UNTUK ODHA
Oleh
SITTI HALIJA
TUJUAN UMUM
Enzym
Reverse transcriptase
Integrase
Protease
Inti
P17 (matrix)
P24 (kapsid)
P7/P9 (nucleocapsid)
Ada 5 fase dalam replikasi HIV
• Binding dan entry (fusion)
• Reverse transcription
• Replication
• Budding
• Maturation
Mekanisme Kerja ARV
Siklus Hidup HIV
5 fase replikasi HIV :
2.Reverse transcription :
→ RNA ditranskripsi menjadi DNA
→ DNA akan bermigrasi ke nukleus
Siklus Hidup HIV
3. Replication :
→ Di dalam nukleus, DNA virus yang
terbentuk akan bersatu dengan DNA
sel host.
→ Provirus
Siklus Hidup HIV
4. Budding
→ virus akan membentuk struktur inti, migrasi
ke membran sel & memperoleh envelop lipid
dari sel host
5. Maturation
→ akan dilepaskan sebagai partikel virus yang
infeksius dan siap menginfeksi sel lain.
Penggolongan Obat ARV
OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV)
Reverse Transcriptase Inhibitor
(a). Analog nucleoside (NsRTI)
(b). Analog nucleotide (NtRTI)
Protease Inhibitor
Fusion Inhibitor
Obat Antiretroviral
yang tersedia di Dunia
NsRTI NNRTI PI
Zidovudine (AZT/ZDV) Efavirenz (EFV) Indinavir (IDV)
Delavirdine (DLV) Nelfinavir (NFV)
Lamivudine (3TC) Nevirapine (NVP) Saquinavir (SQV)
Didanosine (ddl) Amprenavir (APV)
Abacavir (ABC) Ritonavir (RTV)
Zalcitabine (ddC)*) Lopinavir (LPV)
Emtricitabine (FTC) Atazanavir (ATV)
Fosamprenavir (FPV)
Tipranavir (TPV)
Darunavir (DRV)
NtRTI FI
Tenofovir (TDF) Enfuvirtide (ENF)
• *)=Tidak diproduksi lagi
Bagaimana memilihnya?
Penggolongan ARV berdasarkan Mekanisme
kerja/ Lokasi kerja
Reverse Transcriptase
Inhibitors (RTIs)
Protease Inhibitors Integrase Maturation
Entry /Fusion Inhibitors Nucleoside & Non
(PI) Inhibitors Inhibitors
Nucleotide Nucleoside
(NRTI) (NNRTI)
Nucleoside
* Efavirenz * Lopinavir/v
* Enfuvirtide (di gp41) analogues * Raltegravir * Bevirimat
(EFV) (LPV/r)
(NARTIs)
• Elvitegrav
* Ritonavir *
* Maraviroc,Vicriviroc (di * Zidovudine * Nevirapine ir
(RTV) Elvucitabin
CCR5) (ZDV/AZT) (NVP • Dolutegra
• Darunavir (DRV) e
vir
• Rilpivirin
* Nelfinavir
* Ibalizumab (di CD4) * Stavudine (d4T) e
(NFV)
(RPV)
* Lamivudine * Saquinavir
* Lersivirine
(3TC) (SQV)
* Amprenavir
* Didanosine (ddi) * Etravirine
(APV)
• Delavirdi * Atazanavir
* Abacavir (ABC)
ne (ATV)
* Emtricitabine
(FTC)
Nucleotide
Target Terapi Antiretroviral
Attachment
Inhibitor,
Coreceptor
Antagonist
Fusion NRTI,
Inhibitor
Entry NNRTI
Inhibitor
Reverse PI
Transcriptase
Inhibitor
Integrase Protease Maturation
19 Inhibitor Inhibitor Inhibitor
Mekanisme aksi Reverse Transcriptase
Inhibitor
• NRTI mengintervensi replikasi
HIV-1 secara kompetitif dengan
menghambat reverse
transcriptase, sehingga
menghasilkan terminasi rantai
proviral DNA HIV-1.
• Hasilnya :
– HIV tidak dapat masuk pusat ruangan pabrik
– HIV tidak dapat menjadi bagian material sel-sel
tubuh
Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors
(NsRTIs)
Lama kerja obat ( Long of action) : waktu antara mula kerja obat dan
waktu yang diperlukan untuk kadar obat turun kembali ke MEC.
Bioavaibilitas : Jumlah relatif obat atau zat aktif obat yang diabsorbsi.
Absorbsi
• Absorbsi:
– Faktor –faktor obat
– Faktor-Faktor Penderita
– Faktor lingkungan
Dosis
Dosis terapeutik: dosis yang diberikan
menyebabkan efek terapeutik
Dosis minimal: dosis yang paling kecil yang masih
mempunyai efek terapeutik.
Dosis maksimal: dosis yang paling besar yang
masih mempunyai efek terapeutik.
Dosis toksik: dosis yang diberikan menyebabkan
efek toksik (keracunan)
Dosis letal: dosis yang diberikan menyebabkan
efek letal (kematian)
Kurva kadar obat dalam darah
vs waktu
Kadar bat dalam darah
Konsentrasi MSC/MTC
maksimum
MEC
Waktu
NRTI
ABC 0,07-5,8 83 0,86 1,5 jam 48,9 10,7/0,04
NNRTI
NVP 0.010-0,1 50 1.21 25 2,6 5,5/3.0
EFV 0.0017- 43 10.2 48 10.3 12.9/5.6
0.0025
PI
lpr 0.004-0.07 9 0.74 5.5 6.5 15.4/8.8
Contoh:
Depresi respirasi pada pasien-pasien
bronkitis berat yang menerima pengobatan
dengan morfin atau benzodiazepin.
Bradikardia pada pasien-pasien yang
menerima digoksin dalam dosis terlalu tinggi.
Palpitasi pada pasien asma karena dosis
teofilin yang terlalu tinggi.
Hipoglikemia karena dosis antidiabetika
terlalu tinggi.
Efek Samping Yang Dapat
Diperkirakan (lanjutan)
2. Gejala penghentian obat = gejala putus obat,
withdrawal syndrome) adalah munculnya
kembali gejala penyakit semula atau reaksi
pembalikan terhadap efek farmakologik
obat, karena penghentian pengobatan.
Contoh:
◦ hipertensi berat dan gejala aktivitas simpatetik
yang berlebihan karena penghentian terapi
klonidin,
◦ gejala putus obat karena narkotika
Efek Samping Yang Dapat
Diperkirakan (lanjutan)
1. Reaksi Alergi
= reaksi hipersensitivitas merupakan efek
samping yang sering terjadi, dan terjadi akibat
reaksi imunologik.
- Contoh: reaksi anafilaktik akibat penisilin iv
Efek Samping Yang Tidak Dapat
Diperkirakan (Lanjutan)
3. Reaksi Idiosinkrasi
= kejadian efek samping yang tidak lazim,
tidak diharapkan atau aneh, yang tidak
dapat diterangkan atau diperkirakan
mengapa bisa terjadi
Contoh:
Kanker uterus yang dapat terjadi karena
pemakaian estrogen jangka lama tanpa
pemberian progestogen sama sekali
Daftar Obat ARV, Dosis dan ESO
ARV
ABC Ruam
ZDV Anemia (minggu pertama sampai bbrp
bulan,
Gangguan GI,
EFEK SAMPING ARV
Nama Jangka pendek Jangka menengah(3- Jan gka panjang
Obat (<3 bln) 6 bln) > 6 bln
ddI Gangguan GI Sidosis laktat
Neuropati perifer
Pancreatitis
d4T Asidosis laktat, Dislipedemi
Neuropati perifer Lipodistropi(hilangnya lemak
Pancreatitis perifer pada wajah,
muka,lengan/paha)Akumulasi
lemak pd perut,
Punggung
atas,payudara,ginekomesti,
serta kuku kaki masuk otot..
- neutropenia (2-8%)
GI intolerance, sakit kepala, insomnia
miopati
Dosis besar : cemas, bingung, tremor
ZIDOVUDINE
Serum level AZT meningkat bila
dikombinasi dengan : probenecid,
methadone, fluconazole, valproic acid,
lamivudine
Serum level phenytoin turun bila diberikan
bersama AZT
Dosis : 200 mg setiap 8 jam atau 300 mg
setiap 12 jam
STAVUDINE (d4T) - NRTI
Absorpsi : baik (bioavailability 86%), tidak
dipengaruhi makanan
Distribusi luas, termasuk cair serebro
spinalis (55% dibanding konsentrasinya
dalam plasma}
T1/2 plasma : 1,2 jam. T1/2 intrasel : 3,5 jam
STAVUDINE (d4T) - NRTI
Ekskresi : - sekresi tubular
- filtrasi glomerular
Dosis : - 30 mg, setiap 12 jam
- extended release 75-100 mg/hr
- kurangi dosis pada :
- insufisiensi ginjal
- penderita kurus
ESO : -peripheral neuropathy,dislipidemia,
pankreatitis, lipodistrophy, arthralgia,
peningkatan serum transaminase
STAVUDINE
INTERAKSI :
Hindari pemberian bersama :
- Zidovudine (lactic acidosis,pankreatitis)
- Didanosine
- Zalcitabine neuropathy
- INH
LAMIVUDINE (3TC)-NRTI
Absorpsi : bioavailabilitas >80%, tidak
dipengaruhi makanan
Distribusi : bisa mencapai cairan serebro
spinalis (ratio css/plasma 0,2)
T1/2 plasma : 2,5. T1/2 intrasel : 10,5-15,5 jam
Ekskresi : ginjal, dalam bentuk intak
LAMIVUDINE
ESO : - sakit kepala, insomnia, fatigue, GI
discomfort
INTERAKSI :
Cotrimoksazol meningkatkan bioavailabilitas
Lamivudine
Lamivudine-Zalcitabine saling menurunkan
potensi masing-masing
ABACAVIR (ABC)-NRTI
Absorpsi baik, tidak dipengaruhi makanan
Bioavailability 83%
Konsentrasi pada CSS sepertiganya
plasma
T1/2 : 1,5 jam; intra sel : 12-26 jam
ESO : reaksi hipersensitif, kadang fatal.
ESO yang muncul pada 6 minggu pertama
: lesu, mual, muntah, diare, anorexia
ABACAVIR (ABC)
ESO saluran nafas : sesak, batuk,
faringitis. Skin rash terjadi pada sekitar
50% penderita
Lab : peningkatan serum aminotranferase,
& creatine kinase
Dosis : 300 mg setiap 12 jam atau 600 mg
setiap 24 jam
DIDANOSINE (ddI)-NRTI
Absorpsi tidak begitu baik. Bioav : 30-40%/
Buffer pada bentuk larutan atau tablet
kunyah, bentuk salut enterik dapat
meningkatkan absorpsi
Konsentrasi pada CSS hanya 20% plasma
T1/2 eliminasi : 1,5 jam; intra sel : 20-24 jam
Ekskresi : filtrasi glomerulus & sekresi
tubular
DIDANOSINE (ddI)
Kontra indikasi :
1. Hiper trigliserid ddI dapat menyebabkan
peminum alkohol pankreatitis
2. Phenylketonuria
3. Restriksi garam
ESO : nyeri neuropathy, hepatitis, ulkus
esofagus, cardiomyopathy, nyeri kepala,
irritable, insomnia
DIDANOSINE (ddI)
ESO
- Serangan Gout pada penderita hiperurisemia
- Optic neuritis
Interaksi
- Fluoroquinolone & tetracyclin, konsentrasinya
menurun bila diberikan bersama ddI
- Tenofovir, ganciclovir meningkatkan
konsentrasi ddI
DIDANOSINE (ddI)
Interaksi
Konsentrasi ddI menurun bila diberikan bersama :
atazanavir, delavirdine, ritonavir, tipranavir &
methadone
Dosis:
- kapsul 250-400 mg setiap 24 jam, tergantung BB
- tablet/powder 125-259 mg setiap 12 jam
tergantung BB
- sesuaikan dosis pada penderita insufisiensi ginjal
TENOFOVIR - NtRTI