TANGERANG SELATAN
LAPORAN
Diajukan Oleh :
TANGERANG SELATAN
TANDA PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Subbagian Umum Pembimbing, dan
Kepatuhan Internal
NIP NIP
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
TANGERANG SELATAN
PERNYATAAN KEASLIAN
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat berupa kesehatan dan kesempatan sehingga penyusun dapat
menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan dan menyusun laporan dengan judul
“Keunggulan Layanan Pendaftaran NPWP Online Selama Pandemi Covid-19 di
KPP Pratama Serpong” sesuai dengan rencana dan waktu yang ditargetkan.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan dari Program Diploma I Pajak PKN STAN.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran yang sifatnya
mendukung demi kemajuan penyusun di masa yang akan datang sebab penyusun
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang
konstruktif. Penyusun berharap laporan ini bisa bermanfaat dan menjadi referensi
bagi adik tingkat nantinya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) merupakan salah satu unit eselon I (satu) di
bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang memiliki posisi krusial dalam
pemerintahan Republik Indonesia karena memiliki tugas dalam menghimpun
penerimaan negara melalui pajak. Dalam satu dasawarsa ini, kurang lebih 75%
penerimaan Negara berasal dari pajak. Hampir seluruh aspek pembangunan
infrastruktur negara berhubungan langsung dengan kemampuan DJP dalam
menghimpun penerimaan pajak sehingga rakyat pada umumnya menaruh harapan
besar agar DJP menjadi Institusi perpajakan yang mampu dan memiliki kapasitas
untuk mendanai pembangunan secara mandiri, maka perencanaan strategi dan
penataan kelembagaan yang baik merupakan prasyarat utama agar DJP dapat
menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal.
Sejak reformasi perpajakan pada tahun 2002, Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
mengalami modernisasi sistem dan struktur organisasi menuju sebuah instansi yang
berorientasi pada fungsi. KPP yang dimordenisasi merupakan penggabungan dari
Kantor Pelayanan Pajak Konvensional dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan
Pajak.
Masih pada tahun yang sama, DJP membentuk dua KPP Wajib Pajak Besar
atau Large Tax Office (LTO). Pada tahun 2003, dibentuklah 10 (sepuluh) KPP
Khusus kemudian KPP Madya atau MTO (Medium Tax Office) pada tahun 2004.
Tahun-tahun berikutnya, KPP Pratama atau Small Tax Office (STO) mulai
diperkenalkan dan dibuka untuk melayani Wajib Pajak.
2) Penelitian Lapangan
PEMBAHASAN
KPP Pratama Serpong adalah salah satu dari beberapa kantor pelayanan
pajak yang ada di wilayah DJP Banten. KPP Pratama Serpong yang dulu
bernama KPP Serpong yang berdiri tahun 1994, yang mulanya menempati ex-
KPP Bumi dan Bangunan Tangerang yang berada di jalan Perintis Kemerdekaan
II, Cikokol, Tangerang. KPP Serpong menempati gedung tersebut karena
KPPBB pindah ke gedung baru (sekarang ditempati KPP Kosambi) yang
kebetulan bersebelahan dengan gedung lama. Karena perkembangan dan
pertumbuhan wilayah timur Tangerang yang sangat signifikan sehingga tahun
1996 KPP Pratama Serpong pindah berkantor di gedung baru di Jalan Raya
Serpong Sektor VIII blok 405 Bumi Serpong Damai dengan menempati gedung
berlantai dua seluas 3473 m² yang berdiri diatas lahan seluas 2000m². Gedung
berlantai dua tersebut diperuntukkan KPP Pratama Serpong (seluruh lantai satu
dan setengah lantai dua bagian kanan) dan Kantor pemeriksaan Pajak Tangerang
(setengah lantai dua bagian kiri).
Sejak berdiri, kedudukan KPP Serpong telah berdampingan dengan PT.
PLN, Samsat, PT. Telkom, Koramil, dan di seberang terdapat soto H. Mamat
BSD. Sampai saat ini, gedung-gedung tersebut masih berkedudukan di tempat
yang sama. Kemudian seiring berjalannya waktu, berdiri berbagai bangunan
tinggi dan megah di sekitar dan sekaligus menjadi Wajib Pajak KPP Serpong.
Hal yang bisa dikatakan cukup spesial dari KPP Pratama Serpong
diantaranya karena setiap hari dikunjungi masyarakat sekitar, baik Wajib Pajak
maupun non Wajib Pajak, untuk sholat berjamaah di masjid Al-Falah KPP
Pratama Serpong. Masjid seluas 1.155 m2 tersebut merupakan aset KPP Pratama
Serpong yang tercatat dalam BMN. Itulah sekilas dinamika KPP Pratama
Serpong.
Laki-Laki 78
Perempuan 50
Total 128
Meski ada kebijakan penutupan layanan tatap muka dari pusat, KPP Pratama
Serpong memastikan semua pelayanan akan tetap diberikan secara maksimal melalui
berbagai kanal yang dimiliki. Selain pelayanan perpajakan, proses komunikasi dalam
rangka pengawasan dan pemeriksaan pajak juga akan dilakukan melalui surat
menyurat, telepon, email, chat, video conference, dan saluran online lainnya. Tidak
hanya layanan penyampaian SPT yang dapat dilakukan melalui saluran elektronik,
wajib pajak dapat mengajukan berbagai permohonan perpajakan lain secara online,
salah satunya permohonan pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) melalui
e-Registration di laman https://ereg.pajak.go.id
b. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan benar
dan lengkap, serta Wajib Pajak memilih ditetapkan sebagai WP NE, Petugas
Pendaftaran mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, Surat Pemberitahuan
Penetapan WP NE dan konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang belum
diaktivasi;
c. dalam hal NPWP terindikasi ganda, Petugas Pendaftaran mencetak konsep Nota
Dinas Usulan Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda;
d. dalam hal NPWP tidak terindikasi ganda, dokumen yang dipersyaratkan benar
dan lengkap, serta Wajib Pajak tidak memilih ditetapkan sebagai WP NE,
Petugas Pendaftaran mencetak Kartu NPWP, konsep SKT, dan konsep Surat
Pengantar Pengiriman EFIN yang belum diaktivasi,
dan menyampaikannya kepada Kasi Pelayanan.
6. Berdasarkan prosedur pada angka 5 huruf a, Kasi Pelayanan meneliti dan
menandatangani konsep Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan Kelengkapan
Dokumen dan menyerahkan Surat Permintaan Klarifikasi/Pemenuhan
Kelengkapan Dokumen kepada Petugas Pendaftaran untuk dikirimkan kepada
Wajib Pajak.
b. konsep Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif, dalam hal dokumen yang
dipersyaratkan tidak benar/lengkap atau Wajib Pajak tidak memberikan
tanggapan,
8. Berdasarkan:
serta menyampaikan kepada Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten sesuai zona
pengawasan.
9. Berdasarkan Nota Dinas Usulan Wajib Pajak Non-Efektif atau Nota Dinas Usulan
Penghapusan NPWP Terindikasi Ganda, Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten
menugaskan AR Seksi Waskon III/IV atau Seksi Eksten untuk melakukan
penelitian administrasi.
10. AR Seksi Waskon III/IV atau Seksi Eksten melakukan penelitian administrasi dan
membuat konsep:
11. Kasi Waskon III/IV atau Kasi Eksten meneliti dan menandatangani konsep LHPt,
serta menyampaikan LHPt kepada Kasi Pelayanan.
a. Kartu NPWP, konsep SKT, konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang
belum diaktivasi, dan konsep Surat Pemberitahuan Penetapan Wajib Pajak
Non-Efektif, dalam hal berdasarkan LHPt Penetapan Wajib Pajak Non-Efektif
sebagaimana dimaksud pada angka 10 huruf a diperoleh kesimpulan bahwa
Wajib Pajak ditetapkan sebagai Wajib Pajak Non-Efektif;
b. Kartu NPWP, konsep SKT, dan konsep Surat Pengantar Pengiriman EFIN yang
belum diaktivasi, dalam hal Wajib Pajak yang berdasarkan LHPt Penghapusan
NPWP Terindikasi Ganda sebagaimana dimaksud pada angka 10 huruf b
diperoleh kesimpulan bahwa NPWP terbukti tidak ganda;
2. NPWP ganda
Saat mendaftar secara online, NIK tidak ditemukan karena NIK yang
didaftarkan tidak sesuai dengan data yang tersimpan di Dukcapil.
Kendala ini disebabkan alamat Wajib Pajak yang dituju tidak jelas, penerima
tidak dikenal, rumah kosong, ruko tutup, dan pindah alamat hingga terjadi
penumpukan dokumen kempos di back office KPP.
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kurangnya informasi, pemahaman, dan kesadaran perpajakan merupakan
penyebab utama kegagalan validasi NIK dan NIK tidak ditemukan. Terkait kendala
tersebut, penulis menyarankan agar pihak KPP Pratama Serpong memaksimalkan
peran media sosial dalam memberikan informasi yang diperlukan Wajib Pajak dalam
memenuhi kewajibannya. Sebagai contoh, KPP Pratama Serpong sendiri hanya
memiliki 1507 pengikut instagram. Hal ini menunjukan ketidakoptimalan
pemanfaatan media sosial tersebut karena jumlah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP
Pratama Serpong per Juni 2020 sekitar 140.000 orang.
Pengoptimalan yang dapat dilakukan adalah menghimbau atau bahkan
mewajibkan Wajib Pajak KPP Pratama Serpong untuk mengikuti akun instagram
tersebut. Informasi-informasi terbaru yang disajikan pada akun instagram KPP
Pratama Serpong, termasuk linktr.ee/KPP411, kurang lebih sudah memberikan
gambaran apa yang harus dilakukan Wajib Pajak, khususnya dalam pendaftaran
NPWP. Oleh karena itu, jika informasi yang disajikan dapat tersampaikan ke Wajib
Pajak dengan baik, maka layanan tatap muka semakin dapat diminimalisir.
Kendala lain yang ditemukan adalah surat kembali pos. Masalah klasik ini
dapat disebabkan oleh wajib pajak yang menuliskan alamat kurang jelas, berpindah
dari alamat yang terdaftar, rumah atau alamat yang dituju kosong, dan lain
sebagainya. Mengenai hal tersebut, penulis menyarankan agar pihak KPP Pratama
Serpong dapat mencantumkan nomor telepon penerima pada amplop surat,
melakukan kerjasama dengan kelurahan, ataupun melakukan penyuluhan.
DAFTAR PUSTAKA
Harto, Budi. 2016. Pelaksanaan Elektronik System (E-System) Dan Akuntansi Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan. Jurnal Akuntans dan Bisnis, 2(1),
72.
Republik Indonesia. Peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomor PER-04/PJ/2020
Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor Pokok Wajib
Pajak, Sertifikat Elektronik, dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
Republik Indonesia. Surat Edaran Nomor SE-27/PJ/2020 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-04/PJ/2020
Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor Pokok Wajib
Pajak, Sertifikat Elektronik, Dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.