PRA ARV
PEMBERIAN ARV
POST ARV
PERSIAPAN SEBELUM ARV
Edukasi
• Makna hasil tes positif menerima kenyataan
• Paket layanan yang akan didapat oleh pasien yaitu skrining TB, skrining
IMS, pemberian INH profilaksis, pemberian kotrimoksasol jika
terindikasi, pemberian ARV, edukasi gizi
• Edukasi kepatuhan minum obat
• Rencana monitoring hasil pengobatan
• Informasi tentang pencegahan seperti penggunaan kondom, manfaat
sirkumsisi, vaksinasi
• Notifikasi pasangan
• Tempat rujukan ARV yang ada di daerah tersebut
Edukasi
• Pasien harus memahami tujuan terapi
• Orang yang sudah minum ARV dan virus tidak terdeteksi tidak
menimbulkan penularan HIV.
Pastikan
• Diagnosis HIV benar
• Sudah memahami dan menerima status HIV
• Infeksi oportunistik dan koinfeksi sudah didiagnosis dan diobati
• Tidak ada alergi dan efek samping obat IO dan koinfeksi
• Ada tidaknya insufisiensi organ
• Ada tidaknya peyakit penyerta (VITAMIN K)
• Pendamping/pengawas minum obat
• Bersedia patuh minum obat
• Pekerjaan dan aktivitas pasien
• Jaminan pembayaran
Penyakit penyerta
• VASKULAR
V • Penyakit jantung koroner
K I • INFEKSI
• TBC, Hepatitis, IMS.
• TRAUMA
• Fisura ani
N T • AUTOIMUN
• Lupus
• METABOLIK
• Diabetes, dislipidemia
I A • IDIOPATIK
M • NEOPLASMA
• Sarkoma kaposi, limfoma, Karsinoma sel
skuamosa
• KONGENITAL
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan lab TIDAK boleh dijadikan alasan untuk menunda pengobatan
• Jika pasien dilakukan pemeriksaan lab, pengobatan diberikan dahulu sambil
menunggu hasil lab terkecuali terbukti secara klinis mempunyai
kontraindikasi memulai ARV
• Pemeriksaan sesuai dengan obat yang diberikan
• Pemeriksaan awal (baseline) yang diperlukan jika menggunakan TLE adalah
• CD4 – indikasi untuk memberikan kotrimoksasol
• Skrining Kriptokokus pada pasien dengan stadium 4
• Fungsi hati dan ginjal terutama pada pasien stadium lanjut
Semua Pasien HIV Wajib Mendapatkan
Akses ARV – segera diberikan kecuali ada
alasan medis dan non medis kuat untuk
penundaan pemberian ARV
Pengobatan Pencegahan Kotrimoksazol (dewasa)
Kriteria Inisiasi Kriteria Pemberhentiana
Jumlah CD4 < 200 sel/mm3 dan Jumlah CD4 > 200 sel/mm3 setelah 6
berapapun stadium klinis bulan ARTc
atau Jika tidak ada CD4: PPK dpt dihentikan
Stadium klinis 3 atau 4 setelah 2 tahun ART
atau
Semuanyab
• Atazanavir
(ATV)
• Fosamprenavir
(FPV)
• Tipranavir
(TPV)
• Darunavir
(DRV)
ARV di Indonesia
NRTI NNRTI PI
Terapi ARV harus dimulai pada semua ODHA yang hamil dan menyusui, tanpa
memandang stadium klinis WHO dan nilai CD4 dan dilanjutkan seumur hidup
(sangat direkomendasikan, kualitas bukti sedang)
• CD4 • Kreatinin/
• Skrining TB • Obat eGFR, dipstik
• HBsAg
urin
tuberkulosis • Hb
• Skrining sifilis • Obat
(pada MSM) • SGPT
• PPK toxoplasma
• dll
AZT/TDF+3TC/FTC+LPV/r - DTG+DRV/r
TDF+AZT+3TC+LPV/r + DTG+DRV/r+TDF+3TC/FTC
Regimen
Pilihan TDF+3TC+DTG
TDF+FTC/3TC+LPV/r
TDF+3TC+EFV
Alternatif AZT+3TC+DTG
AZT+3TC+LPV/r
AZT+3TC+EFV
• Untuk 30 hari
Pre Exposure Prophylaxis
• Metoda pencegahan pada orang dengan HIV negative sebelum dia
terpapar dengan HIV dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi HIV.
• Diberikan ARV: TDF+FTC/3TC
EFEK SAMPING,
TOKSISITAS DAN
INTERAKSI ARV
Efek Samping ARV
• Efek samping dimiliki oleh semua obat TIDAK hanya ARV
• Gejala yang tampil perlu dibedakan dengan penyebab lain seperti penyakit infeksi, IRIS dll
• Jika terjadi efek samping JANGAN terfokus hanya pada ARV, cari kemungkinan efek samping dari obat lain
0
5
Mual
Pasien (%)
Diare
Muntah
Gangguan
Penghentian Obat
gastrointestinal
Dysphagia
Sakit kepala
Insomnia
Reaksi
hipersensitifitas
/ruam kulit
Letih/lesu
(n=84)
Pusing
Efek Samping yang Menyebabkan
Neuropati
Anemi
Jumlah totol
Netrofil ↓
O Brien ME et al JAIDS 2003:34:407-14
Pengelompokan Efek Samping pada ARV
• Golongan NRTI
• Toksistas pada mitokondria
• Mayoritas terkait dengan dosis obat
• Golongan NNRTI
• Hipersensitivitas dan gangguan SSP
• Mayoritas terkait dengan dosis obat
• Golongan PI
• Gangguan metabolic
• Gangguan GI tract
Toksisitas Obat
Prinsip Penanganan Toksisitas Obat
• Tentukan beratnya toksisitas
• Evaluasi semua obat yang dipergunakan (ARV atau non-ARV)
• Pertimbangkan gejala yang timbul disebabkan oleh proses penyakit (mis, hepatitis yg
menimbulkan ikterus)
• Tangani efek samping sesuai beratnya
• Derajat 4 (mengancam jiwa): hentikan obat ARV
• Derajat 3 (berat): substitusi obat
• Derajat 2 (sedang): Lanjutkan ARV atau substitusi
• Derajat 1 (ringan): Tdk perlu ganti terapi
• Pada kasus yang ringan – perlu memotivasi pasien agar terus minum obat
• Jika memberikan obat untuk mengurangi gejala pertimbangkan ada tidaknya interaksi
obat
Interaksi Obat
Keep Update!