Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM SKILL PRACTICE

RESEP KULIT/MERACIK

NAMA/NIM/ KELOMPOK: AHMAD SASTRA KELANA/17811222/G

MONOGRAFI BAHAN
A. ASAM BORAT(1,2,3,4)
Struktur molekul

Asam Borat Asam Borat mengandung tidak kurang dari 99,5% H3BO3
Rumus molekul H3BO3 (Trihidrat) , HBO2 (monohidrat)
Bobot molekul 61,83 (Trihidrat) , 43,82 (monohidrat)
Pemerian Berbentuk hablur, kasar, higroskopis, bubuk putih kristal,
berwarna pucat mengkilap atau berbentuk kristal putih,
tidak berbau, rasa agak pahit.
Sinonim Acidum boricum; boracic acid; boraic acid; Borofax; boron
trihydroxide; E284; orthoboric acid; trihydroxyborene.
Fungsi Pengawet antimikroba; agen pendapar; antiseptik
Titik lebur 170,9oC
Titik didih 300 oC
pKa 9,24
pH 3,5–4,1
Log P -1,09
Stabilitas Stabil bila disimpan pada wadah tertutup yang kedap
udara. Wadah harus diberi tanda “Tidak boleh digunakan
untuk penggunaan internal”.
Kelarutan Larut dalam etanol, eter, gliserin, air, dan minyak atsiri.
Kelarutan dalam air meningkat bila ada penambahan
klorida, sitrat, atau asam tartarat.
Kerapatan 1,435
Inkompatibilitas Asam borat tidak kompatibel dengan air, basa kuat dan
logam alkali. Bereaksi dengan kalium dan asam
anhidrida. Asam borat membentuk kompleks dengan
gliserin, yang merupakan asam kuat dari asam borat.
Keamanan Asam borat diserap dari saluran pencernaan dan dari kulit
yang rusak, luka, dan membran mukosa, meskipun tidak
mudah meresap kulit utuh. Gejala utama keracunan asam
borat adalah sakit perut, diare, ruam eritematosa yang
melibatkan kulit dan membran mukosa, dan muntah.
B. HIDROKORTISON
Struktur molekul

Hidrokortison Hidrokortison mengandung tidak kurang dari 97% dan


tidak lebih dari 102,0% C21H30O5, dihitung terhadap zat
yang telah dikeringkan.
Rumus molekul C21H30O5
Bobot molekul 362,47
Pemerian Serbuk hablur putih sampai praktis putih, tidak berbau.
Sinonim Hydrocortisonum, hydrocortisona, cortisole.
Fungsi Kortikosteroid: Menekan reaksi radang pada kulit yang
bukan disebabkan infeksi seperti: eksema, dermatitis
alergi, dermatitis seboreik, intertrigo, ruam "popok"
padabayi, pruritus yang tidak dapat diatasi dengan cara
lain.
Titik lebur Melebur pada suhu kurang lebih 215 C disertai peruraian.
Titik didih 566,5 C
pH -
Stabilitas Stabil, namun dapat sensitif terhadap paparan cahaya
Kelarutan Sangat sukar larut dalam air, dalam eter, agak sukar larut
dalam aseton dan dalam etanol, sukar larut dalam
kloroform.
Kerapatan 1,3 g/cm3
Inkompatibilitas Inkompabilitas terhadap agen pengoksidasi kuat
Keamanan -
Dosis Krim terdapat dalam kekuatan sediaan 1 % dan 2,5 %,
digunakan dengan cara dioleskan tipis-tipis 2-3x sehari.
C. MIKONAZOL(1,2,3)
Struktur Molekul

Rumus Molekul C18H14Cl4N2O


Bobot Molekul 416,1
Titik Lebur 83-87 C
Fungsi Antifungi
Pemerian Bahan Serbuk putih pucat
Data Kelarutan Sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol (1:9:5), larut
dalam klorofom (1:2), dalam eter (1:15), dalam isopropyl
alkohol (1:4), dalam metyl alkohol (1:5,3), dalam
propylene glikol (1:9), sangat larut dalam aseton dan
dimethyformamide.
Penyimpanan Disimpan dalam suhu 25oC terhindar dari cahaya
matahari.

D. ZINK OKSIDA(1,2)
Rumus Struktur

Zink Oksida Seng oksida mengandung tidak kurang dari 99,0% ZnO,
dihitung terhadap zat yang telah dipijarkan.
Rumus Molekul ZnO
Fungsi anti gatal dan anti septik lokal.
Pemerian Bahan Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan,
tidak berbau, lambat laun menyerap karbondioksida dari
udara.
Data Kelarutan Tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam asam
encer.
Penyimpanan Simpan di wadah tertutup rapat.
E. OLEUM COCOS(4)
Struktur molekul(2)

Rumus molekul C12H24O2


Bobot molekul -
Pemerian Minyak kelapa umumnya berwarna bening atau kuning
dengan bau dan rasa yang ringan. Bentuk minyak kelapa
bergantung pada suhu. Bentuk minyak kelapa pada suhu
28oC dan 30oC adalah cair berwarna kuning pucat hingga
bening, pada suhu 20oC berbentuk semisolid, dan pada
suhu di bawah 15oC berbentuk kristal solid rapuh.
Sinonim Aceite de coco; cocois oleum raffinatum; coconut butter;
copra oil; oleum cocois; Pureco 76; refined coconut oil.
Fungsi Emolien, basis salep
Titik lebur 23–26oC
Titik didih >450oC
pH -
Berat Jenis (3) 0,845 - 0,905
Tegangan permukaan 33,4 mN / m (33,4 dyne / cm) di suhu 20°C; 28.4 mN/m.
(28.4 dyne/cm) di suhu 80°C.
Stabilitas Apabila terkena paparan udara , minyak kelapa mudah
teroksidasi dan menjadi tengik , sehingga terjadi bau
yang tidak menyenangkan dan rasa asam yang kuat .
Simpan pada tempat tertutup rapat, terlindung dari
cahaya matahari, dan simpan pada suhu tidak lebih dari
25oC.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air ; mudah larut dalam
dichloromethane dan minyak bumi ( bp : 65-70 oC ) ; larut
dalam eter , karbon disulfida , dan kloroform ; larut di
suhu 60oC dalam 2 bagian etanol ( 95 % ) , tetapi kurang
larut pada suhu yang lebih rendah .
Kerapatan -
Inkompatibilitas Minyak kelapa bereaksi dengan oksidator ,asam dan
basa.
Keamanan Ketika diberikan secara oral, minyak kelapa pada
dasarnya tidak beracun, meskipun konsumsi dalam
jumlah besar dapat menyebabkan iritasi pencernaan atau
gangguan gastrointestinal. Minyak kelapa dapat bertindak
sebagai iritan bila digunakan pada kulit dan ketika kontak
dengan mata; minyak kelapa dapat diserap melalui kulit.
Perhitungan dan Cara Pengerjaan Sediaan

A. RESEP 1
R/ Acid Borid 5%
Hydrocortison 1% 10
Miconazole 2% 10
Did
SUE  untuk pemakaian luar
Pro : Sdr. ……….

a. Perhitungan:
Hidrokortison + mikonazol= 20 gram

Asam borat=

Did beri setengahnya

Asam borat: gram; hidrokortison 5 gram; mikonazol; 5 gram

Bahan Jumlah (did) Lebihin 5%


Asam borat 0,5 gram 0,525 gram
Hidrokortison 1% 5 gram 5,25 gram
Mikonazole 2% 5 gram 5,25 gram

b. cara pengerjaan
- Asam borat ditetesi etanol sedikit (3-4 tetes) sambil digerus hingga halus dan
homogen.
- Ditambahkan 5,25 gram hydrocortisone 1% sambil dihomogenkan.
- Ditambahkan 5,25 gram miconazole 2% sedikit demi sedikit sambil terus
dihomogenkan
- Dipindahkan ke pot/tube
- Diberi etiket biru (“digunakan untuk pemakaian luar, dioleskan pada bagian yang
sakit”)

B. RESEP 2
R/ Miconazole 2% ½ tube
ZnO 2g
Oleum Cocos 3g
S.3.ddue
Did
Pro : Ny. Sarah (70 Tahun)

a. Perhitungan:

Bahan Di resep (g) Did (g) Dilebihkan 5% (g)


Mikonazol 2% ½ tube= 5 2,5 2,625
ZnO 2 1 1,05
Oleum cocos 3 1,5 1,575

b. Cara pengerjaan:
- ZnO diayak dengan ayakan no.100
- Ditambah mikonazol 2% sedikit demi sedikit sambil terus di homogenkan
- Ditambahkan oleum cocos sedikit demi sedikit hingga homogen.
- Dimasukkan kedalam pot
- Diberi etiket biru (“dioleskan 3kali sehari”)
C. RESEP 3
R/ Acid Boric 3g
ZnO 40 g
Oleum coccos ad 100 ml
Did
SUE
Pro: by. Gilang (5bln)

a. Perhitungan:

Bahan Resep (g) Did (g) Dilebihkan 5% (g)


Asam borat 3 1,5 1,575
ZnO 40 20 21
Oleum cocos Ad 100 Ad 50 Add 50

b. Cara pengerjaan:
- Asam Borat ditetesi alkohol sambil dihaluskan
- Ditambahkan ZnO yang sudah diayak
- Ditambahkan oleum cocos sedikit demi sedikit
- Dimasukkan ke dalam botol
- Ditambahkan oleum cocos sampai tanda batas
- Dikocok
- Diberi etiket biru (“dioleskan pada bagian yang sakit”)

Daftar Pustaka:
1. Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi 4, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
2. Anonim, 1965, Farmakope Indonesia, Edisi 3, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
3. IAI, 2013-2014, Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia, Volume 48, PT.ISFI
Penerbitan, Jakarta.
4. Rowe, R.C., et al, 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients Edisi VI,
Pharmaceutical Press, London.

Anda mungkin juga menyukai