3. a.

Tidak, karena ketika terjadi kebijakan surplus anggaran, pemerintah menerima banyak
pemasukan dari pajak yang dapat digunakan untuk belanja pemerintah utamanya dalam
proses pembangunan ekonomi. Utang pemerintah justru akan bertambah ketika terjadi
kebijakan defisit anggaran, karena akan mendorong pemerintah untuk berutang demi tetap
menjalankan pembangunan ekonomi dalam negeri.

b. Benar, karena jika pajak dipotong, akan membuat potensi dari GDP menjadi meningkat
karena kurangnya pajak yang dibayarkan. Ketika tingkat keseimbangan GDP meningkat,
maka defisit anggaran dapat teratasi oleh hal demikian. Sedangkan jika terjadi surplus
anggaran, kemudian dilakukan pemotongan pajak, keseimbangan GDP justru menurun akibat
dana yang justru dialihkan.

4. a. Kebijakan yang diambil pemerinntah adalah dengan membatasi atau bahkan

menurunkan kegiatan impor barang komoditas di pasar internasional dengan menaikkan tarif
pajak. Jika tarif pajak naik, importir akan enggan untuk melakukan pekerjaannya karena
biaya tersebut.

b. Dampak positif yang dapat diperoleh adalah dengan menurunnya impor barang komoditas
dari luar negeri, akan memicu industri dalam negeri lebih berkembang sehingga
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan dampak negatif dari kebijakan ini adalah
aliran investasi asing untuk kegiatan importir dalam negeri bisa menjadi terhambat dan justru
menurukan produktivitas suatu perusahaan jika bahan bakunya berasal dari luar negeri.

6. b. Obligasi tersebut diperdagangkan dengan harga premium, karena lebih besar dari nilai
nomilnalnya.

8. c. Jika dibandingkan, secara NPV dan IRR, PI, maupun Payback Period, proyek tersebut
layak diterima jika tidak disertai dengan subsidi pemerintah (dalam artian tarif resmi), karena
memiliki NPV dan IRR yang positif serta nilai PI dan Payback Period yang berada di bawah
pengembalian 40 tahun sebagai kesepakatan dalam investasi.

9. d. Modal kerja perusahaan sudah menunjukkan kestabilan dengan rata-rata setiap

perputaran dibawah 100 hari yang menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik.