Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Manusia merupakan makhluk sosial yang ingin melakukan
perubahan

atau

pengembangan

diri.

Salah

satu

alternatif

untuk

mengembangkan dirinya melalui pendidikan. Oleh karena itu, tolak ukur


berhasilnya suatu pendidikan adalah sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi

sehingga

dapat

mencapai

tujuan

diharapkan. Pendidikan merupakan suatu hal yang

pendidikan

yang

terpenting dalam

kehidupan masyarakat. Dengan adanya pendidikan, akan membawa


suatu perubahan pada diri seseorang, baik perubahan dibidang
intelektual, afektif, maupun dibidang psikomotor. Namun cukup banyak
permasalahan yang dihadapi dalam proses pemenuhan pendidikan. Salah
satu permasalahan yang mendasar yang terjadi di dunia pendidikan di
Indonesia adalah masalah kualitas pendidikan.
Desa Kalibu misalnya, merupakan desa yang berada di daerah
pegunungan di Kecamatan Kulisusu yang masyarakatnya tergantung
pada hasil perkebunan jagung, dan kopra. Namun demikian warga desa
Kalibu tetap saja mementingkan pendidikan. Hal ini dibuktikan bahwa
hampir semua anak di desa ini menerima pendidikan sekolah meskipun
masih ada anak-anak yang belum punya keinginan untuk sekolah bahkan
sudah terputus sekolah.
Pendidikan dalam bentuk pembelajaran adalah salah satu bentuk
perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan
zaman sekarang. Dunia Pendidikan yang sedang menglobalisasi dewasa
ini tengah mendapat sorotan yang sangat tajam berkaitan dengan tuntutan
untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber
daya manusia yang mampu hidup di abad ke-21 (Dedeng, 2001:1).
Pendidikan sebagai langkah pembentukan karakter manusiawi tetap
mendapat perhatian secara terus menerus dalam upaya peningkatan

mutunya. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan kualitas


sumber daya manusia. Untuk itu perlu dilakukan pembaharuan dalam
bidang pendidikan dari waktu-kewaktu. Pelaksanaan pembaharuan dalam
hal ini hendaknya memperhatikan metafora John F. Kennedy yang dikutip
oleh Colling (dalam Suyanto, 2003:3), yaitu Change is a way of life.
Those who look to the past or present will miss the future. Metafora
tersebut pantas diterjemahkan dalam kepentingan reformasi pendidikan
kita harus tetap berpegang pada tantangan masa depan yang penuh
dengan persaingan global.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya untuk
mencapai tujuan umum pendidikan, penambahan secara terus menerus
baik dalam segi materi, metode evaluasi harus dilaksanakan oleh semua
pihak, terutama guru.
Salah satu perubahan yang terlihat jelas telah dilakukan di
Indonesia yaitu telah berulang kali terjadi perubahan kurikulum pendidikan
dasar dan menengah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Baru-baru ini, muncul lagi dinamisme kurikulum tematik yang
berasaskan pembelajaran per tema dan bukan pembelajaran suatu mata
pelajaran.
SDN 1 Kalibu Kecamatan Kulisusu merupakan salah satu sekolah
yang sudah cukup lama berlabuh dalam dunia pendidikan. SDN 1 Kalibu
adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Kalibu, Kecamatan Kulisusu
dan sudah banyak melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas dan tidak
diragukan lagi akan kemampuannya.
SDN 1 Kalibu Kecamatan Kulisusu sudah cukup memiliki
kemampuan yang memadai, meskipun sarana dan prasarana masih
kurang memadai untuk melakukan pelayanan pendidikan yang secara
maksimal misalnya masih tidak adanya laboratorium, dan lain lain.

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan


Mata kuliah lapangan seperti Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan
praktek pengalaman lapangan (PPL) menjadi tumpuan untuk ditingkatkan
kualitasnya. Untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas serta gerak kinerja,
penyelenggaraan KKP dan PPL dilaksanakan secara terpadu yang
selanjutnya disebut KKP-PPL.
Mata kuliah KKP-PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah,
baik dalam kegiatan yang tekait dengan pembelajaran maupun kegiatan
yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. KKP-PPL diharapkan
dapat memberikan pengalaman belajar serta mengajar bagi mahasiswa,
terutama dalam hal pengalaman belajar, memperluas wawasan, melatih
dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan dalam bidangnya
keguruan dan pendidikan, meningkatkan keterampilan, kemandirian,
tanggung jawab, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Kegiatan KKP-PPL disekolah merupakan serangkaian kegiatan
KKP-PPL yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa, peserta PPL yang
telah dinyatakan berhasil dalam kegiatan pembimbingan dikampus.
Kegiatan tersebut meliputi: 1) observasi dan Orientasi; 2) praktek
mengajar; 3) partisipasi non mengajar ; dan 4) ujian akhir praktek
mengajar.
Laporan ini memaparkan salah satu kegiatan KKP-PPL di SDN 1
Kalibu yaitu kegiatan praktek mengajar. Kegiatan praktek mengajar pada
dasarnya adalah kegiatan pengimplementasian teori belajar dan mengajar
selama kuliah ditambah dengan pembimbingan PPL di dalam kampus.
Dalam pelaksanaan praktek mengajar di sekolah ini, mahasiswa KKP-PPL
mendapatkan bimbingan dan arahan dari Guru Pamong. Kegiatan praktek
mengajar di sekolah di bagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu 1) praktek
terbimbing yang dilaksanakan dalam 1 minggu; 2) praktek mandiri
dilaksanakan selama 1 minggu dan 3) ujian praktik dilakasanakan dalam 1
minggu.

BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
KEGIATAN PRAKTIK MENGAJAR
A. Persiapan
Persiapan kegiatan praktik mengajar diawali dengan penyesuaian
kurikulum dan pembuatan perangkat pembelajaran dengan melengkapi
dministrasi mengajar seperti penyusunan RPP, pencarian buku paket ang
telah dijadikan referensi oleh siswa serta guru PPL, menyiapkan absen
kelas, melihat jadwal jam belajar di masing-masing kelas serta pembagian
kelas mengajar bersama teman-teman peserta KKP/PPL, konsultasi
dengan guru pamong, dan tentunya mental yang cukup untuk tampil
mengajar. Pembuatan perangkat pembelajaran ini dibawah bimbingan
guru pamong dan dosen pembimbing. Pembimbingan pembuatan
perangkat pembelajaran ini mulai dari Perhitungan Minggu dan Jam
Efektif, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Perhitungan Minggu dan Jam Efektif, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)

serta analisis ulangan harian dapat dilihat pada

lampiran laporan ini.


Tahap persiapan kegiatan praktik mengajar berlangsung pada
minggu pertama pelaksanaan KKP-PPL di sekolah tepatnya pada tanggal
15 Januari 2015. Persiapan ini berjalan dengan lancar berkat bimbingan
dari guru pamong dan dosen pembimbing.
B. Pelaksanaan PPL (Praktik Terbimbing dan mandiri)
Kegiatan praktik mengajar dibagi dalam 3 tahap kegiatan yaitu
praktik terbimbing, praktik mandiri, dan ujian akhir. Selama praktik
terbimbing, mahasiswa mendapatkan pembimbingan dan supervisi klinis
dari guru pamong. Sedangkan praktik mandiri dilakukan oleh mahasiswa
setelah pelaksanaan praktik terbimbing dan dianggap mampu oleh guru

pamong. Pelaksanaan praktik terbimbing dan praktik mandiri ini mulai dari
tanggal 15 Januari sampai dengan tanggal 16 Februari 2015.
Adapun tahapan kegiatan pada bimbingan praktik di sekolah
diantaranya adalah:
a) Pelatihan Keterampilan Mengajar
Pada

tahap

ini,

mahasiswa

sebagai

calon

guru

mampu

mempraktikkan berbagai kemampuan secara utuh dalam situasi nyata di


sekolah(kelas) yang ditempatkan di bawah bimbingan guru pamong.
Fokus utama dalam latihan keterampilan mengajar terbimbing adalah
untuk persiapan mengajar yang persiapannya adalah siswa.
b) Pelatihan Tugas-Tugas Keguruan, serta Mengajar Secara Mandiri
Pelatihan keterampilan ini dilakukan selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran di lokasi KKP-PPL dimana tugas-tugas keguruan
yang biasa dilakukan oleh guru di tambah keterampilan keahlian pribadi
yang dimiliki mahasiswa.
Mahasiswa KKP-PPL diberi kesempatan secara mandiri untuk
menerapkan secara utuh segala kemampuan keguruan dalam situasi
nyata di sekolah. Namun guru pamong tetap memantau model
pembelajaran yang diterapkan dengan mendiskusikan permasalahan yang
ditemui mahasiswa KKP-PPL di lapangan.
c) Pelaksanaan Ujian Akhir Mengajar
Pelaksanaan ujian akhir mahasiswa KKP-PPL dilaksanakan tanggal
16 Februari 2015 yang dihadiri oleh guru pamong yaitu Ibu Husni Surianti,
S.Pd., dan serta diketahui oleh ibu Kepala SDN 1 Kalibu yaitu ibu Rukiati,
A.Ma.

C.

Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

1.

Kegiatan Observasi Pembelajaran


Pada

minggu

pertama

melakukan

observasi

yaitu

memeriksa perangkat pembelajaran, sarana dan prasarana sekolah


serta mengamati kegiatan mengajar guru di kelas. Kurikulum yang
digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Mengobservasi pembelajaran di kelas dan observasi
peserta didik dilakukan hari senin minggu pertama tanggal 12
Januari 2015 yaitu di kelas 5. Pada waktu yang sama, diskusi
tentang perangkat pembelajaran di lakukan bersama guru pamong
dan staf Sekolah SD Negeri 1 Kalibu. Dalam proses pembelajaran,
guru menggunakan model pembelajaran Langsung. Dalam proses
pembelajaran, guru menggunakan bahasa yang dapat dimengerti
oleh siswa dan siswa pun menanggapinya dengan baik, sehingga
mereka dapat mengerti dengan mudah apa-apa yang sedang
dijelaskan oleh guru. Guru SDN 1 Kalibu memiliki penguasaan kelas
yang cukup baik, hal ini ditandai dengan adanya interaksi antara
guru dan siswa, banyak siswa yang memiliki antusias yang tinggi
saat memberikan jawaban untuk menjawab ketika guru menanyakan
materi yang berkaitan dengan pelajaran dan punya gairah dan
antusias dalam diskusi tanya jawab yang dilakukan di dalam kelas.
Guru memberikan sanksi kepada siswa yang ribut dan hanya
bermain-main, misalkan siswa disuruh

menjawab soal latihan.

Banyak cara-cara guru dalam mengatasi kelas yang dalam keadaan


kacau, misalnya dengan mengeluarkan suara yang lantang untuk
menenangkan ruangan kelas. Dalam proses pembelajaran guru
menggunakan media dengan baik serta sangat cocok dengan materi
yang dibawakan. Guru menguasai materi dengan baik sehingga
sebelum waktu habis pembelajaran sudah tuntas yang ditandai
dengan diadakannya evaluasi pada siswa setelah menyimpulkan

materi pembelajaran. hasil observasinya dapat dilihat pada tabel


berikut .
Tabel : Observasi Pembelajaran Di Kelas dan Observasi Peserta Didik
No
Aspek yang diamati
Deskripsi hasil pengamatan
A
Perangkat Pembelajaran
1
Kurikulum Tingkat Satuan SDN 1 Kalibu masih

Pendidikan (KTSP)

menggunakan kurikulum KTSP

Silabus

dan penerapannya cukup baik.


Silabus yang lengkap, Sangat
baik serta dilengkapi dengan

Rencana

sejumlah penilaian berkarakter


Pelaksanaan SDN 1 Kalibu dan segenap

Pembelajaran (RPP)

guru menggunakan RPP dan


merancangnya sebelum KBM.

Proses Pembelajaran
1
Membuka pelajaran

Penyajian materi

Guru mempunyai keterampilan


dalam

Pembukaan

belajar

dengan

baik

disertai

yang

apersepsi
Guru menyajikan materi sesuai
tingkat

dan

silabus

dan

Metode pembelajaran

kurikulum yang berlaku


Guru menggunakan metode

Penggunaan bahasa

pembelajaran yang bervariasi


Guru menggunakan dialek

5
6

Penggunaan waktu
Gerak

bahasa mudah dan konkrit


Efektif sesuai dengan jadwal
Sangat baik dengan kekerpan

gerakan diskusi kelompok kecil


Cara memotiviasi siswa

siswa
Dengan memberikan

Teknik bertanya

penguatan
Adanya timbal balik pertanyaan

Teknik penguasaan kelas

saat KBM
Guru memanajemen kelas saat

10

Penggunaan media

KBM
Guru

11

Bentuk dan cara evaluasi

media dan bervariasi adanya


Penugasan, tes ulangan serta

Menutup pelajaran

penilaiaan proses belajar


Menyimpulkan dan

12

sentiasa

menyediakan

mengingatkan materi seta


menyampaikan pokok-pokok
materi berikutnya
C

Perilaku siswa
1
Perilaku siswa di dalam kelas

Siswa tekun bekerja dan saling


bertukar pikiran saat diberikan

Perilaku siswa di luar kelas

soal diskusi kelompok


Sopan dan ramah terhadap
guru dan teman sekelasnya

a. Faktor pendukung
Faktor pendukung kegiatan observasi adalah:
1)

Kepala sekolah beserta dewan

guru turut

membantu mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) di dalam


pengenalan lingkungan SDN 1 Kalibu.
2) Guru pamong beserta para mahasiswa KKP, secara kontinu
mendiskusikan tentang bagaimana proses pembelajaran yang
hendak

diterapkan

sesuai

dengan

karakteristik

dan

keanekaragaman siswa sehingga tidak menjadi kewalahan dalam


pelaksanaan pembelajaran mandiri nantinya.
b. Faktor Penghambat
Dalam bimbingan praktek di sekolah faktor penghambatnya
adalah masih kurangnya minat siswa-siswi untuk mempelajari mata
pelajaran sebelum materi tersebut diajarkan, ketidakpedulian siswa
siswi terhadap pertanyaan yang kita ajukan serta mahasiswamahasiswa PPL belum mengetahui secara pasti kemampuan serta
perilaku siswa dalam memahami materi pelajaran yang diberikan.

2. Kegiatan Praktek Mengajar


Kegiatan praktek mengajar pada dasarnya adalah proses
penerapan serta pelaksanaan perangkat pembelajaran yang dihasilkan
dari pelatihan kegiatan di kampus oleh dosen pembimbing dan di
sekolah

oleh

mengarahkan

guru

pamong.

mahasiswa

Guru

KKP

pamong

dalam

membimbing

keseluruhan

dan

proses

pembelajaran di sekolah dan mahasiswa KKP wajib melaporkan


secara lisan dan kontinue tentang kemajuan siswa baik secara
individual maupun secara kelompok dan juga pemberian bimbingan di
luar jam pelajaran bila diperlukan.
a. Pelatihan keterampilan mengajar terbimbing
Pada tahap ini mahasiswa

sebagai calon guru dapat

mengintegrasikan atau menerapkan berbagai kemampuan keguruan


serta metodik mengajar secara utuh dalam situasi nyata di sekolah
yang ditempatkan di bawah bimbingan guru pamong. Fokus utama
dalam pelatihan keterampilan mengajar terbimbing adalah untuk
persiapan
Sedangkan

mengajar

yang

tugas-tugas

sasaran

keguruan

utamanya
berfokus

adalah

pada

siswa.

pembuatan

perangkat pembelajaran serta diskusi serta penyesuaian dari


perangkat pembelajaran itu sendiri. Pada tahap ini mahasiswa KKP
secara rutin dibimbing oleh guru pamong baik dalam hal pembuatan
perangkat pembelajaran maupun saat mengajar di kelas. setelah
selesai proses pembelajaran guru pamong langsung memberikan
refleksi pada mahasiswa KKP.
b. Pelatihan keterampilan tugas-tugas keguruan serta mengajar
secara mandiri
Pelatihan keterampilan ini dilakukan selama berlangsungnya
kegiatan pembelajaran di lokasi KKP dimana tugas-tugas keguruan
yang biasa dilakukan oleh seorang guru ditambah keterampilan
keahlian pribadi yang dimiliki mahasiswa PPL.
9

Mahasiswa peserta KKP terintegrasi PPL diberi kesempatan


secara mandiri untuk menerapkan secara utuh segala kemampuan
keguruan serta metodik mengajar dan manajerial kelas dalam situasi
nyata di sekolah. Guru pamong secara konsisten dan kontinu
mengiringi mahasiswa PPL dalam pembelajaran dalam kelas serta
bersama-sama mahasiswa PPL membahas solusi permasalahan
yang ditemui mahasiswa PPL di lapangan.
Selama proses pembelajaran, baik guru pamong maupun guru
kelas selalu membekali mahasiswa dengan memberi arahan-arahan
perbaikan dan penyesuaian pembuatan RPP serta Silabus, perbaikan
cara

mengajar

mulai

dari

keterampilan

mengelolah

kelas,

mengadakan variasi, berinteraksi dengan siswa dan sebagainya


seperti yang tertera dalam buku panduan pelaksanaan PPL.
Adapun pelaksanaan praktik mengajar di kelas sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Ketika masuk kelas yang dikerjakan guru adalah melihat
keadaan kelas seperti kelengkapan belajar mengajar, dan
menanyakan Pekerjaan Rumah (PR), apersepsi serta pre test
sebagai langkah awal kegiatan pembelajaran.
1. Pada saat membuka pelajaran guru memotivasi siswa agar
lebih giat belajar demi meraih cita-cita dan masa depan yang
cerah
2. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
3. Ketika guru bersangkutan memaparkan materi, perhatian siswa
dipusatkan kepada guru dan materi yang akan disajikan.
b. Kegiatan Inti
1. Cara

guru

menyajikan

menggunakan

beberapa

materi

pokok

ketermpilan

pelajaran
mengajar

dengan
serta

penerapan metodik belajar pembelajaran dan guru selalu


mengaktifkan siswa.
10

2. Selama pelajaran berlangsung guru selalu memantau siswa


apabila memberikan latihan untuk dipersentasikan di papan
tulis.
3. Guru selalu mengajukan pertanyaan kepada siswa dan
memberi siswa kesempatan dalam menjawab pertanyaan
tersebut
4. Selama pelajaran berlangsung siswa ada yang bertanya bila
merasa kurang mengerti atau mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan latihan yang diberikan, dan suasana dalam
belajarpun berjalan sebagai mana mestinya tanpa ada siswa
yang mengganggu suasana belajar.
c. Penutup
1. Hal yang dilakukan oleh guru dalam mengakhiri pelajaran yaitu
menarik kesimpulan
2. Cara guru menilai hasil belajar siswa melalui tes tulisan
3. Yang terakhir yaitu memberi tugas untuk dikerjakan di rumah
dan menyampaikan materi selanjutnya.
Kesan umum terhadap kegiatan belajar mengajar secara
universal, siswa sangat merespon dan aktif dalam proses belajar
mengajar sehingga tercipta suasana mengajar yang cukup efisien
namun ada siswa-siswa tertentu yang lambat dalam menerima
pelajaran namun siswa tersebut

dibimbing pada saat pemberian

soal latihan.
a. Faktor Pendukung
Dalam kegiatan praktek mengajar pada minggu kedua
sampai minggu terakhir yang menjadi faktor pendukung yang
dirasakan penulis adalah guru pamong dan kepala sekolah serta
guru-guru yang lain memberikan bimbingan secara intensif kepada
mahasiswa

mahasiswa

PPL

dalam

melaksanakan

praktek

mengajar di kelas. Di akhir kegiatan pembelajaran guru pamong

11

memberikan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah


dilakukan mahsiswa PPL.
b. Faktor Penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan
praktek mengajar adalah kurangnya minat siswa untuk membaca
materi pelajaran yang belum diajarkan untuk mendukung kegiatan
pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi
dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) 2015 pada SDN 1
Kalibu dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi PPL bagi mahasiswa FKIP
UHO merupakan sarana untuk mempersiapkan diri secara
fungsional dan mandiri dalam menggeluti dunia pendidikan

12

sehingga Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan


Program

Pengalaman

Lapangan

(PPL)

sebagai

persiapan

pendahuluan untuk menghasilkan tenaga-tenaga pengajar yang


fungsional dan professional dalam mewujudkan cita-cita bangsa
2. Dewan guru beserta staf tata usaha dan siswa-siswi SDN 1 Kalibu
memiliki kedisiplinan yang tinggi sehingga kegiatan belajar
mengajar berjalan lancar.
3. Pada pembimbingan di kampus mahasiswa peserta Kuliah Kerja
Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) sebagai calon guru dibekali berbagai pengetahuan
terutama perangkat pembelajaran yang akan diterapkan di sekolah
SDN 1 Kalibu yang sesuai dengan kurikulum yaitu KTSP.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sumbangkan yaitu:
1. Untuk mendapatkan hasil yang relevan mampu lebih baik pada
pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) UHO Kendari 2014 yang
selanjutnya diharapkan kepada semua unsur penyelenggara
pendidikan yang berkompetensi agar dapat meningkatkan kualitas
pendidikan dan sosok manusia sebagai penggerak menuju
tercapainya tujuan pendidikan nasional pada umumnya untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Agar semua komponen yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan
ini dapat berpartisipasi lebih aktif

lagi, sehingga kualitas dari

kegiatan ini dapat lebih ditingkatkan lagi terutama mata kuliah yang
bersangkutan langsung dengan program ini kiranya dapat diajarkan
lebih maksimal lagi. Lebih dari itu komite sekolah haruslah di
bentuk pada setiap sekolah untuk mempersiap organisasi Sekolah
yang melingkungan.

13

3.Untuk Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan Program


Pengalaman Lapangan (PPL) selanjutnya diharapkan pada saat
penempatan lokasi diumumkan kurang lebih 2 minggu sebelum
pemberangkatan agar persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa
Kuliah Kerja Profesi (KKP) yang terintegrasi dengan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) dapat lebih optimal.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
1. Permasalahan
dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) terintegrasi Program
Pengalaman

Lapangan

(PPL)

didasarkan

pada

tuntutan

obyektif

profesionalisme guru sebagai sosok yang membwa perubahan sisi


mental, yang ditandai dari kognitif, afektif dan psikomotor serta lebih dari

14

itu mencerminkan tata krama bangsa ini. Ciri profesionalisme yang


diharapkan itu tercermin dalam keteladanan layanan guru baik dalam hal
penguasaan dimensi-dimensi keilmuan, pendidikan dan keguruan secarah
utuh, profesional, maupun sosial guru itu sendiri.
Pendidikan yang sistematis merupakan pilar utama, baik dalam
pembentukan kemampuan, sikap dan prilaku profesional mahasiswa FKIP
sebagai calon guru maupun sebagai upaya memperkuat relevansi
pendidikan dengan tuntutan masyarakat pada umumnya dan dunia
pendidikan pada khususya. Dalam hubungan ini dosen pembimbing,
kepala sekolah dan guru pamong mempunyai peranan penting bagi
kemampuan profesional mahasiswa sebagai calon guru.
Guna mewujudkan hal tersebut, maka SDN 1 Kalibu yang berada di
Desa Kalibu sebagai salah satu lembaga pendidikan yang ditunjuk untuk
melakukan pembinaan melalui kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP)
terintegrasi Program Pengalaman Lapangan (PPL). Untuk mencapai hasil
yang maksimal dalam pelaksanaan KKP perlu adanya jalinan kerjasama
yang baik antar lembaga konsumen dalam hal ini SDN 1 Kalibu, dengan
FKIP UHO sebagai lembaga produsen Guru dan tenaga pendidik.
2. Potensi Pembelajaran
Potensi SDN 1 Kalibu terbagi atas 3 yaitu

potensi siswa dan

potensi Guru, dan potensi staf tata usaha. Jumlah siswa yang mengikuti
proses belajar mengajar adalah 131 orang. Siswa diberikan kebebasan
untuk mengikuti organisasi baik intra maupun ekstra, dan diberikan
kebebasan untuk mengembangkan bakat dan minat sendiri. Sebagian
besar siswa berpotensi pada bidang olahraga yaitu Sepak Takraw, Bola
Voli dan Sepak Bola. Untuk jenjang akademik, potensi siswa berada pada
kemampuan rata-rata. Sedangkan jumlah guru yang mengajar terdiri dari
Guru Tetap yang berjumlah 9 orang.
B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan

15

Program

non

mengajar

diprogramkan

oleh

sekolah

dan

dilaksanakan oleh mahasiswa KKP-PPL baik secara individu maupun


kelompok yang kemudian dibantu oleh para guru baik dalam penyedian
bahan-bahan non mengajar dan penyedian tempat untuk pelaksanaan
program non mengajar tersebut. Rancangan kegiatan non mengajar yang
diprogramkan sekolah untuk mahasiswa KKP-PPL adalah :
1. Ikut serta dalam upacara bendera dalam setiap hari senin
2. Ikut serta dalam pembinaan gerak jalan
3. Melaksanakan piket sebagaimana jadwal yang ditentukan .
4. Melaksanakan kegiatan non mengajar.
5. Membuat kelengkapan program studi masing-masing.
6. Ikut

serta

dalam

kegiatan

pembersihan

di

SDN

Kalibu.

7. Acara perpisahan mahasiswa KKP-PPL.

BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN KEGIATAN PPL
DAN ANALISIS HASIL
A.

Persiapan
Persiapan kegiatan-kegiatan praktik non mengajar ini berbeda

untuk tiap kegiatannya. Untuk keikutsertaan dalam upacara terjadwal dan


piket terjadwal tidak memerlukan persiapan yang ekstra; pembersihan

16

lingkungan sekolah selama berada di lokasi PPL, mengikuti jadwal piket


harian,

serta

untuk

microteaching

bersama

pamong

di

sekolah

dipersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran.


B.

Pelaksanaan PPL
1. Upacara Bendera
Upacara Bendera yang diikuti mahasiswa KKP-PPL di SDN 1
Kalibu yaitu upacara bendera yang dilaksanakan pada setiap hari
Senin. Upacara ini diikuti oleh seluruh guru SDN 1 Kalibu,
mahasiswa KKP-PPL dan seluruh siswa SDN 1 Lambopini.
2. Berusaha secara kreatif dalam pengolahan dan pengembangan
administrasi kegiatan belajar-mengajar (menyusun perangkat
pembelajaran dan media pembelajaran)
Dalam pelaksanaan kegiatan non mengajar ini, hal pertama
yang harus dilakukan yaitu observasi meliputi sarana dan
prasarana, perangkat penyelenggaraan kurikulum, visi, misi dan
tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, pengenalan model
pembelajaran

yang

dilakukan

oleh

guru

mata

pelajaran,

pengenalan kedudukan, fungsi, tugas, hak dan kewajiban serta


mekanisme

kerja

antar

semua

unsur

yang

terlibat

dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Hasil observasi dan


orientasi selanjutnya dibahas oleh mahasiswa bersama-sama
dengan guru pamong dan dosen pembimbing diketahui oleh kepala
sekolah untuk selanjutnya dijadikan landasan dalam menyusun
kegiatan non mengajar ini.
3. Melaksanakan piket sesuai jadwal yang telah ditentukan
Kegiatan piket dilaksanakan setiap hari. Pada kegiatan piket
ini, kepala sekolah telah memberi kepercayaan kepada koordinator
lapangan untuk membuat jadwal piket dan wajib dilaksanakan oleh
setiap mahasiswa KKP. Kegiatan piket ini antara lain: 1) Mengontrol

17

siswa yang terlambat; 2) Mengontrol siswa yang keluar masuk


sekolah; 3) Mengontrol guru-guru yang mengajar di kelas.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
Analisis kegiatan non mengajar yaitu sebagai berikut:
Melaksanakan observasi
Berdasarkan hasil observasi awal pada lokasi SDN 1 Kalibu
pada tanggal 12 Januari 2015 sampai 16 Februari 2015 maka
diperoleh data sebagai berikut:
Keadaan Fisik Sekolah
Berdasarkan hasil observasi pada lokasi SDN 1 Kalibu tentang
keadaan fisik sekolah belum sepenuhnya mendukung tercapainya
proses belajar mengajar yang optimal. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada uraian di bawah ini:

Luas Tanah Keseluruhan 17.400 m2

Jumlah ruang belajar terdiri atas 6 ruangan

Bangunan yang ada


No
Ruangan
1.
Ruang belajar
2.
Penyimpanan alat peraga
3.
Ruang Kepala Sekolah
4.
Ruang tata usaha
5.
Ruang guru
6.
Perpustakaan
7.
WC. Sekolah
Jumlah

Jumlah
6
1
1
1
1
1
1
14

Sarana Olahraga
No

Jenis

Jumlah

Bentuk

Lapangan Bola Volly

Cukup memadai

Lapangan Tenis Meja

Cukup memadai

3.

Lapangan Sepak Bola

Cukup memadai

18

4.

Alat-alat olah Raga:


Volly

1 net,

Cukup memadai

1 bola

bola kaki

Tenis meja

1
2 bet,

Cukup memadai
Cukup memadai

1 bola,
1 net

Keadaan Lingkungan Sekolah

Batas-batas yang mengelilingi lingkungan sekolah


- Sebelah Utara

: Hutan

- Sebelah Timur

: Rumah Warga

- Sebelah Selatan

: Rumah Warga

- Sebelah Barat

: Rumah Warga

Kondisi lingkungan sekolah


a) Letaknya berada di dusun II Desa Kalibu Lorong
Pendidikan
b) Jenis bangunan adalah permanen

Fasilitas sekolah selain bangunan di atas adalah:


a) Tempat parkir

- Kantin

b) Air bersih

- Lampu Listrik

Kepala Sekolah,Guru dan siswa


a) Kepala sekolah
b) Jumlah guru tetap ada 9 orang.
c) Jumlah siswa perkelas 15 - 20 orang

Interaksi Sosial
Berdasarkan hasil observasi, interaksi sosial yang
ada pada SDN 1 Kalibu terlihat bahwa, hubungan sosial di
sekolah baik antara guru dengan guru, guru dengan siswa,
guru dengan siswa, siswa dengan personalia sekolah sangat

19

terjalin dengan baik. Hal ini dapat menciptakan iklim sosial


yang sangat mendukung kegiatan belajar mengajar.

Tata Tertib
-

Tata tertib untuk guru

: ada dan terlaksana

Tata tertib untuk siswa

: ada dan terlaksana

Kesan umum
Pada SD Negeri 1 Kalibu memiliki suasana tersendiri
bagi mahasiswa KKP. Hal ini disebabkan karena SDN 1
Kalibu memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya
disiplin dalam setiap kegiatan baik non teacing maupun pada
saat proses belajar mengajar, indikasi ini nampak pada
prestasi yang diraih oleh sekolah dan pada versi yang lain
adanya peranan aktif dari guru-guru dalam memotivasi siswa
dan guru menciptakan hubungan yang baik secara utuh,
baik itu hubungan antara guru dengan guru, hubungan guru
dengan siswa serta hubungan siswa dengan siswa.

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Dalam pelaksanaan kegiatan non mengajar yang dilaksanakan di

SDN 1 Kalibu masih terdapat beberapa kendala kecil seperti kurangnya


20

pengawasan langsung dari pihak sekolah, terbatasnya dana beserta alat


dan bahan yang disediakan dan minimnya waktu yang tersedia. Semua
kendala ini alhamdulillah dapat diatasi dengan bantuan dan partisipasi
pihak sekolah dan kerjasama dari teman-teman KKP-PPL yang lain.
B.

Saran
Adapun saran yang dapat penulis sumbangkan yaitu:

1. Bagi mahasiswa agar selalu menampilkan hal yang terbaik agar


mendapatkan hasil yang lebih baik pada pelaksanaan KKP terintegrasi
PPL yang selanjutnya diharapkan kepada semua unsur penyelenggara
yang berkompetensi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan
menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional.
2. Untuk KKP terintegrasi PPL selanjutnya diharapkan pada saat
penempatan lokasi di umumkan kurang lebih 2 (dua) minggu sebelum
pemberangkatan agar persiapan yang dilakukan oleh mahasiswa KKPPPL dapat lebih optimal.
3. Bagi sekolah, khususnya guru-guru dimana ditempatkan untuk
pelaksanaan KKP agar tidak henti-hentinya memberikan bimbingan,
nasihat demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
4. Bagi siswa untuk selalu belajar lebih giat dan mengembangkan apa
yang menjadi bakat dalam diri yang dapat membawa nama baik orang
tua, sekolah, maupun bangsa dan negara.

21

Anda mungkin juga menyukai