KTI Revisi Neng
KTI Revisi Neng
Disusun Oleh :
NISN : 0020830242
Karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Sistem Full Day School Terhadap
Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 3 Cimahi ” diajukan sebagai syarat kelulusan kelas
XII di SMA Negeri 3 Cimahi. Karya tulis ilmiah ini penulis susun dengan sebenar-
benarnya.
Menyetujui :
NIP. 197008251994032006
Mengetahui :
I
KATA PENGANTAR
Puji Syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul “Pengaruh Sistem Full Day School Terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMA Negeri 3 Cimahi ” dengan baik. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benderang seperti sekarang ini.
Penulisan karya ilmiah ini diajukan dalam rangka memenuhi syarat kelulusan kelas
XII di SMA Negeri 3 Cimahi. Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tentunya
penulis mendapat doa, dukungan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
II
Penulis
NISN: 0020830242
III
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................I
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. II
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................ ix
ABSTRAK.............................................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
2.2.1 Hipotesis........................................................................................................................18
vii
3.1 Jenis Penelitian....................................................................................................................21
4.2 Pembahasan..........................................................................................................................32
5.1 Kesimpulan............................................................................................................................37
5.2 Saran-saran...........................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................39
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 41
viii
DAFTAR TABEL
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
ABSTRAK
Neng Sari Ratna Widya Ningsih.Pengaruh Full Day School Terhadap Prestasi Belajar
Siswa. Kelas XII IPS 2. Syarat Kelulusan.SMA Negeri 3 Cimahi.
Karya Tulis Ilmiah ini mengangkat tema pengaruh sistem full day school terhadap
prestasi belajar siswa di SMA Negeri 3 Cimahi. Hal tersebut dilatar belakangi oleh
munculnya sistem full day school sebagai bentul alternatif dalam upaya memperbaiki
manajemen pendidikan dan merupakan tuntutan kebutuhan masyarakat serta
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah
Sistem Pendidikan Full Day School yang diterapkan di sekolah akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang
bertujuan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan pengaruh Full Day
School terhadap prestasi belajar siswa yang dilakukan di jenjang sekolah menengah
yaitu SMA Negeri 3 Cimahi. Serta dapat memberikan saran yang positif kepada
seluruh warga sekolah baik yang dilakukan melalui keteladanan, bimbingan maupun
pendidikan yang dilakukan melalui proses belajar mengajar dalam upaya membentuk
dan meningkatkan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 3 Cimahi.
Pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan yang dilakukan dengan
cara observasi dan penyebaran angket. Penyebaran angket diajukan kepada 100
orang siswa SMA Negeri 3 Cimahi yang dilakukan secara random sampling dan
dijadikan objek penelitian. Dalam pengumpulan data baik hasil observasi maupun
xii
penyebaran angket, seluruh pertanyaan yang diajukan dapat dijawab sesuai kondisi
dan kenyataan yang sebenarnya di SMA Negeri 3 Cimahi, sehingga data yang
terkumpul dapat dijadikan sebagai sumber yang akurat dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat data yang positif antara
penerapan sistem Full day School yang signifikan dengan pengaruhnya bagi prestasi
belajar siswa SMA Negeri 3 Cimahi. Full Day School akan mampu mempengaruhi
prestasi belajar siswa jika sekolah menyesuaikan sarana dan prasarana yang ada
dengan kebutuhan siswa, kurikulum, kreatifitas guru maupun keadaan siswa.
Penulis
NISN : 0020830242
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi dan modernisasi dewasa ini
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini harus di dukung dengan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan bermutu. Untuk meningkatkan kualitas dan
mutu Sumber Daya Manusia (SDM) bisa dilakukan dengan cara peningkatan mutu
pendidikan. Pendidikan sendiri merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap
Individu karena dengan adanya pendidikan manusia akan memperoleh kesejahteraan
didalam hidupnya. Menurut Brown (dalam Abu Ahmadi,2016: 85) Pendidikan adalah
proses secara sadar di mana perubahan didalam tingkah laku dihasilkan di dalam diri
melalui kelompok. Pendidikan juga sebagai salah satu upaya untuk menciptakan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berguna bagi bangsa dan negara.1
Menurut agama islam (dalam H. Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, 2001:99), tujuan
pendidikan ialah membentuk manusia supaya sehat, cerdas, patuh dan tunduk kepada
perintah Tuhan serta menjauhi larangannya.2 Secara umum tujuan pendidikan juga
adalah untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa,
sesuai dalam UUD 1945 pada alenia ke-4, melalui bidang pendidikan dapat membantu
memajukan kesejahteraan, terutama dalam dunia pendidikan, karena setiap individu
memiliki hak untuk memperoleh pendidikan yang layak, sesuai yang tercantum di UUD
1945 pada bab XA tentang Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu hak
dasar sebagai warga Negara.3
Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang berbunyi : “Setiap warga Negara berhak
mendapatkan pendidikan”. Selanjutnya dikuti pasal 31 ayat (2) yang berbunyi : “Setiap
warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”.4
Berdasarkan pasal yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan,
merupakan suatu keharusan bagi masyarakat yang bernegara, pemerintah juga terus
memperbarui program-program pendidikan agar kedepannya lebih bermutu dan dapat
membantu masyarakat, baik dari segi ekonomi maupun prestasi yang di raih setiap
siswa nya.
1
4 Republik Indonesia. 2002. UUD NRI Tahun 1945. Jakarta : Sinar Grafika
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2008 pasal 3 ayat 2 tentang wajib
belajar yaitu berbunyi “Penyelenggaran wajib belajar pada jalur formal dilaksanakan
minimal pada jenjang pendidikan dasar yang meliputi SD, MI, SMP, MTs dan bentuk
lain yang sederajat”.5 Adanya program pemerintah tersebut yang mewajibkan setiap
warga negaranya yaitu wajib belajar 9 tahun, merupakan suatu cara untuk membuat
individu memiliki pengetahuan yang cukup dan tidak tertinggal dengan pesatnya
perkembangan zaman.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional yaitu wajib memegang
beberapa prinsip, yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan
berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, dan nilai moral.6 Terciptanya suatu pendidikan yang berkualitas tentu
perlu memperhatikan beberapa aspek, diantaranya mengikuti sesuai program yang di
keluarkan pemerintah, khusus di dunia pendidikan begitu banyak program-program
yang di gagas salah satunya program pembaruan kurikulum yang dilakukan oleh
pemerintah untuk menunjang mutu pendidikan di Indonesia, diantaranya Kurikulum
2006 (KTSP), Kurikulum 2013 dan kurikulum 2013 revisi. Pemerintah melakukan
perubahan kurikulum tersebut guna meningkatkan kualitas pendidikan. Tidak hanya itu,
belum lama ini pemerintah juga mengeluarkan program pendidikan baru yaitu 5 hari
sekolah atau disebut Full Day School, berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor
23 Tahun 2017 pasal 2 yang berbunyi “Hari Sekolah dilaksanakan 8 jam dalam 1 hari
atau 40 jam selama 5 hari dalam 1 minggu”.7
Menurut Muslihin Al Hafizh ( dalam Annisa, 2014: 10) menyatakan jika Full Day
School ditinjau dari aspek kelembagaan, kepemimpinan, dan manajemen nya
mengacu pada konsep yang mengedepankan kemuliaan akhlak dan prestasi akademik
non akademik.8 Tentu SMA Negeri 3 Cimahi mempunyai tujuan dengan diadakanya
program tersebut sejak lama di sekolah, tidak hanya prestasi akademik dan non
akademik tentu pihak sekolah juga mengedepankan ahklak setiap siswa-siswi nya agar
menjadi insan yang bertaqwa. Lama nya penggunaan program tersebut tentu memiliki
andil dalam prestasi siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji “Pengaruh
Program Full Day School Terhadap Prestasi Belajar Siswa”.
2
8 Huda, Nurul . 2017. Sistem Pembelajaran “Full Day School” dalam Pembentukan Karakter Disiplin
Shalat Siswa. Surabaya: Rineka Cipta
1) Apakah ada pengaruh program Full Day School terhadap prestasi belajar siswa
di SMA Negeri 3 Cimahi ?
2) Seberapa besar pengaruh program Full Day School terhadap prestasi belajar
siswa di SMA Negeri 3 Cimahi?
3) Apakah ada hubungan program full day school terhadap prestasi belajar siswa
di SMA Negeri 3 Cimahi ?
1.3.2.1.Bagi Penulis :
3
1.3.2.3 . Bagi Sekolah :
4
1.5 Sistematika Penulisan
1. Bagian Pendahuluan
Bagian ini biasanya berisi :
a. Halaman Judul
Judul ditulis untuk mngetahui garis besar isi Karya Tulis Ilmiah ini. Judul
ditulis dengan huruf capital biasanya diletakkan ditengah halaman
bagian atas.
b. Halaman Pengesahan
Berisi persetujuan dari pembimbing, wali kelas dan kepada sekolah dari
SMA Negeri 3 Cimahi.
c. Kata Pengantar
Menguraikan dengan singkat alasan dan tujuan penyusunan karya tulis
ilmiah, dan ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
d. Daftar Isi
Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang isi pokok karya tulis
ilmiah ini, sehingga harus mencantumkan dengan jelas urutan bab dan
sub-bab, serta seluruh lampiran yang ada dengan nomor halaman
masing-masing
e. Daftar Tabel,Bagan dan Lampiran
Gambaran mengenai susunan tabel dan bagan yang terdapat dalam isi
karya tulis ilmiah ini dengan mencantumkan nomor urut dan halaman
dengan jelas. Serta menguraikan instrument-instrumen penelitian
berupa lampiran yang digunakan.
f. Halaman Abstrak
Berisi masalah pokok pada karya tulis ilmiah ini.
2. Bagian isi
Secara umum, bagian ini terdiri dari :
a. BAB I. Pendahuluan
Memaparkan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan karya tulis ilmiah, metode penulisan seta
sistematika penulisan karya tulis ilmiah yang digunakan.
b. BAB II. Landasan teori
5
Berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan pengaruh Full Day
School terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 3 Cimahi dan
konsep yang mendasari perumusan hipotesis.
c. BAB III.Metodologi Penelitian
Penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan dan alasan
metode yang dipilih, serta memberikan gambaran pelaksanaan
penelitian dan instrument yang digunakan.
d. BAB IV.Pembahasan
Berisi tentang data-data hasil penelitian yang diperoleh maupun data
tertulis yang diambil dari buku-buku terkait.
e. BAB IV.Penutup
1) Kesimpulan berisi tentang rangkuman atau poin terpenting
dari hasil pembahasan pada karya tulis ilmiah
2) Saran berisi tentang permintaan penulis kepada pembaca.
3. Daftar pustaka
Berisi sumber-sumber yang diajadikan acuan dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini.
4. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
9 Jhon Echlos, Kamus Inggris Indonesia ( Jakarta: Gramedia, Cet XXV, 2012) h.259,165,504
10 Sismanto, http://mkpd.wordpress.com/2007/05/21/menakar-kapitali-sasi%E2%80%9Cfull-
dayschool% E2%80%9D/. di akses pada hari Senin,09 Desember 2019 .
2.1.1.1 Latar Belakang Munculnya Sistem Full day school
Munculnya sistem pendidikan Full day school di Indonesia diawali dengan
menjamunya istilah sekolah unggulan sekitar tahun 1990-an, yang banyak
dipelopori oleh sekolah-sekolah swasta termasuk sekolah-sekolah berlabel Islam.
Dalam pengertian yang ideal sekolah unggul adalah sekolah yang fokus pada
kualitas proses pembelajaran bergantung pada sistem pembelajarannya. Namun
faktanya sekolah unggul biasanya ditandai dengan biaya yang mahal, fasilitas
yang lengkap dan serba mewah, elit, lain dari pada yang lain, serta tenaga-tenaga
pengajar yang “professional” walaupun keadaan ini sebenarnya tidak menjamin
kualitas pendidikan yang dihasilkan.11
Term unggulan ini yang kemudian dikembangkan oleh para pengelola di
sekolah-sekolah menjadi bentuk yang lebih beragam menjadi trade mark,
diantaranya Full day school. Sistem Full day school yang biasanya diterapkan
mulai pukul 07.00-15.00 membuat anak yang banyak menghabiskan waktunya
dilingkungan sekolah bersama teman-temannya. Selain waktu yang lebih banyak
biasanya sekolah dengan sistem ini tidak terlepas dari biaya yang dikeluarkan
perbulannya bagi setiap orang tua yang memasukkan anaknya di sekolah full day,
karena biasanya sekolah yang menerapkan Full day school biayanya jauh lebih
mahal dari sekolah yang masuk biasa. Hal tersebut disebabkan karena kualitas
dan kuantitas yang dimiliki sekolah dengan sistem Full day school jauh lebih
lengkap dan lebih baik.
Meskipun memiliki rentan waktu yang lebih panjang yaitu dari pagi sampai sore,
sistem ini masih bisa diterapkan di Indonesia dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang ada. Sebagaimana dijelaskan dalam
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi bahwa setiap jenjang
pendidikan telah ditentukan alokasi jam pelajarannya. Dalam Full day school ini
waktu yang ada tidaklah melulu dipakai untuk menerima materi pelajaran
namunsebagian waktunya dipakai untuk pengayaan.
8
11 Sismanto, “Awal Munculnya Sekolah Unggul”, Artikel. Diakses pada hari Senin, 09 Desember
2019
9
12 Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Bandung: Citra Umbara, 2008 ), h.2
2.1.1.4 Pelaksanaan Sistem Full day school
Dalam Full day school pelajaran yang dianggap sulit diletakkan di pagi hari
atau di awal masuk sekolah sedangkan untuk pelajaran yang dianggap mudah
diletakkan pada sore hari. Karena pada saat pagi hari, siswa lebih segar dan
masih bersemangat dalam menerima pelajaran dengan demikian pelajaran yang
dianggap sulit oleh siswa akan mudah dicerna, namun jika dalam sore hari siswa
akan merasa lemas dan tidak bersemangat karena sudah beraktifitas seharian,
karena itulah biasanya dalam penerapan Full day school diterapkan dengan
istirahat dua jam sekali.
Menurut fahmi alaidroes format Full day school meliputi beberapa aspek yaitu:
a. Kurikulum yaitu mengintegrasikan atau pemaduan program Pendidikan
umum dan agama. Dengan memadukan kurikulum umum dan agama
dalam suatu jalinan kegiatan belajar mengajar diharapkan peserta didik
dapat memahami esensi ilmu dalam prespektif yang utuh.
b. Kegiatan belajar mengajar yaitu dengan mengoptimalkan pendekatan
belajar berbasis Active Learning siswa selalu dirangsang untuk aktif
terlibat dalam setiap aktivitas.
c. Peran serta yakni melibatkan pihak orang tua dan kalangan eksternal
(masyarakat) sekolah untuk berperan serta menjadi fasilitator Pendidikan
para peserta didik.
d. Iklim sekolah yaitu lingkungan pergaulan, tata hubungan, pola perilaku
dan segenap peraturan yang diwujudkan dalam kerangka nilai-nilai
agama, moral dan asusila.
Program yang diberikan di sekolah yang menerapkan Full day school, perlu
disesuaikan dengan apa yang seharusnya diperoleh anak di rumah, baik
kebutuhan belajar, pembinaan hubungan dengan orang lain dan kebutuhan
beristirahat. Hal ini tentunya akan memerlukan kreativitas dan inovasi dari guru
sehingga akan membantu memperlancar pelaksanaan dari Full day school itu
sendiri.
Dalam melaksanakan pembelajaran yang bervariasi, baik ditinjau dari segi
waktu yang dijadwalkan maupun kurikulum Lembaga atau lokal yang digunakan,
pada prinsipnya tetap mengacu pada penanaman nilai-nilai agama dan akhlak
10
yang mulia sebagai bekal kehidupan mendatang dan menunjang prestasi belajar
peserta didik.13
13 Huda, Nurul . 2017. Sistem Pembelajaran “Full Day School” dalam Pembentukan Karakter Disiplin
Shalat Siswa. Surabaya: Rineka Cipta
11
17 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011), h. 136
18 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), h. 895
19 Sumadi Suryabatra, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo, 2012), h. 297
Menurut S. Nasution menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan
yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan
sempurna jika memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sebaliknya
dikatakan kurang memuaskan apabila belum memenuhi target ketiga kategori tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan, prestasi belajar merupakan
tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran setelah melalui tes yang dinyatakan
dalam bentuk nilai berupa angka. Prestasi belajar dapat diketahui setelah melakukan
evaluasi dan evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi
belajar.
12
20 Sardiman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo, 2011), h. 26-28
Menurut Nana Syaodih menyusun suatu tujuan belajar yang harus dicapai
seseorang yang belajar agar terjadi perubahan dalam dirinya. Perubahan terjadi pada
tiga ranah, yaitu :
a. Ranah Kognitif, tentang hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran
intelektual, terdiri dari :
1) Pengetahuan
2) Pemahaman
3) Penerapan
4) Analisa
5) Sintesa
6) Evaluasi
b. Ranah Afektif, tentang hasil belajar yang berhubungan dengan perasaan sikap,
minat, dan nilai. Terdiri dari :
1) Penerimaan
2) Partisipasi
3) Penilaian
4) Organisasi
5) Pembentukan pola hidup
c. Ranah Psikomotorik, tentang kemampuan fisik seperti keterampilan motoric
dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Terdiri dari :
1) Persepsi
2) Kesiapan
3) Gerakan terbimbing
4) Gerakan yang terbiasa
5) Gerakan yang komplek
6) Kreativitas.21
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan tujuan pembelajaran adalah
perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Tujuan pembelajaran dirumuskan
dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, actual, dan terukur sesuai yang diharapkan
terjadi, dimiliki, atau dikuasai peserta didik setelah pembelajaran tertentu.
13
21 Nana Syaodih, Pengembangan Kurikulum, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009), h. 180-182
2.1.2.2 Ciri-ciri Belajar
Tujuan belajar merupakan perubahan tingkah laku, hal ini dapat diidentifikasikan
melalui ciri-ciri belajar, sebagai mana pendapat yang dikemukakan oleh Sri Rumini,
ada beberapa elemen penting yang mengggambarkan ciri-ciri belajar :
a. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat
diamati maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung.
b. Dalam belajar, perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitif, afektif,
psikomotorik dan campuran.
c. Dalam belajar, perubahan tingkah laku yang terjadi karena mukjizat, hipnosa,
hal-hal yang gaib, proses pertumbuhan, kematangan, penyakit ataupun
kerusakan fisik, tidak dianggap sebagai belajar.
d. Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relative menetap.
Bila seseorang dengan belajar menjadi dapat membaca, maka kemampuan
membaca tersebut akan tetap dimiliki.
e. Belajar merupakan suatu proses usaha, yang artinya belajar berlangsung
dalam kurun waktu cukup lama. Hasil belajar yang berupa tingkah laku kadang-
kadang dapat diamati, tetapi proses belajar itu sendiri tidak dapat diamati
secara langsung.
f. Belajar terjadi karena ada interaksi dengan lingkungan.22
Slameto berpendapat ciri-ciri perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar adalah
sebagai berikut.
a. Perubahan secara sadar
b. Perubahan bersifat kontinyu dan fungsional
c. Perubahan bersifat positif dan aktif
d. Perubahan bukan bersifat sementara
e. Perubahan bertujuan dan terarah, dan
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.23
14
22 Sri Rumini, Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta : Rineka Cipta, 2004), h.60
23 Slameto, Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya….. h.2
2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar mempunyai hubungan erat dengan kegiatan belajar, banyak faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar baik yang berasal dari dalam individu itu sendiri
mauupun faktor yang berasal dari luar individu. Menurut Ngalim Purwanto, faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
a. Faktor dari dalam diri individu
Terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis adalah kondisi
jasmani dan kondisi panca indera. Sedangkan factor psikologis yaitu bakat,
minat, kecerdasan, motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif.
b. Faktor dari luar individu
Terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan yaitu
lingkungan sosial dan lingkungan alam. Sedangkan faktor instrumental yaitu
kurikulum, bahan, guru, sarana, administrasi, dan manajemen.24
Sejalan dengan pendapat tersebut, Muhibbin Syah membagi faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar menjadi 3 macam, yaitu :
1) faktor internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa,
2) faktor eksternal yang merupakan kondisi lingkungan di sekitar siswa, dan
3) faktor pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
mempelajari materi-materi pelajaran.25
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa adalah faktor internal
dan faktor eksternal. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa adalah :
a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa
1) Faktor fisiologis terdiri dari :
a) Kondisi fisiologis
b) Kondisi panca indera
2) Faktor psikologis :
a) Minat dan Bakat
b) Kecerdasan
c) Motivasi
d) Kemampuan kognitif
15
24 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 2017), h. 107
25 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2011), h. 145
b. Faktor yang berasal dari luar diri siswa
1) Faktor lingkungan terdiri dari :
a) Lingkungan alami
b) Lingkungan sosial budaya
2) Faktor instrumental
a) Kurikulum
b) Program
c) Sarana dan fasilitas
d) Guru.26
Selain penggunaan media pembelajaran, faktor yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar adalah kreativitas mengajar guru . Kreativitas mengajar guru diduga
sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa dikelas. Disamping itu juga tersedianya
lingkungan fisik yang mendukung seperti penerangan, kursi , meja belajar, sumber
belajar, alat-alat belajar serta tempat belajar itu sendiri. Apabila penggunaan media
pembelajaran dan kreativitas mengajar guru baik, dimungkinkan prestasi belajar siswa
akan meningkat.
Untuk mengetahui tingkat kecakapan siswa dalam belajar dapat dilihat dari hasil
belajar atau prestasi belajarnya. Prestasi belajar yang diperoleh melalui tes atau
evaluasi memberikan gambaran yang lebih umum tentang kemajuan siswa.
Keberhasilan suatu pengajaran apabila pengajaran itu menghasilkan proses belajar
secara aktif dan efektif.
Banyak manfaat yang diambil dari evaluasi belajar, antara lain untuk mengetahui
kesulitan, kekurangan dan kelebihan siswa, mendapat umpan balik dari kegiatan
belajar mengajar dan mengambil keputusan apakah siswa sudah memenuhi kriteria
atau belum. Hasil dari evaluasi belajar tersebut adalah prestasi belajar. Prestasi belajar
siswa tersebut diwujudkan dalam bentuk nilai.
Prestasi belajar pada umumnya dinyatakan dalam bentuk angka 0 sampai dengan
10, secara empiris di sekolah nilai yang diperoleh dapat dijadikan indicator tinggi
rendahnya prestasi belajar. Hasil prestasi yang dicapai siswa dapat menentukan
sejauh mana anak didik atau siswa dapat mencapai tujuan yang harus dicapai.
16
26 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010 ), h. 68
17
27 Ahmadi, Abu. 2016. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
28 Nurdin, Syafrudin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Quantum Teaching
18
Dengan adanya program full day school tentu pihak sekolah mengharapkan
prestasi siswa agar kedepannya dapat mengembangkan kemampuan yang di
miliki. Tidak hanya itu kesanggupan pihak sekolah dalam penerapan program full
day school ini harus benar-benar memiliki kesiapan yang matang baik secara
prasarana dan kesiapan tenaga pengajar.
19
2.2.2 Bagan Perumusan Masalah
Populasi :
Siswa-Siswi SMA Negeri 3 Cimahi
Sampel :
25 Orang kelas X MIPA/IPS
25 Orang kelas XI MIPA/IPS
50 Orang kelas XII MIPA/IPS
Indikator : Indikator :
1. Kurikulum 1. Prestasi Akademik
2. Sarana dan 2. Prestasi Non
Prasarana Akademik
3. Sumber Daya 20
Manusia (SDM)
2.2.4 Jadwal Kegiatan Penelitian
Untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian, peneliti perlu menyusun
kegiatan penelitian dengan tujuan agar penelitian dapat terlaksana baik dan
tersusun,Oleh karena itu peneliti menyusun jadwal penelitian yang diuraikan dalam
tabel berikut
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, karena penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dan termasuk penelitian studi kasus maka hasil penelitian ini
bersifat analisis-deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang
diamati terutama terkait dengan bagaimana system pendidikan Full Day School
berperan penting terhadap prestasi belajar siswa SMA Negeri 3 Cimahi.
SMA Negeri 3 Cimahi ini mempunyai 3 jenis jenjang kelas dan merupakan salah
satu sekolah yang bersifat formal dan dilengkapi dengan sarana-prasarana yang
memadai sebagaimana yang akan dideskripsikan dalan karya tulis ilmiah ini. Dengan
demikian penulis menganggap lokasi ini sudah strategis-representatif untuk melakukan
penelitian sesuai dengan judul.
22
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : subjek atau
objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 30 Dalam hal ini
penelitian yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMA Negeri 3 Cimahi yang
terdiri dari kelas X, XI dan XII MIPA dan IPS.
30 J Supranto, Statistik (Teori Dan aplikasi), Cet ke-6 (Jakarta : Erlangga, 2000), h. 10
31 Sugiono. 2009. Metode penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:
Alfabeta
23
32 J Moleong, Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosdakarya
b) Buku Referensi
Buku yang digunakan dalam penelitian ini berhubungan dengan pengaruh full
day scholl terhadap prestasi belajar siswa yang didapatkan dari perpustakaan
SMA Negeri 3 Cimahi juga dari media massa yaitu internet.
Adapun pemberian skor pada tiap- tiap item pertanyaan dalam kuisioner angket
sebagai berikut.
Tabel 3.5
Kategori Penilaian Angket
Kategori Bobot Penilaian Bobot Penilaian
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
(STS)
33 Faisal, Sanapiah. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional, 1982),
24
3.6 Teknik Pengumpulan Data
25
3.7 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
Untuk memudahkan menjawab permasalahan mengenai pengaruh program full
day school terhadap prestasi belajar siswa, maka penulis membaginya menjadi dua
definisi sebagai berikut.
a. Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah gambaran tentang fenomena yang akan diteliti
mengenai pengaruh Program Full Day School terhadap prestasi belajar siswa.
Definisi konseptual diharapkan dapat menyederhanakan seluruh pemikiran dalam
penenlitian ini, dengan adanya definisi konseptual diharapkan dapat
memudahkan dalam memahami dan menafsirkan berbagai teori yang
berhubungan dengan penelitian ini.
1. Program Full Day School
Program Full Day School dapat diukur dengan beberapa aspek seperti:
a. Kurikulum
b. Sarana dan Prasarana
c. Sumber Daya Manusia (SDM)
2. Prestasi belajar siswa
Dalam hal ini prestasi menurut kebijakan sekolah, dilihat dari prestasi akademik
dan non akademik:
a) Prestasi akademik, yang dimaksud adalah seperti peringkat yang di
dapatkan oleh siswa, baik peringkat di kelas maupun kejuaraan dalam
bidang akademik seperti olimpiade dan lomba-lomba lain nya.
b) Prestasi non akademik, yang di maksud adalah seperti prestasi diluar
kegiatan akademik, cotohnya lomba-lomba non akademik, kejuaraan/
olimpiade bidang olahraga.
b. Definisi Operasional
Menurut Singarimbun dan Efendi (dalam Nia Agustina, 2016: 46) definisi
operasional adalah kumpulan dari berbagai unsur penelitian yang
memberitahukan bagimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan adanya
definisi operasional maka pembahasan tentunya tidak akan meluas. Ukuran
dalam konsep penelitian ilmiah akan menentukan nilai dalam penelitian tersebut.
Definisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut.
26
A. Program full day school
Indikator yang digunakan adalah :
1. Kurikulum
Lebih menekankan ketercapaian siswa, berorientasi pada hasil belajar
siswa baik secara umum dan agama, penggunaan sistem metode
pembelajaran yang efektif dan penenkanan pada hasil belajar.
2. Sarana dan Prasarana
a. Sarana dan Prasarana Penunjang Akademik
Sarana dan prasarana yang digunakn untuk menunjang kegiatan
pembelajaran pada setiap hari sekolah misalnya ketersedian proyektor
sebagai media pembelajaran, tersedianya ruang laboratorium IPA dan
komputer untuk menunjang kegiatan praktek siswa dan tersedianya
perpustakaan untuk menambah referensi siswa dan guru.
b. Sarana dan prasarana penunjang nonakademik
Tersedia nya sarana dan prasaran penunjang kebutuhan siswa di
bidang nonakademik seperti tersedianya lapangan sepak bola, basket dan
semua kebutuhan siswa dalam meningkatkan bakat dan kemampuan
dalam bidang non akademik.
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
a. Guru yang profesional
Profesional yang dimaksud ialah guru yang memiliki keterampilan dan
kemampuan dalam menghadapi siswa dan guru yang memiliki ahli
dibidang ilmu nya masing-masing.
b. Pegawai
Tenaga kepegawaian yang memiliki keahlian dibidang nya.
27
BAB IV
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya tidak suka dengan pembelajaran dari pagi 59 34 7 -
hingga sore hari
2 Saya tidak suka dengan pembelajaran full day
school yang menggunakan keterpaduan materi
33 49 18 -
3 Saya bisa menerapkan materi pembelajaran
dalam sistem full day school dalam kehidupan
32 18 42 8
sehari-hari
4 Selama ini kegiatan keterpaduan materi dalam - 18 72 10
sistem full day school sangat efektif
5 Kegiatan pembelajaran dalam sistem full day - 3 93 7
school sangat menyenangkan
6 Saya sering tidak memperhatikan ketika guru 8 54 25 13
menyampaikan materi
7 Saya lebih mudah memahami materi yang
diberikan secara langsung dalam satu tema
21 69 3 7
tanpa dibeda bedakan
8 Guru membangkitkan kekreatifan siswa dalam
setiap kegiatan seperti bertanya, menjawab
15 73 6 6
dan menengahi
28
9 Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk menyalurkan kemampuan berpendapat
8 85 7 -
tentang ide dari masing- masing siswa
29
saya menjadi lebih percaya diri ketika tampil di 51 39 10 -
depan umum
24 Ekstrakurikuler yang saya ikuti sesuai bakat 64 26 10 -
dan minat saya
25 Saya merasa senang dengan sistem 12 14 49 25
pembelajaran full day school
26 Saya meraskan banyak manfaat dari 12 18 58 12
penerapan sistem full day school di sekolah
Jumlah 38 % 62 % 85 % 24 %
30
diselangi istirahat setiap 2 jam pembelajaran orang
4 Apakah kegiatan pembelajaran menerapkan 100
kurikulum nasional dari pemerintah (kurikulum orang
- 100 %
2013)
5 Apakah kegiatan pembelajaran menerapkan 18 82 62 %
kurikulum agama islam orang orang
6 Apakah sistem full day school membiat siswa tahu 30 70 70 %
perbuatan baik dan tercela orang orang
7 Apakah sistem full day school berkaitan erat
dengan metode pembelajaran SLAM (beribadah,
50 - 100 %
belajar, disiplin, kreatif, mandiri, hidup bersih dan
orang
sehat juga akhlak)
8 Apakah sistem full day school membuat anda lebih 20 80 80 %
dapat mendalami materi pembelajaran 0rang 0rang
9 Apakah guru berkontribusi besar dalam sistem 65 25 65 %
pendidikan full day school orang orang
10 Apakah dengan sistem full day school anda lebih 50 50
banyak mendapat pengetahuan dibanding sistem orang 0rang
50 %
pendidikan lainnya
11 Apakah anda merasa dengan penerapan sistem 18 82
full day school anda lebih bisa lama dan fokus orang orang
28 %
belajar
12 Menurut anda apakah sistem full day school 90 10
memaksa siswa untuk lebih berkembang dan orang orang
90 %
berinovasi
13 Apakah dengan sistem full day school minat dan 64 36 63 %
bakat siswa mudah tersalurkan orang orang
14 Apakah sistem full day school dapat menambah 21 79 17,6 %
prestasi belajar anda orang orang
15 Apakah sistem full day school memberikan banyak 21 79
dampak positif dalam kegiatan pembelajaran di orang orang
sekolah
17,6 %
31
Tabel 4.1.2 Deskripsi Hasil Responden Angket 2
4.2 Pembahasan
Dari hasil di atas data dikelompokan menjadi 2 bagian sesuai dengan hasil angket
mengenai pengaruh full day school terhadap prestasi siswa dan hasil angket mengenai
penerapan full day school di sekolah. Hal ini dimaksudkan agar penjelasan dan
deskripsi lebih mudah dibaca, lengkap dan terarah dalam menentukan jawaban dari
rumusan masalah.
No Alternatif Jawaban F P
32
1 Sangat Setuju 32 24 %
2 Setuju 18 3.3 %
3 Tidak Setuju 42 36 %
5 Hasil Angket 2 31 35 %
Jumlah 100 %
Penerapan Full Day School di SMA Negeri 3 Cimahi berjalan cukup efektif. Hanya
saja perlu adanya peninjauan ulang mengenai pelaksanaan full day school di sekolah.
Dalam pelaksanaan full day school seharusnya sebagian waktu digunakan untuk
program pelajaran yang suasananya informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa
dan membutuhkan kreatifitas dan inovasi dari guru. Dalam full day school ini waktu
yang ada tidaklah melulu dipakai untuk menerima materi pelajaran. Namun sebagaian
waktunya dipakai untuk pengayaan dan kegiatan ekstrakurikuler. Dari Tabel diatas
dapat diketahui bahwa 24 % reponden menjawab sangat setuju, 3.3 % menjawab
setuju, 36 % menjawab tidak setuju, dan 1,7 % menjawab sangat tidak setuju.
33
. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa 8,6 % menjawab sangat setuju,34 %
menjawab setuju,30 % menjawab tidak setuju,dan 9.8 % menjawab sangat tidak
setuju, full day school berkontribusi besar terhadap prestasi belajar siswa. Peran Full
Day School terhadap prestasi belajar siswa dapat memberikan pedoman dan acuan
untuk berpikir kritis dalam menghadapi atau menjawab persoalan ilmu pengetahuan.
Penerapan full day school ini juga untuk mengembangkan kreatifitas yang mencakup
tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan diberlakukannya sistem full
day school, guru bisa langsung mengawasi siswa dan menilai kemampuan dibidang
edukatifnya. Selain itu sistem ini juga dapat menambah keakraban guru dengan murid-
muridnya.
1 Sangat Setuju - -
2 Setuju 20 5%
3 Tidak Setuju 61 41 %
5 Hasil Angket 2 50 50 %
Jumlah 100 %
34
untuk mengembangkan minat dan bakat serta meningkatkan kecerdasan siswa dalam
segala aspeknya dapat terpenuhi.
35
sebabkan karena kualitas dan kuantitas yang dimiliki sekolah full day jauh lebih
lengkap dan lebih baik dari pada sekolah yang tidak menerapkan sistem full day
school, karena selain dipandang fasilitas yang harus lengkap dan memadai, maka
tenaga pengajar pun yang ada di sekolah full day juga harus berkualitas sehingga
mampu membekali ilmu pengetahuan pada peserta didiknya dengan baik.
Mengingat waktu sekolah full day yang cukup lama, maka seorang pendidik
dituntut harus mempunyai beberapa metode dan strategi untuk menghidupkan
suasana kelas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, supaya siswa
tidak merasa jenuh dan bosan pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar
didalam kelas.
Pada intinya penerapan Full day school perlu memperhatikan kenyamanan
siswa dalam melaksanakan pembelajaran dan kenyamanan orang tua atau
masyarakat dalam menyerahkan kepercayaan sepenuhnya kepada sekolah untuk
memaksimalkan seluruh potensi siswa serta mengefektifkan waktu belajarnya.
Untuk itu perlu melakukan sosialisasi yang melibatkan sekolah, orang tua, serta
masyarakat agar terjadi harmonisasi yang baik antara sekolah, masyarakat, dan
orang tua. Pembelajaran full day school diharapkan membuat waktu anak banyak
terlibat dalam kelas yang bermuara pada produktifitas yang tinggi seperti halnya
meningkatnya prestasi belajar siswa dan siswa juga menunjukkan sikap yang lebih
positif serta terhindar dari penyimpangan-penyimpangan karena keseharian para
siswa dihabiskan disekolah dan dalam pengawasan guru.
Di sekolah yang menerapkan sistem full day cenderung memadukan antara
pendikan umum dan agama, jadi tidak hanya pelajaran yang berbasis umum saja
yang di berikan kepada siswa tetapi ada penambahan juga untuk pelajaran agama.
Dengan bertambahnya jam pelajaran itu bertambah pula pengetahuan berpikir,
penananaman konsep dan keterampilan serta pembentukan sikap para peserta
didik. Dalam belajar tumbuh perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat
diamati maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati. Perubahan tingkah laku itu
meliputi tingkah laku kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mengetahui
keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar maka seorang guru
mengadakan suatu penilaian dengan cara mengevaluasi siswa. Dengan
mengadakan penilaian tersebut seorang guru akan mengetahui sejauh mana
keberhasilan siswanya dalam melakukan proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa evaluasi belajar merupakan bagian
integral dari proses belajar mengajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari proses
belajar yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang dapat diukur dengan tes.
Bila proses belajarnya baik, maka hasil yang dicapai atau prestasi belajar baik,
36
tetapi bila proses belajarnya kurang baik, dengan sendirinya prestasi belajarnya
kurang baik. Untuk itu dalam prosesbelajarnya diperlukan perhatian khusus baik
dari siswa, alat, metode, media pembelajaran, serta profesionalisme guru.
Meskipun waktu mereka banyak dihabiskan di sekolah karena mereka lebih
memilih sekolah yang menerapkan sistem full day, tetapi mereka masih bisa
berinteraksi dengan teman-teman sebayanya diselah-selah proses belajar
mengajar. Meskipun memiliki kuantitas waktu yang lebih panjang, tidak akan
membuat siswa itu bosan karena kegiatan mereka tidak dihabiskan di dalam ruang
kelas saja, melainkan diluar kelas atau diluar sekolah, dan sekaligus adanya
penerapan dari pembelajaran.
Dengan sistem pengajaran yang seperti itu nantinya akan membuat siswa
mengalami perubahan tingkah laku mulai dari ranah kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses belajar dengan
cara seorang guru memberikan evaluasi siswa dan juga dibantu oleh kedua orang
tua siswa dengan memberikan buku penghubung, jadi guru tetap bisa mengontrol
semua kegiatan siswa meskipun sedang berada di rumah. Dengan mengadakan
penilaian tersebut guru akan mengetahui sejauh mana prestasi belajar para
peserta didiknya
BAB V
5.1.Kesimpulan
Pendidikan merupakan upaya sadar atau terencana yang dilakukan oleh guru
untuk mengembangkan potensi secara optimal, potensi mencakup jasmani dan rohani
sehingga melalui pendidikan, seorang dapat mengoptimalkan pertumbuhan fisiknya
agar memiliki kesiapan untuk melakukan tugas-tugas arah dan tujuan pendidikan.
Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang
dilakukan mulai pukul 06.45-15.00, sehingga sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran
dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan
pendalaman materi. Dari makna dan pelaksanaannya, full day school sebagian
waktunya digunakan untuk program pelajaran yang suasananya informal, tidak kaku,
menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan kreatifitas dan inovasi dari guru.
37
Sistem pembelajaran full day school bukanlah hal yang baru. Sistem ini telah
lama diterapkan dalam tradisi pesantren melalui sistem asrama atau pondok, meskipun
dalam bentuknya yang sangat sederhana. Bahkan jika ditarik kebelakang, sistem
asrama telah dipraktikkan sejak masa pengaruh Hindu-Budha pra-Islam . Dengan
sistem ini diharapkan anak didik memiliki produktifitas yang tinggi sehingga mampu
meminimalisir hal-hal negatif yang dimungkinkan dilakukan oleh anak sebagai dampak
dari pergaulannya dengan lingkungannya.
5.2. Saran-saran
Saran yang dapat diberikan mengenai analisis yang dilakukan, yaitu sebagai
berikut.
38
Bagi peneliti lain peneliti menyarankan agar dapat melakukan penelitian
serupa dengan variabel yang berbeda ataupun dengan menggunakan
metode penelitian yang berbeda, agar informasi yang didapatkan lebih
beragam dan lebih mendalam mengenai program full day school.
4. Bagi siswa semoga dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat
meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
5. Bagi guru semoga dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi
referensi untuk menambah wawasan keilmuan.
6. Bagi sekolah semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi sebuah referensi
yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
7. Bagi penulis dengan adanya penulisan Karya Tulis Ilmiah ini semoga dapat
memberikan dan menambah ilmu, pengalaman dan wawasan yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
39
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta : Balai Pustaka
Nurdin, Syafrudin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman
Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Quantum Teaching
Purwanto, Ngalim. 2017. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya
Republik Indonesia. 2002. UUD NRI Tahun 1945. Jakarta : Sinar Grafika
Ridwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung : Alfabeta
Rumini, Sri . 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta
Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo
Sismanto. 2018. “Awal Munculnya Sekolah Unggul”, Artikel. Diakses 09 Desember
2019
Sismanto. 2018. http://mkpd.wordpress.com/2007/05/21/menakar-kapitalisasi%E2
%80%9Cfull- day-school%E2%80%9D/. Diakses 09 Desember 2019
Slameto. 2003. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sugiono. 2009. Metode penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung : Alfabeta
Suryabatra, Sumadi, 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Syafi’i, Asyrop. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Elkaf
Syah, Muhibbin .2011. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Syaodih, Nana . 2009. Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya
Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 2008. Bandung: Citra Umbara
B.Sumber lain
http://garudapos.net/?p=225
https://monicarum20.wordpress.com/2015/03/15hak-dan-kewajiban warga- negara-
indonesia-pasal-31-uud-1945-bidang-pendidikan
http://globalmadani.sch.id/kurikulum-unggulan-khas-sekolah-globalmadani/
http://mkpd.wordpress.com/2007/05/21/menakar-kapitalisasi%E2%80%9Cfull-day
school%E2%80%9D/.
http://qurrrotaayun.blogspot.co.id/2013/06/sistem-pendidikanfullday-school-dan.html.
http//www.ibusd.drca.us/mainofices/resrch/pdf/studies/Fulldaykordegarden.pdf.
www.ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/tadris/article/view/194/
.
40
LAMPIRAN
A.Lampiran 1
Kuesioner Penelitian Pengaruh Full Day School Terhadap Prestasi Belajar
Nama :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya tidak suka dengan pembelajaran dari pagi
hingga sore hari
2 Saya tidak suka dengan pembelajaran full day
school yang menggunakan keterpaduan materi
3 Saya bisa menerapkan materi pembelajaran
dalam sistem full day school dalam kehidupan
sehari-hari
41
4 Selama ini kegiatan keterpaduan materi dalam
sistem full day school sangat efektif
5 Kegiatan pembelajaran dalam sistem full day
school sangat menyenangkan
6 Saya sering tidak memperhatikan ketika guru
menyampaikan materi
7 Saya lebih mudah memahami materi yang
diberikan secara langsung dalam satu tema
tanpa dibeda bedakan
8 Guru membangkitkan kekreatifan siswa dalam
setiap kegiatan seperti bertanya, menjawab dan
menengahi
9 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menyalurkan kemampuan berpendapat tentang
ide dari masing -masing siswa
10 Saya tidak merasakan banyak manfaat dengan
adanya sistem full day school
11 Guru selalu memberikan metode pembelajaran
yang sesuai dengan materi pelajaran
12 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
melakukan interaksi antar kelompok satu dengan
kelompok lain saat berdiskusi
13 Saya mudah menangkap pembelajaran dari guru
42
menghadapi berbagai hal
19 Dengan penerapan sistem full day school di
sekolah saya bisa mengetahui banyak hal
20 Dengan penerapan sistem full day school di
sekolah prestasi saya meningkat karena minat
dan bakat saya tersalurkan
21 Saya melakukan pembelajaran di sekolah di
sertai dengan ekstrakurikuler
22 Saya merasakan banyak manfaat dari
ekstrakurikuler yang saya ikuti
23 Dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler saya
menjadi lebih percaya diri ketika tampil di depan
umum
24 Ekstrakurikuler yang saya ikuti sesuai bakat dan
minat saya
25 Saya merasa senang dengan sistem
pembelajaran full day school
26 Saya merasakan banyak manfaat dari
penerapan sistem full day school di sekolah
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
43
B.Lampiran 2
Nama :
No Pertanyaan Ya Tidak
6 Apakah sistem full day school membiat siswa tahu perbuatan baik dan
tercela
8 Apakah sistem full day school membuat anda lebih dapat mendalami
materi pembelajaran
44
9 Apakah guru berkontribusi besar dalam sistem pendidikan full day
school
10 Apakah dengan sistem full day school anda lebih banyak mendapat
pengetahuan dibanding sistem pendidikan lainnya
11 Apakah anda merasa dengan penerapan sistem full day school anda
lebih bisa lama dan fokus belajar
12 Menurut anda apakah sistem full day school memaksa siswa untuk
lebih berkembang dan berinovasi
13 Apakah dengan sistem full day school minat dan bakat siswa mudah
tersalurkan
14 Apakah sistem full day school dapat menambah prestasi belajar anda
45