Anda di halaman 1dari 9

GADGET & PORNOGRAFI

Era cyber saat ini salah satunya ditandai dengan maraknya penggunaan Gadget.

Gadget merupakan sebuah benda yang merupakan produk dari perkembangan

teknologi dan tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Bahkan jumlah Gagdet yang

beredar di pasaran melebihi dari jumlah penduduk Indonesia. Tidak hanya orang

dewasa, anak – anak bahkan balita pun sudah menggunakan Gadget. Kita semua

dituntut melek teknologi, minimal harus bisa mengoperasikannya. Namun, tak sedikit

orang tua yang enggan belajar dan masih merasa nyaman dengan zona “budaya

manual”.

Anak-anak jaman sekarang sudah sangat familiar menggunakan gadget dan

internet, bahkan sudah menjadi kebutuhan. Gadget dan internet ibarat dua sejoli yang

tak bisa dipisahkan. Setiap gadget dipastikan memiliki kemampuan untuk terhubung via

internet baik melalui jaringan seluler maupun Wifi.

Gadget dan internet bila digunakan dengan baik dan benar akan sangat

mendukung perkembangan dan pengetahuan anak. Namun Gadget dan internet tidak

selalu membawa dampak positif. Mereka juga memiliki potensi resiko yang dapat

merusak anak-anak kita, terlebih bagi anak-anak yang masih di bawah umur.

Diantaranya adalah menyebabkan anak menjadi tidak aktif, karena tubuhnya jarang

digunakan untuk bergerak atau aktifitas fisik. Akibatnya kesehatan menjadi terganggu.

Kondisi mental yang rentan juga menjadi perhatian, pasalnya karena anak sering

berinteraksi dengan Gadget menyebabkan ia menjadi anti sosial. Enggan berhubungan

dengan lingkungan sekitar.


Anak yang lebih sering menghabiskan waktu menatap layar Gadget cenderung

malas bermain bersama teman-temannya dan menjadi egois atau selalui ingin menang

sendiri. Bukan hanya itu, Gadget juga menyebabkan menurunnya kemampuan berpikir

anak. Karena benda satu ini dapat mempengaruhi daya pikir pada anak. Dan yang lebih

merusak lagi adalah konten gadget yang tidak baik, salah satunya adalah Pornografi.

Jangan heran ketika di dalam Gadget ditemukan sejumlah konten berbau

pornografi. Konten pornografi ini dapat berupa gambar atau foto, video, cerita-cerita,

lagu-lagu hingga Games atau permainan. Konten pornografi bisa masuk ke gadget

anak melalui koneksi internet maupun berbagi file atau aplikasi antar gadget. Melalui

internet, pornografi bisa masuk lebih mudah. Misalnya, konten pornografi bisa saja tiba-

tiba masuk melalui iklan, email ataupun tak sengaja mengklik link yang mengarah

kepada website yang menyajikan konten pornografi.

Umumnya, anak –anak mengakses konten tersebut karena faktor tidak sengaja.

Meski ada juga yang sengaja mengakses karena memiliki pergaulan buruk & memang

sudah berniat. Beberapa alasan mengakses internet seringkali untuk mengerjakan

tugas dari sekolahnya. Ternyata situs yang diakses tersebut mengandung iklan

pornografi. Ada juga yang sedang bermain game di gadget-nya lalu tidak sengaja

masuk ke aplikasi berbau pornografi.

Anak-anak ini umumnya masih polos. Tidak ada niatan dalam benak mereka

untuk melihat pornografi. Namun dunia internet yang tanpa batas menyajikan berbagai

macam hal. Mulai dari ilmu yang positif sampai hal-hal yang kurang baik bagi anak,
seperti pornografi. Kejadian ini tentu sangat memprihatinkan mengingat anak-anak

belum saatnya mengenal atau dipertunjukkan oleh hal-hal berbau pornografi.

PORNOGRAFI MERUBAH OTAK!

“Pornograhpy is effect all of us”

Dampak pornografi meliputi semua sisi kehidupan manusia. Pornografi merusak tubuh,

perasaan, perilaku, kecerdasan, dan juga akhlak serta keimanan manusia.

“Pornography Change your Brain. They make you WANT to come back for MORE,

MORE and MORE. Pornography over expose your brain to chemical the same

your brain release with hard Drugs. Overtime your brain start to rewire it self. You

crave it, you have to see MORE.

Do you know WHY? Because you’re ADDICTED!

And that addiction takes over your life. It can control you. It can take you away

from your friends, your family and evertything you love. Addiction doesn’t care

who you are. It doesn’t care how old you are, it doesn’t think about your future, it

just want to be satisfied, BUT IT NEVER IS.

Dalam otak, ada senyawa kimia di otak bernama dopamin. Dopamin akan aktif

ketika seseorang merasa senang. Ada banyak aktivitas yang bisa merangsang dopami.

Misalnya bermain, olah raga, bernyanyi, atau pun bekerja.

Secara umum, dopamin ini adalah motivator internal dalam tubuh. Motivator

yang membuat kita ‘menikmati’ sesuatu yang kita senangi. Sayangnya, dopamin tidak
membeda-bedakan hal yang bisa merangsangnya. Semua hal yang menyenangkan

bagi seseorang bisa mengaktifkan dopamin. Hal berikutnya yang perlu ditekankan dari

dopamin adalah : senyawa kimia ini membuat kita ketagihan. Ketika aktivitas yang

membuat kita senang dilakukan secara berlebihan, kita menjadi sulit untuk mengontrol

efek dopamin dalam diri kita.

Pornografi mengaktifkan dopamin dalam otak. Jika seorang anak melihat

konten pornografi, anak akan merasa tidak nyaman dan langsung menutup isinya.

Namun pada saat yang bersamaan, dopamin dalam otaknya aktif. Otak merespon

dengan memunculkan rasa penasaran, meski dalam kadar yang masih sangat rendah.

Melihat yang kedua anak tidak sengaja membuka situs porno, atau justru mulai ada

kesengajaan karena rasa penasaran, bisa jadi rasa tidak nyaman masih

mengganggunya. Namun dopamin yang aktif dalam otaknya membuat anak merasa

sedikit senang saat melihat konten tersebut.

Jika anak semakin sering mendapat akses pornografi, rasa senangnya akan

semakin bertambah. Dopamin dalam otaknya akan semakin aktif saat mengakses

konten berbau porno. Lama-kelamaan, anak akan merasa ada yang kurang jika tidak

mendapat rangsangan pornografi. Dopamin dalam otaknya yang tidak aktif membuat

anak gelisah. Saat inilah anak sudah ketagihan.

NARKOLEMA (Narkoba Lewat Mata)

Seorang Peneliti Neuroscience dari University of Wisconsin-Madison, Jordan

Grafman, PhD, menjelaskan, di otak bagian depan, terdapat bagian otak yang hanya

ada di manusia, dan membedakan dengan binatang, bernama Pre Frontal Cortex, yang
disingkat PFC. PFC ini sangat penting, karena berfungsi seperti direktur atau

pemimpinnya manusia. PFC bertanggungjawab untuk konsentrasi, memahami nilai

benar salah, mengendalikan diri, menunda kepuasan, berpikir kritis, dan merencanakan

masa depan. PFC lah yang bertanggungjawab membentuk akhlak kepribadian dan

perilaku sosial manusia. Dan perlu diketahui, PFC baru benar-benar matang di usia 25

tahun.

Apa yang terjadi jika fungsi PFC rusak? Maka bisa jadi manusia tersebut akan

berperilaku seperti binatang, bahkan lebih buruk. PFC bisa rusak karena terjadi

benturan dan pengaruh zat kimia. Zat kimia bisa berasal dari NAPZA (Narkotika,

Psikotropika, dan Zat Adiktif). Tapi sumber paling berbahaya adalah zat kimia yang

dipicu karena melihat pornografi. Oleh karena itu, wajar jika Psikolog, Elly Risman,

menjuluki Pornografi dengan istilah narkoba jenis baru. Yakni Narkoba lewat mata

(Narkolema). Dampak pornografi sama persis dengan morfin, heroin, pil ekstasi, atau

nikotin.

Jika melihat orang sakau ketagihan morfin ataupun narkoba jenis lainnya, hal

inilah yang terjadi juga pada anak yang ketagihan pornografi. Otak tidak membeda-

bedakan rangsangannya. Ketagihan narkoba, nikotin (merokok), alkohol, semuanya

terjadi karena dopamin dalam otak butuh rangsangan agar tetap aktif.

Begitu pula efek pornografi. Lama-kelamaan anak butuh lebih banyak

rangsangan pornografi untuk memenuhi kebutuhan dopamin dalam otaknya. Bukan

hanya lebih banyak, tapi juga yang lebih porno. Hingga akhirnya anak akan merasa

tidak cukup hanya dengan melihat. Dopamin akan memaksa anak untuk melakukan
tindakan yang bisa merangsangnya. Anak menjadi butuh pornoaksi. Inilah yang

membuat anak terjerumus dalam kebiasaan naked selfie, masturbasi, bahkan terdorong

untuk melakukan dengan orang lain.

Jika sudah ketagihan, dopamin yang diaktifkan akan terus meningkat jumlahnya.

Bagian otak yang mengaktifkan dopamin (sistem limbik) akan terus distimulasi sehingga

ukurannya semakin membesar. Jumlah dopamin yang membanjir akan dialirkan ke otak

bagian depan, terutama ke bagian PFC. Saat dopamin membanjiri PFC, PFC menjadi

tidak bekerja. Jika PFC terlalu sering tidak bekerja, ia akan menciut. Sistem limbik yang

membesar dan PFC yang menciut, lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan PFC.

Menurut Dr. Donald Hilton Jr, Ahli Neurosurgical dari University of Texas,

kerusakan otak yang terjadi akibat pornografi, jika di scan menggunakan alat bernama

MRI, akan memberikan hasil yang sama dengan kerusakan otak orang yang

kecelakaan dan terbentur kepalanya di atas alis kanan mata. Ia menegaskan bahwa

jika narkoba merusak otak di 3 bagian, maka pornografi merusak otak di LIMA bagian

jika seorang pecandu pornografi melakukan hubungan seks dengan anak-anak.

Saat dampak negatif pornografi sudah membekas di otak seorang anak, seluruh

aspek hidupnya terpengaruh. Dalam kadar permulaan mungkin dampaknya belum

begitu terlihat oleh orang lain, seakan hidupnya masih baik-baik saja. Namun bekas di

otak tidak bisa dihilangkan. Bekas fisiologis di otak yang juga berjalin kuat dengan

pengaruh emosional berpengaruh jauh lebih kuat dan lebih mengikat sehingga arahan-

arahan yang bersifat rasional dan spiritual bisa tak berpengaruh sama sekali.
Di sisi lain, anak-anak yang menikmati pornografi sejak kecil, justru kehilangan

masa emas pengembangan PFC nya,dan malah mendapatkan racun yang merusak

PFCnya. Ia akan sulit membedakan mana yang baik atau buruk, serta mana yang

pantas ditiru atau mana yang diabaikan. Mereka juga tidak bisa melakukan sensor

karena belum memiliki kontrol diri, sehingga semua yang dilihat akan dianggap sebagai

sebuah kewajaran.

Para pembaca yang budiman,

Adiksi pornografi tentulah sesuatu yang bisa ditangani. Kita bisa mencegahnya

sejak awal karena hal itu akan menjadi lebih baik. Beberapa hal yang bisa kita lakukan

antara lain :

1. Menjalin komunikasi Terbuka

Kegiatan ini merupakan kesempatan besar untuk dibicarakan oleh para

orangtua, pihak sekolah dan anak-anak tentang bagaimana menangani gambar

dan pesan tidak pantas pada perangkat elektronik. Orang tua dan pihak sekolah

saling mendukung dan mendorong komunikasi terbuka tentang pornografi secara

umum. Orangtua perlu tahu, porno merupakan adiktif yang dapat menyebabkan

aktivitas seksual secara dini.

2. Ajarkan anak sepakat dengan teks yang tidak dapat diblokir.

Pesan di iPhone atau tablet sangat berbahaya karena tidak ada cara untuk

memblokir teks awal. Untuk itu, orangtua harus memberikan pengertian kepada

anak tentang hal ini. Jelaskan pada anak mana yang pantas dan tidak. Sehingga
ketika anak-anak menerima pesan berbau pornografi, mereka tahu apa yang

seharusnya dilakukan. Matikan Ponsel Anda segera ketika Anda mendapatkan

pesan yang tidak pantas, jangan sampai orang lain termasuk anak-anak

melihatnya.

3. Tanyakan pihak sekolah.

Sebagai orangtua, Anda juga perlu menanyakan bagaimana pihak sekolah

berperan serta dalam masalah pornografi di kalangan anak-anak. Misalnya,

konsekuensi bagi anak-anak jika mereka menunjukkan gambar porno di sekolah.

Hal ini untuk memastikan dan membuat anak terlindungi dan terbebas dari

masalah pornografi. Pihak sekolah juga harus memastikan bahwa ruang kelas

yang berteknologi cukup aman bagi anak-anak.

4. Memblokir situs – situs porno dengan mendownload beberapa aplikasi

Bahaya yang mengintai anak via internet/Gadget kini masih bisa diantisipasi

dengan hadirnya beberapa aplikasi yang peduli anak. Aplikasi ini membantu para

orangtua mudah untuk mengontrol dan menyeleksi situs yang dikunjungi anak.

Tak hanya itu, beberapa pengembang pun kini sudah menciptakan game yang

mendidik untuk anak. Diantaranya :

a. Kakatu

Aplikasi buatan Startup asal Bandung yang bisa digunakan untuk memantau

penggunaan Gadget anak.

b. Mamabear
Orang tua dapat memantau media sosial dan keberadaan anak

c. Luminov

Sebuah aplikasi dan Game edukatif buat anak

d. Life360

Sebuah aplikasi yang sudah dilengkapi dengan tombol panic, untuk

mengantisipasi kejadian bahaya yang tidak diinginkan

e. Norton Family Parental Control

Sebuah aplikasi buatan pengembang antivirus ternama, yang memberikan

terobosan baru dalam menjaga anak dari situs-situs yang “rawan”

f. Sygic Family

Dengan aplikasi ini orang tua dapat dengan mudah mengetahui keberadaan

anak

g. Home Tube

Membantu memfilter tayangan yang berbau pornografi dan kekerasan

Anda mungkin juga menyukai