Anda di halaman 1dari 19

1

PETUNJUK TEKNIS

PANDUAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN


SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


2013
2

PENGANTAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


3

PENGANTAR KEMENTERIAN AGAMA


4

PENGANTAR KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA


5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. KETENTUAN UMUM

Kegiatan-kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam penerapan pedoman


sekolah/madrasah aman ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara
multisektoral dan mendorong partisipasi masyarakat. Sesuai dengan Pedoman Umum
Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana, Perka nomor 4 tahun 2012 dan
juga sesuai dengan Pedoman Umum Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pasca Bencana, Peraturan Kepala BNPB No. 17 Tahun 2010. , Ppelaksanaan
pemantauan dan evaluasi untuk rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana
dikoordinasikan oleh BNPB dengan melibatkan kementerian/lembaga, dan/atau
BNPB/D BPBD dengan melibatkan SKPD terkait dan/atau unsur masyarakat.
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau dan menilai tahapan dan aspek-
aspek pelaksanaan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi penerapan
sekolah/madrasah aman bersama dengan K/L/D/I, SKPD, lembaga-lembaga lain, dan
masyarakat penerima manfaat agar sesuai dengan aspek dan kaidah-kaidah
penerapan sekolah/madrasah aman.

1.2. TUJUAN
1.3.

Secara praktis panduan ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan
monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana
agar sesuai dengan aspek-aspek dan kaidah pelaksanaan sekolah/madrasah aman
dari bencana.

1.4. LANDASAN HUKUM


Panduan Monev Penerapan Sekolah/Madrasah Aman dari bencana mengacu pada:
1. UU nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas
2. UU nomor 24 tahun 2007 tentang pbPenanggulangan Bencana
3. PP 19 tahun 2005 tentang snpSNP
4. PP 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan pbPenanggulangan Bencana
5. Perpres nomor 73 tahun 2011 tentang pPembangunan gGedung nNegara
6. Permendagri nomor … tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
oleh Pemerintah Daerah
7. Perka BNPB nomor 17 tahun 2010 tentang Pedoman Umum Rehabilitasi dan
rRekonstruksi pPasca Bencana
6

8. Perka BNPB Nomor 4 tahun 2012 tentang Pedoman pPenerapan


sSekolah/Madrasah Aman dari Bencana.
9.

a
1.5. STRATEGI
Strategi yang dilakukan dalam pelaksanaan monev dan pelaporan meliputi:
1. Pengumpulan informasi awal diperoleh K/L/D/I, SKPD dan pemangku
kepentingan lainnya
2. Pengembangan forum Kordinasi pemangku lintas sektor pelaksanaTim
Monitoring dan Evaluasi Penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana
sesuai kaidah pelaksanaan
3. Pengumpulan informasi dari Narasumber
4. Pembagian wilayah berdasarkan regional
5. Penggunaan internet dan media elektronik seperti email, web, jejaring sosial
dst dalam pelaksanaan monev dan pelaporan.

1.6.
1.7. METODOLOGI
Metode yang digunakan adalah
1. Kordinasi lintas sektoral
2. Kunjungan ke daerah (observasi, FGD, wawancara, diskusi mendalam, dst)
3. Pengisian instrument monev baik secara online maupun offline
4. Pengumpulan foto karya anak perempuan dan laki-laki dengan dukungan
keluarga
5. Kajian terhadap dokumen pendukung
6. Pelaporan elektronik
7

BAB II
RUANG LINGKUP DALAM MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

Monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana


mengacu pada Kaidah pelaksanaan, Peran pemangku kepentingan dan kerangka kerja
penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana.

2.1. Monitoring
Monitoring penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana mencakup pemantauan
proses pelaksanaan, status kegiatan dan kemajuan yang berlangsung. Monitoring
bertujuan meliputiuntuk:
1. Pmemantauan efektivitas input (dana, SDM, waktu, dan sumberdaya lainnya),
tatalaksana penyelenggaraan kegiatan, administrasi dan pengelolaan keuangan
oleh sekolah satuan pendidikan dalam rangka mencapai sasaran program
sekolah/madrasah aman dari bencana
2. Pemantauan memantau kinerja organisasi pelaksana program rehabilitasi pada
masing-masing sekolah/madrasah dalam menerapkan sekolah/madrasah aman
3. Pemantauan memantau proses dan hasil pelaksanaan program rehabilitasi dan
rekonstruksi sekolah berdasarkan aspek dan kerangka kerja sekolah aman,
meliputi: proses sosialisasi program, proses penilaian proposal, proses
pengolahan data, penentuan urutan prioritas sekolah calon penerima program,
pelaksanaan dan pemanfaatan program.
4. Pemantauan memantau pemanfaatan sarana-prasarana sekolah yang telah
diperbaiki sesuai fungsinya disesuaikan dengan desain dan penataan
sekolah/madrasah aman dari bencana.
5. Pemantauan memantau kegiatan pemenuhan 3 indikator sekolah/madrasah
aman dari bencana untuk setiap aspek mendasar baik struktural maupun non-
struktural di tingkat sekolah/madrasah
6. yang meliputi:
7. Sekolah aman secara fisik;
ketersediaannya peraturan/SOP dan sudah dilakukan pelatihan SOP sekolah
aman;
pelaksanaan/pembudayaan kesiapsiagaan komunitas sekolah dengan
pelatihan SOP sekolah/madrasah aman dengan pelatihan secara rutin dan
lain-lain.
mengidentifikasi kendala (kesenjangan pendanaan dan kebutuhan, proses
pelaksanaan rehabilitasi sekolah/madrasah, dll) dalam pelaksanaan
program sekolah aman.
8. mengiIdentifikasi kendala (kesenjangan pendanaan dan kebutuhan, proses
pelaksanaan rehabilitasi sekolah/madrasah, dll) dalam pelaksanaan program
sekolah aman sesuai dengan kaidah pelaksanaan.
8

9.
10. terkumpulnya Pengumpulan data yang menyeluruh tentang kegiatan
sekolah/madrasah aman dari bencana baik data kegiatan struktural maupun
non struktural.
6.

2.2. Evaluasi
Evaluasi akan menilai aspek-aspek penerapan sekolah/madrasah aman sesuai
dengan indikator sekolah/madrasah aman baik struktural maupun non struktural
sehingga dapat mengkategorikan tingkat amannya bagi setiap sekolah/madrasah
terhadap gempa bumi dan/atau tsunami yang meliputi:
1. Penilaian tingkat pemenuhan perencanaan dengan implementasi rehabilitasi
dan rekonstruksi sekolah/madrasah aman serta kegiatan non-struktural
terutama aspek yang dimonitor (lihat bab 5.1.1g. A).
2. Penilaian penerapan aspek dan kerangka kerja sekolah/madrasah aman dalam
pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah/madrasah meliputi:
i. Proses sosialisasi program,
ii. proses penilaian proposal,
iii. proses pengolahan data,
iv. penentuan urutan prioritas sekolah calon penerima
v. program,
vi. pelaksanaan dan pemanfaatan program

3. Penilaian setiap sekolah/madrasah dalam memenuhi indikator


sekolah/madrasah aman dari bencana (lihat bab A.55.1.1.5), kemudian
mengkategorikannya dengan perincian sbb:
i. Kategori 1: Memenuhi salah satu salah satu indikator
ii. sekolah/madrasah aman
iii. Kategori 2: Memenuhi dua indikator sekolah/madrasah
iv. aman
v. Kategori 3: Memenuhi tiga indikator sekolah/madrasah
vi. aman

2.3. Pelaporan
Pelaporan yang mencakup hasil monitoring dan evaluasi penerapan
sekolah/madrasah aman dari bencana baik kemajuan dan capaian fisik maupun
penggunaan dana, yang disampaikan secara berkala dan dilaksanakan secara
berjenjang mulai dari laporan panitia tingkat sekolah/madrasah, kepala
sekolah/madrasah, laporan masing-masing SKPD terkait, laporan kabupaten/kota,
laporan provinsi dan laporan pusat dan disusun serta diserahkan secara berkala
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Laporan agar disampaikan dalam bentuk
cetak dan/atau elektronik (soft copy) melalui email maupun media lain bagi
sekolah/madrasah dan daerah yang memiliki infrastruktur TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi).
9

2.3.1 Pelaporan Tingkat Pusat


Pelaporan bertujuan sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan penerapan
sekolah/madrasah aman baik secara formal struktural maupun sebagai
pertanggungjawaban kepada publik. Pelaporan penerapan sekolah/madrasah
aman dari bencana di tingkat pusat dikoordinasikan oleh BNPB sesuai
dengan peranannya sebagai koordinator utama Forum Koordinasi Sekolah
AmanTim Monitoring dan Evaluasi Sekolah/Madrasah Aman dari bencana
terintegrasi dengan Tim Pembina UKS di tingkat pusat dalam menjamin
rehabilitasi dan rekonstruksi sekolah/madrasah aman berdasarkan laporan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian
PU, Kementerian Dalam Negeri dengan mengacu pada sistim pelaporan yang
telah ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik dalam bentuk laporan
cetak dan/atau maupun elektronik. BNPB FORKORNAS merangkum laporan
penerapan sekolah/madrasah aman dan BNPB melaporkannya kepada
Presiden.

2.3.2 Pelaporan Tingkat Daerah


Di dDaerah, pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana
mengikuti sisteim pelaporan yang ada sesuai dengan ketentuan yang berlaku
baik dalam bentuk laporan cetak dan/atau elektronik. Bilamana BPBD belum
dilibatkan/, belum mencantumkan BPBDtercantum sebagai koordinator di
daerah, maka menambahkan peran BPBD perlu ditambahkan dibentuk Tim
Monitoring dan Evaluasi untuk pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman
dari bencana terintegrasi kedalam Tim Pembina UKS. Penyusunan pelaporan
akan dilakukan oleh Sekretariat FORKORPROV dan FORKORKAB/KOTProvinsi
akan dan Kota/Kabupaten berkoordinasi dengan SKPD pendidikan dan
kebudayaan, pekerjaan umum, kKantor kementerian agama. Laporan
panitia pembangunan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana di
tingkat sekolah/madrasah disampaikan kepada kepala sekolah/madrasah
dalam bentuk laporan bulanan dan laporan akhir; kepala sekolah/madrasah
melaporkan laporan bulanan dan laporan akhir kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, dan BPBD
Kabupaten/Kota. BPBD sebagai koordinator FORKORKAB/KOTA Tim
Monitoring dan Evaluasi tingkat Kota/Kabupaten melapor kepada
Bupati/Walikota. Bupati/Walikota melapor kepada Gubernur dan Gubernur
melapor kepada Menteri Dalam Negeri, BNPB, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan Kementerian Agama.
10

BAB III
PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

3.1. Koordinasi
Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan dilakukan dengan melibatkan
multisektoral dan partisipasi masyarakat yang dikoordinasikan oleh BNPB sebagai
koordinator utama FORKORNAS Tim Monitoring dan Evaluasi Penerapan
Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana yang harus menjamin rehabilitasi bangunan
sekolah/madrasah yang lebih aman dari bencana dan perlu melakukan koordinasi
dan konsultasi berkelanjutan dengan K/L/D/I terkait dengan mengikuti mekanisme
yang telah ada di BNPB atau mengikuti ketentuan/juknis pelaporan yang ada. Bila
belum ada akan disusun lebih lanjut.

Untuk di tingkat daerah, BPBD akan berperan mengkoordinasikan SKPD terkait


lainnya. Dalam pelaksanaan monitoring didorong partisipasi dan kerjasama berbagai
pihak untuk pemenuhan proses rehabilitasi mengikuti standar teknis dan prosedur
administrasi yang berlaku.

Penilaian Sekolah/Madrasah Aman dari bencana menggunakan indikator


sekolah/madrasah amandalam delapan aspek mendasar baik struktural maupun non
strukturalstruktural. Hasilnya digunakan sehingga seperti yang diuraikan di atas
untuk mengkategorikan tingkat aman bagi setiap sekolah/madrasah. Bagi
11

sekolah/madrasag yang telah memenuhi indikator sekolah/madrasah aman dari


bencana akan diberikan sertifikat dan/atau plakat sekolah/madrasah aman sesuai
tingkat pemenuhannya, setelah melalui verifikasi terhadap penerapan indikator
sekolah aman. Verifikasi sekolah/madrasah aman dilakukan oleh Tim Ad
hocMonitoring dan Evaluasi yang dibentuk oleh FORKORNAStingkat Pusat.

3.2. Peran K/L/D/I dan pemangku kepentingan lain


Para pelaku penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana baik ditingkat pusat
yaitu BNPB, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama,
Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PU; dan para pelaku di daerah mulai dari
Panitia Pembangunan Sekolah/Madrasah, Satuan Pendidikan, Komite Sekolah, SKPD
Pendidikan dan Kebudayaan, Pekerjaan Umum, BPBD, Kandep/Kanwil Agama
tugasnya diuraikan sesuai dengan fungsi masing-masing dalam monitoring, evaluasi
dan pelaporan penerapan sekolah/madrasah aman dari bencana seperti dalam table
di bawah ini.
12

K/L/D/I dan Aspek Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sumber Verifikasi Data
Pihak
BNPB 1. Menyusun rencana kerja monitoring, evaluasi dan pelaporan bersama  Dokumen rencana kerja
dan untuk diterapkan secara koordinatif dengan Kemdikbud, monitoring, evaluasi dan
Kemenag, Kemdagri, Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan pelaporan bersama
Sekolah/Madrasah agar tidak terjadi pengulangan monev oleh instansi  Laporan monitoring dan evaluasi
yang berbeda capaian koordinatif per kuartal
2. Dalam fungsinya sebagai Ketua Forum Koordinasi Nasional  Data sekolah/madrasah di
Sekolah/Madrasah Aman (FORKORNAS)Tim Monitoring dan Evaluasi, Indonesia yang sudah memenuhi
Melakukan koordinasi dengan Kemdikbud, Kemenag, Kemdagri, indikator sekolah aman serta
Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan Sekolah/Madrasah dalam kategorinya
melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan terkait resiko bencana
dalam penerapan rehabilitasi sekolah/madrasah menuju
sekolah/madrasah aman
BPBD
 Dokumen rencana kerja daerah
1. Menyusun rencana kerja monitoring, evaluasi dan pelaporan bersama monitoring, evaluasi dan
dan untuk diterapkan secara koordinatif dengan SKPD pendidikan dan pelaporan daerah
kebudayaan, pekerjaan umum, kandep agama dan sekolah mengacu  Laporan monitoring dan evaluasi
pada rencana kerja yang disusun di tingkat pusat capaian daerah
2. Melakukan koordinasi dengan SKPD pendidikan dan kebudayaan,  Data sekolah/madrasah di daerah
pekerjaan umum, Sekolah/Madrasah dalam melakukan monitoring, yang sudah memenuhi indikator
evaluasi, dan pelaporan terkait resiko bencana dalam penerapan sekolah aman serta kategorinya
rehabilitasi sekolah/madrasah menuju sekolah/madrasah aman.
13

K/L/D/I Aspek Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sumber Verifikasi Data


Kemdikbud Melakukan koordinasi dengan BNPB, Kemenag, Kemdagri,  Laporan kinerja
Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan Sekolah untuk melakukan  Data Global Information System
monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam penerapan rehabilitasi (Sumber: Kemdikbud)
sekolah aman mengacu pada rencana kerja monitoring, evaluasi dan  SK Penetapan Bantuan
pelaporan bersama.  Laporan distribusi bantuan
 Laporan pencairan dana DAK
Pendidikan/rehabilitasi sekolah
melalui APBN
 Data sekolah di Indonesia yang
sudah memenuhi indikator sekolah
aman serta kategorinya

Kemenag Melakukan koordinasi dengan BNPB, Kemdikbud, Kemdagri,  Laporan kinerja


Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan Madrasah untuk melakukan  Data GIS (Global Information
monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan rehabilitasi madrasah System)
aman dari bencana, mengacu pada rencana bersama  SK Penetapan Bantuan
 Laporan distribusi bantuan
 Laporan pencairan dana
rehabilitasi madrasah melalui
APBN
 Data madrasah di Indonesia yang
sudah memenuhi indikator sekolah
aman serta kategorinya
14

K/L/D/I Aspek Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sumber Verifikasi Data


Kemdagri Melakukan koordinasi dengan BNPB, Kemdikbud, Kemenag,  Laporan kinerja
Kementerian PU, Pemerintah Daerah, dan Madrasah untuk melakukan  Data GIS (Global Information
monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan rehabilitasi System)
madrasah/sekolah aman dari berbagai sumber dana  SK Penetapan Bantuan
 Laporan distribusi bantuan
 Laporan pencairan dana
rehabilitasi melalui APBN

Kementerian PU Melakukan koordinasi dengan BNPB, Kemdikbud, Kemenag,  Laporan kinerja


Kemdagri, Pemerintah Daerah, dan Madrasah untuk melakukan  Data GIS (Global Information
monitoring, evaluasi dan pelaporan penerapan rehabilitasi System)
sekolah/madrasah aman mengacu pada rencana kerja bersama  Laporan data elektronik
 SK Penetapan Bantuan
 Laporan distribusi bantuan
 Laporan pencairan dana
rehabilitasi melalui APBN
Pemerintah 1. Melaksanakan supervisie, monitoring dan pelaporan serta penilaian  Laporan kinerja
Provinsi terhadap pelaksanaan DAK dan sumber dana lainnya di kabupaten/kota  Data GIS (Global Information
dalam penerapan sekolah/madrasah aman; dan System)
2. Melaporkan hasil supervisi dan monitoring kepada Kementerian  SK Penetapan Bantuan
Pendidikan, up Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, BNPB, Kementerian  Laporan distribusi bantuan
Dalam Negeri.  Laporan pencairan dana
rehabilitasi melalui APBN
 Data sekolah/madrasah di tingkat
provinsi yang sudah memenuhi
indikator sekolah aman serta
kategorinya
15

K/L/D/I Aspek Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sumber Verifikasi Data


Pemerintah 1. Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi serta pendampingan  Laporan agregat pelaksanaan
Kabupaten/Kota bagi Sekolah/Madrasah yang menerima dana DAK, APBN dan sumber rehabilitasi sekolah dan madrasah
dan Dinas dana lainnya untuk rehabilitasi sekolah/madrasah se-Kabupaten/Kota
Pendidikan 2. Memastikan indikator sekolah aman tercapai dalam proses rehabilitasi  Laporan capaian sekolah
Kabupaten/Kota sekolah/madrasah  Laporan keuangan sekolah dan
3. Membentuk Tim Pendukung dan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan; bukti-bukti pembayaran
Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan kegiatan  Data GIS (Global Information
DAK dengan mengacu pada Surat Edaran Bersama Menteri Negara System)
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan  SK Penetapan Bantuan
Pembangunan Nasional, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri  Laporan distribusi bantuan
Nomor 0239/M.PPN/11/2008, SE 1722/MK 07/2008, 00/3556/SJ  Laporan pencairan dana
Tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan rehabilitasi madrasah melalui APBN
Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK dan  Data sekolah/madrasah di
sumber daya lainnya; Kabupaten/Kota yang sudah
4. Menggandakan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program DAK Bidang memenuhi indikator sekolah aman
Pendidikan yang telah ditetapkan Mendikbud setiap tahunnya dan serta kategorinya
mendistribusikan kepada seluruh sekolah penerima Program DAK dan
petunjuk teknis lainnya untuk sumber dana lainnya;
5. Melaporkan penggunaan DAK Bidang Pendidikan untuk penerapan
Sekolah/Madrasah Aman kepada Walikota/Bupati, Gubernur, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan serta Kepala BNPB.
16

Dewan Pendidikan Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan tugas dan fungsi sesuai  Laporan agregat pelaksanaan
Kabupaten/Kota dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 17 Tahun 2010 tentang rehabilitasi sekolah/madrasah se-
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Dalam konteks program Kabupaten/Kota
DAK Bidang Pendidikan, Dewan Pendidikan Kabupaten/Kota memiliki
tugas dan tanggungjawab melakukan pengawasan dalam rangka
transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan di
tingkat kabupaten/kota.

K/L/D/I Aspek Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sumber Verifikasi Data


Satuan Pendidikan 1. Mengangkat Panitia Pembangunan Sekolah yang bertugas  Laporan capaian
melaksanakan rehabilitasi ruang belajar; sekolah/madrasah
2. Mencatat hasil pembangunan bantuan bidang pendidikan sebagai  Laporan keuangan sekolah dan
inventaris sekolah; bukti-bukti pembayaran
3. Kepala Satuan Pendidikan melaporkan penerapan Sekolah/Madrasah  Data GIS (Global Information
Aman kepada Dinas Pendidikan dan BPBD. System)
 SK Penetapan Bantuan
 Laporan distribusi bantuan
 Laporan pencairan dana
rehabilitasi melalui APBN dan
sumber dana lainnya

Komite 1. Komite Sekolah/Madrasah melakukan tugas dan fungsi sesuai dengan  Laporan Evaluasi Diri Sekolah
Sekolah/Madrasah Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 044 Tahun 2002 tentang Dewan  Laporan keuangan sekolah dan
Pendidikan dan Komite Sekolah. Dalam konteks DAK Bidang bukti-bukti pembayaran
Pendidikan, Komite Sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab  Data GIS (Global Information
melakukan pengawasan dalam rangka transparansi dan akuntabilitas System)
 SK Penetapan Bantuan
17

pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan di tingkat sekolah.  Sertifikat Duta Sekolah/Madrasah


2. Komite Sekolah/madrasah mendorong partisipasi publik termasuk anak, Aman dari bencana
ahli yang sesuai dari Perguruan Tinggi setempat, tenaga terampil dari  Laporan distribusi bantuan
SMK yang bersesuaian, Gerakan Siswa BersatuDuta Sekolah/Madrasah  Laporan pencairan dana
Aman dari bencana, Guru Tanggap Bencana, Komunitas pegiat hak atas rehabilitasi melalui APBN dan
pendidikan anak, dunia usaha, media, dan semua bersama-sama sumber dana lainnya
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
rehabilitasi sekolah/madrasah
3. Memastikan tersedianya Rencana Evakuasi terintegrasi yang disusun
dengan melibatkan semua warga sekolah termasuk anak perempuan dan
laki-laki, peraturan/SOP sekolah/madrasah aman dari bencana dan,
pelatihan penerapan SOP tersebut secara rutin di tingkat
sekolah/madrasah serta simulasi Rencana Evakuasi Terintegrasi
sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun kalender akademik
sekolah/madrasah.

K/L/D/I Aspek Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Sumber Verifikasi Data


Panitia 1. Mengadministrasikan dan mendokumentasikan segala kegiatan  Laporan capaian sekolah/
Pembangunan berkenaan dengan kegiatan rehabilitasi, baik administrasi keuangan madrasah
Sekolah/Madrasah maupun teknis. Buku-buku yang digunakan untuk mencatat keluar  Laporan keuangan sekolah dan
masuknya dana dan dokumentasi lainnya harus berada di sekolah bukti-bukti pembayaran
dan dapat dilihat sewaktu-waktu oleh semua anggota masyarakat;  Data GIS (Global Information
2. Menyusun laporan teknis dan mempertanggungjawabkan realisasi System)
penggunaan dana dan pelaksanaan rehabilitasi ruang sekolah yang  SK Penetapan Bantuan
18

menggunakan dana tersebut serta hasil pembangunan kepada seluruh  Laporan distribusi bantuan
anggota masyarakat, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.  Laporan pencairan dana
3. Malaporkan secara berkala kepada Kepala Satuan Pendidikan. rehabilitasi melalui APBN
Masyarakat Melakukan pengawasan secara independen terhadap penerapan  Laporan independen
(Komunitas sekolah/madrasah aman.  Tulisan di media
sekolah, perguruan  Tatap muka
 Surat/Nota komplain di Kotak
tinggi, media dll.)
Pengaduan
19

Lampiran:

Instrumen Monitoring

Insrtumen Evaluasi

Format Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai