Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS JURNAL TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN

The Effect of Kerokan to Liver Function of Hepatitis B Patients

OLEH:

Vidia Arisandi Laksito


201710420311005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
3.2. Deskripsi Penelitian berdasarkan metode PICO
1) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kerokan pada fungsi hepar
dengan menganalisis kadar SGOT dan SGPT pada pasien hepatitis B
2) Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain pre-test post-test
control group
Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking
P YA Problem : Kerokan termasuk terapi penyembuhan
Purpose : Untuk mengetahui pengaruh kerokan pada
fungsi hepar dengan menganalisis kadar SGOT dan SGPT
pada pasien hepatitis B
Populasi : Populasi dari penelitian ini adalah 30 pasien
dengan hepatitis B kronik inactive carrier, dibagi menjadi
dua kelompok (kelompok kontrol memiliki 15 sampel dan
kelompok intervensi 15 sampel)
I YA Intervensi yang diberikan kepada kelompok intervensi:
a) Sampel darah diambil dua kali dari kelompok ini,
yang pertama diambil setiap saat berdasarkan jam
sirkadian, dan yang kedua diambil 24-48 jam
setelah sampel pertama.
b) Setelah sampel darah diambil, kelompok intervensi
diberi terapi kerokan
c) Lalu 24-48 jam setelah kerokan, sampel darah
diambil kembali
d) Lalu sampel darah dikirim ke laboratorium untuk
analisis serum glutamat oksaloasetat transaminase
(SGOT) dan serum glutamat-piruvat transaminase
(SGPT)
C YA Kelompok kontrol tidak diberi terapi kerokan, hanya
diambil sampel darah.
O YA Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar SGOT pada
kontrol (19,53±3,44 U/L) dan grup intervensi (20,46±4,53
U/L; Δ=0,93) setelah 24–48 jam tidak terdapat perbedaan
signifikan (p=0,53). Selain itu, kadar SGPT pada kontrol
(18,66±5,40 U/L) dan grup intervensi (19,80±9,25 U/L;
Δ=1,13) setelah 24–48 jam tidak menunjukkan perbedaan
signifikan (p=0,68). Simpulan, sel hepar pada pasien
inactive carrier dan kronik hepatitis B tidak mengalami
kerusakan setelah terapi kerokan, serta kadar SGOT
dan SGPT tetap dalam kondisi normal.

Anda mungkin juga menyukai