Sap Perawatan Leukimia New
Sap Perawatan Leukimia New
Disusun Oleh :
1. STIKES BANYUWANGI
2. UNIVERSITAS JEMBER
3. UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4. STIKES ICME JOMBANG
5. STIKES KENDEDES
6. UNIPDU JOMBANG
7. STIKES MATARAM
1. STIKES BANYUWANGI
2. UNIVERSITAS JEMBER
3. UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4. STIKES ICME JOMBANG
5. STIKES KENDEDES
6. UNIPDU JOMBANG
7. STIKES MATARAM
(............................................) (...........................................)
Kepala Ruangan
(.....................................)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Leukemia (Kanker Darah)
Pokok Pembahasan :Definisi, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, cara
perawatan dan penatalaksanaannya
Sasaran : Semua Pasien dan keluarga pasien di ruang 27
Tempat : Ruang 27
Hari/Tanggal : Kamis, 12 Desember 2019
Waktu : 1 x 30 menit
Penyuluh : Feny Isnandiyah, Oktavia Indriyani, dan Risa Damayanti
III. SASARAN
Pasien dan keluarga pasien
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. MEDIA
LCD
Laptop
Leaflet
1. DEFINISI
Suatu gangguan atau kelainanan darah yang diturunkan dengan ditandai
anemia, perdarahan dan infeksi.
Leukemia Akut adalah suatu keganasan primer sumsum tulang yang
berakibat terdesaknya komponen darah abnormal (blastosit), disertai penyebaran
ke organ-organ lain. (Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Kesehatan Fakultas
Kedokteran Unair & RSUD dr Soetomo Surabaya,2010).
Leukimia akut adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa
proliferasi patologis sel hemopoitik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan
sum-sum tulang dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke
jaringan tubuh lain (Kapita Selekta Kedokteran 2, Tahun 2010)
2. KLASIFIKASI LEUKEMIA
1. Acute Myelogenous Leukemia (AML)
AML mengenai sel stem hematopoetik yang kelak berdiferensiasi ke
semua sel mieloid; monosit, granulosit (basofil, netrofil, eosinofil), eritrosit,
dan trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena. Insidensi meningkat sesuai
dengan bertambahnya usia. Merupakan leukemia nonlimfositik yang paling
sering terjadi.
2. Leukemia Mielogenus Kronis (CML)
CMLjuga dimasukkan dalam sistem keganasan sel stem mieloid. Namu
lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih
ringan. CML jarang menyerang individu dibawah 20 tahun. Manifestasi mirip
dengan gambaran CML tetapi dengan tanda dan gejala yang lebih ringan.
Pasien menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan leukosit
kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar.
3. Leukemia Limfositik Kronis (CLL)
CLL merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 – 70 tahun.
Manifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala. Penyakit baru terdiagnosa
saat pemeriksaan fisik atau penanganan penyakit.
4. Leukemia Limfositik Akut (ALL)
ALL dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi pada
anak-anak, laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Puncak insiden
usia 4 tahun, setelah usia 15 tahun. ALL jarang terjadi. Limfosit immatur
berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer sehingga mengganggu
perkembangan sel normal.
3. PENYEBAB LEUKEMIA
1. Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (
T cell leukemia-lymphoma virus/HTLV)
2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker sebelumnya
3. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol, fenilbutazon,
dan agen anti neoplastik.
4. Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol
5. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot
6. Kelainan kromosom : Sindrom Bloom’s, trisomi 21 (Sindrom Down’s),
Trisomi G (Sindrom Klinefelter’s), Sindrom fanconi’s, Kromosom
Philadelphia positif, Telangiektasis ataksia.
5. KOMPLIKASI
a. Gagal sumsum tulang
b. Infeksi
c. Hepatomegali
d. Splenomegali
e. Limfadenopa
7. CARA PERAWATAN
Perawatan di Rumah :
a. Mendukung klien tetap beraktivitas.
b. Monitor reaksi klien setelah beraktivitas.
c. Berikan makanan tinggi asam folat (kacang-kacangan, sayuran, berwarna
hijau, daging), vitamin C.
d. Ijinkan penderita untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan.
e. Perbaiki gizi saat selera makan penderita meningkat.
Tindakan saat terjadi kekambuhan :
Pada umum nya serangan yang timbul adalah pusing, pucat dan sesak nafas,
hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Segera ambil posisi nyaman dengan tinggikan kepala di tempat tidur.
b. Hindari kerumunan orang.
c. Sirkulasi udara yang cukup.
d. Kalau tanda tidakberkurang bawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA