Anda di halaman 1dari 4

SP-006-001

Proceeding Biology Education Conference p-ISSN:2528-5742


Volume 14, Nomor 1
Halaman 214- 217 Oktober2017

Hubungan Antara Sikap Dengan Perilaku Pro-Lingkungan Ditinjau dari


Perspektif Theory Of Planned Behavior

Relationship Between Attitude And Pro-Environmental Behavior from the


Perspective of Theory of Planned Behavior

Tyas Palupi1*, Dian Ratna Sawitri2


1Magister Ilmu Lingkungan, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
2Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

*Corresponding author: michycha@yahoo.com

Abstract: Attitudes toward pro-environmental behavior have a positive correlation with pro-environmental behavior. This
study was aimed to explain the relationship between attitudes and pro-environmental behavior from the
perspective of Theory of Planned Behavior based on the literature on previous studies.Attitudes can predict
behavior, so attitudes provide an important role to behavior. Based on previous studies, attitudes toward pro-
environmental behavior were investigated through the Theory Of Planned Behavior (TPB) lens. There were
several antecedents variables of pro-environmental behavior, namely attitude, subjective norm, perceived of
behavior control, and intention. Positive attitudes toward the environment can directly affect pro-environmental
behavior.

Keywords: Attitude toward pro-environmental behavior, Pro-Environmental Behavior, Theory of Planned Behavior

1. PENDAHULUAN perilaku pro lingkungan dalam masyarakat, serta


faktor apa saja yang mempengaruhinya ((Bronfman et
Masalah lingkungan hidup yang terjadi dapat al. 2015).
dikatakan sebagai masalah moral, yang berhubungan Beberapa istilah yang di gunakan para ahli untuk
dengan perilaku manusia. Lingkungan hidup tidak menggambarkan perilaku yang melindungi
hanya berkaitan dengan masalah teknis saja tetapi lingkungan, antara lain; perilaku peduli lingkungan,
menjadi krisis moral secara global. Pencemaran dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap
kerusakan yang terjadi di hutan, laut, air, tanah, lingkungan, dan perilaku pro-lingkungan (Hung et al.
atmosfer dan berbagai macam bentuk kerusakan 2013). Perilaku pro lingkungan merupakan perilaku
lainnya diakibatkan oleh perilaku manusia yang tidak yang merugikan lingkungan sedikit mungkin tetapi
peduli dan tidak bertanggung jawab dan hanya memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan
memikirkan kebutuhan hidupnya saja. Dapat (Steg & Vlek, 2009).
dikatakan penyebab pencemaran dan kerusakan Berdasarkan (Kaiser et al. 2007), perilaku pro
lingkungan hidup yang utama adalah manusia(Keraf, lingkungan memiliki enam (6) indikator, yaitu : (1)
2010).
penghematan energy, (2) mobilitas dan transportasi,
Manusia dan lingkungaan memiliki hubungan
(3) pencegahan limbah, (4) daur ulang, (5)
yang saling ketergantungan dan timbal balik.
Lingkungan bagi manusia merupakan salah satu unsur konsumersime, (6) perilaku yang bertujuan untuk
yang sangat penting dalam kehidupannya. interaksi melestarikan alam. Ke-enam inidkator ini dapat
antara manusia dan lingkungan yang terjadi secara digunakan untuk mengukur seberapa besar perilaku
terus menerus, akan mempengaruhi perilaku manusia pro lingkungan dari masing-masing individu. Ke-
terhadap lingkungan. Sikap dan perilaku manusia akan enam indikator tersebut dapat digunakan untuk
menentukan baik buruknya kondisi suatu lingkungan. menjelaskan perilaku pro lingkungan melalui teori
Cara manusia memperlakukan lingkungannya akan yang saat ini banyak digunakan, yaitu theory of
berdampak pada kualitas hidup manusia itu sendiri planned behavior (TPB). Berdasarkan TPB, terdapat
(Hamzah, 2013). beberapa variabel yang digunakan untuk menjelaskan
Minimnya perilaku mereka dalam upaya perilaku pro lingkungan, yaitu sikap terhadap
mengurangi dampak buruknya kerusakan lingkungan perilaku, norma subjektif, persepsi kendali perilaku,
Gifford & Nilsson, 2014)Perlindungan dan Pemulihan dan intensi (Macovei, 2015).
Lingkungan merupakan tantangan utama yang Beberapa penelitian sebelumnya , meyatakan
dihadapi masyarakat kita saat ini, oleh karena itu bahwa antara sikap dan perilaku pro lingkungan
menjadi penting untuk mengetahui dan memahami memiliki hubungan yang kuat (Sapci & Considine,
Palupi, T. & Sawitri, D. R. Hubungan Antara Sikap Dengan Perilaku Pro-Lingkungan 215

(2014); Sparks & Shepherd, (1992) Berdasarkan berprestasi disekolah diberikan hadiah dan jika
paparan di atas, menjadi penting untuk mengetahui sebaliknya, tidak berpresatsi akan dihukum). Perilaku
dinamika hubungan antara sikap dan perilaku pro- yang dipelajari dengan konsep seperti ini, dapat
lingkungan.. berubah sesuai dengan kondisinya(Weiler, 2005).
Berdasarakan Cooper, Frone, Russell, & Mudar,
2. METODELOGI 1995; Wall, et al., 1998 dalam Booth et al., (2014)
Sikap dan keyakinan dari perilaku seseorang dapat
Dalam makalah ini digunakan metode deskriptif untuk diukur dengan berbagai cara. Beberapa penelitian
menjelaskan hubungan antara sikap dengan perilaku telah menyatakan bahwa selalu ada “harapan” untuk
pro-lingkungan berdasarkan literatur dan penelitian- setiap individu dapat mengalami kepada perubahan
penelitian terdahulu. perilaku yang lebih baik.
Menurut (Kollmuss & Agyeman, 2002), perilaku
3. HASIL DAN PEMBAHASAN pro lingkungan adalah perilaku yang tumbuh dari
kesadaan seseorang untuk meminimalkan dampak
3.1. Sikap dan Perilaku negatif dari tindakan seseorang terhadap alam dan
pembangunan, seperti meminimalkan penggunaan
3.1.1 Sikap sumber daya, penghematan konsumsi energy,
Menurut Schwartz (1992), umumnya sikap adalah penggunaan bahan yang tidak beracun, pengurangan
keyakinan yang di terjemahkan ke dalam tindakan produksi sampah. Ramus dan Kilmer dalam (Sawitri
pada objek yang inginkan. Sikap, didefinisikan oleh et al.2015) berpendapat bahwa perilaku pro
Psikologi Sosial sebagai evaluasi positif atau negatif lingkungan adalah tipe khusus perilaku pro sosial
dari reaksi terhadap objek, orang, situasi atau aspek (sebuah perilaku yang diarahkan dan dilakukan
lain, dan memungkinkan kita untuk mempredeksi dan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan individu,
mengubah perilaku masyarakat (Atkinson et al. 1996 : kelompok atau organisasi).
606 dalam (Ugulu, Sahin, & Baslar, 2013).Eagly dan Perilaku pro lingkungan dianggap sebagai usaha
Chaiken (1993) dalam (Rahman, Abdul, 2014) seseorang untuk melakukan tindakan pencegahan dan
membagi dua model dari definisi sikap, yaitu (1) Sikap perlindungan terhadap lingkungan (menjaga alam dan
sebagai sebuah kombinasi afektif, kognitif dan konasi menangani isu-isu lingkungan) (Schultz, 2000);
(Definisi tiga Komponen), (2) Sikap sebagai penilaian
(Stern, 2000)
positif atau negative terhadap suatu objek tertentu
Bechtel, R And Churchman, (2012) menyatakan
yang diekspresikan dengan intensitas tertentu.Sikap
merupakan evaluasi singkat dari segala sesuatu bahwa Perilaku pro lingkungan sebagai perilaku yang
berdasarkan informasi kognitif, emosi,dan perilaku secara khusus memberikan perhatian terhadap
(Omran, 2014). lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
Berdasarkan penelitian Azjen (1988) tentang The pengurangan konsumsi energy (minyak, gas, listrik),
Theory of Planned Behavior dan Fazio (1990) tentang pemeliharaan sumber daya (udara, tanah, air), daur
Motivation and Opportunity as Determinants model, ulang (kertas, plastik), memeliharan kehidupan (flora
telah dikaji secara luas bahwa hubungan antara sikap dan fauna)
eksplisit dan implisit dapat mempengaruhi seseorang Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa
dalam mengolah informasi higga terjadinya perilaku pro lingkungan adalah usaha seseorang/
perubahan perilaku. (Lee, Martin, Thomas, individu untuk mengurangi dampak yang negatif
Guillaume, & Maio, 2015). akibat kerusakan alam dengan melakukan perbaikan
Menurut Azjen (1989) dalam Schröder & Wolf dan pelestarian lingkungan.
(2015) Sikap terdiri dari aspek kognitif, afektif, dan
konatif. 3.2. Theory of Planned Behavior
3.1.2 Perilaku Pro-Lingkungan Teori ini dikembangkan oleh Fishbein dan Ajzen dan
Notoatmodjo, (2010) mengartikan perilaku sebagai merupakan perpanjangan dari Theory of Reasond
totalitas dari pemahaman dan aktivitas seseorang Action, yang bertujuan untuk memprediksi perilaku
beserta faktor internal (perhatian, persepsi, motivasi, dari sikap serta untuk menjelaskan proses mana yang
fantasi, sugesti, pengamatan, dan sebagainya) dan saling terkait. Kedua teori perilaku terencana dan teori
faktor eksternalnya (lingkungan fisik, sosial, ekonomi, tindakan beralasan berfokus pada pentingnya niat
budaya. Politik, dan sebagainya). Menurut Abedi melakukan perilaku tertentu. Penambahan variabel
Sarvestani dan Shahvali (2009) dalam (Omran, 2014), berkaitan dengan persepsi kontrol atas perilaku, juga
Perilaku manusia dipengaruhi oleh keyakinan, nilai disebut dirasakan kontrol perilaku, disajikan untuk
seseorang dan sikap. memperpanjang teori tindakan beralasan ke dalam
Teori Perilaku dikembangkan pertama kali oleh teori perilaku terencana (Ajzen, 1991). Berdasarkan
B.F Skinner pada tahun 1950, Teori ini menggunakan teori ini, intensi perilaku menjadi penentu seseorang
konsep “positif” dan “negatif” untuk mengontrol ber perilaku pro lingkungan. Dalam teori TPB
perilaku seseorang. Contohnya melalui perilaku terdapat tiga variabel yang menentukan intensi
belajar siswa yang sederhana (ketika seorang siswa perilaku, yaitu sikap terhadap perilaku, norma
216 Proceeding Biology Education ConferenceVol. 14 (1): 214-217, Oktober 2017

subjektif, dan persepsi kendali perilaku. Sikap akan semakin termotivasi membeli produk hijau
terhadap perilaku merupakan evaluasi subjektif (Banyte, Jurate  ; Brazioniene, L; Gadeikiene, 2010).
(positif/negatif) berdasarkan keuntungan atau Berdasarkan (Suki, 2013) menyatakan bahwa
kerugian yang dirasakan dari perilaku tersebut. Norma seseorang yang memiliki sikap ramah lingkungan
Subjektif menekankan pada apa yang dirasakan untuk akan memiliki sikap positif terhadap produk-produk
melakukan atau tidak suatu perilaku berdasarkan ekologis dan tentunya akan ikut serta dalam kegiatan
persepsi subjektif bahwa orang lain mungkin setuju yang memberikan perlindungan pada lingkungan.
atau menolak perilaku tersebut. Persepsi kendali Dalam penelitiannya (Kumar, 2014) menyatakan
perilaku merupakan evaluasi subjektif tentang betapa bahwa sikap memiliki hubungan yang signifikan
mudah atau sulitnya melakukan perilakuberdasarkan dengan niat untuk membeli produk yang ramah
lingkungan.
hambatan yang dirasakan.
Beberapa penelitian menjelaskan terdapat
Teori ini telah diterapkan untuk berbagai konteks
hubungan yang positif antara sikap dan perilaku pro
seperti praktek yang berhubungan dengan kesehatan,
lingkungan (Kollmuss & Agyeman, 2002).
mengemudi, daur ulang, konservasi Air,
konsumerisme hijau, pengolahan air (Ittiravivongs,
2012). 4. SIMPULAN

3.3 Hubungan Antara Sikap Dengan Sikap yang positif terhadap perilaku pro-lingkungan
akan mempengaruhi perilaku seseorang menjadi lebih
Perilaku Pro-Lingkungan peduli terhadap lingkungan. Hal tersebut menjadi
penting dalam rangka mengurangi dampak negatif
Hubungan antara sikap dan perilaku telah dari kerusakan lingkungan sehingga tercipta
menyebabkan minat sikap terhadap lingkungan lingkungan yang berkelanjutan.
sebagai prediktor tindakan yang berbasis lingkungan
dan keputusan dalam berpartisipasi. Berdasarakan
Teori TPB, gagasan individu memiliki serangkaian 5. UCAPAN TERIMAKSIH
nilai pribadi yang menjadi kriteria untuk menilai
kesesuan perilaku tertentu. Perilaku potensial dengan Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan
hasil yang lebih baik bagi individu dikaitkan dengan terima kasih atas dukungannya kepada Dr. Hadiyanto,
niat perilaku yang lebih kuat, yang akan meningkatkan ST., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
kemungkinan perilaku tertentu ini benar-benar terjadi Lingkungan Universitas Diponegoro dan Dian Ratna
atau tidak. Sawitri, S.Psi., M.Si., Ph.D selaku dosen pembimbing.
Hubungan antara sikap dan perilaku dapat
bervariasi, karena sikap dan perilaku merupakan 6. DAFTAR PUSTAKA
faktor yang bergantung tetapi dipengaruhi oleh faktor
lainnya (suasana hati, emosi, kepribadian, tekanan Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior.
sosial, potensi, resiko ataupun waktu). Sikap akan Organizational Behavior and Human Decision
mempengaruhi perilaku, jika; (1) faktor-faktor yang Processes, 50(2), 179–211.
mempengaruhi pernyataan sikap dan perilaku di Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality, and
kurangi seminimal mungkin, (2) Ketika pengukuran behaviour-. (Berkshire, Ed.) (2nd ed.). Open
sikap menunjuk pada suatu perilaku yang lebih University Press.
spesifik, (3) Terdapat kesadaran terhadap sikap yang Banyte, Jurate  ; Brazioniene, L; Gadeikiene, A.
dimiliki, ketika akan menunjukkan suatu perilaku. (2010). Investigation Of Green Consumer
(Myers, 1983 dalam (Rahman, Abdul, 2014) Profile  : A Case Of Lithuanian Market Of Eco-
Sikap terhadap perilaku biasanya mengacu pada Friendly Food Products, 374–383.
teori perilaku yang direncanakan (TPB). Berdasarkan Bechtel, R And Churchman, A. (2012). Handbook of
teori tersebut, yang menjadi penentu terpenting dari Environmental Psychology. New York: John Wiley &
perilaku seseorang adalah intensi untuk berperilaku. Sons, Inc.
Dimana, intensi perilaku tersebut dipengaruhi oleh
sikap individu yang baik terhadap perilaku tersebut, Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior.
persepsi individu terhadap norma subjektif, dan sejauh
Organizational Behavior and Human Decision
mana individu merasakan tingkah laku yang berada
Processes, 50(2), 179–211.
dibawah kendali pribadinya (Sawitri et al. 2015).
Sikap terhadap perilaku didefinisikan sebagai Ajzen, I. (2005). Attitudes, personality, and
peneliaan positif atau negatif indiviu terhadap suatu behaviour-. (Berkshire, Ed.) (2nd ed.). Open
perilaku. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh University Press.
kombinasi belief individu mengenai konsekuensi Banyte, Jurate  ; Brazioniene, L; Gadeikiene, A.
positif dan atau negatif dari melakukan suatu perilaku (2010). Investigation Of Green Consumer
dengan nilai subjektif individu terhadap konsekuensi Profile  : A Case Of Lithuanian Market Of Eco-
berperilaku tersebut (Ajzen, 2005). Sikap positif Friendly Food Products, 374–383.
seseorang akan menyebabkan perilaku yang positif Bechtel, R And Churchman, A. (2012). Handbook of
terhadap suatu objek (Suprapti, 2010). Semakin baik Environmental Psychology. New York: John
sikap konsumen terhadap produk hijau maka mereka Wiley & Sons, Inc.
Palupi, T. & Sawitri, D. R. Hubungan Antara Sikap Dengan Perilaku Pro-Lingkungan 217

Booth, B. M., Stewart, K. E., Curran, G. M., Cheney, link between environmental attitudes and
A. M., & Borders, T. F. (2014). Beliefs and energy consumption behavior. Journal of
attitudes regarding drug treatment: Application Behavioral and Experimental Economics, 52,
of the Theory of Planned Behavior in African- 29–34.
American cocaine users. Addictive Behaviors, https://doi.org/10.1016/j.socec.2014.06.001
39(10),1441–1446. Sawitri, D. R., Hadiyanto, H., & Hadi, S. P. (2015).
https://doi.org/10.1016/j.addbeh.2014.05.012 Pro-Environmental Behavior from a
Bronfman, N. C., Cisternas, P. C., López-vázquez, E., SocialCognitive Theory Perspective. Procedia
Maza, C. De, & Oyanedel, J. C. (2015). Environmental Sciences, 23(Ictcred 2014), 27–
Understanding Attitudes and Pro- 33.
Environmental Behaviors in a Chilean https://doi.org/10.1016/j.proenv.2015.01.005
Community,14133–14152. Schröder, T., & Wolf, I. (2015). Modeling multi-level
https://doi.org/10.3390/su71014133 mechanisms of environmental attitudes and
Gifford, R., & Nilsson, A. (2014). pro-environmental behaviours: The example of carsharing in
concern and behaviour  : A review, 1–17. Berlin. Journal of Environmental Psychology.
https://doi.org/10.1002/ijop.12034 https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2016.03.007
Hamzah, S. (2013). Pendidikan Lingkungan: Schultz, P. W. (2000). Empathizing With Nature  :
Sekelumit Wawasan Pengantar. Bandung: The Effects of Perspective Taking on Concern
Refika Aditama. for Environmental Issues, 56(3), 391–406.
Hung, T., Jan, F., & Yang, C. (2013). Conceptualizing Sparks, P., & Shepherd, R. (1992). Self-Identity and
and measuring environmentally responsible the Theory of Planned Behavior: Assesing the
behaviors from the perspective of community- Role of Identification with “Green
based tourists. JTMA, 36, 454–468. Consumerism.” Social Psychology Quarterly.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2012.09.012 Steg, L., & Vlek, C. (2009). Encouraging pro-
Ittiravivongs, A. (2012). Household Waste Recycling environmental behaviour  : An integrative
Behavior in Thailand  : The Role of review and research agenda. Journal of
Responsibility, 28, 21–26. Environmental Psychology, 29(3), 309–317.
Kaiser, F. G., Oerke, B., & Bogner, F. X. (2007). https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2008.10.004
Behavior-based environmental attitude  : Stern, P. C. (2000). Toward a Coherent Theory of
Development of an instrument for adolescents, Environmentally Significant Behavior, 56(3),
27,242–251. 407–424.
https://doi.org/10.1016/j.jenvp.2007.06.004 Suki, N. M. (2013). Young consumer ecological
Keraf, S. (2010). Etika Lingkungan. Jakarta: Kompas. behaviour The effects of environmental
Kollmuss, A., & Agyeman, J. (2002). Mind the Gap  : knowledge ,. https://doi.org/10.1108/MEQ-02-
Why do people act environmentally and what 2013-0010
are the barriers to pro- environmental Suprapti, N. W. S. (2010). Perilaku Konsumen  :
behavior  ?, (July 2013), 37–41. Pemahaman dasar dan aplikasinya dalam
Kumar, B. (2014). Theory of Planned Behaviour strategi pemasaran. Bali: Udayana University
Approach to Understand the Purchasing Press.
Behaviour for Environmentally ..., (August). Ugulu, I., Sahin, M., & Baslar, S. (2013). High School
Lee, A., Martin, R., Thomas, G., Guillaume, Y., & Students ’ Environmental Attitude  : Scale
Maio, G. R. (2015). Conceptualizing leadership Development and Validation, 5(4), 415–424.
perceptions as attitudes: Using attitude theory to Weiler, A. (2005). Information-Seeking Behavior in
further understand the leadership process. Generation Y Students: Motivation, Critical
Leadership Quarterly. Thinking, and Learning Theory. The Journal of
https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2015.10.003 Academic Librarianship, 31(1), 46–53.
Macovei, I. (2015). Determinants of Consumers ’ Pro- https://doi.org/10.1016/j.acalib.2004.09.009
Environmental Behavior – Toward an
Integrated Model, (August).
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Omran, M. S. (2014). The Effect of Educating
Environmental Ethics on Behavior and Attitude
to Environment Protection. European Online
Journal of Natural and Social Science, 3(3),
141–151.
Rahman, Abdul, A. (2014). Psikologi Sosial (Cetakan
ke). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sapci, O., & Considine, T. (2014). Journal of
Behavioral and Experimental Economics The

Anda mungkin juga menyukai