Anda di halaman 1dari 9

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CACAHAN PLASTIK DENGAN

MENGGUNAKAN METODE SQC (Statistical Quality Control)

Syam Harits Bachrul Ulum


Program Studi Teknik Industri S.1, Institut Teknologi Nasional Malang
Email : HaritsSyamCc4@gmail.com

Abstrak, Produktivitas CV. Robbani adalah perusahaan yang memproduksi cacahan plastik yang
terbuat dari plastik bekas. Namun layaknya produksi pada setiap proses produksi, selalu terdapat
produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi produk yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut.
Hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor yang ada pada proses produksi maupun manajerial.
Nilai cacat produksi harus di turunkan demi peningkatan hasil produksi. Penurunan faktor cacat
produk di CV. Robbani, digunakan metode pengendalian kualitas. Metode yang digunakan ialah
dengan menganalisa faktor – faktor penyebab kecacatan dan melakukan usulan terhadap perusahaan
atas faktor tersebut. Alat yang digunakan dalam meninjau faktor – faktor tersebut ialah Diagram
Pareto, Fishbone Diagram, C Chart. Metode ini disebut dengan metode Statistical Quality Control.
Berdasarkan penelitian dengan metode Statistical Quality Control. Didapatkan bahwa nilai
kecacatan masih terlihat pada bulan Mei dan Juli. Pada dua bulan tersebut terjadi kecacatan yang
melewati batas kendali kecacatan. Pada bulan Mei sebesar 170 kg dan bulan Juli sebesar 130 kg.
dan hal ini didasari oleh banyak sebab, seperti yang ditemukan pada fishbone diagram dimana
ditemukan bahwa penyebabnya ialah pada Man, Method, Machine, Material.

Kata Kunci : Cacahan Plastik, Kecacatan, Produktifitas, Statistical Quality Control

PENDAHULUAN

Quality Control (Pengendalian Kualitas) berpengaruh terhadap kualitas akhir produk.


merupakan suatu bagian yang terpenting dalam Selain itu di dalam pengendalian kualitas dapat
suatu pabrik. Hal ini dikarenakan pabrik harus dipantau dengan bantuan komputerisasi dimana
mampu memberikan yang terbaik dalam metode peninjaunya yang namanya Statistical
memenuhi kebutuhan pelanggan secara baik, Quality Control menggunakan software QM for
dalam hal ini adalah kualitas yang diukur oleh Windows yang berarti suatu pendekatan untuk
pelanggan. Quality Control (Pengendalian meminimalkan jumlah cacat (defect) dalam
Kualitas) adalah suatu kegiatan meneliti, jangka waktu tertentu. Tujuan adalah untuk
mengembangkan, merancang dan memenuhi meminimalkan cacat produk melalui
kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang Pengendalian Kualitas pada setiap periodenya.
baik dimana pelaksanaannya melibatkan seluruh CV.
kegiatan dalam perusahaan mulai pimpinan Robbani merupakan perusahaan yang
teratas sampai karyawan pelaksana. Salah satu memproduksi cacahan plastik yang terbuat dari
yang diperhatikan adalah bagaimana suatu proses plastik bekas dengan sistem produksi yang
produksi ini menghasilkan suatu produk yang kurang memadai dimana hal ini membuat kualitas
memiliki tingkat kecacatan yang intensif. produk yang diberikan terkadang kurang sesuai
Dalam proses produksi yang dilakukan, dengan keinginan pasar. Dimana jumlah cacat
diperlukan adanya pengawasan yang insentif produksi masih banyak dibandingkan dengan
supaya cacat yang terjadi pada produk dapat spesifikasi yang telah ditentukan yaitu ukuran 6
diminimalisasikan. Termasuk pengawasan ml dengan diameter 3 ml, warna tercampur dan
terhadap bahan baku material yang digunakan, jenis tercampur. CV. Robbani memproduksi
karena kualitas bahan baku material juga sangat

110
cacahan plastik dengan jumlah produksi rata – Diagram, guna mengetahui secara
rata perbulan 6986 kg menyeluruh penyebab dari suatu kecacatan
produk.
METODE PENELITIAN 5. Setelah diperoleh pemecahan masalah, maka
Adapun teknik pengumpulan data yang langkah selanjutnya adalah menarik
dilakukan adalah sebagai berikut : kesimpulan berdasarkan hasil analisa.

1. Wawancara Diagram Alir Penelitian


Yaitu suatu teknik pengumpulan data
dengan cara mengadakan interview kepada
pemilik atau manajer bagian produksi CV.
Robbani dengan menanyakan secara langsung
tentang proses produksi dan seperti apa
biayanya
2. Observasi
Proses pengamatan dan pencatatan
secara sistematis mengenai gejala-gejala yang
diteliti. Observasi ini menjadi salah satu dari
teknik pengumpulan data apabila sesuai
dengan tujuan penelitian, yang direncanakan
dan dicatat secara sistematis, serta dapat
dikontrol keandalan (reliabilitas) dan
kesahihannya (validitasnya). Dalam observasi
ini peneliti meninjau langsung kepada CV.
Robbani.
3. Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan
menyalin data-data arsip dan dokumentasi dari
hasil diskusi dengan pemilik CV. Robbani
yang berhubungan dengan proses produksinya

Pengolahan Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metode yang di pakai dalam penelitian Dalam bab ini akan dilakukan
yang berlokasi di CV. Robbani Malang. Metode pengumpulan data dengan cara Penelitian secara
penolahan data yang digunakan untuk langsung pada CV. Robbani yang memproduksi
memecahakan masalah adalah sebagai berikut: berbagai cacahan plastik salah satunya cacahan
plastic jenis PET. Penyajian, pengumpulan dan
1. Pengumpulan data cacat produksi pengolahan data diperlukan sebagai bahan analisa
Mengumpulkan data cacat produksi. dalam menyelesaikan masalah.
2. Analisa C Chart
Menganalisa data cacat produk menggunakan C Chart
control chart tipe C, guna melihat data cacat C Chart merupakan suatu metode yang
yang melewati batas kontrol. berguna untuk mengetahui tingkat kecacatan
3. Identifikasi masalah menggunakan Diagram produk yang melewati batas kontrol.
Pareto
Digunakan untuk mengatahui jenis kecacatan
yang memberikan dampak tertinggi.
4. Analisa masalah dengan Fishbone Diagram
Menganalisa data kecacatan yang memiliki
proporsi tinggi dengan metode Fishbone

111
Tabel 1.1 Data Cacat Bulan Mei 2017

Tabel 1.2 Data Cacat Bulan Juni 2017

Sumber : CV. Robbani, Malang (2017)

1. Menentukan proporsi rata-rata kerusakan ( ):


Sumber : CV. Robbani, Malang (2017)

1. Menentukan proporsi rata-rata kerusakan ( ):

2. Menentukan standar deviasi :

2. Menentukan standar deviasi :

3. Menentukan batas pengendalian atas dan batas


pengendalian bawah :
Batas kendali atas (Upper Control Limit)
3. Menentukan batas pengendalian atas dan batas
UCL pengendalian bawah :
UCL Batas kendali atas (Upper Control Limit)
UCL UCL
UCL UCL
Batas kendali bawah (Lower Control Limit)
UCL
LCL UCL
LCL Batas kendali bawah (Lower Control Limit)
LCL
LCL LCL

UCL
UCL
UCL

Gambar 1.1 Grafik Kontrol bulan Mei 2017

112
Gambar 1.2 Grafik Kontrol bulan Juni 2017

Gambar 1.3 Grafik Kontrol bulan Juli 2017


Tabel 1.3 Data Cacat Bulan Juli 2017
Berdasarkan dari hasil perhitungan C
Chart dan dan grafik bahwa untuk cacahan
plastik pada bulan Mei hingga Juli tahun 2017.
Secara umum dapat diketahui bahwa produk
cacahan plastik sebagian masih dalam batas
pengendalian produk. Pada pengamatan bulan
Mei didapati produk melebihi batas kendali pada
minngu ke - 1 dengan jumlah sebesar 170kg
dengan batas pengendalian atas (UCL) 164,2 dan
Sumber : CV. Robbani, Malang (2017) batas pengendalian bawah (LCL) 95,8. Pada
1. Menentukan proporsi rata-rata kerusakan ( ): bulan Juni tidak didapati produk yang cacat
melebihi batas kendali. Pada bulan Juli didapati
produk melebihi batas kendali pada minggu ke -2
dengan jumlah sebesar 130 dengan batas
pengendalian atas (UCL) 128,84 dan batas
pengendalian bawah (LCL) 69,16. Berdasarkan
data yang melewati batas kendali harus dicari
2. Menentukan standar deviasi : penyebab terjadinya kecacatan tersebut di mesin
crusher dan mesin blower.

Diagram Pareto
3. Menentukan batas pengendalian atas dan Diagram Pareto digunakan untuk melihat
batas pengendalian bawah : masalah mana yang paling dominan sehingga
Batas kendali atas (Upper Control Limit) dapat mengetahui prioritas masalah. Fungsi
UCL diagram pareto sendiri adalah menfokuskan pada
UCL pokok persoalan yang paling vital. Dengan
UCL diagram ini maka dipilih suatu masalah yang
UCL paling vital. Dan diagram Pareto disini digunakan
Batas kendali bawah (Lower Control Limit) untuk menyeleksi dan menemukan masalah yang
paling dominan pada CV. Robbani sehingga
LCL dapat diprioritaskan sebagai masalah yang akan
LCL diselesaikan terlebih dahulu.
LCL
LCL

Presentase jenis produk cacat Mei –


Juli 2017 :

113
1. Terjadinya Ukuran terlalu besar 520 kg (Mei sebesar 41,08 % kecacatan ini berada pada
2017) tingkat paling besar.
Kerusakan = x100%
Diagram Fishbone
Kerusakan = 41,08 %
2. Terjadinya Warna tercampur 420 kg (Juni Diagram Fishbone disini digunakan untuk
2017) mengetahui penyebabnya dan juga faktor faktor
Kerusakan = x100% yang mempengaruhinya sehingga terjadinya cacat
tersebut. Adapun faktor-faktor yang
Keusakan = 8,57% mempengaruhinya dan menjadi penyebab reject
3. Terjadinya Jenis Tercampur 386 kg (Juli produk secara umum dapat digolongkan sebagai
2017) berikut :
Kerusakan = x100%
Kerusakan = 26,98%

Tabel 1.4 Prosentase Kumulatif Kecacatan


a. Manusia (Man)
Para pekerja yang melakukan pekerjaan
yang terlibat dalam proses pencacahan
plastik tersebut.
b. Bahan Baku (Material)
Bahan baku yang digunakan untuk
membuat cacahan plastik.
c. Mesin (Machine)
Mesin-mesin dan berbagai peralatan yang
digunakan dalam proses pencacahan
plastik.
d. Metode (Method)
Intruksi kerja atau perintah kerja yang
harus diikuti dalam proses produksi.

Gambar 1.4 Diagram Pareto Kecacatan


Gambar 1.5 Diagram Fishbone
Berdasarkan analisis data dengan
Dari Gambar 1.5, maka dapat
menggunakan diagram pareto menunjukan bahwa
diketahui bahwa ada beberapa faktor yang
kerusakan yang terjadi pada produk cacahan
menjadi penyebab cacatnya produk antara lain
plastik adalah berupa tiga jenis kecacatan produk.
sebagai beriut :
Dari analisis kecacatan produk tersebut diketahui
bahwa jenis kerusakan yang paling banyak a. Manusia (man)
selama pengamatan adalah ukuran terlalu besar

114
Kurangnya ketelitian pekerja dalam proses bahan baku dan produk jadi dalam satu
pemilahan bahan baku, kondisi pekerja yang tempat. Hal tersebut menyebabkan pengerjaan
tidak pada usia produktif. bahan baku yang terdapat dibagian bawah
b. Metode (method) sulit untuk dikerjakan terlebih dahulu.
Proses penataan bahan baku yang tidak benar Dengan analisa diagram pareto
mengakibatkan terjadinya gangguan pada ditemukan bahawa nilai yang tinggi
proses produksi, tidak adanya SOP (Standart ditunjukkan oleh ukuran yang terlalu besar.
Operation Procedure) yang berlaku dalam Dimana tingkat kecacatan produksi pada jenis
proses produksi sehingga sisa ikut tercampur ukuran terlalu besar ialah 41,08 %. Peneliti
dengan cacahan plastik yang baru. menemukan masalah lain yaitu kurangnya
c. Mesin (Machine) maintenance yang tidak dilakukan secara
Kondisi mesin yang sudah tua menjadi salah berkala, hal ini yang membuat peningkatan
satu faktor yang menyebabkan kerusakan kecacatan. Peniliti menemukan menemukan
produk, karena mahalnya biaya pembelian hal – hal yang harus di ambil tindakan agar
mesin baru. Dan kurangnya maintenance pada menurunkan kecacatan produksi. Namun SQC
mesin menyebabkan sisa produksi sebelumnya (Statistical Quality Control) bukanlah
tercampur pada proses sebelumnya. Tidak penyelesaian akhir. Dapat dilakukan
adanya maintenance juga menyebabkan pisau penelitian lebih atau lebih lanjut agar dapat
mesin pencacah tidak sama, hal ini ditingkatkan kualitas.
menjadikan ukuran produk cacahan tidak
seragam. KESIMPULAN
d. Material
Material handling yang kurang baik Berdasarkan analisi yang dilakukan tentang
membuat tempat sempit dan mengganggu pengendalian mutu pencacahan plastik di CV.
jalannya proses produksi. Robbani maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
Pembahasan Hasil
Pada pembahasan hasil dijelaskan 1. Berdasarkan analisis menggunakan
mengenai hasil dari pengolahan data metode C Chart dapat diketahui bahwa
kecacatan yang terjadi di produksi cacahan prosentase produk cacat yang melebihi
plastik CV. Robbani. Pada CV. Robbani batas kendali pada pengamatan yang
ditemukan bahwa produksi cacahan plastik, terjadi pada bulan Mei sebesar 170 kg
yang berbahan bahan dasar palstik bekas dan bulan Juli sebesar 130 kg. Dengan
memiliki nilai kecacatan. Nilai kecacatan yang adanya kecacatan yang berada diluar
ditemukan ialah sebesar 20%, nilai ini batas kendali maka perusahaan harus
merupakan batas toleransi perusahaan. Namun lebih menjaga proses produksi agar
menurut peneliti nilai ini dapat diturunkan, meminimalisir kecacatan produk.
peneliti menilai bahwa CV. Robbani memliki
variabel kecacatan yang pelu dibenahi. 2. Berdasarkan Diagram Pareto dapat
Dalam mengolah data yang didapat diketahui bahwa kerusakan yang paling
peneliti menggunakan metode SQC( banyak terjadi adalah ukuran yang terlalu
Statistical Quality Control ), diagram pareto, besar yaitu sebanyak 562 kg atau sebesar
fishbone diagram, aplikasi QM for Windows. 41,08%. Kerusakan kedua adalah warna
Pada penggunaan diagram tulang ikan tercampur sebesar 420 kg atau sebesar
(fishbone) ditemukan beberapa permasalahan 30.70%. Kerusakan ketiga jenis
yang ditemukan, diantaranya ialah tidak tercampur sebesar 386 kg atau 28,21%.
adanya SOP(Standart Operasional Dari beberapa jenis kerusakan tersebut
Procedure), kondisi pekerja yang usianya dapat dijadikan acuan oleh perusahaan
sudah tua. Yang membuat proses pemilahan untuk melakukan perbaikan.
menjadi sedikit lama, terdapat material
handling yang kurang baik dimana peletakan

115
3. Dari Diagram Sebab Akibat diketahui yang tercampur ketika produksi
faktor-faktor yang mengakibatkan berlangsung.
kualitas produk mengalami kecacatan
adalah faktor manusia yang kurang
memperhatikan kondisi bahan baku saat
DAFTAR PUSTAKA
pemilahan bahan baku. Faktor mesin
yang sudah tua. Faktor mesin yang tidak Candra Ariani, Septiana (2015). “Analisis
ada maintenance. Faktor metode pekerja Pengendalian Mutu Pada Proses
yang tidak mengikuti SOP(Standart Produksi Keripik Kentang UMKM
Operasional Procedure) dalam proses Albaeta”, Bogor (ID): Institut Pertanian
produksi karena tidak adanya Bogor
SOP(Standart Operasional Procedure) Halhttp://taufiqurrachman.weblog.esaun
menyebabkan waktu produksi yang lama, ggul.ac.id/2016/11/18/materi-9-
penataan gudang yang tidak ergonomis, ema503-ganjil-20162017/
dan pengerjaan yang kurang rapi. Handayani, S., Nursanti, E., and Handoko, F.
2016. Perencanaan Perbaikan
Berkelanjutan (CI – PDCA) untuk
SARAN Mewujudkan Efisiensi Energi pada
Sistem Perkantoran. Prosiding SENIATI,
Berdasarkan data dan kesimpulan, 0(Book-1).
maka di bagian ini penulis mencoba utuk Handoko, F, 2017. Constructing Knowledge
memberikan saran yang diharapkan akan and Technology Transfer Model for
dapat bermanfaat bagi CV. Robbani SMEs Technology Development in
kedepannya untuk menggunakan teori dari Emerging Economies. International
analisis mengenai pengendalian kualitas. Journal of Pedagogy and Teacher
1. Perusahaan harus lebih meningkakan Education. Vol 1, No. 2. pp. 93
pengawasan terhadap mesin-mesin yang Handoko, F, Alan, S, and Burvill, C, 2014.
digunakan terutama pada mesin The Role of Government, Universities,
pencacah. Dengan melakukan perawatan and Business in Advancing Technology
dan pengecekan pada mesin secara rutin, for SMEs’ innovation. Journal of
sehingga dapat terus beropersasi secara Chinese Economic and Business Studies.
baik sehingga dapat meminimalisir Vol 12, No. 2. pp. 171
terjadinya kecacatan produk. Handoko, F., Nursanti,E., Harmanto, D and
2. Sebaiknya CV. Robbani memberikan Sutriyono, 2016. Technology Transfer
pengarahan kepada pekerja dibagian For Metal Based Smes In Central
pemilahan dan produksi. Karena Java, Indonesia. ARPN Journal of
karyawan dibagian ini harus lebih teliti Engineering and Applied Sciences,
dalam bekerja, karena selain untuk Vol.11, No. 8.
meminimalisir kecacatan, pada mesin Handoko, F and Salmia, LA. 2017. Alih
produksi yang digunakan dapat Teknologi Guna Peningkatan
menghasilkan hasil yang sesuai dengan Kemampuan Teknologi. Prosiding
standart, pekerja juga harus teliti SENATEK 2015, 1(A), 860-865.
terhadap cacahan yang tidak sesuai Handoko, F., Nursanti, E., and Sutriyono. 2017.
supaya produksi yang dihasilkan baik dan Aplikasi Pendekatan Perbaikan Terus
berkualitas bagus. Menerus guna Mencapai Green Industrial
3. Perusahaan harus lebih menata System yang berkelanjutan. Prosiding
penempatan bahan baku dan bahan siap SENATEK 2015, 1(A), 866-870.
produksi, gara tidak menghambat Handoko, F., Nursanti, E., Gatot, Tjahjadi, M.E.,
produksi. Agar tidak ada yang bahan Hutabarat, J., Mulyadi, L., and Kustamar.
2018. Green Industrial System in

116
Indonesia, MATEC Web Conf., 164 Palumpun, N.P., Lomi, A., and Handoko, F.
(2018) 01010, DOI: 2017. Perancangan Sistem Informasi
https://doi.org/10.1051/matecconf/20181 Akademik Untuk Meningkatkan Kinerja
6401010 Manajemen (Studi Kasus : Universitas
Handoko, F., Smith, A., Indriani, S. 2017. Satya Wiyata Mandala Nabire). Jurnal
Technology Transfer for Metal Based Teknologi Dan Manajemen Industri, 1(1),
SMEs in Central Java Indonesia. 15-24.
International Journal of Engineering and Paula, C., and Handoko, F. 2016. Implementasi
Management, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 35-41 Reduce, Reuse, Recycle (3R) untuk
Hidayat, S.S., Handoko, F., and Laksmana, I. Memenuhi Kebutuhan Palet pada PT. X.
2017. Peningkatan Quality Ownership Prosiding SENIATI, 0(Book-1).
Untuk Menjaga Kualitas Produk Di PT. Rivelia Prawiro, Annisa (2016). “Analisa
XYZ Dengan Metode Continuous Penerapan Pengendalian Mutu Produksi
Improvement. Jurnal Teknologi Dan dengan Pendekatan Statistial Quality
Manajemen Industri, 3(2), 19-24. Control dan Lean Six Sigma pada usaha
Hutabarat, J., Assegaf, F.A., and Handoko, F. Usaha Kecil Menengah Penghasil Sepatu
2017. Re-Layout Dengan Metode Group Daerah Bogor”, Jakarta (ID):Universitas
Technology. Prosiding SENIATI, 3(2), Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
C28.1-4. Safi'i, I., Sutriyono., and Handoko, F. 2017.
Ignatius, E.N., Nursanti, E., and Handoko, F. Kualitas Pelayanan di Tinjau Dari
2017. Rancangan Sistem Informasi Prestasi Akademik Mahasiswa Studi
Manajemen Sekolah Berbasis Web Kasus Pada Universitas Kadiri. Jurnal
Interaktif Terintegrasi Di Smk Negeri 1 Teknologi Dan Manajemen Industri, 1(2),
Nabire. Jurnal Teknologi Dan 22-27.
Manajemen Industri, 1(1), 53-59. Taufiqur Rachman. 2013, Manajemen Kualitas.
Kertaningtyas, M., Sutriyono., and Handoko, F. Tjahjadi, M.E., and Handoko, F. 2017. "Precise
2017. Analisa Kompetensi Sumber Daya wide baseline stereo image matching for
Manusia Dengan Metode Quality compact digital cameras," 4th
Function Deployment (QFD) (Studi International Conference on Electrical
Kasus di Biro Personalia PT. XYZ). Engineering, Computer Science and
Jurnal Teknologi Dan Manajemen Informatics (EECSI), Yogyakarta, 2017,
Industri, 1(2), 9-16. pp. 1-6. doi:
Khoirul Hadi, M (2017). “Analisa Quality 10.1109/EECSI.2017.8239106
Control Terhadap Resiko Kerusakan Tjahjadi, M.E., and Handoko, F. 2017. "Single
Produk”, Lampung (ID): Universitas frame resection of compact digital
Islam Negeri Raden Intan. cameras for UAV imagery," 2017 4th
Noor, Zulfani (2015). “Analisa Pengendalian International Conference on Electrical
Mutu untuk Mencapai Standar Kualitas Engineering, Computer Science and
Produk Corn Chips di PT.Anugrah Cita Informatics (EECSI), Yogyakarta, 2017,
Era Food”, Bogor (ID): Institut Pertanian pp. 1-5. doi:
Bogor. 10.1109/EECSI.2017.8239147
Nursanti, E., and Handoko, F. 2016. Pemanfaatan Tjahjadi, M.E., and Handoko, F., Sai, S.S. 2017.
Barcode Scanning Untuk Peningkatan Novel Image Mosaicking of UAV’s using
Kualitas dan Inventory. Prosiding Collinearity Condition. International
SENIATI, 0(Book-1) Journal of Electrical and Computer
Nursanti, E., Handoko, F., and Vitasari, P. 2017. Engineering 7 (3), 1188
Penerapan Manajemen Berbasis Database Waluyo, M.R., Handoko, F., and Vitasari, P.
Dengan Ms Access Untuk Meningkatkan 2017. Kontruksi Model Continuous
Keunggulan Bersaing Pada Usaha Mikro. Improvement Pada Pengelolaan Koperasi
Prosiding SENIATI, 3(2), C17.1-4. XYZ Berbasis Green Management
Dengan Perspektif Balance Scorecard

117
(Studi Kasus Departemen Ekspansi
Angkutan Limbah). Jurnal Teknologi
Dan Manajemen Industri, 3(1), 26-33.
Widyantoro, H., & Handoko, F. 2016.
Pengendalian Biaya Manufaktur Berbasis
Environment Oriented Cost
Management(EOCM). Prosiding
SENIATI, 0(Book-1).

118

Anda mungkin juga menyukai