Anda di halaman 1dari 2

Seperti yang digambarkan pada ilustrasi pembuka.

Bank Mandiri melakukan akuisisi secara bertahap dan


60% kemudian ditambah 20% menjai 80%. Pada akuisisi bertahap ini, pengendalian sudah diperoleh oleh
Bank Mandiri sejak akuisisi pertama, sehingga akuisisi tambahan tidak mengubah subtansi pengendalian
yang dimiliki Bank Mandiri. Pembahasan lebih rinci atas akuisisi bertahap dapat dilihat pada Bab 8.
Kombinasi Bisnis Tanpa Pengalihan Imbalan
Ketika investor memiliki investasi pada saham entitas lain yang awalnya tidak memiliki pengendalian
namun pengendalian dapat diperoleh tanpa adanya pengalihan imbalan. Hal ini dapat terjadi di antaranya
karena:
1. Pihak yang diakuisisi membeli kembali sahamnya dari pihak lain sehingga pihak pengakuisisi
memperolehpengendalian. Hal ini disebabkan jumlah lembar saham yang dimiliki pengakuisisi tetap
namun jumlah lembar saham beredar berkurang sehingga proporssi kepemilikan pihak pengakuisisi
meningkat.
2. Hilangnya hak veto yang sebelumnya menghalangi pengaakuisisi untuk mengendalikan. Hal ini
terjadi ketika pengakuisisi memiliki hak suara mayoritas, namun tidak memiliki pengendalian karena
ada investor lain yang memiliki hak veto. Ketika hak veto investor lain tersebut hilan, maka pihak
pengakuisisi akan memperoleh pengendalian dengan sendirinya.
3. Pengakuisisi dan yang diakuisisi sepakat untuk mengombinasikan bisnisnya dengan kontrak semata.
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN KOMBINASI BISNIS
Penyajian
Pada bagian sebelumnya bahwa akuisisi telah terdiri dari 2 jenis yaitu akuisisi aset bersih dan akuisisi
saham. Pada akuisisi aset bersih (merger dan konsolidasi), seluruh aset teridentifikasi dan liabilitas pihak
yang diakuisisi langsung diakui seccara individual pada tanggal akuisisi oleh pihak pengakuisisi pada
nilai wajarnya. Dengan demikian, aset dan liabilitas yang diakuisisi tersebut, termasuk goodwill yang
timbul akan digabungkan aset dan liabilitas pihak pengakuisisi dan disajikan pada laporan keuangan
pihak pengakuisisi. Jadi, kombinasi dan kombinasi aset dan liabilitas secara akuntansi sudah terjadi sejak
awal akuisisisehingga tidak diperlukan prosedur konsolidasi laporan keuangan lebih lanjut dikemudian
hari.
Sedangkan pada akuisisi saham, seluruh aset teridentifikasi dan liabilitas pihak yang diakuisisi
tidak langsung diakui secara individual pada tanggal akuisisi oleh pihak pengakuisisi. Pihak pengakuisisi
hanya mengaku saldo investasi sebagai representasi atas aset dan liabilitas tersebut, termasuk goodwill
yang timbul saat akuisisi. Pada akhir periode pelaporan, jika memiliki pengendalian, pihak pengakuisisi
akan mengonsolidasikan laporan keuangannya dengan pihak yang diakuisisi sehingga aset dan liabilitas
kedua pihak akan disajikan pada laporan keuangan konsolidasian. Jadi, kombinasi bisnis serta kombinasi
aset dan liabilitas secara akuntansi tidak terjadi secara bersamaan sejak awal akuisisi sehingga diperlukan
prosedur konsolidasi laporan keuangan secara reguler di kemudian hari.
Pengungkapan
Berdasarkan PSAK 22 (penyesuaian 2014), pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan agar dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari
kombinasi bisnis yang terjadi, baik selama periode pelaporan berjalan ataupun stelah akhir periode
pelaporan tetapi sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan.
Pihak pengakuisisi juga mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan agar dapat mengevaluasi dampak keuangan daripenyesuaian yang diakui pada periode
pelaporan berjalan yang berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode tersebut atau
periode pelaporan sebelumnya.
ILUSTRASI 1.1
Pengungkapan Kombinasi Bisnis

g. Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi (lanjutan)

pt Asuransi Jiwa InHealth Indonesia


penandatanganan Akta Jual Beli tersebut merupakan pelaksanaan tehap pertama transaksi akuisisi InHealth
sesuai dengan Perjanjian Jual Beli SahamBersyarat yang telah ditandatangani pada tanggal 23 Desember 2013,
pengalihan saham tahap dua sedang menunggu persetujuan dari OJK (liihat catatan 62.1)

bank telah memperoleh persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 27 Februari
2014 terkait rencana akuisisi InHealt. Selanjutny, Bank juga telah menerima persetujuan rencana tersebut dari
regulator atas transaksi tahap 1 sesuai Surat No. S.37/PB/31/2014.

Bank Mandiri mengambil alih kepemilikan di InHealth sebesar 60% dengan nilai Rp990.000 dan goodwill yang
timbul dari akuisisi InHealth adalah sebesar Rp268.181. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap
penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK 22 “Kombinasi Bisnis” (lihat catatan 25).

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


Ketika sebuah entitas melakukan transaksi kombinasi bisnis, lapporan keuangan entitas tersebut akan
berbeda dibandingkan degan laporan keuangan entitas periode sebelumnya. Jika kombinasi bisnis
tersebut dilakukan dengan melakukan akuisisi lain dengan ukuran yang signifikan maka akan terjadi
perubahan material atas kmponen laporan keuangan.
Jika pembaca laporan keuangan ingin membandingkan laporan keuangan dari periode
sebelumnya, padahal entitas tersebut melakukan aksi korporosi kombinasi usaha, maka analisis harus
dilakukan dengan hati-hati. Analisis biiasanya akan memberikan perhatian besar apakah kkinerja usaha
sebelum dan sesudah dilakukan kombinasi mengalami perubahan atau tetap sama.

Anda mungkin juga menyukai