Water
Kelompok 1
Anggota :
Menghilangkan Mencegah
komedo jerawat
Cara mengenali micellar water yang sudah tidak dapat dipakai (PAO)
Tween 80 2%
Span 20 1%
Propilenglikol 1,5%
Gliserol 25%
Etanol 70% 4%
Tween 80 / Polysorbatum 80
(FI III Hal 509) a) Pemerian : Cairan kental seperti minyak; jernih,
kuning; bau asam lemak, khas.
c) Konsentrasi : 1-15%.
Propilenglikol
(FI III Hal 534) a) Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna,
(HPE edisi V 624) tidak berbau, rasa agak manis, higroskopis.
b) Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan
etanol 95% dan klorofom.
c) Inkompatibilitas : propilenglikol tidak kompatibel
dengan reagen pengoksidasi, seperti potassium
permanganat.
d) Kosentrasi : 1-10 %
e) Stabilitas : Pada suhu dingin, propilen glikol stabil
dalam keadaan tertutup rapat wadah, tetapi pada suhu
tinggi, di tempat terbuka, cenderung mengoksidasi,
sehingga menimbulkan produk seperti
propionaldehida, laktat asam, asam piruvat, dan asam
asetat. Propilen glikol adalah stabil secara kimia bila
dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air;
larutan berair dapat disterilkan dengan autoklaf.
Propilen glikol bersifat higroskopis dan harus
disimpan dalam awadah tertutup rapat, terlindung
dari cahaya, di tempat sejuk dan kering.
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
Gliserin
(FI IV Hal 413) a) Pemerian : Cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna;
(HPE eds 6 Hal 283) tidak berbau; manis diikuti rasa hangat. Higroskopik.
b) Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan dengan
etanol 95%, dalam kloroform, dan dalam eter.
c) Inkompatibilitas : Gliserin dapat meledak bila
dicampurkan dengan oksidator kuat seperti kromium
trioksida, potasium klorat, atau potasium permanganat.
Dalam pelarut encer, proses reaksi pada tingkat yang leblh
Iambat dengan beberapa produk oksidasi yang terbentuk.
Warna hitam gliserin terjadi karena paparan cahaya, atau
kontak dengan seng oksida atau dasar bismut nitrat.
Inkompatibilitas :tidak kompatibel dengan senyawa
kuartener ,gelatin.aktivitas pengawet dapat berkurang
dengan adanya interaksi dengan kaolin atau surfaktan
nonionik
d) Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni
tidak rentan terhadap oksidasi oleh atmosfer dalam kondisi
penyimpanan biasa, tetapi terurai pada pemanasan dengan
evolusi acrolein beracun. Campuran dari gliserin dengan
air, etanol (95%), dan propilenglikol stabil secara kimia
e) konsentrasi : ≤ 30 %
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
Sodium benzoate
(FI III hal 395, HPE hal 627) a) Pemerian : Butiran atau serbuk hablur; putih;
tidak berbau atau hampir tidak berbau.
b) Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air dan
dalam 90 bagian etanol
c) Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan
senyawa kuartener, gelatin. Aktivitas pengawet
dapat berkurang dengan adanya interaksi dengan
kaolin atau surfaktan nonionik
d) Stabilitas : Larutan berair dapat disterilkan
dengan autoklaf atau filtrasi. Bahan curah harus
disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat
yang sejuk dan kering.
e) Konsentrasi : 0,02-0,5%
f) Khasiat : Pengawet
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
Asam Laktat
(FI III Hal 54) a) Pemerian : Cairan kental; tidak berwarna atau
(HPE edisi 5 381) agak kuning, tidak berbau atau berbau lemah,
tidak enak; larutan encer berasa asam;
higroskopik.
b) Kelarutan : Mudah larut dalam air,dalam
etanol (95%) P dan dalam eter P.
c). Stabilitas: Asam laktat bersifat higroskopis
dan akan membentuk produk kondensasi seperti
asam polylactic pada kontak dengan air.
Keseimbangan antara asam polilaktat dan asam
laktat tergantung pada konsentrasi dan suhu. Pada
suhu tinggi laktat asam akan membentuk laktida,
yang mudah dihidrolisis Kembali
menjadi laktat asam
d) Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan
zat pengoksidasi, iodida, dan albumin. Bereaksi
hebat dengan asam fluorida dan asam nitrat
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
Etanol 70 % a)Pemerian :cairan tidak berwarna jernih, mudah
(Dirjen POM, 1979) menguap danmudah bergerak. Bau khas rasa
panas. Mudahterbakar dan memberikan nyala
biru yang tidak berasap
b)Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air, dala
m kloroform Pdan dalam eter P.
c)Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung
cahaya, ditempat sejuk, jauh dari nyala api.
d)Khasiat dan penggunaan : Pelarut
Uji Organoleptik
Tujuan : memeriksa kesesuaian bau, rasa, dan warna
sediaan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan
Alat : Pancaindra
Uji Kejernihan
Tujuan : memastikan sediaan bebas dari pengotor dan
partikel padat
Alat : tabung reaksi alas datar dengan diameter 12
mm-25 mm, tidak berwarna, transparan dan terbuat dari kaca netral
Syarat : kejernuhan sediaan sama dengan air atau pelarut yang
digunakan bila diamati pada kondisi pengujian
UJI EVALUASI SEDIAAN MICELLAR WATER
Uji pH
Tujuan : melihat tingkat keasaman sediaan untuk menjamin
keamanan
Alat : pH meter
Syarat : Tidak lebih dan tidak kurang dari 4,5-5
Volume Terpindahkan
Tujuan : memastikan bahwa larutan oral yang dikemas
dalam wadah dosis ganda, dengan volume yang tertera di etiket tidak
lebih dan kurang 100 mL, jika dipindahkan dari wadah asli akan
memberikan volume sediaan seperti yang tertera pada etiket
Alat : gelas ukur
Syarat : Volume terpindahkan tidak boleh kurang dan
lebih dari 100 mL
UJI EVALUASI SEDIAAN MICELLAR WATER
Daya Bersih (Tidak dilakukan)
Uji ini dilakukan pada formula Yang telah melalui uji stabilitas. Untuk daya
menggunakan metode NIKKOL grup 17 yang sedikit dimodifikasi dengan cara area
2x2 cm: dengan lipstik dan 4x3 cm 2 area dengan alas bedak cair dibuat di cawan
petri. dibiarkan selama S menit. Selanjutnya. I ml Fmbersih diteteskan pada lipstik
dan foundation. dan dipijat oleh tangan 25 kali pijatan. Kcmudian dituang 5 ml air di
kedua area dan dipijat dengan lembut lagi selama 25 kali. Selanjutnya. cawan Petri
dicelupkan ke dalam air dan segera dikeluarkan (Raknam et 2020)
Tujuan : Tujuan dari uji ini adalah untuk menentukan massa jenis dan viskositas
produk miccelar water.
Alat : viscometer Ostwald, stopwatch, bola hisap
Cara kerja :
1.Bersihkan terlebih dahulu viskometer sebelum digunakan.
2.Masukkan sampel atau cairan yang akan diuji ke dalam viskometer ostwald dengan
menggunakan pipet tetes.
3.Pasang pushball atau bola penghisap pada lubang viskometer ostwald dan hisap
cairan yang ada di dalam hingga melewati dua batas.
4.Proses menaiknya cairan, harus amati waktunya menggunakan stopwatch.
5.Kurangi hisapan pada pushball secara perlahan hingga cairan berada di batas
pertama, lalu hitung waktunya.
6.Setelah selesai, jangan lupa bersihkan kembali alat viskometer ostwald.
FORMULA MICELLAR WATER
Tween 80 2%
Span 20 1%
Propilenglikol 1,5%
Gliserol 25%
Sodium benzoate 0,1%
Etanol 70% 4%
Asam laktat q.s
Aqua rosae ad 100
ALASAN PEMILIHAN BAHAN
BAHAN ALASAN
Beakerglass
Kertas perkamen
Kertas label
Pipet tetes
Cawan porselen
Batang pengaduk
CARA KERJA
Disetarakan timbangan
gram dan mg. 1 Ditimbang gliserin sebanyak
4 1g Campurkan dalam larutan A
lalu aduk ad homogen. (larutan
B)
Hasil : Dari hasil yang telah kelompok kami lakukan pada hasil sediaan micellar
water tidak ada partikel yang melayang. Dan bisa disimpulkan bahwa hasil sediaan
jernih pada uji kejernihan
EVALUASI SEDIAAN
Uji pH
Hasil : Pada hasil praktikum kelompok kami lakukan pada sediaan micellar water
mempunyai pH 4,7 sehingga sudah memenuhi syarat kosmetik micellar water
EVALUASI SEDIAAN
Volume
Terpindahkan
Tujuan : memastikan bahwa larutan oral yang dikemas dalam wadah
dosis ganda, dengan volume yang tertera di etiket tidak lebih dan kurang
dari100 mL, jika dipindahkan dari wadah asli akan memberikan volume sediaan
seperti yang tertera pada etiket
Alat : gelas ukur
Syarat : Volume terpindahkan tidak boleh kurang dan lebih dari 100 mL
Volume terpindahkan
Dari hasil yang telah kelompok kami
lakukan, pada volume terpindahkan
memiliki volume 100ml. sehingga
pada uji terpindahkan sudah sesuai
dengan syarat pada uji terpindahkan
micellar water
KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, kelompok kami membuat sediaan micellar water
menggunakan tween 80 dan span 20. Di praktikum sebelumnya, kami trail
formula menggunakan span 80, tween 80 dan menggunakan zat aktif yaitu
olive oil. Namun ternyata, sediaan yang dihasilkan tidak seperti micellar
water melainkan seperti toner/ susu pembersih. Warna pada sediaan
tersebut menjadi putih susu bukan putih bening seperti yang kami
harapkan. Kemudian kami mencoba kembali trail terhadap formula kami.
Kami mencoba menggunakan tween 80 dan span 20 sebagai surfaktan
yang dapat mengangkat kotoran. Ternyata pada percobaan kali ini kami
berhasil. Sediaan yang kami hasilkan berwarna bening, dengan pH yang
dihasilkan 4,7. Pada percobaan ini kami belum memberikan asam laktat,
berhubung sediaan kami memiliki Ph yang cocok untuk kulit maka kami
tidak memberikan asam laktat. Sehingga penggunaan asam laktat
opsional (sesuai dengan kebutuhan).
PENUTUP
Uji Organoleptis
Bau : Bunga
Bentuk : Cair
Warna: Bening (tidak ada warna)
Hasil Evaluasi sediaan
pH yang dihasilkan adalah 4,7 yang menunjukan sediaan sudah
memenuhi rentang persyaratan pH kosmetik micellar water yang
baik untuk kulit wajah. Dari hasil sediaan micellar water tidak ada
partikel yang melayang. dan bisa disimpulkan bahwa hasil sediaan
jernih pada uji kejernihan. Dari hasil pada volume terpindahkan
memiliki volume 100ml, sehingga pada uji terpindahkan sudah
sesuai dengan syarat pada uji terpindahkan micellar water
Hasil Sediaan dan Kemasan
TERIMAKASIH