Anda di halaman 1dari 8

MATERI MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

MINGGU-1
Dosen: Prof. Dr. I Made Arnawa, M.Si.

BAB 1
SISTEM PERSAMAAN LINEAR

1.5 Metode Eliminasi Gauss-Jordan


1 1 1 6
(
0 1 1 5
)
Matriks A = 0 0 1 3 merupakan matriks eselon baris, dengan melanjutkan langkah-langkah OBE pada
matriks A kita akan memperoleh penyelesaian dari SPL
x+y+z =6
x + y + 2z = 9
x + 2y+2z = 11
tanpa perlu melakukan langkah substitusi mundur.
1 1 1 6 1 0 0 1 1 0 0 1
( 0 1 1 5
0 0 1 3
Sehingga diperoleh penyelesaian
) b1−b2

( 0 1 1 5
0 0 1 3 ) b2−b3

( 0 1 0 2
0 0 1 3 )
x = 1, y = 2, z = 3
Dengan demkian, dalam menentukan penyelesaian suatu SPL, langkah-langkah OBE yang dilakukan
1 0 0 1

juga dapat diarahkan agar sampai kepada salah satu jenis matriks seperti
( 0 1 0 2
0 0 1 3 ) , matriks seperti ini
dikenal sebagai matriks eselon baris tereduksi, seperti dinyatakan dalam Definisi 1.9.

Definisi 1.9 Misalkan A matriks mxn. A disebut matriks eselon baris tereduksi jika memenuhi
keempat kondisi berikut.
1. Jika matriks A memuat satu atau lebih baris yang semua unsurnya nol, maka baris
tersebut terletak mulai dari baris yang paling bawah
2. Jika suatu baris dari matriks A tidak semua unsurnya nol, maka unsur tak nol
pertama haruslah 1. 1 ini disebut sebagai satu utama
3. Jika baris ke-m dan baris ke-n dari matriks A memuat 1 utama dengan m<n maka 1
utama pada baris ke-m terletak lebih ke kiri dari 1 utama baris ke-n
4. Ji ka suatu kolom dari matriks A memuat 1 utama, maka unsur-unsur yang lain pada
kolom tersebut harus nol
Berikut ini diberikan beberapa contoh matriks eselon baris tereduksi.

Contoh 1.12 1 0 1 6 1 0 0 1

(00 0 0
0 0,
) (10 ,
0 3
1 1 ) ( 0 1 1 9
0 0 0 0 ) (
,
0 1 0 2
0 0 1 3 ) adalah matriks
eselon baris tereduksi, sedangkan
1 1 1 6 2 1 1 6
( 0 1 2 6
0 0 0 0 ) (,
0 0 1 9
0 0 0 0 ) bukan matriks eselon baris tereduksi

Penyelesaian suatu SPL dapat diperoleh dengan mengubah matriks diperbesar menjadi matriks eselon baris
tereduksi, metode ini dikenal dengan Metode Eliminasi Gauss_Jordan seperti dinyatakan dalam Definisi 1.10.

1
Definisi 1.10 Metode Penyelesaian SPL yang langkah-langkahnya sebagai berikut.
1. Nyatakan SPL yang diberikan dalam bentuk matriks diperbesar
2. Ubah matriks diperbesar menjadi matriks eselon baris tereduksi dengan operasi
baris elementer
3. lakukan substitusi mundur untuk memperoleh penyelesaian (bila diperlukan)
disebut Metode Eliminasi Gauss-Jordan

Berikut ini diberikan beberapa contoh penggunaan Metode Eliminasi Gauss-Jordan.

Periksa apakah SPL berikut mempunyai solusi, jika ya, tentukan solusi SPL tersebut
Contoh 1.13
dengan Metode Eliminasi Gauss-Jordan..
2x +y =3
y -2z =2
x +y +19z = 1

Jawab:
2 1 0 3 1 1 19 1 1 1 19 1 1 1 19 1
( 0 1 −2 2
1 1 19 1
b1↔b3

) ( 0 1 2 2
2 1 0 3 )
b3−2b1

0 1
(
0 −1 −38
2 2
1 )
b3+b 2

(
0 1 2 2
0 0 −36 3 )
1 1 19 1 1 0 17 −1 1 0 0 5/12
b3:−36

(
0 1 2 2
0 0 1 −1/12 ) b1−b2

(
0 1 2
0 0 1 −1/12
2 b2−2b3

b1−17b3
) ⇒ ( 0 1 0 26/12
)
0 0 1 −1/12 , sehingga
solusinya adalah x = 5/12, y = 26/12, z = -1/12

Periksa apakah SPL berikut mempunyai solusi, jika ya, tentukan solusi SPL tersebut
Contoh 1.14
dengan Metode Eliminasi Gauss-Jordan.
2x +y =3
y +2z =2
2x +2y + 2z = 5

Jawab:
2 1 0 3 2 2 2 5 2 2 2 5 2 2 2 5
( 0
2
1
2
2
2
2
5 ) b1↔b3

( 0 1 2 2
2 1 0 3
b3−b1

) ( 0 1 2 2
0 −1 −2 −2 ) b3+b 2

( 0 1 2 2
0 0 0 0 ) b1/2

1 1 1 5/2 1 0 −1 1/2
( 0
0
1
0
2
0
2
0 ) b1−b2

Selanjutnya dilakukan substitusi mundur,



(0 1 2 2
0 0 0 0 )
(i). y + z = 2 atau y = 2 – z
(ii). x –z = ½ atau x = ½ +z, dimana z adalah sebarang bilangan real.

Periksa apakah SPL homogen berikut mempunyai solusi, jika ya, tentukan solusi SPL
Contoh 1.15
tersebut dengan Metode Eliminasi Gauss-Jordan.
2x +y = 0
y +3z = 0
x +y +z = 0

Jawab:

2
2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
( 0 1 3 0
1 1 1 0 ) b1↔b3

( 0 1 3 0
2 1 0 0 ) b3−2b1

( 0 1 3 0
0 −1 −2 0 ) b3+b 2

( 0 1 2 0
0 0 1 0 ) .
b1−b2

1 0 −1 0 1 0 0 0
( 0 1 2 0
0 0 1 0 ) b 1+b3

b 2−2b3
( 0 1 0 0
0 0 1 0 ) , sehingga diperoleh x = 0, y = 0, z = 0.

Periksa apakah SPL homogen berikut mempunyai solusi, jika ya, tentukan solusi
Contoh 1.16
SPL tersebut dengan Metode Eliminasi Gauss-Jordan
2x +y = 0
y +2z = 0
x +y +z = 0

Jawab:
2 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
( 0
1
1
1
2 0
1 0 )
b1↔b3

0 1 2 0
2 1 0 0
b3−2b1

( 0 1 2 0
0 −1 −2 0 ) b3+b 2

0 1 2 0
0 0 0 0 ( ) ( ) b1−b2

1 0 −1 0
( 0
0
1
0
2 0
)
0 0 , sehingga dengan melakukan substitusi mundur diperoleh
(i). y + 2z = 0 atau y = -2z
(ii). x - z = 0 atau x = z, dimana z sebarang bilangan real

Tentukan nilai a dan b agar SPL berikut: (i) mempunyai solusi tunggal, (ii)
Contoh 1.17
mempunyai banyak solusi, dan (iii) tidak mempunyai solusi
x+y =a
2x +by =4

Jawab:

1 1 a 1 1 a
( 2 b 4 ) b2−2b1
⇒ ( 0 b−2 4−2 a )
(i). Agar SPL tersebut mempunyai solusi tunggal, banyaknya variabel pada SPL harus sama dengan banyaknya
satu utama pada matriks eselon baris, sehingga b-2 ¿ 0 dan 4-2a boleh bernilai berapa saja atau b ¿ 2 dan a
∈ R sebarang.
(ii). Agar SPL tersebut mempunyai banyak solusi, banyaknya variable pada SPL harus lebih besar dari banyak
satu utama dan matriks eselon baris tidak memuat pernyataan yang salah, sehingga b-2 = 0 dan 4-2a = 0 atau b
= 2 dan a = 2.
(iii). Agar SPL tersebut tidak mempunyai solusi, matriks eselon barisnya harus memuat pernyataan yang salah,
sehingga b-2 = 0 dan 4-2a ¿ 0 atau b = 2 dan a ¿ 2.

Tentukan nilai a dan b agar SPL berikut: (i) mempunyai solusi tunggal, (ii)
Contoh 1.17
mempunyai banyak solusi, dan (iii) tidak mempunyai solusi
x+ y+ z=6
x + 2y + 2z = 9
2x + 2y + az = b

Jawab:

1 1 1 6 1 1 1 6
( 1 2 2 9
2 2 a b ) b 2−b 1

b3−2 b1
( 0 1 1 3
0 0 a−2 b−12 )
(i). Agar SPL tersebut mempunyai solusi tunggal, banyaknya variabel pada SPL harus sama dengan banyaknya
satu utama pada matriks eselon baris, sehingga a-2 ¿ 1 dan b-12 boleh bernilai berapa saja atau a ¿ 2 dan
b ∈ R sebarang.
3
(ii). Agar SPL tersebut mempunyai banyak solusi, banyaknya variable pada SPL harus lebih besar dari banyak
satu utama dan matriks eselon baris tidak memuat pernyataan yang salah, sehingga a-2 = 0 dan b-12 = 0 atau a
= 2 dan a =12.
(iii). Agar SPL tersebut tidak mempunyai solusi, matriks eselon barisnya harus memuat pernyataan yang salah,
sehingga a-2 = 0 dan b-12 ¿ 0 atau a = 2 dan b ¿ 12

1.6 Matriks Invers

Misalkan In menyatakan matriks identitas yang berukuran nxn. Matriks A yang


Definisi 1.11
diperoleh dari In dengan melakukan sebuah operasi elementer disebut matriks
elementer

Berikut ini diberikan beberapa contoh matriks elementer

Contoh 1.18
(20 01 ) (01 10 ) (13 01 )
, , masing-masing adalah suatu matriks elementer,
1 0
karena diperoleh dari matriks
( )
0 1
masing-masing dengan cara mengalikan
baris pertama dengan dua, mempertukarkan baris, dan menambahkan baris kedua
dengan tiga kali baris pertama

Kaitan antara matriks elementer dengan OBE dinyatakan dalam Teorema 1.3

Misalkan A suatu matriks mxn. Jika E suatu matriks elementer, maka hasil perkalian
Teorema 1.3
matriks E dengan A yaitu EA juga dapat diperoleh dari matriks A dengan melakukan
operasi baris elementer yang sama seperti yang dilakukan pada In untuk memperoleh E

Misalkan SPL berikut mempunyai solusi tunggal


a11x1+a12x2+ …+a1nxn = b1
a21x1+a22x2+ …+a2nxn = b2
………………………
an1x1+an2x2+ …+annxn = bn

maka dengan mengguakan OBE,


a11 a 12 .. . a 1n b1 1 0 .. . 0 c1

(
a21 a 22 .. . a 2n b2
. . . . .
a n1 an 2 .. . ann bn
) dapat diubah menjadi
( 0
.
0
1
.
0
.. .
.
.. .
0
.
1
c2
.
cn
)
Ini berarti ada serangkaian OBE yang dapat dikenakan pada matriks A, dengan
a11 a 12 .. . a 1n 1 0 ... 0

A=
(a21 a 22 .. . a 2n
. . . .
a n1 an 2 .. . ann
)
sehingga diperoleh
0 1 ... 0
. . . .
0 0 ... 1
( )
Ini juga berarti ada matriks eleenter E1, E2, …, Em sehingga Em.…E2E1A = In. Akibatnya, jika A suatu matriks
yang mempunyai invers maka diperoleh
(Em.…E2E1A) A-1 = InA-1 atau Em.…E2E1In = A-1.
Ini memberi cara kepada kita untuk menentukan invers suatu matriks dengan menggunakan OBE seperti yang
dinyatakan dalam Teorema 1.4

Misalkan A suatu matriks nxn yang mempunyai invers dan I matriks identitas nxn. Jika
Teorema 1.4
matriks [A | I ] dapat diubah menjadi [I | B ] dengan OBE maka A-1 = B

Berikut ini diberikan beberapa contoh mentukan invers matriks dengan menggunakan OBE

4
1 1
Contoh 1.19
Tentukan invers matriks A =
( )
1 2 dengan OBE

Jawab:
1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 2 −1
[( ) ( )]
|
1 2 0 1
b2−b1
⇒ [( ) ( )]
|
0 1 −1 1
b1−b2
⇒ [( ) (
|
0 1 −1 1 )]
Sehingga
2 −1
A-1 =
(
−1 1 )
Contoh 1.20 1 1 1
1 1 2
Tentukan invers matriks A = 1 2 2
( ) dengan OBE

Jawab:
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0

[( ) ( ) ] ⇒ [( ) ( )] [( ) ( )]
1 1 2 | 0 1 0
1 2 2 0 0 1
b2−b1

b3−b1
0 0 1 | −1 1 0
0 1 1 −1 0 1 b2↔b3

0 1 1 | −1 0 1
0 0 1 −1 1 0 b1−b2

1 0 0 2 0 −1 1 0 0 2 0 −1

[ ( ) ( ) ] [( ) ( ) ]
sehngga
0 1 1 | −1 0 1
0 0 1 −1 1 0 b2−b3

0 1 0 | 0 −1 1
0 0 1 −1 1 0
,

2 0 −1
(
0 −1 1
A-1 = −1 1 0 )
Misalkan SPL berikut mempunyai solusi tunggal
a11x1+a12x2+ …+a1nxn = b1
a21x1+a22x2+ …+a2nxn = b2
………………………
an1x1+an2x2+ …+annxn = bn

maka SPL tersebut dapat ditulis sebagai AX = b dengan


a11 a 12 .. . a 1n x1 b1

Sehingga
A=
(
a21 a 22 .. . a 2n
. . . .
a n1 an 2 .. . ann
) () ()
x2

,X=
.
xn
,b=
b2
.
bn

X = A-1 b
Ini berarti, jika diberikan suatu SPL dengan n variabel dan n persamaan yang diketahui solusinya tunggal,
maka solusinya tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan matriks invers seperti pada Contoh 1.21.

Tentukan solusi SPL berikut dengan matriks invers


Contoh 1.21
x+ y+z =6
x + y + 2z = 9
x + 2y + 2z = 11

Jawab:
SPL tersebut dapat ditulis sebagai AX = b dengan
1 1 1 x 6

A=
( ) () ( )
1 1 2
1 2 2 ,X=
y
z ,b=
9
11

Sehingga

5
2 0 −1 6 1

X = A-1b =
( 0 −1 1 9
−1 1 0 . 11 ) ( ) () =
2
3

Tentukan solusi SPL berikut dengan matriks invers


Contoh 1.22
x2 + xy + y2 = 7
x2 + xy + 2y2 = 11
x2 + 2xy + 2y2 = 13

Jawab:
Misalkan a = x2, b = xy, dan c = y2, maka diperoleh SPL
a+ b+ c =7
a + b + 2c = 11
a + 2b +2c = 13
dengan menggunakan metode eliminasi Gauss, atau metode Eliminasi Gauss-Jordan, atau matriks invers
diperoleh
a = 1, b = 2, c = 4 atau x2 = 1, xy = 2, y2 = 4 atau x = 1 dan y = 2, x = -1 dan y = -2

1.7 Metode Jacobi dan Metode Gauss-Seidel

Metode Jacobi dan metode Gauss-Seidel dapat digunakan untuk mencari solusi SPL
a11x1+a12x2+ …+a1nxn = b1
a21x1+a22x2+ …+a2nxn = b2
………………………
an1x1+an2x2+ …+annxn = bn
yang mempunyai solusi tunggal dengan syarat a11, a22, …., ann semuanya tidak nol dan
(1) |a11| > |a12|+|a13| + …+ |a1n|
(2) |a22| > |a21|+|a23| + …+ |a2n|
…………………………..
(n) |ann| > |an1|+|an2| + … +|ann-1|

Menentukan solusi SPL


Definisi 1.12
a11x1+a12x2+ …+a1nxn = b1
a21x1+a22x2+ …+a2nxn = b2
………………………
an1x1+an2x2+ …+annxn = bn
dengan langkah-langkah:
1. Nyatakan variable x1 sebagai fungsi dari variable lainnya menggunakan persamaan
ke-1, nyatakan variable x2 sebagai fungsi dari variable lainnya menggunakan
persamaan ke-2,…, nyatakan variable xn sebagai fungsi dari variable lainnya
menggunakan persamaan ke-n
2. Pilih terkaan awal untuk solusi SPL tersebut, misalnya x1 = d1, x2 = d2, …., xn = dn
3. Substitusikan terkaan awal ke persamaan yang diperoleh pada langkah 1 untuk
memperoleh terkaan pertama untuk x1, x2, …, xn. Nyatakan terkaan pertama ini
sebagai x11, x21, …, xn1.
4. Substitusikan terkaan pertama x11, x21, …, xn1 ke persamaan yang diperoleh pada
langkah 1 untuk memperoleh terkaan kedua untuk x1, x2, …, xn , begitu
seterusnya sampai diperoleh ketelitian yang dikehendaki
disebut Metode Jacobi.

Berikut diberikan contoh penggunaan metode Jacobi

Tentukan solusi SPL berikut dengan Metode Jacobi, kerjakan sampai iterasi ke 6
Contoh 1.23
10x + y + z = 12
x +10y + z = 12
x + y + 10z = 12

Jawab:
x = (12-y - z)/10
y = (12-x - z)/10
z = (12 -x - y)/10
6
Pilih terkaan awal x = 0, y = 1, z = 2,

Terkaan Iterasi-1 Iterasi-2 Iterasi-3 Iterasi-4 Iterasi-5 Iterasi-6


awal
x 0 0,9 0,99 0,999 0,9999 0,99999 0,999999
y 1 1 1 1 1 1 1
z 2 1,1 1,01 1,001 1,0001 1,00001 1,000001
Pada Metode Jacobi, terkaan untuk y pada iterasi-1 menggunakan nilai x = 0, padahal nilai sudah ada nilai
terkaan yang baru untuk x, yaitu x = 0,9. Demikian juga terkaan untukn nilai z pada iterasi ke-1menggunakan
nilai x = 0dan nilai y = 2, padahal sudah ada nilai terkaan yang baru untuk x dan y yaitu x = 0,9 dan y = 1. Pada
Metode Gauss-Seidel terkaan yang baru langsung digunakan untuk menentukan terkaan selanjutnya, seperti
dinyatakann dalam Definisi 1.13.

Menentukan solusi SPL


Definisi 1.13
a11x1+a12x2+ …+a1nxn = b1
a21x1+a22x2+ …+a2nxn = b2
………………………
an1x1+an2x2+ …+annxn = bn
dengan langkah-langkah:
1. Nyatakan variable x1 sebagai fungsi dari variable lainnya menggunakan persamaan
ke-1, nyatakan variable x2 sebagai fungsi dari variable lainnya menggunakan
persamaan ke-2,…, nyatakan variable xn sebagai fungsi dari variable lainnya
menggunakan persamaan ke-n
2. Pilih terkaan awal untuk solusi SPL tersebut, misalnya x1 = d1, x2 = d2, …., xn = dn
3. Substitusikan terkaan awal ke persamaan yang diperoleh pada langkah 1 untuk
memperoleh terkaan pertama untuk x1, sebut terkaan pertama untuk x1 sebagai x11.
Selanjutnya gunakan x11, x3, …, xn. untuk memperoleh terkaan pertama untuk x2,
nyatakan terkaan pertama untuk x2 ini sebagai sebagai x21, selanjutnya gunakan x11,
x21, x3, …, xn untuk memperoleh terkaan pertama untuk x3, yaitu x31, begitu
seterusnya sampai diperoleh x11, x21, …, xn1.
4. Ulangi langkah 3 dengan menganggap x11, x21, …, xn1 sebagai terkaan awal sampai
diperoleh ketelitian yang dikehendaki
disebut Metode Gauss-Seidel.

Berikut diberikan contoh penggunaan metode Gauss-Seidel

Tentukan solusi SPL berikut dengan Metode Gauss-Seidel, kerjakan sampai iterasi ke-
Contoh 1.24
4
10x + y + z = 12
x +10y + z = 12
x + y + 10z = 12

Jawab:
x = (12-y - z)/10
y = (12-x - z)/10
z = (12 -x - y)/10
Pilih terkaan awal x = 0, y = 0, z = 0,

Terkaan awal Iterasi-1 Iterasi-2 Iterasi-3 Iterasi-4


x 0 1,2 0,9948 0,9996492 0,9999950268
y 0 1,08 1,00332 1,00001628 0,9999971521
z 0 0,972 1,000188 1,000033452 1,000000782

Latihan

1. Tentukan solusi SPL berikut dengan Metode Eliminasi Gauss


2x + 2y + z = 9
2x + y + z = 7
x +y+z =6
7
2. Tentukan solusi SPL berikut dengan Metode Eliminasi Gauss
2x + 2y + z = 9
2x + y + z = 7
4x +4y +2z = 18
3. Tentukan solusi SPL berikut dengan Metode Eliminasi Gauss
x+ y+ z=6
2x + 2y +2z =12
3x +3y +3z = 18
4. Tentukan solusi SPL berikut dengan Metode Eliminasi Gauss
-2x + 3y – 5z + w = 7
x+ y+ z+w=9
-x + 4y - 4z + w= 16
5. Tentukan solusi SPL berikut dengan Metode Eliminasi Gauss
3x + 3y + z + w = 7
3x + y + z +2w = 5
x + y + 2z + 3w = 3
x + y + 3 z + 5w =10

Anda mungkin juga menyukai