Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KAJIAN PENYAKIT PADEMIK

DOSEN PENGAJAR :
Tori Rihiantoro., SKp.,M.Kep

DISUSUN OLEH :
SASTRA WIJAYA
NIM 1914401083

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


D III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
TOPIK: KAJIAN PENYAKIT ENDEMIK

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan

Pada akhir pembelajaran pokok bahasan ini mahasiswa mampu :


1. Menjelaskan definisi dari penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS, MERS-CoV &
Covid-19.
2. Menjelaskan epidemiologi/prevalensi penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS, MERS-
CoV & Covid-19. di Indonesia dan dunia.
3. Menjelaskan penyebab terjadinya penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS,
MERS-CoV & Covid-19.
4. Menjelaskan tanda, gejala dan hasil pemeriksaan penunjang pada penyakit-penyakit
endemis: Flu burung, SARS, MERS-CoV & Covid-19.
5. Menjelaskan rantai penyebaran/penularan penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS,
MERS-CoV & Covid-19.
6. Menjelaskan pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit endemis: Flu burung,
SARS, MERS-CoV & Covid-19.

Perintah

Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan tugas atau
pertanyaannya!

1. Jelaskan definisi dan penyebab dari penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS, MERS-
CoV & Covid-19.

Penyakit Definisi Penyebab

Flu Burung Flu burung merupakan saluran pernafasan akut yang Disebabkan oleh virus oleh
menyerang organ tubuh, terutama paru-paru. Pada umunya, ifeksi virus influenza tipe A
flu burung menjangkit hewan ternak babi . Virus ini dapat yang berasal dari burung .
dapat menular dengan cepat dari seseorang kepada orang
lain dan sekitarnya .
SARS Infeksi saluran pernafasan berat disertai dengan gejala Ditularkan melalui kontak
saluran pencernaan yang disebabkan oleh coronavirus . dekat, misal pada waktu
merawat pengidap, tinggal satu
rumah atau kontak langsung
dengan sekret/cairan tubuh dari
pengidap suspect atau probable
Penyakit yang menyerang pernafasan yang terjadi akibat Betacoronavirus yang baru
MERS-Cov
virus Corona yang menyerang saluran pernafasan mulai dari ditemukan. Corona virus adalah
yang ringan sampai yang berat . virus terbesar dari semua jenis
virus RNA. Kemungkinan
mekanisme tranmisi spesifikasi
penyakit ini adalah antara
manusia dan hewan sumber
yang belum diketahui dan dapat
terjadi penularan dari manusia
ke manusia .
Covid-19 Virus yang menyerang sistem pernafasan. Virus corona bisa Disebabkan oleh coronavirus,
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernafasan, yaitu kelompok virus yang
infeksi paru-paru yang berat , hingga kematian. menginfeksi sistem pernafasan.
Virus ini juga menyebabkan infeksi pernafasan berat, seperti
pneumonia, middel-East Respiratory Syndrome (MERS)
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
2. Jelaskan penyebab berkembangnya penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS, MERS-
CoV & Covid-19 di dunia dan di Indonesia!
1. Flu burung
–Didunia flu burung mewabah di Asia, Afrika, Timur Tengah dan Eropa .
- Dindonesia Flu burung : 2003 menjadi tahun awal merebaknya penyakit flu
burung di indonesia , setelah mewabah dinegara-negara lain. Kala itu, virus flu
burung mulai terdeteksi ketika terdapat banyaknya ayam yang mati secara tiba-
tiba, dibeberapa daerah. Beberapa bulan sejak fenomena mati mendadak
unggas-unggas tersebut, pemerintahpun mengumumkan bahwa Indonesia
positif terdampak flu burung jenis H5N1.
Menurut data National Vaterinary Research Center, Bogor, pada tahun 2005,
spesies unggas yang terinfeksi virus flu burung H5N1 di Indonesia adalah
ayam petelur (layer) , ayam pedaging (broiler), ayam kampung , bebek entok,
angsa, burung onta, puyuh, burung dara dan babi. Penyebaran virus flu burung
ke manusia terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang sakit atau
lingkungan yang terkombinasi .
2. Sars
-Di dunia SARS pertama kali ditemukan di Guangdong, China, pada tahun 2002
dan baru teridentifikasi di awal tahun 2003. Penyakit ini kemudian menyebar
dengan cepat ke berbagai negara.

Menurut laporan yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003,
ada sebanyak 8.098 orang di seluruh dunia yang terkena SARS dan 774 orang
di antaranya meninggal dunia.
SARS merupakan penyakit menular. Penularan SARS terjadi saat seseorang
tidak sengaja menghirup percikan air liur yang dikeluarkan oleh penderita
SARS saat bersin atau batuk.
3. Middle East Respiratory Syndrome (MERS) adalah penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh virus corona (Middle East respiratory syndrome syndrome,
atau MERS-CoV) yang pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada 2012.
4. Corona
- Virus corona yang pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari
kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Setelah ditelusuri, ternyata
beberapa orang yang terinfeksi memiliki riwayat yang sama, yaitu mengunjungi
pasar basah makanan laut dan hewan lokal di Wuhan.
– DindonesiaPertamakali ditemukan ditemukan pada dua warga depok , jawa barat
awal maret

3. Sebutkan tanda dan gejala dari masing-masing penyakit-penyakit endemis: Flu burung,
SARS, MERS-CoV & Covid-19!

Penyakit Tanda dan gejala

Flu Burung Ketika seseorang terserang virus penyebab flu burung, maka dirinya akan
mengalami gejala yang beragam. Gejala yang timbul bisa ringan, bisa pula
parah yang bisa berpotensi membahayakan nyawa. Berikut beberapa gejala flu
burung yang mungkin dialami pengidapnya:
• Sakit perut.
• Demam tinggi.
• Sakit kepala.
• Nyeri otot.
• Gangguan pernapasan.
• Pendarahan gusi.
• Pendarahan hidung.
• Nyeri dada
SARS Gejala SARS biasanya muncul 2–10 hari setelah seseorang terinfeksi virus
SARS-CoV, tapi bisa juga baru muncul 14 hari setelahnya. Gejala infeksi virus
ini bisa bervariasi pada tiap orang, namun secara umum akan muncul gejala
berupa:
• Demam
• Batuk
• Sesak napas
• Nafsu makan menurun
• Tubuh mudah lelah
• Menggigil
• Sakit kepala
• Nyeri otot
• Diare
• Mual
• Muntah
Gejala SARS mirip dengan gejala flu, tapi dapat memburuk dengan cepat. Pada
sebagian besar kasus, SARS akan berkembang menjadi pneumonia, yaitu
peradangan pada kantong udara di dalam paru-paru. Kondisi ini juga rentan
menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen di sel dan jaringan tubuh).
MERS-Cov MERS akan menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa karena virus
penyebabnya sejenis. Beberapa gejala MERS yang akan terjadi, antara lain:
• Demam.
• Batuk-batuk.
• Napas pendek.
• Gangguan pencernaan, seperti diare, mual, dan muntah.
• Nyeri otot.
Tidak hanya itu, tanda-tanda pneumonia juga sering dialami oleh mereka yang
mengidap MERS. Karena tahap-tahap awal penyakit ini sangat mirip dengan
gejala flu, MERS termasuk penyakit yang sulit dideteksi. Kamu disarankan
untuk mewaspadainya dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala-
gejalanya.
Penting untuk diketahui juga bahwa MERS dengan tingkat keparahan yang
tinggi dapat memicu gagal organ, terutama ginjal dan syok sepsis. Oleh karena
itu, pengidapnya harus menerima perawatan medis darurat di rumah sakit.
Covid-19 Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19.
Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan
hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.

Gejala yang paling umum:


demam
batuk kering
kelelahan
Gejala yang sedikit tidak umum:
rasa tidak nyaman dan nyeri
nyeri tenggorokan
diare
konjungtivitis (mata merah)
sakit kepala
hilangnya indera perasa atau penciuman
ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
Gejala serius:
kesulitan bernapas atau sesak napas
nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak
4. Jelaskan rantai penyebaran/penularan penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS, MERS-CoV
& Covid-19!
Flu burung
dapat menular ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan unggas yang memiliki virus penyebab
flu burung. Ketahui cara penularan virus penyebab flu burung kepada manusia, yaitu:
1. Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terpapar virus penyebab flu
burung. Hindari unggas yang memiliki potensi terpapar flu burung, baik unggas yang masih hidup atau sudah
mati.
2. Penularan flu burung dapat terjadi karena kontak cairan dari unggas yang terpapar virus flu burung
dengan seseorang yang sehat.
3. Ketika memiliki unggas yang dicurigai terpapar virus flu burung, hindari kotoran dan kandang unggas
tersebut. Debu dari kandang unggas yang terpapar dan terhirup dapat menjadi pemicu seseorang tertular
virus penyebab flu burung.
4. Perhatikan tingkat kematangan yang optimal ketika mengonsumsi daging unggas. Konsumsi daging
unggas atau telur dengan tingkat kematangan yang kurang optimal dapat meningkatkan risiko penularan.
5. Penularan virus flu burung dapat terjadi ketika seseorang mandi atau berenang dengan air yang
sudah terpapar virus flu burung.
SARS
bisa ditularkan dari orang ke orang melalui bersin, batuk, ataupun kontak langsung dengan pengidapnya.
Seseorang juga bisa tertular SARS dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi oleh tetesan
pernapasan dari orang yang terinfeksi dan kemudian menyentuh mata, mulut, ataupun hidung individu
normal. Penyakit ini juga diduga dapat menyebar melalui udara, tapi para peneliti belum mengkonfirmasi hal
ini. Faktor lain yang meningkatkan risiko tertular penyakit ini, yakni melakukan perjalanan ke negara lain yang
sedang marak terjadinya penyakit SARS.
MERS-CoV
tidak mudah berpindah antar orang, kecuali jika ada kontak dekat, seperti pemberian perawatan klinis kepada
orang yang terinfeksi tanpa tindakan kebersihan yang ketat. Penularan antar orang terbatas hingga saat ini
dan telah diidentifikasi di antara anggota keluarga, pasien, dan petugas layanan kesehatan. Sementara
sebagian besar kasus MERS yang dilaporkan hingga saat ini telah terjadi di rangkaian perawatan kesehatan,
sejauh ini tidak ada penularan dari manusia ke manusia yang telah didokumentasikan di mana pun di dunia.
COVID-19
adalah melalui tetesan air liur (droplets) atau muntah (fomites), dalam kontak dekat tanpa pelindung.
Transmisi virus corona atau COVID-19 terjadi antara yang telah terinfeksi dengan orang tanpa patogen
penyakit," tulis WHO dalam laporannya.
Penyebaran virus corona COVID-19 lewat dudukan toilet, pegangan pintu kamar mandi, dan wastafel (fecal
shedding) terjadi pada beberapa pasien. Namun penyebaran virus corona atau COVID-19 atau COVID-19
dengan fecal shedding, hingga kini bukan menjadi upaya tranmisi utama.

5. Jelaskan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS,
MERS-CoV & Covid-19!
Penyebaran virus flu burung memang sulit untuk dicegah. Terlepas dari hal itu, kita harus tetap melakukan
hal-hal yang dapat memperkecil risiko penularannya dengan cara berikut:
1. Selalu menjaga kebersihan tangan.
2. Menjaga kebersihan kandang jika memelihara unggas.
3. Memastikan untuk mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak dengan baik, dan
tidak mengonsumsi unggas liar hasil buruan. Pasalnya, belum terjamin kesehatannya.
4. Sebaiknya membeli daging unggas yang sudah dipotong di swalayan atau pasar tradisional yang
kebersihannya terjaga dengan baik. Daging siap makan akan meminimalisir risiko terkena flu burung, karena
tidak perlu repot-repot memotong, mencabuti bulu, atau membersihkan isi perut unggas.
5. Sebisa mungkin, sebaiknya hindari lapak unggas hidup di pasar yang kurang menerapkan
kebersihan dengan baik.
6. Menggunakan masker dan sarung tangan ketika berdekatan dengan unggas, termasuk tempat
pemeliharaanya.
7. Sebaiknya jarak antara tempat pemeliharaan unggas dengan pemukiman, minimal 25 meter.
8. Mencuci tangga atau lebih baik mandi, setelah berdekatan atau memegang unggas.
9. Jangan menyentuh secara langsung unggas yang sudah mati, kotoran maupun jeroannya.
10. Jika membeli daging ayam, sebaiknya tanpa jeroan dan bagian sayap. Pada saat memasak daging
ayam atau telurnya, hendaknya dipastikan panas api mencapai lebih dari 70 derajat celsius.
Cara Mencegah SARS
Cara terbaik untuk mencegah suatu penyakit adalah dengan menghindari sumber penyakit itu sendiri. Begitu
juga dengan pencegahan SARS. Hindari bepergian ke negara-negara yang menjadi lokasi wabah penyakit
SARS atau tinggi pengidap SARS. Selain itu, hindari melakukan kontak langsung secara intensif dengan
orang-orang yang terinfeksi SARS. Hal ini karena kontak langsung merupakan salah satu cara penularan
SARS yang paling umum.
Meski begitu, hal yang paling penting untuk mencegah penyakit akibat virus adalah dengan menjaga pola
hidup kamut tetap sehat. Pola hidup sehat bisa kamu terapkan dengan melakukan hal-hal sederhana, seperti
membiasakan cuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas, terutama bila banyak menyentuh benda.
Cara mencegah SARS lainnya adalah dengan menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus
SARS melalui udara.
Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjangkit MERS, yaitu sebagai berikut:
• Mengenakan masker dan segera mencari petugas medis jika terjadi gejala pernapasan.
• Menjaga kebersihan tangan.
• Menutup hidung dan mulut dengan kertas tisu ketika bersin dan buang kertas tisu kotor di tempat
sampah berpenutup.
• Meningkatkan kekebalan tubuh yang baik dengan menjalani diet yang seimbang, olahraga teratur
istirahat yang cukup, jangan merokok dan hindari konsumsi alkohol.
• Meskipun virus corona dapat bertahan hidup selama beberapa waktu di lingkungan, tetapi virus
tersebut mudah dihancurkan dengan sebagian besar detergen dan agen pembersih.
• Menjaga ventilasi yang baik.
1. Sering-Sering Mencuci Tangan
Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan. Mencuci tangan hingga bersih menggunakan
sabun dan air mengalir efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus, termasuk virus Corona. Pentingnya
menjaga kebersihan tangan membuat Anda memiliki risiko rendah terjangkit berbagai penyakit.
2. Hindari Menyentuh Area Wajah
Virus Corona dapat menyerang tubuh melalui area segitiga wajah, seperti mata, mulut, dan hidung. Area
segitiga wajah rentan tersentuh oleh tangan, sadar atau tanpa disadari. Sangat penting menjaga kebersihan
tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan benda atau bersalaman dengan orang lain.
3. Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan
Menghindari kontak kulit seperti berjabat tangan mampu mencegah penyebaran virus Corona. Untuk saat ini
menghindari kontak adalah cara terbaik. Tangan dan wajah bisa menjadi media penyebaran virus Corona.
4. Jangan Berbagi Barang Pribadi
Virus Corona mampu bertahan di permukaan hingga tiga hari. Penting untuk tidak berbagi peralatan makan,
sedotan, handphone, dan sisir. Gunakan peralatan sendiri demi kesehatan dan mencegah terinfeksi virus
Corona.
5. Etika ketika Bersin dan Batuk
Satu di antara penyebaran virus Corona bisa melalui udara. Ketika Anda bersin dan batuk, tutup mulut dan
hidung agar orang yang ada di sekitar tidak terpapar percikan kelenjar liur. Lebih baik gunakan tisu ketika
menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk. Cuci tangan Anda hingga bersih menggunakan sabun
agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus yang tertinggal di tangan.
6. Bersihkan Perabotan di Rumah
Tak hanya menjaga kebersihan tubuh, kebersihan lingkungan tempat Anda tinggal juga penting. Gunakan
disinfektan untuk membersih perabotan yang ada di rumah. Bersihkan permukaan perabotan rumah yang
rentan tersentuh, seperti gagang pintu, meja, furnitur, laptop, handphone, apa pun, secara teratur. Anda bisa
membuat cairan disinfektan buatan sendiri di rumah menggunakan cairan pemutih dan air. Bersihkan
perabotan rumah Anda cukup dua kali sehari.
7. Jaga Jarak Sosial
Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang efektif adalah jaga jarak sosial. Pemerintah telah
melakukan kampanye jaga jarak fisik atau physical distancing. Dengan menerapkan physical distancing
ketika beraktivitas di luar ruangan atau tempat umum, Anda sudah melakukan satu langkah mencegah
terinfeksi virus Corona. Jaga jarak Anda dengan orang lain sekitar satu meter. Jaga jarak fisik tak hanya
berlaku di tempat umum, di rumah pun juga bisa Anda terapkan.
8. Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia telah membuat peraturan untuk
tidak melakukan aktivitas keramaian selama pandemi virus Corona. Tak hanya tempat umum, seperti tempat
makan, gedung olah raga, tetapi tempat ibadah saat ini harus mengalami dampak tersebut. Tindakan
tersebut adalah upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona. Virus Corona dapat ditularkan melalui
makanan, peralatan, hingga udara. Untuk saat ini, dianjurkan lebih baik melakukan aktivitas di rumah agar
pandemi virus Corona cepat berlalu.
9. Mencuci Bahan Makanan
Selain mencuci tangan, mencuci bahan makanan juga penting dilakukan. Rendam bahan makanan, seperti
buah-buah dan sayur-sayuran menggunakan larutan hidrogen peroksida atau cuka putih yang aman untuk
makanan. Simpan di kulkas atau lemari es agar bahan makanan tetap segar ketika ingin dikonsumsi. Selain
untuk membersihkan, larutan yang digunakan sebagai mencuci memiliki sifat antibakteri yang mampu
mengatasi bakteri yang ada di bahan makanan.
6. Jelaskan pengobatan pada penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS, MERS-CoV &
Covid-19!
Pengobatan Flu Burung
Ketika seseorang mengidap flu burung, biasanya mereka akan dirawat di ruang isolasi. Tujuannya jelas,
untuk meminimalisir terjadinya penularan. Selain itu, mereka juga dianjurkan untuk minum banyak cairan,
mengonsumsi makanan sehat, istirahat, dan minum obat pereda rasa sakit, dokter juga biasanya akan
meresepkan obat-obatan antivirus dan antinyeri agar penyakit tidak berkembang makin parah. Pemberian
obat antivirus juga bertujuan mencegah terjadinya komplikasi dan membuat peluang hidup pasien tetap
besar.

Andaikan flu burung sudah menimbulkan komplikasi, maka penanganannya akan disesuaikan dengan
komplikasi yang timbul, contohnya pneumonia. Pasien yang mengalami kondisi ini biasanya harus dibantu
dengan ventilator di rumah sakit untuk membantu mengurangi kesulitan bernapas. Selain itu, pemberian
obat-obatan antibiotik harus terus dilakukan sampai pneumonia sembuh.
Cara Mengobati SARS
Sayangnya, belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan SARS hingga saat ini. Jadi tujuan pengobatan
SARS dilakukan adalah untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kamu, sehingga mampu
menjinakkan virus tersebut. Pengobatan yang biasanya dilakukan, antara lain dengan memastikan ventilasi
memadai, memberikan oksigen, fisioterapi, antiobiotik, dan obat-obatan antivirus.
Perlu diketahui, obat-obatan antivirus tidak akan menghilangkan virus SARS yang ada di dalam tubuh kamu,
melainkan mencegah virus-virus lain menginfeksi dan menyebabkan penyakit lain yang tidak diinginkan.
Bagi pengidap yang mengalami gejala pneumonia, dokter biasanya juga akan memberikan resep obat
tambahan berupa steroid anti-inflamasi.
Pengobatan MERS
Belum terdapat pengobatan spesifik dan belum terdapat vaksin. Umumnya, langkah penanganan dari dokter
akan dilakukan berdasarkan gejala yang dialami oleh pengidap serta kondisi kesehatannya
Hingga hari ini, belum ada vaksin atau obat khusus untuk COVID-19. Saat ini, penanganan untuk virus ini
sedang diteliti dan akan diuji melalui uji klinis. Organisasi Kesehatan Dunia

Anda mungkin juga menyukai