Anda di halaman 1dari 20

BAB V

ARDIANSYAH SOFYAN H.

0421184O000006
5.1 Pertanyaan

1. Apa instalasi pipa udara itu ?


2. Dari berbagai jenis kompresi, kompresi mana yang mungkin terjadi ? Berikan
alasan anda !
3. Bagaimana pengaruh temperatur pada pipa udara ?
4. Bagaimana pengaruh losses yang terjadi pada instalasi pipa udara ?
5. Bagaimana cara menghitung losses pada instalasi pipa udara ?
6. Bagaimanakah hubungan antara tekanan dengan gaya, tekanan dengan
kapasitas, tekanan dengan bukaan katup, serta tekanan dengan rugi – rugi ?
7. Bagaimana hubungan antara kapasitas dengan gaya dan kapasitas dengan
losses ?
8. Sebutkan contoh aplikasi instalasi pipa udara ?
5.2 Jawaban Pertanyaan

1. Instalasi pipa udara adalah tempat/suatu sistem perpipaan yang mengalirkan


fluida berupa gas atau udara dari satu tempat ke tempat lain.
2. Jenis kompresi yang mungkin terjadi adalah kompresi politropik karena ada
kenaikan suhu sehingga bukan isotermal dan ada panas yang dipancarkan
keluar sehingga bukan adiabatic.
3. Jadi, Dari hasil percobaan 2 dan 3 disimpulkan bahwa temperatur memiliki
pengaruh terhadap kapasitas pada pipa udara, dimana semakin rendah
temperatur maka kapasitas udara semakin rendah pula karena losesnya yang
semakin besar akibat meningkatnya fiskositas fluida karena penurunan suhu
dan sebaliknya.
4. Seperti yang telah dijelaskan pada jawaban pertanyaan nomor tiga, semakin
besar losses maka semakin kecil kapasitas udara yang dipindahkan, semakin
banyak fitting maka semakin banyak pula losses yang terjadi.

5. Losses pada pipa terdiri dari 3 jenis, antara lain :

- Nilai losses akibat panjang pipa dapat dicari dengan menggunakan


rumus :
λ l v2 ρ
∆ P=
2d
- Nilai losses akibat belokan dan fitting dapat dicari dengan menggunakan
rumus :
β
Δ P=
( 90 )
ξv ρ 2

2
- Nilai losses diakibatkan oleh katup dapat dicari dengan menggunakan
rumus :
ξ v2 ρ
Δ P=
2
- Nilai friction dapat dicari dengan menggunakan diagram modody

6. Hubungan – hubungan grafik :

 Hubungan antara Tekanan (P) dan Gaya(F)


Semakin tinggi tekaan maka gayanya pun akan semakin besar
sebagaimana ditunjukkan pada rumus P = F/A yang menunjukkan bahwa
P berbanding lurus dengan F
 Hubungan antara Tekanan (P) dengan Kapasitas (Q)
Semakin tinggi tekanan maka nilai kapasitas dari aliran fluida akan
semakin kecil sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan berbanding
terbalik dengan kapasitas sesuai rumus Q = V x (F/P)
 Hubungan antara Tekanan (P) dengan Bukaan katup
Semakin kecil bukaan katup maka tekanan akan semakin besar karena luas
permukaan bukaan katup akan semakin kecil. Dan sebaliknya sehingga
dapat dikatakan berbanding terbalik sesuai dengan rumus  =

ξ×V 2 ×ρ
2
 Hubungan antara Tekanan (P) dengan Loses
Semakin besar loses makan tekanan pada aliran pipa air akan semakin
tinggi. Sehingga berbanding lurus antara tekanan dan loses.
7. Hubungan kapasitas dengan gaya adalah berbanding terbalik, semakin besar
kapasitas makan gaya yang dihasilkan pun akan semakin kecil. Sedangkan
hubungan antara kapasitas dengan loses, semakin besar nilai loses maka
kapasitas akan semakin kecil atau semakin besar kapasistas nilai losesnya
semakin kecil pada kasus yang sama, sehingga hubungannya adalah
berbanding terbalik.

8. SCFH singkatan dari Standard Cubic Feet per Hour, yaitu satuan kapasitas
dalam british 1 SCFH = 0,028 m3/jam

9. Aplikasi pipa udara :

- Aplikasi pipa udara di kehidupan


Alat pompa ban
Pipa gas bertekanan di bawah tanah
Pipa pada steam generator
Penyemprot pestisida
- Aplikasi di bidang marine
Starting system
Pipa udara untuk pendinginan dikapal
Instalasi pipa udara untuk membersihkan sea chest.

5.3 Kesimpulan

Pada instalasi pipa udara losses dapat disebabkan karena terjadi rugi
panjang pipa (loss major) dan karena rugi di fitting pada pipa (loss minor).
Temperatur sangat berpengaruh terhadap head loss ditunjukkan bahwa pipa
yang didinginkan memiliki head loss yang lebih besar dari pada yang tidak
didinginkan.
5.4 Saran
Untuk mengetahui berapa besar bukaan katup kita menggunakan busur
derajat tetapi tidak bisa presisi dikarenaakan kurang mendukungnya alat yang
ada. Dari hal tersebut maka data yang dihasilkan relatif kurang valid. Serta
pipa yang sudah tidak bagus lagi, mengalami kebocoran pada katub pertama.
BAB V

CHARISMA FARIZ F.

0421184O000010
5.1. Jawaban Pertanyaan

1. Instalasi pipa udara adalah suatu sistem atau jaringan pipa sebagai tempat
mengalirnya fluida gas. Pada percobaan ini diamati pengaruh karakteristik pipa
udara terhadap aliran fluidanya, untuk mengetahui berbagai macam losses yang
mungkin terjadi.

2. Kompresi yang mungkin terjadi yakni kompresi politropik. Kondisi real pipa udara
adalah kondisi politropik, karena pada proses isothermal terdapat kenaikan
temperature dan pada proses adiabatic terdapat panas yang dipancarkan keluar.
Kondisi politropik ini ada di antara kondisi keduanya.

3. Temperatur mempengaruhi tekanan fluida gas dimana semakin rendah temperature,


maka semakin kecil tekanannya, begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
perubahan massa jenis fluida gas. Dimana semakin tinggi temperatur, maka semakin
rendah nilai massa jenis fluidanya, karena fluida tersebut memiliki molekul yang
tersusun lebih renggang. Begitupula pula sebaliknya.

4. Pengaruh losses pada pipa udara yakni, semakin tinggi losses maka membuat nilai
kapasitas fluida akan semakin kecil dan tekanan semakin besar. Kapasitas semakin
kecil membuat kecepatan menjadi mengecil, dimana kecepatan berpengaruh pada
nilai losses dibuktikan pada rumus losses akibat panjang pipa :

λ . l . v2. ρ
∆ P=
2d

5. Losses pada pipa terdiri dari 3 jenis, antara lain :

 Nilai losses akibat panjang pipa, dicari dengan menggunakan rumus :

f ×l×V 2 ×ρ
1 = 2×D
 Nilai losses akibat belokan dan fitting, dicari dengan menggunakan rumus:

( β /90 )×ξ×V 2 ×ρ
2 = 2
 Nilai losses diakibatkan oleh katup dicari dengan menggunakan rumus :
2
ξ×V ×ρ
3 = 2

Serta nilai friction dapat dicari dengan menggunakan diagram moody.

6. Hubungan – hubungan grafik :

 Hubungan tekanan dengan gaya adalah semakin tinggi tekanan maka


gaya yang dihasilkan fluida semakin besar.
F=PxA
 Hubungan tekanan dengan kapasitas adalah semakin besar tekanan
maka semakin kecil kapasitasnya.
Q = v x (F/P)
 Hubungan tekanan dengan bukaan katup semakin kecil sudut bukaan
katup maka semakin kecil tekanannya.
2
ξ×V ×ρ
 = 2
 Hubungan tekanan dengan rugi-rugi semakin besar tekanan diikuti
dengan besar kecepatan sehingga membuat losses semakin besar.

2
λ×l ×V × ρ
( β /90 )×ξ×V 2 ×ρ
ΔP1= 2× D 2 = 2

2
ξ×V ×ρ
3 = 2

7. Hubungan kapasitas dengan gaya adalah jika nilai kapasitas (Q) semakin besar,
maka nilai gaya (F) akan semakin besar. Hal ini dikarenakan ketika kapasitas
meningkat maka gaya yang dihasilkan juga meningkat.

Q = v x (F/P)

Hubungan kapasitas dengan losses adalah berbanding lurus. Semakin besar


kapasitas, maka semakin besar pula losses yang terjadi. Hal ini dikarenakan ketika
kapasitas kecil, maka kecepatan juga kecil, sehingga losses nya juga kecil. Sesuai
dengan rumus rumus sebagai berikut.
λ×l ×V × ρ
2 ( β /90 )×ξ×V 2 ×ρ
ΔP1= 2× D 2 = 2

2
ξ×V ×ρ
3 = 2

8. SCFH adalah singkatan dari Standard Cubic Feet per Hour yaitu satuan kapasitas
aliran dari gas pada temperatur 15,6 C (60 F) dan pada tekanan absolut 101,3 kPa
(14,7psi) dan di tunjukkan pada satuan cubic feet per hour. 1 SCFH = 0,028 m3/jam

9. Aplikasi pipa udara :

 Aplikasi pada starting air main engine menggunakan prinsip udara bertekanan
untuk menggerakkan piston hingga mesin stabil untuk diinjeksikan bahan bakar.
 Aplikasi pada saluran tangki bahan bakar
 Aplikasi pada starting air genset di kapal
 Sistem HVAC
 Refrigerator
 Air Conditioning (AC)
 Heat Pump
 Spray Gun ( untuk mengecat)
 Sistem pneumatis

5.2 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
1. Terdapat beberapa kerugian/losses yang dapat menghambat laju aliran
fluida, yakni kerugian akibat panjang pipa, kerugian pada saluran akibat
belokan, dan kerugian pada saluran akibat fitting / aksesoris
2. Dari hasil percobaan 2, dapat disimpulkan bahwa temperatur
mempengaruhi tekanan pada pipa udara, dimana semakin rendah
temperatur maka tekanan udara semakin rendah, dan sebaliknya.
5.3 Saran

Untuk praktikum selanjutnya, sebaiknya alat-alat yang digunakan dicek terlebih


dahulu, dan juga dikalibrasi. Khususnya pada pressure gauge dan juga flowmeter yang penting
dalam pembacaan. Untuk pemasangan pipa, disarankan agar lebih baik lagi, agar tidak terjadi
kebocoran yang berpengaruh pada pembacaan data.
BAB IV

DEWA GEDE SIDAN MAGNA DINATA

0421184O000011
5.1 Jawaban Pertanyaan

1. Apa instalasi pipa udara itu?


Instalasi pipa udara adalah suatu sistem yang mengalirkan fluida berupa fluida
udara dengan menggunakan bantuan kompresor yang akan mengubah tekanan udara
dari tekanan normal menjadi tekanan yang lebih tinggi untuk bisa mengalir kesetiap
rangkaian pipa udara.

2. Dari berbagai jenis kompresi, kompresi manakah yang mungkin terjadi? Berikan
alasan anda!
Kompresi yang terjadi adalah kompresi politropik. Pada kompresor yang
sesungguhnya terjadi bukan merupakan proses isothermal karena adanya kenaikan
temperature. Namun juga bukan proses adiabatic karena dalam proses tersebut
terdapat panas yang dikeluarkan. Sehingga kompresi politropik lah yang mungkin
terjadi pada instalasi pipa udara tersebut.

3. Bagaimana pengaruh temperatur pada pipa udara?


Saat percobaan untuk mengetahui temperature dilakukan, praktikan akan
menggunakan es batu sebagai variable yang ditambahan. Menurut hasil praktikum,
pengaruh dari temperature ialah jika semakin rendah makan tekanan akan semakin
tinggi atau dapat dikatakan berbanding terbalik.

4. Bagaimana pengaruh losses yang terjadi pada instalasi pipa udara?


Jika diamati, besarnya rugi gesek berbanding terbalik dengan tekanannya,
sedangkan rugi belokan dan rugi katup berbanding lurus dengan tekanannya
sehubungan dengan bertambahnya koefisien hambatan pada katup.

5. Bagaimana cara menghitung losses pada instalasi pipa udara?


Jenis-jenis losses yang ada pada instalasi pipa udara, yaitu:

 Nilai losses akibat panjang pipa dapat dicari dengan menggunakan rumus :

f ×l×V 2 ×ρ
1 = 2×D

 Nilai losses akibat belokan dan fitting dapat dicari dengan menggunakan rumus:
( β /90 )×ξ×V 2 ×ρ
2 = 2

 Nilai losses diakibatkan oleh katup dapat dicari dengan menggunakan rumus :

ξ×V 2 ×ρ
3 = 2

Serta nilai friction dapat dicari dengan menggunakan diagram moody.

6. Bagaimanakah hubungan antara tekanan dengan gaya, tekanan dengan kapasitas,


tekanan dengan bukaan katup, serta tekanan dengan rugi-rugi?
 Hubungan tekanan dengan gaya adalah berbanding lurus. Apabila tekanan yang
ada bernilai besar, maka gaya yang dibutuhkan oleh fluida akan semakin besar.
F=PxA
 Hubungan dari tekanan (P) dan kapasitas (Q) berbanding terbalik , jika
mengamati keempat percobaan, akan terlihat bahwa semakin besar tekanan (P)
maka kapasitas (Q) semakin kecil.
Q = V x (F/P)

 Hubungan tekanan dengan bukaan katup adalah berbanding lurus. Apabila


bukaan katup semakin besar, maka tekanan yang ada juga semakin besar.
 Hubungan antara tekanan (P) dan sudut selalu berbanding lurus, karena
tekanan tidak terpengaruh oleh sudut.
 Hubungan dari tekanan (P) dengan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan ∆Total secara
keseluruhan berbanding terbalik, besarnya gaya yang diberikan akan
menghasilkan losses yang semakin kecil, karena akan mendorong fluida untuk
bergerak lebih cepat.

7. Bagaimana hubungan antara kapasitas dengan gaya dan kapasitas dengan losses?
Hubungan antara kapasitas dengan gaya adalah berbanding terbalik sementara
hubungan kapasistas dengan rugi-rugi adalah berbanding lurus.

8. Apa yang kamu ketahui tentang SCFH?

SCFH adalah singkatan dari Standard Cubic Feet per Hour yaitu satuan kapasitas
aliran dari gas pada temperature 15,6 C (60 F) dan pada tekanan absolut 101,3 kPa
(14,7psi) dan di tunjukkan pada satuan cubic feet per hour. 1 SCFH = 0,028 m3/jam
9. Sebutkan contoh aplikasi instalasi pipa udara ?

Aplikasi pipa udara pada bidang marine :


 Aplikasi pada first starting engine menggunakan prinsip udara bertekanan
untuk menggerakkan piston hingga mesin dapat melakukan self-ignition.
 Sistem Kontrol HVAC
 Pipa pembuangan gas,untuk pembuangan hasil bakar main engine (mesin induk)
Aplikasi pada bidang non-marine:
 Rem Kereta Api dan Rem Bus
 Sistem AC mobil
 Kulkas

5.2 Kesimpulan

 Sistem instalasi pipa udara memiliki prinsip yang sama dengan percobaan instalasi pipa
air, perbedaannya terletak pada fluida yang dialirkan.
 Jenis kompresi yang terjadi pada sistem pipa udara adalah:
o kompresi politropik.
 Temperatur memiliki pengaruh terhadap kapasitas pada pipa udara. Semakin rendah
temperatur maka kapasitas udara semakin rendah pula, karena lossesnya yang semakin
besar akibat meningkatnya fiskositas fluida karena penurunan suhu.
 Terdapat beberapa kerugian / losses yang dapat menghambat laju aliran fluida sebagai
berikut:
o Kerugian akibat panjang pipa
o Kerugian pada saluran akibat belokan
o Kerugian pada saluran akibat fitting / aksesoris
 Dari analisa grafik yang juga telah dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa:
o Tekanan (P) dan gaya (F) berbanding lurus. Dengan bertambahnya (P) maka (F)
akan bertambah dan sebaliknya. Ketiga pipa tersebut menunjukkan kenaikan yang
perlahan dan sama tergantung gaya yang diberikan.
o Tekanan (P) dan kapasitas (Q) berbanding tebalik , keempat percobaan yang
menunjukkan bahwa semakin besar tekanan (P) maka kapasitas (Q) semakin kecil
o Hubungan antara tekanan (P) dan sudut selalu berbanding lurus, baik pada pipa 1,
pipa 2 ( tanpa es), pipa 2 (dengan es) dan pipa 3.
o Tekanan (P) dengan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan Total secara keseluruhan berbanding
terbalik, besarnya gaya yang diberikan akan menghasilkan losses yang semakin
kecil
o Kapasitas (Q) dan Gaya (F) diatas menunjukkan bahwa besarnya kapasitas (Q) yang
diberikan akan berbanding terbalik dengan gaya (F) yang berlaku pada pipa 1,pipa
2 (tanpa es), pipa 2 (dengan es) dan pipa 3. Semakin besar kapasitas (Q), gaya(F)
akan semakin kecil
o Kapasitas (Q) akan berbanding terbalik dengan besarnya sudut putar yang diberikan
o Kapasitas (Q) dan ΔP1 dapat diihat bahwa berbanding lurus yang berlaku pada
ketiga pipa tersebut.
o Hubungan Kapasitas (Q) dan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan Ptotal diperoleh kerugian-kerugian
total pada keempat percobaan tersebut dan menhasilkan hubungan antara
kapasitas dan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan ΔP total akan berbanding lurus. Semakin kecil
kapasitas makan ΔP1, ΔP2, ΔP3 dan ΔP total akan kecil juga

5.3 Saran
Sebaiknya sebelum dilaksanakan praktikum,praktikan sudah memahami
langkah-langkah percobaan dengan urut tanpa mengabaikan aturan sesuai yang
dijelaskan pada modul praktikum. Namun dari hasil praktikum dapat disimpulkan
masih terdapat beberapa kesalahan baca pada flowmeter dikarenakan tidak stabilnya
alat flowmeter sehingga menyebabkan bentuk grafik tidak pada umumnya.
Dikarenakan praktikum yang dilakukan secara daring maka data yang diberikanpun
kurang sesuai dengan yang seharusnya sehingga kesesuaian pemberian data harus
lebih diperhatikan.
BAB V

EGAR ADRI PANGESTU

0421184O000013
. Instalasi pipa udara merupakan seperangkat alat yang digunakan sebagai tempat
mengalirnya fluida gas dimana karakteristik pipa mempengaruhi aliran fluidanya
karena terjadinya loses pasti ada.

2. Kompresi yang mungkin terjadi adalah kompresi politropik, hal ini dapat terjadi
karena dalam proses isothermal terjadi kenaikan suhu dan pada proses adiabatic
terdapat kalor yang keluar sehingga hal itu tidak dapat dikategorikan sebagai
kedua jenis kompresi tersebut. Sehingga proses kompresi yang sebenarnya ada
diantara keduanya.

3. Suhu dapat mempengaruhi kecepatan aliran fluida pada saat suhu tinggi, maka
kecepatan aliran fluida akan besar. Sebaliknya, pada saat suhu rendah, kecepatan
aliran fluidanya akan kecil. Hal tersebut memiliki pengaruh pada massa jenis
fluidanya. Dimana pada saat suhu tinggi, nilai massa jenis fluidanya semakin tinggi,
sjadi fluida memiliki molekul yang tersusun lebih renggang. Sebaliknya jika pada
saat suhu rendah, maka semakin rendah pula nilai massa jenis fluidanya sehingga
fluida tersebut memiliki susunan molekul yang lebih rapat.

4. Pengaruh losses dalam pipa udara adalah semakin banayak losses maka akan
membuat besarnya nilai kapasitas fluida akan semakin kecil akan tetapi nilai
tekanan semakin besar. Karena tekanan semakin besar membuat kecepatan menjadi
kecil, sehingga kecepatan memiliki pengaruh pada nilai losses. Hal itu dapat dilihat
dalam persamaan losses akibat panjang pipa :

λ . l . v2. ρ
∆ P=
2d

5. Losses pada pipa terdiri dari 3 jenis, antara lain :

Nilai losses karena panjang pipa dapat dicari dengan menggunakan rumus :
f ×l×V 2 ×ρ
1 = 2×D

Nilai losses karena belokan dan fitting dapat dicari dengan menggunakan rumus :

( β /90 )×ξ×V 2 ×ρ
2 = 2

Nilai losses karena katup dapat dicari dengan menggunakan rumus :

ξ×V 2 ×ρ
3 = 2

Serta nilai friction dapat dicari dengan menggunakan diagram moody.

6. Hubungan – hubungan grafik :

Hubungan tekanan dengan gaya : semakin besar tekanan maka gaya yang dibutuhkan
fluida semakin besar. Hal itu dapat diketahui melalui persamaan:

F=PxA

Hubungan tekanan dengan kapasitas : semakin besar tekanan maka semakin kecil
kapasitasnya. Dapat diketahui melalui persamaan:

Q = V x (F/P)

Hubungan tekanan dengan bukaan katup : semakin besar bukaan katup maka semakin
besar tekanannya.

ξ×V 2 ×ρ
 = 2

Hubungan tekanan dengan losses : semakin besar tekanan yang sebanding dengan
besar kecepatan sehingga membuat losses semakin besar.

λ×l ×V 2× ρ
( β / 90 )×ξ×V 2 ×ρ
ΔP1= 2× D 2 = 2
2
ξ×V ×ρ
3 = 2

7. Hubungan kapasitas dengan gaya adalah apabila kapasitas (Q) semakin besar,
maka nilai gaya (F) akan semakin kecil. Hal ini disebabkan apabila kapasitas air
meningkat maka gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan fluida semakin kecil
karena sudah ada gaya yang dihasilkan oleh pompa. Selain itu ketika kapasitas air
besar, maka diameter pipa juga besar, sehingga tekanannnya mengecil . Hal itu
dapat dilihat dalam persamaan:

Q = V x (F/P)

Hubungan kapasitas dengan losses adalah pabila nilai losses besar,


maka semakin besar pula kapasitas udara yang mengalir. Hal itu terjadi karena
ketika losses akibat panjang pipa semakin besar sehingga tekanan menjadi
kecil, dari tekanan yang kecil, kapasitas semakin besar. Dalam rangkaian
instalasi pipa udara, terdapat beberapa loses yang harus diperhitungkan, antara
lain loses akibat panjang pipa (∆P1), belokan dan aksesoris (∆P2), serta akibat
dari katup (∆P3). Untuk persamaannya dapat diketahui sebagai berikut:

λ×l ×V 2× ρ
( β / 90 )×ξ×V 2 ×ρ
ΔP1= 2× D 2 = 2

2
ξ×V ×ρ
3 = 2

8. SCFH (Standard Cubic Feet per Hour) adalah suatu satuan kapasitas aliran dari gas
pada suhu15,6 C (60 F) dan pada saat di tekanan absolut 101,3 kPa (14,7psi) dan di
tunjukkan pada satuan cubic feet per hour. Nilai 1 SCFH sebanding dengan 0,028
m3/jam.

9. Kegunaan/Aplikasi dari pipa udara :

Marine
 Starting engine menggunakan prinsip udara bertekanan untuk menggerakkan
piston hingga mesin dapat melakukan self-ignition.
 Saluran tangki bahan bakar
 Starting genset di kapal
Non Marine
 Kulkas
 Air Conditioning (AC)
 Spray Gun ( untuk mengecat)

5.2 Kesimpulan

Pada praktikum pipa udara akan terdapat beberapa losses yang dapat
menghambat laju aliran fluida sebagai berikut :
 Akibat panjang pipa
 Akibat belokan
 Akibat fitting/katup
Dapat disimpulkan, temperatur memiliki pengaruh terhadap kapasitas pada pipa
udara, pada saat didinginkan viskositas fluida akan semakin besar sehingga
mengakibatkan membesarnya losses.

5.3 Saran
Saran untuk percobaan pipa udara adalah dikarenakan alat praktikum sudah tua
maka akan memperbesar kesalahan pembacaan dan tingkat keakuratan dari alat
juga akan semakin tidak akurat. Untuk itu sebaiknya ada penggantian alat prktikum
yang baru, karena alat praktikum sudah cukup tua.

Anda mungkin juga menyukai