ARDIANSYAH SOFYAN H.
0421184O000006
5.1 Pertanyaan
2
- Nilai losses diakibatkan oleh katup dapat dicari dengan menggunakan
rumus :
ξ v2 ρ
Δ P=
2
- Nilai friction dapat dicari dengan menggunakan diagram modody
ξ×V 2 ×ρ
2
Hubungan antara Tekanan (P) dengan Loses
Semakin besar loses makan tekanan pada aliran pipa air akan semakin
tinggi. Sehingga berbanding lurus antara tekanan dan loses.
7. Hubungan kapasitas dengan gaya adalah berbanding terbalik, semakin besar
kapasitas makan gaya yang dihasilkan pun akan semakin kecil. Sedangkan
hubungan antara kapasitas dengan loses, semakin besar nilai loses maka
kapasitas akan semakin kecil atau semakin besar kapasistas nilai losesnya
semakin kecil pada kasus yang sama, sehingga hubungannya adalah
berbanding terbalik.
8. SCFH singkatan dari Standard Cubic Feet per Hour, yaitu satuan kapasitas
dalam british 1 SCFH = 0,028 m3/jam
5.3 Kesimpulan
Pada instalasi pipa udara losses dapat disebabkan karena terjadi rugi
panjang pipa (loss major) dan karena rugi di fitting pada pipa (loss minor).
Temperatur sangat berpengaruh terhadap head loss ditunjukkan bahwa pipa
yang didinginkan memiliki head loss yang lebih besar dari pada yang tidak
didinginkan.
5.4 Saran
Untuk mengetahui berapa besar bukaan katup kita menggunakan busur
derajat tetapi tidak bisa presisi dikarenaakan kurang mendukungnya alat yang
ada. Dari hal tersebut maka data yang dihasilkan relatif kurang valid. Serta
pipa yang sudah tidak bagus lagi, mengalami kebocoran pada katub pertama.
BAB V
CHARISMA FARIZ F.
0421184O000010
5.1. Jawaban Pertanyaan
1. Instalasi pipa udara adalah suatu sistem atau jaringan pipa sebagai tempat
mengalirnya fluida gas. Pada percobaan ini diamati pengaruh karakteristik pipa
udara terhadap aliran fluidanya, untuk mengetahui berbagai macam losses yang
mungkin terjadi.
2. Kompresi yang mungkin terjadi yakni kompresi politropik. Kondisi real pipa udara
adalah kondisi politropik, karena pada proses isothermal terdapat kenaikan
temperature dan pada proses adiabatic terdapat panas yang dipancarkan keluar.
Kondisi politropik ini ada di antara kondisi keduanya.
4. Pengaruh losses pada pipa udara yakni, semakin tinggi losses maka membuat nilai
kapasitas fluida akan semakin kecil dan tekanan semakin besar. Kapasitas semakin
kecil membuat kecepatan menjadi mengecil, dimana kecepatan berpengaruh pada
nilai losses dibuktikan pada rumus losses akibat panjang pipa :
λ . l . v2. ρ
∆ P=
2d
f ×l×V 2 ×ρ
1 = 2×D
Nilai losses akibat belokan dan fitting, dicari dengan menggunakan rumus:
( β /90 )×ξ×V 2 ×ρ
2 = 2
Nilai losses diakibatkan oleh katup dicari dengan menggunakan rumus :
2
ξ×V ×ρ
3 = 2
2
λ×l ×V × ρ
( β /90 )×ξ×V 2 ×ρ
ΔP1= 2× D 2 = 2
2
ξ×V ×ρ
3 = 2
7. Hubungan kapasitas dengan gaya adalah jika nilai kapasitas (Q) semakin besar,
maka nilai gaya (F) akan semakin besar. Hal ini dikarenakan ketika kapasitas
meningkat maka gaya yang dihasilkan juga meningkat.
Q = v x (F/P)
2
ξ×V ×ρ
3 = 2
8. SCFH adalah singkatan dari Standard Cubic Feet per Hour yaitu satuan kapasitas
aliran dari gas pada temperatur 15,6 C (60 F) dan pada tekanan absolut 101,3 kPa
(14,7psi) dan di tunjukkan pada satuan cubic feet per hour. 1 SCFH = 0,028 m3/jam
Aplikasi pada starting air main engine menggunakan prinsip udara bertekanan
untuk menggerakkan piston hingga mesin stabil untuk diinjeksikan bahan bakar.
Aplikasi pada saluran tangki bahan bakar
Aplikasi pada starting air genset di kapal
Sistem HVAC
Refrigerator
Air Conditioning (AC)
Heat Pump
Spray Gun ( untuk mengecat)
Sistem pneumatis
5.2 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
1. Terdapat beberapa kerugian/losses yang dapat menghambat laju aliran
fluida, yakni kerugian akibat panjang pipa, kerugian pada saluran akibat
belokan, dan kerugian pada saluran akibat fitting / aksesoris
2. Dari hasil percobaan 2, dapat disimpulkan bahwa temperatur
mempengaruhi tekanan pada pipa udara, dimana semakin rendah
temperatur maka tekanan udara semakin rendah, dan sebaliknya.
5.3 Saran
0421184O000011
5.1 Jawaban Pertanyaan
2. Dari berbagai jenis kompresi, kompresi manakah yang mungkin terjadi? Berikan
alasan anda!
Kompresi yang terjadi adalah kompresi politropik. Pada kompresor yang
sesungguhnya terjadi bukan merupakan proses isothermal karena adanya kenaikan
temperature. Namun juga bukan proses adiabatic karena dalam proses tersebut
terdapat panas yang dikeluarkan. Sehingga kompresi politropik lah yang mungkin
terjadi pada instalasi pipa udara tersebut.
Nilai losses akibat panjang pipa dapat dicari dengan menggunakan rumus :
f ×l×V 2 ×ρ
1 = 2×D
Nilai losses akibat belokan dan fitting dapat dicari dengan menggunakan rumus:
( β /90 )×ξ×V 2 ×ρ
2 = 2
Nilai losses diakibatkan oleh katup dapat dicari dengan menggunakan rumus :
ξ×V 2 ×ρ
3 = 2
7. Bagaimana hubungan antara kapasitas dengan gaya dan kapasitas dengan losses?
Hubungan antara kapasitas dengan gaya adalah berbanding terbalik sementara
hubungan kapasistas dengan rugi-rugi adalah berbanding lurus.
SCFH adalah singkatan dari Standard Cubic Feet per Hour yaitu satuan kapasitas
aliran dari gas pada temperature 15,6 C (60 F) dan pada tekanan absolut 101,3 kPa
(14,7psi) dan di tunjukkan pada satuan cubic feet per hour. 1 SCFH = 0,028 m3/jam
9. Sebutkan contoh aplikasi instalasi pipa udara ?
5.2 Kesimpulan
Sistem instalasi pipa udara memiliki prinsip yang sama dengan percobaan instalasi pipa
air, perbedaannya terletak pada fluida yang dialirkan.
Jenis kompresi yang terjadi pada sistem pipa udara adalah:
o kompresi politropik.
Temperatur memiliki pengaruh terhadap kapasitas pada pipa udara. Semakin rendah
temperatur maka kapasitas udara semakin rendah pula, karena lossesnya yang semakin
besar akibat meningkatnya fiskositas fluida karena penurunan suhu.
Terdapat beberapa kerugian / losses yang dapat menghambat laju aliran fluida sebagai
berikut:
o Kerugian akibat panjang pipa
o Kerugian pada saluran akibat belokan
o Kerugian pada saluran akibat fitting / aksesoris
Dari analisa grafik yang juga telah dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa:
o Tekanan (P) dan gaya (F) berbanding lurus. Dengan bertambahnya (P) maka (F)
akan bertambah dan sebaliknya. Ketiga pipa tersebut menunjukkan kenaikan yang
perlahan dan sama tergantung gaya yang diberikan.
o Tekanan (P) dan kapasitas (Q) berbanding tebalik , keempat percobaan yang
menunjukkan bahwa semakin besar tekanan (P) maka kapasitas (Q) semakin kecil
o Hubungan antara tekanan (P) dan sudut selalu berbanding lurus, baik pada pipa 1,
pipa 2 ( tanpa es), pipa 2 (dengan es) dan pipa 3.
o Tekanan (P) dengan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan Total secara keseluruhan berbanding
terbalik, besarnya gaya yang diberikan akan menghasilkan losses yang semakin
kecil
o Kapasitas (Q) dan Gaya (F) diatas menunjukkan bahwa besarnya kapasitas (Q) yang
diberikan akan berbanding terbalik dengan gaya (F) yang berlaku pada pipa 1,pipa
2 (tanpa es), pipa 2 (dengan es) dan pipa 3. Semakin besar kapasitas (Q), gaya(F)
akan semakin kecil
o Kapasitas (Q) akan berbanding terbalik dengan besarnya sudut putar yang diberikan
o Kapasitas (Q) dan ΔP1 dapat diihat bahwa berbanding lurus yang berlaku pada
ketiga pipa tersebut.
o Hubungan Kapasitas (Q) dan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan Ptotal diperoleh kerugian-kerugian
total pada keempat percobaan tersebut dan menhasilkan hubungan antara
kapasitas dan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan ΔP total akan berbanding lurus. Semakin kecil
kapasitas makan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan ΔP total akan kecil juga
5.3 Saran
Sebaiknya sebelum dilaksanakan praktikum,praktikan sudah memahami
langkah-langkah percobaan dengan urut tanpa mengabaikan aturan sesuai yang
dijelaskan pada modul praktikum. Namun dari hasil praktikum dapat disimpulkan
masih terdapat beberapa kesalahan baca pada flowmeter dikarenakan tidak stabilnya
alat flowmeter sehingga menyebabkan bentuk grafik tidak pada umumnya.
Dikarenakan praktikum yang dilakukan secara daring maka data yang diberikanpun
kurang sesuai dengan yang seharusnya sehingga kesesuaian pemberian data harus
lebih diperhatikan.
BAB V
0421184O000013
. Instalasi pipa udara merupakan seperangkat alat yang digunakan sebagai tempat
mengalirnya fluida gas dimana karakteristik pipa mempengaruhi aliran fluidanya
karena terjadinya loses pasti ada.
2. Kompresi yang mungkin terjadi adalah kompresi politropik, hal ini dapat terjadi
karena dalam proses isothermal terjadi kenaikan suhu dan pada proses adiabatic
terdapat kalor yang keluar sehingga hal itu tidak dapat dikategorikan sebagai
kedua jenis kompresi tersebut. Sehingga proses kompresi yang sebenarnya ada
diantara keduanya.
3. Suhu dapat mempengaruhi kecepatan aliran fluida pada saat suhu tinggi, maka
kecepatan aliran fluida akan besar. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, kecepatan
aliran fluidanya akan kecil. Hal tersebut memiliki pengaruh pada massa jenis
fluidanya. Dimana pada saat suhu tinggi, nilai massa jenis fluidanya semakin tinggi,
sjadi fluida memiliki molekul yang tersusun lebih renggang. Sebaliknya jika pada
saat suhu rendah, maka semakin rendah pula nilai massa jenis fluidanya sehingga
fluida tersebut memiliki susunan molekul yang lebih rapat.
4. Pengaruh losses dalam pipa udara adalah semakin banayak losses maka akan
membuat besarnya nilai kapasitas fluida akan semakin kecil akan tetapi nilai
tekanan semakin besar. Karena tekanan semakin besar membuat kecepatan menjadi
kecil, sehingga kecepatan memiliki pengaruh pada nilai losses. Hal itu dapat dilihat
dalam persamaan losses akibat panjang pipa :
λ . l . v2. ρ
∆ P=
2d
Nilai losses karena panjang pipa dapat dicari dengan menggunakan rumus :
f ×l×V 2 ×ρ
1 = 2×D
Nilai losses karena belokan dan fitting dapat dicari dengan menggunakan rumus :
( β /90 )×ξ×V 2 ×ρ
2 = 2
ξ×V 2 ×ρ
3 = 2
Hubungan tekanan dengan gaya : semakin besar tekanan maka gaya yang dibutuhkan
fluida semakin besar. Hal itu dapat diketahui melalui persamaan:
F=PxA
Hubungan tekanan dengan kapasitas : semakin besar tekanan maka semakin kecil
kapasitasnya. Dapat diketahui melalui persamaan:
Q = V x (F/P)
Hubungan tekanan dengan bukaan katup : semakin besar bukaan katup maka semakin
besar tekanannya.
ξ×V 2 ×ρ
= 2
Hubungan tekanan dengan losses : semakin besar tekanan yang sebanding dengan
besar kecepatan sehingga membuat losses semakin besar.
λ×l ×V 2× ρ
( β / 90 )×ξ×V 2 ×ρ
ΔP1= 2× D 2 = 2
2
ξ×V ×ρ
3 = 2
7. Hubungan kapasitas dengan gaya adalah apabila kapasitas (Q) semakin besar,
maka nilai gaya (F) akan semakin kecil. Hal ini disebabkan apabila kapasitas air
meningkat maka gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan fluida semakin kecil
karena sudah ada gaya yang dihasilkan oleh pompa. Selain itu ketika kapasitas air
besar, maka diameter pipa juga besar, sehingga tekanannnya mengecil . Hal itu
dapat dilihat dalam persamaan:
Q = V x (F/P)
λ×l ×V 2× ρ
( β / 90 )×ξ×V 2 ×ρ
ΔP1= 2× D 2 = 2
2
ξ×V ×ρ
3 = 2
8. SCFH (Standard Cubic Feet per Hour) adalah suatu satuan kapasitas aliran dari gas
pada suhu15,6 C (60 F) dan pada saat di tekanan absolut 101,3 kPa (14,7psi) dan di
tunjukkan pada satuan cubic feet per hour. Nilai 1 SCFH sebanding dengan 0,028
m3/jam.
Marine
Starting engine menggunakan prinsip udara bertekanan untuk menggerakkan
piston hingga mesin dapat melakukan self-ignition.
Saluran tangki bahan bakar
Starting genset di kapal
Non Marine
Kulkas
Air Conditioning (AC)
Spray Gun ( untuk mengecat)
5.2 Kesimpulan
Pada praktikum pipa udara akan terdapat beberapa losses yang dapat
menghambat laju aliran fluida sebagai berikut :
Akibat panjang pipa
Akibat belokan
Akibat fitting/katup
Dapat disimpulkan, temperatur memiliki pengaruh terhadap kapasitas pada pipa
udara, pada saat didinginkan viskositas fluida akan semakin besar sehingga
mengakibatkan membesarnya losses.
5.3 Saran
Saran untuk percobaan pipa udara adalah dikarenakan alat praktikum sudah tua
maka akan memperbesar kesalahan pembacaan dan tingkat keakuratan dari alat
juga akan semakin tidak akurat. Untuk itu sebaiknya ada penggantian alat prktikum
yang baru, karena alat praktikum sudah cukup tua.