Anda di halaman 1dari 17


 Selamat datang di Modul 6: Administrasi Pajak.

Selamat datang para peserta PPG yang penuh semangat.

Pada Modul Administrasi Pajak. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta
memiliki kemampuan tentang pengertian pajak, PPh Pasal 21, PPN, dan Rekonsiliasi
Fiskal.

Dalam modul ini selain materi juga dilengkapi dengan video pembelajaran, PPT.
Semoga bisa membantu para peserta dalam mempelajari materi administrasi pajak
dengan lebih baik. Semoga modul ini bisa memberikan manfaat dan pemahaman kepada
peserta dengan lebih baik.

Selamat belajar dan semoga sukses.

Modul 6 Administrasi Pajak adalah bagian dari Mata Kuliah Akuntansi Keuangan dan
Lembaga, yang disusun dalam rangka mempersiapkan guru dalam jabatan agar
memahami dan mengidentifikasi berbagai jenis pajak, PPh, PPn, dan Rekonsiliasi fiskal.
Modul ini membahas tentang ketentuan material terkait Pajak Penghasilan, sehingga
materi yang dibahas meliputi subjek pajak, objek pajak, tarif pajak, penghitungan pajak,
sampai dengan pelaporan Pajak Penghasilan.

Kegiatan Belajar 1 (KB1) tentang Jenis-Jenis Pajak membahas tentang Pajak


Penghasilan, materi yang dibahas meliputi subjek pajak, objek pajak, tarif pajak,
penghitungan pajak, sampai dengan pelaporan Pajak Penghasilan.

Kegiatan Belajar 2 (KB2) tentang PPh 21 membahas pajak penghasilan yang dipungut
sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh wajib orang
pribadi dalam negeri.

Kegiatan Belajar 3 (KB3) tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan
Barang Mewah (PPn BM) merupakan salah satu jenis pajak pusat yang kewenangan
pemungutannya berada di Direktorat Jenderal Pajak. Sistem self assessment yang dianut
oleh sistem perpajakan memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak diwajibkan
menghitung, menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri kewajiban perpajakannya.
Kegiatan Belajar 4 (KB1) menjelaskan rekonsiliasi fiskal yang dilakukan oleh wajib
pajak yang menyelenggarakan pembukuan. Wajib pajak yang menyelenggarakan
pembukuan pada akhir tahun akan menyusun laporan keuangan. Rekonsiliasi fiskal
bertitik tolak dari laporan laba rugi komersial yang disusun oleh wajib pajak. Laba (rugi)
komersial tersebut dilakukan penyesuaian fiskal sehingga menghasilkan laba (rugi) fiskal
atau sering disebut penghasilan neto fiskal.

o Kegiatan Belajar 1: Jenis-Jenis Pajak


o Kegiatan Belajar 2: PPh 21
o Kegiatan Belajar 3: PPN dan PPN BM
o Kegiatan Belajar 4: Rekonsiliasi Fiskal

Peta konsep Modul 6: Administrasi Pajak dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Kegiatan pembelajaran Modul 6: Administrasi Pajak ini dilakukan secara daring dengan
konsep Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Dosen dan peserta PPG tidak bertemu secara tatap
muka langsung (face to face).

Media pembelajaran yang disediakan pada setiap Kegiatan Belajar ada di


bagian MATERI, yang terdiri dari:

1. modul digital
2. video pembelajaran atau animasi
3. media presentasi
4. sumber bacaan lain

Pertama-tama, Anda harus mempelajari semua media pembelajaran secara mandiri.


Apabila ada materi yang belum dipahami, silakan bertanya melalui FORUM.

Setiap Kegiatan Belajar diakhiri dengan evaluasi, yang terdiri dari TUGAS dan TES.
Apabila nilai tes mencapai 7, Anda bisa melanjutkan ke Kegiatan Belajar berikutnya. Jika
nilai tes belum mencapai 7, silakan Anda pelajari lagi MATERI Kegiatan Belajar
tersebut dan kerjakan lagi TES tersebut, sampai nilai minimal tercapai.

Agar Teman-teman berhasil menguasai materi-materi pajak di atas, ikutilah petunjuk


belajar berikut:

5. Baca capaian/sub-capaian dengan cermat sebelum membaca materi kegiatan


belajar.
6. Baca materi kegiatan belajar dengan cermat.
7. Kerjakan latihan sesuai petunjuk/rambu-rambu yang diberikan. Jika tersedia kunci
latihan, janganlah melihat kunci sebelum mengerjakan latihan.
8. Baca rangkuman di modul, kerjakan tugas, dan kerjakan semua tes formatif dan
sumatif secara jujur tanpa terlebih dahulu melihat kunci.
9. Pajak selalu dan selalu berubah, baik dari aspek undang-undang dan peraturan di
bawahnya (Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Dirjen Pajak, dll). Kadangkala
dan bahkan tidak jarang, ketika buku/modul tentang pajak terbit, seketika itu pula
ada undang-undang atau peraturan yang berubah. Oleh sebab itu, cara belajar
pajak yang terbaik, disamping menggunakan buku atau modul, peserta harus
selalu mencari informasi terbaru secara mandiri dengan menggunakan internet
(misalnya dengan mesin cari, google search, selalu kunjungi website resmi
Direktorat Jenderal Pajak (DJP): www.pajak.go.id, Badan Kebijakan Fiskal
Kementerian Keuangan RI, ortax.org, dll).
10. Jika petunjuk di atas Anda ikuti dengan disiplin, Anda akan berhasil.

FORUM disediakan di bagian terbawah dari setiap Kegiatan Belajar. Anda dapat
menggunakan forum untuk:

o Menanyakan materi yang belum dipahami. Pertanyaan ditujukan kepada semua


peserta dan/atau dosen.
o Menjawab pertanyaan peserta lain.
o Berkomunikasi dengan dosen.

 DAFTAR ISTILAH Glossary

 DAFTAR PUSTAKA Page


 PENGUMUMAN Forum

KEGIATAN BELAJAR 1: JENIS-JENIS PAJAK

 Selamat datang pada PPG dalam jabatan. Bagaimana kabar Anda hari ini? Semoga selalu
sehat dan siap untuk mengikuti kuliah hari ini. Sudahkah anda memenuhi kewajiban
perpajakan? Apakah Anda sudah mengetahui apa itu pajak? Tatap muka kali ini kita akan
mempelajari tentang jenis-jenis pajak diantaranya tentang definisi, fungsi, jenis pajak,
serta tata cara pemungutan pajak.

Setelah Anda mempelajari Kegiatan Belajar 1, Anda diharapkan dapat mengidentifikasi


tentang definisi pajak, fungsi pajak, jenis-jenis pajak, tata cara pemungutan pajak.

SUBCAPAIAN KEGIATAN BELAJAR

Pada kegiatan belajar 1, Anda diharapkan dapat memahami tentang definisi, fungsi, jenis
pajak, serta tata cara pemungutan pajak dan tarif pajak.

POKOK MATERI

1. Pengertian pajak
2. Pengertian fungsi pajak
3. Pengertian tentang jenis-jenis pajak
4. Tata cara pemungutan pajak
5. Timbulnya utang pajak
6. Tarif pajak
 Untuk dapat menguasai capaian pembelajaran pada KB1 tentang Jenis-Jenis Pajak ini,
silakan Anda pelajari beberapa materi berikut ini.

Materi 1: Modul Jenis-Jenis Pajak

Pelajari modul berikut ini untuk memahami pengertian pajak, jenis pajak, hambatan
pemungutan pajak, tata cara pemungutan pajak, asas pemungutan pajak, sistem
pemungutan pajak, timbulnya utang pajak, berakhirnya utang pajak, dan tarif pajak.

 Modul 6: Administrasi Pajak, KB 1 Jenis-Jenis Pajak File


 Materi 2. Video Perpajakan
Video ini akan sangat membantu untuk memahami dasar-dasar perpajakan dan jenis-jenis
pajak yang dibahas di KB1. Selamat belajar...

 Materi 2: Video Perpajakan Page


 Materi 3: Presentasi Jenis-Jenis Pajak

Setelah belajar lewat video, mari teman-teman belajar melalui media presentasi tentang
Jenis-Jenis Pajak berikut ini.

 Presentasi: KB1 tentang Jenis-Jenis Pajak URL

Menurut UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan,
Pajak adalah kontribusi kepada negara yang terutang orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdsarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Di samping pajak, ada pungutan lain yang serupa dengan pajak, tetapi mempunyai
perlakuan dan sifat yang berbeda dengan pajak yang dilakukan oleh negara terhadap
rakyatnya, yaitu: bea meterai, bea masuk dan bea keluar, cukai, retribusi, iuran, dan
pungutan. Secara umum, pajak di Indonesia dibedakan menjadi dua yaitu Pajak Pusat dan
Pajak Daerah.

Sejak reformasi perpajakan tahun1983, undang - undang yang mengatur ketentuan


material Pajak Penghasilan dipisahkan dari undang - undang yang megatur ketentuan
formal. Hukum pajak material mengatur tentang subjek pajak, objek pajak, dan tarif
pajak sehingga bisa dihitung besarnya pajak terutang. Sedangkan bagaimana tatacara agar
pajak tersebut terealisasi sehingga masuk ke kas negara diatur dalam hukum pajak
formal.

Rangkuman ada di setiap KB. Silahkan lihat Modul 6 tentang Administrasi Pajak pada
KB 1 Jenis-Jenis Pajak pada bagian rangkuman.

Anda telah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 1. Apakah Anda sudah benar-benar
menguasai materi tersebut? Tunjukkan kemampuan Anda dengan mengerjakan tugas
berikut ini!

 Tugas: TUGAS KB 1 Tentang Sistem Pemungutan Pajak Assignment


 Untuk mengetahui pemahaman Anda terkait Kegiatan Belajar 1 ini, silakan kerjakan tes
formatif berikut ini. Jika nilai Anda belum mencapai 7, silakan pelajari kembali materi
pada Kegiatan Belajar 1 ini, dan kerjakan lagi tes ini.

Selamat mengerjakan.

 Tes Formatif KB 1: Jenis-Jenis Pajak Kuis

Apabila ada materi yang belum Anda pahami, silakan mengajukan pertanyaan di forum
ini. Apabila ada teman yang bertanya dan Anda bisa menjawab, silakan jawab pertanyaan
teman Anda.

 Forum KB1

KEGIATAN BELAJAR 2: PPH 21

 Selamat pagi. Senang sekali kami bisa bertemu lagi dengan Anda pada tatap muka hari
ini. Minggu lalu Anda sudah mempelajari tentang jenis-jenis pajak. Minggu ini kita akan
melanjutkan materi tentang Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21). Terdapat banyak
masalah pada PPh Pasal 21, terutama menentukan berapa besarnya PPh Pasal 21 yang
harus dipotong. Oleh karena itu, Anda harus memahami tentang penghasilan apa saja
yang di potong PPh Pasal 21, besarnya tarif PPh Pasal 21, serta cara menghitung
pemotongan PPh Pasal 21.

Setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menerapkan PPh Pasal 21 dengan benar.

SUBCAPAIAN KEGIATAN BELAJAR

1. Menjelaskan tentang PPh Pasal 21


2. Menjelaskan tentang pemotong PPh Pasal 21
3. Mengidentifikasi siapa penerima penghasilan PPh Pasal 21
4. Mengidentifikasi penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21
5. Mengidentifikasi penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 final
6. Mengidentifikasi penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21
7. Menjelaskan tentang tarif dan penerapan PPh Pasal 21
8. Menjelaskan contoh penghitungan pemotongan PPh Pasal 21
9. Menjelaskan SPT PPh Pasal 21
10. Menjelaskan cara mengisi SPT 1721 A-1

POKOK MATERI

11. Pengertian PPh Pasal 21


12. Pemotong PPh Pasal 21
13. Penerima penghasilan PPh Pasal 21
14. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 final
15. Penghasilan yang tidak dipotong PPh Pasal 21
16. Tata cara perhitungan pemotongan PPh Pasal 21
17. Contoh-contoh perhitungan pemotongan PPh pasal 21
18. Cara pengisian SPT 1721 A-1

Untuk dapat menguasai capaian pembelajaran pada Kegiatan Belajar 2 tentang PPH 21,
silakan Anda pelajari beberapa materi berikut ini.

Materi 1: Modul PPH 21

Silakan pelajari modul berikut ini. Setelah mempelajari modul ini, Anda akan memahami
tentang pokok materi yang disebutkan di atas. Selamat belajar.

 Modul 6: Administrasi Pajak, KB 2 tentang PPH 21 File


 Materi 2: Video PPH 21

Untuk memahami materi PPH 21, beberapa referensi video berikut ini bagus untuk
membantu Anda memahami materi ini. Silakan dipelajari.
Anda juga dipersilakan mencari video yang lain untuk mempermudah memahami materi
ini.

 Materi 2: Video PPH 21 Page


 Materi 3: Presentasi PPH 21

Setelah belajar lewat video, mari teman-teman belajar melalui file ppt KB 2 tentang PPH
21 berikut ini.

 Presentasi: KB 2 tentang PPH 21 URL


Setelah teman-teman mempelajari beberapa materi di atas, dapat kita rangkum sebagai
berikut.

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 adalah Pajak penghasilan yang dipungut sehubungan
dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh wajib orang pribadi
dalam negeri.

PPh pasal 21 dipotong, disetor, dan dilaporkan oleh Pemotong Pajak, yaitu pemberi kerja,
bendaharawan pemerintah, dana pensiun, badan, perusahaan dan penyelenggaraan
kegiatan.

Sesuai dengan kelaziman internasional, badan perwakilan negara asing beserta pejabat
perwakilan diplomatik dikecualikan dari subjek PPh Pasal 21. Demikian juga, organisasi
- organisasi internasional beserta pejabat - pejabatnya yang memenuhi persyaratan
tertentu. Yang menjadi objek PPh Pasal 21 adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk
menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk
apapun. Dengan demikian, Undang-Undang Pajak Penghasilan menganut pengertian
penghasilan dalam arti luas.

Sehubungan dengan pengenaan Pajak Penghasilan, penghasilan dibedakan menjadi objek


pajak dan bukan objek pajak. Selanjutnya, penghasilan yang merupakan objek pajak,
dikelompokkan menjadi penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final (rampung) dan
penghasilan yang merupakan dikenakan pajak bersifat tidak final (dikenakan tarif
umum).

Anda telah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 2. Apakah Anda sudah benar-benar
menguasai materi tersebut? Tunjukkan kemampuan Anda dengan mengerjakan tugas
berikut ini!

 Tugas: Tugas KB2 tentang PPH 21 Assignment


 Untuk mengetahui pemahaman Anda terkait Kegiatan Belajar 2 ini, silakan kerjakan tes
formatif berikut ini. Jika nilai Anda belum mencapai 7, silakan pelajari kembali materi
pada Kegiatan Belajar 2 ini, dan kerjakan lagi tes ini.

Selamat mengerjakan.

 Tes Formatif KB 2: PPH 21 Kuis


Apabila ada materi yang belum Anda pahami, silakan mengajukan pertanyaan di forum
ini. Apabila ada teman yang bertanya dan Anda bisa menjawab, silakan jawab pertanyaan
teman Anda.

 Forum KB2

KEGIATAN BELAJAR 3: PPN dan PPN BM

 Selamat pagi, selamat bertemu kembali. Pada materi sebelumnya kita sudah mempelajari
tentang PPh Pasal 21. Pada Kegiatan Belajar 3 ini, kita akan mempelajari PPN (Pajak
Pertambahan Nilai) dan PPN BM (Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah). Masalah
yang sering timbul biasanya tentang pemahaman dan cara mengisi SPT PPN. Untuk itu
peserta PPG harus mengerti terlebih dahulu tentang dasar-dasar PPN, objek PPN, tarif
serta cara menghitung PPN.

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar ini, teman-teman akan mampu :

1. Memahami dasar-dasar PPN


2. Memahami pengukuhan pengusaha kena pajak
3. Memahami objek PPN
4. Memahami tarif dan dasar pengenaan pajak
5. Memahami faktur pajak
6. Menghitung PPN yang kurang (lebih) bayar
7. Mengisi SPT Masa PPN

SUBCAPAIAN KEGIATAN BELAJAR

Adapun Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan adalah sebagai berikut:

8. Peserta dapat memahami dasar-dasar PPN:


1. Peserta dapat menjelaskan mekanisme pemungutan Pajak Penjualan (PPn)
dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
2. Peserta dapat menyebutkan dasar hukum dan sistematika Undang Undang
PPN
9. Peserta dapat memahami pengukuhan pengusaha kena pajak (PKP):
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian pengusaha kena pajak (PKP)
2. Peserta dapat menjelaskan batasan pengusaha kecil
3. Peserta dapat menjelaskan kewajiban PKP
4. Peserta dapat menjelaskan tempat pengukuhan PKP
10. Peserta dapat memahami objek PPN:
1. Peserta dapat menjelaskan barang kena pajak dan jasa kena pajak
2. Peserta dapat menjelaskan penyerahan yang terutang PPN
3. Peserta dapat menjelaskan objek PPN pasal 4 Undang Undang PPN
4. Peserta dapat menjelaskan objek PPN pasal 16C Undang Undang PPN
5. Peserta dapat menjelaskan objek PPN pasal 16D Undang Undang PPN
11. Peserta dapat memahami tarif dan dasar pengenaan pajak:
1. Peserta dapat menjelaskan tarif PPN dan PPn BM
2. Peserta dapat menjelaskan Dasar Pengenaan Pajak
12. Peserta dapat memahami faktur pajak:
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian faktur pajak
2. Peserta dapat menjelaskan bentuk dan jenis faktur pajak
3. Peserta dapat menjelaskan informasi dalam faktur pajak
4. Peserta dapat menjelaskan pembuatan faktur pajak
5. Peserta dapat menjelaskan nota retur dan nota pembatalan
13. Peserta menghitung PPN yang kurang (lebih) bayar:
1. Peserta dapat melakukan penghitungan PPN kurang (lebih) bayar
2. Peserta dapatmenjelaskan Pengkreditan pajak masukan
14. peserta dapat mengisi SPT Masa PPN
1. Peserta memahami kewajiban pelaporan SPT Masa PPn
2. Peserta mampu mengisi SPT Masa PPn

POKOK MATERI

15. Dasar-Dasar PPN


16. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
17. Objek PPN
18. Tarif dan Dasar Pengenaan Pajak PPN
19. Faktur Pajak
20. Penghitungan PPN
21. Pengisian SPT Masa PPN

Untuk dapat menguasai capaian pembelajaran pada Kegiatan Belajar 3, silakan Anda
pelajari beberapa materi berikut ini.

Materi 1: KB 3 PPN dan PPN BM

Silakan pelajari modul berikut ini. Setelah mempelajari modul ini, Anda akan memahami
tentang PPN dan PPN BM.
 Modul 6 KB 3: PPN dan PPN BM File
 Materi 2.1: Video PPN & PPN BM

Video ini akan membantu teman-teman dalam memahami PPN & PPN BM

 Materi 2.2 : Video tambahan tentang materi PPN dan PPN BM Page

Teman-teman semua dipersilakan mencari video yang lain untuk pengayaan materi ini.
Pada page di atas, terdapat video yang bagus untuk membantu teman-teman memahami
materi ini. Silakan dipelajari.

 Materi 3: Presentasi Mengenai PPN & PPN BM

Setelah belajar lewat video, mari teman-teman belajar melalui file ppt tentang PPN &
PPN BM.

 PPT KB 3 Modul 6, PPN & PPN BM URL

PPN dan PPn BM merupakan pajak atas konsumsi dalam negeri. Pemungutan PPN dan
PPn BM di Indonesia dipungut berdasaran Undang undang No.8 tahun 1983 sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang No. 42 tahun 2009. PPN di
Indonesia mempunyai legal karakter, dimana legal karakter ini yang akan
membedakannya dengan pajak-pajak yang lain. PPN di Indonesia mempunyai
karakteristik sebagai berikut:

1. Pajak Pertambahan Nilai sebagai Pajak Tidak Langsung dan Pajak Objektif
2. Multi-Stage Levy namun Non Kumulatif.
3. Penghitungan PPN terutang untuk dibayar ke kas negara menggunakan indirect
subtraction method.
4. Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak atas Konsumsi Umum Dalam Negeri
sehingga memiliki kedudukan netral.
5. PPN Indonesia menerapkan tarif tunggal (single rate).
6. PPN Indonesia termasuk tipe konsumsi (Consumption Type VAT).

Anda telah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 3. Apakah Anda sudah benar-benar
menguasai materi tersebut? Tunjukkan kemampuan Anda dengan mengerjakan tugas
berikut ini!
 Tugas: TUGAS KB 3 (PPN) Assignment
 Untuk mengetahui pemahaman Anda terkait Kegiatan Belajar 3 ini, silakan kerjakan tes
formatif berikut ini. Jika nilai Anda belum mencapai 7, silakan pelajari kembali materi
pada Kegiatan Belajar 3 ini, dan kerjakan lagi tes ini.

Selamat mengerjakan.

 Tes KB 3: TES FORMATIF KB 3 (PPN) Kuis

Apabila ada materi yang belum Anda pahami, silakan mengajukan pertanyaan di forum
ini. Apabila ada teman yang bertanya dan Anda bisa menjawab, silakan jawab pertanyaan
teman Anda.

 Forum KB3

KEGIATAN BELAJAR 4: REKONSILIASI FISKAL

 Selamat bertemu kembali pada modul administrasi pajak. Bagaimana kabar Anda hari
ini? Pada tatap muka kali ini materi yang disampaikan tentang rekonsiliasi fiskal. Apakah
Anda tahu mengapa harus membuat rekonsiliasi fiskal? Untuk mengetahui itu semua,
Anda harus mengerti terlebih dahulu mengenai latar belakang rekonsiliasi fiskal,
penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal, serta
teknik rekonsiliasi fiskal. Selamat belajar.

Setelah mempelajari penerapan rekonsiliasi fiskal ini, peserta akan dapat memahami
pentingnya rekonsiliasi fiskal dan dapat memahami teknik pelaporan rekonsiliasi fiskal
dengan benar. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Peserta dapat memahami latar belakang rekonsiliasi fiskal.


2. peserta dapat memahami penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan
laporan keuangan fiskal.
3. peserta dapat memahami teknik rekonsiliasi fiskal.

SUBCAPAIAN KEGIATAN BELAJAR


Adapun Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan adalah sebagai berikut:

4. Peserta dapat memahami latar belakang rekonsiliasi fiskal:


1. Peserta dapat menjelaskan pengertian laba akuntansi (komersial)
2. Peserta dapat menjelaskan pengertian laba menurut perpajakan (fiskal)
5. peserta dapat memahami penyebab perbedaan laporan keuangan komersial dan
laporan keuangan fiskal:
1. Peserta dapat menjelaskan penyebab perbedaan laporan keuangan
komersial dan laporan keuangan fiskal
2. Peserta dapat menjelaskan perbedaan prinsip akuntansi, metode,
perlakuan, pengakuan penghasilan dan biaya
6. peserta dapat memahami teknik rekonsiliasi fiskal:
1. Peserta dapat menjelaskan teknik rekonsiliasi fiskal
2. Peserta dapat menjelaskan cara menghitung laba neto foskal dengan teknik
rekonsiliasi fiskal

POKOK MATERI

7. Latar belakang rekonsiliasi fiskal


8. Penyebab perbedaan Laporan Keuangan Komersial dan Fiskal
9. Teknik rekonsiliasi fiskal

Untuk dapat menguasai capaian pembelajaran pada Kegiatan Belajar 4, silakan Anda
pelajari beberapa materi berikut ini.

Materi 1: Modul REKONSILIASI FISKAL

Silakan pelajari modul berikut ini. Setelah mempelajari modul ini, Anda akan memahami
tentang teknik koreksi fiskal.

 Modul: Modul 6, KB 4 Rekonsiliasi Fiskal File


 Materi 2.1: Video Rekonsiliasi Fiskal

Video ini akan membantu untuk proses memahami rekonsiliasi fiskal.

 Materi 2.2: Video tambahan materi Rekonsiliasi Fiskal Page


 Materi 3: Presentasi Rekonsiliasi Fiskal

Dalam memahami koreksi fiskal, perlu untuk memahami terlebih dahulu koreksi positif
dan koreksi negatif. Perhatikan ppt berikut ini.
 PPT Modul 6 KB 4 Rekonsiliasi Fiskal URL

Laporan keuangan yang disusun perusahaan biasanya harus disesuaikan dengan peraturan
fiskal ketika laporan keuangan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk membuat SPT PPh
yang disampaikan ke kantor pajak. Hal ini disebabkan laporan keuangan perusahaan
mengacu pada standar akuntansi keuangan (SAK), yang tidak selalu sesuai dengan
ketentuan perpajakan. Secara umum, rekonsiliasi fiskal dilakukan oleh wajib pajak (WP)
karena terdapat perbedaan perhitungan antara laba menurut komersial atau akuntansi
dengan laba menurut perpajakan. Laporan keuangan komersial ditujukan untuk menilai
kinerja ekonomi dan keadaan finansial dari sektor swasta, sedangkan laporan keuangan
fiskal lebih ditujukan untuk menghitung pajak. Perbedaan laporan keuangan komersial
dengan laporan keuangan fiskal berdasarkan pembebanannya dapat dibedakan dua
macam, yaitu beda tetap dan beda waktu.

Beda tetap merupakan perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara
akuntansi komersial dengan ketentuan Undang-undang PPh yang sifatnya permanen
artinya koreksi fiskal yang dilakukan tidak akan diperhitungkan dengan laba kena pajak.
Contohnya antara lain sumbangan, entertain (tanpa daftar nominatif), pengeluaran yang
tidak ada kaitannya dengan kegiatan perusahaan dan penghasilan bunga deposito.

Beda waktu merupakan perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara
akuntansi komersial dengan ketentuan Undang-undang PPh yang sifatnya sementara
artinya koreksi fiskal yang dilakukan akan diperhitungkan dengan laba kena pajak.
Contohnya: biaya penyusutan, biaya sewa dan pendapatan laba selisih kurs.

Dengan demikian, rekonsiliasi fiskal dapat diartikan sebagai usaha mencocokan


perbedaan yang terdapat dalam laporan keuangan komersial dengan perbedaan yang
terdapat dalam laporan keuangan fiskal yang disusun berdasarkan UU perpajakan.

Koreksi fiskal adalah koreksi perhitungan pajak yang diakibatkan oleh adanya perbedaan
pengakuan metode, manfaat, dan umur, dalam menghitung laba secara komersial atau
dengan secara fiskal. Koreksi fiskal dibedakan menjadi dua jenis, yaitu koreksi fiskal
positif dan koreksi fiskal negatif. Koreksi fiskal positif akan menyebabkan laba kena
pajak akan bertambah, sedangkan koreksi negatif akan menyebabkan laba kena pajak
berkurang.

Dengan demikian, untuk keperluan perpajakan wajib pajak tidak perlu membuat
pembukuan ganda, melainkan cukup membuat satu pembukuan berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK), dan pada waktu mengisi SPT Tahunan PPh terlebih dahulu
harus dilakukan koreksi-koreksi fiskal. Teknik rekonsiliasi fiskal dilakukan dengan cara-
cara sebagai berikut:
1. Jika suatu penghasilan diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui menurut
fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan mengurangkan sejumlah penghasilan
tersebut dari penghasilan menurut akuntansi, yang berarti mengurangi laba
menurut akuntansi.
2. Jika suatu penghasilan tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui menurut
fiskal, rekonsiliasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah penghasilan
tersebut pada penghasilan menurut akuntansi, yang berarti menambah laba
menurut akuntansi.
3. Jika suatu biaya atau pengeluaran diakui menurut akuntansi tetapi tidak diakui
sebagai pengurang penghasilan bruto menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan
dengan mengurangkan sejumlah biaya atau pengeluaran tersebut dari biaya
menurut akuntansi, yang berarti menambah laba menurut akuntansi.
4. Jika suatu biaya atau pengeluaran tidak diakui menurut akuntansi tetapi diakui
sebagai pengurang penghasilan bruto menurut fiskal, rekonsiliasi dilakukan
dengan menambahkan sejumlah biaya atau pengeluaran teersebut pada biaya
menurut akuntansi yang berarti mengurangi laba menurut akuntansi.

Koreksi fiskal sangat erat kaitannya dengan persiapan dan penghitungan pajak terutang
selama satu tahun, terutama bagi wajib pajak badan, dan juga bagi wajib pajak orang
pribadi yang melakukan pembayaran. Karena itu pemahaman atas rekonsiliasi fiskal ini
sangat penting terutama untuk memudahkan dalam pengisian SPT PPh Badan yang jatuh
tempo setiap tanggal 30 April dan SPT PPh Orang Pribadi yang jatuh tempo setiap
tanggal 31 Maret.

Anda telah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 4. Apakah Anda sudah benar-benar
menguasai materi tersebut? Tunjukkan kemampuan Anda dengan mengerjakan tugas
berikut ini!

 Tugas: Tugas KB 4 Rekonsiliasi Fiskal Assignment


 Untuk mengetahui pemahaman Anda terkait Kegiatan Belajar 4 ini, silakan kerjakan tes
formatif berikut ini. Jika nilai Anda belum mencapai 7, silakan pelajari kembali materi
pada Kegiatan Belajar 4 ini, dan kerjakan lagi tes ini.

Selamat mengerjakan.

 Tes Formatif KB 4: Rekonsiliasi Fiskal Kuis


Apabila ada materi yang belum Anda pahami, silakan mengajukan pertanyaan di forum
ini. Apabila ada teman yang bertanya dan Anda bisa menjawab, silakan jawab pertanyaan
teman Anda.

 Forum KB4

TUGAS AKHIR

 Anda telah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 1, 2, 3 dan 4. Untuk mengukur
pemahaman Anda, kerjakan tugas berikut ini.

 Tugas: TUGAS AKHIR MODUL 6 Administrasi Pajak Assignment

TES SUMATIF

 Selamat. Anda sudah mempelajari materi pada Kegiatan Belajar 1, 2, 3 dan 4. Sekarang,
silakan Anda kerjakan tes sumatif berikut ini.

Persiapkan diri untuk mengerjakan tes sumatif ini. Anda hanya diberi kesempatan 1 kali
untuk mengerjakan tes sumatif ini (tidak bisa dikerjakan ulang). Waktu untuk
mengerjakan tes ini adalah 60 menit.

Selamat mengerjakan. Semoga sukses.

 Tes Sumatif: MODUL 6 Administrasi Pajak

Anda mungkin juga menyukai