Anda di halaman 1dari 24

TERAPI ARV DAN PERAN

PERAWAT DALAM
MENINGKATKAN
ADHERENCE PADA PASIEN
HIV AIDS YANG
MENGGUNAKAN ARV
PENGERTIAN

Terapi antiretroviral (ARV) berarti


mengobati infeksi HIV dengan beberapa
obat.
Obat ini biasa disebut sebagai obat
antiretroviral (ARV).
ARV tidak membunuh virus itu, namun
ARV dapat melambatkan pertumbuhan
virus.
INDIKASI UNTUK MEMULAI TERAPI
ARV MENURUT KEMENKES RI 2016
TATALAKSANA INFEKSI OPORTUNISTIK
SEBELUM MEMULAI TERAPI ARV
TATALAKSANA MEMULAI TERAPI
ARV PADA ANAK
JENIS-JENIS ARV
a. Nucleoside reverse transcriptase inhibitor atau NRTI, juga
disebut analog nukleosida
b. Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor atau NNRTI
menghambat langkah yang sama dalam siklus hidup HIV
c. Protease inhibitor (PI) menghambat langkah kesepuluh,
dengan bahan virus baru dipotong sesuai untuk membuat
virus baru.
d. Entry inhibitor mencegah pengikatan dan pemasukan HIV
pada sel dengan menghambat langkah kedua dari siklus
hidupnya.
e. Integrase inhibitor (INI). Obat golongan ini mencegah
pemaduan kode genetik HIV dengan kode genetik sel dengan
menghambat langkah kelima dari siklus hidupnya.
FARMAKOLOGI ARV

Farmakologi adalah ilmu pengetahuan yang


mempelajari tentang obat dan kegunaannya
terhadap suatu organisme. Antiretroviral (ARV)
adalah obat yang menghambat replikasi Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Jadi farmakologi
ARV adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang obat yang menghambat replikasi Human
Immunodeficiency Virus (HIV).
PENGGOLONGAN ARV

• Penghambat masuknya virus kedalam sel


• Reverse Transcriptase Inhibitor (RTI)

• Protease inhibitor (PI)


PENGGOLONGAN ARV
FARMAKOTERAPI ARV
PADUAN ART LINI PERTAMA

ARV lini pertama untuk dewasa

Paduan pilihan TDFa + 3TC (atau FTC) + EFV dalam

bentuk KDTc

Paduan AZTb + 3TC + EFV (atau NVP)

alternatif TDFa + 3TC (atau FTC) + NVP


ART LINI PERTAMA PADA ANAK <5
TAHUN

Pilihan NRTI ke-1 Pilihan NRTI ke-2 Pilihan NNRTI

Zidovudin (AZT)a Nevirapin (NVP)

Lamivudin (3TC)
Stavudin (d4T)b Efavirenz (EFV)d

Tenofovir (TDF)c
PADUAN ARV LINI KEDUA

Penggunaan ARV menggunakan kombinasi 2


NRTI + boosted PI menjadi rekomendasi sebagai
terapi pilihan lini kedua untuk dewasa, remaja,
dan juga anak dengan paduan berbasis NNRTI
yang digunakan sebagai lini pertama.
PADUAN ARV LINI KEDUA PADA
REMAJA DAN DEWASA
Paduan ARV yang Paduan lini kedua pilihan
Populasi terget digunakan pada lini
pertama  

 
TDF + 3TC (atau FTC) +
Dewasa dan remaja Berbasis AZT atau d4T LPV/r
(≥ 10 tahun) AZT + 3TC + LPV/r
Berbasis TDF
 
HIV dan koinfeksi TDF + 3TC (atau FTC) +
TB Berbasis AZT atau d4T LPV/r dosis gandaa
  AZT + 3TC + LPV/r dosis
Berbasis TDF gandaa
HIV dan HBV AZT + TDF + 3TC (atau
koinfeksi Berbasis TDF
FTC) + LPV/r
PANDUAN LINI KE 2 PADA ANAK
PANDUAN LINI KE 2 PADA ANAK
Lini pertama
Lini kedua

AZT (atau d4T) + 3TC + NVP (atau ABC (atau TDFa) + 3TC (atau
EFV) FTC) + LPV/r

TDFa + 3TC (atau FTC) + NVP (atau AZT + 3TC + LPV/r


EFV)
 

ABC + 3TC + NVP (atau EFV)


PADUAN ART LINI KETIGA

Tes resistansi genotyping diwajibkan sebelum


pindah ke lini ketiga. Pada penentuan indikasi
dan memulai lini ketiga, diperlukan konsultasi
dengan rumah sakit rujukan yang sudah
mempunyai pengalaman.
PADUAN ARV LINI KETIGA PADA
DEWASA DAN ANAK

Rekomendasi paduan ART lini ketiga


 

Dewasa
ETR + RAL + DRV/r

Anak ETR + RAL + DRV/r


EFEK SAMPING OBAT

Efek samping atau toksisitas merupakan salah


satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
pemberian ARV.
Efek samping obat tidak boleh menjadi
penghambat dimulainya terapi ARV. Perlu di
ingat bahwa tidak semua pasien akan
mengalaminya dan bahwa efek samping yang
timbul seringnya bisa diatasi dengan baik. Hal
ini jauh lebih menguntungkan bila dibandingkan
dengan risiko kematian yang pasti akan terjadi
bila pasien tidak mendapatkan terapi ARV.
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TIMBULNYA EFEK SAMPING

• Jenis kelamin (contoh: NVP lebih sering menyebabkan reaksi


hipersensitivitas pada wanita dengan jumlah CD4 >250 sel/mm3.
• Karakteristik obat (contoh: efek samping NVP bersifat dose-
related pada awal pengobatan sehingga diberikan lead in-dose).
• Digunakannya dua atau lebih obat dengan toksisitas yang sama.
• Faktor lain yang dapat menyebabkan timbulnya efek samping
adalah karena belum ditemukan dan diobatinya penyakit yang
mendasarinya (underlying disease),
PERAN PERAWAT DALAM MENINGKATKAN
ADHERENCE PADA PASIEN HIV AIDS YANG
MENGGUNAKAN ARV

Aderen terhadap ART dipengaruhi oleh sejumlah


faktor, termasuk kondisi sosial pasien, kondisi
klinis, jenis obat yang dikonsumsi, dan
hubungan pasien dengan penyedia layanan.
SEBELUM DIMULAINYA TERAPI ARV

 setiap pasien diharapkan  menerima dan mengetahui informasi tentang

penyakit HIV termasuk tujuan terapi (menekan jumlah virus, menurunkan

morbiditas dan mortalitas, mencegah penularan HIV melalui kontak seks)

 jenis obat yg diberikan (termasuk dosis dan efek sampingnya)

 pentingnya patuh minum obat

 serta risiko resistensi obat jika tidak patuh, informasi saja tidak cukup untuk

menjamin tingginya tingkat aderen.

 Pasien juga harus memiliki motivasi positif untuk memulai dan

mempertahankan terapi.
Perawatan HIV yang berlangsung seumur hidup
yang efektif, termasuk pemberian terapi
antiretroviral (ART), memerlukan pencatatan
informasi pasien yang penting yang direkam
sebagai bagian dari rekam medis sejak pasien
diketahui menderita infeksi HIV, perawatan
follow-up dan riwayat pengobatannya.
THANKS FOR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai