Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PLP KEGIATAN 1 PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN

PERSEKOLAHAN

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PALEMBANG

Oleh
R.A.N Salsabila Tri Adinda
NIM: 06111381722054
PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Sebagaimana dinyatakan pada Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2017 Pasal 1 butir
8, PLP adalah proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa
Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan
pendidikan di satuan pendidikan.
PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada jenjang
Program Sarjana Pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di
sekolah/lembaga pendidikan, latihan mengembangkan perangkat pembelajaran, dan belajar
mengajar terbimbing, serta disertai tindakan reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan
dosen pembimbing dan guru pamong secara berjenjang. Pengenalan Lapangan Persekolahan
Program Sarjana Pendidikan ini dilaksanakan pada semester ketuju. Program PLP ini adalah
bentuk pelaksanaan mata kuliah Penguatan Lapangan Landasan Kependidikan.

1.2 Tujuan
PLP bertujuab untuk membangun landasan jati diri pendidikan melalui beberapa
bentuk kegiatan di sekolah berikut:
1. Pengamatan kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler, dan
2. Pengamatan karakteristik peserta didik

1.3 Ruang Lingkup


Inti dari kegiatan PLP adalah aktivitas observasi, analisis dan penghayatan langsung terhadap
kegiatan terkait dengan kultur sekolah, manajmen sekolah, dan dinamika sekolah sebagai
lembaga pengembangan pendidikan dan pembelajaran.
BAB II

ISI

2.1 Aspek Kegiatan Kurikuler, Kokurikuler dan Ekstrakulikuler.


a. Kegiatan Kurukuler
Kurikuler adalah rencana atau sebuah acuan yang mendasar dalam proses
pembelajaran yang sangat berguna tentunya bagi guru dan peserta didik guna
mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan agar dapat tercapai tujuan
kurikulum. Adapun beberapa macam kegiatan kurikuler, seperti: a) Kegiatan
IntraKulikuler (Intra Curricular Activities), b) Kegiatan Kokurikuler (Co Curricular
activities), dan c) Kegiatan Ekstrakurikuler (Extra Curricular Activities).
Pada SMA N 1 Palembang ini menggunakan dua kurikulum yang satu kurikulum
k-13 yang satunya lagi kurikulum Cambridge. Materi pembelajarannya mengikuti
kurikulum yang berlaku serta jadwal belajar yang ditetapkan terstruktur dimana
diawali dengan upacara bendera di setiap hari senin dan dimulai dengan mengaji
bersama serta melakukan pembersihan lingkungan terlebuh dahulu. Tetapi masa
pandemik ini durasi pembelajaran hanya 1 jam pembelajaran disetiap mata
pelajarannya dan diselingi dengan istirahat 15 menit dulu baru mulai lagi pelajaran
setelahnya. Laboratorium di SMA N 1 Palembang terdiri dari lab. fisika, lab kimia,
dan lab biologi.
Kegiatan kurikuler di SMA N 1 Palembang ini adalah kegiatan yang wajib diikuti
oleh setiap siswa dan bersifat mengikat. Waktu untuk kegiatan kurikuler pasti dan
tetap, dilaksanakan sekolah secara terus-menerus setiap hari sesuai dengan kalender
akademik. Kegiatan kurikuler berhubungan dengan kegiatan untuk menumbuhkan
kemampuan akademik siswa dan kegiatan sebagai kegiatan inti persekolahan,
sangatlah ketat dan teratur, dengan struktur program yang pasti sesuai kalender
akademik. Kegiatan kurikuler berada di bawah tanggungjawab guru bidang studi atau
guru kelas dan keberhasilan kegiatan kurikuler ditentukan oleh keberhasilan siswa
dalam menguasai kompetensi yang sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan oleh
sekolah. Evaluasi keberhasilan pencapaian ditentukan dengan menggunakan tes.
b. Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan Kokurikuler adalah kegiatan yang sangat erat sekali dan menunjang serta
membantu kegiatan intrakurikuler biasanya dilaksanakan diluar jadwal intrakurikuler
dengan maksud agar siswa lebih memahami dan memperdalam materi yang ada di
intrakurikuler, biasanya kegiatan ini berupa penugasan atau pekerjaan rumah ataupun
tindakan lainnya yang berhubungan dengan materi intrakurikuler yang harus
diselesaikan oleh siswa. Untuk kegiatan kokurikuler di SMA N 1 Palembang ada.
Menurut informasi yang saya dapat, SMA N 1 Palembang tidak mengadakan kegiatan
kokurekuler seperti les dikarenakan jadwal siswa sudah padat maka tidak diperlukan
mengadakan kegiatan seperti itu tetapi untuk kegiatan kokurekuler itu seperti
penugasan dan tugas rumah itu tetap ada.
Dalam melaksanakan kegiatan kokurikuler, keterlibatan guru ada beberapa hal
seperti:
a. Guru memberikan tugas kokurikuler hendaknya jelas dan sesuai dengan pokok
bahasan atau sub pokok bahasan yang sedang diajarkan.
b. Dalam memberikan tugas kokurikuler seorang guru hendaknya tahu mengenai
tingkat kesulitannya bagi siswa sehingga tugas yang diberikan kepada siswa itu
sesuai dengan kemampuannya dan tidak memberatkan baik pada fisiknya maupun
psikisnya.
c. Dalam penilaian tugas kokurikuler, hendaknya jelas dan adil sesuai dengan hasil
masing-masing kemampuan siswanya.
d. Dalam fungsi memberikan tugas kokurikuler, hendaknya selain untuk
memperdalam pengetahuan siswa, guru juga hendaknya dengan tugas kokurikuler
ini bisa membantu dalam penentuan nilai raport.

Maka keterlibatan guru disini dengan memberikan penugasasn kepada peserta didik
yang digunakan untuk lebih mendalami atau memahami serta mencari tau sampai
dimana kemampuan peserta didiknya menangkap penjelasan dari guru tersebut.
Sedangkan keterlibatan peserta didik adalah mengerjakan tugas – tugas yang diberi
guru dengan benar dan tepat.
c. Kegiatan Ekstrakulikuler
Adapun kegiatan ekstrakulikuler di SMA N 1 Palembang terdiri dari ±43
ekstrakulikuler. Pada SMA N 1 Palembang ini memiliki ketentuan bahwa untuk satu
orang peserta didik maksimal hanya 2 ekstrakulikuler saja yang dimana
ekstrakulikuler yang wajib diikuti yaitu pramuka serta satu ekstrakulikuler peserta
didik bebas memilih sesuai keinginan mereka. Jadwal Esktrakulikuler itu ada tapi
tidak tertulis karena jadwal tersebut menyesuaikan peraturan yg ada di ekstrakulikuler
tersebut. Namun yang paling dominan jadwalnya itu hari jum’at dan sabtu jam 1
siang. Dan untuk olimpiade itu hari sabtu. Pelaksanaannya maksimal 2 hari dalam
seminggu dan satu hari maksimal 2 jam perhari untuk latihan ekstrakulikuler tersebut.
Penentuan guru sebagai pembina ekstrakulikuler berdasarakn penunjukkan oleh
kepala sekola namun sesuai kompetensi yang dimiliki oleh guru tersebut, contoh guru
seni maka akan ditempatkan untuk pembina ekstrakulikuler seni, dan begitu juga
untuk ekstrakulikuler yang lain. Dan satu guru bisa jadi menjadi pembina
ekstrakulikuler lebih dari satu seperti guru olahraga hanya sedikit disini, maka untuk
ekstrakulikuler yang berhubungan dgn olahraga dibina oleh satu guru saja. Masa
jabatan pembina ekstrakulikuler itu sendiri tidak ada waktu yang baku untuk waktu
menjabat sebagai pembina ekstrakulikuler tersebut. Mutasi untuk pembina
ekstrakulikuler itu mungkin terjadi tapi tidak ditentukan berapa tahun sekali atau
berapa bulan sekali perollingan untuk pembina ekstrakulikuler tersebut. Tetapi untuk
olimpiade SMA N 1 Palembang itu sendiri pihak sekolah mendatakan pelatihnya dari
dosen unsri, dosen ITB, dan dosen lainnya dari perguruan tinggi.
Jika ingin menambah ekstrakulikuler itu maka peserta didik harus memberi usul
kepihak sekolah kemudian pihak sekolah mencari tau tentang ekstrakulikuler yang
akan dibuat tersebut, seperti apakah ekstrakulikuler ini ada juga di sekolah lain atau
tidak, karena jika ekstrakulikuler tidak bersifat umum maka tdk ada lomba nantinya
untuk ekstrakulikuler tersebut.
Pembina ekstrakulikuler tersebut tidak menerima gaji tambahan tapi hanya
menerima insentif sebagai biaya transport mereka. Pelaksanaan reqruitmen anggota
baru setiap ekstrakulikuler dilakukan pada awal tahun ajaran, misalnya pada bulan
agustus nanti ada penampilan dari semua ekstrakulikuler dan peserta didik yang baru
kelas 10 menonton atraksi ekstrakulikuler tersbut dan mengisi formulir
ekstrakulikuler yang mereka pilih ata yang mereka minati untuk diikuti dan
pendaftaran ini tidak dipungut biaya sedikitpun. Untuk ruangan ekstrakulikuler itu
sendiri blm memadai jika untuk semua jenis ekstrakulikuler karena keterbatasan
ruangan tetapi seperti rohis, osis, dan pmr ada ruangan tersendiri. Dan selebihnya
memakai ruangan kelas belajar saja. Masih ada keluhan dari wali murid dengan
kesibukan anaknya dalam mengikuti ekstrakulikuler ini.
Pada masa pandemik seperti ini tidak ada ekstrakulikuler yang berjalan tetapi
untuk yang beberapa mengikuti olimpiade itu masih berjalan melalui daring peserta
didiknya belajar da nada sedikit pertemuan disekolah tapi tidak sering.

2.2 Karakteristik Peserta Didik


Pada SMA N 1 Palembang terdapat beberapa karakteristik peserta didiknya, melalui
wawancara dengan wakil kepala sekolah sekolah bidang pendikar. Karakteristiknya
sebagai berikut:
a. Peserta Didik Memiliki sifat cepat tanggap dalam menangkap materi
Peserta Didik di SMA N 1 Palembang ini sudah lumayan banyak yang tanggap
karena yang masuk di SMA N 1 Palembang sudah tersaring lewat tes penyaringan
masuk SMA ini.
b. Sikap kewibawaan dan keteladanan sebagai guru bagi teman sejawat dan peserta
didik
Setiap guru mempunyai kepribadian masing-masing, dengan perbedaan itu ia
dengan guru yang lainnya dapat dibedakan. Kepribadian itu dapat kita lihat
dengan bagaimana guru itu berbicara, menanggapi suatu malah, berpenampilan.
Seperti yang sudah saya amati, kebanyakan guru di SMA N1 Palembang
menunjukkan sikap terhadap peserta didiknya dengan terbuka dan humoris namun
masih dalam batas antara seorang guru dengan murid. Sehingga tercipta suasana
yang menyenangkan dan tidak ada rasa tegang antara guru dengan murid. Dengan
ini menimbulkan rasa kekeluargaan antara guru dan peserta didik.
c. Sikap kesantunan dalam berkomunikasi dan supel/ ramah dalam pegaulan
Sikap ramah tidak hanya dilakukan oleh murid kepada gurunya. Seperti yang
telah saya amati, guru SMA N 1 Palembang sangatlah ramah baik antara guru
dengan guru maupun guru dengan muridnya. Sikap guru yang seperti itu akan
lebih disukai oleh muridnya. Dengan sikap ramah itu peserta didik akan lebih
ramah lagi tehadap gurunya, sehingga guru dapat menularkan sikap baiknya
terhadap peserta didiknya.
d. Sikap kepedulian terhadap keadaan/ lingkungan sekitar
Guru SMA N 1 Palembang sangatlah peduli terhadap lingkungan terutama dalam
hal kebersihan. Guru selalu menerapkan sadar diri kepada peserta didiknya.
Seperti contoh guru mengarahkan muridnya agar membiasakan diri untuk
membuang sampah pada tempatnya. Di SMA N 1 Palembang ini, sampah yang
dikumpulkan bersama nanti dijual di bank sampah disekolah ini. Setelah di Bank
sampah nanti diolah lagi menjadi benda yang lebih berguna lagi.
e. Responsive (cepat tanggap ) terhadap berbagai keadaan
Guru SMA N 1 Palembang sangatlah tanggap terhadap keadaan terutama kepada
peserta didiknya. Contohnya saat pelajaran berlangsung ketika ada siswa yang
sakit, guru langsung peduli dan mengarahkannya untuk segera dibawa keruang
UKS.
Contoh lainnya yaitu ketika kelas ramai guru langsung pergi kekelas tersebut dan
menyuruh murid tersebut untuk tidak ramai lagi.
f. Kerapian dalam penampilan.
Setiap guru harus mampu memberikan perhatian terhadap penampilan. Adapun
cara berpenampilan guru SMK farmasi jember sangatlah rapi. Untuk guru
perempuan menggunakan jilbab. Dengan penampilan guru yang baik tersebut
dapat lebih diterima dan dihargai oleh murid.
g. Saling bertoleransi antar agama, suku, dan budaya
Tentu saja pada SMA N 1 palembang ini memegah teguh sikap toleransi tersebut.
Jika ada acara keagamaan islam seperti mauled nabi, seluruh siswa tetap
mengikuti dan jika tdk mengikuti blh diganti dengan pergi ketempat ibadah
mereka masing-masing dengan dilampirkan laporan kegiatannya. Contoh lainnya,
dimasa pandemik ini setiap pagi dilakukan mengaji bersama selama daring,
namun yang tidak beragama islam wajib tetap mengikuti kegiatan ini dengan tetap
menyalakan camera laptopnya selama kegiatan mengaji ini. Karena terdapat
banyak juga perbedaan agama di sekolah ini.
h. Budaya 9S
SMA N 1 Palembang ini memilih salah satu cara yang dapat dilakukan guru
dalam membentuk karakter siswa adalah dengan cara menerapkan budaya 9s
yaitu: “Senyum, Salam, Salim, Sapa, Sopan, Santun, Silaturahmi, Semangat
dan Sukses”. Budaya 9S adalah perilaku budaya untuk membiasakan diri saat
berinteraksi dengan orang lain baik di lingkungan sekolah dan dimanapun
siswa berada.
Pada pelaksanaannya di SMA N 1 palembang ini Kepala sekolah, guru, karyawan
selaku orangtua di sekolah memberi contoh dengan mempraktikkannya terlebih
dahulu. Dengan begitu siswa akan melihat dan mencontohnya. Selain itu pihak
sekolah juga harus mensosialisasikan program budaya 9S ini dengan berbagai
macam cara, mulai dari sosialisasi guru kepada siswa didalam kelas ,
dengan poster Budaya 9S merupakan cita-cita iklim dan budaya di lingkungan
sekolah dimana slogan dan gambarnya di tempel di tempat strategis di
sekolah, dapat juga disampaikan kepada siswa lewat pembinaan baik dalam
upacara maupun dalam forum pertemuan lainnya, termasuk juga sosialisasi
kepada orang tua siswa. Jika semua pihak di sekolah telah melaksanakan program
9S ini maka akan terjalin hubungan baik di semua pihak dengan suasana akrab,
sopan, dan nyaman di lingkungan sekolah.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Melalui observasi kami di SMA N 1 Palembang dengan wawancara kepada wakil kepala sekolah
yang bersangkutan dengan kegiatan kurikuler sampai ekstrakulikuler dan wakil kepala sekolah
yang menguasai karakteristik peserta didik kami peroleh hasilnya bahwa SMA N 1 Palembang
ini kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakulikuler sudah dilaksanakan dengan baik, sudah
terstruktur dengan baik, dan sudah dengan peraturannya masing-masing, serta sudah jelas proses
pelaksanaannya bagimana dilapangan. kemudian untuk karakteristik peserta didiknya sudah
dilaksanakan dengan cara yang sangat baik sehingga peluang untuk menjadikan karakteristik
yang baik utnuk peserta didik sangatlah besar, pada akhirnya akan membentuk karakter yang
sopan, santun dan berbudi pekerti yang baik nantinya untuk peserta didik.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai