Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sumardiana

NIM : 041080705
Tugas 2

1. Untuk memperjelas pemahaman yang berkaitan dengan sentralisasi, ada 5 (lima)


kondisi yang perlu dilakukan pembahasan, Jelaskan!
2. Apa yang anda ketahui tentang Otoritas Lini dan Otoritas Staf?
3. Jelaskan sifat hubungan yang terjadi antara:
a. Sentralisasi dengan Kompleksitas
b. Sentralisasi dengan Formalisasi

Jawab
1. Untuk memperjelas pemahaman mengenai sentralisasi perlu dilakukan pembahasan
mengenai berbagai kondisi yang berkaitan dengan pemahaman mengenai sentralisasi :
1. Sentralisasi hanya berkaitan dengan otoritas formal dalam organisasi
Secara resmi sentralisasi memang dinyatakan hanya berkaitan dengan anggota
organisasi yang diberi otoritas formal oleh organisasi untuk mengambil keputusan.
Tetapi, bisa muncul pertanyaan berkaitan dengan anggota organisasi yang memiliki
otoritas tidak formal dalam pengambilan keputusan
2. Kebijakan perusahaan bisa membatasi desentralisasi
Banyak organisasi yang mencoba mendorong pengambilan keputusan agar bisa
dilakukan pada tingkatan hierarki yang lebih rendah. Apabila pilihan jenis keputusan
yang boleh ditetapkan oleh tingkatan hierarki yang rendah ternyata dibatasi oleh
kebijakan perusahaan maka bisa dipertanyakan apakah benar bahwa para pengambil
keputusan pada tingkatan hierarki yang rendah ini benar-benar diberi kebebasan untuk
menetapkan keputusan ataukah desentralisasi hanya terjadi secara semu.
3. Sentralisasi sering kali diartikan sebagai pengambilan keputusan yang
dikonsentrasikan di satu titik
Banyak pihak yang setuju bahwa sentralisasi bisa diartikan sebagai pengambilan
keputusan yang dikonsentrasikan di satu titik. Tetapi, arti dari pernyataan itu tidaklah
jelas. Istilah “satu titik” bisa diartikan sebagai seseorang, satu unit ataupun satu
tingkatan hierarki. Kebanyakan orang beranggapan bahwa keputusan yang sifatnya
sentralistik diambil oleh posisi yang menempati tingkatan hierarki yang lebih dalam
organisasi dan suatu keputusan tidak dianggap bersifat sentralistik apabila diambil
secara terkonsentrasi di satu titik atau suatu posisi yang berada pada tingkatan hierarki
yang rendah.
4. Teknologi informasi yang terus-menerus memantau keputusan-keputusan yang
bersifat desentralistik bisa dimanfaatkan untuk menerapkan pengendalian yang
bersifat sentralistik
Bahwa penggunaan teknologi informasi yang lebih canggih, misalnya pemanfaatan
sistem informasi yang menggunakan komputer, bisa mendorong terjadinya
desentralisasi. Teknologi informasi juga memberikan peluang bagi pimpinan puncak
organisasi untuk bisa memahami secara cepat akibat dari suatu keputusan yang
diambil secara desentralistik sehingga bisa segera melakukan koreksi terhadap
keputusan tersebut terutama apabila tidak sesuai dengan keinginan pimpinan puncak.
Jika kebebasan menetapkan keputusan didelegasikan kepada posisi yang berada pada
tingkatan hierarki yang rendah, belum tentu kondisi semacam ini sesuai jika dianggap
sebagai situasi yang desentralistik.
5. Pengendalian input informasi oleh bawahan bisa membuat pengambilan keputusan
yang sentralistik menjadi bersifat desentralistik
Para atasan biasanya memperoleh berbagai jenis informasi yang diperlukan untuk
melakukan pengambilan keputusan dari bawahannya. Informasi memang dialirkan
oleh para bawahn kepada atasannya, tetapi biasanya bisa disaring terlebih dahulu oleh
para bawahan ini sebab tanpa melewati proses penyaringan ini maka atasan akan
mengalami kebanjiran informasi.

2. Otoritas Lini menunjukkan otoritas yang dimiliki seorang atasan terhadap seluruh
kegiatan dari bawahannya. Sementara otoritas staf sifatnya terbatas. Para pemegang
otoritas staf boleh memberikan saran kepada para pemegang posisi lini. dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara atasan dengan bawahan diwarnai oleh corak
otoritas lini.

3. a. Sentralisasi dengan Kompleksitas secara jelas menunjukkan hubungan


berlawanan (hubungan negatif) antara sentralisasi dengan kompleksitas organisasi.
Desentralisasi biasanya terpaksa terjadi karena organisasi memiliki derajat
kompleksitas yang tinggi. Kesimpulannya bahwa derajat kompleksitas yang tinggi
biasanya diikuti oleh meningkatnya desentralisasi dalam organisasi.
b. Sentralisasi dengan Formalisasi antara sentralisasi dengan kompleksitas
yang telah disajikan pada bagian sebelumnya cukup jelas. Tetapi, kejelasan hubungan
antara sentralisasi dengan formalisasi masih perlu dipertanyakan. Berbagai penelitian
ternyata menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kedua komponen
tersebut, yaitu ditemukan bahwa organisasi dengan formalisasi yag tinggi ternyata
biasanya bersifat desentralistik.

Anda mungkin juga menyukai