Anda di halaman 1dari 3

Rahmat Ramadhani

17 043 084

No Aspek yang dianalisis Analisis kasus etika bisnis


1 Identifikasi jenis pelanggaran etika bisnis yang terjadi 1. pelanggaran etika
bisnis terhadap hukum
perlindungann
konsumen
2. pelanggaranetika
bisnis terhadap prinsip
kejujuran

2 Siapa yang Salah? (terkait point 1) Pihak Taiwan

3 Mengapa Bisa Terjadi? Masalah yang terjadi


dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan informasi
mengenai kandungan -
kandungan apa saja yang
terkandung dalam produk mie
tersebut sehingga Taiwan
mempermasalahkan
kandungan nipagin yang ada
dalam produk tersebut.
Menurut BPOM kandungan
nipagin yang juga berada di
dalam kecap dalam kemasan
mie instan tersebut, masih
dalam batas wajar dan aman
untuk dikonsumsi.
Pihak PT. Indofood selaku
produsen Indomie
menyatakan bahwa produk
mereka telah lolos uji
laboratorium dengan hasil
yang dapat
dipertanggungjawabkan dan
menyatakan bahwa produk
indomie telah diterima dengan
baik oleh konsumen Indonesia
selama berpuluh-puluh tahun
lamanya. Dengan melalui
tahap-tahap serangkaian tes
baik itu badan kesehatan
nasional maupun internasional
yang sudah memiliki
standarisasi tersendiri
terhadap penggunaan bahan
kimia dalam makanan,
indomie dinyatakan lulus uji
kelayakan untuk dikonsumsi.
Selain itu dikarenakan standar
di antara kedua Negara yang
berbeda yakni Indonesia yang
merupakan anggota Codex
Alimentarius Commision dan
Taiwan yang bukan
merupakan anggota Codec
sehingga harusnya produk
Indomie tersebut tidak
dipasarkan ke Taiwan.
4 Pelanggaran peraturan menurut Undang- undang no.8
tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen:.
a. Pasal 4 tentang hak konsumen
Dalam pasal ini dinyatakan bahwa “ konsumen atau Dalam kasus di atas ,
pembeli property memiliki hak antara lain konsumen tidak
kenyamanan , keamanan , dan keselamatan dalam mendapatnkan haknya sebagai
mengonsumsi produk maupun jasa serta pembeli khususnya dalam
memililihnya sesuai dengan nilai tukar dan kondisi bidang keamanan dan
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi sesuai keselamatan dalam
perjanjian. mengonsumsi karena diduga
produk tersebut mengandung
methyl parahydroxybenzoate
dan benzoic acid (asam
benzoat). yang seharusnya
hanya ada dalam produk
kosmetik.
b. Pasal 7 tentang kewajiban pelaku usaha Dalam khasus ini pihak
indomie menggunakan produk
yang tidak aman apabila
dipakai untuk makanan. ini
berarti pihak indomie sebagai
pelaku usaha melangar uu.no
8 tahun 1999 pasal 7 . mereka
menggunakan produk
berbahaya untuk keselamatan
konsumen . dan tidak
menginformasikan kepada
konsumen . maka dari itu
pihak indomie melanggar
uu.no 8 thn 1999 pasal 7
c. Pasal 8 tentang larangan pengusaha melanggar 1.Dalam khasus ini . pelaku
standar bahan baku usaha indom mie tidak
mengikuti sketentuan
perundang-undangan. s
2. lebel / komposisi yang
tertera dalam kemasan tidak
sesuai dengan kenyataa yang
sebenarnya dapat
membahayakan konsumen .
3. tidak mengikuti ketentuan
berproduksi secara halal
sebagaimana pernyataan halal
yang dicantumkan dalam
kemasan.
d. Pasal 19 tentang pengusaha yang harus ganti rugi Pelaku usaha bertanggung
atas tindakannya yang keliru jawab memberikan ganti rugi
atas kerugian yang dialami
oleh konsumen yang
merupakan pihak yang paling
dirugikan dari sisi ekonomi
maupun kesehatan
6 Siapa yang dirugikan 1.Konsumen yang membeli
produk
2. supermarket yang berkerja
sama dengan pihak indomie
untuk penjualan produk
indomie tersebut.
7 Bagaimana Tindakan Penyelesaiannya? Pelaku usaha memberi ganti
rugi yang senilai dengan
kerugian produk. dan apabila
ada konsumen yang
mengalami gangguan
kesehatan akibat
mengkonsumsi produk ini
maka pelaku usaha juga
bertanggung jawab atas biaya
itu. namun apabila korbannya
lebih dari yang bisa dijangkau
oleh perusahaan maka
kemungkinan ada tuntutan
pidana karena kesehatan
konsumen yang terganggu
bisa menjadi bukti nyata
untuk menuntut .

Nama Mahasiswa : Rahmat Ramadhani

NIM : 17 043 084

Anda mungkin juga menyukai