Obat Yang Digunakan Dalam ART
Obat Yang Digunakan Dalam ART
Tabel berikut menampilkan obat yang digunakan dalam ART di Indonesia berdasarkan Permenkes RI No. 87
tahun 2014.[1]
Stavudin Staviral
Didanosin
Forstavir-EM, Ricovir-
Emtrisitabin
EM
Generik, Hepamed, Forstavir-EM, Ricovir-
Tenofovir Vemlidy, Ricovir, EM, Tenolam-E,
Tenofir Telura
Nevirapin Generik, NVP, Neviral
Rilpirivin
Etravirin Intelence
Lopinavir Aluvia
Ritonavir Aluvia
Darunavir Prezista
Raltegravir
Kombinasi dosis tetap (KDT) dapat mengkombinasikan obat ARV dari kategori yang berbeda atau hanya dari
satu kategori sebagai penerapan terapi kombinasi. Tabel berikut menampilkan sediaan KDT di Indonesia yang
tersedia dalam satu tablet.[19] Beberapa obat yang digunakan dalam KDT namun tidak tersedia dalam satu
tablet (seperti nevirapin) tidak disertakan di sini.
Emtrisitabin
Forstavir-EM, Ricovir-EM
Tenofovir
Lopinavir
Aluvia
Ritonavir