Anda di halaman 1dari 11

Laporan Hasil Observasi

Manajemen Sarana Prasarana SMP Negeri 3 Kamal


Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester matakuliah Dasar-dasar
Manajemen yang diampu oleh bapak Abdul Rosid S. Pd, M. Pd.

Oleh:
Khoiril Ilmiah
170621100057

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGAM STUDI BAHASA INDONESIA
Desember, 2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sarana dan prasarana merupakan salah satu aspek penting yang harus
dimiliki oleh sekolah demi terwujudnya kelancaran kegiatan belajar mengajar di
sekolah tertentu. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah merupakan faktor
pendukung terlaksananya program sekoah. Sarana dan prasarana yang dimiliki
sekolah hendaknya dikelola dengan baik, dengan tujuan jika warga sekolah
hendak memerlukan atau menggunakakannya, maka sarana dan prasarana
tersebut dalam keadaan siap pakai. Oleh karena itu , penjadwalan penggunaan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana menjadi unsur penting untuk hal
tersebut. Guna mengoptimalkan penyediaan, pendayagunaan, perawatan, dan
pengendalian sarana dan prasarana, sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian
untuk mengatur dan mengurus sekolah menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi
dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku. Sarana dan prasarana yang baik juga akan
berdampak baik mutu pendidikan, begitu juga sebaliknya. Sesuai dengan
paparan diatas, laporan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem
manajemen sarana prasarana di SMP Negeri 3 Kamal di daerah Kamal,
Bangkalan, Madura.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 3 Kamal?
2. Bagaimana sistem pengadaan sarana dan prasarana di SMP 3 Kamal?
3. Bagaimana inventarisasi sarana dan prasarana di sekolah?
4. Bagaimana sistem pemeliharaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 3
Kamal?
5. Bagaimana sistem penghapusan sarana dan prasarana di SMP Negeri 3
Kamal?
6. Apa saja hambatan yang dialami dalam manajemen sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah?.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sarana dan prasarana apa saja yang sudah dimiliki oleh
SMP Negeri 3 Kamal
2. Untuk mengetahui sistem pengadaan sarana dan prasarana di SMP Negeri
3 Kamal
3. Untuk mengetahu bagaimana sistem inventarisasi di sekolah
4. Untuk mengetahui sistem pemeliharaan sarana dan prasarana di SMP
Negeri 3 Kamal.
5. Untuk mengetahui sistem penghapusan sarana dan prasarana di SMP
Negeri 3 Kamal
6. Untuk mengetahui hambatan dalam manajemen sarana dan prasarana di
sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sarana dan Prasarana yang Dimiliki Sekolah


Dari hasil observasi wawancara dengan kepala bagian sarana prasarana di
SMP Negeri 3 Kamal yakni, bapak Syaiful Hidayat, beliau memaparkan sebagai
berikut mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah:
Untuk sarana prasarana yang sudah dimiliki sekolah meliputi:
a. Gedung
Gedung tersebut tentunya merupakan komponen utama untuk melakukan
suatu kegiatan yang berkaitan dengan belajar mengajar disekolah. Didalam
gedung terdapat rincian ruangan sebagai berikut:
 Ruang kelas
Dari paparan narasumber, SMP Negeri 3 Kamal ini menggunakan kelas
paralel. Saat ini, terdapat 16 kelas dengan rincian; 5 kelas terdiri dari siswa
kelas VII, 5 kelas terdiri dari siswa kelas VIII, dan VI kelas terdiri dari
siswa kelas IX. Untuk jumlah kelas mengalami penyusutan dari tahun
kemaren karena jumlah peserta didik yang berkurang. Pada tahun
sebelumnya jumlah ruang kelas yang terdapat di SMP Negeri 3 Kamal ini
adalah 18 kelas.
 Kantor
Untuk ruang kepala sekolah dan ruang guru terdapat dibagian utama
sekolah. Ruang kepala sekolah sekolah hampir menjadi satu ruang dengan
ruang guru.
 Perpustakaan
Disekolah ini juga terdapat perpustakaan yaang minimalis, terletak dilantai
dua sebelah kanan sekolah.
 Musholla
Untuk musholla di sekolah ini lumayan luas terletak dibagian depan
samping kanan sekolah.
 Ruang TIK
Sekolah ini juga memiliki Lab/ ruang TIK yang juga terletak di lantai dua
dari sekolahan. Lab TIK ini sendiri dibawah pengawasan penuh guru TIK
yaitu pak Yoyok dan pak Mahri.
b. Lapangan
Disekolah ini terdapat lapangan bola basket yang cukup luas, yang mana
lapangan itu juga biasanya digunakan menjadi lapangan futsal bagi siswa di
sekolah tersebut. Selain itu, dilantai dua bersebelahan dengan ruang
perpustakaan juga terdapat ruangan yang ditempata sebagai olahraga tenis meja.
 Taman
Di depan sekolah ini sendiri juga terdapat taman yang memiliki tanaman
yang cukup bervariasi yang terawat rapi oleh tukang kebun.
c. Perlengkapan
Untuk perlengkapan pembelajaran di sekolah ini terdapat 3 buah proyektor
yang disimpan rapi di kantor sekolah. Dan diperuntukkan untuk matapelajaran
tertentu secara bergilir. Selebihnya sistem pembelajaran di sekolah ini masih
menggunakan media papan tulis. Untuk perlengkapan di dalam kelas tentunya
terdapat papan tulis, meja dan kursi sesuai dengan jumlah siswa.

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana


Barnawi dan Arifin (2012) berpendapat pengadaan sarana dan prasarana
merupakan serangkaian kegiatan yang menyediakan berbagai jenis sarana dan
prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah adalah segala
kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau
jasa berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan
pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
Pengadaan sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan berbagai
alternatif. Yaitu; Pembelian, Pembuatan atau produksi sendiri, penerimaaan hibah
atau bantuan, penyewaan, pinjaman, perbaikan atau rekondisi, dll. Untuk
pengadaan sarana dan prasarana di SMP Negeri 3 Kamal, pak Syaiful Hidayat
dibantu oleh Pak Yanto seornag guru di SMP Negeri 3 Kamal juga, beliau
membantu waka sarana prasarana ini dalam kegiatan perencanaan, misalnya
mencatat apa saja yang diperlukan oleh sekolah. Berikut manajemen pengadaan
sarana dan prasarana di SMP Negeri 3 Kamal;

a. Pembelian
Pembelian ini dilakukan oleh sekolah untuk memenuhi sarana prasarana yang
memang sangat diperlukan oleh sekolah (urgent). Pembelian juga dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan yang memerlukan anggaran tidak terlalu besar atau
disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Misalnya untuk membeli ATK,dll.

b. Pembuatan Produksi Sendiri


Di sekolah ini belum ada pemenuhan kebutuhan atau pengadaan sarana dan
prasaran yang diperoleh dari hasil produksi sendiri. Narasumber mengatakan, hal
tersebut perlu waktu yang cukup banyak, perlu modal sekaligus memerlukan
sumber daya yang mampu. Karena hal tersebut cukup rumit sehinga pengadaan
dari hasil produksi sendiri belum diadakan.

c. Peminjaman
Beberapa sarana dan prasarana dari SMP Negeri 3 Kamal juga berasal dari
peminjaman. Beberapa meminjam bukan karena ketidaktersediaan barang, namun
karena jumlah barang yang diperlukan masih kurang. Seperti halnya alat
pemotong rumput yang memang sebelumnya sekolah sudah memiliki satu buah
alat pemotong rumput. Sehingga, sekolah meminjam satu alat pemotong rumput
lagi ke kepala desa.

d. Perbaikan atau Rekondisi


Nurabadi (2014: 42) menyatakan perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana
dan prasarana pendidikan dengan jalan memperbaiki sarana dan prasarana yang
telah mengalami krusakan, baik dengan perbaikan satu unit sarana dan prasarana
maupun dengan jalan penukaran instrumen yang baik diantara instrumen sarana
dan prasarana yang rusak. Hingga akhirnya sarana dan prasarana tersebut bisa
difungsikan kembali sebagaimana mestinya.
Untuk perbaikan sarana dan prasana di SMP Negeri 3 Kamal adalah
kondisional. Sarana-dan prasarana yang biasanya diperbaiki di sekolah ini adalah
plavon yang bocor, kursi atau meja yang rusaknya tidak terlalu parah. Sekarang
ini juga sedang diadakan rekondisi tiga ruang kelas dibawah tanggung jawab
langsung kontraktor.

3. Inventarisasi Sarana dan Prasarana

Menurut paparan yang dikemukakan waka sarana dan prasarana SMP Negeri 3
kamal inventarisasi ini sangat diperlukan. Mulai dari pencatatan sarana prasarana
apa saja, hingga buku peminjaman sarana prasarana sekolah. Beliau berpendapat
bahwa hal tersebut diperlukan untuk mencegah beberapa barang agar tidak hilang
atau tidak terdeteksi dimana keberadaannya. Tanpa adanya hal tersebut beliau
juga mengatakan bahwa beliau akan kewalahan dalam mengurusu seluruh sarana
dan prasarana sekolah.

4. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana


Nurabadi (2014:67) mengemukakan empat macam pekerjaan pemeliharaan,
yaitu: (1) perawatan terus menerus, seperti pembersihan saluran drainase dan kaca
jendela; (2) perawatan berkala, seperti pengacatan tembok dan perbaikan mebel;
(3) perawatan darurat, yakni dilakukan terhadap kerusakan yang jika ditunda akan
mengakibatkan hal yang merugikan; (4) perawatan yang dilakukan pada selang
waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa
kriteria.
Dari penjelasan singkat diatas, maka pemeliharaan dapat dilakukan dengan
empat alternatif, yaitu; (1) pemeliharaan terus menerus, (2) pemeliharaan berkala,
(3), pemeliharaan darurat, dan (4) pemeliharaan preventif. Untuk manajemen
pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah SMP Negeri 3 Kamal sudah
menerapkan hal tersebut, berikut paparan hasil wawancara dengan narasumber;
a. Pemeliharaan Terus menerus
Pemeliharaan terus menerus ini mencakup kebersihan kelas, kebersihan kaca
jendela,perawatan komputer di ruang TIK, pendataan buku perpustakaan,
penaruhan barang ditempatnya yang semula seusai dipakai dan lain-lain.

b. Pemeliharaan Berkala
Pemeliharaan berkala ini meliputi pengecatan tembok sekolah setiap satu
tahun atau dua tahun sekali, pendataan kerusakan setiap bulan, dan lain-lain

c. Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan darurat ini seperti perbaikan pada plavon yang bocor baru-baru
ini. Jika hal tersebut tidak diperbaiki secara cepat maka kemungkinan mampu
memperburuk atau memperparah keadaan. Bisa jadi tetesan dari air tersebut
mengenai sarana prasarana yang lain dan mengakibatkan kerusakan di sarana
yang lain.

d. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif ini dilakukan dengan pengadaan kerja bakti setiap 2
minggu sekali oleh siswa untuk memelihara sarana dan prasarana di sekolah agar
tetap terjaga dengan baik

Narasumber menjelaskan untuk pemeliharaan sarana prasarana di SMP


Negeri 3 Kamal ini sendiri pada hakikatnya di sesuaikan dengan kebutuhan
sekolah.

5. Penghapusan Sarana dan Prasarana


Pengahapusan adalah suatu aktivitas manajemen sarana dan prasarana
pendidikan yang bermaksud untuk meniadakan barang-barang inventaris lembaga
dengan mengikuti tata kaidah , perundang-undangan, dan peraturan yang berlaku.
Untuk penghapusan sarana dan prasarana di SMP Negeri 3 Kamal ini pak
Syaiful Hidayat dibantu oleh pak Yanto selaku panitia penghapusan. Belaiu yang
mencatat dan memberikan nomor dari barang- barang yang menglami
penghapusan. Pak Syaiful Hidayat juga mengemukakan; barang yang dihapus dari
sekolah adalah barang yang memang benar-benar sudah tidak bisa difungsikan
lagi atau barang tersebut memang sudah tidak relevan untuk digunakan sebagai
penunjang kegiatan belajar mengajar.
Untuk tahun ini di sekolah SMP Negeri 3 kamala ini belum ada penghapusan
barang. Penghapusan barang masih dilakukan di tahun-tahun sebelumnya saja.
Pak Syaiful juga mengatakan, meskipun belum ada penghapusan,namun saat ini di
sekolah menyimpan banyak sekali kursi dan meja yang rusak digudang, untuk
kelanjutan dari hal tersebut masih menunggu kebijakan dari kepala sekolah.
6. Hambatan Manajemen Sarana dan Prasarana
Hambatan ang dialami dalam manajemen sarana dan prasarana di sekolah ini
adalah kurangnya kesadaran bahwa pemeliharaan sarana prasarana yang pada
hakikatnya merupakan tanggung jawab bersama, masih seakan-akan dibebankan
pada orang tertentu saja. Hal tersebut cukup membuat waka sarana dan prasarana
mengalami kewalahan. Tak jarang juga siswa ikut diterjunkan untuk merawat
sarana dan prasarana, apalagi saat musim penghujan seperti ini ruang-ruang kelas
di sekolah masih sering tergenang banjir.
Hambatan yang kedua adalah masalah dana, untuk pengadaan barang-barang
yang harganya relatif mahal pengeluaran dananya cenderung sulit. Oleh karena itu
narasumber mengaku dengan adanya hal tersebut, maka beliau harus mencari
alternatif se efisien mungkin.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sarana dan prasarana merupakan aspek penting dalam penunjang kelancaran
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan manajemen pendidikan sarana
prasarana meliputi pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Pengadaan bisa
diperoleh melalui pembeliaan, peminjaman, penyewaan, hasil produksi sendiri,
rekondisi dan lain. Sistem pemeliharaan ada empat, yaitu; pemeliharaan terus
menerus, pemeliharaan berkala, pemeliharaan darurat dan pemeliharaan preventif.
Penghapusan barang dilakukan jika barang memang benar-benar sudah tidak bisa
difungsikan atau sudah tidak relevan jika digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar. Hambatan yang dialami dalam manajemen pendidikan adalah
kurangnya kesadaran sumber daya manusia di sekolah dan minimnya dana yang
tersedia.

B. Saran
Ketika melakukan obsservasi hendaknya menjalin komunikasi yang baik
dengan narasumber agar kegiatan wawancara dengan narasumber mampu berjalan
dengan baik.
Daftar Pustaka
Literatur:
Aedi, Nur. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pendidikan.Bandung: Pustaka
Cendikia Utama

Wawancara
Narasumber: Bapak Syaiful Hidayat Wakil kepala sarana dan prasarana SMP
Negeri 3 Kamal.
LAMPIRAN

Proses
Proses wawancara
wawancara dengan
dengan waka sarana
prasarana
prasarana SMPN
SMPN 33 KAMAL
KAMAL (Bapak Syaiful Dokumentasi selepas wawancara
(Bapak Syaiful Hidayat) (foto bersama dengan bapak syaiful
H)
dan waka humas SMPN 3 Kamal)

Pepustakaan SMPN 3 KAMAL Penjaga perpustakaan SMPN 3 KAMAL

Pengecatan tongkat yang dilakukan para Ruang Tenis Meja


guru

Anda mungkin juga menyukai