Anda di halaman 1dari 9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Gambaran umum UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai

UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai merupakan badan milik

pemerintahan dalam bidang sosial yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan sosial bagi para lanjut usia atau Lansia terlantar, Fakir miskin dan

bermasalah. Upaya peningkatan kesejahteraan tersebut berupa penyediaan

fasilitas hunian yang layak serta terpenuhinya kebutuhan hidup untuk Lansia

seperti makan, minum dan lain sebagainya. Terjaminnya kualitas hidup Lansia

oleh pemerintahan didasari oleh UUD 45 pasal 34 yang berbunyi : “Fakir miskin

dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara”, sebagai dasar pengabdian negara

kepada masyarat. UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai ini beralamat di jalan

Perintis Kemerdekaan Gg. Sasana No. 2 Cengkeh Turi Binjai.

1. Sejarah UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai

Berdasarkan Kep.Mentri Sosial RI.No. 06 / HUK / 1979 tanggal 28

februari 1979, pada tanggal 20 Desember Tahun 1980 didirikan Sasana Trena

Werda (STW) “ABDI” berlokasi di Kelurahan Cengkeh Turi Kec. Binjai Utara

Kota Binjai, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Sosial

RI, dengan sasaran Pelayanan Sosial Lanjut Usia terlantar.

Pada tahun 1994 berdasarkan Surat Kep.Mentri Sosial RI. No.14 Tahum

1994, tanggal 23 April 1994, Sasana Tresna Werda (STW) “ABDI” berganti

nama menjadi Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) “ABDI” Binjai.

7
8

Seiring dengan diberlakukannya Otonomi Daerah seluruh Aparatur dan

Asset Depertemen Sosial, diahlikan/dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah,

maka berdasarkan PERDA No. 03 tahun 2001, Panti Sosial Tresna Werda

(PSTW) “ABDI” Binjai berganti menjadi Unit Pelayanan Tekhnis Daerah

(UPTD)ABDI/DARMA ASIH Binjai Dinas kesejahteraan dan Sosial Provinsi

Sumatera Utara, dengan sasaran pelayanan Lanjut Usia Terlantar, Fakir Miskin,

dan bermasalah dan Anak Balita Terlantar (Ditinggal Orang Tua Bekerja)

Sehubungan dengan berubahnya Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Kesejahteraan dan Sosial sesuai dengan Pergub.NO.33 tahun 2010. Unit

Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) ABDI/DARMA ASIH Binjai berubah menjadi

Unit Pelaksana Tekhnis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita

Wilayah Binjai dan Medan, Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera

Utara.

Keluarnya Pergub. No.38 Tahun 2017 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian

Tugas UPT Dinas pada Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, Perubahan Nama

(UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilaya Binjai dan Medan,

Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara. Berubah Menjadi

(UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai, Dinas Sosial Sumatera Utara.

2. Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai adalah :

a. Visi

Terwujudnya Lanjut Usia Sejahtera dan Bahagia di hari tua.


9

b. Misi

1. Meningkatakan Pelayanan Fisik Lanjut Usia, melalui pemenuhan

kebutuhan sandang, pangan dan papan

2. Menumbuhkan sikap kemandirian, kesehatan, kebersamaan dan

perlindungan kepada Lanjut Usia

3. Meningkatkan hubungan yang harmonis, antara sesame Lanjut Usia,

Lanjut Usia dengan Pegawai dan Lanjut Usia dengan Masyarakat.

3. Maksud dan Tujuan

UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai, merupakan Unit Pelayanan

Tekhnis yang menangani permasalahan sosial Lanjut Usia terlantar , mempunya

maksud “Memberikan Pelayanan dalam Suatu Penampunga guna

terselenggaranya proses Rehabilitasi Fisik, Mental dan Sosial, serta bimbingan

keterampilan”.

Adapun tujuannya adalah :

1. Terawatnya para Lanjut Usia yang terlantar, Fakir Miskin dan bermasalah

sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik,

2. Meminimalisir permasalahan kesejahteraan sosial yang ada dimasyarakat.

3. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam rangka perubahan sikap dan perilaku para

penyandang masalah kesejahteraan sosial.

4. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang keadaan,

permasalahan dan kebutuhan Lanjut Usia yang terlantar, Fakir Miskin dan

bermasalah, sehingga masyarakat dapat mendukung dan berpartisipasi dalam

kegiatan usaha kesejanteraan sosial.


10

4. Tugas Pokok

UPT Pelayanan dan Sosial Lanjut Usia Binjai, mempunyai Tugas

melaksanakan sebagai kewenangan Dinas dibidang desentralisasi, dekonsentrasi

dan pembantuan yang berkaitan dengan urusan sosial.

B. Hakikat Senam

Senam berasal dari bahasa Yunani, yaitu Gymnos yang artinya telanjang

atau gymnasionyang artinya tempat latihan senam, sedangkan senam berarti

bermacam-macam gerakan yang dilakukan oleh atlet dalam keadaan telanjang

(Satrio Ahmad Y, 2007).Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang

melibatkan gerakan tubuh yang membutuhkan kekuatan, kecepatan, dan

keserasian gerakan fisik (Satrio Ahmad Y, 2007).

Olahraga kesehatan adalah olahraga untuk tujuan pemeliharaan dan/atau

peningkatan derajat kesehatan, khususnya kesehatan dinamis (Giriwijoyo

2012).Senam termasuk kedalam kelompok olahraga aerobik.Olahraga aerobik

adalah olahraga kesehatan yang terpenting dapat mencapai sasaran utama

olahraga kesehatan, yaitu pemeliharaan dan atau pemeliharaan peningkatan

kepasitas aerobik bagi orang awam pada umumnya.

Senam adalah latihan tubuh yang dipilih dan diciptakan dengan

berencana.Disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan

mengenmbangkan pribadi secara harmonis.

Ciri – ciri kaidah senam yaitu :

a. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja.


11

b. Gerakan gerakannya berguna untuk mencapai tujuan tertntu

(meningkatkan kelentukan, memperbaiki sikap dan keindahan gerak,

meningkatkan kesehatan tubuh).

c. Gerakan harus selalu tersusun dan sistematis.

Manfaat Senam:

Orang melakukan senam secara teratur akan mendapatkan kesegaran

jasmani yang baik (good physical fitness). Menurut Jarot Marwoto (2008)

Apabila orang melakukan senam, peredaran darah akan lancar dan meningkat

jumlah atau volume darah, dan 20% darah terdapat diotak, maka akan terjadi

proses indorfin hingga terbentuk hormone norepinefrin yang menimbulkan:

1. Rasa gembira

2. Rasa sakit hilang

3. Adiksi (kecanduan gerak)

Kebugaran jasmani hakekatnya berkaitan dengan kondisi fisik seseorang

dalam melaksanakan tugas sehari-hari secara efesien dalam waktu yang relatif

lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan

tenaga untuk melakukan aktifitas lainnya.Kebugaran jasmani merupukan

kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang

cukup berat dan cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti berdasarkan

fungsinya menurut Ismaryati, 2009 (dalam Utari dkk) kebugaraan jasmani di

kelompokkan menjadi dua yaitu umum dan khusus.Fungsi umum adalah untuk

mengembangkan kekuatan, kemampuan, kesanggupan, daya kreasi dan daya

tahan setiap manusia untuk mempertinggi daya kerja. Fungsi khusus adalah
12

sesuai kekhususan masing-masing sesuai pekerjaan (atlet dan pelajar), keadaan

(ibu hamil) dan umur (bagi anak untuk merangsang pertumbuhan dan bagi lansia

untuk mempertinggi ketahanan tubuh).

C. Lansia (Lanjut Usia)

Penuaan adalah proses biologik alami (normal) meliputi masa kehidupan

mulai dari lahir, pertumbuhan dan perkembangan untuk mencapai kematangan

pada usia ±30-35 tahun, kemudian di ikuti dengan kemunduran oleh adanya

perubahan degeneratif yang bersifat progresif dan gradual (berangsur) mengenai

bentuk tubuh (anatomi) maupun fungsinya (fisiologi) akibat dari keausan sel

disertai menurunnya kapasitas fisiologinya, yang terjadi selama proses kehidupan

dan akan berakhir dengan kematian (Giriwijoyo 2013).

Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang

yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur

pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.

Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut

Aging Process atau proses penuaan.

Batasan umur pada usia lanjut dari waktu ke waktu berbeda. Menurut

World Health Organitation (WHO) lansia meliputi :

a. Usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun

b. Lanjut usia (elderly) antara usia 60 sampai 74 tahun

c. Lanjut usia tua (old) antara usia 75 sampai 90 tahun

d. Usia sangat tua (very old) diatas usia 90 tahun


13

D. Definisi Ergonomi

Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan

nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,

psikologi, engineering, manajemen dan desain perancangan. Ergonomi berkenaan

pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan

manusia di tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi.Ergonomi berasal dari

bahas yunani, yaitu ergos (bekerja) dan Nomos (Ilmu pengetahuan).Ergonomi

merupakan ilmu yang mempelajari kemampuan manusia dalam berinteraksi

dengan lingkungan fisiknya.

Ergonomi mempelajari hubungan manusia – alat (human – machine

system) berangkat dari riset dan studi terhadap kemampuan dan limitasi fisik-

psikis manusia saat berinteraksi dengan sistem tersebut.Di dalam ergonomi

dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan

lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan

suasana kerja dengan manusianya (Nurmianto, 2004).

Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factors”.Ergonomi juga

digunakan oleh berbagai macam ahli/professional pada bidangnya misalnya : ahli

anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi

pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. Definisi di atas adalah berdasar pada

International Ergonomics Assocation. Selain itu ergonomi juga dapat diterapkan

untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintesis, evaluasi proses


14

kerja dan produk bagi wiraswastawan, manajer, pemerintah, militer, dosen dan

mahasiswa.

Dari uraian tersebut maka dapat didefinisikan ergonomi adalah sebagai

berikut: “Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk.

Menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik

dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan

manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan.

E. Kerangka Berpikir

Lansia (lanjut usia)


menggunakan tongkat

Aktifitas Gerak Terbatas

Mengalami Kaku Pada Sendi

Rancangan Senam

Nyaman dalam Mengurangi


melakukan gerakan Kaku Sendi

Gambar 2.1. Desain Kerangka Berpikir


15

Secara fisik, pertambahan usia dapat berarti semakin melemahnya

manusia secara fisik dan kesehatan, terutama bagi lansia yang menggunakan

tongkat mereka memiliki aktifitas gerak yang sangat terbatas. Akibat dari

kurangnya aktifitas gerak mereka juga banyak yang mengalami kaku pada bagian

sendi. Maka dari itu peneliti membuat rancangan senam agar lansia yang

menggunakan tongkat juga dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya seperti

menghilangkan kaku pada bagian sendi serta gerakan rancangan senam ini juga

membuat nyaman dalam melakukannya.

Anda mungkin juga menyukai