Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRESENTASI JURNAL

BLOK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

The impact of exercise-only-based rehabilitation on depression and


anxiety in patients after myocardial infarction

OLEH:

Vidia Arisandi Laksito


201710420311005

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wasyukkurillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas


limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan baik
rohani dan jasmani sehingga kami dapat menyelesaikan laporan presentasi
jurnal ” The impact of exercise-only-based rehabilitation on depression and
anxiety in patients after myocardial infarction” tepat pada waktunya. Laporan
ini saya susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya
milik Allah SWT. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Dan
semoga,makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha hambaNya. Amin

Malang, 2 Mei 2019

Vidia Arisandi Laksito

ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan.................................................................................. 5
BAB II JURNAL PENELITIAN
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Profil Penelitian .................................................................................... 7
3.1.1 Judul Penelitian...................................................................... 7
3.1.2 Pengarang ................................................................................ 7
3.1.3 Sumber ...................................................................................... 7
3.1.4 Keywords .................................................................................. 7
3.1.5 Abstrak ...................................................................................... 7
3.1.6 Tanggal Publikasi .................................................................. 8
3.2 Deskripsi Penelitian berdasarkan Metode PICO ...................... 8
3.2.1 Tujuan Penelitian .................................................................... 8
3.2.2 Desain Penelitian..................................................................... 8
3.2.3 Populasi dan Sampel ............................................................. 8
3.2.4 Intervensi .................................................................................. 9
3.2.5 Compare .................................................................................... 9
3.2.6 Outcome ..................................................................................... 10
3.3 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal ................................................. 10
3.4 Manfaat Jurnal ....................................................................................... 10

BAB IV PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan ............................................................................................ 11
4.2 Saran ........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian nomor satu di
dunia. Di Eropa, 4 juta orang meninggal tiap tahunnya karena penyakit
kardiovaskuler (Baransyah, Rohman, & Suharsono, 2014). Infark miokard
termasuk golongan Penyakit kardiovaskuler yang mematikan. Infark miokard
merupakan suatu keadaan pada miokard yang disebabkan oleh tidak adanya
aliran darah yang cukup pada waktu yang berkelanjutan, sehingga terjadi
kekurangan oksigen pada jaringan tersebut yang mengakibatkan kematian
jaringan miokard, atau dengan kata lain kematian sel miokard terjadi akibat
kekurangan oksigen yang berkepanjangan (M.Asikin, M.Nuralamsyah, &
Susaldi, 2016). Penyakit infark miokard akut ini banyak terjadi pada orang
dewasa, dan menjadi salah satu penyebab utama kematian pada orang dewasa.
Laporan American Heart Association tahun 2010 kasus infark miokard
akut tercatat terjadi 8.500.000. Terhitung sebanyak 7.200.000 (12,2%)
kematian terjadi akibat penyakit ini di seluruh dunia. Infark miokard akut
adalah penyebab kematian nomor dua pada negara berpenghasilan rendah,
dengan angka mortalitas 2.470.000 (9,4%). Di Indonesia pada tahun 2002,
penyakit Infark Miokard Akut merupakan penyebab kematian pertama,
dengan angka mortalitas 220.000 (14%). Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Indonesia meneliti, bahwa pada tahun 2007, jumlah pasien penyakit jantung
yang menjalani rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit di Indonesia adalah
239.548 jiwa. Kasus terbanyak adalah penyakit jantung iskemik, yaitu sekitar
110.183 kasus. Case Fatality Rate (CFR) tertinggi terjadi pada infark miokard
akut (13,49%) dan kemudian diikuti oleh gagal jantung (13,42%) dan penyakit
jantung lainnya (13,37%) (Budiman, Sihombing, & Pradina, 2017).
Penyakit Infark miokard akut terjadi adanya sejumlah kelainan dan
gangguan seperti salah satunya yaitu penyumbatan arteri koroner
(Aterosklerosis) dan thrombosis (M.Asikin et al., 2016). Penyumbatan
pembuluh darah oleh kolesterol mengakibatkan aliran darah tidak lancar dan
terjadi beberapa penyakit seperti infark miokard (Librianty, 2015). Infark
miokard juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko yang menjadi
penyebab penyakit jantung ini, diantaranya faktor risiko biologis yang tidak
dapat dirubah seperti usia, jenis kelamin, ras/etnis dan riwayat keluarga.
Faktor risiko yang dapat dirubah seperti merokok, alkohol, obesitas, profil
lipid (terjadi pada kasus dislipidemia), hipertensi dan diabetes mellitus
(Budiman et al., 2017). Dampak atau komplikasi dari penyakit Infark miokard

4
ini adalah aritmia (gangguan detak jantung atau irama jantung), syok
kardiogenik (ketidakmampuan jantung memompa darah secara adekuat
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh yang diakibatkan oleh
disfungsi otot jantung atau ruptur otot), pericarditis (peradangan pericardium
yang melapisi miokard) (M.Asikin et al., 2016). Orang dewasa dan pasien
dengan infark miokard atau setelah menderita infark miokard akan merasa
depresi dengan keadaannya dan merasa bosan dengan proses pengobatan.
Salah satu cara untuk menunjang kesembuhan pasien setelah
menderita infark miokard adalah dengan menurunkan angka depresi. Upaya
untuk menurunkan angka depresi dengan cara melakukan intervensi yang ada
pada jurnal yang sudah dianalisis ini yaitu Program Pelatihan Rehabilitasi
berbasis Olahraga. Tujuan dari jurnal ini untuk mengevaluasi keefektifan
program pelatihan rehabilitasi berbasis olahraga pada depresi, kecemasan
pasien setelah infark miokard dan membandingkan perbedaan antara pria dan
wanita. Dengan adanya analisis jurnal ini diharapkan semua mahasiswa ilmu
kesehatan dan para perawat dapat memahami intervensi program pelatihan
rehabilitasi berbasis olahrga untuk menurunkan angka depresi dan
kecemasan pada pasien setelah infark miokard.

1.2 Tujuan Penulisan


a. Penulis memaparkan informasi tentang intervensi untuk
menurunkan angka depresi dan kecemasan pada pasien setelah
infark miokard
b. Penulis memberikan penjelasan tentang penemuan terbaru di
dunia keperawatan mengenai intervensi untuk menurunkan
angka depresi dan kecemasan pada pasien setelah infark
miokard menggunakan progam pelatihan rehabilitasi berbasis
olahraga
c. Penulis meningkatkan critical thinking tentang manfaat hasil
penelitian tersebut bagi dunia keperawatan

5
BAB 2
JURNAL PENELITIAN

6
7
8
9
10
11
12
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1. Profil Penelitian


1) Judul Penelitian
The impact of exercise-only-based rehabilitation on depression and
anxiety in patients after myocardial infarction
2) Pengarang
Iwona Korzeniowska-Kubacka1, Maria Bilińska2, Dorota Piotrowska1,
Monika Stepnowska1 and Ryszard Piotrowicz1
1 Department of Cardiac Rehabilitation and Noninvasive(M.Asikin et

al., 2016) Electrocardiology, Institute of Cardiology, Warsaw, Poland


2Department of Arrhythmia, Institute of Cardiology, Warsaw, Poland

3) Sumber
European Journal of Cardiovascular Nursing
4) Kata kunci
Exercise only-based rehabilitation, coronary artery disease, depression,
anxiety
5) Abstrak
Aim: The aim of the study was to assess the effectiveness of exercise
training on depression, anxiety, physical capacity and sympatho-vagal
balance in patients after myocardial infarction and compare differences
between men and women.
Methods: Thirty-two men aged 56.3±7.6 years and 30 women aged
59.2±8.1 years following myocardial infarction underwent an 8-week
training programme consisting of 24 interval trainings on
cycloergometer, three times a week. Before and after completing the
training programme, patients underwent: depression intensity
assessment with the Beck depression inventory; anxiety assessment
with the state–trait anxiety inventory; a symptom-limited exercise test
during which were analysed: maximal workload, duration, double
product.
Results: In women the initial depression intensity was higher than in
men, and decreased significantly after the training programme
(14.8±8.7 vs. 10.5±8.8; P<0.01). The anxiety manifestation for state
anxiety in women was higher than in men and decreased significantly
after the training programme (45.7±9.7 vs. 40.8±0.3; P<0.01). Of note,
no depression and anxiety manifestation was found in men. Physical

13
capacity improved significantly after the training programme in all
groups, and separately in men and in women. Moreover, an 8-week
training programme favourably modified the parasympathetic tone.
Conclusions: Participating in the exercise training programme
contributed beneficially to a decrease in depression and anxiety
manifestations in women post-myocardial infarction. Neither
depression nor anxiety changed significantly in men. The impact of
exercise training on physical capacity and autonomic balance was
beneficial and comparable between men and women.symptoms.
6) Tanggal Publikasi
5 Desember 2016

3.2. Deskripsi Penelitian berdasarkan metode PICO


1) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keefektifan program
pelatihan rehabilitasi berbasis olahraga atau Training Programme (TP)
pada depresi, kecemasan pasien setelah infark miokard dan
membandingkan perbedaan antara pria dan wanita.
2) Desain Penelitian
Study Protokol, Komparatif

Kriteria Jawab Pembenaran & Critical thinking


P YA Populasi dari penelitian ini adalah 62 pasien setelah
infark miokard yang menjalani rawat jalan dari
Departemen Rehabilitasi Jantung, populasi dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pria (n=32) dan
kelompok wanita (n=30)
Kriteria Inklusi :
a) Mengalami irama jantung sinus atau sinus
aritmia yaitu perubahan irama jantung menjadi
lebih cepat atau lebih lambat.
b) Fungsi jantung bagian ventrikel kiri yang
diawetkan (fraksi ejeksi>50%)
c) Menjalani stabilitas klinis dan perawatan medis
yang optimal, setidaknya 2 minggu sebelum
mengikuti penelitian.

Kriteria Eksklusi :
a) Angina tidak stabil
b) Gagal jantung kongestif

14
c) Hipertensi tidak terkontrol
d) Menderita penyakit jantung valvular
e) Menderita gangguan fungsi hati atau ginjal

I YA Intervensi yang diberikan kepada kedua kelompok


sama yaitu Program Pelatihan Rehabilitasi Olahraga.
a) Partisipan yang ada di 2 kelompok tersebut
menjalani pemeriksaan klinis, EKG,
echocardiography, melakukan tes stress pada
cyclo ergometer atau exercise stress test on a
cycloergometer (EST) dan evaluasi psikologis
dasar.
b) Partisipan juga diminta untuk mengisi state–
trait anxiety inventory (STAI) yang digunakan
untuk mengukur kecemasan.
c) Pasien memenuhi syarat untuk Program
Pelatihan atau Training Programme (TP)
berdasarkan hasil EST mereka. Training
Programme (TP) direncanakan sesuai dengan
pedoman resep latihan pada pasien dengan
coronary artery disease (CAD).
d) Partisipan melakukan Program Pelatihan atau
Training Programme (TP) selama 8 minggu. TP
dilaksanakan 3 kali dalam seminggu.TP terdiri
dari 24 sesi pelatihan interval pada
cycloergometer, Setiap sesi TP berlangsung
selama 40 menit (termasuk 2 menit pemanasan,
36 menit pelatihan inti yang dipisahkan oleh 2
menit istirahat).
e) Setelah melakukan TP, partisipan diminta untuk
melakukan beberapa tes seperti yang dilakukan
sebelum TP. Tes tersebut seperti EKG,
echocardiography, melakukan tes stress pada
cyclo ergometer atau exercise stress test on a
cycloergometer (EST), evaluasi psikologis dasar
dan mengisi state–trait anxiety inventory
(STAI).

15
C YA Di dalam jurnal ini terdapat 2 kelompok yang berbeda,
yaitu kelompok pria dan kelompok wanita. Kedua
kelompok ini diberi intervensi atau perlakuan yang
sama. Hanya saja yang membedakan adalah
karakterikedua kelompok tersebut.
O YA Penelitian ini menunjukkan bahwa angka depresi
menurun secara signifikan setelah TP. Karena pada
hasil EST diawal intervensi menunjukkan angka depresi
lebih tinggi pada kelompok wanita daripada kelompok
pria, dan setelah dilakukan TP terdapat efek
menguntungkan yaitu penurunan yang signifikan
dalam manifestasi depresi pada wanita. Untuk
manifestasi kecemasan ditemukan 45 ± 9,3 poin untuk
semua kelompok dan secara signifikan lebih tinggi pada
wanita daripada pria (48,4 ± 8,6 vs 41,8 ± 9,0 poin; P
<0,01). Tingkat kecemasan menurun secara signifikan
setelah TP (42,8 ± 10,8 vs 40.1 ± 8.9 poin; P <0,01) pada
semua kelompok studi, terutama penurunan
manifestasi kecemasan yang lebih tinggi pada wanita
dibandingkan pada pria sebelum TP (45,7 ± 9,8 vs 40,1
± 11,3; P <0,05)

3.3. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


Kelebihan Jurnal : Penelitian ini adalah penelitian pertama yang menilai
pengaruh pelatihan olahraga atau Training Programme
(TP) pada depresi dan kecemasan pada pasien pasca-
MI.
Kekurangan Jurnal : Didalam penelitian mempunyai beberapa kekurangan,
yaitu :
a. Tidak adanya kelompok control non intervesi
b. Jumlah partisipan/pasien yang sedikit
membatasi generalisasi hasil penelitian

3.4. Manfaat Jurnal

Adapun manfaat dari jurnal ini adalah, sebagai berikut:


Manfaat praktis : Penelitian/jurnal ini dapat menjadi salah satu intervensi
bagi dunia keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien pasca Infark Miokard.

16
Manfaat teoritis : Penelitian/jurnal ini dapat dijadikan sebagai pedoman
atau literature bagi para pendidik maupun mahasiswa
dalam mengembangkan pengetahuan mengenai
intervensi Program Pelatihan Rehabilitasi berbasis
Olahraga atau Traing Programme (TP) bagi pasien pasca
Infark Miokard.

17
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pada jurnal yang membahas tentang intervensi Program
Pelatihan Rehabilitasi berbasis Olahraga atau Traing Programme (TP)
untuk mengurangi angka depresi dan kecemasan pada pasien pasca
Infark Miokard dapat disimpulkan bahwa selama penelitian tersebut
menggunakan intervensi Program Pelatihan Rehabilitasi berbasis
Olahraga atau Traing Programme (TP) yang diberikan sebanyak 24 sesi
pelatihan (8 minggu) efektif untuk mengurangi angka depresi dan
kecemasan pada wanita. Pada pria, tidak ditemukan perubahan yang
signifikan atau intervensi ini kurang efektif bagi pria.

4.2. Saran
Untuk pengembangan jurnal tentang Pelatihan Rehabilitasi
berbasis Olahraga atau Traing Programme (TP) untuk mengurangi
angka depresi dan kecemasan pada pasien pasca Infark Miokard dapat
dikembangkan lagi agar intervensi ini juga efektif untuk pria pasca
infark miokard.

18
DAFTAR PUSTAKA

Baransyah, L., Rohman, M. S., & Suharsono, T. (2014). Faktor-Faktor yang


Berpengaruh terhadap Kejadian Gagal Jantung pada Pasien Infark
Miokard Akut di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang. Majalah
Kesehatan FKUB, 1(4), 209–213.
https://doi.org/http://doi.ieeecomputersociety.org/10.1109/EGUK.200
2.1011281
Budiman, B., Sihombing, R., & Pradina, P. (2017). Hubungan Dislipidemia,
Hipertensi Dan Diabetes Melitus Dengan Kejadian Infark Miokard Akut.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10(1), 32.
https://doi.org/10.24893/jkma.10.1.32-37.2015
Librianty, N. (2015). Panduan Mandiri Melacak Penyakit. Jakarta: PT Lintas
Kata.
M.Asikin, M.Nuralamsyah, & Susaldi. (2016). Keperawatan Medikal Bedah:
Sistem Kardiovaskular (R. Astikawati & E. K. Dewi, eds.). Jakarta:
Penerbit Erlangga.

19
20

Anda mungkin juga menyukai