Lagi
Lagi
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan…………….....……………………………………….1
1. Latar
Belakang…………………………………………………………..1
2. Tujuan………………………………………………………
…………..1
3. Rumusan
Masalah………………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN……………………...…...……………………… 2
A. Trigonometri dan Pengertiannya.............................................................2
B. Pengukuran Sudut ...................................................................................2
1. Ukuran Derajat ...................................................................................3
2. Ukuran Radian ……………...............................................................3
3. Hubungan Derajat dan Radian............................................................4
4. Tabel Sudut Istimewa dalam Radian dan Derajat…………………...5
C. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-Siku……………………5
1. Contoh Soal…………………………………………………………..6
D. Nilai Perbandingan Trigonometri Untuk Sudut-Sudut Istimewa………..8
1. Contoh Soal…………………………………………………………. 10
BAB III PENUTUP…………….…………………………………………. 11
A. Kesimpulan………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Lebih dari 3000 tahun yang lalu pada zaman Mesir Kuno dan Babilonia
sertaperadaban Lembah Indus adalah awal trigonometri dapat dilacak.
Matematikawan India adalah perintis penghitungan variabel aljabar yang
digunakan untuk menghitung astronomi dan juga trigonometri. Sekitar 150
SM matematikawan Yunani Hipparchus menyusun table trigonometri
untuk menyelesaikan segi tiga. Dan dilanjutkan oleh Ptolemy yangjuga
merupakan matematikawan yunani sekitar tahun 100 yang
mengembangkan penghitungan trigonometri lebih lanjut. Kemudian pada
tahun 1595matematikawan Silesia Bartholemaeus Pitiskus menerbitkan
sebuah karya yang berpengaruh tentang trigonometri dan memperkenalkan
kata ini ke dalam Bahasa Inggris dan Perancis. Hingga saat ini
trigonometri telah digunakan oleh pembuat jalan, Pembuat jembatan dan
mereka yang menghasilkan bangunan.
2. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang trigonometri,
sehingga dapat menggunakan aplikasi-aplikasi trigonometri dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Trigonometri?
2. Apa saja Ukuran sudut?
3. Bagaimana Sudut Istimewa dalam Radian dan Derajat?
4. Bagaimana Cara menentukan perbandingan trigonometri?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Trigonometri
1. Pengertian Trigonometri
Trigonometri (dari bahasa Yunanitrigo non = tiga sudut danme tro
= mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan
sudut segi tiga dan fungsiTrigonometri kseperti sinus, cosinus, dan tangen.
Ada banyak aplikasi trigonometri salah satunya adalah teknik triangulasi
yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-
bintangterdekat, dalam geografi untuk menghitung antara titik tertentu,
dan dalam sistemnavigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk
astronomi (dan termasuk navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori
musik, akustik, optik, analisis pasar finansial, elektronik, teori probabilitas,
statistika, biologi, pencitraan medis/medical imaging farmasi, kimia, teori
angka seismologi, meteorologi, oseanografi, berbagai cabang dalam ilmu
fisika, survei darat dangeodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik listrik,
teknik mekanik, tekniksipil, grafik komputer, kartografi, kristalografi.
Fungsi trigonometri adalah hal yang sangat penting dalam sains, teknik,
arsitektur dan bahkan farmasi.
B. Pengkuran Sudut
Sudut adalah ukuran jumlah rotasi antar dua potongan garis. Kedua
potongan garis (sinar) ini dinamakan sisi awal dan sisi terminal. Bila
rotasinya bersifat berlawanan arah jarum jam, sudutnya positif. Jika searah
jarum jam, sudutnya negatif. Sudut sering diukur dalam derajat atau
radian. Ada satuan ukur sudut lain yang disebut gradian. Sudut siku-siku
dibagi menjadi 100 gradian. Gradian digunakan oleh surveyor, namun
tidak umum dipakai dalam matematika.
Secara umum ada dua satuan pengukura n sudut, yaitu satuan derajat
dan satuan radian. Kita ketahui bahwa satu putaran penuh dengan arah
yang berlawanan arah perputaran jarum jam adalah 360°. Dengan
demikian jika busur lingkaran kita bagi menjadi tiga bagian yang sama,
maka besarnya tiap sudut pusat yang terjadi adalah 120°.
2
1. Ukuran Derajat
Derajat merupakan satuan yang sering dipakai untuk menyatakan ukuran
suatu sudut. Satu putaran penuh besarnya 360°, hubungan antara satuan
derajat, menit, dan detik sebagai berikut :
1° = 60' (menit)
1' = 60" (detik)
1
1 Putaran Penuh = 360° atau 1°= putaran penuh
3600
1 ° 1 '
1' =( )
60
1" =( )
60
2. Ukuran Radian
Perhatikan gambar disamping, titik O adalah titik pusat dua lingkaran
sepusat. Jari-jari lingkaran besar OA 1 dan jari-jari lingkaran kecil OB 1
memotong lingkaran kecil di A dan B.
Dapat dikatakan disini bahwa juring A1 OB1 dapat diperoleh dari juring
AOB dengan perbanyakan (dilatasi), dengan pusat O sehingga:
1 1
Busur AB Busur A B
=
OA OA 1
busur AB
Nilai perbandinngan tidak tergantung pada panjang jari -jari
OA
lingkaran, tetapi bergantung pada besar AOB. Bilangan yang didapat dari
busur AB
merupakan ukuran dari AOB, bilangan ini dinamakan ukuran
OA
radian dari AOB.
3
Jika panjang busur AB = panjang ja ri-jari
lingkarannya, maka ukuran dari AOB dalam ukuran radian adalah 1 busur
busur AB r
= = 1rad
r r
Jadi ukuran AOB = 1 radian.
busur AB πr
Dengan demikian ukuran AOC = = = π rad
r r
3. Hubungan antara ukuran derajat dan radian
Ukuran derajat AOC = 180° , sedangkan ukuran radian = π radian, maka
didapat hubungan :
180° = π radian
29
29° = π radian
180
1
90° = π radian
2
= radian
1
1° π
180
4
Untuk kepentingan ketelitian pengukuran suatu sudut, maka satuan derajat
dibagi menjadi 60 bagian yang sama dan disebut dengan menit. Setiap
menit dapat dibagi menjadi 60 bagian yang sama yang disebut dengan
detik dengan simbol yaitu (‘) dan (“) berturut turut digunakan untuk
menyatakan ukuran sudut dalam satuan menit dan detik.
5
Sisi AB merupakan sisi miring segitiga
Rumus
Contoh Soal :
Jawab :
6
Pertama, hitung dulu panjang BC dengan menggunakan rumus
Phytagoras:
3.
Seorang anak berdiri 20 meter dari sebuah menara seperti gambar berikut.
Dengan sudut tan θ=60°, Tentukan ketinggan menara!
7
Jawab :
tan 60 ° adalah √3, asumsinya sudah dihafal. Sehingga dari
pengertian tan sudut
8
Gambar a sudut Istimewa 45° Sudut Istimewa 30° dan 60°
9
Berikut ini tabel trigonometri untuk sudut-sudut istimewa:
CONTOH SOAL:
1 1 1+ √ 2
1. 30° + 45 °= + √ 2=
2 2 2
10
2.
2
1 1 2
Sin 2 60°- cos 2 60° ( ) ()
2
√3 −
2
3.
2sos 30° tan60°
= 1
( )
2 √ 3 .√3
2
3 1
−
=4 4
3
1
= 2
3
1
= 6
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maka dapat di simpulkan bahwa aplikasi trigonometri dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mencari ketinggian suatu benda
pada bidang datar hanya dengan mengetahui sudut kemiringan dan jarak
pengamatan terhadap benda tersebut. Serta banyak juga digunakan pada
bidang sains, arsiter, pelaut, dan sebagainya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Melati, Arieta. 2019. Super Smart Kuasai Materi Matematika Dan Ipa
SMA/MA Kelas X,XI,XII. Jakarta: PT. Grasindo.
13
MATEMATIKA UMUM
TRIGONOMETRI
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
1. Agim Itjihad Syahrir
2. Andi Diah Putri Kemal
3. Andi Indah Maulia Rahmat
4. Muh. Abdi Dermawan