Anda di halaman 1dari 3

 API GRAVITY DAN BERAT JENIS, TEKANAN UAP

Specific Gravity (SG) didefinisikan sebagai perbandingan antara densitas


minyak dengan densitas air yang diukur pada tekanan dan temperatur standar
(60ºF dan 14,7 psia). Berat jenis adalah konstanta/ tetapan bahan tergantung
pada suhu untuk tubuh padat, cair, dan bentuk gas yang homogen.
SG =141,5
131,5+API.......................................................................................1

Hubungan antara ºAPI dengan Spesific Gravity (SG) adalah


°API =141,5°SG60
60°F− 131,5 ...........................................................................2

Kualitas dari minyak (minyak berat maupun minyak ringan) ditentukan


salah satunya oleh specific gravity. Temperatur minyak mentah juga dapat
mempengaruhi viskositas atau kekentalan minyak tersebut. Hal ini yang
dijadikan dasar perlunya diadakan koreksi terhadap temperatur standar 60 ºF.
Dikenal beberapa alat yang dapat digunakan untuk menentukan berat
jenis, yaitu areometer, piknometer, neraca whestphaal. Untuk pekerjaan
secara rutin dalam suatu laboratorium terdapat peralatan elektronik untuk
menentukan berat jenis. Sedangkan untuk menentukan Spesific Gravity gas,
alat yang digunakan adalah effusiometer, dengan memasukkan gas kedalam
alat tersebut dan menghitung waktunya saat menekan air keluar dalam alat
tersebut setelah sampai batas yang ditentukan, gas dihentikan sedangkan
perhitungan waktunya juga dilakukan untuk kembalinya air didalam alat
tersebut.
Kemudian melihat temperatur yang tertera di termometer. Untuk waktu
yang tercatat T1 dan T2 dimasukkan rumus T1 / T2 = T ( true ) dan temperatur
ºAPI. Kemudian mengkoreksi hingga menemukan SG-nya. Penentuan SG gas
sangat diperlukan mengingat gas yang terkandung dalam minyak berbeda-
beda. Gas yang terkandung dalam minyak tersebut dapat mempengaruhi harga
minyak tersebut.
Harga 0 API untuk berat jenis minyak mentah (crude oil) antara lain :
 Minyak berat = 10  –  20 0
API
 Minyak sedang = 20 –  30 0
API
 Minyak ringan = > 30 0
API
Specific Gravity dari minyak bumi adalah perbandingan antara berat yang
diberikan oleh minyak bumi tersebut pada volume tertentu dengan berat air
suling pada volume tertentu, dengan berat air suling pada volume yang
0 0
sama dan diukur pada temperatur 60 F. Sedangkan API (American
Petroleoum Institute) gravity minyak bumi menunjukkan kualitas minyak
bumi tersebut berdasarkan standar dari Amerika. Makin kecil berat jenis
0
(SG) atau makin besar API-nya akan sedikit mengandung lilin atau
residu aspal, atau paraffin yang berarti makin berharga minyak bumi itu
karena lebih banyak mengandung bensin. Namun dewasa ini minyak berat
dapat dibuat fraksi bensin lebih banyak dengan menggunakan metode
Cracking dalam penyulingan, namun proses ini memerlukan banyak
biaya. Tinggi rendahnya berat jenis minyak bumi juga  berpengaruh
pada viskositasnya. Pada umumnya semakin tinggi derajat API atau makin
ringan minyak bumi tersebut, makin kecil viskositasnya. Tinggi rendahnya
derajat API juga berpengaruh pada titik didih minyak bumi, kalau API
Gravity minyak bumi rendah, maka titik didihnya tinggi. Demikian
sebaliknya kalau derajat APInya tinggi, maka titik didihnya rendah, dan juga
lebih mudah terbakar atau mempunyai titik nyala yang lebih rendah daripada
yang derajat APInya rendah. Ternyata terdapat hubungan antara berat jenis
dengan nilai kalori minyak bumi, pada umumnya minyak bumi dengan API
tinggi menghasilkan kalori yang lebih kecil daripada minyak bumi dengan
API lebih rendah.

Tekanan Uap Reid


• Uji tekanan uap reid (Reid Vapor Pressure-RVP, ASTM D323-90) dikenakan
kepada bensin, minyak mentah yangvolatil dan produk minyak bumi lainnya yang
volatil.

• Tekanan uap Reid adalah tekanan mutlak pada suhu 37,8oC(100oF) dalam psi atau
kPa.

• Tekanan Tekanan uap Reid tidak sama dengan tekanan tekanan uap sampelyang
sesungguhnya karena terjadinya sedikit penguapanpada sampel dan karena adanya
uap air dan udara dalamruangan.

• Untuk menentukan tekanan uap elpiji, digunakan metodeuji ASTM D 1267,


sedangkan untuk menentukan tekanan uap campuran bensin-oksigenat, digunakan
metode uji ASTM D 4953.

Anda mungkin juga menyukai