
Problematika dan Implementasinya (Jakarta: PT Indeks, 2011), 28-
29.
Ilmu Pendidikan Islam 256
.عل ََه و س ََلم ح ََي يلر ََته جَي ََب أج ََود ْل ََي م ََن ال ََريح املرس ََلة
()متفق عل ه
Artinya: “Keadaan Jibril selalu mengetes Rosullah
SAW. Sesungguhnya keadaan Rosullah
adalah orang yang paling dermawan
diantara manusia apalagi ketika bulan
Ramadhan ketika Malaikat Jibril bertemu
dengannya. Jibril bertemu dengan Rosullah
dalam setiap malam dalam bulan Ramadhan.
Maka Rosullah membaca Al-Qur'an ketika
Jibril bertemu dengannya ketika Jibril
bertemu dengannya. Rosullah adalah orang
yang paling dermawan dengan kebaikan
seperti angin yang berhembus. (Mutafaqun
‘Alaihi).
20
Karlina, Achyar Zein, zulheddi, “Kompetensi Kepribadian Guru
Menurut Ibnu Sahnun”, Vol.3, No.2 (April-Juni 2019), 167-168,
Dalam, http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/eduriligia/article/
download/4404/2167.
Ilmu Pendidikan Islam 261
21
Ibid.
Ilmu Pendidikan Islam 262
22
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional, 97.
23
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru : Melalaui Pelatihan
dan Sumber Belajar Teori dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2012),
27.
Ilmu Pendidikan Islam 263
24
E. Mulyasa, Standar Kompetensi..., 25.
25
Bernawi Munthe, Desain Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka
Insan Madani, 2009), 29.
Ilmu Pendidikan Islam 264
27
Abdul Hadis dan Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan,
(Bandung: Alfabeta, 2012), 19.
28
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional, 100.
29
Ibid, 101.
Ilmu Pendidikan Islam 267
30
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional, 102.
Ilmu Pendidikan Islam 268
3) Perancangan pembelajaran
Perancangan pembelajaran mencakup 3
hal yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan
kompetensi dasar, dan penyusunan program
pembelajaran.
4) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis
Dalam pembelajaran, tugas guru yang
paling utama adalah mengondisikan
lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan ke arah yang lebih baik dalam
aspek perilaku dan pembentukan kompetensi
siswa.
5) Pemanfaatan teknologi pembelajaran
Penggunaan teknologi dalam
pembelajaran tak lain untuk mempermudah
dan mengefektifkan kegiatan pembelajaran.
6) Evaluasi hasil belajar
Evaluai hasil belajar dilakukan untuk
mengetahui perubahan perilaku dan
pembentukan kompetensi siswa.
7) Pengembangan siswa
Ilmu Pendidikan Islam 269
31
Marselus R.Payong, Sertifikasi Profesi Guru, 63.
Ilmu Pendidikan Islam 272
32
Raharjo, Peningkatan Kompetensi Guru dalam penyusunan KTSP:
Studi tentang Efektifitas Program SSQ di Madrasah di Kabupaten
Pati, (Semarang: IAIN Walisongo, 2013), 24.
Ilmu Pendidikan Islam 275
33
Arifin, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), (Jakarta:
Bumi Aksara, 1995), 105.
Ilmu Pendidikan Islam 276
34
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional, 51.
35
Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, 105.
Ilmu Pendidikan Islam 277
36
Trianto dan Titik, Sertifikasi Guru Upaya Peningkatan Kualifikasi
Kompetensi dan Kesejateraan, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007),
11.
37
Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme
Pendidik, (Jakarta: Bumi Akasara , 2007), 2.
Ilmu Pendidikan Islam 278
38
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional, 215.
Ilmu Pendidikan Islam 279
39
Anis Ilahi, Kurikulum (Program) Pendidkan Profesi Keguruan,
Dalam: https://es.slideshare.net/anisherlinopantau/kriteria-
kurikulum-program-pendidikan-profesi-keguruan, 7 Maret 2020.
40
Marselu R.Payong, Sertifikasi Profesi Guru, 76.
Ilmu Pendidikan Islam 280
41
Ibid, 77.
Ilmu Pendidikan Islam 282
42
Masnur Muslich, Sertifikasi Guru..., 16.
Ilmu Pendidikan Islam 284
43
Ibid, 17.
Ilmu Pendidikan Islam 285
44
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional, 255.
45
Ibid, 257.
Ilmu Pendidikan Islam 286
KESIMPULAN
Pendidik merupakan seorang yang sudah memegang
amanah untuk bisa tanggung jawab memberi pertolongan
kepada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani
dan rohaninya dan mampu melaksanakan tugasnya
sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk individu
yang mandiri. apapun itu sebutan untuk pendidik baik itu
Ilmu Pendidikan Islam 287
4. Kompetensi Profesional
Stephen P. Becker dan Jack Gordon mengemukakan
beberapa unsur yang terkandung dalam konsep
kompetensi, yaitu:
1. Pengetahuan (Knowledge), yaitu kesadaran di bidang
kognitif. Seorang guru harus mampu mengetahui cara
melaksanakan kegiatan identifikasi, penyuluhan, dan
proses pembelajaran terhadap para siswa.
2. Pengertian (Understanding), yaitu kedalaman kognitif
dan efektif yang dimiliki siswa. Seorang guru harus
memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi dan
keadaan para siswa, sehingga dapat tercipta
pembelajaran secara baik dan efektif.
3. Keterampilan (Skill), yaitu kemampuan individu untuk
melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang
dibebankan kepadanya.
4. Nilai (Value), yaitu suatu norma yang telah diyakini
atau secara psikologis telah menyatu dalam diri
individu.
5. Minat (Interest), yaitu keadaan yang mendasari
motivasi individu, keinginan yang berkelanjutan, dan
orientasi psikologis. Seorang harus mampu membina
Ilmu Pendidikan Islam 290
DAFTAR PUSTAKA
Anis Ilahi, Kurikulum (Program) Pendidkan Profesi
Keguruan, Dalam: https://es.slideshare.net/
anisherlinopantau/kriteria-kurikulum-program-
pendidikan-profesi-keguruan, 7 Maret 2020.
Al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad. Ihya’ ‘Ulum al-Din,
terj. Isma’il Ya’qub. Semarang: Faizan, 1979.
Arifin. Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum).
Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Barnawi dan Arifin, Mohammad,Etika dan Profesi
Kependidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
D.Marimba, Ahmad. Pengantar Filsafat Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992.
Daradjat, Zakiah. Islam Disiplin Ilmu Pendidikan.
Jakarta: bulan Bintang, 1987.
E.Mulayasa,Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.
Fitriani, Cut, dkk. Kompetensi Professional Guru dalam
MTs Muhammadiyah Banda Aceh. Magister
Administrasi. Vol. 5. No. 2. Mei 20017
Fuad, Ah. Zakki, Alfin, Jauharoti,Munjin Nasih, Ahmad,
“Membangun Etika dan Kepribadian di Lembaga
Pendididkan Islam: Sebuah Perspektif Psikologi
Qur’ani,” Journal Of Islamic Education Studies,
Vol. 05, No. 02, November, 2017, Dalam
http://jurnalpai.uinsby.ac.id/index.php/jurnalpai/arti
cle/view/122.
Fuad, Ah.Zaki. “Membangun Etika Dan Kepribadian di
Lembaga Pendidikan Islam: Sebuah Perspektif
Psikologi Qur’ani”, HUMANIS: Vol. 5, No. 3,
(2017) https://doi.org/10.15642/jpai.2017.5.2.309-
338
Ilmu Pendidikan Islam 292
BAB VI
PESERTA DIDIK ATAU MURID
PERSPEKTI PENDIDIKAN ISLAM
َرر َخلِ َفةۙ قَتلُواْ أ َََت َع ُب فِ َمت ِ تعب ِِف ٱْل ِ ك لِلم َٰلَئِ َك ِة إِِّخ ج َ ََوإِذ ق
َ َ َ ُّتل َرب
َۙك َ َس ل ِ ِ ِ ِك ٱلَ ِّدمتء وََنَن نُسَب ِ ِ ِ
ُ ح قَمََد َا َونَُ َرَ ّد ُ ّ َ ُ َ َ َ ُ َمَن يُفسَ ُد ف َمَت َويَسََف
)٣٠( ََ تل إِِّخ أَعلَ ُم َمت ََل تَعلَ ُمو َ َق
َ َ ض َ ُمم َعلَ َهللا ٱملََٰلَئِ َك َ ِة فََ َر
تل أَنُبِ ِوخ َ تء ُكلَّ َم َت ُعَّ َع َر َ َو َعلََّ َم َء
َ َ اد َم ٱْلَسۙ َم
(٣١) ي ِ ِ َٰ ِِبَمسَ ِتء ََٰل ُؤََل ِء إَِ ُكنتُم
َ ل دق َ
Artinya: 30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para Malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi". Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
Ilmu Pendidikan Islam 295
1
QS: Al-Baqarah ayat 30-31.
2
Ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir. Tafsir Ath-Tabari
Jilid I, penerjemah, Ahsan Askan, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2007),
519-521.
Ilmu Pendidikan Islam 296
3
Ibid, 524.
4
Ibid, 569.
5
Ibid, 571.
Ilmu Pendidikan Islam 297
مسعت رسول هللا للهللا هللا عل ه:عن أيب لرير رضي هللا عنه قتل
َِّ الدنَْ ت ملْعونَةر ملْعو رَ مت فِ مت إَِلَّ ِذ ْكر
ُاّلل َوَمت َواَلَه ُ َ َ ُ َ ُ َ َ ُّ ََّ ِ أََلَ إ:وسلم قتل
) (رواه الرتمذى. ّم ِ ِ
َو َعت ر أ َْو ُمتََ َعل ر
Artinya: "Dari Abu Hurairah, ia berkata: Saya
mendengar Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya dunia dan isinya terkutuk,
kecuali zikrullah dan hal-hal terkait
dengannya, alim (guru), dan peserta didik.
(HR. Tirmidzi)."
Dari Hadis di atas jelaslah bahwa salah satu
yang terhindar dari kutukan Allah adalah peserta
didik, dalam Hadis ini dijelaskan juga bahwa
peserta didik merupakan sosok yang sedang
mencari kebenaran yaitu dengan menuntut ilmu.6
Analisis:
Saya setuju dengan pengertian peserta didik
yang dijelaskan dalam Hadis diatas, karena Hadis
6
At-Tirmiziy, Juz 3.
Ilmu Pendidikan Islam 298
7
Fuad, Ahmad Zakki., dkk. “Membangun Etika Dan Kepribadian Di
Lembaga Pendidikan Islam: Sebuah Perspektif Psikologi Qur’ani”,
Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies),
vol.5, No. 2, (2017), 313-338. Dalam
http://dx.doi.org/10.15642/jpai.2017.5.2.309-338 diakses pada
tanggal 12 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 299
8
Maragustam, Filsafat Pendidikan Islam Menuju Pembentukan
Karakter Menghadapi Arus Global, (Yogyakarta: Kurnia Kalam
Semesta, 2016), 203.
9
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan,
(Bandung: Alfabeta, 2009), 205.
Ilmu Pendidikan Islam 300
10
Hasbullah, Otonomi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2010),
121.
Ilmu Pendidikan Islam 301
11
Departemen Agama Indonesia, Al-Qur'an dan Terjemahannya,
(Bandung: Diponegoro, 2006), 300.
12
Hamka. Tafsir Al-Azhar Juzu' 15, (Jakarta: Pustaka Panjimas,
1993), 226.
Ilmu Pendidikan Islam 304
Analisis:
Niat merupakan faktor utama dan sangat
penting dalam belajar, karena niat adalah pokok
dari segala perbuatan. Segala sesuatu perbuatan
yang tidak diniatkan karena Allah SWT maka
akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, kita
sebagai umat Islam harus benar-benar menjaga
hati kita, agar kita tidak salah dalam berniat.
b. Memiliki kesungguhan dan semangat dalam
menuntut ilmu.
13
Al-Jaza'iri dan Abu Bakar Jabir, Minajul Muslim, (Solo: Insan
Kamil, 2008), 125.
14
Imam an-Nawawi, Terjemah Hadis Arba‟in an-Nawawi
Terjemahan Muhil Dhofir, (Jakarta: al-I'tshom, 2001), 6.
Ilmu Pendidikan Islam 305
ُستنِ ه
َ ْوٍ َوَمت أَن ُ الص ْخ َرِ فَِإِّخ نَ ِس
َ ُِْ ت ا َّ ت إِ ْذ أ ََويَْنَت إِ ََل َ ْتل أ ََرأَي
َ َق
(63) الش ْطَت َُ أَ َْ أَذْ ُك َرهُ ۙ َو َّاَّتَ َذ َسبِ لَهُ ِِف الْبَ ْح ِر َع َجبةت
َّ إََِّل
16
Ibid, 228.
Ilmu Pendidikan Islam 309
17
M. Muslikin, Kamus Fi‟il (Kata Kerja), (Kediri: Trimus Press,
2016), 141.
Ilmu Pendidikan Islam 310
18
Ditulis oleh Keluarga Besar Salubi pada tanggal 24 Desember
2018, dalam https://membangunsemangathidup.blogspot.
com/2017/10/makalah-hadis-hadis-tentang-peserta.html , diakses
pada tanggal 12 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 314
: ول ُ للهللا هللا عل ه وسلم يََ ُر-اّلل َِّ ول َ ت َر ُس َ َعن َمتلِك ق
ُ تل َِمس ْع
ُّ ى بِ ِه ِ ِ ِ من ئَلَب ال ِْعلْم لِ جت ِر
تء أ َْو
َ الس َف َم َ تء أ َْو ل ُ َمت ِر
َ ى به الْعُلَ َم َ َُ َ َ َْ
رواه الرتمذى وابن. َّتر ِ ِ ِ وه الن
َّ َُّتس إلَْه أَ ْد َخلَه ِ ِ
َ ص ِر َ به ُو ُج
َ اّللُ الن ْ َي
متجه
Artinya: Dari malik, ia berkata: Aku mendengar
Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang
menuntut ilmu karena ingin bangga
sebagai alim atau menipu orang-orang
bodoh atau menarik perhatian orang,
Allah akan memasukkannya ke dalam
neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majjah)
b. Menghormati Guru
Guru merupakan orang tua kedua setelah
yang melahirkan kita, karena dialah yang
mendidik kita dengan penuh kesabaran sehingga
kita menjadi orang yang berilmu. Maka sebagai
peserta didik haruslah menghargai dan
Ilmu Pendidikan Islam 315
19
Ibid.
20
Salminawati. “Etika Peserta Didik Perspektif Islam”, Jurnal
Tarbiyah, vol. 22, No. 1, (Januari-Juni, 2015), 2. Dalam
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah/article/view/3
diakses pada tanggal 20 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 316
21
Dian Popi Oktari, “Pendidikan Karakter Religius dan Mandiri di
Pesantren”, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol 28, No 1, 2019, 44-
45 dalam http://ejournal.upi.edu.
22
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi
Aksara, 2014), 35.
Ilmu Pendidikan Islam 319
23
Ahmad Jaelani, “Pendidikan Karakter Anak menurut Perspektif
Syaikh Umar Bin Acmad Badradja Dalam Kitab Al-Akhlak Lil-
Banin Jilid 1”, Jurnal Pendidikan Universitas Garut, Vol 05, No
01, 2011, 66-67, dalam http://journal.uniga.ac.id.
Ilmu Pendidikan Islam 321
24
Ali Mudlofir, “Pendidikan Karakter: Konsep dan Aktualisasinya
dalam Sistem Pendidikan Islam”, Nadwa, Vol 7, No 2, 2013, 239-
243 dalam http://journal.walisongo.ac.id.
Ilmu Pendidikan Islam 325
26
Lukmanul Hakim, “Konsep Pendidikan KarakterPerspektif KH.
Hasyim Asy`ari Studi Kasus Kitab Adabul `Alim Wal Muata`alim”,
Mediakita, Vol 3. No 1, 2019, 55-58 dalam http://jurnal.
iainkediri.ac.id.
Ilmu Pendidikan Islam 331
27
Alfianoor Rahman, “Pendidikan Akhlak Menurut Az-Zarnuji dalam
Kitab Ta`lim al-Muta`allim”, At-Ta`dib, Vol 11, No 1, 2016, 135
dalam http://ejournal.unida.gontor.ac.id.
Ilmu Pendidikan Islam 332
29
Choiruddin Hadiri, Akhlak dan Adab Islam, (Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer, 2015), 14.
30
Dedi Wahyudi dan Rani Hidayaturohmah, “Upaya
Pembentukan...", 142-143.
Ilmu Pendidikan Islam 335
31
Zuhri, Convergentive Design Kurikulum Pendidikan Pesantren
Konsepsi dan aplikasinya (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016), hal
39.
32
Nurul Hidayati Rofiah, “Desain pengembangan pembelajaran
akidah akhlak di perguruan tinggi”, Elementary, Vol 8, No 1, 2016,
hal 61.
Ilmu Pendidikan Islam 336
MENTAL BUILDING
6 Prinsip 6
MISSION STATEMENT
PENETAPAN MISI
CHARACTER BUILDING
PEMBANGUNAN KARAKTER
SELF CONTROLLING
PENGENDALIAN DIRI 5
STRATEGIC COLLABORATION
SINERGI
TOTAL ACTION
LANGKAH TOTAL
Ilmu Pendidikan Islam 338
33
Dedi Wahyudi dan Rani Hidayaturohmah, "Upaya
Pembentukan...", 146.
Ilmu Pendidikan Islam 339
34
Meti Hendayani, “Problematika Pengembangan Karakter Peserta
Didik di Era 4.0”, Elementary, Vol 07. No 2. 2019, 190.
Ilmu Pendidikan Islam 341
35
Ibid, 193.
Ilmu Pendidikan Islam 343
KESIMPULAN
Al-Qur'an, murid diartikan sebagai objek dan subjek
pendidikan. Hal ini termaktub dalam surat Al-Baqarah
ayat 30-31. Dalam perspektif Hadis peserta didik
merupakan sosok yang sedang mencari kebenaran yaitu
dengan menuntut ilmu. Dalam perspektif ilmuan
pendidikan Islam banyak sekali yang mengutarakan
tentang peserta didik salah satunya yakni Hasbullah,
beliau berpendapat bahwa peserta didik merupakan salah
satu input yang ikut menentukan keberhasilan proses
pendidikan. Dalam beretika peserta didik dalam
perspektif Al-Qur'an yakni yang pertama harus dilandasi
dengan niat, setelah itu dalam bertika peserta didik harus
memiliki sifat tanggung jawab dan menghormati
pendidik, karena kunci berhasilnya seorang peserta didik
terletak pada sikapnya terhadap yang mendidik dia.
Sedangkan menurut perspektif Hadis yakni, hal yang
Ilmu Pendidikan Islam 346
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar Jabir al-Jaza‟iri. Minajul Muslim, Solo: Insan
Kamil, 2008.
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari. Tafsir Ath-
Tabari Jilid I, penerjemah, Ahsan Askan,
Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
Ahmad Zakki Fuad, dkk. “Membangun Etika Dan
Kepribadian Di Lembaga Pendidikan Islam:
Sebuah Perspektif Psikologi Qur’ani”,
Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic
Education Studies), vol.5, No. 2, 2017.
At-Tirmiziy, Juz 3.
Dedi Wahyudi dan Rani Hidayaturohmah, “Upaya
Pembentukan Akhlak Peserta Didik Dengan Model
Pembelajaran Bandongan.”, Elementary, Vol. 4.
2018.
Departemen Agama Indonesia. Al-Qur‟an dan
Terjemahannya, Bandung: Diponegoro, 2006.
Ilmu Pendidikan Islam 348
BAB VII
METODE PENDIDIKAN ISLAM
1
Nanan Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung:
Sinar Baru Algensindo, 1989), 76.
2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta, Kalam Mulia, 2002),
155.
Ilmu Pendidikan Islam 352
3
Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), 97.
4
Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan: Sistem dan Metode
(Yogyakarta: IKIP Yogyakarta, 1990), 85.
Ilmu Pendidikan Islam 353
5
Ahmad Sukri Harahap, “Metode Pendidikan Islam Dalam
Perspektif Filsafat Pendidikan Islam”, Jurrnal Hikmah, Vol. 15, No
1 (Juni 2018), 13.
6
Nanan Sudjana, Dasar-Dasar Proses...,76.
Ilmu Pendidikan Islam 355
7
Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Wacana Ilmu (Jakarta:
Wacana Ilmu, 1997), 9.
Ilmu Pendidikan Islam 356
8
Jalaluddin Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam, Konsep dan
Perkembangan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), 5.
Ilmu Pendidikan Islam 357
9
Zuhraini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional
(Surbaya, Indonesia, 1983), 79.
10
M. Kholil Asy’ari, “Metode Pendidikan Islam”¸ Jurnal Qathruna,
Vol. 01, No. 01 (Januari, 2014), 194.
Ilmu Pendidikan Islam 359
11
Nurjannah Rianie, “Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam”,
Jurnal: Management of Education, Vol 1, 105.
12
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi
Menuju Melenium Baru (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002), 93.
Ilmu Pendidikan Islam 365
13
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008), 101.
Ilmu Pendidikan Islam 367
َوي خَي
ّ قت ل رسول اهللا علیھ وسلم املَؤ مَن الر: عن ايب ھرير قت ل
َب اح ََر عل ََهللا م ََت ينفع ََك
ّ َ ضَ َع ف و ِف ك
ّ َب اَل م ََن امل ََؤ م ََن ال
ّ َ واح
اخ فعلَت كَتَ كَذا و
ّ واستعي هللا وَل تعج التبك شيء فَل ترب لَو
. َ كذا و لكن قب قدر اهللا ومَت شَتء فعَب فَت َّ لَو تفَتح عمَب الشَ طت
)(رواه مسلم
Artinya: "Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah
saw bersabda:" Seorang mukmin yang kuat
lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada
14
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam..., 65.
Ilmu Pendidikan Islam 368
15
Abdul Majid Khon, Hadist Tarbawi (Jakarta: Kencana, 2012), 165.
Ilmu Pendidikan Islam 369
2. Dimensi Tauhid
Mengacu kepada dimensi ini, maka tujuan
Pendidikan Islam diarahkan kepada upaya
pembentukan sikap takwa. Dengan demikian
pendidikanditujukan kepada upaya untuk
membimbing dan mengembangkan potensi peserta
didik secara optimal agar dapat menjadi hamba
Allah yang bertakwa.
3. Dimensi Moral
Dalam dimensi ini manusia dipandang sebagai
sosok individu yang memiliki potensi fitriyah.
Maksudnya bahwa sejak dilahirkan, pada diri
manusia sudah ada sejumlah potensi bawaan yang
diperoleh secara fitrah. Menurut M. Quraish
Shihab, potensi ini mengacu kepada tiga
kecenderungan utama yaitu benar, baik dan indah.
Dalam hubungan dengan dimensi moral ini, maka
pelaksanaan pendidikan ditujukan kepada upaya
pembentukan manusia sebagai pribadi yang
bermoral. Tujuan pendidikan dititik beratkan pada
upaya pengenalan terhadap nilai-nilai yang baik
dankemudian menginternalisasikan nya, serta
Ilmu Pendidikan Islam 371
16
Abuddin Nata dan Fauzan, Pendidikan dalam Persfektif Hadits
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), 352.
Ilmu Pendidikan Islam 375
17
Rusn dan Abidin Ibnu, Pemikiran Al Ghazali Tentang Pendidikan
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), 59 .
Ilmu Pendidikan Islam 377
18
Abdurrahman Saleh Abdullah, Educational Theory: Qur’anic
Outlook (Mekah: Umm Al-Quro University, 1982), 119-126.
Ilmu Pendidikan Islam 379
19
A. Mukti Ali, Beberapa Persoalan Agama Dewasa ini (Jakarta:
Rajawali, 1987), 323.
20
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2014), cet. VI, 180.
Ilmu Pendidikan Islam 381
21
HR. Bukhori, Turmudzi dan Ahmad.
Ilmu Pendidikan Islam 382
22
Ibid, 181.
Ilmu Pendidikan Islam 383
23
Muhaimin, Pemikiran Pendidikan Islam (Bandung: Trigenda
Karya, 1993), 249.
Ilmu Pendidikan Islam 384
24
Ibid, 250.
Ilmu Pendidikan Islam 386
25
Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Ruhut Tarbiyah Wa Ta’lim
(Sa’udi Arabiyah: Darul Ahya’), 288.
Ilmu Pendidikan Islam 387
26
Abdurrahman Saleh Abdullah, Educational Theory, 184.
Ilmu Pendidikan Islam 388
27
A. Munjin Nasih dan lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik
Pembelajarn Pendidikan Agama Islam (Bandung: Refika Aditama,
2009), 29.
28
Muhammad Abd. Alim, Al-Tarbiyah wa al-Tanmiyah fi al-Islam
(Riyadh: KSA, 1992), 45.
Ilmu Pendidikan Islam 389
29
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, 173
Ilmu Pendidikan Islam 390
30
Qurrata Akyuni, "Aktualisasi Pendidikan Islam dalam Berbagai
Dimensi", Jurnal Studi Pemikiran, Riset dan pengembangan
Pendidikan Islam, Vol. 02, No. 01, (Januari, 2014), 22.
31
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur`an, Cet. VII (Bandung:
Mizan, 1994), 43.
Ilmu Pendidikan Islam 391
32
Qurrata Akyuni, “Aktualisasi Pendidikan Islam...", 28.
Ilmu Pendidikan Islam 392
33
M. Natsir Budiman, Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur`an
(Jakarta: Madani Press, 2001), 45.
Ilmu Pendidikan Islam 393
34
Abdullah Mujib, Ilmu Pengetahuan Islam, 167.
Ilmu Pendidikan Islam 394
35
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, 193.
Ilmu Pendidikan Islam 396
36
Abdullah Mujib, Ilmu Pengetahuan Islam, 171.
Ilmu Pendidikan Islam 398
37
Moh. Khoiruddin, Pendidikan Islam Tradisional dan Modern,
Tasyri’, vol. 02, no. 02, Oktober 2018, 101. Dalam
http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/index.php/tasyri/article/view
/3326 diakses pada 21 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 401
38
Abuddin Nata, Rekonstruksi Pendidikan Islam (Jakarta: Rajawali
Press, 2009), 65.
Ilmu Pendidikan Islam 402
39
Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), Cet. II, 182.
Ilmu Pendidikan Islam 403
40
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar (Bandung:
Sinar Baru Algensindo, 2002), 78.
Ilmu Pendidikan Islam 404
41
Syahraini Tambak, 6 metode komunikatif PAI, (Jakarta: Graha
Ilmu, 2014), 283.
Ilmu Pendidikan Islam 405
3. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah interaksi antara peserta
didik dan peserta didik atau peserta didik dengan
guru untuk menganalisis, memecahkan masalah,
menggali atau memperdebatkan topik atau
permasalahan tertentu.42 Metode diskusi merupakan
proses saling bertukar pikiran antara dua orang atau
lebih. Melalui proses ini, kedua belah pihak akan
saling berdialog dan mengemukakan pandangannya
secara argumentatatif. Proses ini dilakukan dengan
penuh keterbukaan dan persaudaraan. Tujuan
utamanya adalah untuk mencari kebenaran. Metode
ini akan mampu merespon daya intelektual peserta
didik untuk melakukan analisis kritis dan
menumbuhkan kepercayaan diri dalam membangun
sebuah pemikiran yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dimanfaatkan oleh
seluruh umat manusia.43
42
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), 49.
43
Samsul Nizar, Memperbincangkan Dinamika Intelektual dan
Pemikiran Hamka tentang Pendidikan Islam (Jakarta: Prenada
Media Group, 2008), 178.
Ilmu Pendidikan Islam 406
4. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan metode
pembelajaran dimana guru dan anak didik bersama-
sama mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis
dari apa yang telah dipelajari. Menurut Djamrah
metode eksperimen merupakan cara penyajian
44
HR. Al-Darimi.
Ilmu Pendidikan Islam 407
45
Roestiyah, Straregi Belajar Mengajar (Jakarta: Bina Aksara, 1998),
80.
Ilmu Pendidikan Islam 408
46
Ahmad Mujin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Tehnik
Pembelaaran Agama Islam (Bandung: PT Refika Aditama, 2009),
49.
47
Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran
(Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), 233.
Ilmu Pendidikan Islam 409
48
Imansyah Alipandie, Didaktik Metodik Pendidikan (Surabaya:
Penerbit Usaha Nasional, 1984), 91.
49
Syahraini Tambak, "Metode Resitasi dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam", Jurnal Al-Hikmah, Vol. 13, No. 01,
(April 2016), 33. Dalam http://journal.uir.ac.id/index.php/alhikmah/
article/download/1510/948 diakses pada 22 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 411
50
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 199.
51
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 51.
Ilmu Pendidikan Islam 412
52
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 160.
53
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Kalam
Mulia, 2010), Cet. VI, 349.
Ilmu Pendidikan Islam 413
54
Nurhadi, Kurikulum 2004; Pertanyaan dan Jawaban (Jakarta:
Grasindo, 2004), 112.
Ilmu Pendidikan Islam 414
55
David dan Roger T. Johnson, “Learning Together”, dalam Shlomo,
Sharan (ed.), Handbook of Cooperative Learning Methods,
(Connecticut London: Praeger, 1999), 58.
Ilmu Pendidikan Islam 415
KESIMPULAN
Metode memiliki arti adanya urutan kerja yang
terencana, sistematis dan merupakan hasil eksperimen
ilmiyah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Sedangkan Pendidikan Islam merupakan usaha yang
sistematis untuk membentuk manusia-manusia yang
bersikap, berpikir dan bertindak sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang digariskan oleh Agama Islam untuk
keselamatkan dan kebahagiaan hidupnya di dunia
maupun di akhirat. Maka metodologi Pendidikan Islam
adalah jalan yang dapat ditempuh pendidik untuk
memudahkan dalam membentuk pribadi muslim yang
berkepribadian Islam dan sesuai dengan ketentuan Al-
Qur'an dan Hadits.
Berbagai macam metode pendidikan Islam telah
banyak dicontohkan Rasulallah dalam pembalajaran yang
dilakukan beliau pada umat. Macam-macam metode
pendidikan Islam yang juga pernah diterapkan oleh
Rasulallah adalah metode ceramah, metode tanya jawab,
metode diskusi, metode demonstrasi dan metode
pembiasaan. Meskipun setiap metode dapat
mempermudah pembelajaran untuk mencapai tujuan,
metode pendidikan Islam juga memiliki kelebihan dan
Ilmu Pendidikan Islam 416
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abdurrahman Saleh. Educational Theory:
Qur’anic Outlook, Mekah: Umm Al-Quro
University, 1982.
Akyuni, Qurrata. Aktualisasi Pendidikan Islam dalam
Berbagai Dimensi, Jurnal Studi Pemikiran, Riset
dan pengembangan Pendidikan Islam Vol.2, No.1,
Januari 2014.
Al-Abrasyi, Muhammad Athiyah. Ruhut Tarbiyah Wa
Ta’lim, Sa’udi Arabiyah: Darul Ahya’.
Ali, A. Mukti. Beberapa Persoalan Agama Dewasa ini.
Jakarta: Rajawali, 1987.
Ilmu Pendidikan Islam 418
BAB VIII
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
PENDIDIKAN ISLAM
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2005), 3.
Ilmu Pendidikan Islam 422
2
Isran Rasyid, “Jurnal manfaat media dalam pembelajaran”, Vol.
VII, No. 1 (Januari-Juni 2018), 92.
3
Nunu Mahnun, "Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan
Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran" Jurnal Media
Pembelajaran, Vol. 37, No. 1 (Januari-Juni 2012), 28.
Ilmu Pendidikan Islam 423
4
Ibid, 28.
Ilmu Pendidikan Islam 424
5
Abd.Hafid, “ Jurnal Sumber Dan Media Pembelajaran”, Vol. 6 No.
2 (2011), 70.
6
Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas,
1993), 126.
Ilmu Pendidikan Islam 425
7
Nana sydjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung:
Sinar baru, 1989), 77.
8
Cece Wijaya dan A.Thabrani Rusyah, Kemampuan Dasar Guru
dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung : Rosda Karya, 1994),
138.
Ilmu Pendidikan Islam 426
9
Sitepu, Pengembangan Sumber Belajar, (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Pesada, 2014), 19.
Ilmu Pendidikan Islam 427
a. Media Visual
Media visual termasuk media grafis, yang
berfungsi untuk menyalurkan pesan dan sumber
ke penerima pesan. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol
komunikasi visual. Menurut Suparto, media
visual adalah gambar yang secara keseluruhan
dari sesuatu yang dijelaskan kedalam suatu
bentuk yang dapat divisualisasikan.10
Jenis media inilah yang sering digunakan
oleh para guru untuk membantu menyampaikan
isi atau materi pelajaran. Alat-alat visual yang
dapat dilihat, misalnya filmstrip, transparansi,
micro projection, papan tulis, bulletin board,
gambar-gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster,
peta, dan globe. Dalam media visual terdapat
dalil dalam Al-Qur'an pada Surat Al-Baqarah (2)
Ayat 31:11
Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam
nama-nama (benda-benda) seluruhya,
kemudian mengemukakannya kepada
10
Muhammad Rahman dan Sofran Amri, Strategi dan Desain
Pengembangan Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Prestasi
Pustakaraya, 2013), 153.
11
QS. Al-Baqarah ayat 31.
Ilmu Pendidikan Islam 429
12
Unang Wahidin., Ahmad Syaefuddin, “Media Pendidikan Dalam
Perspektif Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 07,
No. 1, (April, 2018), 53.
Ilmu Pendidikan Islam 430
14
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,
(Jakarta: Kencana, 2015), 211.
Ilmu Pendidikan Islam 433
15
Muhammad Rahman dan Sofan Amri, Strategi dan Desain
Pengembangan Sistem Pembelajaran, 154.
Ilmu Pendidikan Islam 435
16
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2013), 164.
Ilmu Pendidikan Islam 436
17
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2007), 55.
Ilmu Pendidikan Islam 443
18
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
Ilmu Pendidikan Islam 444
19
Jasa Ungguh Muliawan, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2015),16.
20
Hasan Langgulung, Beberapa pemikiran tantang Pendidikan Islam,
(Bandung: al-Ma’arif, 1980), 35.
21
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2005), cet. Ke-1, 59.
Ilmu Pendidikan Islam 445
22
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2016),
76.
23
Ibid.
Ilmu Pendidikan Islam 447
b. As-Sunnah
Secara harfiah as-Sunnah adalah jalan hidup
yang dijalani atau dibiasakan, apakah jalan hidup
itu baik atau buruk, terpuji ataupun tercela. 25
Adapun pengertian as-Sunnah menurut para ahli
dalah suatu yang didapatkan dari nabi
Muhammad SAW yang terdiri dari ucapan,
24
QS. Al-Baqarah ayat 31.
25
Muhammad al-Siba’I, Sunnah wa Makaanantuha fi- al-Tasyri’,
(Mesir: Dar al ma-arif, 1958), 1.
Ilmu Pendidikan Islam 449
26
Zakki Fuad, Ilmu Pendidikan Islam, (Surabaya: Tim Kelas B,
2018), 181.
27
QS., Al-Jumuah ayat 2.
Ilmu Pendidikan Islam 450
28
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT Refika
Aditama, 2013), 2.
Ilmu Pendidikan Islam 460
29
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), 43.
Ilmu Pendidikan Islam 461
30
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2013), 3.
Ilmu Pendidikan Islam 462
31
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2011),48.
Ilmu Pendidikan Islam 464
32
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami, 59.
Ilmu Pendidikan Islam 465
35
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami, 89.
36
Ibn Hajar al-Asqallani, Fath al-Bari fi Syarh Shahih al-Bukhari
(Bairut: Dar al-Fikr, 1414H/1993), Juz X, 314. Dalam Husein
Muhammad, 236.
Ilmu Pendidikan Islam 471
37
Rodhatul Jennah, Media Pembelajaran, (Banjarmasin: Antasari
Pers, 2009).
Ilmu Pendidikan Islam 472
38
Salim bin Sa’d Nabhan, Alala (Surabaya: TP, TT), 4.
Ilmu Pendidikan Islam 473
39
Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta: Tintamas, 1972), 30.
Ilmu Pendidikan Islam 476
40
Soekarno dan Ahmad Supardi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan
Islam, (Bandung: Angkasa Bandung, 1990), 33.
41
Syafiyyur Rahman al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyyah, (Jakarta:
Pustaka al- Kautsar, 2000), 09.
Ilmu Pendidikan Islam 478
42
Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), 14.
Ilmu Pendidikan Islam 480
43
Armai Arief, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga
Pendidikan Islam Klasik.(Bandung: Penerbit Angkasa,2005), 135.
Ilmu Pendidikan Islam 481
44
Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), 28.
Ilmu Pendidikan Islam 485
45
Ibid, 28
Ilmu Pendidikan Islam 486
KESIMPULAN
Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan
bentuk jama’ dari kata medius yang berarti tengah,
perantara, atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa arab
media وسائلadalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan.
Media tersebut mempunyai peran penting dalam
berlangsungnya suatu proses pembelajaran, karena media
merupakan sarana perantara yang berfungsi untuk
memudahkan guru dan siswa dalam memahami suatu
mata pelajaran. Ketepatan dalam memilih media yang
akan dipakai itu juga sangat penting, karena berpengaruh
terhadap kelancaran proses pembelajaran berlangsung.
Disamping kita menggunakan media dalam proses
pembelajaran, namun peran seorang guru tetaplah sangat
penting. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman yang
mengatakan bahwa guru adalah salah satu komponen
penting dalam bidang pembangunan. Apa saja yang
diajarkan oleh guru dan bagaimana melaksanakan
pembelajaran tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pendidikan.
Maka dari itu, media Al-Quran dan As-Sunnah
termasuk sebagai sumber pendidikan yang mutlak dan
Ilmu Pendidikan Islam 489
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asqallani, Ibn Hajar. Fath al-Bari fi Syarh Shahih al-
Bukhari. Bairut: Dar al-Fikr. 1414H/1993. Juz X.
Al-Mubarakfury, Syafiyyur Rahman. Sirah
Nabawiyyah. Jakarta: Pustaka al- Kautsar, 2000.
Al-Siba’I, Muhammad. Sunnah wa makaanantuha fi- al-
tasyri’. Mesir: Dar al ma-arif, 1958.
Arief, Armai. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan
Lembaga Pendidikan Islam Klasik. Bandung:
Penerbit Angkasa, 2005.
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan
Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2005.
Fuad, Zakki. Ilmu Pendidikan Islam. Surabaya: Tim
Kelas B, 2018.
Haekal. Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta: Tintamas,
1972.
Hafid, Abd. “Jurnal Sumber Dan Media Pembelajaran”.
Vol. 6 No. 2. 2011.
Hardianto. “Media Pembelajaran Dalam Pendidikan
Agama Islam”. Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 3,
No. 1. Januari-Juni 2011.
Jennah, Rodhatul. Media Pembelajaran. Banjarmasin:
Antasari Pers, 2009.
Langgulung, Hasan. Beberapa pemikiran tantang
Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma’arif, 1980.
Mahnun, Nunu. ” Kajian terhadap Langkah-langkah
Pemilihan Media dan Implementasinya dalam
Ilmu Pendidikan Islam 491
BAB IX
EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM
1
TN, “Evaluasi”, dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Evaluasi ,
diakses pada 17 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 494
2. Pengertian Pendidikan:
Secara etimologi, pendidikan berasal dari
Bahasa latin yaitu “ducare” yang memiliki arti
menuntun, mengarahkan, atau memimpin.
Sedangkan menurut terminologi, pendidikan adalah
pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian.2
Sementara itu, para ahli memiliki beberapa
penjabaran/definisi tertentu mengenai pendidikan
sendiri, berikut pengertian pendidikan menurut para
ahli:
Menurut H. Fuad Ihsan menjelaskan bahwa
dalam pengertian pendidikan adalah usaha manusia
untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-
potensi pembawaan, baik jasmani maupun rohani
sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam
masyarakat dan kebudayaan. Sedangkan, Menurut
Jhon Dewey menjelaskan bahwa pendidikan adalah
proses pembentukan kecakapan-kecakapan
2
TN, “Pendidikan”, dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/
pendidikan diakses pada 17 Februari 2020
Ilmu Pendidikan Islam 495
3
Dewey John, “Pengertian Pendidikan dan Makna Pendidikan”,
dalam https://www.silabys.web.id/pengertian-pendidikan-dan-
makna pendidikan/, Diakses pada 17 Februari 2020
Ilmu Pendidikan Islam 496
4
Lia Mega Sari, “Evaluasi Dalam Pendidikan Islam”, Vol. 9, No. 2,
(2018), dalam https://www.researchgate.net/publication/
330190106_Evaluasi_dalam_pendidikan_Islam, diakses 24
Februari 2020, h. 4.
5
Mh Kirom, “Pengertian Islam Secara Etimologi dan Terminologi”,
dalam https://mhkirom.wordpress.com/2016/03/05/ pengertian-
Islam-secara-etimologi-terminologi/, diakses pada 17 Februari 2020
Ilmu Pendidikan Islam 497
7
Sawaludin, “Konsep Evaluasi Dalam Pembeajaran Pendidikan
Islam” Vol. 3 No. (1 Januari 2018), dalam https://journal.uir.ac.id/
index.php/althariqah/article/download/1775/1150, diakses pada 24
Februari 2020, h. 11.
Ilmu Pendidikan Islam 499
8
QS. Al-Hasyr ayat 18
Ilmu Pendidikan Islam 501
ِ ِ أ
َ َّتس أَ َْ يُْ َرتُكوا أَ َْ يََ ُرولُوا َمنَّت َو ُل ْم ََل يَُ ْفتََنُو ََ َولَ َر ْد فََتََنََّت الََّذ
ين ُ ب الن َ َحس َ
ي ِ
َ ِل َدقُوا َولَََ ْعلَ َم َّن الْ َكتذب
ِ َّ ِم ْن قََ ْبل ِم ْم ۙ فََلَََ ْعلَ َم َّن
َ اّللُ الَّذ
َ ين
ِ
Artinya: “Apakah manusia mengira bahwa mereka
akan dibiarkan hanya dengan mengatakan,
“Kami telah beriman,” dan mereka tidak
diuji?. Dan sungguh, Kami telah menguji
orang-orang sebelum mereka, maka Allah
pasti mengetahui orang-orang yang benar
9
Liliek Channa AW, Hadits Tarbawi (Surabaya: UIN Sunan Ampel
Press, 2014), 243
Ilmu Pendidikan Islam 502
10
QS. Al-Ankabut ayat 2-3.
Ilmu Pendidikan Islam 503
11
Channa AW, Hadits……, 249-250
12
Bukhari Umar, Hadits Tarbawi (Jakarta: Amzah, 2012), 192.
13
Ah. Zakki Fuad, “Rekonstruksi Tujuan Pendidikan Islam Berbasis
Taksonomi Transenden”. Dalam ISLAMICA: Jurnal Studi
Ilmu Pendidikan Islam 504
14
Umar, Hadits….., 194.
Ilmu Pendidikan Islam 506
اّللُ َعلَْ ِه َو َسلَّ َم َد َخ َب ال َْم ْس ِج َد فَ َد َخ َب َّ للَّهللا َِّ ول َّ َع ْن أَِيب ُل َريَْ َرَ أ
َ اّلل َ ََ َر ُس
تل ْارِج َ ْع َ ََاّللُ َعلَْ َ ِه َو َس َلَّ َم فََ َ َر َّد َوق
َّ ل َلَّهللا
َ َِّب َّ َص َلَّهللا ف
ِّ َِ س َل َم َعلََهللا الن
َ َ ََر ُج َ رب ف
َّ َتء ف َّ َ صَلِّي َك َمَت َ ََّصَ ِّب فَِإن
ِّ َِسَل َم َعلََهللا الن
َِّب َ َ َلَلهللا ُعَّ َج َ ُصَ ِّب فََ َر َجَ َع يَ ُك َْ ت َ َف
تل َوالَّ ِذي َ ص ِّب ثََلَ ةًث فََ َر َ ُك َْ ت َ َّص ِّب فَِإن ِ َ اّلل َعلَْ ِه وسلَّم فََ َر
َ َتل ْارج ْع ف َ ََ َُّ للَّهللا
َ
ِ
َّلص ََل فَ َكََِّْ ُع َّ ت إِ ََل ا َ تل إِ َذا قُ ْم ِ
َ يهُ فََ َعلّ ْم ِن فََ َر ِ ك ِ ِْ ِّق مت أ
َ ْ َُحس ُن ر ْ َ َ َ َبََ َعم
َّ َك ِمَ ْن الْ ُرَ ْر َِ ُعَّ ْارَكَ ْع َحَ َّ تَطْ َمَئِ َّن َراكِ ةعَت ُعَّ ْارفََ ْع َح َّ َََاقَ َْرأْ َمت ت
َ َس َر َم َع
سَت ِ ِ ِ ِ ِ ِ
تََ ْعَد َل قَتئ ةمَت ُعَّ ا ْسَ ُج ْد َحَ َّ تَطْ َمَئ َّن َسَتج ةدا ُعَّ ْارفََ ْع َحَ َّ تَطْ َمَئ َّن َجتل ة
رواه البخترى.ك ُكلِّ َمت َ ِللَلَت َ ك ِِف َ َِوافَْ َع ْب ذَل
Artinya: “Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi
saw. pernah masuk Masjid, lalu ada seorang
laki-laki masuk pula dan salat. Kemudian, ia
datang kepada Nabi lalu mengucapkan
salam. Kemudian Nabi berkata: “Ulangi
salatmu lagi karena sesungguhnya kamu
belum salat”. Laki-laki itu mengulangi
salatnya seperti salatnya tadi. Kemudian,
ia datang dan mengucapkan salam kepada
Nabi. Nabi berkata lagi: "Ulangi salatmu
karena kamu belum salat". Maka laki-laki itu
15
Ibid, 196.
Ilmu Pendidikan Islam 507
16
Ibnu Hajar al-Atsqalani, Bulughul Maram (tkp: Alharamain, tt),
320.
Ilmu Pendidikan Islam 509
17
QS. Al-Zalzalah ayat 7-8.
Ilmu Pendidikan Islam 512
18
Ibid. 12.
Ilmu Pendidikan Islam 514
19
Ibid.
Ilmu Pendidikan Islam 515
20
Ibid.
Ilmu Pendidikan Islam 516
21
Suyanto, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana Renada Media,
2006), 217.
22
Sawaludin, “Konsep Evaluasi...”, 13.
Ilmu Pendidikan Islam 517
23
Wirawan, Evaluasi (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2011), 17.
Ilmu Pendidikan Islam 519
24
Ibid,
25
Ibid, 18.
Ilmu Pendidikan Islam 520
26
Ibid, 20.
Ilmu Pendidikan Islam 523
27
Ibid, 21.
Ilmu Pendidikan Islam 524
28
Ibid.
Ilmu Pendidikan Islam 525
29
Lia Mega Sari, Evaluasi Dalam Pendidikan Islam, Vol. 9, No. 2,
(2018), .6.
Ilmu Pendidikan Islam 527
30
Ibid, 6.
Ilmu Pendidikan Islam 528
31
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:
Kencana Perdana Media, 2006), 217-219.
32
Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran al-Ghazali Tentang Pendidikan
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), 107
33
Ibid, 114.
Ilmu Pendidikan Islam 532
34
Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Prenada Media
Group, 2010), 309-310.
Ilmu Pendidikan Islam 533
35
Ibid. 312.
Ilmu Pendidikan Islam 534
KESIMPULAN
Evaluasi Pendidikan Islam adalah suatu metode yang
dilakukan oleh pengajar dalam memperbaiki sistem
pengajaran dari bawah hingga atas yang berguna untuk
mengembangkan keilmuan, ketaqwaan manusia.
Hakikatnya, tujuan diadakannya evaluasi ini adalah
mencetak manusia yang berilmu, bertaqwa, dan
bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Evaluasi dalam Islam sangatlah dianjurkan, dalam
pendidikan pun telah dicontohkan adanya evaluasi dalam
Al-Qur'an dan Hadis nabi. Bahkan tidak hanya dalam
konteks pendidikan, kehidupan ini pun juga
membutuhkan evaluasi. Manusia kelak akan dievaluasi
oleh Allah di akhirat. Oleh karenanya Umar R.A. berkata
yang artinya “Hisablah diri kalian sendiri sebelum kalian
dihisab” Hal ini menunjukkan respek Islam yang sangat
tinggi terhadap evaluasi.
Beberapa jenis evaluasi dalam pendidikan Islam
yakni Formatif, Sumatif, Penempatan (placement), dan
Diagnosis. Dari berbagai jenis model evalusi pendidikan
dapat kita akulturasikan dengan model evaluasi
pendidikan Islam, artinya model evaluasi ini bersifat
fleksibel yang tidak mengikat. Namun, pada saat
Ilmu Pendidikan Islam 540
DAFTAR PUSTAKA
Al-Atsqalani, Ibnu Hajar. Bulughul Maram. tkp:
Alharamain, tt.
Al-Qur'an.
Channa AW, Liliek. Hadis Tarbawi. Surabaya: UIN
Sunan Ampel Press, 2014.
Fuad, Ah. Zakki. “Rekonstruksi Tujuan Pendidikan Islam
Berbasis Taksonomi Transenden”. Dalam Islamica:
Jurnal Studi KeIslaman, Vol. 9, No. 2 Maret 2015.
John, Dewey, “Pengertian Pendidikan dan Makna
Pendidikan”, dalam https://www.silabys.web.id/
pengertian-pendidikan-dan-makna pendidikan/,
Diakses pada 17 Februari 2020
Ilmu Pendidikan Islam 541
BAB X
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
1
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:
PrenadamediaGroup, 2010), 189.
Ilmu Pendidikan Islam 543
2
Tim Penyusun, Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya: UINSA Press,
2018), 219.
Ilmu Pendidikan Islam 544
3
Ibrahim Bafadhol, “Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia”,
Jurnal Edukasi Islam Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 06, No.
11(Januari 2017), 60 dalam https://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id.
4
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2010),
149.
Ilmu Pendidikan Islam 545
5
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, 190.
Ilmu Pendidikan Islam 546
6
Tim Penyusun, Ilmu Pendidikan Islam, 226.
7
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam,192.
Ilmu Pendidikan Islam 548
9
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, 193.
10
Ibid, 194.
Ilmu Pendidikan Islam 550
11
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya, Pendidikan Islam..., 91.
Ilmu Pendidikan Islam 551
hal ini terlihat dari cara para ahli fiqih yang tak
sama tingkat pengetahuannya tentang metode dasar
dan langkah-langkah dalam mengajarkan Al-Qur'an
al-Karim.
Keberadaan al-Kuttab menunjukkan bahwa
Islam memberikan perhatian yang besar dan
sungguh-sungguh terhadap pendidikan anak usia
dini dan pendidikan dasar. Perhatian ini didasarkan
pada pertimbangan, bahwa pendidikan anak usia
dini dan pada masa kanak-kanak sangat
menentukan keberhasilan pendidikan pada masa
selanjutnya. Rencana pelajaran yang diberikan
kuttab terdiri dari membaca dan menghafal Al-
Qur'an, pokok-poko agama, menulis kisah orang-
orang besar Islam, membaca dan menghafal syair,
12
berhitung, pokok-pokok nahwu dan syaraf.
Keberadaan al-Kuttab dengan ciri-ciriya
sebagaimana tersebut mirip dengan keberadaan
surau yang ada di Indonesia, seperti surau di
Sumatra Barat yang merupakan lembaga
pendidikan tertua. Di surau ini, anak-anak diajarkan
tentang membaca Al-Qur'an, praktik ibadah shalat,
12
Ibid, 88.
Ilmu Pendidikan Islam 552
13
Jasa Ungguh Muliawan, Ilmu Pendidikan Islam (Depok: PT
RajagrafindoPersada, 2015), 302.
Ilmu Pendidikan Islam 553
14
mengajar anak. Melalui TPA ini anak-anak
dibimbing untuk mengenal huruf-huruf hijaiyah,
mengucapkan kata-kata dan kalimat huruf arab, dan
selanjunya membaca dan menghafal surat dan ayat-
ayat pendek serta diberikan juga pelajaran tentang
praktik shalat, praktik berdo’a, akidah, akhlak mulia
dan interaksi sosial.
4. Madrasah
Madrasah ialah isim masdar dari kata darasa
yang berarti sekolah atau tempat belajar. Secara
istilah madrasah adalah lembaga penyelenggara
15
kegiatan belajar mengajar. Prosedur
pendidikannya, yaitu ada guru, siswa, jadwal
pelajaran yang berpedoman pada kurikulum, silabus
dan GBPP, jam-jam tetentu waktu belajar serta
dilengkapi dengan sarana dan fasilitas pendidikan,
baik perangkat keras maupun lunak.16
14
Dedi Supriyadi, “Antara Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar:
Dibalik Kebijakan ada Konstruk Berpikir”, Jurnal Analisis CSIS,
XXIX,No.3, 365-366.
15
Jasa Ungguh Muliawan, Ilmu Pendidikan Islam, 297.
16
Haidar Putra Daulay, Historisitas Dan Eksistensi Pesantren,
Sekolah dan Madrasah (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1982),
35.
Ilmu Pendidikan Islam 554
17
Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, 241.
Ilmu Pendidikan Islam 555
18
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, 201.
19
Zamakhsyari Dhoefier, Tradisi Pesantren (Jakarta: LP3ES, 1985),
18.
20
Jasa Ungguh Muliawan, Ilmu Pendidikan, 298.
Ilmu Pendidikan Islam 557
21
KM. Akhiruddin, “Lembaga Pendidikan Islam di Nusantara”,
Jurnal Tarbiya, Vol. 1, No.1 (2015), 200-201 dalam
https://pdfs.semanticscholar.org.
22
Ali Al-Jumbulati, Perbandingan Pendidikan Islam (Jakarta: Rineka
Cipta, 1994), cet-1, 33.
Ilmu Pendidikan Islam 558
23
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, 203.
Ilmu Pendidikan Islam 559
24
Ibid, 205.
Ilmu Pendidikan Islam 561
25
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya, Pendidikan Islam..., 94.
Ilmu Pendidikan Islam 562
26
Ibid, 95.
Ilmu Pendidikan Islam 563
27
Mohammad Salik, Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya: UIN Sunan
Ampel Press, 2014), 138.
Ilmu Pendidikan Islam 564
28
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, 213.
29
Mohammad Athiyah al- Abrasi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan
Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1974), 91.
30
Tim Penyusun, Ilmu Pendidikan, 224-225.
Ilmu Pendidikan Islam 566
31
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2016), 77.
Ilmu Pendidikan Islam 567
1. Rumah
Rumah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
berarti suatu bangunan tempat tinggal, bangunan
pada umumnya seperti gedung dan lain sebagainya.
Rumah merupakan lembaga pendidikan awal yang
diperkenalkan ketika Islam mulai berkembang di
Mekkah. Rasulullah menggunakan Dar Al-Arqom
bin Abi Al-Arqom Al-Safa sebagai tempat
pertemuan dan pengajaran para sahabat. Kaum
muslimin yang hadir pada saat itu masih sangat
sedikit, tetapi semakin bertambah sehingga menjadi
38 orang yang terdiri dari golongan para bangsawan
Quraisy, pedagang dan hamba sahaya.
Pada awal masa dakwah Rasulullah di Makkah,
beliau telah memperhatikan tempat pendidikan.
Setelah banyaknya orang masuk Islam, lembaga
pendidikan pertama berada dirumah Al-Arqam bin
Abil Arqam, rumah itu terletak diantara bukit shafa
dan dekat dengan Masjidil Haram. Awalnya sebagai
tempat berkumpulnya sahabat-sahabat dan pengikut
nabi. Disitulah tempat Rasulullah mengajarkan
dasar-dasar agama Islam kepada para sahabat.
Dirumah itu juga menjadi tempat dibacakannya dan
Ilmu Pendidikan Islam 568
32
Chaeruddin B, "Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah", Jurnal
Diskursus Islam, Vol. 1, No. 3, (Desember 2013), 432.
33
Surawardi, "Sistem dan Kelembagaan Pendidikan Islam Periode
Madinah", Jurnal Management of Education, Vol. 1, Issue. 2,
ISSN. 977-2442404. 96
Ilmu Pendidikan Islam 569
34
Haidar Putra Daulay, Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam dalam Lintas
Sejarah (Jakarta: Prenadamedia Group,2013), 86.
35
Baharuddin, dkk, Dikotomi Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya,2011),211
36
Ibid, 212.
Ilmu Pendidikan Islam 570
37
Daulay, Pendidikan Islam…, 87.
38
Baharuddin, Dikotomi Pendidikan Islam, 212.
Ilmu Pendidikan Islam 571
39
Daulay, Pendidikan Islam..., 88.
Ilmu Pendidikan Islam 572
40
Baharuddin, Dikotomi Pendidikan Islam, 214.
41
Abuddun Nata, Ilmu Pendidikan Islam, 214.
Ilmu Pendidikan Islam 575
42
Mohammad Salik, Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya: UIN Sunan
Ampel Press, 2014), 143.
Ilmu Pendidikan Islam 577
KESIMPULAN
Lembaga pendidikan Islam ialah suatu badan atau
organisasi yang menaungi sebuah kegiatan pengajaran
berdasarkan ajaran agama Islam. Lembaga pendidikan ini
sangatlah diperlukan keberadaannya baik pada sistem
lembaga formal, informal ataupun nonformal. Hal
tersebut karena demi terciptanya suatu proses pendidikan
Islam yang lancar dan berkembang. Lembaga pendidikan
pertama pada masa Rasulullah ialah Rumah, Kuttab, dan
Masjid. Sifat dan karakter pada lembaga pendidikan
Islam bersifat holistic, dinamis dan inovatif, responsive
dan fleksibel, terbuka, dan religius.
43
Ibid, 142
Ilmu Pendidikan Islam 578
DAFTAR PUSTAKA
Akhiruddin, KM. “Lembaga Pendidikan Islam di
Nusantara”, Jurnal Tarbiya, Vol.1, No.1 (2015)
dalam https://pdfs.semanticscholar.org.
Al- Abrasi, Mohammad Athiyah. Dasar-Dasar Pokok
Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
Al-Jumbulati, Ali. Perbandingan Pendidikan Islam.
Jakarta: Rineka Cipta, 1994, cet-1.
B, Chaeruddin. Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah.
Jurnal Diskursus Islam.Vol. No. 3, (Desember,
2013).
Bafadhol, Ibrahim. “Lembaga Pendidikan Islam di
Indonesia”, Jurnal Edukasi Islam Jurnal
Pendidikan Islam,Vol. 06, No. 11. Januari 2017
dalam https://jurnal.staialhidayahbogor.ac.id.
Baharuddin, dkk.Dikotomi Pendidikan Islam. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2011.
Daulay Haidar Putra, Nurgaya Pasa. Historisitas Dan
Eksistensi Pesantren, Sekolah dan Madrasah.
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1982.
....... Pendidikan Islam dalam LintasSejarah.Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013
....... Pendidikan Islam Dalam Lintasan Sejarah: Kajian
dari Zaman Pertumbuhan Sampai Kebangkitan.
Jakarta: Prenadamedia Group, 2016.
Dhoefier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren. Jakarta:
LP3ES, 1985.
Mohammad salik, Ilmu Pendidikan Islam. Surabaya: UIN
Sunan Ampel Press, 2014.
Mualimin, Lembaga Pendidikan Islam Terpadu, Jurnal
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8,
Ilmu Pendidikan Islam 579
BAB XI
TEORI PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
MUSLIM
1
Agus Silahudin, Perbandingan konsep kepribadian menurut barat
dan Islam, Jurnal Ilmiah KeIslaman, Vol. 17, No 2 (2018), 253,
http://jounal.uin-suska.ac.id/index.php/alfikra/article/download/
6343/3713, diakses pada 16 Februari 2020.
2
Rusdiana Navlia Khulaisie, Hakikat kepribadian muslim, seri
pemahaman jiwa terhadap konsep insan kamil, Jurnal Reflektika,
Vol 11, No 11 (2016),40, http://ejournal.idia.ac.id/index.php
/reflektika/article/view/36, diakses pada 16 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 581
3
Ramon Ananda Payontri, Kepribadian Islami dan Kualitas
kepemimpinan, Jurnal UNISIA, Vol. 37, No. 82 (2015), 60,
http://journal.uii.ac.id/Unisia/article/view/10499/8179, diakses pada
16 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 583
4
Ah. Zakki Fuad, "Membangun Etika dan Kepribadian di Lembaga
Pendidikan Islam: Sebuah Perspektif Psikologi Qur’ani", Jurnal
Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies),
Vol 5, No 2 (2017), 318, http://dx.doi.org/10.15642/jpai.2017
.5.2.309-338, diakses pada 15 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 584
5
Ramon Ananda Payontri, ”Kepribadian Islami..." 61.
6
Ismail Nawawi Uha, Pendidikan Agama Islam: Isu-isu
Pengembangan Kepribadian dan Pembentukan Karakter Muslim
Kaffah (Jakarta: VIV Press, 2012), 597.
Ilmu Pendidikan Islam 586
ْس ُحوا َ ْس فَآف ِ ِس ُحواْ ِ ال َْم َجل َّ ََيَيَُّ َمت الَّ ِذيْ َن َء َامنُواْ إِذَا قِ ْ َب لَ ُك ْم تََ َف
ِ شْواْ يَرفَ ِع هللا ل
َْذيْ َن َء َامنُوا ُ ْس ِح هللاُ لَ ُك ْم َوإِ َذا قِ ْ َب ن
ُ ْ َ ُ ُ ْش ُرواْ فَآن َ يََ ْف
ِ ِ ِ َّ ِ
ْم َد َر َجت َو هللاُ َِت تََ ْع َملُ ْوَ َخبِ ْير َ منْ ُك ْم َوالذيْ َن أُوتةو لْعل
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman apabila
dikatakan kepadamu : “Berlapang-
lapanglah dalam majlis”, maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan : “Berdirilah kamu”, maka
berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjkan”. (QS. Al- Mujadillah [58]: 11).
7
Yuliharti, "Pembentukan Karakter Islami dalam Hadis dan
Implikasinya pada Jalur Pendidikan Non Formal", Jurnal
Ilmu Pendidikan Islam 591
9
Ismail Nawawi Uha, Pendidikan Agama..., 508.
10
Ibid, 511.
Ilmu Pendidikan Islam 593
للَّهللا َِّ ول َّ ض َي ِ اّلل بْ ِن عُمر ر َِّ َعن َعب ِد
َ اّلل ُ تل أَ َخ َذ َر ُس َ َاّللُ َع ْنَ ُم َمت ق َ ََ ْ ْ
يب أ َْو َعتبُِر
ك رَ ِر رَ َّالدنََْت َكأَنُّ تل ُك ْن ِِف َ اّللُ َعلَْ ِه َو َسلَّ َم َِنْ ِكِِب فََ َر
َّ
تْ َوإِذَا َّ ت فَ ََل تََ ْنَتَ ِظ ْر
َ َالصب َ ْسَ ول إذَا أ َْم
ِ ُ َسبِ ب وَكت ََ ابْ ُن عُ َمر يََ ُر
َ َ
ِ
ك َوم ْن ِ ِ
َ ك ل َم َرض ِ ِ ِ
َ تء َو ُخ ْذ م ْن ل َّحت ِ
َسَ ت فَ ََل تََ ْنَتَظ ْر ال َْم َ َلبَ ْحْأ
كَ ِك لِ َم ْوت َ َِحَتت
Artinya: “Dari Ibnu Umar Radhiallahu Anhuma, ia
berkata: “Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam memegang pundakku, lalu
bersabda: Jadilah engkau di dunia ini
seakan-akan sebagai orang asing atau
pengembara. Lalu Ibnu Umar
Radhiallahu Anhuma berkata: “Jika
engkau di waktu sore, maka janganlah
engkau menunggu pagi dan jika engkau
di waktu pagi, maka janganlah menunggu
sore dan pergunakanlah waktu sehatmu
sebelum kamu sakit dan waktu hidupmu
sebelum kamu mati”. (HR. Bukhari,
Kitab Ar Riqaq)
11
Ibid. 512.
Ilmu Pendidikan Islam 595
12
Ibid. 513.
Ilmu Pendidikan Islam 596
13
Hasyim, Syahsiyatul Muslim, 126.
Ilmu Pendidikan Islam 597
14
Supratiknya, Teori-teori Sifat dan Behavioristik (Yogyakarta:
Kanisius, 1995), 241.
Ilmu Pendidikan Islam 598
15
Ismail Nawawi Uha, Pendidikan Agama Islam: Isu-isu
Pengembangan Kepribadian dan Pembentukan Karakter Muslim
Kaffah (Jakarta: VIV Press, 2012), 498.
Ilmu Pendidikan Islam 599
16
Ibid., 499.
Ilmu Pendidikan Islam 601
17
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 1994),
192.
Ilmu Pendidikan Islam 602
18
Uha, Pendidikan Agama Islam..., 500.
Ilmu Pendidikan Islam 603
19
Wulandari, Implementasi Kepribadian Muslim (Moslem
Personality) dalam digilib.uinsby.ac.id, 15.
20
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, 2002,
70.
21
Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Rajawali
Press, 1990), 142.
22
Agus Sujanto, dkk, Psikologi Kepribadian (Jakarta: Bumi Kasara,
2001), 94.
Ilmu Pendidikan Islam 605
23
Muhammad Usman Najati, Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa terjemah
Ahmad Rofi’ Usmani (Bandung: Bandung Pustaka, 1997), 240.
24
Ah.Zakki Fuad, Membangun Etika dan Kepribadian di Lembaga
Pendidikan Islam: Sebuah Perspektif Psikologi Qur’ani, Jurnal
Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies),
5(2), Vol 5, No 2 (2017), 311. dalam https://doi.org/10.15642/
jpai.2017.5.2.
Ilmu Pendidikan Islam 606
25
Ibid, 326.
26
Abbudin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam: Suatu
Kajian Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2003), 74-76.
Ilmu Pendidikan Islam 608
27
Ah.Zakki Fuad, “Membangun Etika dan Kepribadian di Lembaga
Pendidikan Islam: Sebuah Perspektif Psikologi Qur’ani”, Jurnal
Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies),
5(2), Vol 5, No 2 (2017), 327. dalam https://doi.org/10.
15642/jpai.2017.5.2.
Ilmu Pendidikan Islam 609
28
Ibid., 329.
29
Ah. Zakki Fuad, “Model of Theaching “Participatory Observation
in Islamic Education” to Improve Religious and Social Characters
of University Students: a Preliminary Research”, Proceedings of
the International Conference on Learning Innovation (ICLI 2017)
Journal, dalam Scholar, https://www.atlantis-press.com/
https://www.atlantis-press.com/proceedings/icli-17/25891040, DOI
https://doi.org/10.2991/icli-17.2018.21
Ilmu Pendidikan Islam 611
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan materi diatas, dapat
disimpulkan bahwa karakteristik kepribadian seorang
muslim dapat dilihat dari perspektif Al-Qur'an dan Hadis.
Jika dilihat dari perspektif Al-Qur'an karakterisik
kepribadian muslim meliputi, akidah yang lurus (salimul
aqidah), akhlak yang kokoh (matinul khuluq), wawasan
yang luas (mutsaqqoful fikri), mulia tanpa takabbur (izzah
bila takabbur), dan komitmen (amanahnatul wa ahdi).
Sedangkan jika dilihat dari perspektif Hadis, karakteristik
kepribadian muslim meliputi, ibadah yang benar (shalihul
ibadah), jasmani yang kuat (qowiyyul jismi), disiplin
menggunakan waktu (harisun ala waqtihi), bermanfaat
bagi orang lain (nafi’un lighoirihi), teratur dalam suatu
urusan (munazhamun fi syunnihi), dan mandiri (qadirun
alal hasbi).
Dalam teori pembentukan kepribadian muslim ada
banyak definisi dan teori yang diungkapkan para ahli.
Namun, penulis cenderung sependapat dengan pemaparan
hasyim dimana menurutnya, kepribadian muslim
dibangun atas dasar kaidah yang benar, keteladanan yang
baik, keilmuan yang konstruktif, ibadah dan amaliyah
serta jihad di jalan Allah. Konsep kepribadian muslim
Ilmu Pendidikan Islam 613
DAFTAR PUSTAKA
Fuad Ah. Zakki, “Membangun Etika dan Kepribadian di
Lembaga Pendidikan Islam: Sebuah Perspektif
Psikologi Qur’ani”. Jurnal Pendidikan Agama
Islam (Journal of Islamic Education Studies). Vol 5.
No 2. 2017. http://dx.doi.org/10.15642/jpai.
2017.5.2.309-338, diakses pada 15 Februari 2020.
....... “Membangun Etika dan Kepribadian di Lembaga
Pendidikan Islam: Sebuah Perspektif Psikologi
Qur’ani”. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal
of Islamic Education Studies). 5(2). Vol 5. No 2.
2017. Dalam https://doi.org/10.15642/jpai.2017.5.2.
....... “Model of Theaching “Participatory Observation in
Islamic Education” to Improve Religious and Social
Characters of University Students: a Preliminary
Research”,]. Proceedings of the International
Conference on Learning Innovation (ICLI 2017)
Journal. Dalam Scholar, https://www.atlantis-
Ilmu Pendidikan Islam 614
press.com/, https://www.atlantispress.com/proceed
ings/icli-17/25891040.
Hasyim. Syahsiyatul Muslim. Makkah: Maktabah al-
Tijarah, 2004.
Khulaisie. Rusdiana Navlia, Hakikat Kepribadian Muslim
Seri Pemahaman Jiwa terhadap konsep insan kami.
Jurnal Reflektika. Vol 11. No 11, 2016.
http://ejournal.idia.ac.id/index.php/reflektika/article/v
iew/36, diakses pada 16 Februari 2020.
Najati, Muhammad Usman. Al-Qur'an dan Ilmu Jiwa
terjemah Ahmad Rofi’ Usmani. Bandung: Bandung
Pustaka, 1997.
Nata, Abbudin. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam:
Suatu Kajian Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2003.
Payontri. Ramon Ananda, Kepribadian Islami Dan
Kualitas Kepemimpina. Jurnal UNISIA. Vol 37. No
82. 2015. http://journal.uii.ac.id/Unisia/article/view/
10499/8179, diakses pada 16 Februari 2020.
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia,
1994.
Silahudin. Agus, Perbandingan Konsep Kepribadian
Menurut Barat Dan Islam. Jurnal Ilmiah KeIslaman.
Vol 17. No 2 (2018). http://jounal.uin-
suska.ac.id/index.php/al-
fikra/article/download/6343/3713, diakses pada 16
Februari 2020.
Sujanto, Agus dkk. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi
Kasara, 2001.
Supratiknya. Teori-teori Sifat dan Behavioristik.
Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Ilmu Pendidikan Islam 615
BAB XII
PENDIDIKAN WANITA DALAM ISLAM
1
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan
Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT
Refika Aditama, 2013), 2.
2
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2013), 3.
3
Faisol, Gus Dur & Pendidikan Islam: Upaya Mengembalikan
Esensi Pendidikan di Era Global (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2017), 35.
Ilmu Pendidikan Islam 617
4
Ibid, 36.
5
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2011), 8.
6
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), 43.
Ilmu Pendidikan Islam 618
7
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan
Teknik..., 5.
Ilmu Pendidikan Islam 619
9
Ibn Hajar al-Asqallani, Fath al-Bari fi Syarh Shahih al-Bukhari
(Bairut: Dar al-Fikr, 1414H/1993), Juz X, 314. Dalam Husein
Muhammad, 236.
Ilmu Pendidikan Islam 622
ِ َ تَ ِم َ ْن اَل
ْف ِ َش َ ْط ِ فَ َ َ َِت ََّ فَ ِر َمَ ََت و
َ احَ َ ةد ُامتََ َوِّر ةع َ َ َ َ ََت اَ َش َد
َّ ُّعلَهللا ال َ ْة
12 ِ
َعتبد
Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
“Orang ahli fiqh/ahli ilmu agama yang wara’ lebih
berat bagi setan daripada seribu orang ahli ibadah”,
saking pentingnya pendidikan bagi pria dan wanita
hingga disebutkan dalam baitnya yang lain,
ض رب َو ِع ْنَ َوا رَ لِ ُك ِّب ال َْم َح ِتمد
13 ِ
ْ َْم َزيْ رن ِْلَ ْللِ ِه َوف ِ ِ َّ
َ تََ َع َ َ َل ْم فَت ََّ اْلعل
Bait tersebut memiliki arti sesungguhnya ilmu
adalah perhiasan indah bagi pemiliknya, dan
keutamaan baginya serta tanda (alamat) bagi segala
sesuatu yang terpuji. Dalam sebuah kitab Hadis-pun
disebutkan,
ِ تد ِ ا ْْل
تلب ِ ِ َ ْنََوم الْعت ِ اَف
َ َ َض ُب م ْن عب
14
َ ُْ
Di kalimat ini memiliki arti tidurnya orang
berilmu lebih utama daripada ibadahnya orang
bodoh, hal ini menandakan pentingnya orang
berpendidikan dan untuk beribadah ataupun seluruh
sendi kehidupan dibutuhkan ilmu, maka itu wanita
dan pria diwajibkan untuk berpendidikan dan
12
Salim bin Sa’d Nabhan, Alala (Surabaya: TP, TT), 4.
13
Ibid., 3.
14
Jalaluddin bin Kamaluddin As-Suyuthi, Lubabul Hadits
(Surabaya: Al-Hidayah, 1411H/1991), 9.
Ilmu Pendidikan Islam 626
15
Departemen P & K (Dikbud), Laporan Komisi Pembaharuan
Pendidikan Nasional (Jakarta, 1980), 16. Lihat Juga Zuhairini,
dkk, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),
234.
Ilmu Pendidikan Islam 630
16
Zaitunah Subhan, Al-Qur'an & Perempuan, cet.I (Jakarta:
Prenamedia Group, 2015), xi.
Ilmu Pendidikan Islam 631
17
QS. Thaha ayat 121-123. Lihat juga Zaitunah Subhan, Al Quran
& Perempuan, 9.
Ilmu Pendidikan Islam 632
س َد
َ َس َدٍ ف
ِ َ للُ َحت
َ َللُ َح الب ََلد و إَ ف ُ اَل َْم ْرأَ ُ ِع َم
َ َ إ,تد البِ ََل
البِ ََلد
Artinya: “Perempuan adalah pilar negara, bila
perempuan didalam negara baik maka
negara akan baik, namun bila perempuan
didalam negara rusak maka negara akan
rusak”.
18
Husein Muhammad, “Islam dan Pendidikan Perempuan”, 239.
Ilmu Pendidikan Islam 636
19
Ah. Zakki Fuad, “Tanggung Jawab Pendidikan terhadap
Problematika Pluralisme dan HAM”, dalam Jurnal Humanis,
Vol.3, No.1 (Januari, 2011), 94. Dalam http://e-
jurnal.unisda.ac.id/index.php/Humanis/issue/view/76.
Ilmu Pendidikan Islam 637
20
nilai-nilai ilahiyyah. Disinilah eksistensi
sebenarnya pendidikan wanita dalam Islam, yaitu
terbentuknya insan yang memiliki nilai pandangan
hidup transenden, eternal, universal, dan keefektifan
seorang muslimah yang tinggi disuatu masyarakat
sesuai dengan potensi yang ia miliki dengan dibalut
oleh rambu-rambu akidah Islamiah yang akan
membawa pada pembentukan ummatan wasathan.
Eksistensi pendidikan wanita tersebut berinti pada
ke-senantiasa-an terarah, menciptakan, dan
mengarahkan pada output wanita yang berkualitas
dan dapat bertanggung jawab terhadap apapun
aktivitas yang telah dan akan dilakukannya,
sehingga berimplikasi pada kemampuan untuk
menyerasikan dan menyeimbangkan dalam realitas
kehidupan antara amal jasmaniah dan ruhaniyah
serta duniawi dan ukhrawi dalam tantangan zaman.
20
Ah. Zakki Fuad, “Rekonstruksi Tujuan Pendidikan Islam
Berbasis Taksonomi Transenden”, dalam Islamica: Jurnal Studi
KeIslaman, Vol.9, No.2 (Maret, 2015), 425. Dalam
http://Islamica. uinsby.ac.id/index.php/Islamica/article/view/237
Ilmu Pendidikan Islam 640
21
Wikishia, Sukainah, http://id.wikishia.net/view/Sukainah_
binti_Imam_Husain_sa diakses pada 24 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 641
22
Munawir Husni, Perempuan Madinah (Yogyakarta:Diva Press
2017), 84.
23
Ibid.
Ilmu Pendidikan Islam 642
24
Ibid. 231.
25
Nahdloh, "Biografi Dewi Sartika Pahlawan Nasional dan
Perintis Pendidikan Wanita",
https://www.nahdloh.com/biografi-dewi-sartika-pahlawan-
nasional-dan-perintis-pendidikan-wanita/ diakses pada 24
Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 643
26
Mahfud, “al-Tarbawih al-Haditsah" Jurnal Pendidikan Islam,
Dilematis Tentang Pendidikan Perempuan..., hal. 38.
27
Rendra Saputra, "Biografi RA Kartini Sang Pahlawan Yang
Berjuang Untuk Emansipasi Wanita",
https://www.akupaham.com/ biografi-ra-kartini/ diakses pada
24 Februari 2020.
Ilmu Pendidikan Islam 644
29
Ahmad Hanifan Fahruddin, “Kuttab”, Learning society Arab
Pra Islam, vol. 1, no. 1 (Maret 2017), di
http://journal.unisla.ac.id/pdf/117112017/4.%20Ahmad%20Han
if%20Fahruddin%20;%20Learning%20Society%20Arab%20Pr
a%20Islam.pdf, diakses pada 23 Februari 2020, 47.
30
QS. an-Nahl ayat 58-59
Ilmu Pendidikan Islam 647
31
Husein Muhammad, “Islam dan Pendidikan Perempuan”, 236.
32
Zaitunah Subhan, Al Quran & Perempuan, 30.
Ilmu Pendidikan Islam 648
33
Ibid, 236-237.
34
Tim Penyusun, Fondasi Keluarga Sakinah (Jakarta: Subdit Bina
Keluarga sakinah Direktorat Bina KUA & Keluarga Sakinah
Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, 2017), 95.
Ilmu Pendidikan Islam 649
35
Mahfud, “al-Tarbawih al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam”,
Dilematis Tentang Pendidikan Perempuan, vol. 3, no, 1 (Juni
2018), di https://www.researchgate.net/publication/335697578_
Dilematis_Tentang_Pendidikan_Perempuan_Konsep_Kesetaraa
n_Gender, diakses pada 23 Februarai 2020, 30.
Ilmu Pendidikan Islam 650
36
Ummu Isra’, Karena Wanita Punya Sejarah (Jakarta: PT
Serambi Semesta Distribusi 2019), 13.
Ilmu Pendidikan Islam 651
KESIMPULAN
Konsep pendidikan wanita dalam Islam
merupakan suatu rancangan dalam hal memahami dan
37
QS. al-Hujurat ayat 13.
Ilmu Pendidikan Islam 652
DAFTAR PUSTAKA
Aljumah, Ais . Rahmah el-Yunusiyah perempuan
pertama dari Indonesia di Universitas al-Azhar.
dalam https://lontar.id/1567/rahmah-el-
yunusiyah-perempuan-pertama-dari-Indonesia-
di-universitas-al-azhar/. diakses pada 24 Februari
2020.
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis
dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2011.
As-Suyuthi, Jalaluddin bin Kamaluddin. Lubabul
Hadits. Surabaya: Al-Hidayah. 1991.
Fahruddin, Ahmad Hanifan. “Kuttab”. Learning
society Arab Pra Islam. vol. 1. no. 1. Maret
2017. Dalam
http://journal.unisla.ac.id/pdf/117112017/4.%20
Ahmad
%20Hanif%20Fahruddin%20;%20Learning%20
Society%20Arab%20Pra%20Islam.pdf, diakses
pada 24 Februari 2020.
Faisol. Gus Dur & Pendidikan Islam: Upaya
Mengembalikan Esensi Pendidikan dio Era
Global. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2017.
Fuad, Ah. Zakki. “Rekonstruksi Tujuan Pendidikan
Islam Berbasis Taksonomi Transenden”.
Ilmu Pendidikan Islam 654
pahlawan nasional-dan-perintis-pendidikan-
wanita/, diakses pada 24 Februari 2020.
Nasih, Ahmad Munjin., Kholidah, Lilik Nur. Metode
dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Bandung: PT Refika Aditama. 2013.
Saputra, Rendra. Biografi RA Kartini Sang Pahlawan
Yang Berjuang Untuk Emansipasi Wanita.
Dalam https://www.akupaham.com/biografi-ra-
kartini/, diakses pada 24 Februari 2020.
Subhan, Zaitunah. Al Quran & Perempuan. Jakarta:
Prenamedia Group. 2015.
Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Islami. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2013.
Tim Penyusun. Fondasi Keluarga Sakinah. Jakarta:
Subdit Bina Keluarga sakinah Direktorat Bina
KUA & Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam
Kemenag RI, 2017.
Wikishia. Sukainah. Dalam http://id.wikishia.net/view/
Sukainah_binti_Imam_ Husain_sa, diakses pada
24 Februari 2020.
Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta:
Bumi Aksara. 2013.