Anda di halaman 1dari 6

SUSPENSI TOPIKAL (LOTION)

ZINCI OXYDE

I. Tujuan Percobaan

1. Menentukan formulasi yang tepat dalam pembuatan sediaan suspensi basah yaitu Zinci
Oxyde.
2. Menentukan hasil evaluasi sediaan suspensi basah yaitu Zinci Oxyde.

II. Latar Belakang


Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan
tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. (FI ed III, 1979, hal 32)
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. (FI ed IV)
Dalam praktikum ini dilakukan pembuatan Suspensi Topikal (Lotion) Zinci Oxyde.
Suspensi Topikal adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi
dalam pembawa cair yang ditujukan untuk penggunaan kulit.

Lotion adalah sediaan cair yang dimaksudkan untuk pemakaian luar pada kulit. (Ansel
Ansel et al., 2008) Lotion Seng oksida (ZnO) merupakan bahan aktif dalam karena tabir
surya untuk sifat dari luas menyaring ultraviolet (UV) spektrum cahaya dan digunakan
untuk melindungi terhadap efek karsinogenik dan photodamaging radiasi matahari pada
kulit. (www.oucom.ohiou.edu)

Untuk dosis Lotion Zinc Oxyde diambil pada dosis Calamine yaitu dioleskan tipis
pada bagian yang gatal.

III. Tinjauan Pustaka


Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang
terdispersi dalam fase cair. (FI ed IV)

Untuk jadi suspensi, partikel-partikel obat tidak harus larut dalam pembawa
dimana obat ditempatkan. Hampir semua suspensi harus dikocok sebelum digunakan
karena obat cenderung mengendap. Ini tidak hanya menjamin keseragaman preparat tapi
yang lebih penting lagi adalah pemberian dosis yang tepat. Suspensi merupakan sesuatu
yang berharga pada penggunaan obat-obat dari zat padat alam jumlah yang besar yang
tidak akan menyenangkan bila diminum dalam bentuk tablet atau kapsul. Disamping itu,
suspensi mempunyai keuntungan disbanding bentuk sediaan padat karena obat masuk
kedalam tubuh sebagai butir-butir halus dan siap untuk memasuki proses melarut segera
setelah pemberian. (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Halaman 97).

Hal hal yang diinginkan dalam suatu suspensi farmasi :


1. Suatu suspensi farmasi yang dibuat dengan tepat mengendap secara lambat
dan harus rata lagi bila dikocok
2. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel dari
suspensoid tetap agak konstan untuk yang lama pada penyimpanan
3. Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.(Pengantar
bentuk sediaan farmasi hal 356)
Hal hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan sediaan suspensi , yaitu :
1. Kecepatan Sedimentasi (HK. Stokes)
2. Pembasahan Serbuk
3. Floatasi (terapung)
4. Pertumbuhan Kristal
5. Pengaruh Gula (sukrosa)
6. Metode Dispersi (Deflokulasi/Flokulasi)
7. Pengaruh Alat-alat Pendispersi

Suspensi harus dikemas dalam wadah mulut lebar yang mempunyai mulut lebar yang
mempunyai ruang yang memadai diatas cairan sehingga dapat dikocok dan mudah dituang.
(Pengantar bentuk sediaan farmasi)

IV. Preformulasi Zinci Oxyde


Zinci Oxyde (ZnO)

Pemerian Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan,


tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan etanol 95%. Larut dalam
asam mineral. (FI ed III, 1979,636)
Stabilitas Memiliki stabilitas tinggi dalam plasma hidrogen dan siklus
panas

V. Preformulasi Eksipien

PGA (Pulvis Gummi Arabicum)

Pemerian Serbuk gom akasia adalah berbentuk serbuk, putih atau putih
kekuningan, tidak berbau.

Kelarutan larut hampir sempurna dalam air, memberikan cairan seperti


mucilago tidak berwarna atau kekuningan, kental dan lengket dan
ttembus cahaya. Praktis tidak larut pada etanol (95%)
Stabilitas Sebagai koloid pelindung. Diperoleh dari tanaman akasia, dapat
larut dalam air, bersifat asam karena adanya aktivitas enzim yaitu
enzim oksidase yang akan menguraikan zat aktif yang sensitive
terhadap oksidase. Enzim tersebut dapat dihilangkan denga
pemanasan. Gom ini mudah dirusak oleh bakteri sehingga dalam
supensi harus ditambahkan pelarut. Suspending agent gom arab
yang digunakan dalam suspense mempunyai konsentrasi antara
5%-10%.

Inkompatibilita Penyimpanannya dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus


s cahaya.
Kegunaan Emulsifying agent; stabilizing agent; suspending
agent; tablet
binder; viscosity-increasing agent.

Gliserin (RM : C3H8O3; BM : 92.09) [HOPE 6th, p :283-286]

Pemerian Gliserin adalah, jelas tidak berwarna, tidak berbau, kental,


cairan higroskopis, melainkan memiliki rasa manis, kira-kira
0,6 kali semanis sukrosa.

Kelarutan Dapat larut dengan air dan dengan etanol (95%) P; praktis
tidak larut dengan klooroform P; dalam eter P dan dalam
minyak lemak
Data fisik Panaskan dengan kalium bisulfate P terjadi uap merangsang,
jika dibakar dengan sedikit natrium tetraborat P
Stabilitas Gliserin adalah higroskopis. Gliserin murni tidak rentan
terhadap oksidasi oleh suasana di bawah kondisi
penyimpanan biasa, tetapi terurai pada pemanasan dengan
evolusi akrolein beracun. Campuran gliserin dengan air,
etanol (95%), dan propilen glikol adalah kimiawi stabil.
Gliserin dapat mengkristal jika disimpan pada suhu rendah,
sedangkan kristal tidak meleleh sampai dihangatkan sampai
208C. Gliserin harus disimpan dalam wadah kedap udara,
dalam, sejuk dan kering tempat.

Inkompatibilita Gliserin dapat meledak jika dicampur dengan oksidator kuat


s seperti kromium trioksida, potasium klorat, atau kalium
permanganat. Dalam larutan encer, reaksi berlangsung pada
tingkat yang lebih lambat dengan Produk oksidasi beberapa
yang terbentuk. Sebuah kontaminan besi dalam gliserin
bertanggung jawab atas gelap dalam warna campuran yang
mengandung fenol, salisilat, dan tannin. Gliserin membentuk
asam borat kompleks, asam glyceroboric, yang merupakan
kuat daripada asam asam borat.

Kegunaan Antimicrobial pengawet, cosolvent, emolien, humektan,


plasticizer; pelarut, pemanis agen, agen tonisitas

Camphora (RM : C10H16O ; BM : 152,24) [FI ad 3, hal 130 :]

Pemerian Hablur butir atau massa hablur; tidak berwarna atau putih,
bau khas, tajam; rasa pedas dan aromatik
Kelarutan Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%) P,
dalam 0,25 bagian kloroform P, sangat mudah larut dalam
eter P, mudah larut dalam minyak lemak.
Data fisik Suhu lebur 174-181oC
Sisa penguapan tidak lebih dari 0,1% penguapan dilakukan
pada suhu 105oC
Inkompatibilita Terbakar sempurna dengan nyala berasap terang dab
s menguap pada suhu kamar.
Kegunaan Antiiritan

Natrium Benzoat (RM : C7H5NaO2 ; BM : 144,11) [HOPE 6th, p : 627 - 629]

Pemerian Butiran atau seerbuk hablur, putih, tidak berbau atau hampir
tidak berbau.
Kelarutan Kelarutan dalam 2 bagian air dan dalam 90 bagian etanol
(95%)
Data fisik Titik didih : 2580C
Titik beku : 0.2480C
Keasaman / alkalinitas pH = 8,0 (larutan jenuh pada 258C).
Hal ini relatif tidak aktif di atas sekitar pH 5.
Dalam kondisi basa hampir tanpa efek.
Kepadatan 1,497-1,527 g/cm3 pada 248C
Sebuah osmolaritas% 2,25 w / v larutan berair adalah
isoosmotik dengan serum.
Stabilitas Larutan berair dapat disterilkan dengan autoklaf atau filtrasi.
Natrium benzoat dapat disimpan dalam wadah tertutup baik.
Inkompatibilita Kompatibel dengan senyawa kuartener, gelatin, garam besi,
s kalsium garam, dan garam dari logam berat, termasuk perak,
timah, dan merkuri. Aktivitas Pengawet dapat dikurangi
dengan interaksi dengan kaolin (2) atau surfaktan nonionik.
Kegunaan Zat pengawet, antimikroba, sifat antijamur.

Aquadest (RM : H2O ; BM : 18,02)

Pemerian Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa


Kelarutan Dapat bercampur dengan pelarut polar lainnya
Data fisik Titik beku : 0 C
Titik didih : 100 C
Densitas : 1,00 g/cm3
Stabilitas Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair, gas)
Inkompatibilita air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai eksipien yang
s rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika terdapat air
atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air bereaksi
secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan
logam alkali tanah dan oksidanya seperti kalsium oksida dan
magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi dengan garam
anhidrat menjadi bentuk hidrat.
Kegunaan Pelarut

VI. KESIMPULAN FORMULASI

N Bahan Jumlah Fungsi


o
1. Zinc Oxyde 5% Zat aktif
(ZnO)
2. Na-benzoat 0,2% Pengawet (HOPE 6th, p : 627-629)

3. PGA 8% Suspending Agent

4. Gliserin 5% Pembasah

5. Champora qs Pewangi

6. Aquadest Ad 200 ml Pelarut/ pembawa


7 qs Pewarna

VII. Penimbangan
Jumlah sediaan yang dibuat : 200 ml
N Bahan Jumlah
o
1. Zinci Oxyde ( untuk 5 200
5 gr =10 gram
100
gr/100cc)
2 Natrium benzoat Yang diperbolehkan : 0.020.5% untuk
sediaan oral [HOPE 6th, p : 627]
0,2 % * 200 ml = 0,4 gram
3 PGA 8% * 200ml = 16 gram
Untuk air 1.5 nya PGA = 1.5 * 16 = ml
4 Gliserin 5%*200ml = 10 gram

5 Champora secukupnya = 2 ml

6 secukupnya = 0.1 gram

7. Aquadest Ad 200 ml

Anda mungkin juga menyukai