SPL
INVERS MATRIKS
DETERMINAN MATRIKS
APLIKASI
UTS
SPL
Bentuk umum SPL: m persamaan dan n variable
Eliminasi Gauss-Jordan
( A|B ) OBE ( MET|S ) → Solusi
→
Contoh
Konsisten jwb Tunggal Jk m ≥n
1 0 0 2 1 03
1 0 03
( |)
0 1 02
0 0 16 ( | )( | )
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
4
0
0
0
0
15
00
00
Eliminasi Gauss
( A|B ) OBE ( ME|S ) → Solusi
→
Solusi SPL dengan Metoda Invers Matriks
- Jumlah persamaan HARUS sama dengan jumlah variable (m=n)
- Matriks A HARUS invertible/non singular punya invers
- Metoda ini tdk dpt menyimpulkan SPL inkonsisten atau banyak
jawab
- Kemungkinan jawab: konsisten jwb tunggal (unik), atau TDK
BISA diselesaikan dengan metoda ini.
A . X=B → X= A−1 . B
( : :
) () ()
A= a21 a 22 .. a2 n X= x 2 B= b 2
: :
am 1 a m 2 .. a mn
:
xn
:
bm
|A n|
x i=
| A|
SPL HOMOGEN
¿
INVERS MATRIKS
Menentukan Invers Matrix
1.Berdasarkan sifat invers. A . A−1= A−1 . A=I
adj ( A)
2.Dengan rumus adjoin A −1
=
det ( A)
Note.
Di BINUS, yg banyak dibahas cara 2 dan 3, Ujian
pun biasanya hanya boleh cara 2 dan 3.
adj ( A)
Untuk mencari invers A
−1
=
det ( A)
DETERMINAN
Determinan adalah jumlah semua hasil perkalian elementer
bertanda dari A.
Berdasarkan hal tsb, cara perkalian silang (2x2) dan cara Sarrus
(3x3) dapat diterapkan untuk menentukan determinan suatu matrik
asal kita bisa menentukan jumlah semua hasil perkalian
elementer bertanda.
Jadi kalau anda mau menggunakan cara mirip Sarrus untuk mencari
determinan 4x4, anda harus dapat menemukan 24 hasil perkalian
elementer bertanda. Untuk matrik 5x5, ada 120 hasil perkalian elementer
bertanda. Jadi tidak mungkin model perkalian silang dan Sarrus diterapkan
untuk ordo 4 ke atas.
Perkalian elementer bertanda sangat teoritis, matematis dan
rumit sehingga tidak dibahas detil di BINUS (melibatkan
permutasi dll)
Note. Perhatikan!!
Untuk 2x2 2 peb
Untuk 3x3 6 peb
2 6 1
Misal matriks A=
(
0 −4 0
4 1 0 )
Ada 6 cara expansi kita pilih expansi pada kolom atau baris yang
elemen2nya sederhana (0, atau 1)
Pada contoh matriks A di atas, mencari det(A) dengan expansi kofaktor,
sebaiknya expansi pd kolom ke-3, atau baris ke-2.
Expansi k3
| A|=+1. 0 −4 −0 2 6 +0 2
|4 1 | |4 1| |0 −46 |
Karena NOL kali berapapun = 0, maka suku NOL diabaikan
Cara OBE
Dg OBE ubah matrik menjadi matrix segitiga atas det =
perkalian elemen2 diagonal utama.
Op-1 tukar baris det jadi negative
Op-2 bi(p) det jadi p kalinya
Op-3 bi-kbj det tdk berubah
Contoh (hanya dg op-3)
2 6 1 2 6 1 2 6 1
|
0 −4 0
4 1 0
b3−2
→ | |
b 1 0 −4 0
0 −11 −2
b 3−
→
11
4
b 2
| | |
0 −4 0 → det ( A )=2.−4.−4=16
0 0 −2
Cara lain
2 6 1 1 1 3 1/2 1 3 1 /2 1 3 1/2
|
4 1 0 →
2 | |4 1 0 → |
0 −4 0 b1( ) 2 0 −4 0 b 3−4 b 1 2 0 −4
| | | |
0 b 3+3 b 2 2 0 −4 0 → det ( A )=2.1 .−4 .−2=16
0 −12 −2 →
0 0 −2
| | |
2
3
4
0
0
3
0
0
2
3 b 2−2b 1
2
1
b 3−3 b1
b 4−4 b 1
→
0 −4 −6 −5
0 −6 −9 −10
0 −5 −10 −15
| |
b3− b 2
4
5
b 4− b 2
4
→
0
0
0
−4
0 0
−6 −5
||
b 34
−10 /4 →
0 −10/4 −35 /4
0
0
0
−4 −6 −5
0 −10/4 −35/4
0 0 −10/4
|
Gabungan OBE dan expansi kofaktor
Dengan OBE (op-3), ubah menjadi matriks yg mempunyai
salah satu kolom dg elemen TDK NOL nya hanya satu
Expansikan pada kolom tsb
Ulangi Langkah pertama dan kedua sampai diperoleh 2x2
1 2 3 4
A= 2
3
4
( 0
0
3
0
0
2
3
2
1
)
CARA GABUNGAN
1. ubah kolom 1
1 2 3 4 1 2 3 4
| | |
2
3
4
0
0
3
0
0
2
3 b 2−2b 1
2
1
b 3−3 b1
b 4−4 b 1
→
0 −4 −6 −5 expk 1
0 −6 −9 −10 →
0 −5 −10 −15
|
−4 −6 −5
|
−6 −9 −10
−5 −10 −15
b2−2 b 1
b 3−3 b 1
→
−4 −6 −5
2
7
3
8 | |
0 expk 3 −5
0
→
2 3→
7 8 | | |
Cara lain ubah kolom 2
1 2 3 4
| |
1 2 3 4 2 0 3
| |
2
3
4
0
0
3
0
0
2
3 b 4− 3 b 1
2
1 →
2
2 0
3 0
5
2
0
0
−5
2
0 3
−5
2 expk 2−2
→
| 3
5
2
0
−5
2
|
2 expk 2−2.− −5 2 3 → det ( A ) =−2.− −5
−5 →
( )| |
2 3 2 ( )2
24 87 60 85 29 112 75 106 dengan kode enkripsi 1 3 1 4 dan tabel sandi huruf sbb:
Note
Karena di BINUS ada lbh dari 20 kelas parallel aljlin, dan tdk semua dosen mengajarkan model aplikasi
yang sama, biasanya pembuat soal sdh mengubah soal di atas sedemikian rupa sehingga mhswa
dituntun bgmn mengerjakannya. Di UTS soal model di atas biasanya diubah jadi:
Seorang mahasiswa mengirimkan pesan sandi kepada seorang mahasiswi dalam bentuk matriks sbb:
Untuk membuka pesan, mahasiswi tsb harus menemukan matriks P dengan rumus P= A−1 × B
kemudian mengganti elemen2 P dengan huruf sesuai Tabel. Tentukan apa bunyi pesan tsb!!??
−1
Solusi. P= A × B= (−14 −31 ) ×( 2429 87 60 85
112 75 106
=
9 12 15 22
)(
5 25 15 21
→ ILOVEYOU )
adj ( A )
A= 1 3 → adj ( A ) = 4 −3 ; det ( A )=1 → A−1=
( ) ( ) = 4 −3 ( )
1 4 −1 1 det ( A ) −1 1
Agar dapat memenangkan persaingan menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Departemen
Luar Negeri RI telah membentuk tim sukses. Mencermati dinamika perkembangan situasi persaingan
yang ketat, Menteri Luar Negeri RI segera mengirim perintah rahasia yang ditulis dalam bentuk matriks C
kepada tim sukses yang sedang berada di New York. Untuk dapatmembaca perintah tersebut, tim sukses
harus mengubahnya menjadi matrik P, dengan melakukan operasi: P=C T K . Matriks K adalah kunci
untuk membaca perintah rahasia tersebut. Kemudian tiap elemen matriks P yang nilainya lebih dari 29
harus dikurangi dengan 29 sampai menjadi lebih kecil dari 29. Sedangkan elemen yang nilanya negatif,
harus ditambah dengan 29 sampai menjadi positif. Selanjutnya ubahlah setiap elemen dari matriks P
menjadi huruf alfabet, dimana: 1 = A, 2 =B, ………, 26=Z. Apakah bunyi perintah rahasia Menlu RI
tersebut? Berikut adalah matrik C dan K nya.
C= ( 286 0 23 18 0 22 17 22 14
15 12 4 9 21 12 13 22
dan K=
1 −1
−1 2 ) ( )
Constructing Curves and Surfaces Through Specified Points
Contoh.
Contoh lain. Grs mell (0,0) dan (1,2)
x y 1
| |
0 0 1 =0+ y+ 0−0−0−2 x=0 → y =2 x
1 2 1
PERS LINGKARAN
Melalui 3 titik, rumus;
LUAS SEGITIGA
Yg titik2 sudutnya diketahui
Rumus:
Misal Luas segitiga ABC dengan titik2 sudutnya adalah A(1,2), B(2,4), C(3,3)
11 2 1 1
Luas ABC=
2| |
2 4 1
2
1
3 3 1 = [ 3+ 4+12−6−6−4 ] = .−5=2,5 sat luas
2
PEMERINGKATAN
Binus akan mengirimkan 2 pemain badminton single dalam suatu kejuaran.
Selama ini diketahui ada 5 pemain TOP, tapi belum pernah dilakukan
pemeringkatan. Dengan tanding system kompetisi penuh, ke 5 pemain bertanding
dg hasil sbb:
Cara baca. P1 menang malawan P3 dan P4 tapi kalah
melawan P2 dan P5. Menang ditandai 0, kalah
ditandai 0 melawan dirinya sendiri dianggap 0.
C= 6 8 8 27 2 24 24 5 K= 3 1
[
23 21 11 2 7 13 25 24 ] dan kunci
[ ]
2 1
Untuk membaca perintah tersebut, lakukan operasi P = CT K. Kemudian tiap elemen dari matriks P
yang lebih besar dari 28, harus dikurangi dengan 28 sampai menjadi lebih kecil dari 28. Sedangkan
elemen yang nilainya negatif, harus ditambah dengan 28 sampai menjadi positif. Selanjutnya,
ubahlah tiap elemen dari matriks P menjadi huruf alfabet, dimana : 1 = A; 2 = B … ; 26 = Z. Apakah
bunyi perintah rahasia Panglima TNI tersebut ? Tuliskan !
1 a a2
( )
1. Misalkan matrik A = 1 b b2
1 c a2
a. Tentukan det(A)
b. Tentukan nilai a, b dan c jika matriks A diketahui matriks singular
a b c
( )
2. Misalkan matrik A = a+ x b+ x c + x . Gunakan operasi baris elementer untuk menunjukkan
a+ y a+ y a+ y
determinan matriks A yaitu 0
3. PT. “PINDAD” memproduksi tiga model panser Anoa. Lama waktu produksi, integrasi, dan finishing
setiap unit panser disajikan dalam tabel berikut :
Produksi 68
Integrasi 116
Finishin 51
g
Jika banyaknya model panser yang akan diproduksi untuk model A, B, dan C berturut-turut x, y, dan z,
buatlah persamaan matriksnya, kemudian carilah penyelesaiannya.
x + y + ( k + 4 ) z=−1
4.
{ 2 x + y + ( k + 8 ) z=−6
−3 x−3 y+ ( k 2−4 k −12 ) z=k 2 + k+ 3
5. Mempersiapkan awal perkuliahan di BINUS, 3 orang mahasiswa membeli beberapa alat tulis. Budi
menghabiskan dana Rp.37000,- untuk membeli 6 buku catatan, 3 bolpoin, dan 2 pensil. Sugeng
mengeluarkan biaya sebesar Rp.21000,- untuk membeli 3 buku catatan, 2 bolpoin, dan 1 pensil. Sedang
Bejo hanya mampu membeli 2 buku catatan, 1 bolpoin, dan 1 pensil, dengan total pengeluaran sebesar
Rp.13000,-. Tentukan sistem persamaan linear yang merepresentasikan permasalahan tersebut kemudian
selesaikan dengan menggunakan Eliminasi Gauss Jordan.
6. Diketahui
1
A= ( a−3 4
−5 3 )
,B
−1
= (b−2 1
2(b−3) 2 2
dan)
C=( a+bc −1
1 )
. Jika AB=
−20 c
(
−16 −4 )
, tentukan determinan (C T ¿!
A= 3 c a+c
7. Misalkan
det a b =−2
( )
c d dan matriks
[
3 d b+d ]
2b 0 4d
a. Tentukan det 1
( 2 −2
a+ 1 2 2(c−1) )
b. Tentukan Det(3A-1)
8. Grafik berikut memuat titik-titik koordinar P(0,10), Q(1,7), R(3,-11) dan S(4,-14)
adalah:
A . x=−2 atau x=1 B . x=2 atau x=−1 C . x=2 atau x=1 D . x=1 atau x =2
2 1 4
2. Diketahu matrik P dan Q sbb: P=
2 1 2
(
1 2 1 ) ) (
, Q= 1 2 3 , maka P.Q adalah:
6 7 11
17 18 17 10
A . 17 18 33 B . 15 17 31 C . 33 10 D. 18 12
(10 12 21 ) (
19 13 21
12 21
)
33 21 ( )( )
3. Tentukan solusi dari SPL berikut: x + y + z=3 ; 2 x− y+ 3 z=13; 3 x−2 y + z=17
A . x=−2 , y =1 , z=4 B . x=1 , y=4 , z=−4 C . x=1 , y =−2 , z=4 D . x =4 , y=−2 , z=1
4. Tentukan solusi dari SPL berikut:
2 2 20 1 1 10 1 1 10 1 1 1 0 1 0 3/7 0
(
−7 7 1 0 →
1
|) (
−2 5 2 0 b1( ) −2 5 2 0
2
−7 7 1 0
b 2+2 b 1
b 3+7
→
b 1 0 14 8 0 |) (
→
1
0 7 4 0 b 2( ) 0 1 4 /7 0
7
0 14 8 0 b
b−b 2
3−14
→
b 2 |) (
0 1 4/7 0 → x=
0 0 0 0 |) ( |)
6. Diketahui |ac db|=6 maka |33 ac 33 bd|=?
A . 18 B . 54 C . 36 D . 6
1 2 3 1 2 3
7. Diketahui
| |
a b c
x y z
=6 maka 1+ a
x−1 | 2+ b 3+c =?
y−2 z −3 |
A . 18 B . 54 C . 36 D . 6
1 2 3 1 2 3
x y z | | |
8. Diketahui a b c =5 maka x +1
a
y +2
b |
z+3 =?
c
A . 15 B .−5 C . 5 D .−15
9. Jika A adalah matrik ordo 4x4 dan | A|=9 . Maka |3 A−1|=¿ A . 27 B .−27 C . 9 D .−9
1
Hint: |kA|=k n .|A|→|k A−1|=k n .|A−1|=k n .
| A|
1 21 3
10. Jika A=
1
2
3
( ) 17
3x
09
1
4
7
adalah matriks singular, maka x= A. 2 B. 4 C.6 D. 8
1 26 2
11. Jika
1
0
3
| | a7
b5
c9
1 =0
4
8
maka ( a+ b+c )=¿ A. 2 B. 4 C.6 D. 8
3 2 4 1 2 4
12. Jika
( ) (
A−1= 1 −2 0 dan B−1= −2 1 0 maka ( 3 AB )−1=¿
2 0 1 1 0 5 )
13 −2 8 13 −2 8
( ) ( )
3 3 3 3 3 3
13 −2 8 13 −2 8
a.
−5
3
13
−2
2
−8
3
3
(
b . −5 −6 −8 c .
13 2 9
5
3
13
) −2
2
8
3
3
(
d . 5 −6 8
13 2 9 )
3 3 3 3
−1 1
Hint: ( kA ) = ( A )−1 dan ( AB )−1 =( B )−1 ( A )−1
k
Jk Tdk tau sifat A−1 → A , B−1 → B=¿3 AB → ( 3 AB )−1