Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

SANITASI TRANSPORTASI, PARIWISATA DAN MATRA


TANGGAL 25 NOVEMBER S/D 30 NOVEMBER 2019

Mengetahui dan menyetujui :

Pembimbing Lapangan
Pembimbing Akademik
di Stasiun Kereta Api Lubuk
Linggau

Yusmidiarti, SKM, MPH


Heriyanto
NIP. 196905111989122001

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebutkan nama Allah, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang yang telah memberi Ridho dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Program Kegiatan Praktik Belajar Lapangan (PBL) di
Asrama Haji, Wisma Atlet, Rumah Bung Karno, Benteng Malborough,
Pelabuhan/Kapal Ferry, dan Kereta Api memenuhi tugas dan kewajiban sebagai
mahasiswa.
Dalam menyusun laporan ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami
alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat,sehingga
kami mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu kami pada kesempatan ini
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Darwis, S.Kp, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
2. Bapak Jubaidi,SKM.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Prodi DIII Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
3. Ibu Yusmidiarti, SKM, MPH selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan laporan.
4. Heriyanto selaku pembimbing lapangan Stasiun Kereta Api.

Bengkulu, November2019

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Tujuan.................................................................................................................2

1. Tujuan Umum.................................................................................................2

2. Tujuan Khusus................................................................................................2

BAB II HASIL PENGUMPULAN DATA...................................................................3

A. Gambaran umum Lokasi Praktik........................................................................3

B. Pengamatan, Pemantauan Pengukuran, dan Pemeriksaan..................................4

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................5

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan.....................................................5

B. Perencanaan Kegiatan yang Memungkinkan untuk Mengatasi Masalah...........9

BAB IV........................................................................................................................10

PENUTUP...................................................................................................................10

A. Kesimpulan.......................................................................................................10

B. Saran.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

LAMPIRAN................................................................................................................12

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 1......................................................................Error! Bookmark not defined.

Tabel 2 1......................................................................Error! Bookmark not defined.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu merupakan insitusi pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran dengan visi “Menghasilkan tenaga sanitarian yang kompeten,
mandiri, dan unggul dalam pengolahan dan pemantauan lingkungan tahun 2020”.
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang
esensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya
masalah kesehatan masyarakat.

Kegiatan Praktik Belajar Lapangan di Jurusan Kesehatan Lingkungan


merupakan kegiatan belajar mengajar yang dirancang untuk memberikan
pengalaman dan kesempatan belajar bagi peserta didik di tengah-tengah
kehidupan masyarakat sekaligus turut membantu memecahkan masalah mereka
berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik tataran diploma III
Kesehatan Lingkungan.

Salah satu Praktik Belajar Lapangan (PBL) di Jurusan Kesehatan


Lingkungan yang akan dilaksanakan adalah PBL untuk pencapaian kompetensi
mata kuliah Sanitasi Transportasi, Pariwisata dan Matra yang dilaksanakan
dengan pendekatan ilmiah dan partisipatif yang dirancang untuk memberikan
pengalaman dan kesempatan belajar bagi peserta didik di lapangan praktik
sesungguhnya.

Praktik Belajar Lapangan Sanitasi Transportasi, Pariwisata dan Matra


dilaksanakan untuk mencapai kompetensi mata kuliah Sanitasi Transportasi,
Pariwisata dan Matra melakukan kajian tentang pemeriksaan kebersihan ruang,

v
pengelolaan makanan, pengendalian serangga dan tikus, serta kenyamanan dan
keselamatan di Transpotasi Pariwisata dan Matra, serta penggunaan instrument,
menyusun rencana, melaksanakan dan menyusun laporan hasil penilaian
pemeriksaan kesehatan lingkungan di Transportasi, Pariwisata dan Matra.

Selama kegiatan praktik mahasiswa akan melakukan identifikasi,


menyusun rencana dan melakukan pemeriksaan Transpotasi Pariwisata dan Matra
kebersihan ruang, pengelolaan makanan, pengendalian serangga dan tikus, serta
kenyamanan dan keselamatan di transportasi Transpotasi Pariwisata dan Matra
dan menyusun laporan hasil pemeriksaan kesehatan lingkungan di transportasi,
pariwisata, dan matra.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti Praktik Belajar Lapangan (PBL) ini diharapkan


mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata sehingga mampu melakukan
pemeriksaan kesehatan lingkungan di transportasi, pariwisata, dan matra.

2. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan Praktik Belajar Lapangan (PBL) mahasiswa


diharapkan mampu:

vi
a. Menyusun rencana pemeriksaan kebersihan ruang, pengelolaan makanan,
pengendalian serangga dan tikus serta kenyamanan dan keselamatan di
Transpotasi Pariwisata dan Matra

b. Melakukan evaluasi terhadap hasil pengawasan


c. Menyusun Laporan dan Rekomendasi

vii
BAB II

HASIL PENGUMPULAN DATA

A. Gambaran umum Lokasi Praktik


1. Gambaran umum singkat

Kereta Api eksekutif lubuk linggau merupakan kereta api eksekutif yang
terletak di jalan Kalimantan No.1 kota lubuk lingau , kereta ini sangat diminati
masyarakat karena tarifnya yang terjangkau. Fasilitas yang diberikan Kereta Api
Eksekutif lubuk linggau ini selama perjalanan adalah pelayanan restorasi,
pelayanan peminjaman bantal, pembersihan kereta api, dan toilet umum, dengan
adanya fasilitas yang diberikan oleh pihak kereta api diharapkan masyarakat
pengguna kereta api merasa nyaman dalam menggunakan kereta api.

Setelah sukses dengan jalur Prabumulih–Muara Enim untuk mendukung


operasi kereta api batu bara, pada awal dekade 1930-an, Zuid-Sumatra
Staatsspoorwegen membangun sebuah jalur baru yang menghubungkan Muara
Enim ke Lahat hingga akhirnya berakhir di Lubuklinggau dan selesai menjelang
pertengahan tahun 1933. Pada tanggal 1 Juni 1933, jalur ini, beserta stasiun
terakhirnya, Lubuklinggau, mulai beroperasi

Perhitungan jarak rel kereta api dimulai dari stasiun Panjang, Lampung (KM


0) yang telah ditutup sejak beroperasinya Pelabuhan Bakauheni yang
menghentikan hegemoni pelayanan kapal penumpang dari pelabuhan Panjang
yang terintegrasi dengan jalur kereta api melalui stasiun Panjang. Dari pelabuhan
tersebut, ruas jalur kereta api berakhir di Stasiun Prabumulih (Sumatera Selatan)

viii
km 332+705. Setelah itu jalur kereta api di Stasiun Prabumulih bercabang dua ke
barat dan timur. Ke arah barat, jalur kereta berakhir di Lubuklinggau (Sumatera
Selatan) di Km 549+448, sedangkan ke arah timur kereta berakhir
di Kertapati (Palembang, Sumatera Selatan) di km 400+102. Salah satu keunikan
di Divre III ini ialah stasiun pada kota besar satu-satunya di wilayah kerjanya
yaitu Palembang tidak terletak di pusat kota seperti halnya
kota Bandarlampung yang memiliki Tanjungkarang tepat berada di pusat
kota. Kertapati yang tepat berada di tepian sungai Musi menjadi stasiun ujung
(rel spoor badug) , dimana jalurnya tak terhubung ke pusat kota sebab
kemungkinan Belanda kesulitan untuk membangun jembatan KA melintasi sungai
Musi pada masa lalu.

B. Pengamatan, Pemantauan Pengukuran, dan Pemeriksaan

Hasil pengamatan dan pemeriksaan yang kami lakukan pada Transpotasi


Pariwisata dan Matra (terlampir).

Tabel 2.1

Tabulasi data inspeksi sanitasi kereta api eksekutif di kota lubuk linggau

No Nama kereta api Alamat Skor Kategori

1. Kereta api eksekutif lubuk Jalan Kalimantan 83.7 MS


linggau No. 1 Lubuk
linggau

Berdasarkan tabel 2.5 dari kereta api yang diidentifikasi, kereta api tersebut sudah
memenuhi persyaratan, Untuk memenuhi syarat skor minimal kereta api adalah 75.

ix
Tabel 2.2

Tabulasi data inspeksi sanitasi stasiun kereta api eksekutif di kota lubuk linggau

No. Nama stasiun kereta api Alamat Skor Kategori

1. Stasiun Kereta api eksekutif Jalan Kalimantan 74,5 TMS


lubuk linggau No. 1 Lubuk
linggau

Berdasarkan tabel 2.6 dari stasiun kereta api yang diidentifikasi, stasiun kereta api
tersebut belum memenuhi persyaratan, Untuk memenuhi syarat skor minimal stasiun
kereta api adalah 75%.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan


1. Kereta Api
A. Kebersihan Ruang
1. Tempat Sampah
Dari hasil pengamatan di kereta api tidak terdapat tempat sampah
yang cukup dan tidak terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan lengkap
dengan penutup.
2. Kantong Wadah Muntah
Dari hasil pengamatan di kereta api terdapat kantong wadah mundah.

x
3. Toilet
Dari hasil pengamatan di kereta api tersedia sarana sesai dengan
kebutuhan, toilet berfungsi dengan baik dan keadaan dengan bersih tetapi
bau.
4. Fasilitas tempat duduk penumpang
Dari hasil pengamatan di kereta api untuk tempat duduknya kuat dan
bebas dari kutu busuk.
5. Jenis kaca pada jendela/pintu
Hasil pengamatan di kereta api untuk jenis kaca pada jendela/pintu
kuat dan utuh tidak kotor dan kusam.
B. Pengelolaan Makanan
1. Penjamah Makanan
Dari hasil pengamatan di kereta api penjamah makanannya dari
PT. Reska.

2. Makanan jadi
Dari hasil pengamatan di kereta api tidak melakukan penglihatan.
3. Peralatan makan dan minum
Dari hasil pengamatan di kereta api peralatan makanan dan
minuman dalam keadaan bersih dan siap pakai, bebas dari pencemaran
dan hanya 1 kali pakai.
C. Pengendalian Serangga dan Tikus
1. Pengendalian serangga dan tikus
Dari hasil pengamatan di kereta api pengendalian dilakukan 6 bulan 1
kali.
D. Kenyamanan dan Keselamatan
2. Pintu darurat
Dari hasil pengamatan di kereta api tidak terdapat pintu darurat.
3. Kotak P3K

xi
Dari hasil pengamatan di kereta api terdapat kotak P3K tetapi
tidak terdapat obat-obatan ringan.
4. Tanda-tanda/instruksi upaya sanitasi
Dari hasil pengamatan di kereta api terdapat tanda-tanda dan
instruksi pada tempat-tempat yang strategis.
5. Tingkat kebisingan
Dari hasil pengamatan di kereta api tidak melakukan pengukuran.
2. Stasiun kereta api
A. Penyehatan Lingkungan Luar
1. Lokasi
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api Lokasi stasiun
kereta api terhindar dari pencemar kimia, bakteri, dan fisika.
2. Lingkungan di Luar Bangunan
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api tidak bersih dan
mudahnya berkembang biaknya binatang pengganggu dan dapat
masuknya binatang pengganggu.
3. Tempat/halaman parkir kendaraan
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api dalam keadaan
bersih, kedap air tidak becek dan tidak berdebu.
4. Pagar tembok
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api terdapat pagar
tembok pembatas yang jelas, pagar bersih dan terlindung.

B. Penyehatan Ruang dan Bangunan


1. Emplacement/Dermaga/tempatpemberangkatan/tempat kedatangan
Dari hasil pengamatan di Dermaga Ferry
Emplacement/Dermaga/tempatpemberangkatan/tempatkedatangan
bersih, lantai kedap air, rata dan tidak licin.
2. Lantai

xii
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api lantainya kuat,
bersih, kedap air, rata, tidak licin, mudah dibersihkan.
3. Dinding & langit-langit
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api untuk dinding dan
langit-langit bersih, berwarna terang, mudah dibersihkan, bebas dari
noda, bebas dari sarang laba-laba.
4. Tempat duduk
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api tempat duduknya
kuat, bebas serangga dan bersih.
5. Tempat sampah
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api terdapat tempat
sampah yang cukup.

6. Lantai
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api lantainya kuat,
bersih kedap air, rat dan tidak licin.
7. Tempat duduk
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api tempat duduknya
kuat, bersih dan bebas dari kutu busuk.
8. Tempat sampah
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api tempat sampahnya
tersedia tempat sampah yang cukup.
C. Fasilitas Sanitasi
1. Penyediaan air

Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api tersedia penyediaan


air yang cukup.

xiii
2. Toilet
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api terdapat toilet
bersih dan tidak berbau.
3. Tempat sampah di ruang terbuka
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api terdapat tempat
sampah dengan cukup, dan bahan yang kuat dan tertutup.
4. Tempat penampung sampah sementara
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api terdapat tempat
penampung sampah sementara dan dibuang 3 hari sekali.
D. Kenyamanan dan Keselamatan
1. Pencahayaan
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api tidak melakukan
pengukuran.
2. Kebisingan
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api tidak melakukan
pengukuran.
3. Ventilasi
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api ventilasi tidak
berbau dan sirkulasi udara cukup baik.
4. Alat pemadam kebakaran
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api terdapat alat
pemadam kebakaran dan cara penggunaannya.
5. Kotak P3K
Dari hasil pengamatan di stasiun kereta api terdapat kotak P3K.

B. Perencanaan Kegiatan yang Memungkinkan untuk Mengatasi Masalah

1. Stasiun Kereta Api Lubuk Linggau


1) Kantor pelayanan

xiv
a. Perlu adanya penyediaan tempat sampah yang lebih memadai.
b. Penyediaan toilet yang masih kurang ( masih dalam perbaikan
renovasi )
c. Perlu adanya penertiban pedagang yang berjualan di depan stasiun
kereta api agar lebih tertata.
2) Kereta api
a. Perlu adanya pengharum agar kereta kelas bisnis tidak pengap dan
menimbulkan bau yang tidak sedap.
b. Perlu pembersihan toilet agar toilet tetap bersih dan terjaga.

xv
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil data yang telah kami buat kesimpulannya yaitu kerata api lubuk
linggau,Sumatra selatan,Indonesia telah memenuhi standar syarat kesehatan
lingkungan dengan skor nilai atau jumlah nilai 3.255 untuk stasiun kereta api
dengan jumlah skor nilai 5.010.

B. Saran
Disarankan untuk kerata api lebih memperhatikan toilet pada gerbog bisnis
dan rajin membersihkanya dan menyediakan tempat sampah disetiap tempat
duduk penumpang. Dan untuk stasiun kereta api dihimbaukan untuklebih
memperhatikan lingkungan sekitar dan depan stasiun.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Peraturan Kesehatan Nomor 431 Tentang Pengendalian Risiko


Kesehatan Lingkungan Di Pelabuhan, Bandara, Pos Lalu Lintas Dalam Rangka
Karantina Kesehatan

Republik Indonesia. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK. 02 02 3 1


tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Diploma III Kesehatan.

Republik Indonesia. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK 00.06


1.2.00197 tentang berlakunya kurikulum Diploma DIII Kesehatan Lingkungan atau
Sanitasi di Lingkungan Departemen Kesehatan.

Republik Indonesia. 2001. Keputusan Menteri Kesehatan RI No


298/MENKES/IV/2001 tentang Organisasi Tata Kerja Politeknik Kesehatan.
Republik Indonesia. 2013. Keputusan Kepala Badan Pengembangan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan No.HK 02.05/I/III/2/04735/ 2013
Tentang Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Republik Indonesia. 2010. Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan


Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan No.HK. 00.06/I/1732/2010 tentang
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pendidikan Diploma III Kesehatan
Lingkungan

xvii
LAMPIRAN

xviii

Anda mungkin juga menyukai