Anda di halaman 1dari 9

Yuliana Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam....

KINETIKA PERTUMBUHAN BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT T5 YANG


BERASAL DARI TEMPOYAK
[Growth Kinetic of Lactic Acid Bacteria, Isolate T5 Originated from Tempoyak]

Neti Yuliana1)
1)
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Telp. 0721-781823; email : yuliana_thp@unila.ac.id

ABSTRACT

The objective of this research was to study the growth kinetic of Lactic Acid Bacteria
(isolate T5) originated from tempoyak. The results revealed that isolate T5 yielded a
maximum OD value of 1,434 g/l, and biomass concentration of 2,553 g/g, while optimal
growth kinetic of isolate T5 were 9 hours.
Keywords: Growth kinetic, lactic acid bacteria, tempoyak

PENDAHULUAN pertumbuhan mikroba yang diinginkan.


Faktor-faktor tersebut akan memberikan
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan kondisi yang berbeda untuk setiap mikroba
salah satu organisme yang memfermentasi sesuai dengan lingkungan hidupnya masing-
bahan pangan melalui fermentasi masing sehingga mempengaruhi kinetika
karbohidrat dan umumnya menghasilkan fermentasinya. Selain itu setiap bakteri akan
sejumlah besar asam laktat. Bakteri ini menunjukkan perbedaan pola pertumbuhan,
memberikan kontribusi yang cukup besar periode waktu yang dibutuhkan untuk
terhadap perbaikan flavour, tekstur, dan tumbuh maupun beradaptasi, dan metabolit
masa simpan produk fermentasi. BAL yang dihasilkan.
mempunyai distribusi yang luas dan Studi mengenai kinetika pertumbuhan
kemampuan tumbuh pada berbagai substrat kultur mikroba dapat digunakan untuk
organik dan kondisi seperti kondisi asam, menduga efisiensi biaya produksi dalam
basa, suhu rendah, suhu tinggi, kadar garam sekala besar. Pentingnya mengetahui
tinggi, anaerob, sehingga menjadikan kinetika fermentasi tampak pada beberapa
bakteri asam laktat sebagai kompetitor yang hasil penelitian misalnya pada kinetika
tangguh di semua sektor pengolahan pangan pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae
(Daulay, 1991). Pada berbagai jenis khamir pada produksi anggur apel (Wang et
makanan fermentasi, keterlibatan BAL al., 2004), model kinetika pertumbuhan sel
memberikan efek yang menguntungkan Aspergillus fumigatus UB260 (Pazouki et
karena asam yang dihasilkan dapat al., 2008), kinetika fermentasi yeast di
mencegah pertumbuhan mikroba lain yang bawah kondisi oksigen terbatas
tidak dikehendaki selama proses fermentasi (Winkelhausen et al., 2003), kinetika bakteri
berlangsung (Rahayu et al., 1999). asam laktat asal keju putih (Haddadin,
Keberhasilan proses fermentasi sangat 2005), kinetika produksi biosurfaktan oleh
dipengaruhi oleh keberhasilan dalam Bacillus subtilis (Yuliana, 1997) dan oleh
mengoptimalkan faktor-faktor dari

Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 13, No. 2, September 2008 108
Yuliana Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam....

Lactobacillus (Rodrigues et al., 2006) dan Penyegaran Kultur


lain-lain. Penyegaran kultur dilakukan dengan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengambil kultur stok isolat T5 sebanyak 1
mempelajari kinetika pertumbuhan bakteri ml kemudian dimasukkan ke dalam 24 ml
asam laktat (isolat T5) yang diisolasi dari media MRS Broth dan divortex sampai
tempoyak. Isolat T5 dipilih karena homogen + 1 menit lalu diinkubasikan
mempunyai daya adaptasi pertumbuhan selama + 20 jam pada suhu 37o C.
yang baik dan telah berhasil diisolasi pada
Inokulasi, dan Pengukuran terhadap
penelitian sebelumnya (Yuliana dan Rizal, Parameter Pengamatan
2006).
Sebanyak 1% dari kultur bakteri yang
telah disegarkan diinokulasikan ke dalam
BAHAN DAN METODE erlenmeyer berisi 35 ml MRS broth steril
yang semuanya berjuumlah 10 erlenmeyer
Bahan dan Alat (1 erlenmeyer untuk setiap 3 jam
Bahan-bahan yang digunakan terdiri pengamatan) dan dilakukan fermentasi
dari kultur bakteri asam laktat (isolat T5) selama 30 jam. Pengamatan terhadap nilai
yang telah diisolasi dari tempoyak. Bahan optical density (OD), pH, kadar biomassa
kimia untuk analisa, NaOH 0,01 N, dan gula reduksi dilakukan setiap 3 jam
indikator fenolftalein, air destilat, glukosa. pengamatan yaitu dari jam ke-0 sampai jam
Media yang digunakan adalah MRS Agar ke-30.
dan MRS Broth. Alat-alat yang digunakan
adalah neraca analitik (Ohaus, USA), oven Pengukuran Optical Density (OD)
(Toyo Seisakusho Co, Jepang), centrifuge Pengukuran OD dilakukan dengan
(Hitachi, Jepang), spektrofotometer metode langsung berdasarkan turbiditas
(Shimadzu, Jepang), inkubator (Yamato, dengan cara sebanyak 1 ml sampel
Jepang), refrigerator, vortex, buret, pH diencerkan hingga 10 kali (1 ml sampel
meter elektrik (Horiba, Jepang), autoclave dimasukkan dalam 9 ml aquades) kemudian
model HA-30 (Tokyo Haramaya, Jepang), diamati nilai ODnya pada spektrofotometer
pemanas listrik, dan alat-alat gelas. pada panjang gelombang 441 nm.

Metode Penelitian Analisa Kadar Biomassa


Penelitian diawali dengan proses Biomassa diukur berdasarkan berat sel
penyegaran kultur bakteri, inokulasi, dan kering menggunakan metode Scragg (1991).
fermentasi kultivasi isolat T5 dengan Sebanyak 10 ml cairan kultivasi disentrifius
ulangan sebanyak tiga kali. Rata-rata data selama 10 menit dengan kecepatan 3000
seluruh pengamatan diplotkan ke dalam rpm dalam tabung yang telah dikeringkan
bentuk kurva, dan dinyatakan sebagai kurva dalam oven dan ditimbang sebelumnya.
pertumbuhan dan dihitung untuk Setelah supernatan dibuang, secara hati-hati
mendapatkan nilai laju pertumbuhan ditambahkan 5 ml NaCl 0,9% ke pelet sel
spesifik (µ) dan parameter kinetika lainnya. untuk membersihkan sel dari media lalu
Nilai µ dihitung dengan menggunakan disentrifius ulang pada kondisi yang sama
rumus Ln x = ln xo + µt. Parameter total dengan sebelumnya. Endapan sel kemudian
gula reduksi diukur dan digunakan untuk dikeringkan dalam oven pada suhu 90oC
menghitung laju konsumsi substrat (Yx/s). selama 20 jam atau sampai beratnya

Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 13, No. 2, September 2008 109
Yuliana Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam....

konstan. Kemudian tabung berisikan sel kering ditimbang. Berat kering sel (x) dapat
kering dimasukkan segera ke dalam dihitung sebagai berikut.
desikator, setelah dingin tabung berisi sel

X (g/l) = Berat tabung berisi sel kering (g) - berat tabung kosong (g) x 103
Volume sampel (ml)

Total Gula Reduksi dititrasi dengan Sodium Thiosulfat 0,05 N


Analisa total gula reduksi dilakukan hingga terbentuk warna biru muda. Ditetesi
menggunakan metode Modified Somogy’s dengan indikator amilum, apabila masih
(Sudarmadji et al., 1984). Sebanyak 10 terbentuk warna hitam maka titrasi perlu
sampel yang telah diencerkan hingga 50 kali ditambahkan hingga benar-benar terbentuk
dimasukkan ke dalam erlenmeyer, ditambah warna biru muda. Blanko dibuat dengan
10 ml aquades dan 10 ml Larutan Sol A. cara yang sama tetapi sampel diganti dengan
larutan kemudian dididihkan selama 3 menit aquades sebanyak 10 ml. Nilai total gula
di atas api dan didinginkan di atas air reduksi dapat dihitung dengan rumus
mengalir, ditambah 10 ml Larutan Sol B dan sebagai berikut.
10 ml Larutan Sol C. Larutan kemudian

Total Gula reduksi (%) = (ml titrasi blanko-ml titrasi sample) x 1,449 x FP
10

HASIL DAN PEMBAHASAN fase adaptasi sangat ditentukan oleh jumlah


sel yang diinokulasikan, kondisi fisiologis
Laju Pertumbuhan dan morfologis yang sesuai serta media
Kurva pertumbuhan (Gambar 1), kultivasi yang dibutuhkan (Scragg, 1991;
menunjukkan bahwa BAL isolat T5 Middelbeek et al., 1992; Fardiaz, 1987).
mempunyai fase adaptasi relatif singkat Apabila penyegaran inokulum telah sering
sehingga tidak tampak pada kurva tersebut. dilakukan maka fase adaptasi dapat saja
Fase ini diduga terjadi pada waktu tidak diperlukan bakteri untuk
pertumbuhan ke-0 hingga ke-3 jam pertama, menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
karena bakteri tersebut tumbuh pada media Middelbeek et al. (1992); Fardiaz (1987);
yang sama dengan media pada penyegaran menyatakan bahwa jika media dan
maka penyesuaian diri dengan lingkungan lingkungan pertumbuhan sama seperti
yang baru berlangsung cepat. media dan lingkungan sebelumnya,
Jika mikroba dipindahkan ke dalam mungkin tidak diperlukan waktu adaptasi.
suatu media, mula-mula akan mengalami Kurva pertumbuhan juga
fase adaptasi untuk menyesuaikan diri menunjukkan bahwa pada jam ke-9, isolat
dengan kondisi lingkungan di sekitarnya T5 telah memasuki fase logaritmik yang
(Middelbeek et al., 1992; Mangunwidjaja dicirikan dengan adanya pertumbuhan yang
dan Suryani, 1994). Panjang atau pendeknya siknifikan dari sel-selnya. Namun demikian
fase logaritmik isolat T5 tersebut

Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 13, No. 2, September 2008 110
Yuliana Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam....

berlangsung singkat yaitu dari jam ke-0 pertumbuhan isolat T5 perlu diperbaiki
sampai jam ke-9. Pada waktu pertumbuhan untuk meningkatkan laju pertumbuhannya.
ke-9 diperoleh nilai OD sebesar 1,434 Beberapa penelitian menunjukkan
dengan berat kering sel sebesar 2,553 g/l. pentingnya desain media untuk
Berdasarkan pola pertumbuhan logaritmik- memperbaiki proses pertumbuhan bakteri
nya bakteri isolat T5 mempunyai nilai laju asam laktat (Karim et al., 2006; Ghaly et al.,
pertumbuhan spesifik (µ) sebesar 0,0598 2003). Menurut Wenge dan Methews
jam-1. Nilai ini sangat rendah jika (1999), pertumbuhan dan penggunaan
dibandingkan dengan beberapa penelitian metabolisme dalam fermentasi dan proses
laju pertumbuhan bakteri asam laktat yang jalur metabolik bakteri asam laktat sangat
mencapai nilai 0,14 jam-1 misalnya pada dipengaruhi oleh paremeter fermentasi
fermentasi keju (Ghaly et al., 2003). Hal ini seperti suhu, pH, kecepatan agitasi dan
mengindikasikan bahwa beberapa faktor tingkat oksigen terlarut.

1.8 3.5
1.6
3.0

B erat kerin g sel (g /l)


1.4
2.5
1.2
N ilai O D

1.0 2.0

0.8 1.5
0.6
1.0
0.4
0.5
0.2
0.0 0.0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Waktu pertumbuhan (jam)

Nilai OD Berat kering sel (g/l)

Gambar 1. Kurva pertumbuhan Isolat T5

Pada fase logaritmik mikroba pertumbuhan yang seimbang atau mantap


membelah dengan cepat dan konstan dan dengan laju pertumbuhan spesifik (µ)
pada fase ini kecepatan pertumbuhan sangat konstan, komposisi selular tetap, sedangkan
dipengaruhi oleh media tempat tumbuhnya komposisi kimiawi media biakan berubah
seperti pH dan kandungan nutrien, juga akibat terjadinya sintesis produk dan
kondisi lingkungan termasuk suhu dan penggunaan substrat (Sa’id, 1987;
kelembaban udara (Middelbeek et al., Judoamidjojo, 1990; Mangunwidjaja dan
1992). Periode ini adalah keadaan Suryani, 1994).

Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 13, No. 2, September 2008 111
Yuliana Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam....

Selanjutnya waktu pertumbuhan ke-18 nutrien esensial dalam media atau karena
hingga akhir waktu pertumbuhan jam ke-30, terjadinya akumulasi autotoksin dalam
sel isolat T5 mengalami fase pertumbuhan media atau kombinasi dari keduanya.
yang relatif tetap atau memasuki fase Setelah fase logaritmik pertama dapat
stasioner. Pada fase ini jumlah populasi sel saja terjadi akumulasi produk yang tidak
tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama diharapkan yang keberadaanya dapat
dengan jumlah sel yang mati. Sa’id, 1987; menghambat pertumbuhan sel. Asam
Judoamidjojo, 1990; Middelbeek et al., organik yang dihasilkan oleh BAL seperti
1992; Mangunwidjaja dan Suryani, 1994) asam laktat, asam asetat, atau asam piruvat
menyatakan bahwa ukuran sel pada fase (Sa’id, 1987; Judoamidjojo et al., 1990)
stasioner menjadi lebih kecil-kecil karena mengakibatkan akumulasi produk akhir
sel tetap membelah meskipun zat-zat nutrisi asam dan turunnya pH yang menyebabkan
sudah habis. Pada fase ini laju pertumbuhan penghambatan pertumbuhan. Produk-
akhirnya menurun yang biasanya produk yang mungkin dapat menghambat
disebabkan karena kekurangan faktor pertumbuhan selain asam laktat, dapat pula
pertumbuhan seperti vitamin dan unsur berupa karbondioksida, dan komponen-
mineral (Gaman dan Sherrington, 1994). komponen netral lainnya (Daulay, 1991).
Berhentinya pertumbuhan juga dapat Penurunan pH pada pertumbuhan isolat T5
disebabkan oleh berkurangnya beberapa dapat dilihat pada Gambar 2.

3.5 6.0

3.0 5.0
Berat kering sel (g/l)

2.5
4.0
2.0
Nilai pH
3.0
1.5
2.0
1.0

0.5 1.0

0.0 0.0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Waktu pertumbuhan (jam)


Berat kering sel (g/l) Nilai pH

Gambar 2. Perbandingan berat kering sel (g/l) dan nilai pH terhadap waktu
pertumbuhan (jam) pada isolat T5

Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 13, No. 2, September 2008 112
Yuliana Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam....

Gambar 2 menunjukkan bahwa (Judoamidjojo et al., 1990). Gambar 2


setelah jam ke-9 tidak ada lagi pertambahan menunjukkan bahwa semakin tinggi berat
sel isolat T5 atau telah memasuki pada fase kering sel maka nilai pH cenderung
stasioner). Akumulasi asam organik pada menurun terutama pada saat fase logaritmik
saat fase logaritmik yang mengakibatkan dan pada akhirnya relatif konstan setelah
turunnya pH medium. Menurut Frazier dan melewati fase tersebut. Tampak bahwa
Westhoff (1988), lingkungan sel yang asam proses pembentukan produk dengan isolat
berakibat proton-proton akan masuk T5 juga sangat singkat terkait dengan fase
kedalam sitoplasma dan menurunkan pH pertumbuhan logaritmiknya yang cepat dan
internal sel sehingga dapat mendenaturasi singkat. Hal ini menunjukkan bahwa
komponen-komponen sel berprotein produksi asam organik menggunakan isolat
termasuk enzim-enzim dan selanjutnya T5 masih perlu ditingkatkan atau diperbaiki
pertumbuhan mikroba terhambat. Sebagian terutama jika isolat T5 akan dijadikan kultur
mikroba dapat mengeluarkan sejumlah untuk produksi sekala lebih besar.
proton-proton yang masuk ke dalam
Laju Konsumsi Substrat (Yx/s)
sitoplasma dengan menggunakan energi,
Konsumsi substrat pada bakteri isolat
tetapi lama-kelamaan energi yang tersedia
T5 dapat dilihat dari penurunan gula reduksi
sangat berkurang dan tidak cukup untuk
(Gambar 3) dengan laju konsumsi substrat
aktivitas dan sintesis komponen-komponen
(Yx/s) sebesar 1,2236 g/g. Semakin tinggi
sel sehingga pertumbuhan sel mikrob dapat
berat kering sel yang merupakan laju
terhambat bahkan berhenti (Fardiaz, 1992).
pertumbuhan dari bakteri isolat T5 maka
Pengukuran terhadap pH merupakan
semakin rendah gula reduksi yang tersisa,
parameter yang menunjukkan pengaruh
begitu pula sebaliknya.
pertumbuhan dan pembentukan produk

3.5 2.5

3.0
Berat kering sel (g/l)

2.0 Gula Reduksi (% )


2.5
1.5
2.0

1.5
1.0
1.0
0.5
0.5

0.0 0.0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Waktu pertumbuhan (jam)

Berat kering sel (g/l) Gula Reduksi (%)

Gambar 3. Perbandingan berat kering sel (g/l) dan gula reduksi (%) terhadap waktu
pertumbuhan (jam) pada isolat T5

Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 13, No. 2, September 2008 113
Yuliana Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam....

Secara umum substrat dimanfaatkan diperlukan perlakuan-perlakuan khusus


oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan untuk meningkatkan kemampuan tumbuh
biomassa, pemeliharaan sel dan isolat T5 ini.
menghasilkan produk. Hal yang sama juga
Saran
ditunjukkan oleh pertumbuhan Bacillus
Perlu dilakukan penelitian lebih
subtilis ATCC 21332 pada media sistem
lanjut untuk mengetahui karakteristik
kultivasi dua fasa (Yuliana, 1997),
spesifik dari bakteri asam laktat Isolat T5
pertumbuhan Aspergillus oryzae dan
selain ditinjau dari segi kinetika
Aspergillus sp.B.04 pada media limbah
pertumbuhannya.
cair industri tapioka yang diperkaya
dengan dedak (Hartati, 1999), dan,
DAFTAR PUSTAKA
pertumbuhan mikroorganisme pada media
hidrolisat ubi kayu (Hasanudin, et al.,
Daulay, D. 1991. Fermentasi Asam
1994).
Laktat Dalam Pengolahan Pangan.
Pada penelitian ini laju konsumsi
PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.
substrat bakteri isolat T5 menunjukkan
penurunan yang relatif tajam yang berarti Fardiaz, S. 1987. Fisiologi Fermentasi.
glukosa di dalam media dapat digunakan Pusat Antar Universitas IPB. Bogor.
secara maksimal. Tinggi rendahnya 186 hlm.
kandungan glukosa sisa dalam media Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1.
dipengaruhi oleh kemampuan Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
mikroorganisme untuk mengkonversi
sumber karbon yang terdapat dalam Frazier, W.C. and D.C. Westhoff. 1988.
substrat menjadi biomassa dan produk. Food Microbiology. McGraw-Hill
Namun glukosa yang berfungsi sebagai book Company, New York.
substrat dapat juga menjadi salah satu Gaman, P.M. dan K.B. Sherrington. 1994.
faktor penghambat pertumbuhan bila Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan
keberadaannya berlebih atau lebih besar Mikrobiologi. Gadjah Mada
dari nilai kritisnya (Pirt,1975; Young, University Press. Yogyakarta. 317
1985). hlm.
Ghaly, A.E., M.S.A. Tango, and M.A.
KESIMPULAN DAN SARAN Adams. “Enhanced Lactic Acid
Production from Cheese Whey with
Kesimpulan Nutrient Supplement Addition”.
Fase logaritmik pertumbuhan bakteri
Agricultural Engineering
isolat T5 terjadi pada waktu pertumbuhan
International: the CIGR Journal of
jam ke 3 sampai dengan jam ke 9. Nilai
Scientific Research and
OD maksimum mencapai nilai 1,434
Development. Manuscript FP 02 009.
dengan berat kering sel 2,553 g/l. Nilai
May, 2003.
laju pertumbuhan spesifik (µ) isolat T5
adalah 0,0598 (jam-1) sementara laju Hartati, Y. 1999. Kinetika pertumbuhan
konsumsi subtrat (Yx/s) sebesar 1,2236 Aspergillus oryzae dan Aspergillus
g/g, yang mengindikasikan masih sp.B.04 dalam kultur terendam pada
media limbah cair industri tapioka

Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 13, No. 2, September 2008 114
Yuliana Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam....

yang diperkaya dengan dedak. Scragg, A.H. 1991. Bioreactors in


Skripsi Unila. Bandar Lampung. Biotechnology, A Practical
Approach. Ellis Horword, New
Hasanudin, U., Medikasari, dan T.P.
York.
Utomo. 1994. Kinetika
pertumbuhan mikroorganisme dan Sudarmadji, S., Haryono, dan Suhardi.
produksi alkohol pada media 1984. Prosedur Analisis Untuk
hidrolisat ubi kayu. Laporan Bahan Makanan dan Pertanian.
Penelitian. Universitas Lampung. Edisi ketiga. Liberty. Yogyakarta.
Bandar Lampung. 138 hlm.
Judoamidjojo, M., A.A. Darwis, dan E.G. Wang, D., Y. Xu, J. Hu1 and G. Zhao.
Sa’id. 1990. Teknolologi 2004. Fermentation Kinetics of
Fermentasi. Rajawali Pers. Jakarta. Different Sugars by Apple Wine
333 hlm. Yeast Saccharomyces cerevisiae.
J. Inst. Brew. 110(4): 340–346.
Karim, A., M. Mel, P. Jamal, M.R. M.
Salleh, and N. Alamin. 2006. Wenge, F. and A.F. Methews. 1999.
Media screening of lactic acid Lactic acid production from lactose
fermentation using Lactobacillus by Lactobacillus plantarum kinetic
rhamnosus. J. Agric. Technol. 2(2): model and effects of pH, substrate,
203-210. and oxygen. Biochemical
Engineering Journal. 3: 163−170.
Mangunwidjaja, D. dan A. Suryani. 1994.
Teknologi Bioproses. Penerbit Young, M.M. 1985. The Principles,
Swadaya. Jakarta.. 394 hlm. Application and Regulation of
Biotechnology in Industry,
Middlebeek, E.J., R.O. Jenkins and J.S.
Agriculture and Medicine.
Drijver-de Haas. 1992. Growth in
Comprehensive Biotechnology. 1:
batch culture. In Vitro Cultivation of
189-213.
Micro-organisms. Biotechnology by
Open Learning. Yuliana, N. 1997. Kinetika produksi
biosurfaktan oleh Bacillus subtilis
Pirt, S.J. 1975. Principles of Microbe and
ATCC 231332 pada system kultivasi
Cell Cultivation. Blackwell
dua fasa. Tesis. IPB. Bogor.
Scientific Publication. London.
Yuliana, N. dan S. Rizal. 2006. Optimasi
Rahayu, E.S., F.D. Titiek, D. Mahyu, dan
Pengolahan Durian Fermentasi
S. Edi. 1999. Bakteri Asam Laktat
(Tempoyak). Laporan Hibah
pada Makanan Fermentasi
Bersaing XIII. Lembaga Penelitian
Tradisional (abstrak). Di dalam :
Universitas Lampung.
Panduan Seminar Nasional Makanan
Tradisional. Yogyakarta 16 Maret Pazoukil, M., G. Najafpour, and M.R.
1999. Hosseini. 2008. Kinetic models of
cell growth, substrate utilization and
Sa’id, E.G. 1987. Bioindustri Penerapan
bio-decolorization of distillery
Teknologi Fermentasi. PT. Melton
wastewater by Aspergillus fumigatus
Putra. Jakarta. 317 hlm.

Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 13, No. 2, September 2008 115
Yuliana Kinetika Pertumbuhan Bakteri Asam....

UB260. African J. of Biotechnol. 7


(9): 1369-1376.
Winkelhausen, E., S.A. Amartey, and K.S.
Kuzmanova. 2003. Kinetics and
carbon balance of polyhydroxy
alcohol biosynthesis in xylose
fermenting yeast under oxygen
limited conditions. Bull. of the
Chemists and Technologists of
Macedonia. 22(1): 47–54.
Haddadin, J.S.Y. 2005. Kinetic studies
and sensorial analysis of lactic acid
bacteria isolated from white cheese
made from sheep raw milk. Pakistan
J. of Nutrition. 4(2): 78-84.
Rodrigues, L., A. Moldes, Jos´e Teixeira,
and R. Oliveira. 2006. Kinetic
study of fermentative biosurfactant
production by Lactobacillus strains.
Biochemical Engineering Journal.
28: 109–116.

Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 13, No. 2, September 2008 116

Anda mungkin juga menyukai