JUDUL PROGRAM
“PAJAK-KU” APLIKASI PENDUKUNG KEBUTUHAN WAJIB PAJAK
BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan Oleh:
Aditya Guntur Prakasa 12020115120028 ; 2015
Muhammad Taufik Radhianshah 12020116130065 ; 2016
Aldodi Pratama 12020116130140 ; 2016
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
1
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : “Pajak-Ku” Aplikasi Pendukung Wajib Pajak
DAFTAR ISI
2
HALAMAN PENGESAHAN 2
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Tujuan 5
Manfaat 5
GAGASAN 5
Keadaaan Yang Ada Di Indonesia Saat ini 5
Solusi Yang Pernah Ditawarkan 6
Gagasan Baru yang Ditawarkan dan Prediksi Hasil 6
Pihak-Pihak Yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan 7
Langkah-langkah strategis implementasi Gagasan 8
DAFTAR PUSTAKA 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota 12
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota 13
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim 14
3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pajak memiliki peran yang sangat besar di dalam membantu pembangunan negara
yang tujuannya adalah untuk memajukan perekonomian suatu negara. pajak memiliki fungsi
utama yakni fungsi anggaran dimana pajak sebagai sumber pembiayaan negara yang paling
besar, digunakan untuk pemasukan dana ke dalam kas negara untuk membiayai pembangunan
nasional atau pengeluaran negara lainnya. selain memiliki fungsi anggaran, pajak juga
memiliki fungsi stabilisasi, fungsi pemerataan dan juga fungsi regulasi. dengan bermacam
macam fungsi pajak tersebut bisa dikatakan bahwa peran pajak sangat penting di dalam
perekonomian suatu negara.
Penyerapan pajak menjadi masalah yang besar di Indonesia. masih banyak masyarakat
Indonesia yang tidak tertib untuk membayar pajak, padahal pajak merupakan input terbesar
untuk APBN. penerimaan pajak pemerintah selalu meleset dari target APBN, pada tahun 2016
pajak yang berhasil terserap adalah 89,74 persen, dan 91 persen pada tahun 2017, dan pada
akhir tahun 2018 kemarin penerimaan pajak sebesar 79,82%. . tidak maksimalnya penyerapan
pajak tentu akan menyebabkan pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah mengalami
hambatan. seperti yang kita tahu bahwa pajak adalah sumber pendapatan utama dalam APBN
dan kebijakan pemerintah sekarang sedang melakukan pembangunan infrastruktur di seluruh
negeri dimana hal ini membutuhkan dana yang banyak. untuk itu jelas penyerapan pajak yang
belum maksimal dikhawatirkan akan menjadi penghambat proses pembangunan yang sedang
dilakukan oleh pemerintah saat ini.
Banyak hal yang menyebabkan penyerapan pajak tidak sesuai dengan target. seperti
target penerimaan yang ditetapkan terlalu optimis dan ambisius, tarif pajak PPh tertinggi
Indonesia sebesar 25 persen masih menjadi yang tertinggi bila dibandingan negara lain seperti
Amerika Serikat sebesar 21 persen, Vietnam dan Thailand sebesar 20 persen dan Singapura
sebesar 24 persen, hingga masalah teknikal seperti petugas pajak yang enggan menagih pajak
dan yang paling besar adalah masalah kepatuhan masyarakat untuk membayar pajak.
Kepatuhan masyarakat yang masih rendah di dalam membayar pajak bisa jadi salah
satu penyebab utama mengapa penerimaan pajak masih rendah. hal ini digambarkan dengan
tax coverage ratio pada tahun 2018 yang hanya sebesar 72%. dan nilai penerimaan pajak
terhadap PDB (tax ratio) yang masih rendah yakni berkisar pada angka 11% - 12%. ada
banyak alasan mengapa kepatuhan masyarakat untuk membayar pajak masih rendah, antara
lain karena sengaja tidak membayar pajak karena takut uang pajak akan digunakan untuk
korupsi, masyarakat tidak tahu mengenai dipakai untuk apa uang pajak yang mereka
bayarkan, rendahnya pengertian masyarakat terhadap pajak dan juga masyarakat yang belum
4
mengerti mengenai pembayaran pajak dan perhitungan pajak juga menjadi salah satu
penyebab kepatuhan masyarakat masih rendah.
Solusi yang sudah ditawarkan oleh pemerintah selama ini lebih banyak berfokus
kepada teknikal pemungutan pajak yang biasanya disosialisasikan kepada petugas pajak,
perbaikan sistem teknologi informasi dan juga evaluasi proses bisnis dan tata usaha
perpajakan. semua solusi yang ditawarkan belum ada yang bisa digunakan untuk
memecahkan masalah pemungutan pajak kepada masyarakat yakni rendahnya kepatuhan
pajak masyarakat. untuk itu harus ada solusi baru yang berfokus bukan hanya pada internal
dan teknikal pemungutan pajak, tapi juga berfokus kepada masyarakat yang akan membayar
pajak. untuk itu, di dalam PKM-GT kali ini kami mengajukan gagasan yakni pembentukan
aplikasi digital pajak-ku untuk meningkatkan kepatuhan pajak dari masyarakat, sebagai
program yang berfokus kepada masyarakat.
Tujuan
Manfaat
1. Membantu penghitungan mandiri besaran pajak tertanggung
2. Memberi gambaran mengenai besaran pajak yang akan ditanggung dalam perencanaan
keuangan masyarakat Indonesia
3. Meningkatkan wawasan perpajakan masyarakat Indonesia
4. Membantu kejelasan dan atau transparansi perpajakan kepada masyarakat
GAGASAN
5
Data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Pajak menunjukkan kurang dari 66 persen
dari 16,5 Juta individu yang terdaftar sebagai wajib pajak telah menyelesaikan pembayaran
pajak mereka pada tahun 2017, dan hanya sekitar 992.000 dari 10,6 juta orang yang telah
melampirkan kembali berkas pembayaran pajak mereka adalah Wirausahawan, dan
Profesional dengan pendapatan tinggi.
Sehingga menjadi cukup wajar bila Pajak pendapatan pribadi berkontribusi kurang
dari 10 persen dari total penerimaan pajak. sementara 90 persen lainnya diperoleh dari pajak
korporat dan pajak tidak langsung. Sebagai informasi bahwa di banyak negara pajak
pendapatan justru menjadi kontributor penerimaan pajak utama.
6
2. Membantu perencanaan finansial pengguna
Karena pengguna dapat merencanakan dan menghitung besar tagihan pajak maka
mereka dapat dengan lebih baik merencanakan skema finansial sehingga tidak terjebak
dalam denda pajak.
7
Programmer -Membantu pembuatan aplikasi;
-Mengawasi kelancaran aplikasi secara sistematis;
-Memperbaiki dan memperkecil resiko kesalahan dalam
pengoperasian sistem aplikasi.
Lembaga Penelitian -Meneliti besarnya manfaat dari program aplikasi baik bagi
masyarakat ataupun pemerintah;
-Meneliti kebutuhan masyarakat untuk perbaikan ataupun
pengembangan berkelanjutan pada aplikasi.
Agar gagasan ini dapat diimplementasikan dengan baik, maka diperlukan langkah-langkah
strategis diantaranya:
1.Adanya dukungan dan keselarasan tujuan dari semua pihak yang terkait dalam
menjalankan program ini baik dari pihak penyelenggara ataupun pengguna;
2.Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal-hal yang dapat memperbaiki dan/atau
mengembangkan program agar dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat;
4.Melakukan sosialisi tentang pajak, kegunaan pajak dan pentingnya membayar pajak
8
KESIMPULAN
Pajak memiliki peran yang sangat penting di dalam menentukan kemajuan bangsa ini,
karena sebagian pendapatan untuk APBN berasal dari pajak. Akhir akhir ini pemerintah
republik Indonesia sedang gencar menjalankan pembangunan infrastruktur untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi negara, sehingga dibutuhkan banyak modal untuk mendanai proyek
proyek pemerintah ini.
Penyerapan pajak yang masih rendah bisa menjadi suatu hambatan untuk pemerintah
di dalam merealisasikan pembangunan. Ada banyak penyebab mengapa penyerapan pajak di
Indonesia masih rendah. Akan tetapi salah satu penyebab utamanya yakni kepatuhan
masyarakat dalam membayar pajak masih rendah.
Sudah banyak solusi yang ditawarkan oleh pemerintah untuk mengatasi rendahnya
kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak, akan tetapi solusi yang ditawarkan pemerintah
kebanyakan hanya berfokus kepada teknikal pemungutan pajak dan juga hanya berfokus
kepada sisi SDM pemerintah saja, belum ada solusi yang diciptakan untuk memecakan
masalah langsung di masyarakat.
Salah satu gagasan yang kami tawarkan adalah dengan membuat aplikasi Pajak-Ku,
dimana nantinya aplikasi ini diharapkan bisa menjadi pusat informasi untuk para wajib pajak,
melalui fitur fiturnya seperti hitung pajak, informasi sekitar pajak, pendidikan pajak dan juga
berita serta tracker pajak, sehingga harapannya bisameningkatkan kepatuhan pajak
masyarakat Indonesia.
9
DAFTAR PUSTAKA
Aprilliyana, Putri. 2017. Pengaruh Tarif Pajak Kesadaran Dan Sanksi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor Studi Pada WPOP SAMSAT Kota Surakarta.
Surakarta
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190103101148-17-48886/kinerja-pajak-2018-lagi-
lagi-tak-capai-target
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3315286/kepatuhan-pajak-masih-rendah-pengaruhi-
penerimaan-negara
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3739567/sri-mulyani-rasio-pajak-ri-masih-
yang-terendah
https://www.kompasiana.com/dnayire/5c35d0196ddcae3d7c7571a4/pajak-untuk-
pembangunan-negara
https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/128922/mengapa-target-penerimaan-pajak-
sulit-dicapai
10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota
Lampiran 1.1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
B. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidasesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM-GT yang berjudul “Pajak-ku” aplikasi pendukung
kebutuhan wajib pajak.
11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota
Lampiran 1.2. Biodata Anggota
D. Identitas Diri
E. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidasesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM-GT yang berjudul “Pajak-ku” aplikasi pendukung
kebutuhan wajib pajak.
12
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota
Lampiran 1.3. Biodata Anggota
G. Identitas Diri
H. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidasesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan proposal PKM-GT yang berjudul “Pajak-ku” aplikasi pendukung
kebutuhan wajib pajak.
(Aldodi Pratama)
13
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT yang berjudul “Pajak-ku” aplikasi
pendukung kebutuhan wajib pajakyang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah hasil
karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui,
Wakil Dekan Akademik Yang menyatakan,
14