Simulasi Proses
Simulasi Proses
Oleh:
KELOMPOK 3 SESI 1
Anggota:
Tujuan pendirian pabrik : Metilanilin merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan
dalam industri kimia. Pabrik Metilanilin perlu didirikan karena ketergantungan
Indonesia terus mengimpor bahan dari negara lain, bahkan memungkinkan pendirian
pabrik anilin ini dapat meningkatkan nilai ekspor ke negara lain sehingga menambah
devisa negara. Disamping itu pendirian pabrik metilanilin akan menyerap tenaga kerja
atau bisa memperluas lapangan pekerjaan sekaligus mengurangi pengangguran.
Bahan baku : Bahan baku pembuatan metilanilin yaitu anilin dan metanol. Bahan
baku anilin yang digunakan dalam pembuatan metilanilin didapat dari PT Lautan
Luas, Surabaya, Jawa Timur dengan kapsitas 80.000 ton/tahun. Sedangkan bahan baku
metanol telah diproduksi di Indonesia yaitu Pertamina pulau bunyu dengan kapsitas
330.000 ton/tahun dan PT. Kaltim Metanol Indoesia (KMI) dengan kapsitas 660.000
ton/tahun.
Produk utama : Fasa berat berupa campuran produk pada (MD-03) diumpakan ke
Menara Distilasi 4 (MD-04) untuk dipisahkan hasil produk utama Metilanilin. Fasa
ringan berupa produk utama Metilanilin disimpan pada tangki penyimpanan 1 (T-01).
Produk samping : Fasa berat berupa campuran produk pada (MD-03) diumpakan ke
Menara Distilasi 4 (MD-04) untuk dipisahkan hasil produk kedua Dimetilanilin. Fasa
berat berupa produk samping Dimetilanilin pada (MD-04) disimpan pada tangki
penyimpanan 2 (T-02).
Alur proses naratif dan pfd : Methanol (tangki 1 (T-01) suhu 30 oC) dialirkan
menggunakan pompa menuju vaporizer 1 (VP-01) dan Aniline (tangki 2 (T-02) suhu
30 oC) dialirkan menggunakan pompa menuju vaporizer 2 (VP-02) sampai terjadi
perubahan fasa dari cair menjadi uap untuk metanol pada titik didih 84 oC, dan anilin
pada titik didih 184 oC kemudian Methanol dialirkan menuju Heater 1 (HE-01) dan
Aniline dialirkan menuju Heater 2 (HE-02), dipanaskan sampai suhu 360 oC. Umpan
keluar dari Heater 1 dan Heater 2 diumpankan ke dalam Reactor Fixed Bed Multitube.
Reaksi di dalam reactor berlangsung secara non isothermal dan non adiabatis pada
suhu 360-250 oC. Pada reaksi ini menghasilkan produk campuran, dimana yang
pertama inert Toluene, kedua Metilaniline, ketiga Dimetilanline. Hasil keluar reactor
kemudian diproses tahap selanjutnya yaitu penurunan suhu dan pemurnian produk.
Sebelum dimurnikan, produk berupa campuran hasil keluar Reaktor terlebih dahulu
didinginkan dengan pendigin Cooler 1 (CL-01) dengan suhu 83,3 oC. Selanjutnya
produk dialirkan menuju Menara Distilasi 1 (MD-01) untuk dipisahkan kandungan
methanolnya dengan produknya dimana Methanol yang berupa fasa ringan di recycle
kembali ke umpan masuk reaktor. Fasa berat yang berupa campuran produk pada
(MD-01) diumpankan ke Menara Distilasi 2 (MD-02) untuk dipisahkan kandungan air
dengan produk campuran. Dimana fasa ringan berupa kandungan air diolah kedalam
Unit Pengolahan Lanjutan (UPL). Fasa berat yang berupa campuran produk pada
(MD-02) diumpakan ke Menara Distilasi 3 (MD-03) untuk dipisahkan Aniline dan
Toluene dengan produk campuran. Dimana fasa ringan berupa kandungan Aniline dan
Toluene di purging sebagian utuk memurnikan komponen Aniline yang akan di
recycle ke umpan masuk reaktor. Fasa berat berupa campuran produk pada (MD-03)
diumpakan ke Menara Distilasi 4 (MD-04) untuk dipisahkan hasil produk utama
Metilanilin dan produk kedua Dimetilanilin. Fasa ringan berupa produk Metilanilin
disimpan pada tangki penyimpanan 1 (T-01). Fasa berat berupa produk samping
Dimetilanilin pada (MD-04) disimpan pada tangki penyimpanan 2 (T-02). Produk
hasil pemurnian sebelum disimpan tangki penyimpanan produk didinginkan terlebih
dahulu sampai suhu 40oC.
= $ 128,34/mol produk
= $ 53,12/mol produk