0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan2 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kerokan terhadap fungsi hati dengan menganalisis kadar SGOT dan SGPT pada 30 pasien hepatitis B. Pasien dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensi, dimana kelompok intervensi diberi terapi kerokan. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna kadar SGOT dan SGPT antara dua kelompok, menyimpulkan kerokan tidak menyebabkan kerusakan hati pada
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kerokan terhadap fungsi hati dengan menganalisis kadar SGOT dan SGPT pada 30 pasien hepatitis B. Pasien dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensi, dimana kelompok intervensi diberi terapi kerokan. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna kadar SGOT dan SGPT antara dua kelompok, menyimpulkan kerokan tidak menyebabkan kerusakan hati pada
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kerokan terhadap fungsi hati dengan menganalisis kadar SGOT dan SGPT pada 30 pasien hepatitis B. Pasien dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensi, dimana kelompok intervensi diberi terapi kerokan. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna kadar SGOT dan SGPT antara dua kelompok, menyimpulkan kerokan tidak menyebabkan kerusakan hati pada
The Effect of Kerokan to Liver Function of Hepatitis B Patients
OLEH:
Vidia Arisandi Laksito
201710420311005
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2020 3.2. Deskripsi Penelitian berdasarkan metode PICO 1) Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kerokan pada fungsi hepar dengan menganalisis kadar SGOT dan SGPT pada pasien hepatitis B 2) Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan desain pre-test post-test control group Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking P YA Problem : Kerokan termasuk terapi penyembuhan Purpose : Untuk mengetahui pengaruh kerokan pada fungsi hepar dengan menganalisis kadar SGOT dan SGPT pada pasien hepatitis B Populasi : Populasi dari penelitian ini adalah 30 pasien dengan hepatitis B kronik inactive carrier, dibagi menjadi dua kelompok (kelompok kontrol memiliki 15 sampel dan kelompok intervensi 15 sampel) I YA Intervensi yang diberikan kepada kelompok intervensi: a) Sampel darah diambil dua kali dari kelompok ini, yang pertama diambil setiap saat berdasarkan jam sirkadian, dan yang kedua diambil 24-48 jam setelah sampel pertama. b) Setelah sampel darah diambil, kelompok intervensi diberi terapi kerokan c) Lalu 24-48 jam setelah kerokan, sampel darah diambil kembali d) Lalu sampel darah dikirim ke laboratorium untuk analisis serum glutamat oksaloasetat transaminase (SGOT) dan serum glutamat-piruvat transaminase (SGPT) C YA Kelompok kontrol tidak diberi terapi kerokan, hanya diambil sampel darah. O YA Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar SGOT pada kontrol (19,53±3,44 U/L) dan grup intervensi (20,46±4,53 U/L; Δ=0,93) setelah 24–48 jam tidak terdapat perbedaan signifikan (p=0,53). Selain itu, kadar SGPT pada kontrol (18,66±5,40 U/L) dan grup intervensi (19,80±9,25 U/L; Δ=1,13) setelah 24–48 jam tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,68). Simpulan, sel hepar pada pasien inactive carrier dan kronik hepatitis B tidak mengalami kerusakan setelah terapi kerokan, serta kadar SGOT dan SGPT tetap dalam kondisi normal.