Anda di halaman 1dari 12

BAB 6 ZAKAT

Menurut bahasa : Bertambah, tumbuh, suci dan berkah.

Menurut Istilah fiqih : Sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak.

Benda yang wajib dizakati: Binatang ternak (unta, sapi, kerbau dan kambing), Emas dan Perak, Biji makanan yang
mengenyangkan (beras, jagung, gandum, dsb), Buah-buahan (hanya kurma dan anggur saja), Zakat uang kertas, bila
cukup syarat.

Syarat wajib zakat fitrah:


1. Islam
2. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadhan. Anak yang lahir setelah terbenam
matahari tidak wajib fitrah.
3. Memiliki kelebihan harta/makanan untuk dirinya dan orang yang wajib dinafkahinya.

Waktu membayar fitrah:

1. Mubah (diperbolehkan), dibayarkan dari awal Ramadhan sampai hari penghabisan Ramadhan.
2. Waktu wajib. Milai terbenam matahari penghabisan Ramadhan.
3. Waktu yang lebih baik (sunat), dibayar sesudah sholat subuh sebelum pergi sholat hari raya.
4. Kalau diberikan sesudah shalat ‘Id, dianggap shodaqah biasa (tidak lagi dianggap zakat fitrah).

MUSTAHIQ ZAKAT
1. Faqir/fuqaro : Punya harta/pekerjaan tetapi tidak mencukupi.
2. Miskin/Masakin : Tidak punya apapun.
3. Amil : Panitia zakat/Pengurus zakat.
4. Muallaf : Orang yang baru memeluk agama Islam.
5. Hamba : Hamba muslim yang dibeli dengan uang zakat dan dimerdekakan
6. Gharimin : Punya hutang dan tidak kuat membayar.
7. Musafir : Orang yang dalm perjalanan kehabisan bekal
8. Sabilillah : Tentara Islam yang berjuang di jalan Allah

“Janganlah kau kira sekali-kali, bahwa orang-orang yang kikir mengeluarkan karunia yang diberikan Allah padanya,
hartanya itu akan membawa manfaat, sebaliknya akan mencelakakan mereka. Pada hari kiamat, harta benda yang
tengah panas membara dan tak hendak mereka keluarkan itu, akan dikalungkan ke leher mereka.” (QS. Ali Imran:180)
BAB 7 PUASA
Secara bahasa shiyam (puasa) artinya menahan.

Secara istilah menahan diri dari semua yang membatalkan puasa beserta niat, mulai terbit fajar sampai terbenam
matahari

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, semoga kamu (sekalian) bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah:183)

Bulan Ramadhan adalah bulan puasa, bulan dimana al-Quran pertama kali diturunkan, bulan yang di dalamnya
terdapat satu malam yang apabila kita beribadah pada malam itu, lebih baik dari seribu bulan, yang dikenal dengan
malam lailatul qadar (malam kemuliaan).

“Puasa adalah sebagian dari sabar.” (HR. Ibnu Majah: Hadits hasan)

“Sabar adalah sebagian dari iman.” (HR. Abu Nu’aim, hadits hasan)

Puasa fardhu (wajib) ada 3 macam:


1. Puasa Ramadhan, yaitu puasa yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
2. Puasa kaffarat, yaitu puasa untuk menebus kesalahan.
3. Puasa Nazar, yaitu berpuasa setelah tercapainya keinginan tertentu.

Rukun Puasa
1. Menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
2. Berniat, hendaklah sebelum fajar, pada tiap malam bulan Ramadhan.

PUASA SUNAT
1. Puasa 6 hari pada bulan Syawal.
2. Puasa hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah). keutamaan puasa Arafah ini ialah menghapuskan dosa dua tahun. Satu
tahun yang telah lampau dan satu tahun yang akan datang.
3. Puasa hari ‘Asyura. Puasa sunnah ini menghapuskan dosa satu tahun yang lalu.
4. Puasa bulan Syakban.
5. Puasa hari senin dan kamis.
6. Puasa putih (tanggal 13,14,150 dari tiap-tiap bulan qamariyah (tahun hijriyah).
BAB 8 HAJI DAN UMRAH
ibadah haji diresmikan menjadi syariat islam pada tahun ke-6 hijriyah, dengan pimpinan Rasulullah pergi melakukan
Umrah, tetapi terhalang oleh kaum Quraisy, tahun ke-7 Nabi pergi melakukan umrah tersebut. Pada tahun ke-9, Nabi
mengangkat Abu Bakar ashshiddiq berangkat mengetuai jamaah haji, tahun ke-10 H barulah Nabi sendiri naik haji
dengan seluruh kaum Muslimin (haji wa’d)

RUKUN HAJI:

1. Ihram : Berniat mengerjakan haji atau umrah sambil memakai pakaian ihram pada “miqat” (tempat
yang ditentukan dan masa tertentu).
2. Wukuf : datang ke Padang Arafah pada waktu yang ditentukan, yaitu mulai dari tergelincir matahari
(waktu zuhur) tanggal 9 Zulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah. Padang Arafah terletak 27 km dari Mekkah.
3. Thawaf : berkeliling Ka’bah sebanyak 7x dimulai dari hajar aswad (batu hitam) sedang Ka’bah disebelah
kiri orang yang thawaf dan harus dilakukan di dalam mesjid (Mesjidil Haram).
4. Sa’I (berlari-lari kecil): Diantara dua bukit Safa dan Marwah 7x pergi dan kembali. Jarak antara kedua bukit itu 405
meter.
5. Tahallul : Memotong rambut. Minimal 3 helai rambut. Pria sunat cukur habis dan wanita menggunting
ujung rambut sepanjang jari.
6. Menertibkan rukun-rukun.

HAL-HAL TERLARANG WAKTU IHRAM

1. Bersenggama dan pendahuluan-pendahuluannya.


2. Melakukan kejahatan dan maksiat.
3. Berselisih dengan teman sejawat, pelayan dll.
4. Memakai pakaian yang berjahit (bagi laki-laki).
5. Berburu dan makan binatang buruan.
6. Menikah, menjadi wali dan wakil.

Haji ditandai dengan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan keesokan harinya, 10 Dzulhijjah merupakan hari
raya haji, idul adha atau hari raya kurban.

Hukum berkurban adalah sunnah muakkadah.

Disunnahkan bagi orang yang berkurban memakan daging kurbannya dan menghadiahkannya kepada para kerabat,
serta menyedekahkannya kepada fakir miskin.

UMRAH
Umrah adalah salah satu ibadah yang disyariatkan dan diwajibkan dalam Islam. Fardu ‘ain atas setiap laki-laki dan
perempuan, sekali seumur hidup, seperti haji.

Secara bahasa umrah berarti: berziarah.

Secara istilah: mengunjungi Baitullah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu.

RUKUN UMRAH
1. Ihram serta niat.
2. Tawaf (berkeliling ) Ka’bah.
3. Sa’i di antara bukit Safa dan Marwah.
4. Bercukur atau bergunting, sekurang-kurangnya memotong 3 helai rambut.
5. Menertibkan keempat rukun tersebut.
BAB 9 PERNIKAHAN
Pernikahan yaitu akad yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak dan kewajiban serta tolong-menolong antara
seorang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim.

Kriteria memilih pasangan:


1. Karena mengharapkan harta kekayaan.
2. Karena mengharapkan kebangsawanan/ningrat.
3. Karena kecantikannya.
4. Karena agama dan pekertinya yang baik.

Tujuan pernikahan:
1. Mendapatkan keturunan (kebutuhan seksual)
2. Membendung perbuatan maksiat.
3. Mendapatkan ketenangan hidup.
4. Tolong-menolong dalam berbagai urusan kehidupan,
5. Menggandakan pahala dan meningkatkan iman.

Rukun nikah:
1. Calon suami
2. Calon istri
3. Wali
4. 2 orang saksi
5. Ijab dan qabul

MAHAR
Yaitu sesuatu yang diberikan kepada istri baik berupa uang atau pun barang sebagai pemberian wajib ketika
melangsungkan pernikahan.

Nabi sendiri ketika menikah dengan Juwairiyah binti al-Harits memberikan mahar 400 dirham.

Hukum pernikahan
1. Jaiz (boleh/mubah), asal hukumnya.
2. Sunat, bagi orang yang akan melakukan perkawinan sudah mempunyai kemampuan tetapi belum mempunyai
keinginan.
3. Wajib, apabila sudah mempunyai keinginan, kemampuan dan takut berbuat maksiat.
4. Makruh, apabila sudah mempunyai keinginan tetapi belum punya kemampuan
5. Haram, apabila mempunyai niat menyakiti salah satu pihak.

Walimah (perayaan/resepsi pernikahan)


Mengadakan walimah hukumnya sunat, memenuhi undangan perayaan pernikahan hukumnya wajib,

Nikah Mut’ah
nikah mut’ah adalah: adanya seseorang mengawini wanita dengan terikat hanya waktu yang tertentu saja
THALAQ
Secara bahasa artinya melepaskan ikatan. Yaitu melepaskan ikatan perkawinan. Asal hukum thalaq adalah makruh.

Berdasarkan kemaslahatan dan kemudaratannya, hukum thalaq terbagi:


1. Wajib, apabila terjadi perselisihan antara suami-istri, sedang dua hakim yang mengurus perkara keduanya, sudah
memandang perlu supaya keduanya bercerai.
2. Sunat, apabila suami tidak sanggup lagi membayar kewajibannya (nafkah) dengan cukup, atau istri tidak menjaga
kehormatannya.
3. Haram, dalam dua keadaan. Menjatuhkan thalaq sewaktu istri haid dan sewaktu istri suci yang telah dicampuri.
4. Makruh, yang merupakan hukum asal thalaq.

IDDAH
Iddah adalah masa menunggu bagi wanita yang ditalak oleh suaminya sampai dia dapat menikah kembali dengan laki-
laki lain.

Lamanya masa iddah sebagai berikut:

1. Perempuan yang masih mengalami masa haid. Iddahnya 3x suci.


2. Perempuan yang telah berhenti haidnya (menopouse), atau belum mengalaminya sama sekali. Iddahnya 3 bulan.
3. Perempuan yang ditinggal mati suaminya. Iddahnya 4 bulan 10 hari.
4. Perempuan yang sedang hamil. Iddahnya sampai melahirkan.

MUHRIM
Muhrim adalah orang (wanita) yang haram dinikahi

1. Karena hubungan darah (nasab)


2. Karena sesusuan. Mereka adalah ibu yang menyusukan, saudara perempuan sesusuan
3. Karena pernikahan. Mereka adalah mertua, anak tiri apabila sudah campur dengan ibunya, menantu
perempuan, ibu tiri dan haram menikahi dua perempuan saudara sekaligus
BAB 10 MUAMALAT
saling berbuat atau saling bertindak

“Muamalah adalah tukar-menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara-cara yang telah ditentukan.”

Pandangan Islam terhadap harta dan ekonomi, pemilik mutlak segala sesuatu yang ada di muka bumi hanyalah Allah
swt. Status harta yang dimiliki manusia:
1. Harta sebagai amanah dari Allah swt.
2. Harta sebagai perhiasan hidup
3. Harta sebagai ujian keimanan.
4. Harta sebagai bekal ibadah.

Prinsip ekonomi islam

1. Berbagai jenis sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan Tuhan kepada manusia Yang di
memanfaatkannya seefisien dan seoptimal mungkin
2. Islam mengakui kepemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu, termasuk kepemilikan alat produksi dan faktor
produksi
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
4. Pemilikan kekayaan pribadi harus berperan sebagai kapital produktif yang akan meningkatkan besaran produk
nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
5. Islam menjamin kepemilikan masyarakat, dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan orang banyak
6. Seorang muslim harus takut kepada Allah dan hari akhirat.
7. Seorang muslim yang kekayaannya melebihi ukuran tertentu (nisab) diwajibkan membayar zakat
8. Islam melarang setiap pembayaran bunga (riba) atas berbagai bentuk pinjaman

Wadi’ah yad amanah adalah penitipan barang di mana pihak penerima titipan tidak diperkenankan
menggunakan barang uang yang dititipkan dan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan
yang bukan diakibatkan perbuatan atau kelalaian penerima

Wadi’ah yad dhamanah adalah penitipan barang di mana pihak penerima titipan dengan atau tanpa izin pemilik
barang dapat memanfaatkan barang titipan dan harus bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan barang

Sebagai pengganti sistem bunga maka bank Islam menempuh cara-cara sebagai berikut:

1. WADIAH yaitu titipan uang, barang, dan surat-surat berharga


2. MUDHARABAH (kerja sama antara pemilik modal dan pelaksana). memberikan tambahan modal kepada
pengusaha untuk perusahaannya dengan perjanjian bagi hasil
3. MUSYARAKAH/SYIRKAH (persekutuan). Pihak bank dan penguasa sama-sama mempunyai andil (saham)
pada usaha patungan. Kedua belah pihak andil dalam mengelola usaha patungan itu dan menanggung untung
rugi bersama atas dasar perjanjian
4. MURABAHAH (jual beli barang dengan tambahan harga atas dasar harga pembelian yang pertama secara
jujur).
5. QARD HASAN (pinjaman yang baik). memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para nasabah yang baik
6. Membayar gaji para karyawan bank yang melakukan pekerjaan untuk kepentingan nasabah, untuk sarana dan
prasarana yang disediakan oleh bank dan biaya administrasi pada umumnya
Riba Menurut pengertian bahasa: az-Ziyadah (tambahan).
Menurut istilah: pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara batil. Hukumnya haram, disepakati
oleh para ulama

Riba ada 2 macam:

1. Riba Nasi’ah, yaitu pertambahan bersyarat yang diperoleh orang yang menghutangkan dari orang yang berhutang
lantaran penangguhan.
2. Riba fadhal, yaitu jenis jual-beli uang dengan uang atau barang pangan dengan barang pangan dengan tambahan.

Perbedaan antara Investasi dan Membungakan Uang:


1. Investasi adalah kegiatan usaha yang mengandung resiko karena berhadapan dengan unsur ketidakpastian.
2. Membungakan uang adalah kegiatan usaha yang kurang mengandung resiko karena perolehan kembaliannya berupa
bunga yang relatif pasti dan tetap.

Bunga:
1) Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung.
2) Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan.
3) Pembayaran bunga tetap, seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak
nasabah untung atau rugi.

4) Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat ganda.

Bagi-hasil (mudharabah):
1) Penentuan besarnya rasio/nisbah bagi-hasil dibuat pada waktu akad dengan pedoman pada kemungkinan untung
rugi.
2) Besarnya rasio bagi-hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.
3) Bagi-hasil bergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha rugi, kerugian akan ditanggung bersama
oleh kedua pihak.
4) Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.

Sedekah yaitu pemberian seseorang kepada orang lain yang berhak menerimanya dengan ikhlas karena Allah Ta’ala.

Sedekah menjadi batal dan tidak mendapatkan pahala jika diiringi dengan menyebut-nyebut pemberian, menyakiti
perasaan sipenerima, dan berlaku riya’ dengan memperlihatkan sedekah kepada orang lain karena ingin dipuji.
BAB 11 FARAID (HUKUM WARIS)

Mawaris atau faraid adalah aturan yang berkaitan dengan pembagian harta pusaka.

Hak yang harus didahulukan sebelum pembagian pusaka:


1. Hak yang bersangkutan dengan harta tersebut seperti zakat.
2. Biaya pengurusan mayat, seperti kain kafan, upah menggali kubur, dan sebagainya.
3. Hutang. Dibayar dari harta peninggalan sebelum harta pusaka tersebut dibagi.
4. Wasiat. Wasiat maksimal 1/3 dari harta, dibayarkan sesuai wasiat jika si mayat ada berwasiat.

Pembagian harta pusaka

- Pusaka sebab kekeluargaan atau pertalian darah


1. Anak laki-laki, mendapatkan seluruh sisa harta (ashabah), sebagai ahli waris utama.
2. Anak perempuan, satu orang mendapatkan ½ jika dua orang atau lebih mendapatkan 2/3. Bisa menjadi ashabah
bersama anak laki-laki.
3. Bapak dan ibu, mendapatkan 1/6 jika si mayit mempunyai anak. Jika tidak, maka 1/3.

- Pusaka sebab Perkawinan

1. Suami, mendapatkan ½ bagian jika istri tidak mempunyai anak, dan ¼ jika istri mempunyai anak. Baik anak bersama
atau pun anak dari suami sebelumnya.
2. Istri, mendapatkan ¼ bagian jika suami tidak mempunyai anak. Dan 1/8 jika suami punya anak. Baik anak bersamanya
atau pun anak dari istri sebelumnya.

- Pusaka sebab memerdekakan budak.

- Pusaka umat Islam. Jika si mayit tidak mempunyai ahli waris sama sekali, harta peninggalannya diserahkan ke
baitulmal untuk kemaslahatan umat Islam.

AHLI WARIS

Dari pihak laki-laki:


1. Anak laki-laki
2. Cucu laki-laki dari anak laki-laki
3. Bapak
4. Kakek dari ayah
5. Saudara laki-laki kandung
6. Saudara laki-laki seayah
7. Saudara laki-laki seibu
8. Anak laki-laki dari saudara laki-laki kandung
9. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah
10. Saudara laki-laki ayah (paman) kandung
11. Saudara laki-laki ayah yang seayah
12. Anak laki-laki dari saudara laki-laki ayah kandung
13. Anak laki-laki dari saudara laki-laki ayah seayah
14. Suami
15. Laki-laki yang memerdekakan mayat
Dari pihak perempuan:
1. Anak perempuan
2. Cucu perempuan dari anak laki-laki
3. Ibu
4. Ibu dari bapak
5. Ibu dari ibu
6. Saudara perempuan kandung
7. Saudara perempuan seayah
8. Saudara perempuan seibu
9. Istri
10. Perempuan yang memerdekakan si mayat

SEBAB-SEBAB TIDAK MENDAPATKAN WARISAN:


1. Hamba sahaya
2. Pembunuh, tidak mendapatkan warisan dari keluarga yang dibunuhnya
3. Murtad, keluar dari Islam. Tidak mendapatkan warisan dari keluarganya yang muslim, begitu juga sebaliknya.
BAB 12 AKHLAK DAN AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR

AKHLAK menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah budi pekerti atau kelakuan.

MORAL diartikan dengan sikap, akhlak, budi pekerti, atau baik buruk yang diterima dari suatu perbuatan.

KARAKTER adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.

HUBUNGANNYA DENGAN PANCASILA:

Rukun Islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat.

Sila 1, Manusia Indonesia adalah manusia yang memiliki keyakinan kepada Tuhan, dan bahwa Tuhan
yang disembah itu hanya satu, tiada Tuhan selain Allah.
Rukun Islam kedua adalah mendirikan sholat.

Sila 2, Sholat mengandung nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Kewajiban yang berlaku adil kepada
seluruh hamba Allah dan akan melahirkan insan yang beradab.
Rukun Islam ketiga adalah zakat.

Sila 3, Tidak diragukan lagi bahwa zakat yang dibayarkan oleh si kaya kepada si miskin akan
mempertautkan dua hati, hati si kaya dan hati si miskin
Rukun Islam yang keempat adalah puasa.

Sila 4, Puasa yang dilakukan sesuai tuntunan syariat merupakan proses latihan mengontrol hawa nafsu
dan jujur di hadapan Allah.
Rukun Islam ke lima adalah naik haji jika sudah mampu.

Sila 5, Semakin banyak umat Islam yang berangkat ke baitullah, artinya keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia akan semakin menjadi nyata. Semakin tinggi tingkat ekonomi umat Islam, diharapkan
semakin berkurang tingkat kesenjangan ekonomi dalam masyarakat,

AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR adalah menyuruh melaksanakan yang baik dan melarang
yang mungkar.
Menyuruh kepada kabaikan lebih mudah dan lebih kecil resikonya dibanding melarang kemungkaran. Salah satu metode
dakwah dalam Islam adalah mendahulukan yang mudah baru yang sulit.
BAB 13 NASEHAT ULAMA DAN TUNJUK AJAR MELAYU

“orang yang faqih (alim-pen) adalah orang yang takut kepada Allah Ta’ala meskipun ilmunya sedikit, dan orang yang
bodoh adalah orang yang berbuat durhaka kepada Allah Ta’ala meskipun ilmunya banyak.”

Salah satu metode mengajar Qurani adalah metode keteladanan dan mau’izah (nasehat-nasehat). Nasehat itu
harus ikhlas dan disampaikan berulang-ulang sehingga diharapkan dapat menyentuh kalbu.

1. Abu Hanifah an-Nu’man 80-150 H (Mazhab Hanafi)

Abu Hanifah atau dikenal juga Imam Hanafi sampai saat ini masih tetap menjadi salah satu sumber ilmu dan rujukan
umat Islam di dunia.

Abu Yusuf yang merupakan murid kesayangan Abu Hanifah mempunyai andil besar dalam perumusan konsep mazhab
fikih Abu Hanifah secara menyeluruh.

2. Malik bin Anas 93-179 H (Mazhab Maliki)

Imam Malik lahir tahun 93 H, dan meninggal hari Ahad 10 Rabiul Awwal tahun 179 H karena sakit. Dikuburkan di Baqi’,
Madinah. Pendapat dan pemikiran-pemikirannya dalam ilmu fikih dikenal dengan Mazhab Maliki. Imam Syafi’i berkata:
“Apabila disebut hadits, maka Imam Maliklah bintangnya.”

Nasehat-nasehat Imam Malik:


1. Ilmu itu adalah agama, maka lihatlah dari mana engkau mengambil sumber agamamu itu.
2. Kualitas ilmu bukan dengan banyaknya riwayat, tapi cahaya yang diletakkan oleh Allah di dalam hati.
3. Apabila perkataan itu sedikit maka jawaban akan menjadi benar, namun apabila perkataan itu menjadi banyak, maka
ia akan lebih akrab dengan kesalahan.
4. Apabila manusia tidak memiliki kebaikan maka tidak akan ada kebaikan padanya.
5. Barang siapa banyak berbicara dan mengkritik manusia, maka akan hilang pesona dirinya

3. Muhammad bin Idris asy-Syafi’i (Mazhab Syafi’i)

Syafi’i lahir di kampung Ghaza, Palestina pada bulan Rajab yahun 150 H. Ayahnya (Idris) meninggal sebelum Syafi’i genap
usia 2 tahun. Ibunya (Fatimah) membawa anaknya kembali ke mekkah (kampung al-Khaif).

Hafal al-Qur’an pada umur 7 tahun, juga hafal banyak syair-syair dan matan-matan (ungkapan) ilmu bahasa.

Umur 15 tahun sudah memberikan fatwa di mesjidil Haram. Umur 20 tahun pergi berguru kepada Imam Malik di
Madinah dan belajar al-Muwathta’ yang sebelumnya telah dihafalnya. Akhirnya menjadi asisten Imam Malik dalam
mendiktekan al-Muwathta’ kepada murid-murid yang lain, berjalan selama 8 bulan.

4. Ahmad bin Hambal 164-241 H (Mazhab Hambali)

Lahir di Bagdad tahun164 H. Ia adalah murid Imam Syafi’i, juga pernah ke Madinah dan sempat belajar kepada Imam
Malik

Setelah kelahiran Ahmad, ayahnya meninggal dalam usia 30 tahun. Ibunyalah yang membesarkan, mendidik dan
menjaganya

Di antara murud-murid Ahmad bin Hambal:


1. Syaikhul Islam Ahmad bin Taimiyah
2. Ibnul Qayyim al-Jauziyah
3. Muhammad bin Ali asy-Syaukani
4. Dan lain-lain
Buku-buku Imam Ahmad banyak, yang paling terkenal adalah Musnad, yang menghimpun kurang lebih 40.000 hadits

5. Hasan Al-Basri 21-110 H (Imam para Tabiin)

Nasehat-nasehat Hasan al-Bashri: “Tanda-tanda orang yang bertakwa:


1. Jujur dalam berbicara
2. Menepati janji
3. Menyambung tali asih
4. Mengasihi orang-orang lemah
5. Tidak sombong dan congkak
6. Selalu mengerjakan kebaikan
7. Tidak menombongkan diri di hadapan manusia
8. Baik budinya
9. Lapang akhlaknya terhadap semua yang mengantarkan kepada Allah Azza wa Jalla.

6. Laits bin S’ad 93-175 H (Imam dan Fakih dari Mesir)

Laits bin Sa’ad lahir pada tahun 93 H di Qalqasyandah, sebuah wilayah yang ada di provinsi Qalyubiyah, 10 km dari kota
Kairo.

7. Raja Ali Haji 1808 -1872 M (Ulama, Pujangga dan Budayawan Melayu)

Nama lengkapnya adalah Raja Ali al-Haji Ibn Raja Ahmad al-Haj Ibnu Raja Haji Fisabilillah.

Gurindam dua belas yang selesai ditulis Raja Ali Haji pada 1846 M ketika beliau berusia 38 tahun ini digolongkan Hasan
Junus sebagai puisi didaktik (sya’ir al-irsyadi) karena berisikan nasihat dan petunjuk sesuai dengan kehidupan yang
diridhoi Allah. Raja Ali Haji menyampaikan inti dari pesan al-Qur’an dan hadis melalui cara seorang sufi yang sarat
dengan makna tersirat

8. Syekh Abdurrahman Shiddiq 1857-1939 M

Nama lengkapnya Syekh abdurrahman Shiddiq bin Haji Muhammad Afif bin Haji Anang mahmud al-Banjari. Lahir tahun
1284 H/1857 M di kampung Dalam Pagar, sekitar 3,5 km dari Martapura, ibu negeri kerajaan Banjar. Ibunya bernama
Safura binti Syekh Mufti Haji Muhammad Arsyad bin Syekh Mufti Haji Muhammad As’ad.

Anda mungkin juga menyukai