Kaporit merupakan desinfektan yang umum digunakan dalam segala bentuk baik bentuk kering / kristal dan bentuk basah / larutan . Dalam bentuk kering, biasanya kaporit berupa serbuk atau butiran, tablet atau pil. Dalam bentuk basah biasanya kristal yang ada dilarutkan dengan aquadest menurut kebutuhan desinfeksi (Herwati & Yuntarso, 2017). Kaporit merupakan bahan kimia yang biasa digunakan untuk menjernihkan air. Penggunaan kaporit dalam konsentrasi yang kurang dapat menyebabkan desinfektan yang ada di kolam renang tidak bekerja secara optimal dan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Sedangkan penggunaan kaporit dengan konsentrasi berlebih dapat meninggalkan sisa klor yang menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan (Harariet dkk, 2017). Kaporit sendiri biasanya digunakan sebagai desinfektan dalam pengolahan limbah cair maupun pengolahan air bersih untuk menghilangkan kandungan amonia, kandungan besi dan mangan, serta menghilangkan bau dan rasa (Nareswari dkk, 2019). Ca(OCl)2 atau kaporit merupakan senyawa yang sering digunakan untuk pengolahan air. Pengolahan air dengan kaporit ini cukup efektif karena kaporit memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri atau mikroorganisme yang terdapat dalam air. Hal yang sama juga terjadi pada limbah cair tepung tapioka. Bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh limbah cair tepung tapioka dihasilkan pada proses penguraian senyawa mengandung nitrogen, fosfor dari bahan berprotein oleh bakteri atau mikroorganisme. Penambahan kaporit akan menyebabkan terhambatnya aktivitas bakteri atau mikroorganisme tersebut. Klorin yang terdapat pada Ca(OCl)2 akan menghambat aktivitas bakteri atau mikroorganisme dengan cara merusak struktur sel bakteri atau mikroorganisme tersebut (Riyanti dkk, 2016). Kaporit merupakan desinfektan yang biasanya dipakai dalam segala wujud baik bentuk kering atau kristal dan bentuk basah atau larutan. Dalam bentuk kering, biasanya kaporit berupa serbuk atau butiran, tablet atau pil. Dalam bentuk basah biasanya kristal yang ada dilarutkan dengan aquadest menurut kebutuhan desinfeksi. Berdasarkan uji kaporit dalam laboratorium disebutkan bahwa kaporit terdiri lebih dari 70% bentuk klorin. Kaporit atau kalsium hipoklorit pada proses desinfeksi bisa dengan cepat membunuh organisme yang ada di air, dan juga bisa menyisihkan NH₄⁺ sehingga kadar dari amoniak bisa berkurang (Herawati dkk, 2017). Kaporit adalah salah satu desinfektan yang mudah ditemui. Kaporit digolongkan kedalam senyawa halogen, seperti bromine, fluorine dan iodine. Kaporit sebagai desinfektan dapat menahan laju bakteri. Chlor sering digunakan sebagai desinfektan karena harga murah dan masih memiliki daya desinfeksi sampai beberapa jam (Muhidin dkk, 2019). Bau kaporit yang menyengat merupakan indikator adanya sisa klor atau klorin bebas yang berlebih di dalam air. Kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat agar dapat mencapai kadar sisa klor yang diizinkan adalah dengan menyimpan atau menampung air selama 1 malam atau 12 jam, kemudian air pada bagian atas itulah yang digunakan untuk keperluan sehari-hari (Anam, 2017). Kalsium hipoklorit Ca(OCl)2 biasanya tersedia dalam wujud bubuk putih, pelet, atau pelat datar. Hipoklorit dimanfaatkan secara luas sebagai agen pembersih, dan dalam proses pencucian, air minum, kolam renang. Kalsium hipoklorit terurai dalam air untuk melepaskan larutan klorin dan natrium hipoklorit dan dapat melepaskan gas klor jika dicampur dengan bahan pembersih lainnya. Kalsium hipoklorit memiliki rumus struktur Ca(OCl) 2 dan memiliki berat molekul 142,98 g/mol (Aidil, 2020).