Anda di halaman 1dari 67

OPTIMALISASI WAKTU KERJA DAN PENGIRIMAN BARANG KE

BERAGAI TEMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ASSIGNMENT


ATAU HUNGARIAN DAN NETWORKING ATAU SPANNING TREE
(STUDI KASUS PD. NOVIA INDAH)

Rizal Ariyanto 1, Akhmad Rizal Amrulloh2

❑1 ¿ ¿1710631140014, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,


Universitas Singaperbangsa Karawang, e-mail: rizalariyanto65@gmail.com

❑2 ¿ ¿1710631140026, Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik,


Universitas Singaperbangsa Karawang, e-mail: akhmadrizal.a@gmail.com

Abstrak: Riset Operasi (Operations Research atau OR) digunakan untuk mencari
suatu tindakan atau solusi terbaik (optimum) dari suatu permasalahan. Walaupun
matematika dan model matematis merupakan inti dari OR, pemecahan masalah
tidaklah hanya sekedar pengembangan dan pemecahan model-model matematis.
Secara spesifik, masalah keputusan biasanya mencakup faktor-faktor penting yang
tidak berwujud dan tidak dapat diterjemahkan secara langsung dalam bentuk
model matematis. Hungarian adalah suatu metode dalam Penugasan atau
Assignment yang memodifikasi baris dan kolom dalam matriks efektifitas sampai
muncul sebuah komponen nol tunggal dalam setiap baris atau kolom yang dapat
dipilih sebagai alokasi penugasan. Spanning Tree adalah salah satu metode dalam
Jaringan atau Networking. Minimum Spanning Tree atau Pohon Spanning
Minimum adalah subset dari tepi-tepi dari graf tak-berbobot yang menhubunkan
semua simpul bersama-sama, tanpa siklus apa pun dan dengan berat tepi total total
minimum yang mungkin. Dalam kasus ini, data yang diperoleh akan diuji secara
manual, kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan program software yang
bernama POM-QM for Windows yang merupakan kepanjangan dari Program
Operations Management – Quantitative Methods.
Kata Kunci: Operation Research, Hungarian, Spanning Tree, dan POM-QM

Abstract: Operation Research (OR) is used for finding a optimum solution from
an problem. Although mathematics and mathematical models are at the core of
the OR, problem solving is not merely the development and solving of
mathematical models. Specifically, decision problems usually include important
factors that are intangible and can not be translated directly in the form of
mathematical models. Hungarian is a method of Assignment that modifies rows
and columns in the effectiveness matrix until a single zero component in each row
or column can be selected as assignment allocation. Spanning Tree is a method in
the Networking. The minmun Spanning tree is a subset of edges of a connected
and edge weighted weightless graf that connects all vertices together, without any
cycle and with the minimum possible total edge weight. In this case, the obtained
data will be compared to a software program called POM-QM which stands for
Program Operations Management – Quantitve Methods.

Keywords: Operation Research, Hungarian, Spanning Tree, dan POM-QM


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup
semua barang seperti pintu, kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari
kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi
dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap.
Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis furniture (1520-30
Masehi). Furniture mempunyai asal kata fournir yanga artinya furnish atau
perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya arti
yang berbeda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari,dan
seterusnya. Salah satu bahan pembuatan furniture adalah kayu, berbagai
jenis mulai dari kayu jati, mahoni, sungkai, pinus, kamper, ramin cedar,
kayu triplek atau multipleks, kayu particel board. (Khana, 2015)
PD. Novia Indah merupakan sebuah perusahaan kecil produsen
mebel atau furnitur, beberapa produk yang dibuat oleh PD. Novia Indah
antara lain kusen, pintu, loster, kursi, meja, lemari, dan sebagainya. PD.
Novia Indah memproduksi mebel hanya ketika mendapatkan pesanan.
Dalam proses kegiatan produksinya, nampak waktu kerja yang dilakukan
di PD. Novia Indah ini belum optimal. Begitupun dalam proses
pengiriman barang jadi kepada pemesan atau konsumen juga dirasa belum
optimal. Permasalahan ini mendorong kami untuk melakukan penelitian di
tempat PD. Novia Indah. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat
menjadi usulan pertimbangan dalam perbaikan yang daik dan dapat
digunakan seuai dengan kebutuhan dari PD. Novia Indah itu sendiri.
Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, diperlukan pengkajian
terhadap permasalahan tersebut dengan menggunakan metode yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Diantaranya yang akan
kami gunakan yaitu metode Assignment atau Hungarian yang biasa
disebut Penugasan, Networking atau Spanning Tree yang biasa disebut
sebagai Jaringan dan pengujian atau penerapannya dilakukan secara
perhitungan manual dan menggunakan program software POM – QM
dimana dengan menggunakan metode tersebut kita dapat memecahkan
permasalahan yang ada pada perusahaan mebel pada PD. Novia Indah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasar pada latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah
sebagai berikut;
1. Apakah perusahaan mebel PD. Novia Indah tersebut sudah dapat
dikatakan optimal dalam pembagian kerja pegawainya dan tepat
pada posisi masing-masing?
2. Bagaimana cara PD. Novia Indah tersebut agar dapat dikatakan
optimal dalam pembagian kerja dan pada posisi masing masing?
3. Apakah PD. Novia Indah tersebut sudah dapat dikatakan
pengiriman pesanannya sudah minimum baik waktu dan
biayanya?
4. Bagaimana cara agar PD. Novia Indah tersebut dapat dikatakan
telah meminimasi waktu dan biaya pengiriman pesanan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Laporan Makalah Tugas Besar
Penelitian Operasional 1, yaitu;
1. Dapat mengetahui perusahaan mebel PD. Novia Indah tersebut
sudah dapat dikatakan optimal dalam pembagian kerja
pegawainya dan tepat pada posisi masing-masing
2. Dapat mengetahui cara PD. Novia Indah tersebut agar dapat
dikatakan optimal dalam pembagian kerja dan pada posisi masing
masing
3. Dapat mengetahui PD. Novia Indah tersebut sudah dapat
dikatakan pengiriman pesanannya sudah minimum baik waktu
dan biayanya
4. Dapat mengetahui cara agar PD. Novia Indah tersebut dapat
dikatakan telah meminimasi waktu dan biaya pengiriman pesanan
1.4 Pembatasan Masalah
Permasalahan yang ada cenderung luas, oleh sebab itu diperlukan
adanya batasan masalah agar pembahasan tidak melebar. Berikut adalah
batasan masalahnya;
1. Hanya mengetahui perusahaan mebel PD. Novia Indah tersebut
sudah dapat dikatakan optimal dalam pembagian kerja
pegawainya dan tepat pada posisi masing-masing
2. Hanya mengetahui cara PD. Novia Indah tersebut agar dapat
dikatakan optimal dalam pembagian kerja dan pada posisi
masing masing
3. Hanya mengetahui PD. Novia Indah tersebut sudah dapat
dikatakan pengiriman pesanannya sudah minimum baik waktu
dan biayanya
4. Hanya mengetahui cara agar PD. Novia Indah tersebut dapat
dikatakan telah meminimasi waktu dan biaya pengiriman
pesanan

1.5 Sistematika Penulisan


Secara garis besar laporan ini terdiri dari VII (tujuh) BAB yang
saling berhubungan satu sama lainnya, dimana masing-masing BAB
terdiri dari berbagai sub pokok bahasan antara lain;

BAB I PENDAHULUAN
BAB ini berisikan latar belakang masalah, maksud dan tujuan
makalah, perumusan masalah, pembatasan masalah dan
sistematika penulisan makalah.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam BAB ini berisikan teori-teori ringkas serta prinsip yang
digunakan dalam menggunakan metode-metode yang
diantaranya ada Assignment atau Hungarian, Networking atau
Spanning Tree dan pengujian atau penerapannya dalam aplikasi
software POM-QM for Windows dari para ahli.

BAB III APLIKASI PERMASALAHAN


Dalam BAB ini diuraikan pemecahan masalah dari berbagai
metode-metode yang diantaranya Assignment atau Hungarian
yang biasa disebut sebagai Penugasan, Networking atau
Spanning Tree yang biasa disebut sebagai Jaringan dan
pengujian atau penerapannya dalam aplikasi software yang
bernama POM-QM for Windows atau Program Operations
Management – Quantitative Methods for Windows dalam
kehidupan sehari-hari atau dilakukannya analisa atau
pengamatan pada objek tersebut.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam BAB ini akan dikemukakan tentang hasil Analisa
terhadap metode-metode yang diantaranya seperti: Assignment
atau Hungarian yang biasa disebut sebagai Penugasan,
Networking atau Spanning Tree yang biasa disebut sebagai
Jaringan dan pengujian atau penerapannya dalam aplikasi
software yang bernama POM - QM for Windows atau Program
Operations Management – Quantitative Methods for Windows.
Setelah itu pembahasan mengenai metode-metode tersebut.
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI
MANAJERIAL
Dalam BAB ini berisikan kesimpulan secara singkat dari hasil
metode-metode yang diantaranya seperti: Assignment atau
Hungarian yang biasa disebut sebagai Penugasan, Networking
atau Spanning Tree yang biasa disebut sebagai Jaringan dan
pengujian atau penerapannya dalam aplikasi software yang
bernama POMQM for Windows atau Program Operations
Management – Quantitative Methods for Windows. Dan
beberapa saran yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas pada sebelumnya serta implikasi manajerial atau
pemberian usulan terhadap objek yang telah diteliti, yaitu PD.
Novia Indah.
BAB VI REFERENSI
Dalam BAB ini berisikan mengenai tulisan tentang sejumlah
informasi terhadap sebuah buku yang ditinjau dan juga telah
dinilai tetang sumber penulisannya. Dalam referensi memuat
beberapa informasi seperti penulis atau pengarang, nama buku,
tahun buku dan tahun terbit buku tersebut.
BAB VII LAMPIRAN
Dalam BAB ini terdapat hasil observasi yang dilakukan sesuai
dengan metode-metode yang diantaranya seperti: Assignment
atau Hungarian yang biasa disebut sebagai Penugasan,
Networking atau Spanning Tree yang biasa disebut sebagai
Jaringan dan pengujian atau penerapannya dalam aplikasi
software yang bernama POM-QM for Windows atau Program
Operations Management – Quantitative Methods for Windows.
1.6 SOTA (State of The Art)
State Of The Art atau disingkat SOTA adalah faktor yang
terpenting untuk memposisikan penelitian-penelitian yang akan dilakukan,
untuk memuat acuan referensi yang dimana mengenai Metode Assignment
yang dikatakan sebagai Penugasan, diantaranya:

No Judul Metodologi Hasil yang didapat


1 Erna Danitai, Assignment Penggunaan metode
Nalsa Cintya penugasan dalam
Resti memaksimalkan dan
(2017) mengoptimalkan
Sistem Alokasi penugasan pada Fakultas
Tugas Teknik Universitas
Kepanitiaan Nusantara PGRI Kediri
Menggunakan menggunakan submetode
Metode Rapid Application
Penugasan Development (RAD).
2 Arjon Samuel Hungarian Proses optimalisasi
Sitio penugasan menggunakan
(2016) metode Hungarian dapat
Perancangan dan digunakan karena
Implementasi mendapatkan hasil yang
Sistem Penugasan efektif dan efisien.
Pegawai Pada
Dinas Ketahanan
Pangan Dengan
Metode
Hungarian
3 Jimi Priyo Hungarian Hasil penelitian yang
Assiddik, Didik dilakukan dengan
Pudjo M, Eka mengunakan metode
Bambang G hungarian, mendapatkan
(2014) biaya yang lebih optimal
Optimasi daripada menggunakan
Pembagian skedul perusahaan
Pekerja Bangunan
Menggunakan
Metode
Hungarian
4 Marline Hungarian Penelitian ini
Paendong, Jantje memfokuskan pemecahan
D. Prang masalah dan mempertegas
(2011) lingkup penelitian.
Optimisasi
Pembagian Tugas
Karyawan
Menggunakan
Metode
Hungarian
5 Sri Basriati, Ayu Hungarian 1. Metode hungarian dan
Lestari metode pinalti
(2017) menghasilkan alokasi
Penyelesaian penugasan optimal
masalah yang sama
penugasan 2. Metode hungarian
menggunakan mendapatkan solusi
metode hungarian optimal pada iterasi ke
dan pinalti (studi empat
kasus: CV. Surya 3. Metode pinalti
Pelangi) mendapatkan solusi
optimal pada iterasi ke
dua
6 Humayra Dil Assignment Penemuan metode baru
Afroz, Dr. dalam penyelesaian
Mohammad masalah penugasan dengan
Anwar Hossen membandingkannya
(2017) menggunakan HA-Method
New Proposed dan Proposed Method dan
Method for menghasilkan solusi
Solving optimal yang sama.
Assignment
Problem and
Comparative
Study with
Existing Methods
7 Erna Danitai, Assignment Dalam penelitian ini, studi
Nalsa Cintya kasusnya pada PT
Resti Telkomsel area Kabupaten
(2017) Penggunaan metode
Sistem Alokasi penugasan dalam
Tugas memaksimalkan dan
Kepanitiaan mengoptimalkan
Menggunakan penugasan pada Fakultas
Metode Teknik Universitas
Penugasan Nusantara PGRI Kediri
menggunakan submetode
Rapid Application
Development (RAD).
8 Wahyu Oktri Hungarian Dalam penelitian ini
Widyarto, Dessy ditemukan jika
Triana menggunakan kedua
(2015) metode ini terdapat
Penugasan perbedaan penugasan. Dan
Operator Mesin dengan menggunakan
Produksi Dengan metode hungarian
Menggunakan penugasan dapat hasil
Metode yang optimum.
Hungarian Dan
Algoritma
Generate And
Test
9 Sofiyanurriyanti Assignment Dalam menggunakan
(2018) Assignment model
Analisis ditemukan bahwa hasil
Penggunaan penelitian yang ditemukan
Metode metode ini menentukan
Assignment dalam pembagian tugas karyawan
Mengoptimalkan
Penugasan
Karyawan Untuk
Setiap
Departemen pada
Proses Produksi
Ikan Teri Cryspi
10 Suleiman Kabiru, Hungarian Hasil dari algoritma
Bello Malam Hungaria dan paket
Saidu, Abdullahi perangkat lunak komputer
Zubairu Abdul LINGO menghasilkan
dan Uba Ahmad hasil optimal yang sama.
Ali Solusi komputer oleh
(2017) perangkat lunak LINGO
An Optimal menunjukkan bahwa total
Assignment peluang minimum yang
Schedule of Staff- akan memaksimalkan
Subject kualitas pendidikan adalah
Allocation 84 dan total efektivitas
maksimum yang akan
memaksimalkan kualitas
pendidikan adalah 416.
(Akhmad Rizal, 2019)

State Of The Art atau yang disingkat SOTA adalah faktor yang
terpenting untuk memposisikan penelitian-penelitian yang akan dilakukan,
untuk memuat acuan referensi yang dimana mengenai Metode Networking
atau Spanning Tree yang dikatakan sebagai Jaringan, diantaranya:

No Judul Metodologi Hasil yang didapat


1 Dannyanti Eka. Dalam Tujuan dari penelitian ini
(2010): penelitian ini adalah menganalisis
OPTIMALISASI menggunakan optimalisasi durasi proyek
PELAKSANAAN metode CPM sehingga dapat diketahui
PROYEK (Critical berapa lama suatu proyek
DENGAN Path Method) tersebut diselesaikan dan
METODE PERT dan mencari adanya
DAN CPM (Studi PERT (Project kemungkinan percepatan
Kasus Twin Evaluation) waktu pelaksanaan
Tower Building proyek dengan metode
Pasca Sarjana PERT (Project Evaluation
Undip. and Review Technique)
dan CPM (Critical Path
Method - Metode Jalur
Kritis). Objek pada
penelitian ini adalah
sebuah proyek
pembangunan Twin Tower
Building Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro.
Lokasi pembangunan
Twin
Tower Building Pasca
Sarjana Undip terletak di
tengah kota, tepatnya jalan
Imam
Barjo, SH No. 5
Semarang, Jawa Tengah.
Penelitian ini menganalisis
optimalisasi durasi
percepatan proyek dengan
menggunakan berbagai
alternatif percepatan
proyek yang memberikan
kontribusi
biaya paling rendah
dengan waktu
penyelesaian tercepat.
Berdasarkan analisis data
dan pembahasan yang
telah dilakukan pada bab
sebelumnya maka
kesimpulan yang dapat
diambil dalam penelitian
ini adalah
sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan
analisis jaringan kerja
dengan metode PERT
dan CPM
dapat dilakukan upaya
percepatan durasi proyek
dengan mempercepat
pekerjaan-pekerjaan
yang berada pada
lintasan kritis.
b. Peluang pencapaian
target waktu
penyelesaian proyek
yang diharapkan yaitu
150 hari adalah 92,78%
(nilai Z atau peluang
1,46).

2 Sahid S. S. D. Dalam Tujuan dari penelitian ini


(2012): penelitian ini adalah mengetahui jalur
Implementasi menggunakan kritis dari proyek GTLC,
Critical Path metode CPM estimasi waktu proyek dan
Method dan (Critical peluang selesainya proyek
PERT Analysis Path Method) dengan waktu yang kurang
pada Proyek dan dari yang disepakati awal.
Global PERT (Project Untuk pengolahan data
Technology for Evaluation) digunakan aplikasi
Local WinQSB versi 2.00
Community. terutama berkaitan
Jurnal Teknologi denganian pencarian solusi
Informasi dan CPM dan PERT analysis.
Telematika Vol.5, Dan diketahui hasil akhir
Desember 2012, dari kedua metode tersebut
14-22 adalah:
 CPM dan PERT
analysis dapat
diimplementasikan
dalam proyek GTLC
untuk efisiensi dalam
perencanaan dan
penjadwalan
 Implementasi metoda
CPM memberikan
waktu penyelesaian
proyek lebih cepat 5
minggu dari yang
direncanakan, tetapi
memberikan jalur kritis
yang lebih banyak,
sehingga memerlukan
kerja keras dalam
monitoring dan
pengendalian proyek
 Implementasi PERT
menghasilkan waktu
penyelesaian lebih
lama dibandingkan
dengan CPM, tetapi
dengan jalur kritis yang
lebih sedikit dan masih
lebih cepat
dibandingkan dengan
durasi yang
direncanakan dengan
tingkat keberhasilan
sebesar 92,46%
3 Ibnu Dalam Dalam penelitian ini, studi
Dipoprasetyo Penelitian ini kasusnya pada butik
(2016) : Menggunakan Omahkoe Batik yang
Analisis Critical Path bergerak dalam bidang
Networking Method (CPM) produksi pakaian kain
Planning dengan batik. Kegiatan produksi
Critical Path pada butik ini dimulai
Method (CPM) dengan pengambilan
dalam Usaha bahan baku berupa kain
Efisiensi Waktu batik tulis langsung dari
Produksi Pakaian produsen. Selama ini butik
Batik Pada Butik Omahkoe Batik masih
“Omahkoe Batik” menggunakan perkiraan
di Samarinda, waktu berdasarkan
Jurnal pengalaman sebelumnya
Administrasi dan dijadikan sebagai
Bisnis, 2016 pedoman untuk
Volume 4 (4), menentukan berapa lama
1002-1015, kira-kira waktu
ISSN 2355-5408 penyelesaian produksi.
Dari sekian banyak
kegiatan, perusahaan
melakukan secara acak
kegiatan mana saja yang
harus didahului. Untuk
mengatasi masalah
tersebut dalam penelitian
ini maka digunakan
metode CPM untuk
mengefisiensi waktu
produksi. Dan
menghasilkan beberapa
pembahasan:
1. Melakukan
pengamatan dan
mengambi salah satu
sampel yaitu Long
Dress, karena
memiliki jalur
kegiatan produksi
yang lengkap.
2. Melakukan
pengamatan terhadap
satu customer yaitu
berupa satu long
dress yang terdapat
waktu penyelesaian
produksi normal =
31,09 jam 3 hari
lebih 7,09 jam, dan
untuk produksi tidak
normal = 152,92 jam
atau 14 hari lebih
0,92 jam.
Jadi kesimpulanya
berdasarkan hasil
pengamatan waktu noemal
yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan produk satu
pesanan long dress batik
adalah 31,09 jam.
4 M. Imron Mas’ud, Penelitian ini Dalam penelitian ini
Erik Wijayanti menggunakan mengambil sebuah studi
(2017): Analisis Metode PERT kasus pada PT.KI,
Evaluasi Biaya perusahaan ini bergerak di
dan Penjadwalan bidang makanan dan
Waktu Proyek minuman, membangun
Pengolahan plant baru diwilayah
Limbah PT. KI pandaan pasuruan untuk
dengan memproduksi minumam
Pendekatan berkemasan botol. Fokus
PERT, penelitian pada proyek
Jurnal J-Ensitec pengolahan limbah PT. KI
Vol 03 No 02 plant pandaan pada proyek
2017 pemasangan mesin belt
press. Berdasarkan hasil
data lapangan diketahui
bahwa durasi waktu
pengerjaan proyek
membutuhkan waktu 90
hari dengan total anggaran
yang dibutuhkan sebesar
Rp. 750.500.000,-. Bila
proyek diprediksi akan
mengalami keterlambatan,
maka disusunlah suatu
rencana percepatan proyek
dengan cara penambahan 1
hari dan 2 hari waktu
kerja. Berikut hasil
pembahasannya:
1. Jaringan Kerja
(Manual)
2. Jaringan
Kerja(Software)
3. Perrhitungan Waktu
dan Biaya Proyek
(Crashing Method)
Berdasarkan penelitian ini
maka dapat disimpulkan :
1. Dengan menggunakan
metode PERT Proyek
pengolahan limbah
dapat selesai dalam
jangka waktu 91 hari
dan lintasan kritis
terletak pada kegiatan
A-B-C-E-H-J-K-L
dengan kemungkinan
selesai paling cepat 85
hari adalah 2.5%,
paling mungkin
diselesaikan 91 hari
adalah 95% dan paling
lambat 96 hari adalah
2.5%.
Dengan alternative
penambahan waktu 1 hari
dan 3 hari maka proyek
dapat diselesaikan dalam
90 hari dengan
penambahan biaya sebesar
Rp. 200.000,-
5 Ahyar Rivai Metode Shortest Setelah menerapkan
Hasibuan: Path kedalam perangkat lunak
Penerapan penentuan jalur terpendek
Algoritma Floyd menggunakan algoritma
Warshall Untuk Floyd Warshall maka
Menentukan Jalur dapat diambil kesimpulan
Terpendek Dalam bahwa;
Pengiriman 1. Perancangan aplikasi
Barang, Jurnal data penentuan jalur
Riset Komputer terpendek merupakan
(Jurikom), Vol. 3 salah satu cara kerja dalam
No. 6, Desember pengantaran barang yang
2016 ISSN 2407- dapat menganalisis data
389X (Media rute terpendek dengan
Cetak) Hal : 20- menggunakan algoritma
24. Floyd Warshall.
2. Perangkat lunak ini
dapat dijadikan sebagai
aplikasi untuk
mendapatkan hasil rute
terpendek.
3. Sistem yang penulis
rancang sudah.
6 Irawan Afrianto1, Metode Dari hasil pengujian yang
Euis Widiani Spanning Tree dilakukan dapat diambil
Jamilah: kesimpulan sebagai
Penyelesaian berikut;
Masalah 1. Ant Colony System
Minimum dapat dijadikan sebagai
Spanning Tree alternatif untuk
(MST) memecahkan masalah
Menggunakan Minimum spanning tree,
ANT Colony hasil yang diperoleh sama
System (ACS), algoritma konvensional
Jurnal Ilmiah (kruskal) dalam
Komputer dan penyelesaian masalah
Informatika Minimum spanning tree.
(Komputa) 2. Susunan kota yang
Volume. I Nomor. dihubungkan untuk
2, Bulan Oktober menghasilkan panjang
2012 – ISSN: kabel minimum setiap
2089-9033. algoritma berbeda, namun
menghasilkan jarak MST
yang sama.
3. Pada Algoritma ant
colony system, iterasi
sangat berpengaruh pada
waktu komputasi,
walaupun susunan stasiun
telepon yang terlewati
relatif sama.
4. Dilihat dari segi waktu
komputasi: Pada algoritma
semut untuk iterasi 10,
waktu komputasi lebih
cepat jika jumlah stasiun
telepon yang dihubungkan
kurang dari 15. Sedangkan
jika iterasinya 25, proses
lebih cepat jika stasiun
yang dihubungkannya
kurang dari 11. Pada
Algoritma Kruskal, Proses
komputasi lebih cepat jika
stasiun telepon yang
dihubungkannya lebih dari
15.
7 Nelfiyanti, Dedi Dalam Dalam penelitian ini, studi
Dermawan (2017) penelitian ini kasusnya pada PT
: Penentuan Rute menggunakan Telkomsel area Kabupaten
Distribusi Bbm metode Metode Pelalawan yang
Yang Optimal Minimal merupakan perusahaan
Menggunakan Spanning Tree yang bergerak di industri
Metode Minimal (Mst) dan BBM.
Spanning Tree Algoritma Penelitian ini bertujuan
(Mst) Heuristik untuk menentukan
Dan Algoritma hubungan yang paling
Heuristik Di efisien dari semua
Pt.Telkomsel Area stasiun pada jaringan
Kabupaten sehingga tidak terdapat
Pelalawan, loop/siklus. Penelitian
Jurnal Teknik yang dilakukan pada 15
Industri, BTS simpul, didapatkan 3
Vol. 1 No. 1,58- jalur distribusi dengan
69,, panjang jalur masing –
Issn: 2302-0318 masing adalah 286 KM,
355 KM dan 468
KM. Dan waktu tempuh
yang dibutuhkan adalah
624 Menit, 682 menit dan
804 menit. Dan untuk 15
BTS tanggungan
didapatkan panjang jalur
yakni 132 KM, 121 KM
dan 251 KM dengan waktu
total 332 menit,
321 menit dan 451 menit.
Hal ini akan dipergunakan
sebagai dasar dalam
menetukan penjadwalan
yang dilakukan secara
berulang dalam satu
bulannya Dari penelitian
hasil penelitiannya sebagai
berikut :
1. Pengisian BBM yang
tepat waktu dengan
memperhatikan semua
aspek baik jarak tempuh,
waktu loading dan
unloading material
maupun factor penghalang
lainnya dapat
meminimalisasi masalah
keterlambatan dalam
pendistribusian BBM ke
BTS-BTS yang
direncanakan.
2. Metode Minimal
Spanning Tree dapat
menentukan jalur dan
jarak tempuh terpendek
untuk mendistribusikan
BBM tersebut ke site
dengan menghindarkan
terjadinya loop atau jalan
berulang dari suatu site ke
site yang lain.
3. Dengan selalu tepatnya
pendistribusian BBM
tersebut ke BTS-BTS yang
membutuhkan,
maka akan menghindari
penyebab tidak
beroperasinya generator
set atau genset karena
kehabisan BBM sehingga
Generator set dapat
bekerja optimal sebagai
catuan daya listrik yang
dibutuhkan oleh BTS
Telkomsel sehingga
menghindari matinya
produksi pada BTS
tersebut.
4. Dalam penelitian ini
Data yang digunakan
masih sederhana sehingga
untuk penelitian
kedepannya dapat
mempertimbangkan
penggunaan software yang
lebih mutakhir dengan
mempertimbangkan
banyak variable (sesuai
kondisi lapangan) selain
jarakantar BTS.

8 Endang Dalam Stusdi kasus penelitian


Retnowati (2017): penelitian ini pada Pada Proyek
Optimalisasi menggunakan Pembangunan Renovasi
Pelaksanaan metode Critical Masjid “ An Nuur” Desa

Proyek Dengan Path Method Sonoageng Kabupaten

Menggunakan (Cpm) Dan Nganjuk, Tujuan penelitian


ini adalah:
Critical Path Crashing Proyek
(1) Mengetahui urutan
Method (Cpm)
Dan Crashing aktivitas dan pembagian
waktu proyek pembangunan
renovasi masjid “AN
NUUR”.

9 Miftachul Anam, Dalam Hasil penelitian pada


Hari penelitian ini proyek Green Office Park
Moektiwibowo, menggunakan 9 BSD City dengan
Dan Basuki metode P.E.R.T metode PERT
Arianto : menunjukkan bahwa
Optimalisasi durasi normal proyek
Penjadwalan tersebut adalah 85 hari
Proyek Pekerjaan dengan biaya
Instalasi pelaksanaannya adalah Rp.
Ruang Chiller 357.652.000. Setelah
Dan Cooling dilakukan percepatan
Tower hasilnya adalah
Menggunakan proyek dapat dipercepat
Metode P.E.R.T. menjadi 72 hari dengan
biaya pelaksanaannya naik
menjadi Rp.
383.949.500.
Perbandingan persentase
kenaikan adalah 8% untuk
durasi dan 7% untuk
biaya, menunjukkan
bahwa metode percepatan
tersebut cukup efektif.

10 Karadeniz: Dalam Dari hasil pengujian yang


Optimization of penelitian ini dilakukan dapat diambil
Project menggunakan kesimpulan sebagai
Scheduling metode CPM berikut;
Activities in dan PERT 1. Genetic Algorithms
Dynamic CPM digunakan karena efektif
and PERT untuk metode atau solusi
Networks Using dari optimisasi masalah
Genetic yang rumit.
Algorithms 2. Hasil optimum
dihasilkan dalam waktu
yang lebih singkat ketika
menggunakan model yang
berbasis Dynamic
Algorithm dibandingkan
CPM dan PERT .
(Rizal Ariyanto, 2019)

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mebel


Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup
semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata
movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan
lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap.
Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520–30
Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau
perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya arti
yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan
seterusnya. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang
ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring,
ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Mebel
terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.

2.1.1 Sejarah Mebel


2.1.1.1 Sejarah Mebel di Eropa

Sejarah mebel dideteksi dari artefak, atau


peninggalan prasejarah atau bisa terlihat dari gambar-
gambar peninggalan kuno. Jika diurutkan secara
kronologis, sejarah mebel ini dimulai dari zaman
neolitikum, klasik, Eropa Modern Awal, Neoklasik abad
19, Amerika Utara Awal, Modern, Zaman Hijau,
Kontemporer.

1. Mebel zaman Neolitikum


Di desa Skara Brae, Orkney, Scotlandia Utara,
terdapat situs rumah kuno peninggalan zaman
Neolitikum 3100–2500 sebelum Masehi. Menariknya, di
rumah batu terdapat perlengkapan yang cukup lengkap.
Ada lemari pakaian, tempat tidur, lemari tundan, empat
duduk dari batu, dan wadah kerang. Lemari pakaian
menjadi mebel yang cukup penting pada waktu itu. Hal
ini terlihat dari posisinya yang terletak di dekat pintu
masuk. Pada lemari pakaian ini diletakkan pahatan bulat
terbuat dari batu.

2. Mebel zaman Klasik


Furnitur awal ditemukan pada abad ke-8 SM di
Phrigian, Bukit Midas, di Gordion, Turki. Potongan
ditemukan di sini termasuk meja dan tatahan yang
berdiri. Ada juga peninggalan yang masih bertahan dari
Siriah abad 9-8 Sebelum Masehi dari istana
Nimrud.Karpet paling awal yang kini ditemukan adalah
Karpet Pazyryk. Karpet ini ditemukan di sebuah makam
beku di Siberia dan kira-kira peninggalan dari abad 6
SM, dan 3.Furnitur Mesir Kuno juga ditemukan kembali.
Kira-kira peninggalan dari milenium 3 SM berupa
tempat tidur di Tarkhan. Ditemukan pula tempat tidur
dan kursi berlapis emas dari makam Ratu Hetepheres,
dan banyak contoh (kotak, tempat tidur, kursi).Desain
furnitur yang sudah maju ditemukan di Yunani Kuno di
milenium 2 Sebelum Masehi, termasuk tempat tidur dan
kursi klismos. Desain mebel juga juga terlihat pada
gambar vas Yunani.Pada tahun 1738 dan 1748, terdapat
program penggalian Herculaneum dan Pompeii. Lantas
ditemukan furnitur Romawi. Letusan Vesuvius 79 AD
ikut membantu pengawetan furniture ini.

2.1.1.2 Sejarah Mebel di Asia

Mebel di Asia agak berbeda dengan mebel Barat.


Mebel Asia mengembangkan gayanya tersendiri,
walaupun kadang dipengaruhi oleh Barat karena interaksi
warga Asia dengan warga Barat melalui kolonialisme,
pendidikan dan informasi. Mebel Asia dengan gayanya
sendiri, lahir dari Indonesia (terutama Jepara, Bali), China,
Jepang, Pakistan, India, Burma, Korea,
Monggolia.Indonesia mempunyai gaya mebel yang unik
dengan aneka ragam hias ukir yang beragam. Ornamen
yang beraneka. Pusat mebel ukir di Indonesia adalah
Jepara. Pada tahun 2004, Kabupaten Jepara memiliki
3.539 unit produksi usaha mebel yang terdaftar di Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Penanaman
Modal. Usaha skala kecil yang belum terdaftar
diperkirakan 15.000 unit usaha. Keseluruhannya menyerap
kira-kira 85.000 tenaga kerja.

2.1.2 Pekerjaan Mebel


Sumber-sumber penjualan yang dapat dilakukan oleh sebuah
mebel diantaranya adalah sebagai berikut, yaitu;
1. Penjualan jasa perbaikan.
2. Penjualan jasa pemasangan.
3. Penjualan furniture-furniture

2.1.3 Aktivitas Mebel


1. Pembuatan kusen pintu
2. Pembuatan kusen jendela
3. Pembuatan kursi
4. Pembuatan meja
5. Pembuatan lemari
6. Perbaikan kusen pintu
7. Perbaikan kusen jendela
8. Perbaikan kursi dan meja
9. Pemasangan kusen pintu
10. Pemasangan kusen jendela

2.1.4 Ruang Lingkup Mebel


1. Menjual furniture
2. Memasang furniture
3. Membuat furniture
4. Memperbaiki furniture

2.1.5 Modal Pendirian Mebel


Modal pendirian mebel untuk bisa dilaksanakannya kegiatan
permebelan diperlukan, diantaranya;
1. Peralatan (perkakas) secukupnya sesuai kebutuhan,
2. Bangunan atau gedung tempat dilakukan kegiatan, dan
3. Persediaan suku cadang untuk suku yang biasanya sering
memerlukan penggantian.
2.2 Metode Hungarian atau Assignment
Permasalahan penugasan (Assignment) merupakan kasus dari
persoalan program linier dengan tujuan untuk mencari keuntungan
maksimum dengan biaya seminimum mungkin. Permasalahan penugasan
(Assignment) kerap kali ditujukan pada permasalahan ekonomi, militer,
sosial, dan lain-lain dengan sumber daya yang minim. Sumber daya dapat
berupa uang, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu, ruangan
atu teknologi. Tugas analisis adalah mencapai hasil terbaik yang mungkin
dengan keterbatasan sumber daya ini. Hasil yang diinginkan mungkin
ditujukan sebagai maksimisasi dari beberapa ukuran seperti profit,
penjualan dan kesejahteraan, atau minimisasi seperti biaya, waktu, dan
jarak.
Model penugasan (Assignment) pada awalnya dikenal sebagai
Hungarian Method. Istilah ini dikenal untuk mengabadikan D. Konig, ahli
matematika asal Hungaria yang pertama kali mengembangkan model ini
pada tahun 1916. Di dalam perkembangannya, model ini lebih banyak
diterapkan pada masalah-masalah pemberian tugas atau pekerjaan kepada
karyawan sehinggga model ini dikenal pula dengan istilah Assignment
atau penugasan
Penelitian Erlinda Rahmawati menghasilkan bahwa metode
Hungarian lebih optimal dibandingkan penugasan yang dilakukan
perusahaan dalam penempatan karyawan. Selanjutnya, Ninda Uswatun K
(2012) dalam penelitiannya membahas tentang penugasan tidak seimbang
menggunakan metode Pinalti. Penelitian Ninda menghasilkan bahwa
metode penugasan pinalti lebih efektif dibandingkan dengan metode
Hungarian dan metode simpleks. Hal tersebut terlihat dari cara
perhitungan dan iterasi yang lebih sedikit dibandingkan metode Hungarian
dan metode simpleks.
2.2.1 Pengertian Assignment
Assignment Model merupakan jenis khusus program linear
dimana sumber-sumber dialokasikan kepada kegiatan atas dasar
satu-satu (one to one basis) (Hiller,1990). Assignment problem
adalah suatu masalah mengenai pengaturan pada individu (objek)
untuk melaksanakan tugas (kegiatan), sehingga dengan demikian
biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan penugasan tersebut
dapat diminimalkan. Sedangkan Agustini dan Rahmadi (2009 :
135) mengatakan assignment problem atau kasus penugasan
muncul dalam banyak kasus pembuatan keputusan, seperti kasus
menentukan siapa mengerjakan apa, menetapkan fungsisuatu
mesin, menentukan salesman untuk suatu wilayah pemasaran, dan
sebagainya. Dengan kata lain, kasus penugasan berkaitan dengan
masalah penetapan tugas atau pekerjaan suatu mesin, seorang
pekerja atau suatu proyek dengan tujuan tertentu. Tujuan yang akan
dicapai antara lain memaksimumkan keuntungan, meminimumkan
waktu pengerjaan dan meminimumkan jumlah personel.
Metode penugasan digunakan untuk memaksimalkan
keuntungan dalam suatu perusahaan. Beberapa hal yang harus
diketahui dalam menyelesaikan masalah penugasan yaitu: jumlah
pekerja (m), jumlah pekerjaan yang akan diselesaikan (n),
penugasan pekerja pada suatu pekerjaan (Cij), parameter alokasi
penugasan (Xij). Secara umum masalah penugasan dapat ditulis
dengan rumus sebagai berikut :
m n
Z = ∑ ❑ ∑ C ij X ij
i=1 i=1

Dengan kendala:

∑ C ij = 1,i = 1,2,…,m
i=1

∑ X ij = 1,i = 1,2,..,n
i=1
2.2.2 Pengertian Metode Hungarian

Prawisentono (2005), mengungkapkan metode Hungarian


adalah metode yang memodifikasi baris dan kolom dalam matriks
efektifitas sampai muncul sebuah komponen nol tunggal dalam
setiap baris atau kolom yang dapat dipilih sebagai alokasi
penugasan. Semua alokasi penugasan yang dibuat adalah alokasi
yang optimal, dan saat diterapkan pada matriks efektifitas awal,
maka akan memberikan hasil penugasan yang paling minimum.
Algoritma ini diberi nama Hungarian Method yang didasarkan
pada hasil kerja dua orang matematikawan asal Hungaria, yaitu
Denes Konig dan Jeno Egervary. Penggunaan prosedur metode
Hungarian dengan matriks berbobot terdiri dari 3 tahap, yaitu
penyusunan matriks atau tabel penugasan, analisis kelayakan
penetapam optimum, dan penyusunan ulang matriks.

2.2.3 Syarat Metode Hungarian atau Assignment


Syarat-syarat metode Hungarian yaitu, diantaranya sebagai
berikut ini menurut Taha (1996) yaitu;
1. Jumlah i harus sama dengan jumlah j yang harus diselesaikan.
2. Setiap sumber hanya mengerjakan satu tugas.
3. Apabila jumlah sumber tidak sama dengan jumlah tugas atau
sebaliknya, maka ditambahkan variabel dummy woker atau
dummy job.
4. Terdapat dua permasalahan yang diselesaikan yaitu
meminimumkan kerugian (biaya, waktu, jarak dan sebagainya)
atau memaksimumkan keuntungan.

2.3 Metode Spanning Tree atau Networking


Dalam perkembangan zaman yang maju saat ini manusia telah
berusaha berbagai cara guna mempermudah kehidupan manusia. Dalam
hal pencarian jalur ongkos dengan minimal misalnya, manusia telah
banyak menemukan metode yang efektif guna mencapai tujuan tersebut.
Pembaruan demi pembaruan terus dilakukan agar diperoleh cari yang lebih
efisien.
Tetapi pada jaman modern ini, sebuah sistem jaringan komputer
haruslah mempunyai sistem keamanan jaringan yang kuat dalam menjaga
dan melindungi jaringan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Saat ini jaringan sangat penting, sebab dengan jaringan maka masalah
yang besar dan rumit dapat disederhanakan. Ada beberapa jaringan yang
dapat diselesaikan dengan permasalahan program linear.
Pohon rentang minimum (minimal spanning tree), merupakan
variasi dari persoalan rute terpendek yang perbedaannya terletak pada
lintasan yang dicari, yaitu menentukan sisi-sisi yang menghubungkan titik-
titik yang ada pada jaringan sehingga diperoleh panjang sisi total yang
minimum. Masalah pohon rentang minimum ini memiliki sejumlah
penerapan praktis yang penting.

2.3.1 Pengertian Spanning Tree atau Networking


Jaringan adalah suatu susunan garis edar (path) yang
terhubung pada berbagai titik, dimana satu atau beberapa barang
bergerak dari satu titik ke titik lain (Taylor, 2005). Pada dasarnya
model arus jaringan juga merupakan pengembangan dari model
transportasi atau distribusi yang berkaitan dengan pemindahan atau
pengiriman komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan dengan
ongkos transportasi minimum. Pada perkembangannya ternyata
model transportasi ini dapat juga digambarkan dan diselesaikan
dalam suatu bentuk jaringan.
Jaringan digambarkan sebagai suatu diagram yang terdiri dari 2
komponen, yaitu diantaraya;
1. Simpul (nodes), biasanya digambarkan dalam bentuk
lingkaran. Simpul (nodes) melambangkan titik-titik
persimpangan atau perhentian. Pada umumnya menyatakan
lokasi, kota, stasiun, dan lain sebagainya.
2. Cabang (branches), dalam bentuk garis yang menghubungkan
simpul-simpul tersebut. Cabang (branches) melambangkan
arus dari satu titik ke titik yang lain dalam jaringan tersebut.
Pada umumnya menyatakan waktu tempuh, jarak, panjang, dan
lain sebagainya.
2.3.2 Pengertian Distribusi dan Saluran Distribusi
Distribusi adalah suatu proses penyimpanan barang atau
jasa dari produsen ke konsumen dan pada pemakai, sewaktu dan
dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Sedangkan aluran
distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan
terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap
untuk digunakan.
2.3.3 Model Jaringan
Secara sederhana model arus jaringan dapat dideskripsikan
sebagai susunan sisi yang terhubung pada berbagai titik, dimana
pada setiap sisi dapat memiliki kriteria kapasitas arus yang berasal
dari titik tertentu menuju titik lainnya, atau jarak dari titik tertentu
ke titik lainnya. Suatu jaringan pada umumnya diilustrasikan
sebagai diagram yang terdiri dari titik-titik, sisi, dan parameter
(besaran angka yang menunjukkan kapasitas arus atau jarak).
2.3.4 Pohon Rentang Minimum (Minimal Spanning Tree) Spanning
Tree atau Networking
Minimum spanning tree adalah model graf dengan jumlah
bobot yang terkecil. Minimum spanning tree digunakan untuk
memecahkan persoalan dalam menentukan sisi-sisi yang
menghubungkan titik-titik yang ada pada jaringan
2.4 POM-QM for Windows atau Program Operations Management –
Quantitative Methods for Windows

POM-QM for Windows atau Program Operations Management –


Quantitative Methods for Windows merupakan software yang dirancang
untuk melakukan perhitungan yang diperlukan pihak manajemen untuk
mengambil keputusan di bidang produksi dan pemasaran. Software ini
dirancang oleh Howard J. Weiss tahun 1996 untuk membantu menyusun
prakiraan anggaran untuk produksi bahan baku menjadi produk jadi atau
setengah jadi pada produk pabrikasi.

BAB III
APLIKASI PERMASALAHAN

3.1 Deskripsi Kondisi Eksisting

Tahapan analisis kondisi eksisting dalam rencana merupakan


kegiatan peninjauan kondisi perusahaan saat itu terutama yang berkaitan
dengan aktivitas bisnis. Peninjauan dilakukan dengan dua tujuan utama,
yakni: pengumpulan data sebagai bahan analisis resiko untuk menentukan
lingkup yang nantinya dilakukan dan pengumpulan informasi yang
mendukung pelaksanaan, misalkan informasi mengenai aktivitas bisnis
yang telah didukung serta hukum, regulasi, ketetapan, standar yang terkait
dengan aktivitas bisnis tersebut. (Therma dan Freddy, 1995)
Mengenai tujuan yang pertama, yakni pengumpulan data sebagai
bahan analisis resiko, fokus dari aktivitas pengumpulan data yang
dilakukan adalah keseluruhan proses bisnis yang ada di perusahaan, baik
proses bisrus utama maupun pendukung. Proses bisnis yang dimaksud
tidak hanya yang terkait dengan, namun keseluruhan proses bisnis yang
berlangsung di perusahaan.
Pengumpulan data proses bisnis tersebut dilakukan terhadap pihak-
pihak yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan proses berdasarkan
struktur organisasi berikut tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan
proses tersebut. Jika proses bisnis perusahaan memiliki cakupan yang luas,
dapat memfokuskan pada proses bisnis yang terkait dengan objek
nantinya.
Selain itu, pengumpulan informasi yang mendukung pelaksanaan
perlu dilakukan dengan pengidentifikasian proses bisnis yang
terkait/didukung oleh keberadaan dengan menginventarisasi seluruh sistem
informasi yang mendukung bisnis. Informasi lain yang perlu didapat
adalah yang berkaitan dengan hukum, regulasi dan kebijakan hingga
prosedur yang terkait dengan proses bisnis perusahaan maupun aktivitas
itu sendiri.
Data-data tersebut diperoleh dan dikumpulkan melalui wawancara,
survei menggunakan kuisoner, aktivitas peninjauan terhadap dokumen-
dokumen pendukung proses hingga analisis hasil observasi atau informed
transforming group session. Perlu dipahami bahwa dalam tahapan analisis
kondisi eksisting ini hanya dilakukan pengumpulan data, tanpa pengujian
apakah proses yang berlangsung sudah sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Pengujian tersebut akan dilakukan pada tahapan pelaksanaan
audit dengan fokus terhadap proses bisnis tertentu, misalkan pada
pengujian akan dilakukan pada proses bisnis yang terkait dengan.
Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup
semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata
movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan
lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap.
Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520–30
Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau
perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya arti
yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan
seterusnya. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang
ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring,
ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Mebel
terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.

3.2 Penilaian Kondisi Eksisting


Rekayasa struktur umumnya fokus pada tahapan desain struktur.
Sehingga banyak literature, panduan dan rekomendasi praktis yang dibuat
untuk mendesain struktur baru. Panduan dan rekomendasi praktis yang ada
untuk penilaian struktur eksisting tidak mempunyai tingkatan yang sama
dalam hal pengalaman praktisnya dan juga mempunyai beberapa
keterbatasan dibandingkan dengan yang yersedia untuk regulasi dan
rekomendasi.
Proses penilaian adalah proses untuk memantau integritas dari
platform dan menilai kelayakannya untuk dipergunakan sesuai tujuan
pembangunannya. Pada proses ini, perubahan dari fungsi platform,
perkiraan kondisi lingkungan dan kondisi fisik melalui (melalui infeksi)
dievaluasi untuk dapat menghitung resiko yang berhubungan dengan terus
berjalannya kegiatan operasional pada platform. Tanpa kecuali, platform
yang berusia lama yang tidak memenuhi standar untuk desain yang baru
dan kriteria keselamatan yang ada akan memerlukan panduan untuk
operator dalam menentukan keputusannya. Hasilnya dapat berupa upgrade
platform, pengurangan personil, evakuasi menjelang badai, skenario
mitigasi atau digunakan lagi.
Penilaian dari struktur eksisting perlu dilakukan untuk dapat tetap
melaksankan kegiatan operasionalnya karena ada hal baru, seperti metode
baru produksi dan penemuan baru lainnya yang menyebabkan perubahan
dari parameter pada waktu desain sebelumnya. Dari sudut pandang
ekonomis, penggunaan dari struktur eksisting dalam bebrapa kasus lebih
disukai dibandingkan instalasi baru. Walaupun pada beberapa kondisi
struktur harus dilakukan modifikasi besar pada struktur. Penilaian juga
dibutuhkan setelah penambahan peralatan tambahan. Tujuan dari penilaian
struktur eksisiting adalah untuk memastikan bahwa kemungkinan
kegagalan dari struktur masih berada pada kriteria yang disyaratkan untuk
memperpanjang usia penggunaan struktur. Untuk mencapai hal tersebut
maka beberapa prosedur penilaian diusulkan.
Dalam kondisi umum, berdasarkan pada bebrapa standar dan
rekomendasi yang ada, prosedur penilaian yang terdiri dari beberapa
langkah berikut ini:
1. Pertimbangan tentang perlunya penilaian kembali,
2. Review informasi (desain, fabrikasi, instalasi dan sejarah operasi),
3. Penelusuran kondisi struktur (kerusakan besar, perubahan besar, deviasi
dari struktur),
4. Analisa struktur (analisa desain, analisa kekuatan ultimate atau analisa
probabilitas), dan
5. Pengambilan keputusan (struktur eksisting diterima langsung atau
diperlukan perkuatan, atau tidak diterima).
Tujuan dari penilaian struktur eksisting adalah untuk memastikan
bahwa struktur mempunyai tingkat keamanan yang memenuhi syarat.
Tujuan yang rasional adalah bahwa struktur eksisting seharusnya
mempunyai tingkat keamanan yang sama dengan struktur yang didesain
baru. Untuk memastikan hal tersebut maka terdapat beberapa metode
untuk mengevaluasi tingkat keamanan struktur. Cara yang memungkinkan
untuk mengevaluasi tingkat keamanan struktur adalah dengan melakukan
pembebanan dan melihat responnya dengan melakukan analisis struktur
untuk mengestimasi tingkat keamanannya.
Sumber Daya Manusia yang dimiliki setiap usaha dituntut
kemampuannya dalam meningkatkan efisiensi dan mengefektifkan
penggunaanya. Dalam menjalankan sebuah usaha, cara yang terbaik untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan harus dicermati. Semua itu dapat
diraih dengan menjalankan strategi atau teknik yang kiranya dapat
meningkatkan keberhasilan suatu usaha. Manajemen produksi sering
menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan alokasi optimal
dari berbagai macam sumber daya yang produktif, terutama tenaga kerja.
Masalah ini disebut masalah penugasan (Assignment Problem), yang
merupakan suatu kasus khusus dari masalah linear.
Pada umumnya tingkat keterampilan, pengalaman kerja, latar
belakang pendidikan, dan latihan setiap karyawan berbeda-beda. Sehingga
dalam waktu penyelesaian pekerjaan yang sama itu berbeda-beda juga.
Metode Hungarian adalah suatu metode yang dikembangkan oleh ahli
matematika bernama D. Konig asal Hungaria pada tahun 1916,
penerapannya bahwa setiap sumber daya harus ditugaskan hanya untuk
satu pekerjaan.
Untuk suatu masalah penugasan n x n, jumlah penugasan yang
mungkin dilakukan sama dengan n! (n factorial) karena perpasangan satu-
satu. Dalam metode Hungarian bahwa sumber daya harus ditugaskan
hanya untuk satu pekerjaan, maka ada 6! (6.5.4.3.2.1 = 720).
Jaringan komputer saat ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat, kemajuan teknik jaringan komputer juga tidak hanya membawa
dampak positif saja, melainkan juga dampak negatif. Kejahatan-kejahatan
baru kian muncul, yang tadinya menggunakan teknik yang biasa, sekarang
menggunakan teknik yang lebih modern.
Tidak hanya teknik penyerangan terhadap jarinngan komputer
yang berkembang, sistem keamanan komputer juga mengalami
perkembangan yang pesat sering dengan kebutuhan sistem keamanan yang
kuat untuk menjamin sumber daya sistem tidak digunakan atau
dimodifikasi, diinterupsi dan diganggu oleh orang yang tidak diotorisasi.
Sebuah sistem jaringan komputer, haruslah mempunyai sistem
keamanan jaringan yang kuat dalam menjaga dan melindungi jaringan dari
pihak yang tidak bertanggungjawab. Terdapat begitu banyak perangkat
lunak maupun keras yang berfungsi menjaga dan mengamankan sistem
jaringan komputer.
Saat ini jaringan sangat penting, sebab dengan jaringan maka
masalah yang besar dan rumit dapat disederhanakan. Ada beberapa
jaringan yang dapat diselesaikan dengan permasalahan program linear.
Pada kajian disiniakan dibahas tiga masalah jaringan, yaitu: permasalahan
lintasan terpendek, masalah diagram pohon terpendek, masalah aliran
maksimum.
Pohon rentang minimum (minimal spanning tree) adalah teknik
mencari jalan penghubung yang dapat menghubungkan semua titik dalam
jaringan secara bersamaan sampai diperoleh jarak minimum. Masalah
pohon rentang minimum serupa dengan masalah rute terpendek (shortest
route), kecuali bahwa tujuannya adalah untuk menghubungkan seluruh
simpul dalam jaringan sehingga total panjang cabang tersebut
diminimisasi. Jaringan yang dihasilkan merentangkan (menghubungkan)
semua titik dalam jaringan tersebut pada total jarak (panjang) minimum.

3.3 Rancangan Solusi Perbaikan


3.3.1 Pekerjaan Mebel
Sumber-sumber penjualan yang dapat dilakukan oleh sebuah mebel
diantaranya adalah sebagai berikut, yaitu;
1. Penjualan jasa perbaikan.
2. Penjualan jasa pemasangan.
3. Penjualan furniture-furniture

3.3.2 Ruang Lingkup Mebel


1. Menjual furniture
2. Memasang furniture
3. Membuat furniture
4. Memperbaiki furniture

3.3.3 Aktivitas Mebel


1. Pembuatan kusen pintu
2. Pembuatan kusen jendela
3. Pembuatan kursi
4. Pembuatan meja
5. Pembuatan lemari
6. Perbaikan kusen pintu
7. Perbaikan kusen jendela
8. Perbaikan kursi dan meja
9. Pemasangan kusen pintu
10. Pemasangan kusen jendela

3.3.4 Modal Pendirian Mebel


Modal pendirian mebel untuk bisa dilaksanakannya kegiatan
permebelan diperlukan, diantaranya;
1. Peralatan (perkakas) secukupnya sesuai kebutuhan,
2. Bangunan atau gedung tempat dilakukan kegiatan, dan
3. Persediaan suku cadang untuk suku yang biasanya sering
memerlukan penggantian
BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa
Analisa atau analisis adalah suatu kegiatan atau proses berfikir untuk
membagi dan menguraikan sesuatu secara keseluruhan menjadi bagian dari
komponen yang berbeda sehingga tanda-tanda dan ciri dari setiap komponen
bisa dikenal, dan dihubungkan satu sama lainnya. Masing-masing
komponen memiliki fungsi yang berbeda dan jika disatukan menjadi satu
keseluruhan yang saling terpadu (Komaruddin, 2001)
Analisa merupakan membaca teks, dengan menempatkan tanda-tanda
dalam interaksi yang dinamis dan pesan yang disampaikan (Robert J.
Schriter, 1991).
4.2. Metode Assignment atau Hungarian
Dalam memecahkan masalah penugasan tentu diperlukan adanya data,
untuk itu kami telah menghimpun data dari perusahaan yang kami teliti
yakni PD. Novia Indah.
Pada PD. Novia Indah, masalah penugasan yang dialami adalah
bagaimana menempatkan pekerja pada tugasnya yang sesuai agar terwujud
minimasi terhadap waktu produksi sehingga mendapatkan hasil yang
optimal. PD. Novia Indah ini sendiri memiliki 3 orang pekerja yang masing-
masing memiliki waktu berbeda dalam menyelesaikan tugasnya. Berikut
adalah data yang telah kami dapatkan :

Tabel 4.2.1 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah


Darno Adi Mustofa

Pintu 360 400 380

Kusen 60 75 65

Jendela 30 40 45

(Akhmad Rizal, 2019)


1. Dari data tabel di atas, maka lihat lah data setiap baris dan cari angka
yang terkecil, lalu kurang kan setiap baris tersebut dengan angka yang
terkecil.

Tabel 4.2.2 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah

Darno Adi Mustofa

Pintu 360-30 400-40 380-45

Kusen 60-30 75-40 65-45

Jendela 30-30 40-40 45-45

(Akhmad Rizal, 2019)

2. Setelah semua baris dikurangi, maka didapat hasil yang seperti pada
tabel dibawah ini;

Tabel 4.2.3 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah


Darno Adi Mustofa
Pintu 330 360 335
Kusen 30 35 20
Jendela 0 0 0
(Akhmad Rizal, 2019)

3. Berhubung pada kolom satu belum ada hasil yang optimal, maka dari
itu dicari nilai terkecil disetiap kolomnya untuk menentukan hasil
optimal.

Tabel 4.2.4 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah


Darno Adi Mustofa
Pintu 330-330 360-330 335-330

Kusen 30-20 35-20 20-20

Jendela 0 0 0

(Akhmad Rizal, 2019)

4. Tarik garis untuk mengetahui apakah tabel sudah optimum atau


belum, dan garis yang ditarik harus sama dengan jumlah baris.

Tabel 4.2.5 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah


Darno Adi Mustofa

Pintu 0 30 5

Kusen 10 15 0

Jendela 0 0 0

(Akhmad Rizal, 2019)

5. Untuk angka yang tidak terkena garis dikurangi dengan nilai


terkecilnya, kemudian menambahkan nilai terkecil tersebut kedalam
pivot.
Tabel 4.2.6 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah
Darno Adi Mustofa

Pintu 0 30-5 5-5

Kusen 10 15-5 0

Jendela 0 0 0

(Akhmad Rizal, 2019)

6. Untuk angka yang tidak terkena garis dikurangi dengan nilai


terkecilnya, kemudian menambahkan nilai terkecil tersebut kedalam
pivot. Lalu tarik garis kabel untuk mengetahui hasil optimal

Tabel 4.2.7 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah


Darno Adi Mustofa

Pintu 0 25 0

Kusen 10 10 0

Jendela 0 0 0

(Akhmad Rizal, 2019)

7. Maka didapat suatu hasil yang optimal bagi ketiga pekerja tersebut
berdasarkan tempat atau jenis pekerjaan yang cocok untuk masing-
masing pekerja dalam melakukan pekerjaannya, didapat pada tabel
dibawah ini;

Tabel 4.2.8 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah


Pekerjaan Waktu
Darno Pintu 360
Adi Kusen 65
Mustofa Jendela 40
Σ Waktu Optimal 465
(Akhmad Rizal, 2019)

4.3. Metode Networking atau Spanning Tree


Data yang diambil ini merupakan data yang didapat dari penelitian
terhadap distribusi pengiriman pesanan pada PD. Novia Indah. Adapun data
perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah;
Tabel 4.3.1 Hasil Pengamatan PD. Novia Indah
Spanning Tree
Nomor Tempat Nama Tempat
0 PD. Novia Indah
1 Grand Mutiara Village
2 Galuh Mas
3 Resinda
4 Cikarang
5 BBC
6 Mahkota Regency

(Rizal Ariyanto, 2019)

Berikut ini adalah jaringan yang mungkin dihubungkan oleh PD. Novia
Indah dalam mengantarkan pesanan, dimana angka yang tercantum pada
tabel adalah jarak distribusinya. Diketahui tabel dibawah ini;

Tabel 4.3.2 Hasil Pengamatan PD. Novia Indah

Rute 0 1 2 3 4 5 6

0 0 1 1,7 3,0 14 2,8 1,2

1 1 0 4,1 7,5 22 4,8 1

2 1,7 4,1 0 8,3 20 6,2 3,0

3 3,0 7,5 8,3 0 23 1,9 6,9

4 14 22 20 23 0 23 22
5 2,8 4,8 6,2 1,9 23 0 5,1

6 1,2 1 3,0 6,9 22 5,1 0

(Rizal Ariyanto, 2019)

1. Hubungkan semua simpul yang ada hingga terhubung dalam satu


jaringan sehingga total panjang cabang minimum.
Gambar 4.3.2 Hasil Pengamatan
(Rizal Ariyanto, 2019)

14
14
22 44 11
22
11
11
7,5
7,5 11
23
23
6,9
6,9 33
66 33 00
8,3
8,3
1,9
1,9 2,8
2,8
1,7
1,7
5,1
5,1
55 22
6,2
6,2
2. Pilih simpul dengan jarak terdekat yang sedang tidak ada pada area
pohon rentang.

1414
2222 44 11
11
11
7,5
7,5 11
2323
6,9
6,9 33
66 33 00
8,3
8,3
1,9
1,9 2,8
2,8
1,7
1,7
5,1
5,1
55 22
6,2
6,2

Gambar 4.3.2 Hasil Pengamatan


(Rizal Ariyanto, 2019)
3. Pilih simpul dengan jarak terdekat yang sedang tidak ada pada area
pohon rentang.
Gambar 4.3.3 Hasil Pengamatan

1414
2222 44 11
11
11
7,5
7,5 11
2323
6,9
6,9 33
66 33 00
8,3
8,3
1,9
1,9 2,8
2,8
1,7
1,7
5,1
5,1
55 22
6,2
6,2

(Rizal Ariyanto, 2019)


4. Pilih simpul dengan jarak terdekat yang sedang tidak ada pada area
pohon rentang.
Gambar 4.3.4 Hasil Pengamatan

1414
2222 44 11
11
11
7,5
7,5 11
2323
6,9
6,9 33
66 33 00
8,3
8,3
1,9
1,9 2,8
2,8
1,7
1,7
5,1
5,1
55 22
6,2
6,2

(Rizal Ariyanto, 2019)


5. Pilih simpul dengan jarak terdekat yang sedang tidak ada pada area
pohon rentang.

1414
2222 44 11
11
11
7,5
7,5 11
2323
6,9
6,9 33
66 33 00
8,3
8,3
1,9
1,9 2,8
2,8
1,7
1,7
5,1
5,1
55 22
6,2
6,2
Gambar 4.3.5 Hasil Pengamatan
(Rizal Ariyanto, 2019)

6. Pilih simpul dengan jarak terdekat yang sedang tidak ada pada area
pohon rentang.

1414
2222 44 11
11
11
7,5
7,5 11
2323
6,9
6,9 33
66 33 00
8,3
8,3
1,9
1,9 2,8
2,8
1,7
1,7
5,1
5,1
55 22
6,2
6,2

Gambar 4.3.6 Hasil Pengamatan


(Rizal Ariyanto, 2019)
7. Pilih simpul dengan jarak terdekat yang sedang tidak ada pada area
pohon rentang.

1414
2222 44 11
11
11
7,5
7,5 11
2323
6,9
6,9 33
66 33 00
8,3
8,3
1,9
1,9 2,8
2,8
1,7
1,7
5,1
5,1
55 22
6,2
6,2
Gambar 4.3.7 Hasil Pengamatan
(Rizal Ariyanto, 2019)
Z = (0-1) + (1-2) + (2-5) + (5-3) + (3-4) + (4-6)
= 1 + 1 + 6,2 + 1,9 + 23 + 22
= 55,1
4.4. Analisa POM-QM for Windows

QM adalah kepanjangan dari Quantitative Method yang merupakan


perangkat lunak menyertai buku-buku teks seputar manajemen operasi.

Pada aplikasi POM-QM for Windows atau Program Operations


Management – Quantitative Methods for Windows untuk menentukan waktu
optimal dengan pembuktianya hanya pada metode Assignment atau
Hungarian saja, berikut adalah penjelasan langkah-langkah pembukiannya;

1. Buka aplikasi POM-QM for Windows terlebih dahulu pada laptop atau
computer, kemudian klik module Assignment masukan data
seperti gambar dibawah ini;

Gambar 4.4.1 Pembuktian menggunakan software POM – QM


(Rizal Ariyanto, 2019)
2. Klik menu solve yang tertera pada aplikasi POM-QM
Gambar 4.4.2 Pembuktian menggunakan software POM – QM
(Rizal Ariyanto, 2019)

3. Pilih opsi Cascade di menu Window pada aplikasi POM-QM

Gambar 4.4.3 Pembuktian menggunakan software POM – QM


(Rizal Ariyanto, 2019)

4. Lalu ditemukan hasil iterasinya.


Gambar 4.4.4 Pembuktian menggunakan software POM – QM
(Rizal Ariyanto, 2019)

5. Berikut hasil yang didapatkan menggunakan software POM - QM

Gambar 4.4.5 Pembuktian menggunakan software POM – QM


(Rizal Ariyanto, 2019)
4.5. Perbandingan Perhitungan Manual dan Aplikasi
Dalam pehitungan manual Assignment dengan menggunakan metode
Hungarian, didapatkan hasil yang optimal bagi ketiga pekerja di PD. Novia
Indah berdasarkan jenis pekerjaan yang cocok bagi masing-masing pekerja
tersebut, berikut hasil perhitungannya dalam tabel dibawah ini;
Tabel 4.5.1 Hasil Pengamatan PD. Novia Indah

Pekerjaan Waktu
Darno Pintu 360
Adi Kusen 65
Mustofa Jendela 40
Σ Waktu Optimal 465
(Akhmad Rizal, 2019)
Dalam pehitungan Assignment dengan menggunakan Software POM-
QM, didapatkan hasil yang optimal bagi ketiga pekerja di PD. Novia Indah
berdasarkan jenis pekerjaan yang cocok bagi masing-masing pekerja
tersebut, berikut hasil perhitungannya dibawah ini;

Gambar 4.5.1 Pembuktian menggunakan software POM – QM


(Rizal Ariyanto, 2019)

Hasil yang didapatkan dengan perhitungan menggunakan software


POM-QM dan perhitungan secara manual dengan metode Hungarian
mendapatkan hasil yang sama, hal ini menunjukkan bahwa hasil yang
didapatkan telah benar dan optimal secara pembuktiannya.
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

5.1 Kesimpulan
1. Dapat mengetahui Bengkel K’Yla Motor tersebut sudah dapat
dikatakan optimal dalam pembagian jam kerja pekerjanya dan tepat
pada posisi masing-masing,
2. Dapat menerapkan Bengkel K’Yla Motor tersebut agar dapat
dikatakan optimal dalam pembagian jam kerja pekerjanya dan tepat
pada posisi masing-masing
3. Dapat mengetahui Bengkel K’Yla Motor tersebut sudah dapat
dikatakan pelayanan ke berbagainya dengan waktu dan biaya yang
minimum, dan
4. Dapat menerapkan Bengkel K’Yla Motor tersebut agar dapat
dikatakan pelayanan ke berbagainya dengan waktu dan biaya yang

CDidapat hasil optimal solusi setelah dilakukannya pencarian jalur


terkecil, sebagai berikut, diantaranya; minimum.

14
14
22 44 11
22
11 11
7,5
7,5 11
6,9
6,9 33
66 33 00
8,3
8,3
1,9
1,9 2,8
2,8
1,7
1,7
5,1
5,1
55 22
6,2
6,2
Gambar 5.5.1 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah
(Rizal Ariyanto, 2019)

Z = (0-1) + (1-2) + (2-5) + (5-3) + (3-4) + (4-6)


= 1 + 1 + 6,2 + 1,9 + 23 + 22
= 55,1

Didapatkan kesimpulan dari metode Assignment atau Hungarian yang


dikatakan Penugasan yang sudah dihitung secara manual, maka
didapat suatu hasil yang optimal bagi ketiga pekerja tersebut
berdasarkan tempat atau jenis pekerjaan yang cocok untuk masing-
masing pekerja dalam melakukan pekerjaannya, didapat pada tabel
dibawah ini;

Tabel 4.5.1 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah


Pekerjaan Waktu
Darno Pintu 360
Adi Kusen 65
Mustofa Jendela 40
Σ Waktu Optimal 465
(Akhmad Rizal, 2019)

Didapatkan kesimpuan dari rangka batang yang sudah dihitung


dengan menggunakan aplikasi POM-QM for Windows atau Program
Operations Management – Quantitative Methods for Windows, maka
didapat hasil yang optimal dan biaya optimal hanya untuk metode
Assignment atau Hungarian yang dikatakan Penugasan, seperti
dibawah ini;
Gambar 4.5.2 POM-QM for Windows atau Program Operations
Management – Quantitative Methods for Windows
(Rizal Ariyanto, 2019)

Hasil pada software POM-QM for Windows atau Program Operations


Management – Quantitative Methods for Windows secara automanual
dan manual didapat hasil yang sama, hal ini dapat dikatakan benar
secara pembuktiannya, baik menggunakan softwaredan manual,
karena yang pertama dihitung secara manual sama dengan yang
diprogramkan atau secara menggunakan software.

5.2 Saran
Berikut merupakan saran dari kelompok kami yaitu:
5.2.1 Penugasan Pekerja
Untuk penugasan yang diberikan kepada pekerja agar memperoleh
waktu yang optimal, kami menyarankan agar PD. Novia Indah
memberikan tugas sesuai dengan hasil penelitian kami dengan
menggunakan metode Assignment atau Hungarian, yaitu;
Tabel 5.2.1 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah
Pekerjaan Waktu
Darno Pintu 360
Adi Kusen 65
Mustofa Jendela 40
Σ Waktu Optimal 465
(Akhmad Rizal, 2019)
5.2.2 Jalur Distribusi
Untuk pendistribusian kepada pekerja agar memperoleh jarak yang
optimal dan minimum, kami menyarankan agar PD. Novia Indah
melakukan distribusi sesuai dengan hasil penelitian kami dengan
menggunakan metode Networking atau Spanning Tree, yaitu;

14
14
22 44 11
22
11 11
7,5
7,5 11
6,9
6,9 33
66 33 00
8,3
8,3
1,9
1,9 2,8
2,8
1,7
1,7
5,1
5,1
55 22
6,2
6,2

Gambar 5.5.1 Hasil Pengamatan Mebel PD. Novia Indah


(Rizal Ariyanto, 2019)

Z = (0-1) + (1-2) + (2-5) + (5-3) + (3-4) + (4-6)


= 1 + 1 + 6,2 + 1,9 + 23 + 22
= 55,1
5.2.3 Pekerjaan Mebel
Sumber-sumber penjualan yang dapat dilakukan oleh sebuah mebel
diantaranya adalah sebagai berikut, yaitu;
1. Penjualan jasa perbaikan.
2. Penjualan jasa pemasangan.
3. Penjualan furniture-furniture
5.2.4 Ruang Lingkup Mebel
1. Menjual furniture
2. Memasang furniture
3. Membuat furniture
4. Memperbaiki furniture
5.2.5 Aktivitas Mebel
1. Pembuatan kusen pintu
2. Pembuatan kusen jendela
3. Pembuatan kursi
4. Pembuatan meja
5. Pembuatan lemari
6. Perbaikan kusen pintu
7. Perbaikan kusen jendela
8. Perbaikan kursi dan meja
9. Pemasangan kusen pintu
10. Pemasangan kusen jendela
5.2.6 Modal Pendirian Mebel
Modal pendirian mebel untuk bisa dilaksanakannya
kegiatan permebelan diperlukan, diantaranya;
1. Peralatan (perkakas) secukupnya sesuai kebutuhan,
2. Bangunan atau gedung tempat dilakukan kegiatan, dan
3. Persediaan suku cadang untuk suku yang biasanya sering
memerlukan penggantian
5.3 Implikasi Manajerial
Implikasi Manajerial adalah suatu konsekuensi atau akibat
langsung dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah atau suatu
kesimpulan akhir temuan atas suatu penelitian. Mengenai Analisa
Optimalisasi Waktu Kerja Mekanik dan Pelayanan Kerjja Kepada
Konsumen ke Berbagai Tempat Dengan Menggunakan Metode
Assignment atau Hunngarian dan Metode Networking
atau Jaringan Studi Kasus di Mebel PD. Novia Indah, berikut ini
pembahasannya, yang diantarnya sebagai berikut ini, diantaranya;
Rekayasa struktur umumnya fokus pada tahapan desain struktur.
Sehingga banyak literature, panduan dan rekomendasi praktis yang dibuat
untuk mendesain struktur baru. Panduan dan rekomendasi praktis yang ada
untuk penilaian struktur eksisting tidak mempunyai tingkatan yang sama
dalam hal pengalaman praktisnya dan juga mempunyai beberapa
keterbatasan dibandingkan dengan yang yersedia untuk regulasi dan
rekomendasi.
Proses penilaian adalah proses untuk memantau integritas dari
platform dan menilai kelayakannya untuk dipergunakan sesuai tujuan
pembangunannya. Pada proses ini, perubahan dari fungsi platform,
perkiraan kondisi lingkungan dan kondisi fisik melalui (melalui infeksi)
dievaluasi untuk dapat menghitung resiko yang berhubungan dengan terus
berjalannya kegiatan operasional pada platform. Tanpa kecuali, platform
yang berusia lama yang tidak memenuhi standar untuk desain yang baru
dan kriteria keselamatan yang ada akan memerlukan panduan untuk
operator dalam menentukan keputusannya. Hasilnya dapat berupa upgrade
platform, pengurangan personil, evakuasi menjelang badai, skenario
mitigasi atau digunakan lagi.
Penilaian dari struktur eksisting perlu dilakukan untuk dapat tetap
melaksankan kegiatan operasionalnya karena ada hal baru, seperti metode
baru produksi dan penemuan baru lainnya yang menyebabkan perubahan
dari parameter pada waktu desain sebelumnya. Dari sudut pandang
ekonomis, penggunaan dari struktur eksisting dalam bebrapa kasus lebih
disukai dibandingkan instalasi baru. Walaupun pada beberapa kondisi
struktur harus dilakukan modifikasi besar pada struktur. Penilaian juga
dibutuhkan setelah penambahan peralatan tambahan. Tujuan dari penilaian
struktur eksisiting adalah untuk memastikan bahwa kemungkinan
kegagalan dari struktur masih berada pada kriteria yang disyaratkan untuk
memperpanjang usia penggunaan struktur. Untuk mencapai hal tersebut
maka beberapa prosedur penilaian diusulkan.
Dalam kondisi umum, berdasarkan pada bebrapa standar dan
rekomendasi yang ada, prosedur penilaian yang terdiri dari beberapa
langkah berikut ini:
1. Pertimbangan tentang perlunya penilaian kembali,
2. Review informasi (desain, fabrikasi, instalasi dan sejarah operasi),
3. Penelusuran kondisi struktur (kerusakan besar, perubahan besar, deviasi
dari struktur),
4. Analisa struktur (analisa desain, analisa kekuatan ultimate atau analisa
probabilitas), dan
5. Pengambilan keputusan (struktur eksisting diterima langsung atau
diperlukan perkuatan, atau tidak diterima).
Tujuan dari penilaian struktur eksisting adalah untuk memastikan
bahwa struktur mempunyai tingkat keamanan yang memenuhi syarat.
Tujuan yang rasional adalah bahwa struktur eksisting seharusnya
mempunyai tingkat keamanan yang sama dengan struktur yang didesain
baru. Untuk memastikan hal tersebut maka terdapat beberapa metode
untuk mengevaluasi tingkat keamanan struktur. Cara yang memungkinkan
untuk mengevaluasi tingkat keamanan struktur adalah dengan melakukan
pembebanan dan melihat responnya dengan melakukan analisis struktur
untuk mengestimasi tingkat keamanannya.
Sumber Daya Manusia yang dimiliki setiap usaha dituntut
kemampuannya dalam meningkatkan efisiensi dan mengefektifkan
penggunaanya. Dalam menjalankan sebuah usaha, cara yang terbaik untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan harus dicermati. Semua itu dapat
diraih dengan menjalankan strategi atau teknik yang kiranya dapat
meningkatkan keberhasilan suatu usaha. Manajemen produksi sering
menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan alokasi optimal
dari berbagai macam sumber daya yang produktif, terutama tenaga kerja.
Masalah ini disebut masalah penugasan (Assignment Problem), yang
merupakan suatu kasus khusus dari masalah linear.
Pada umumnya tingkat keterampilan, pengalaman kerja, latar
belakang pendidikan, dan latihan setiap karyawan berbeda-beda. Sehingga
dalam waktu penyelesaian pekerjaan yang sama itu berbeda-beda juga.
Metode Hungarian adalah suatu metode yang dikembangkan oleh ahli
matematika bernama D. Konig asal Hungaria pada tahun 1916,
penerapannya bahwa setiap sumber daya harus ditugaskan hanya untuk
satu pekerjaan.
Untuk suatu masalah penugasan n x n, jumlah penugasan yang
mungkin dilakukan sama dengan n! (n factorial) karena perpasangan satu-
satu. Dalam metode Hungarian bahwa sumber daya harus ditugaskan
hanya untuk satu pekerjaan, maka ada 6! (6.5.4.3.2.1 = 720).
Jaringan komputer saat ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat, kemajuan teknik jaringan komputer juga tidak hanya membawa
dampak positif saja, melainkan juga dampak negatif. Kejahatan-kejahatan
baru kian muncul, yang tadinya menggunakan teknik yang biasa, sekarang
menggunakan teknik yang lebih modern.
Tidak hanya teknik penyerangan terhadap jarinngan komputer
yang berkembang, sistem keamanan komputer juga mengalami
perkembangan yang pesat sering dengan kebutuhan sistem keamanan yang
kuat untuk menjamin sumber daya sistem tidak digunakan atau
dimodifikasi, diinterupsi dan diganggu oleh orang yang tidak diotorisasi.
Sebuah sistem jaringan komputer, haruslah mempunyai sistem
keamanan jaringan yang kuat dalam menjaga dan melindungi jaringan dari
pihak yang tidak bertanggungjawab. Terdapat begitu banyak perangkat
lunak maupun keras yang berfungsi menjaga dan mengamankan sistem
jaringan komputer.
Saat ini jaringan sangat penting, sebab dengan jaringan maka
masalah yang besar dan rumit dapat disederhanakan. Ada beberapa
jaringan yang dapat diselesaikan dengan permasalahan program linear.
Pada kajian disiniakan dibahas tiga masalah jaringan, yaitu: permasalahan
lintasan terpendek, masalah diagram pohon terpendek, masalah aliran
maksimum.
Pohon rentang minimum (minimal spanning tree) adalah teknik mencari
jalan penghubung yang dapat menghubungkan semua titik dalam jaringan
secara bersamaan sampai diperoleh jarak minimum. Masalah pohon
rentang minimum serupa dengan masalah rute terpendek (shortest route),
kecuali bahwa tujuannya adalah untuk menghubungkan seluruh simpul
dalam jaringan sehingga total panjang cabang tersebut diminimisasi.
Jaringan yang dihasilkan merentangkan (menghubungkan) semua titik
dalam jaringan tersebut pada total jarak (panjang) minimum.
BAB VI

REFERENSI

Samuel, Arjon Sitio. Perancangan dan Implementasu Sistem Penugasan


Pegawai Pada Dinas ketahanan Pangan Dengan Metode Hungarian.
STMIK Pelita Nusantara.

Andayani, Sri dan Endah Wulan Perwitasari. Penentuan Rute Terpendek


Pengambilan Sampah di Kota Merauke Menggunakan Algoritma
Djikstra. Universitas Musamus.

Purwananto, Yudhi dkk. Implementasi dan Analisis Algoritma Pencarian


Rute Terpendek di Kota Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh
November.

Rizki, Swaditya. Penerapan Teori Graf Untuk Menyelesaikan Masalah


Minimum Spanning Tree (MST) Menggunakan Algoritma Kruskal.
Universitas Muhammadiyah Metro.

Widyarto, Wahyu Oktri dan Triana, Dessy (2017) Penugasan Operator


Mesin Produksi Dengan Menggunakan Metode Hungarian Dan
Algoritma Generate And Test. Jurnal Intech Teknik Industri.
Universitas Serang Raya

ELsiddigIdriss Mohamed Idriss dan ElfarazdagMahjoub Mohamed Hussein.


(2013). Application of Linear Programming (Assignment Model) dalam
International Journal of Science and Research (IJSR) ISSN (Online):
2319-7064. University of Tabuk
Basriati, Sri. (2017). Penyelesaian Masalah Penugasan Menggunakan
Metode Hungarian dan Pinalti (Studi Kasus : CV. Surya Pelangi).
Jurnal Sains Matematika dan Statistika, Vol. 3, No.1. Pekanbaru

Chopra, Smriti. (2018). A Distribution Version of Hungarian Method for


Multi-Robot Assignment. arXiv : 1805.08712v1 (cs.SY)

Harini, Dewi. (2017). Optimasi Penugasan Menggunakan Metode


Hungarian pada CV. L&J ekspress malang (kasus Minimasi). Jurnal
Intensif. Vol.2

Sulaeman Kabiru, Bello Malam Saidu, Abdullahi Zubairu Abdul, Uba


Ahmad Ali. (2017). An Optimal Assignment Schedule of Staff-Subject
Allocation. Jurnal of Mathematics Finance.

Sitio Sarjon Samuel. (2016). Perancangan dan Implementasi Sistem


Penugasan Pegawai pada Dinas Ketahanan Pangan dengan Metode
Hungarian. Jurnal of Informatic pelita Nusantara. Volume 1 No.1.

Humayra Dil Afroz dan Dr.Mohammad Anwar Hossen. (2017). New


Proposed Method for Solving Assignment Problem and Comparative
Study with the Existing Methods dalam IOSR Journal of Mathematics
(IOSR-JM) e-ISSN: 2278-5728, p-ISSN: 2319-765X. Volume 13. 𝑜 𝑙𝑙𝑎
𝑈 𝑣𝑒𝑟𝑠 𝑡𝑦 ,𝐵𝑎 𝑔𝑙𝑎𝑑𝑒𝑠.

Marline paendong dan Jantje D. Prang. (2011). Optimasi Pembagian Tugas


Karyawan Menggunakan Metode Hungarian dalam Jurnal Ilmiah
Sains Vol.11 No.1. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Akpan N. P., Abraham U. P. (2016). A Critique Of The Hungarian Method


Of Solving Assignment Problem To The Alternate Method Of
Assignment Problem By Mansi dalam International Journal of Sciences
Basic and Applied Research. Universitas Port Harcourt.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mebel (Accesed on 14 May 2019).

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Minimum_spanning_tree (Accesed on 14
May 2019).
https://dessynathalia25.blogspot.com/2017/07/metode-assignment-riset-
operasional.html?m=1 (Accesed on 14 May 2019).

https://wahyulemanblogbaru.blogspot.com/2010/04cara-pengoperasian-
software-qm-for.html?m=1 (Accesed on 14 May 2019).

BAB VII

LAMPIRAN

Gambar 7.1 PD. Novia Indah

(Rizal Ariyanto, 2019)


Gambar 7.1 PD. Novia Indah

(Rizal Ariyanto, 2019)

Gambar 7.1 PD. Novia Indah

(Rizal Ariyanto, 2019)


Gambar 7.1 PD. Novia Indah

(Rizal Ariyanto, 2019)

Anda mungkin juga menyukai