Anda di halaman 1dari 35

Micellar

Water
Kelompok 1
Anggota :

1. ANGGA SETIAWAN (AKF22007)


2. AULIA AZZAHRA RAMADHANTI
(AKF22010)
3. NANANG SAPUTRA LALANG
(AKF22049)
4. PRISKA RASYA TIFANI (AKF22059)
 
Latar Belakang

Kulit merupakan salah satu bagian tubuh yang perlu


mendapatkan perawatan khusus untuk memperindah
kecantikan terutama pada kulit wajah. Proses
membersihkan kulit merupakan kebutuhan dasar
setiap manusia. Pembersih wajah bukan hanya sarana
untuk mengangkat sel kulit mati, kotoran, sebum, dan
kosmetik saja tapi merupakan langkah pertama dalam
rutinitas perawatan kulit secara keseluruhan.
Latar Belakang

Micellar water merupakan sebuah sediaan berbentuk


larutan yang berfungsi untuk membersihkan wajah
dari kotoran maupun make up. Keuntungan dari
micellar water yaitu dapat digunakan sebagai
pembersih kulit sensitive karena mempunyai potensi
iritasi yang rendah dan memiliki kemampuan untuk
meningkatkan kelembapan kulit (Kimberly,2017).
TUJUAN
Untuk mengkaji pra formulasi dari
1 bahan pembuatan micellar water

Untuk mengetahui formulasi yang


baik dalam pembuatan micellar
2 water

Untuk mengetahui bagaimana


3 proses pembuatan sediaan micellar
water berdasarkan studi formulasi

Untuk mengetahui hasil evaluasi dari


4 sediaan micellar water yang telah
dibuat
Manfaat
Dapat mengerti formula pembuatan
1 produk micellar water

Dapat mengerti bagaimana


formulasi yang baik untuk sediaan
2 micellar water

Dapat mengetahui bagaimana proses


3 pembuatan sediaan micellar water

Dapat mengetahui hasil evalusi dari


4 sediaan micellar water yang telah
dibuat
TINJAUAN TEORI DAN KAJIAN BAHAN

Menurut ahli kimia kosmetik Joseph Cincotta, micellar water


merupakan kombinasi dari air murni yang mengandung
bahan-bahan pelembab seperti gliserin dan konsentrasi
rendah dari surfaktan yang sangat ringan. Surfaktan dapat
menurunkan tegangan permukaan dan membentuk emulsi
dari dua cairan yang berbeda kepolarannya (fase air dan fase
minyak). Selain itu fungsi surfaktan diantaranya adalah
pembersih, pembasah, emulsifikasi, solutbilisasi, disperse,
peningkat penetrasi, bahkan beberapa memiliki aktifitas
antibakteri. Hampir dari setengah surfaktan yang ada,
dipergunakan disektor washing and cleaning.
Manfaat Micellar Water

Menghidrasi kulit Menghilangkan Mengurangi


wajah kotoran pada wajah resiko iritasi kulit

Menghilangkan Mencegah
komedo jerawat
Cara mengenali micellar water yang sudah tidak dapat dipakai (PAO)

Perlu diketahui, bahwa produk kosmetik memiliki


waktu maksimal pemakaian setelah dibuka atau dikenal
dengan istilah period after opening (PAO). Umumnya
micellar water memiliki PAO selama enam bulan
karena komposisi utamanya adalah air, media dimana
bakteri mudah berkembang biak.
Rancangan Formula

Tween 80 2%

Span 20 1%

Propilenglikol 1,5%

Gliserol 25%

Sodium benzoate 0,1%

Etanol 70% 4%

Asam laktat q.s

Aqua rosae ad 100


Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
 

Tween 80 / Polysorbatum 80
(FI III Hal 509) a) Pemerian : Cairan kental seperti minyak; jernih,
  kuning; bau asam lemak, khas.

b) Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol


(95%)P, dalam etil asetat P dan dalam methanol
sukar larut dalam paraffin cair P dan dalam minyak
biji kapas P.

c) Konsentrasi : 1-15%.

d) Stabilitas : Stabil pada elektmlİt dan asam lemah,


dan basa. Bemngsur-angsur akan tersaponi dengan
asam kuat dan basa.

e) OTT : Akan berubah warna atau mengendap dengan


phenol, dan tannİn.

f) PH larutan : 6-8 untuk 5% zat (w/v) dalam larutan


berair

g) Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, lindungi


daıi cahaya, ditempat sejuk dan kering.
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
 

a) Pemerian : Cairan kental, warna kuning,


Spaan 20 / Sorbitan monooleat memiliki rasa dan bau yang khas .
(Anonim, 1988) b) Kelarutan : Tidak larut dalam tetapi terdispersi
dalam air, bercampur dengan alcohol, tidak larut
dalam propilenglikol, larut dalam hampir semua
minyak mineral dan nabati, sedikit dalam eter
c) Emulgator, surfaktan non ionik, peningkat
kelarutan.
d) Bobot jenis1,01 g/ml.
e) Konsentrasi
f) Emulgator M/A= 1-15%
g) Stabilitas : Stabil terhadap asam dan basa
lemah.
h) Penyimpanan: Walah bertutup rapat dan pada
tempat sejuk dan kering.
i) Hlb : 4,5
j) OTT : Dengan asam a tau basa kuat, terjadi
pembentukan sabun dengan basa kuat.
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
 

Propilenglikol
(FI III Hal 534) a) Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna,
(HPE edisi V 624) tidak berbau, rasa agak manis, higroskopis.
b) Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan
etanol 95% dan klorofom.
c) Inkompatibilitas : propilenglikol tidak kompatibel
dengan reagen pengoksidasi, seperti potassium
permanganat.
d) Kosentrasi : 1-10 %
e) Stabilitas : Pada suhu dingin, propilen glikol stabil
dalam keadaan tertutup rapat wadah, tetapi pada suhu
tinggi, di tempat terbuka, cenderung mengoksidasi,
sehingga menimbulkan produk seperti
propionaldehida, laktat asam, asam piruvat, dan asam
asetat. Propilen glikol adalah stabil secara kimia bila
dicampur dengan etanol (95%), gliserin, atau air;
larutan berair dapat disterilkan dengan autoklaf.
Propilen glikol bersifat higroskopis dan harus
disimpan dalam awadah tertutup rapat, terlindung
dari cahaya, di tempat sejuk dan kering.
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
 

Gliserin
(FI IV Hal 413) a) Pemerian : Cairan seperti sirop; jernih, tidak berwarna;
(HPE eds 6 Hal 283) tidak berbau; manis diikuti rasa hangat. Higroskopik.
b) Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan dengan
etanol 95%, dalam kloroform, dan dalam eter.
c) Inkompatibilitas : Gliserin dapat meledak bila
dicampurkan dengan oksidator kuat seperti kromium
trioksida, potasium klorat, atau potasium permanganat.
Dalam pelarut encer, proses reaksi pada tingkat yang leblh
Iambat dengan beberapa produk oksidasi yang terbentuk.
Warna hitam gliserin terjadi karena paparan cahaya, atau
kontak dengan seng oksida atau dasar bismut nitrat.
Inkompatibilitas :tidak kompatibel dengan senyawa
kuartener ,gelatin.aktivitas pengawet dapat berkurang
dengan adanya interaksi dengan kaolin atau surfaktan
nonionik
d) Stabilitas : Gliserin bersifat higroskopis. Gliserin murni
tidak rentan terhadap oksidasi oleh atmosfer dalam kondisi
penyimpanan biasa, tetapi terurai pada pemanasan dengan
evolusi acrolein beracun. Campuran dari gliserin dengan
air, etanol (95%), dan propilenglikol stabil secara kimia
e) konsentrasi : ≤ 30 %
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
 

Sodium benzoate
(FI III hal 395, HPE hal 627) a) Pemerian : Butiran atau serbuk hablur; putih;
tidak berbau atau hampir tidak berbau.
b) Kelarutan : Larut dalam 2 bagian air dan
dalam 90 bagian etanol
c) Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan
senyawa kuartener, gelatin. Aktivitas pengawet
dapat berkurang dengan adanya interaksi dengan
kaolin atau surfaktan nonionik
d) Stabilitas : Larutan berair dapat disterilkan
dengan autoklaf atau filtrasi. Bahan curah harus
disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat
yang sejuk dan kering.
e) Konsentrasi : 0,02-0,5%
f) Khasiat : Pengawet
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
 

Asam Laktat
(FI III Hal 54) a) Pemerian : Cairan kental; tidak berwarna atau
(HPE edisi 5 381) agak kuning, tidak berbau atau berbau lemah,
tidak enak; larutan encer berasa asam;
higroskopik.
b) Kelarutan : Mudah larut dalam air,dalam
etanol (95%) P dan dalam eter P.
c). Stabilitas: Asam laktat bersifat higroskopis
dan akan membentuk produk kondensasi seperti
asam polylactic pada kontak dengan air.
Keseimbangan antara asam polilaktat dan asam
laktat tergantung pada konsentrasi dan suhu. Pada
suhu tinggi laktat asam akan membentuk laktida,
yang mudah dihidrolisis Kembali
menjadi laktat asam
d) Inkompatibilitas : Tidak kompatibel dengan
zat pengoksidasi, iodida, dan albumin. Bereaksi
hebat dengan asam fluorida dan asam nitrat
Karakteristik Bahan
BAHAN KARAKTERISTIK
 
Etanol 70 % a)Pemerian :cairan tidak berwarna jernih, mudah 
(Dirjen POM, 1979) menguap danmudah bergerak. Bau khas rasa
panas. Mudahterbakar dan memberikan nyala
  biru yang tidak berasap
b)Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air, dala
m kloroform Pdan dalam eter P.
c)Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,
terlindung
cahaya, ditempat sejuk, jauh dari nyala api.
d)Khasiat dan penggunaan : Pelarut

Aqua Rosae cairan jernih, tidak berwarna, tidak


berbau, tidak mempunysi rasa.
(FI III Hal 96)
UJI EVALUASI SEDIAAN MICELLAR WATER

 Uji Organoleptik
Tujuan : memeriksa kesesuaian bau, rasa, dan warna
sediaan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan
Alat : Pancaindra
 
 Uji Kejernihan
Tujuan : memastikan sediaan bebas dari pengotor dan
partikel padat
Alat : tabung reaksi alas datar dengan diameter 12
mm-25 mm, tidak berwarna, transparan dan terbuat dari kaca netral
Syarat : kejernuhan sediaan sama dengan air atau pelarut yang
digunakan bila diamati pada kondisi pengujian
UJI EVALUASI SEDIAAN MICELLAR WATER

 Uji pH
Tujuan : melihat tingkat keasaman sediaan untuk menjamin
keamanan
Alat : pH meter
Syarat : Tidak lebih dan tidak kurang dari 4,5-5
 Volume Terpindahkan
Tujuan : memastikan bahwa larutan oral yang dikemas
dalam wadah dosis ganda, dengan volume yang tertera di etiket tidak
lebih dan kurang 100 mL, jika dipindahkan dari wadah asli akan
memberikan volume sediaan seperti yang tertera pada etiket
Alat : gelas ukur
Syarat : Volume terpindahkan tidak boleh kurang dan
lebih dari 100 mL
UJI EVALUASI SEDIAAN MICELLAR WATER
 Daya Bersih (Tidak dilakukan)
Uji ini dilakukan pada formula Yang telah melalui uji stabilitas. Untuk daya
menggunakan metode NIKKOL grup 17 yang sedikit dimodifikasi dengan cara area
2x2 cm: dengan lipstik dan 4x3 cm 2 area dengan alas bedak cair dibuat di cawan
petri. dibiarkan selama S menit. Selanjutnya. I ml Fmbersih diteteskan pada lipstik
dan foundation. dan dipijat oleh tangan 25 kali pijatan. Kcmudian dituang 5 ml air di
kedua area dan dipijat dengan lembut lagi selama 25 kali. Selanjutnya. cawan Petri
dicelupkan ke dalam air dan segera dikeluarkan (Raknam et 2020) 

 Viskositas Ostwald (tidak dilakukan)

Tujuan : Tujuan dari uji ini adalah untuk menentukan massa jenis dan viskositas
produk miccelar water.
Alat : viscometer Ostwald, stopwatch, bola hisap
Cara kerja :
1.Bersihkan terlebih dahulu viskometer sebelum digunakan.
2.Masukkan sampel atau cairan yang akan diuji ke dalam viskometer ostwald dengan
menggunakan pipet tetes.
3.Pasang pushball atau bola penghisap pada lubang viskometer ostwald dan hisap
cairan yang ada di dalam hingga melewati dua batas.
4.Proses menaiknya cairan, harus amati waktunya menggunakan stopwatch.
5.Kurangi hisapan pada pushball secara perlahan hingga cairan berada di batas
pertama, lalu hitung waktunya.
6.Setelah selesai, jangan lupa bersihkan kembali alat viskometer ostwald.
FORMULA MICELLAR WATER
Tween 80 2%
Span 20 1%
Propilenglikol 1,5%
Gliserol 25%
Sodium benzoate 0,1%
Etanol 70% 4%
Asam laktat q.s
Aqua rosae ad 100
ALASAN PEMILIHAN BAHAN
BAHAN ALASAN

Tween 80 Digunakan sebagai surfaktan yang berfungsi


sebagai pembersih dalam kosmetik M/A

Spaan 20 Digunakan sebagai surfaktan yang berfungsi


sebagai pembersih dalam kosmetik A/M

Propilenglikol Digunakan sebagai emolien karena dapat


membentuk lapisan berminyak pada kulit dan
mencegah kulit kehilangan kelembapan.

Gliserin Digunakan sebagai melembabkan kulit dan


membuat kulit lebih sehat.
ALASAN PEMILIHAN BAHAN
BAHAN ALASAN

Sodium benzoate Digunakan sebagai bahan antibakteri atau


pengawet untuk mencegah kerusakan produk
kosmetrik dan perawatan kulit.

Asam Laktat Membantu mengangkat sel kulit mati,


menghaluskan area kulit yang kasar,
melembabkan kulit dan sebagai menetralkan Ph
dalam kosmetik.
Etanol 70% Etanol 70% digunakan sebagai pelarut dan
mengangkat kotoran pada kosmetik micellar
water

Aqua rosae Aqua rosae digunakan sebagai pelarut dan


pengencer pada formula ini dan memiliki aroma
yang harum.
PERHITUNGAN BAHAN
N NAMA BAHAN PERHIUTUNGAN JUMLAH
O
1. Tween 80 2/100 x 100 = 2 ml 2ml

2. Span 20 1/100 x 100 = 1ml 1ml

3. Propilenglikol 1,5/100 x 100 = 1,5 ml 1,5ml

4. Gliserin 25/100 x 100 = 25 ml 25ml

5. Sodium benzoate 0,1/100 x 100 = 0,1g (100mg) 100mg


     
6. Etanol 70% 4/100 X 100 = 4 ml 4ml

7. Asam laktat q,s 2-3 tetes


 
8 Aqua rosae 100 – (2g+1g+1,5g+25g+0,1g+4ml) = 66,4ml
100 – 33,6 = 66,4 ml
ALAT
Timbangan
Botol 100 ml

Beakerglass
Kertas perkamen

Kertas label

Pipet tetes

Gelas ukur 100 ml

Cawan porselen
Batang pengaduk
 
CARA KERJA

Disetarakan timbangan
gram dan mg. 1 Ditimbang gliserin sebanyak
4 1g Campurkan dalam larutan A
lalu aduk ad homogen. (larutan
B)

Dialibrasi botol 100


3
ml dengan aquadest
kemudian tandai. 2 Disetarakan cawan porselen, timbang
tween 80 sebanyak 2g,timbang spaan
20 1g. campurkan tween 80 dan spaan
20 aduk ad homogen di dalam mortir
(larutan A)
CARA KERJA

Ditimbang propilenglikol sebanyak


1,5g campurkan dalam larutan B
aduk ad homogen (larutan C) 5 Dimasukkan kedalam botol
8 beri label
 

Ditimbang sodium benzoate


sebanyak 100mg larutkan dengan
7
aqua rosae sebanyak 1ml aduk ad
larut tambahan kedalam larutan C 6
tetesi etanol 2-3 tetes aduk ad Kemudian ukur aqua rosae
homogen (larutan D) sebanyak 94,4ml masukkan
kedalam larutan D aduk ad
homogen
Contoh Label dan Kemasan
EVALUASI SEDIAAN
Uji Organoleptik

Tujuan : memeriksa kesesuaian bau, rasa, dan warna sediaan sesuai


spesifikasi yang telah ditentukan
Alat : Pancaindra
Uji Organoleptik Syarat Hasil

Bau Bau bunga Dari hasil yang telah kelompok kami


lakukan, sediaan berbau bunga dan
sesuai dengan kelompok kami
gunakan yaitu aqua rosae
 
Bentuk Cair Dari hasil praktikum kelompok kami,
hasil sediaan berbentuk cair
Warna Tidak bewarna Dari hasil yang telah kelompok kami
(bening) lakukan , sediaan berwarna bening
(tidak berwarna) dan sudah
memenuhi syarat dari sediaan
kosmetik micellar woter
 
EVALUASI SEDIAAN
Uji Kejernihan
Tujuan : memastikan sediaan bebas dari pengotor dan partikel padat
Alat : tabung reaksi alas datar dengan diameter 12 mm-25 mm, tidak
berwarna, transparan dan terbuat dari kaca netral
Syarat : kejernuhan sediaan sama dengan air atau pelarut yang digunakan bila
diamati pada kondisi pengujian

Uji Organoleptik Syarat Lampiran

Kejernihan Tidak ada partikel yang melayang  


dipermukaan atau menyebar pada  
larutan

Hasil : Dari hasil yang telah kelompok kami lakukan pada hasil sediaan micellar
water tidak ada partikel yang melayang. Dan bisa disimpulkan bahwa hasil sediaan
jernih pada uji kejernihan
 
EVALUASI SEDIAAN
Uji pH

Tujuan : melihat tingkat keasaman sediaan untuk menjamin keamanan


Alat : pH meter
Uji Syarat Lampiran

pH Tidak lebih dan tidak kurang dari 4,5-  


5  

Hasil : Pada hasil praktikum kelompok kami lakukan pada sediaan micellar water
mempunyai pH 4,7 sehingga sudah memenuhi syarat kosmetik micellar water
 
EVALUASI SEDIAAN
Volume
Terpindahkan
Tujuan : memastikan bahwa larutan oral yang dikemas dalam wadah
dosis ganda, dengan volume yang tertera di etiket tidak lebih dan kurang
dari100 mL, jika dipindahkan dari wadah asli akan memberikan volume sediaan
seperti yang tertera pada etiket
Alat : gelas ukur
Syarat : Volume terpindahkan tidak boleh kurang dan lebih dari 100 mL
 

Uji Syarat Lampiran

Volume terpindahkan  
 
Dari hasil yang telah kelompok kami
lakukan, pada volume terpindahkan
memiliki volume 100ml. sehingga
pada uji terpindahkan sudah sesuai
  dengan syarat pada uji terpindahkan
micellar water
KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini, kelompok kami membuat sediaan micellar water
menggunakan tween 80 dan span 20. Di praktikum sebelumnya, kami trail
formula menggunakan span 80, tween 80 dan menggunakan zat aktif yaitu
olive oil. Namun ternyata, sediaan yang dihasilkan tidak seperti micellar
water melainkan seperti toner/ susu pembersih. Warna pada sediaan
tersebut menjadi putih susu bukan putih bening seperti yang kami
harapkan. Kemudian kami mencoba kembali trail terhadap formula kami.
Kami mencoba menggunakan tween 80 dan span 20 sebagai surfaktan
yang dapat mengangkat kotoran. Ternyata pada percobaan kali ini kami
berhasil. Sediaan yang kami hasilkan berwarna bening, dengan pH yang
dihasilkan 4,7. Pada percobaan ini kami belum memberikan asam laktat,
berhubung sediaan kami memiliki Ph yang cocok untuk kulit maka kami
tidak memberikan asam laktat. Sehingga penggunaan asam laktat
opsional (sesuai dengan kebutuhan).
PENUTUP

Uji Organoleptis
Bau : Bunga
Bentuk : Cair
Warna: Bening (tidak ada warna)
 
Hasil Evaluasi sediaan
 
pH yang dihasilkan adalah 4,7 yang menunjukan sediaan sudah
memenuhi rentang persyaratan pH kosmetik micellar water yang
baik untuk kulit wajah. Dari hasil sediaan micellar water tidak ada
partikel yang melayang. dan bisa disimpulkan bahwa hasil sediaan
jernih pada uji kejernihan. Dari hasil pada volume terpindahkan
memiliki volume 100ml, sehingga pada uji terpindahkan sudah
sesuai dengan syarat pada uji terpindahkan micellar water
Hasil Sediaan dan Kemasan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai