Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 (GRUP A)

BAB 7

“ KONSINYASI “

Euodhia Gebryllia (12180396)

Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta


Konsinyasi (consignment) adalah pemindahan (penitipan) barang dari pemilik kepada
pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang sudah diatur dalam perjanjian.
Pemilik barang atau pihak yang menitipkan dinamakan pengamanat (consignor), sedangkan
pihak yang yang dititipi dinamakan komisioner atau pedagang komisi (consignee). Bagi
pengamanat barang dititipkan kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan
persyaratan tertantu dinamakan barang konsinyasi.

Perjanjian konsinyasi

Kegiatan konsinyasi selalu didahului dengan dibuatnya perjanjian yang lazim disebut
perjanjian konsinvasi. Perjanjian tersebut dibuat dengan tujuan untuk menjamin dan
melindungi kepentingan kedua belah pihak. Pada umumnya perjanjian konsinyasi berisi hak
dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak.

Alasan konsinyasi :

1. Alasan pengamanat
2. Alasan komisioner

AKUNTANSI KONSINYASI

 Akuntansi Oleh Pengamat


Terdapat 2 metode yaitu :
1. Metode Terpisah

Metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
disajikan secara terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk memisahkan tersebut
maka pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi juga
harus dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan
biaya tersebut adalah rekening “Barang Konsinyasi.Rekening ini akan didebit
dengan biaya yang berhu

Pendebitan :

- Harga pokok barang konsinyasi yang terkirim.


- Biaya pengiriman barang-barang konsinyasi.
- Biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi yang dibayar oleh
komisioner akan tetapi ditanggung oleh pengamanat. Termasuk di dalam
kelompok ini misalnya komisi, biaya perakitan dan sebagainya.

Pengkreditan :

Pengkreditan terhadap rekening barang konsinyasi adalah hasil penjualan barang


konsinyasi.

Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4


transaksi, yaitu:

- Pengiriman barang konsinyasi.


- Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi.
- Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner.
- Menerima pembayaran dari komisioner

Pencatatan terhadap transaksi tersebut adalah:

a. Pengiriman barang konsinyasi.


Barang konsinyasi xxx
Persediaan xxx

b. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi.


Barang konsinyasi xxx
Kas xxx

c. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner.


Piutang – komisioner xxx
Barang konsinyasi xxx
Barang konsinyasi xxx

d. Menerima pembayaran dari komisioner.


Kas xxx
Piutang – komisioner xxx
2. Metode Tidak Terpisah

Di dalam metode ini laba atau rugi dari kegiatan konsinyasi tidak dipisahkan dengan
laba (rugi) dari kegiatan yang regular. Oleh karena itu biaya dan pendapatan yang
berhubungan dengan kegiatan konsinyasi dicampur dengan pendapatan dan biaya
yang regular. Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat di dalam
metode ini hanya mencakup 3 transaksi, yaitu:

- Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi.


- Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner.
- Menerima pembayaran dari komisioner.

Pencatatan terhadap transaksi tersebut adalah:

a. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi.


Biaya transport xxx
Kas xxx

b. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner


Piutang – komisioner xxx
Biaya xxx
Penjualan xxx
Apabila perusahaan menggunakan sistem perpetual pengamanat harus mencatat
juga harga pokok penjualan.

c. Menerima pembayaran dari komisioner.


Kas xxx
Piutang – komisioner xxx

 Akuntansi oleh Komisioner


Terdapat 2 metode yaitu :

1. Metode Terpisah
Metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan
disajikan terpisah dari rugi-laba yang biasa. Untuk memisahkan tersebut maka
pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner juga harus
dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya
tersebut adalah rekening “Barang komisi”. Jadi pendebitan dan pengkredit
terhadap rekening “Barang komisi” adalah

Pendebitan :

- Biaya perakitan
- Jumlah yang harus dibayarkan kepada pengamanat.

Pengkreditan :

Pengkreditan terhadap rekening barang komisi adalah hasil penjulan barang


komisi.

Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4


transaksi, yaitu:

- Membayar biaya angkut/perakitan.


- Menjual barang komisi.
- Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat.
- Mengirim pembayaran kepada pengamanat komisioner.

Pencatatan terhadap transaksi tersebut adalah:

a. Membayar biaya angkut/perakitan


Barang Komisi xxx
Kas xxx

b. Menjual barang komisi.


Kas xxx
Barang Komisi xxx

c. Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat.


Barang Komisi xxx
Utang – Pengamanat xxx
d. Mengirim pembayaran kepada pengamanat.
Utang – Pengamanat xxx
Kas xxx

Saldo rekening “Barang komisi” akan menunjukkan laba atau rugi dari kegiatan
konsinyasi. Pada akhir periode saldo tersebut ditutup ke rekening “ikhtisar Rugi-
laba”.

2. Metode Tidak Terpisah


Di dalam metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan
komisioner tidak dipisahkan dengan laba atau rugi dari kegiatan yang regular.
Oleh karena itu pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan
komisioner dicatat seperti halnya pendapatan dan biaya yang berhubungan
kegiatan regular. Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya
mencakup 3 transaksi, yaitu:

- Membayar biaya angkut/perakitan.


- Menjual barang komisi.
- Mengirim pembayaran kepada pengamanat komisioner.

Pencatatan terhadap transaksi tersebut adalah:

a. Membayar biaya angkut/perakitan.


Utang – pengamanat xxx
Kas xxx

b. Menjual barang komisi.


Kas xxx
Penjualan xxx

Harga pokok penjualan xxx


Utang – pengamanat xxx

c. Mengirim pembayaran kepada pengamanat.


Utang – Pengamanat xxx
Kas xxx

Anda mungkin juga menyukai