Anda di halaman 1dari 40

Imam Muhaji S. Kep.

, Ns
CLEANSING
 Adalah suatu proses pemecahan ikatan antara
jaringan dengan bakteri, debris, benda-benda
yang mengkontaminasi dan jaringan nekrotik
pada permukaan luka kemudian membuang
material-material tersebut dengan cara
mekanik
 Proses membersihkan permukaan luka dgn
mengalirkan cairan scr lembut guna
melepaskan benda asing organik & anorganik
& material inflamasi sebelum aplikasi balutan.
TUJUAN MENCUCI LUKA
 Memudahkan Pengkajian Luka.
 Memfasilitasi proses Phagositosis.
 Memisahkan eschar dr jar fibrotik & jar fibrotik dr jar
granulasi.
 Membuang benda asing organik & anorganik dr
permukaan luka.
 Mengurangi jumlah Koloni bakteri & infeksi.
 Rehidrasi permukaan luka dg memberi lingkungan
lembab.
 Meminimalkan trauma pd luka saat pelepasan
balutan yg lengket
Components of Wound
Cleansing
Right
Solution

Appropriate Adequate
Pressure Volume
Objectives of Wound Cleansing
Memfasilitasi proses fagositosis

Memisahkan jaringan baik dengan jaringan nekrotik

Membuang debris

Mengurangi jumlah bakteri

Merehidrasi permukaan luka

Meminimalkan trauma

Memfasilitasi proses pengkajian luka


Ideal Wound Cleansing Solution
Nontoxic untuk jaringan hidup

Efektif membersihkan darah,


slough, jaringan nekrotik

Mampu mengurangi jumlah


bakteri di permukaan luka

Hipoalergenik

Tersedia, cost efektif dan stabil


Povidon
e

Ethacridi Iodine Potasium


ne Perman
lactate ganat

Cetri- Asam
mide Cuka
Cairan

Hidroge
Chlor-
n
hexidine
Peroxide

Normal
PHMB
Saline

JENIS CAIRAN (SOLUTION)


KEUNTUNGAN:
▪ Cairan isotonis
▪ Tidak ada efek samping untuk jaringan
hidup
▪ Bisa digunakan untuk mengirigasi rongga
▪ Ekonomis

KERUGIAN:
▪ Tidak mempunyai efek antiseptik
▪ Bisa terserap tubuh pada pemakaian di
luka yang sangat luas.

NORMAL SALINE
(NaCl 0.9%)
KEUNTUNGAN:
• Efektif melawan gram positif dan negatif
• Toksisitas rendah terhadap jaringan
granulasi
• Jarang terjadi absorbsi
• Bisa digunakan untuk disinfektan

KERUGIAN:
• Bisa menyebabkan reaksi sensitifitas
• Efek citotoksik meningkat bila dikombinasi
dengan cetrimide.
CHLOREHEXIDINE • Di non-aktifkan oleh sabun, povidone iodine
GLUCONATE dan zat yang mengandung anion.
• Bukan cairan isotonis
• Aktifitas antiseptik menurun bila bercampur
darah
• Tidak boleh digunakan untuk irigasi telinga,
otak
• Tidak efektif melawan jamur, spora dan virus.
• Bisa terkontaminasi Pseudomonas
aerogenosa.
KEUNTUNGAN:
▪ Efektif melawan gram positif dan
negatif
▪ Cetrimide berfungsi sebagai ‘deterjen’
untuk
membersihkan luka.
▪ Bisa digunakan untuk disinfektan

KERUGIAN:
• Sama dengan kerugian penggunaan
chlorhexidine secara umum.
• Cetrimide sangat toksik untuk fibroblast.
CHLORHEXIDINE • Bisa mengiritasi kulit.
• Bisa terkontaminasi dengan Pseudomonas
GLUCONATE + aerogenosa
CETRIMIDE
KEUNTUNGAN:
Antiseptik ringan

KERUGIAN:
• Iritatif Jenis-jenis Cairan
• Membekas Pembersih Luka:
pada kulit

POTASIUM
PERMANGANAT
(PK) 0.01%
KEUNTUNGAN:
• Efektif terhadap gram (+) dan gram (-)
• Tersedia dalam beberapa kemasan
(cair dan salep)

Jenis-jenis Cairan
KERUGIAN:
Pembersih Luka:
• Toksik untuk fibroblast
• Inaktif oleh cairan tubuh
• Bisa menyebabkan reaksi alergi
POVIDONE IODINE
KEUNTUNGAN:
• Efek bubble (busa) berfungsi sebagai
debridemen mekanik

Jenis-jenis Cairan
KERUGIAN:
Pembersih
• Toksik untuk fibroblas Luka:
• Bisa memecahkan clot dan
HIDROGEN menyebabkan perdarahan
PEROXIDA 3% • Dilaporkan bisa menyebabkan emboli
karena gelembung udara masuk ke
pembuluh darah
KEUNTUNGAN:
• Efektif melawan bakteri:
Staphylococcus
epidermidis, staphylococcus
aureus,
Echeriechia coli.
• Mengurangi fibrin slough
• Mempercepat proses regenerasi
jaringa
dan reepitelisasi

KERUGIAN:
• Sting/ sedikit pedih pada
POLIHEXAMETYLENE penggunaan awal
BIGUAID (PHMB)
KEUNTUNGAN:
Antiseptik ringan, cukup efektif
melawan gram positif

KERUGIAN:
• Stain (Membekas)
• Incompatible dengan sodium
chloride,
ETHACRIDINE iodine, silver dan zinc
LACTATE 0.1% • Penggunaan dalam jangka
waktu lama
bisa menghambat proses
penyembuhan.
Jenis Cairan Keuntungan Kerugian
Normal Saline ◈ Isotonis ◈ Bukan antiseptik
◈ Aman untuk irigasi ◈ Bisa terabsorbsi
◈ Aman untuk jaringan sehat
Povidone ◈ Efektif terhadap gram +/- ◈ Toksik pada fibroblast
Iodine ◈ Tersedia dalam ◈ Inaktif oleh cairan tubuh
berbagai kemasan ◈ Bisa menyebabkan
reaksi alergi
Chlorhexidine ◈ Efektif terhadap gram +/- ◈ Sensitif untuk kulit
◈ Toksisitas terhadap ◈ Tidak aktif bila
fibroblast rendah. bercampur
dengan sabun/
povidone
iodine/ darah
◈ Tidak isotonik
◈ Tidak efektif untuk jamur
◈ Mudah terkontaminasi
pseudomonas
Cetrimide ◈ Efektif melawan gram +/- ◈ Toksisitas tinggi
◈ Berfungsi seperti detergen
Jenis Cairan Keuntungan Kerugian

Kalium ◈ Membunuh kuman?? ◈ Iritatif


Permanganat ◈ Menghilangkan bau ◈ Inaktif bila berada dalam
0.01% cairan tubuh
(1:10.000) ◈ Menimbulkan bekas
Asam Cuka ◈ Efektif melawan ◈ Toksik pada fibroblast
Pseudomonas ◈ Non isotonis
aerogenosa ◈ Nyeri pada luka
◈ Iritasi kulit
Hydrogen ◈ Efek bubble – mekanikal ◈ Toksik pada fibroblast
Peroxide debridemen ◈ Bisa memecahkan cloth
◈ Berefek pada bakteri dan
anaerob menyebabkan perdarahan
◈ Dilaporkan menyebabkan
emboli
PHMB ◈ Antimikrobial yang ◈ Perlu waktu ekstra
(Polyhexamethyle sangat
ne Biguanid) bagus dan mampu
mengurangi bioburden.
◈ Betaine membersihkan
debris dan biofilm.
◈ Aman untuk kulit
Jenis Cairan Keuntungan Kerugian

Ecthacridine Lactate • Antiseptik ringan, • Stain (Membekas)


0.1% cukup • Incompatible with
efektif melawan sodium
gram chloride, iodine,
positif silver
and zinc
• Long lasting use may
couse delays in
wound
healing
VOLUME (JUMLAH) CAIRAN
Tergantungluas dan kondisi luka
Mampu membersihkan seluruh
permukaan
Flush until returns are clear
100 – 500 ml (Steven, Miller and
Gilchrist, 1996)
PRESSURE (TEKANAN)

Cleansing Technique

Swabbing Soking Flushing Sit Bathing Whirlpool


SCRUBBING/ SWABING
 Swabbing/ scrubbing efektif untuk
membersihkan debris, jaringan mati yang
menempel, benda asing.
 Akan tetapi, tehnik ini bisa menyebabkan
trauma pada jaringan granulasi (abrasi),
merusak serat jaringan yang bisa
menyebabkan tumbuhnya granuloma.
SOAKING
(Merendam/ mengompres)
 Kompres atau merendam area nekrotik dalam
jangka waktu yang lama akan membantu
melunakkan jaringan mati sehingga lebih mudah
untuk diambil atau dibersihkan.
 Akan tetapi, merendam luka meningkatkan
permiabilitas jaringan, meningkatkan jumlah bakteri
dan tidak efektif dalam membersihkan dasar luka.
 Merendam luka dalam bak/ ember TIDAK BOLEH
digunakan pada luka kaki diabetes karena hal ini
melunakkan kulit yang produksi minyak dan
elastinnya sudah berkurang, menyebabkan
menurunnya kekuatan jaringan disekitar luka dan
mengakibatkan bakteri masuk ke dalam tubuh
FLUSHING/IRIGASI
Irigasi merupakan upaya
pembersihan dengan tekanan yang
paling sering dipergunakan.
Tekanan tinggi (8-15 psi) diperlukan
untuk membersihkan luka nekrotik
dan infeksi. Luka granulasi
memerlukan tekanan kurang dari 8
psi (1-4 psi).
SIT BATHING
(Rendam Duduk)
 Tehnik ini sering digunakan untuk luka-luka
pada anorectal atau perianal. Dengan
rendam duduk diharapkan meningkatkan
personal hygiene diarea tersebut dan
memberikan rasa nyaman.
 Akan tetapi, berendam dalam bathtub
dengan air yang banyak bisa menyebabkan
vasodilatasi sistemik. Sit bathing tidak lagi
direkomendasikan sebagai metode yang
efektif untuk pembersihan luka.
WHIRLPOOL
 Tehnikini memberikan efek debridement
pada luka, dan meningkatkan perfusi di
area luka. Tetapi tehnik ini tidak
diperlukan untuk luka yang bersih atau
luka yang berada dalam fase proliferasi
Phase of Finding Mechanical Delivery system
healing Force

Inflamatory Necrotik, debris, High pressure ✓ Syringe 35 cc


contaminants, irrigation dengan jarum no
infection (8-15 psi/per 19
square inch) ✓ NS 250 cc Dengan
baxter tip

Proliferative Granulation/ Low pressure ✓ Menuangkan


epithelial tissue, irrigation saline dari Botol
wound care ✓ Menyemprotkan
product residual saline dengan
on clean wound. spuit (4 psi)
PERHATIAN: SUHU
 Aktifitas fagositosis dan mitosis sel pada luka turun
drastis pada suhu kurang dari 28oC
 Perlu waktu 40 menit bagi luka untuk kembali ke
suhu semula selesai membersihkan luka dan 3 jam
untuk aktifitas sel kembali normal.
 Cairan harus disimpan dalam suhu ruangan.
 Bila dingin, cairan dihangatkan sebelum digunakan
dengan merendam dalam air hangat.
DEBRIDEMENT
◼ Autolitik debridemen
◼ Mekanikal
debridemen
◼ Biologikal
Debridemang
◼ Enzimatik
Debridemang
SURGICAL DEBREDEMENT

◼ Surgical
debridement
(bedah)
◼ Conservative Sharp
Wound
Debridement/
CSWD
Enzimatic Debridemang
◼ Collagenase-based debridement
(Clostridium
 histolyticum)
◼ Papain-based debridement (Carica
papaya)
Bilogikal Debridemang
Autolitik
◼ Menggunakan
kemampuan macrophage
untuk memfagositosis
jaringan mati.
◼ Berikan suasan lembab
untuk mengaktifkan
macrophage.

Anda mungkin juga menyukai